Anda di halaman 1dari 1

B.

Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory)

Teori ini berkembang sejak tahun 1970-an secara bertahap. Pemangku kepentingan pada dasarnya
memiliki teori bahwa perusahaan yang bergerak menjadi besar akan berdampak kepada masyarakat
luas, sehingga perusahaan perlu untuk melakukan akuntabilitas terhadap lebih banyak sektor
masyarakat bukan hanya untuk pemegang saham saja.

Pemangku kepentingan sendiri merupakan suatu hubungan pertukaran dengan perusahaan, artinya
tidak hanya pemangku kepentingan yang dipengaruhi oleh perusahaan, namun perusahaan juga
dapat dipengaruhi oleh pemangku kepentingan.

Terdapat dua kelompok pemangku kepentingan, yaitu pemangku kepentingan pasar dan pemangku
kepentingan non pasar.

1. Pemangku Kepentingan Pasar


Merupakan seluruh pihak yang terlibat transaksi perusahaan, yang terkait dengan tujuan
utama perusahaan guna penyediaan barang dan jasa untuk masyarakat. Pemangku
kepentingan primer ini, meliputi pemegang saham, kreditur, pemasok, pelanggan,
distributor/pedagang besar/pengecer, dan karyawan. Hubungan antara pemangku
kepentingan primer dengan perusahaan merupakan transaksi dua arah yang unik karena
memiliki interaksi pasar fundamental milik perusahaan dengan masyarakat, diantaranya:
- Pemegang saham melakukan investasi dalam perusahaan dan sebagai imbalannya
berupa dividen dan capital gains.
- Kreditur meminjamkan uang dan memperoleh pembayaran bunga.
- Karyawan memberikan kemampuan dan pengetahuannya dan akan menerima upah,
gaji, bonus, dan peluang pengembangan profesional.
- Pemasok mendapatkan pembayaran dengan menyediakan bahan baku, energi dan jasa
lainnya.
- Distributor, pedagang besar, pengecer terlibat transaksi pasar ke outlet-outlet penjualan
sampai kepada pelanggan.
2. Pemangku Kepentingan Non – Pasar
Merupakan orang atau kelompok yang walaupun tidak terlibat dalam pertukaran ekonomi
langsung dengan perusahaan, tetapi dapat dipengaruhi atau mempengaruhi tindakan
perusahaan. Pemangku kepentingan sekunder ini, meliputi komunitas pemerintah,
kelompok aktivis dan organisasi non pemerintah, media, kelompok pendukung bisnis, dan
masyarakat umum. Terdapat pula, lingkungan alam, namun pada umumnya tidak dipandang
sebagai pemangku kepentingan karena bukan merupakan kelompok sosial. Meskipun tidak
terlibat secara langsung dengan perusahaan, pemangku kepentingan non-pasar mempunyai
arti penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai