Anda di halaman 1dari 2

Anggota Kelompok

Arta Nisita (04)


Nurrahayu (27)
Putri Dwi S (31)

D. Hak dan kewajiban bela negara

Dalam hak ini mengandung UU no 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara yang berisi pasal 27 ayat
3 UUD 1945 dan pasal 7 ayat 1 UUD 1945

 Penerapan Pasal 27 Ayat (3) UUD 1945

Pasal 27 ayat 3 menyatakan bahwa “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”. Ketentuan tersebut menegaskan hak dan kewajiban warga negara menjadi
sebuah kesatuan. Dengan kata lain, upaya pembelaan negara merupakan hak sekaligus menjadi
kewajiban dari setiap warga negara Indonesia.
Pasal 27 ayat 3 mengatur tentang hak dan kewajiban warga negara dalam upaya pembelaan negara.
Melansir laman Kementerian Pertahanan RI, Rabu (16/3/2022), pasal tersebut mengandung dua
makna.

- Pertama, setiap warga negara berhak sekaligus wajib dalam menentukan kebijakan-
kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga yang mewakilinya sebagaimana
diamanatkan oleh UUD 1945.
- Kedua, setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara. Hal ini
sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.

 Penerapan pasal 7 ayat (1) UUD tau 1945

Pasal 7 ayat (1) menyatakan bahwa “ Pertahanan negara sebagaimana yang dimaksud yaitu
diselenggarakan oleh pemerintah dan dipersiapkan dini dengan sistem pertahanan negara”.
Bela negara ada memiliki banyak usaha yang bisa dilakukannya, contohnya seperti seorang atlet
nasional yang dapat mengharumkan nama bangsa negaranya dengan meraih dan mendapatkan
medali emas dalam pertandingan olahraganya. Pengabdian sesuai profesi juga adalah salah satu
bentuk dalam pengabdian warga untuk kepentingan dari pertahanan negara yang termasuk dalam
menanggulangi suatu akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencanan alam, atau lainnya. Bela
negara sendiri merupaka suatu tindakan kewajiban atau suatu kehormatan bagi setiap warga
negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan juga rela berkorban.

Wujud usaha bela negara


Wujud usaha bela negara sendiri diselenggarakan melalui :

1. Melalui pendidikan kewarganegaraan


Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak dan
kewajibannya. Kesadaran Bela Negara perlu ditumbuhkan secara terus menerus antara lain melalui
proses pendidikan disekolah maupun di luar sekolah dengan memberikan motivasi untuk mencintai
tanah air dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Motivasi setiap warga negara untuk ikut serta
membela negara Indonesia

2. Pelatihan dasar kemiliteran

Pelatihan dasar kemiliteran dilaksanakan untuk membentuk komponen cadangan terdiri atas warga
negara yang telah dilatih, sumber daya alam, sumber daya buatan, sarana dan prasarana, serta
wilayah negara yang telah dipersiapkan untuk menjadi pengganda komponen utama melalui
mobilisasi.

3. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional (TNI) secara sukarela dan wajib yaitu TNI
berperan sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI memiliki tugas
untuk :
a) mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah;
b) melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa;
c) melaksanakan operasi militer selain perang;
d) ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional

PERISTIWA
Terdapat peristiwa penting yang melatarbelakangi Hari Bela Negara. Dilansir dari situs Kementerian
Pertahanan Republik Indonesia, peristiwa Agresi Militer II oleh Belanda pada tanggal 19 Desember
1948 menjadi alasan dipilihnya tanggal 19 Desember sebagai tanggal peringatan tahunan. Kala itu,
Belanda melancarkan serangan ke Ibu Kota Indonesia yaitu Kota Yogyakarta. Belanda juga
melakukan penangkapan terhadap tokoh-tokoh penting seperti:

- Presiden Indonesia Ir. Soekarno.


- Wakil Presiden Indonesia Drs. Mohammad Hatta.
- Perdana Menteri Mr. Sutan Syahrir.

Agresi militer yang dilakukan oleh Belanda menyebabkan ibu kota negara jatuh. Selanjutnya,
pemerintah Indonesia membentuk PDRI di Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat. Prawiranegara
diberikan mandat oleh Soekarno untuk menjalankan pemerintahan dengan membentuk dan
mendeklarasikan berdirinya PDRI. Pembentukan PDRI di Bukittingi menjadi sebuah tonggak sejarah
yang sangat penting dalam upaya menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5859787/hari-bela-negara-19-desember-simak-
sejarahnya/amp

Anda mungkin juga menyukai