(RPP)
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi Peserta didik dapat:
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan ancaman terhadap integritas nasional dengan
benar.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi ancaman dibidang Ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam bingkai bhineka tunggal ika
dengan tepat.
3. Peserta didik dapat menunjukan peran serta masyarakat dalam mengatasi berbagai
ancaman dalam membangun integritas nasional dengan baik dan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Ancaman Terhadap Integritas Nasional
Secara umum, ancaman terhadap integrasi nasional dibagi menjadi dua, yakni
ancaman militer dan nonmiliter.
Ancaman militer adalah ancaman menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi dan mempunyai kemampuan yang bisa membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
militer ini dibagi menjadi dua, yaitu ancaman dalam negeri dan luar negeri.
a. Ancaman Militer Dalam Negeri
Ancaman militer dalam negeri adalah bentuk ancaman yang datangnya
bersumber dari pihak internal atau dari dalam negeri. Bentuk ancaman ini
harus diwaspadai karena bisa muncul kapan saja tanpa ada tanda-tanda, bisa
dalam skala kecil seperti konflik masyarakat biasa, atau dalam skala besar.
Contoh ancaman militer dalam negeri:
• Disintegrasi bangsa, melalui macam-macam gerakan separatis beradasarkan
sebuah sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah
terhadap kebijakan pemerintahan pusat.
• Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran
hak asasi manusia yang pada gilirannya dapat mengakibatkan suatu
kerusuhan masal.
• Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi yang lain yang
ekstrem atau tidak sesuai kebiasan dari masyarakat Indonesia.
• Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional.
b. Ancaman Militer Luar Negeri
Ancaman militer luar negeri adalah bentuk ancaman yang datangnya
bersumber dari pihak eksternal atau dari luar negeri.
Contoh ancaman militer luar negeri:
• Pelanggaran batas negara yang dilakukan oleh negara lain.
• Pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain.
• Aksi teror yang dilakukan oleh terorisme internasional.
Bentuk-bentuk Ancaman Militer:
1. Agresi
Agresi adalah ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh
negara lain terhadap suatu negara. Hal tersebut dapat membahayakan kedaulatan,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa tersebut.
2. Invasi
Invasi yaitu suatu serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata dari negara
lain terhadap wilayah NKRI.
3. Bombardemen
Bombardemen adalah suatu penggunaan senjata yang dilakukan oleh angkatan
bersenjata dari negara lain terhadap NKRI.
4. Blokade
Blokade merupakan kegiatan penghambatan yang biasanya dilakukan di daerah
pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI oleh angkatan bersenjata negara
lain.
5. Spionase
Spionase adalah ancaman militer yang dilakukan oleh negara lain terhadap suatu
negara yang kegiatannya berupa mata-mata. Hal tersebut bertujuan untuk
mencari dan mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara.
6. Sabotase
Sabotase adalah ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara dengan tujuan
untuk merusak instalasi militer dan objek vital nasional. Tentunya sabotase ini
dapat membahayakan keselamatan suatu bangsa.
7. Perang saudara
Terjadinya perang saudara yang menggunakan senjata juga termasuk ancaman
militer.
Bentuk-Bentuk Ancaman Nonmiliter
Ancaman Berdimensi Ideologi
Ancaman tersebut pernah terjadi pada Uni Soviet yang mengalami perubahan
dari ideologi komunis menjadi liberal. Sistem politik internasional mengalami
perubahan semenjak Uni Soviet runtuh sehingga paham komunis tidak populer
lagi.
Ancaman Berdimensi Politik
Politik merupakan instrumen utama dalam menggerakkan perang. Hal ini
membuktikan ancaman politik bisa menumbangkan suatu rezim pemerintahan,
bahkan juga bisa menghancurkan suatu negara.
Ancaman Berdimensi Ekonomi
Ekonomi merupakan satu di antara penentu posisi tawar dari setiap negara dalam
pergaulan internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan dalam
pertahanan negara.
Ancaman Berdimensi Sosial Budaya
Ancaman sosial budaya bisa berupa isu-isu mengenai kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, serta ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik
vertikal antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, beserta konflik
horizontal yakni suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi
Kemajuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan sangat
pesat serta memberikan manfaat yang sangat besar bagi seluruh masyarakat,
namun kejahatan juga terus mengikuti perkembangan tersebut.
Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum
Ancaman untuk keselamatan umum bisa terjadi karena bencana alam, misal
gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Ancaman yang disebabkan oleh
manusia, misal penggunaan obat-obatan dan penggunaan bahan kimia,
pembuangan limbah industri, kebakaran, hingga kecelakaan alat-alat transportasi.
2. Ancaman dibidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan
Keamanan
Ancaman terhadap proses intregasi nasional dibedakan ke dalam lima bidang, yaitu:
Bidang Ideologi
Ideologi lain yang cukup mengancam eksistensi idelogi pancasila adalah
idelogi komunis dan liberalisme. Ideologi liberalisme merupakan ancaman
yang paling serius sebab tidak hanya memengaruhi Indonesia, liberalisme juga
memengaruhi hampir semua negara di dunia. Dalam buku Kamus Istilah
Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Tim Panca Aksara, liberalisme
adalah paham yang menganut kebebasan. Kebebasan pada aspek individual
khsususnya. Apalagi saat ini telah memasuki era globalisasi. Era globalisasi
membuat ideologi liberalisme berkembang secara pesat.
Bidang Politik
Ancaman di bidang politik bersumber dari luar negeri dan dalam negeri.
Ancaman dari luar negeri berupa tekanan politik, intimidasi, provokasi, dan
blokade politik. Sedangkan ancaman dari dalam negeri berupa separatisme.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, separatisme adalah paham atau
gerakan untuk memisahkan diri. Dalam konteks ini, berarti memisahkan diri
dari Indonesia. Separatisme bisa juga dilakukan tanpa perjuangan senjata,
dengan cara menarik simpati masyarakat internasional. Separatisme semacam
ini tidak bisa dilawan dengan kekuatan militer. Hal tersebut membutikkan
bahwa separatisme melalui bidang politik memiliki ancaman yang cukup besar
terhadap kedulatan dan keutuhan bangsa.
Bidang Ekonomi
Ancaman di bidang ekonomi yang paling nyata adalah globalisasi ekonomi.
Dampak negatif dari globalisasi ekonomi adalah Indonesia dibanjiri produk
asing, munculnya kesenjangan sosial yang tajam, koperasi sulit berkembang,
cepat atau lambat perkekonomian dalam negeri akan dikuasai oleh asing.
Ancaman di bidang ekonomi semakin seirus karena ada kasus perang dagang
antara Amerika Serikat dan China.
Bidang sosial budaya
Ancaman di bidang sosial di bedakan menjadi dua, yaitu ancaman dari dalam
dan dari luar. Ancaman dari dalam dipicu oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu-isu tersebut bisa menjadi titik utama
munculnya berbagai macam permasalahan, seperti separatisme, terorisme,
kekerasan, dan sebagainya. Sedangkan ancaman dari luar disebabkan oleh
pengaruh negatif globalisasi, seperti gaya hidup konsumtif, munculnya sifat
hedonisme, munculnya sikap individualisme, dan munculnya gejala
westernisasi.
Bidang pertahanan dan keamanan
Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan berupa ancaman militer.
Ancaman militer dapat berupa agresi atau invasi, pemberontakan senjata,
spionase, dan aksi teror bersenjata. Contoh ancaman di bidang pertahanan dan
keamanan adalah agresi militer belanda, pemberontakan PKI Madiun, G30S,
pemberontakan DI/TII, dan lain-lain
3. Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun
integrasi nasional
Berikut bebeapa peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam
membangun integrasi nasional :
1. Tidak membeda-bedakan keberagaman yang ada, misalnya pada suku bangsa,
budaya, dan adat istiadat daerah dan sebagainya
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan
aman dan nyaman
4. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
5. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
E. Model / Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Strategi : Setrategi pembelajaran Inkuiri
Metode : Diskusi
F. Alat/Media/Bahan
Alat : Google Meet.
Media : PPT
Bahan ajar : Buku PPKn dan LKS PPKn
G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan 15 menit
Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku
tulis, serta sumber belajar.
Guru melakukan motivasi dalam belajar
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
ancaman terhadap integritas nasional
Membacakan tujuan pembelajaran
Mengkomunikasikan
Peserta didik secara kelompok menyusun analisis dan kesimpulan
dalam sebuah laporan hasil telaah untuk presentasi
Peserta didik secara kelompok menyajikan hasil telaah di depan
kelas secara bergantian, dan dilanjutkan tanya jawab dengan
kelompok lain
Kegiatan penyajian setiap kelompok secara bergantian di depan
kelas.
Penutup 15 menit
Peserta didik dan guru secara bersama melakukan refleksi
pembelajaran seperti, menyimpulkan materi yang telah di
sampaikan
Guru memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya
Peserta didik dan guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
dan mengucapkan salam
H. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Siswa
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Bab 6 Halaman 169-182
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Bab 6
I. Penilaian
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan observasi. Penilaian dilakukan
secara terus menerus selama proses pembelajaran.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dengan menggunakan tes tertulis.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan menggunakan observasi, dengan
melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya,
kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok,
kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat
menyampaikan hasil diskusi.
Lampiran :
a. Penilaian kompetensi sikap (Afektif)
SOAL TEST
Mata Pelajaran : PPKn
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bangkalan
Kelas :X
Hari, Tanggal : Rabu, 26 Mei 2021
Waktu : 60 menit
Petunjuk Umum
1. Tulis nama anda pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Merupakan tugas individu
3. Gunakan media yang kalian miliki (buku & HP untuk mencari berbagai informasi
terkait materi)
4. Kumpulkan hasil pekerjaan kalian tepat waktu
SOAL
1. Jelaskan pengertian ancaman militer dari luar dan berikan contohnya !
2. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk dari ancaman militer !
3. Apa saja ancaman di bidang Ipoleksosbudhankam ?
4. Apa Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun
integrasi nasional ?