Anda di halaman 1dari 10

RPP

A. Identitas:
Nama Sekolah SMK BOPKRI 1 Sentolo
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Komp. Keahlian Semua Bidang Keahlian
Kelas/Semester X (Sepuluh); ganjil
Tahun Pelajaran 2019/2020
B. Alokasi Waktu 6 JP @ 45 Menit
C. Kompetensi Inti *) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
2. Mengetahui dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kajian PPKn
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kajian PPKn
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

D. Kompetensi Dasar *) 1.1 Menghayati hakikat bangsa dan Negara sebagai


anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2.1 Responsif terhadap hakikat bangsa dan Negara
3.1 Menganalisis hakikat bangsa dan Negara
4.1 Menyaji hasil analisis hakikat bangsa dan negara
E. Indikator Pencapaian 1.1.1 Menghayati hakikat bangsa dan Negara sebagai
Kompetensi (IPK) anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.1.2 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan YME
sebagai bangsa dan bernegara Indonesia
2.1.1 Responsif terhadap hakikat bangsa dan Negara
2.1.2 Proaktif terhadap hakikat bangsa dan Negara
3.1.1 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-
unsur pembentuknya
3.1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan unsur-unsur
pembentuknya
3.1.3 Menganalisis hakikat bangsa dan negara
Indonesi
4.1.1 Mempresentasikan hasil analisis hakikat bangsa
dan negara
4.1.2 Menyaji secara tertulis hasil analisis tentang
hakikat bangsa dan negara
F. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan kedudukan manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial
2. Mengemukakan pengertian bangsa dan unsur
terbentuknya bangsa.
3. Mengemukakan pengertian Negara dan unsur-
unsur terbentuknya negara
4. Menguraikan asal mula terjadinya negara
5. Mengidentifikasi pentingnya pengakuan oleh
negara lain bagi suatu negara.
6. Mengidentifikasi pengakuan suatu Negara dari
Negara lain dan bentuk-bentuk kenegaraan
7. Menerapkan semangat kebangsaan, nasionalisme
dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
G. Materi Pembelajaran 1. Hakikat bangsa dan unsur-unsur pembentuknya
2. Hakikat negara dan unsur-unsur pembentuknya
3. Hakikat bangsa dan negara indonesia
H. Pendekatan, Strategi Pendekatan : Saintifik (Pendekatan Keilmuan)
dan Metode Strategi : Problem Based Learning
Metode : Diskusi Kelompok.
I. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama:**)
1. Kegiatan Pendahuluan
 Guru mengkondisikan kelas, dan memulai
pembelajaran dengan membaca do’a dan
mengucapkan salam
 Guru melakukan apersepsi dengan sedikit
mereview materi sebelumnya dan memberi
gambaran materi yang akan dibahas dalam
pertemuan saat ini.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
model pembelajaran yang digunakan
 Guru bersama siswa membagi kelas dalam
beberapa kelompok
 Siswa menempatkan diri berdasarkan
kelompoknya masing-masing yang telah dibagi
oleh guru
2. Kegiatan Inti
Stimulasi (Mengamati)
 Guru menayangkan video pendek tentang
hakikat bangsa dan negara
 Peserta didik untuk mengamati video tersebut
 Guru menugaskan peserta didik untuk membaca
buku sumber
 Peserta didik mencari materi tentang unsur
terbentuknya bangsa lewat internet
Problem Statement (Menanya)
 Guru memberi kesempatan pada peserta didik
untuk menanyakan tayangan video pendek dan
materi yang telah dibaca dari buku dan browsing
internet yang berkaitan dengan hakikat bangsa
Data Collection (Mengumpulkan informasi)
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok
diskusi, peserta didik melaksanakan diskusi
membahas hakikat bangsa dan negara
Verification (Mengasosiasikan)
 Guru Peserta didik melakukan presentasi, Guru
membimbing peserta didik dalam mengkontruksi
tentang hakikat bangsa dan negara
Generalization (Mengomunikasikan)
 Guru Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
secara bersama dan guru memberi penguatan.
3. Kegiatan Penutup
 Guru dan peserta didik melakukan refleksi
pembelajaran bersama
 Guru memberikan penguatan terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik, baik
sikap, keterampilan ataupun pengetahuan.
 Guru bersama Peserta didik menyimpulkan
pembelajaran tentang hakikat bangsa dan
negara.
Pertemuan Kedua:**)
1. Kegiatan Pendahuluan
 Guru mengkondisikan kelas, dan memulai
pembelajaran dengan membaca do’a dan
mengucapkan salam
 Guru melakukan apersepsi dengan sedikit
mereview materi sebelumnya dan memberi
gambaran materi yang akan dibahas dalam
pertemuan saat ini.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
model pembelajaran yang digunakan
 Guru bersama siswa membagi kelas dalam
beberapa kelompok
 Siswa menempatkan diri berdasarkan
kelompoknya masing-masing yang telah dibagi
oleh guru
2. Kegiatan Inti
Stimulasi (Mengamati)
 Guru menayangkan video pendek tentang
hakikat bangsa dan negara
 Peserta didik untuk mengamati video tersebut
 Guru menugaskan peserta didik untuk membaca
buku sumber
 Peserta didik mencari materi tentang unsur
terbentuknya bangsa lewat internet
Problem Statement (Menanya)
 Guru memberi kesempatan pada peserta didik
untuk menanyakan tayangan video pendek dan
materi yang telah dibaca dari buku dan browsing
internet yang berkaitan dengan hakikat bangsa
Data Collection (Mengumpulkan informasi)
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok
diskusi, peserta didik melaksanakan diskusi
membahas hakikat bangsa dan negara
Verification (Mengasosiasikan)
 Guru Peserta didik melakukan presentasi, Guru
membimbing peserta didik dalam mengkontruksi
tentang hakikat bangsa dan negara
Generalization (Mengomunikasikan)
 Guru Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
secara bersama dan guru memberi penguatan.
3. Kegiatan Penutup
 Guru dan peserta didik melakukan refleksi
pembelajaran bersama
 Guru memberikan penguatan terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik, baik
sikap, keterampilan ataupun pengetahuan.
 Guru bersama Peserta didik menyimpulkan
pembelajaran tentang hakikat bangsa dan
negara.
Pertemuan Ketiga:**)
1. Kegiatan Pendahuluan
 Guru mengkondisikan kelas, dan memulai
pembelajaran dengan membaca do’a dan
mengucapkan salam
 Guru melakukan apersepsi dengan sedikit
mereview materi sebelumnya dan memberi
gambaran materi yang akan dibahas dalam
pertemuan saat ini.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
model pembelajaran yang digunakan
 Guru bersama siswa membagi kelas dalam
beberapa kelompok
 Siswa menempatkan diri berdasarkan
kelompoknya masing-masing yang telah dibagi
oleh guru
2. Kegiatan Inti
Stimulasi (Mengamati)
 Guru menayangkan video pendek tentang
hakikat bangsa dan negara
 Peserta didik untuk mengamati video tersebut
 Guru menugaskan peserta didik untuk membaca
buku sumber
 Peserta didik mencari materi tentang unsur
terbentuknya bangsa lewat internet
Problem Statement (Menanya)
 Guru memberi kesempatan pada peserta didik
untuk menanyakan tayangan video pendek dan
materi yang telah dibaca dari buku dan browsing
internet yang berkaitan dengan hakikat bangsa
Data Collection (Mengumpulkan informasi)
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok
diskusi, peserta didik melaksanakan diskusi
membahas hakikat bangsa dan negara
Verification (Mengasosiasikan)
 Guru Peserta didik melakukan presentasi, Guru
membimbing peserta didik dalam mengkontruksi
tentang hakikat bangsa dan negara
Generalization (Mengomunikasikan)
 Guru Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
secara bersama dan guru memberi penguatan.
3. Kegiatan Penutup
 Guru dan peserta didik melakukan refleksi
pembelajaran bersama
 Guru memberikan penguatan terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik, baik
sikap, keterampilan ataupun pengetahuan.
 Guru bersama Peserta didik menyimpulkan
pembelajaran tentang hakikat bangsa dan
negara.
J. Alat/Bahan dan Media 1. Media/Alat
Pembelajaran  Komputer/Laptop
 LCD/Proyektor
 Buku siswa
2. Bahan
 Materi pembelajaran
K. Sumber Belajar 1. Guru
2. Buku siswa
3. Internet
L. Penilaian 1. Teknik Penilaian
Pembelajaran a. Penilaian Pengetahuan (Kognitif) dengan
menggunakan Tes Tulis (Essay)
b. Penilaian Keterampilan (Psikomotor) dengan
menggunakan PPT dan presentasi
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Soal Tertulis:
1. Jelaskan terbentuknya bangsa menurut Hans
kohn!
2. Uraikan unsur unsur terbentuknya bangsa!
3. Bandingkan kedudukan manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial dikaitkan
dengan terbentuknya bangsa

Kunci Jawaban Soal:


1. Menurut Hans Kohn bangsa terjadi karena
persamaan ras, bahasa, adat istiadat, dan agama
yang merupakan faktor pembeda bangsa yang
satu dengan yang lain
2. - Persamaan ras
- Persamaan bahasa
- Persamaan adat istiadat
- Persamaan agama
3. Sebagai makhluk individu manusia terdiri jasmani
dan rohani, sedangkan sebagai makhluk sosial
manusia mempunyai zoon politicon, yang artinya
ingin selalu berkumpul dan punya sifat homo
homoni socius (manusia sebagai kawan bagi
manusia yang lain) sehingga bila dihubungkan
dengan terbentuknya bangsa sangat berhubungan.

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai


1. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada
pengembangan jawaban
2. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
3. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci
jawaban
4. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci
jawaban

b. Penilaian Keterampilan

Soal Penilaian Ketrampilan


Tugas 1 (T1) : Buatlah hasil analisis dari diskusi
kelompok kalian dalam sebuah
narasi terbentuknya bangsa
Indonesia!
Tugas 2 (T2) : Presentasikan hasil analisis kelompok
kalian didepan kelompok lain!
Tugas 3 (T3) : Kelompok lain memberikan
pertanyaan dan tanggapan atas
presentasi yang berlangsung tentang
terbentuknya bangsa Indonesia.
Tugas 4 (T4) : Kelompok yang mempresentasikan
hasil analisisnya menjawab
pertanyaan dan tanggapan dari
kelompok lain
Instrumen Penilaian Keterampilan.
KD 4.1. Mempresentasikan hasil analisis hakikat
bangsa dan negara Indonesia dalam bentuk
lisan maupun tulisan

Kategori
IPK
1 2 3 4
4.1.1 Terdapat Terdapat Ada 1 Tepat
Mempr >2 2 kesahal dalam
esentas kesalaha kesalaha an untuk menggu
ikan n dari n dari aspek nakan
hasil criteria beberap berikut: alat
analisis berikut a kriteria tepat ukur,
hakikat tepat berikut dalam tepat
bangsa dalam tepat menggu dalam
dan mengola dalam nakan mengol
negara h mengola alat ah
informasi h ukur, informa
tentang informasi tepat si
unsur- tentang dalam tentang
unsur unsur- mengola unsur-
terbentu unsur h unsur
knya terbentuk informas terbentu
bangsa nya i tentang knya
dan bangsa unsur- bangsa
menyajik dan unsur dan
annya menyajik terbentu menyaji
dalam annya knya kannya
bentuk dalam bangsa dalam
narasi bentuk dan bentuk
narasi menyaji narasi
kannya
dalam
bentuk
narasi

Keterangan:
 skor 4,3,2,1 sesuai kategori yang ditentukan.
(lihat pada instrument penilaian)
 nilai ditentukan dari rata-rata setiap komponen
penilaian
 catatan perbaikan diisi dengan komponen2 yang
kurang pada setiap tugas
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
 Remedial dilakukan untuk peserta didik yang tidak
mencapai KKM, setelah ada evaluasi
pembelajaran
 Pengayaan diberikan bagi pesertadidik yang
capaiannya sudah melebihi KKM. Materi
pengayaan diarahkan pada analisis konsep
tentang keberagaman suku dan agama,
khususnya disekitar wilayah DIY.

Sistematika jurnal dapat berbentuk matrik:


Jurnal Perkembangan Karakter
Hari/Tanggal:
Sikap yang Sikap yang
No. Nama Kls
unggul/unik perlu bimbingan

Mengetahui : Rabu, 10 Juli 2019


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Winarni Kumala, S.E


NIP : - Robby Prasetya, S.H
NIP : -
LAMPIRAN
Materi Pembelajaran
A. KEDUDUKAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Individu berarti seseorang (tunggal), organisme yang hidupnya berdiri sendiri.Individualisme
ialah suatu pandangan atau paham yang menganggap bahwa diri sendiri lebih utama
daripada orang lain. Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan kodrati untuk tumbuh
serta berkembang, mulai sejak dalam kandungan ibunya, lahir, kemudian tumbuh
berkembang sampai dewasa. Manusia merupakan homo sapiens, suatu makhluk yang
berakal budi. Manusia yang berpengalaman serta dikaruniai jasmani juga rohani merupakan
kesatuan serta perpaduan yang serasi yang disebut pribadi.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Naluri manusia guna selalu hidup beserta orang lain disebut gregariousness. Oleh karena
itu, manusia juga disebut sebagai social animal (hewan sosial) atau hewan yang mempunyai
naluri untuk senantiasa hidup bersama (Soerjono Soekanto, 1986). Naluri tersebut
tergambarkan dari hasrat manusia untuk selalu menjadi satu (berkelompok) dengan manusia
lain dalam suatu masyarakat.
B. PENGERTIAN BANGSA DAN UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA.
Secara realitas, manusia hidup bersama pada berbagai kelompok yang beragam latar
bekalangnya. Awal mula manusia hidup dalam sebuah keluarga.Lalu berdasarkan
kepentingan serta wilayah tempat tinggalnya, manusia hidup dalam kesatuan sosial yang
disebut masyarakat (community) serta bangsa. Pengertian bangsa merupakan terjemahan
dari kata nation (bahasa Inggris). Kata nation berasal dari bahasa latin, natio, yang berarti
sesuatu telah lahir. Kata itu bermakna keturunan, kelompok orang yang berada dalam satu
garis keturunan.Kata nation lalu berkembang menjadi national yang artinya kebangsaan.
Unsur-unsur suatu bangsa, yaitu :
a. Ada sekelompok manusia yang mempunyai kemauan untuk bersatu.
b. Berada dalam suatu wilayah tertentu.
c. Ada kehendak untuk membentuk atau berada di bawah pemerintahan yang dibuatnya
sendiri
d. Secara psikologis merasa senasib, sepenanggungan, setujuan, serta secitacita.
e. Ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa, dan lain-lain sehingga dapat
dibedakan dengan bangsa lainnya.
C. PENGERTIAN NEGARA DAN UNSUR-UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA
Istilah negara merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris, state; bahasa Belanda dan
Jerman, staat, serta bahasa Prancis, etat.Kata-kata tersebut diambil dari bahasa Latin,
status atau statum, yang berarti keadaan yang tegak serta tetap atau sesuatu yang memiliki
sifat-sifat yang tegak serta tetap.
PENGERTIAN NEGARA
Sampai sekarang, belum ditemukan suatu rumusan yang baku atau tetap mengenai
pengertian negara. Para ahli tata negara mempunyai rumusan yangberbeda mengenai
negara, walaupun di antara mereka ada beberapapersamaan.Berbagai pengertian negara
tersebut sebagai berikut.
a. Hans Kelsen: negara ialah suatu susunan pergaulan hidup bersamadengan tata paksa
(dalam Rudolf Aladar: 1969).
b. Legemann: negara ialah suatu organisasi kemasyarakatan yangbertujuan dengan
kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakansesuatu masyarakat (1985).
c. Jean Bodin: negara ialah suatu persekutuan dari berbagai keluargadengan segala
kepentigannya yang dipimpin oleh atau dari suatu lembagayang berdaulat (1999).
d. Franz Magnis-Suseno: negara merupakan satu kesatuan masyarakat politik. Fungsinya
ialah membuat, menerapkan, serta menjamin berlakunyanorma kelakuan untuk seluruh
masyarakat. Norma ini berlaku denganpasti, artinya negara tidak membiarkan aturan-
aturannya dilanggar. Biladilanggar, pelanggarnya ditindak serta dikenai sanksi. Sanksi
tersebutkalau perlu dengan menggunakan paksaan fisik (1988).
e. Prof. Miriam Budiardjo: negara ialah organisasi dalam dalam suatuwilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah serta ditaati olehrakyatnya (1993).
Negara disebut organisasi kekuasaan politik karena dapat memaksakankekuasaan
tersebut secara sah pada semua orang yang ada dalam wilayahnya.Negara mempunyai
perbedaan pengertian dengan bangsa. Jika bangsamerujuk pada kelompok orang maupun
persekutuan hidup, negara merujukpada sebuah organisasi sekelompok orang yang
berada di dalamnya. Negaraialah organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara
merupakan bentukorganisasi dari masyarakat atau kelompok orang yang mempunyai
kekuasaanmengatus hubungan, menyelenggarakan ketertiban, serta menetapkan
tujuantujuandari kehidupan bersama.
D. ASAL MULA TERJADINYA NEGARA
1) Teori hukum alam
Teori hukum alam merupakan hasil pemikiran yang paling awal.Berdasarkan teori
hukum alam, terjadinya negara ialah sesuatu yang alamiah.Negara terjadi secara
alamiah dengan bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki
kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan
hidupnya.Tokoh-tokoh teori ini adalah Plato dan Aristoteles. Negara menurut Plato
(429–347 SM) ialah suatu keluarga besar yang setiap anggotanya saling berhubungan,
bekerja sama, serta memiliki tugas sendiri untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Adapun negara menurut Aristoteles (384–322 SM) bermula dari keluarga, sekelompok
keluarga, kemudian bergabung menjadi lebih besar, dan terbentuklah desa,
masyarakat luas, serta akhirnya terbentuk negara.
2) Teori ketuhanan (teokrasi)
Teori ini juga dikenal sebagai doktrin teokrasi tentang asal mula negara.Pada abad
pertengahan, teori ini dipakai untuk membenarkan kekuasaan raja yang
mutlak.Berdasarkan teori ini, raja bertakhta karena kehendak Tuhan.Kekuasaan dan
hak-hak raja untuk memerintah dan bertakhta berasal dari Tuhan.Pelanggaran
terhadap kekuasaan raja merupakan pelanggaran terhadap Tuhan.Raja serta
pemimpin-pemimpin negara hanya bertanggung jawab kepada Tuhan, tidak kepada
siapa pun.Penganjur teori ini adalah Agustinus, F.J. Stahl, Thomas Aquinas, Ludwig
Von Halfer, serta F. Hegel.
3) Teori perjanjian (perjanjian masyarakat)
Menurut teori ini, kehidupan manusia dipisahkan dalam dua zaman, yaknizaman
sebelum ada negara serta zaman sesudahnya.Keadaan tidakbernegara (pranegara)
disebut keadaan alamiah.Di sini individu hidup tanpaorganisasi serta pimpinan, tanpa
hukum, dan tanpa negara serta pemerintahyang mengatur hidup mereka.Keadaan
alamiah itu harus diakhiri denganjalan mengadakan perjanjian bersama.Dibentuklah
negara melalui suatuperjanjian di mana individu-individu merupakan
pesertanya.Negara berdaulatmerupakan tujuannya sehingga dapat melindungi serta
menjamin kehidupanmereka.Perjanjian ini disebut perjanjian masyarakat atau kontrak
sosial.Pelopor teori perjanjian ini adalah Plato, Aristoteles, Thomas Hobbes,
JohnLocke, dan J.J. Rousseau.
4) Teori kekuasaan/kekuatan
Teori ini berpendapat bahwa negara timbul karena orang-orang kuatmenaklukkan
orang-orang lemah.Untuk dapat menguasai orang-orang lemah,maka didirikanlah
organisasi, yaitu negara.Teori ini dikemukakan oleh KarlMarx (1818–1883), Frederick
Engels, Harold J Laski (1893–1950), F.Oppenheimer, dan Leon Duguit.
E. PENTINGNYA PENGAKUAN OLEH NEGARA LAIN BAGI SUATU NEGARA.
F. PENGAKUAN SUATU NEGARA DARI NEGARA LAIN DAN BENTUK-BENTUK
KENEGARAAN
G. SEMANGAT KEBANGSAAN, NASIONALISME DAN PATRIOTISME DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
Nasionalisme adalah loyalitas atau pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan
negaranya yang ditujukan melalui sikap mental dan tingkah laku individu atau
masyarakat.Untuk mewujudkan kehidupan sebuah bangsa, nasionalisme menjadi
persyaratan yang mutlak. Nasionalisme membentuk kesadaran para pemeluknya bahwa
loyalitas tidak lagi diberikan pada golongan atau kelompok kecil, seperti agama, ras, suku,
dan budaya (primordial), namun ditujukan kepada komunitas yang dianggap lebih tinggi,
yaitu bangsa dan negara. Kesimpulannya, nasionalisme sebagai ide (ideologi) menjadi
conditio sine quanon (keadaan yang harus ada) bagi keberadaan negara dan bangsa.

Patriotisme berasal dari kata patria, artinya tanah air.Pengembangannya membentuk kata
patriot yang berarti seseorang yang mencintai tanah air.Patriotisme juga mengandung
pengertian rasa kesatuan sebagai bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
patriotisme adalah sikap dan semangat yang sangat cinta kepada tanah air sehingga
berani berkorban jika diperlukan oleh negara. Patriotisme berbeda dengan
nasionalisme.Patriotisme muncul setelah terbentuknya bangsa yang dilandasi
nasionalisme.Sikap patriotisme yang diwujudkan dalam semangat cinta tanah air dapat
dilakukan dengan perbuatan mengisi kelangsungan hidup negara dan bangsa, serta rela
berkorban untuk membela dan mempertahankan negara dan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai