Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan

Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki banyak ragam yang sangat kaya
didalamnya. Terdapat tugas dan kewajiban kita, sebagai warga negara Indonesia untuk
menjaga dan melakukan bela negara sebagai tujuan agar Indonesia tetap terjaga. Bela negara
yang menjadi hak dan kewajiban merupakan wujud tanggung jawab dan komitmen warga
negara. Berbekal keikutsertaan warga negara dalam bela negara, Indonesia akan tetpa
menjadi negara yang indah, damai, dan terjamin keamanannya.

Rumusan Masalah

1. Apa konsep dari bela negara?


2. Apa yang menjadi landasan yuiridis dari bela negara?
3. Apa hak warga negara dalam bela negara?
4. Apa kewajiban warga negara dalam bela negara?
5. Apa upaya dalam bela negara?

Tujuan

Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas dari mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan serta guna memahami dan menambah pengetahuan dalam materi bela
negara sesuai dengan makalah yang kami terkait terkait bela negara, landasan yuridis, hak,
kewajiban, dan upaya dalam bela negara.

Manfaat

Makalah yang kami susun dapat memberikan manfaat, yaitu menambah pengetahuan
pembaca terkait materi bela negara serta memberikan pemahaman lebih terkait bela negara,
landasan yuridis, hak, kewajiban, dan upaya dalam bela negara.

Landasan Yuridis Bela Negara

Pelaksanaan bela negara memerlukan landasan yang kuar agar dapat dilaksanakan
dengan tepat sasaran. Landasan yang diperlukan, yaitu landasan yuridis atau dasar hukum
sebagai pedoma dalam penyelenggaraan bela negara itu sendiri. Dasar hukum bela negara
tersebut adalah:
1. Bela Negara
Ketentuan tetang bela negara termuat dalam:
a. Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945:
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.”
b. Pasal 30 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Dasar 1945:
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
negara dan usaha pertahanan dan keamanan negara. Usaha pertahanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.”
c. Pasal 68 Undang-Undang R.I. No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia:
“Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”
d. Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang R.I. No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara:
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”
e. Pasal 8 ayat (1) dan (2) Undang-Undang R.I. No 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara:
“Warga negara juga dapat diwjibkan/secara sukarela menjadi anggota komponen
cadangan dan anggota komponen pendukung, sebagai salah satu wujud bela
negara.”
2. Pendidikan Bela Negara
Ketentuan tentang pendidikan bela negara termuat dalam:
a. Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang R.I. No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara:
“Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui:
1) Pendidikan Kewarganegaraan
2) Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
3) Pengabdian sebagai Tentara Republik Indonesia secara sukarela atau secara
wajib
4) Pengabdian sesuai profesi.
b. Pasal 3 Undang-Undang R.I. No 20 Tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional:
“Tujuan pendidikan ialah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
demokratis dan bertanggung jawab. Sedang fungsi pendidikan ialah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa”

Selain adanya landasan yuridis, terdapat pula landasan landasa lain yang menjadi
landasan dalam bela negara. Landasan tersebut adalah landasan filosofis, historis, sosiologi,
dan religius.

Landasan filosofis atau upaya membangun kesadaran bela negara yang merupakan
tujuan dari para leluhur dengan menemukan dan menerapkan cara yang paling efektif untuk
menyadarkan warga negara agar tergerak ikut serta dalam pembelaan negara. Maka dari itu,
pendidikan kesadaran bela negara menjadi penting untuk membangun kesadaran warga
negara dan memberikan seluruh potensi diri guna membela negara.

Landasan historis memberikan rangkaian awal dari perjuangan kemerdekaan yang


mengantarkan bangsa Indonesia kepada kemerdekaan. Sumpah Pemuda menjadi pegangan
yang kuat untuk para pemuda agar tidak goyah perjuangannya untuk negara dan memberikan
kekuatan guna kemajuan bangsa Indonesia.

Landasan sosiologis dalam kukuatan sosial, manusia cenderung menghasilkan


berbagai tingkatan kesatuan atau ikatan sosial mulai dari keluarga, masyarakat kecil,
masyarakat besar, bangsa, dan negara. Dalam konteks negara sebagai kesatuan atau ikatan
sosial terbesar dibentuk oleh rakyat bersama individu. Negara memiliki tugas pokok, yaitu
menyediakan fasilitas untuk menggembagkan diri rakyat negara tersebut. Sebagai rakyat, kita
juga memiliki kewajiban yang salah satunya adalah wajib membela negara.

Landasan religius, yang mana kita tahu bahwa Indonesia adalah negara beragama dan
hampir seluruh rakyat Indonesia memeluk agama dan memiliki kepercayaannya masing-
masing. Oleh karena itu, sejak awal para leluhur telah melandaskan iman dan kepercayaan
untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai