negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur
dengan undangundang.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara
3. Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang POLRI
4. Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI
C. Komponen Pertahanan Negara
Di Indonesia, sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer
menempatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai "komponen utama" dengan
didukung oleh "komponen cadangan" dan "komponen pendukung". Sistem Pertahanan
Negara dalam menghadapi Ancaman Nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di
luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman
yang dihadapi dengan didukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.
1. Komponen utama : "Komponen utama" adalah Tentara Nasional Indonesia , yang
siap digunakan untuk melaksanakan tugas pertahanan.
2. Komponen cadangan : "Komponen cadangan" adalah "sumber daya nasional"
yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui Mobilisasi guna memperbesar dan
memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama.
3. Komponen pendukung : "Komponen pendukung" adalah "sumber daya nasional"
yang dapat digunakan untuk meningkatkankekuatan dan kemampuan komponen
utama dan komponen cadangan. Komponen pendukung tidak membentuk kekuatan
nyata untuk perlawanan fisik. "Sumber daya nasional" terdiri dari sumber
daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan. Sumber daya nasional
yang dapat Dimobilisasi dan didemobilisasi terdiri dariSumber Daya
Alam ,Sumber Daya Buatan , serta sarana dan prasarana nasional yang mencakup
berbagai cadangan materiil strategis, faktor geografi dan lingkungan, sarana dan
prasarana di darat, di perairan maupun di udara dengan segenap unsur
perlengkapannya dengan atau tanpa modifikasi.
Komponen cadangan terdiri dari :
1. Polisi (Brimob) - (lihat pula Polri)
2. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
3. Perlindungan masyarakat (Linmas) lebih dikenal dengan sebutan pertahanan
sipil (Hansip)
4. Satuan pengamanan (Satpam)
5. Resimen mahasiswa (Menwa)
6. Organisasi kepemudaan
7. Organisasi bela diri
8. Satuan tugas (Satgas) partai
D. Kesadaran Bela Negara dalam Konteks Sistem Pertahanan dan Kemanan Negara
Pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Ikut
serta dalam kegiatan bela negara diwujudkan dengan berpartisipasi dalam kegiatan
penyelenggaraan pertahanan dan kemanan negara, sebagaimana di atur dalam Pasal 30
ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara. Kedua ketentuan tersebut menegaskan bahwa setiap warga negara harus
memiliki kesadaran bela negara.
Kesadaran bela negara pada hakikatnya merupakan kesediaan berbakti pada
negara dan berkorban demi membela negara. Upaya bela negara selain sebagai
kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada negara dan bangsa. Sebagai warga negara sudah sepantasnya ikut
serta dalam bela negara sebagai bentuk kecintaan kita kepada pada negara dan bangsa.
Saat ini masih ada kecenderungan masyarakat yang menafsirkan bahwa bela
negara itu merupakan tanggung jawab TNI dan POLRI. Bela negara bukanlah tanggung
jawab TNI dan POLRI saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua warga negara
sebagai komponen bangsa.
Kesadaran bela negara banyak sekali cara untuk untuk mewujudkannya Membela
negara tidak harus dalam wujud perang atau angkat senjata, tetapi dapat juga dilakukan
dengan cara lain seperti ikut dalam mengamankan lingkungan sekitar, membantu korban
bencana, menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah perkelahian antar
perorangan atau antar kelompok, meningkatkan hasil pertanian, cinta produksi dalam
negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi
baik pada tingkat nasional maupun internasional, termasuk belajar dengan tekun dan
mengikuti kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka dan lain sebagainya.
REFERENSI
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semster 1. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta
Tim Dahara Prize. 2009. UUD 1945 (Disertai Amandemen 1,2,3 dan 4) UU No.12/2006
tentang kewarganegaraan RI. Semarang: Dahara Prize
UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara