A. Tujuan Pembelajaran
KD 3.11 KD 4.11
Menelaah pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Mempresentasikan hasil telaah terkait pentingnya
Republik Indonesia Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat : Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik
3.11.1. Mendeskripsikan konsep Wawasan Nusantara diharapkan dapat :
4.11.1 Mempresentasikan hasil telaah terkait pentingnya
dengan penuh tanggungjawab. Wawasan Nusantara dalam konteks Negara
3.11.2. Mendeskripsikan fungsi dan tujuan Wawasan dengan benar. Kesatuan Republik Indonesia dengan disiplin.
3.11.3. Mengklasifikasikan Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan 4.12.2 Membuat laporan tertulis hasil telaah terkait
pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks
Nusantara dengan tepat. Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
3.11.4. Menelaah peran serta warga negara dalam mendukung tertib.
implementasi wawasan nusantara
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan Ke – 1
Langkah Waktu
Proses Saintific Kegiatan Nilai- nilai Karakter
Pembelajaran (menit)
Pendahuluan a) Guru memberi salam, berdoa, absensi, mengecek Religius 10
kebersihan kelas bersama guru. Gotong-royong
b) Menyanyikan lagu – lagu kebangsaan, dan atau yel- Nasionalisme
yel untuk memotivasi siswa.
Kegiatan Inti
Mengamati a) Stimulation Kemandirian 25
Guru menyampaikan apersepsi, bahan tayang, Gotong-royong
tujuan pembelajaran, prosedur kerja praktik, metode Integritas
pembelajaran, dan teknik penilaian.
Menanya (Creative b) Problem statement
Thinking=berfikir Guru meminta siswa mengidentifikasi masalah yang
kreatif) relevan dengan bahan tayang tentang konsep
Wawasan Nusantara, fungsi dan tujuan Wawasan Literasi
dengan benar.
Mengklasifikasikan Aspek Trigatra dan Pancagatra
dalam Wawasan Nusantara *
c) Data collection
Menalar Guru meminta siswa mengumpulkan data dan HOTS
(Critical Thingking = informasi sebanyak mungkin melalui eksperimen,
berfikir kritis) internet, modul, buku referensi, mengamati objek,
wawan cara nara sumber dll untuk menjawab
Mencoba masalah atau membuktikan benar tidaknya
(Collaboratian = hipotesis*.
bekerja sama) d) Data Processing
Mengkomunikasikan Guru meminta siswa mengolah data dan informasi
yang diperoleh untuk diklasifikasikan, ditabulasi,
RPP PPKN Kelas XI Semester 1 1
(Communication) dihitung dan ditafsirkan melalui diskusi kelompok.
e) Verification
Guru meminta siswa melakukan praktik /
mengerjakan tugas Mempresentasikan hasil telaah
terkait pentingnya Wawasan Nusantara dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* melalui diskusi kelompok.
f) Generalization
Guru meminta siswa mempresentasikan hasil
praktik/hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Penutup
a) Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan Religius 10
bersama. Guru memberikan penguatan pada materi Gotong-royong
penting (esensial) dan mendasar.
b) Guru melakukan penilaian, memberikan tugas dan
informasi pertemuan yang akan datang.
c) Guru memberi salam mengakiri kegiatan
pembelajaran. .
Pertemuan Ke – 2
Langkah Waktu
Proses Saintific Kegiatan Nilai- nilai Karakter
Pembelajaran (menit)
Pendahuluan a) Guru memberi salam, berdoa, absensi, mengecek Religius 10
kebersihan kelas bersama guru. Gotong-royong
b) Menyanyikan lagu – lagu kebangsaan, dan atau yel- Nasionalisme
yel untuk memotivasi siswa.
Kegiatan Inti
Mengamati a) Stimulation Kemandirian 25
Guru menyampaikan apersepsi, bahan tayang, Gotong-royong
tujuan pembelajaran, prosedur kerja praktik, metode Integritas
pembelajaran, dan teknik penilaian.
Menanya (Creative b) Problem statement
Thinking=berfikir 3.11.5. Guru meminta siswa mengidentifikasi masalah
kreatif) yang relevan dengan bahan tayang tentang
Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Literasi
Nusantara, peran serta warga negara dalam
mendukung implementasi wawasan nusantara *
c) Data collection
Guru meminta siswa mengumpulkan data dan
Menalar informasi sebanyak mungkin melalui eksperimen, HOTS
(Critical Thingking = internet, modul, buku referensi, mengamati objek,
berfikir kritis) wawan cara nara sumber dll untuk menjawab
masalah atau membuktikan benar tidaknya
Mencoba hipotesis*.
(Collaboratian = d) Data Processing
bekerja sama) Guru meminta siswa mengolah data dan informasi
Mengkomunikasikan yang diperoleh untuk diklasifikasikan, ditabulasi,
(Communication) dihitung dan ditafsirkan melalui diskusi kelompok.
e) Verification
Guru meminta siswa melakukan praktik /
mengerjakan tugas Membuat laporan tertulis hasil
telaah terkait pentingnya Wawasan Nusantara
dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia.* melalui diskusi kelompok.
f) Generalization
Guru meminta siswa mempresentasikan hasil
praktik/hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Penutup
a) Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan Religius 10
bersama. Guru memberikan penguatan pada materi Gotong-royong
penting (esensial) dan mendasar.
b) Guru melakukan penilaian, memberikan tugas dan
Selanjutnya kata Nusantara terdiri dari kata nusa dan antara. Kata nusa artinya
pulau atau kesatuan kepulauan, dan antara menunjukkan letak antara dua unsur.
Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yakni Asia
dan Australia dan dua samudera yakni; samudera Hindia dan samudera Pasifik.
2. Pedoman Penilaian
2. Pedoman Penilaian
No. Tanggal Nama Peserta Didik Kelas Catatan Perilaku Nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
A. REMEDIAL/PERBAIKAN
Daya Serap
No Tugas /Materi yang
Kompetensi Dasar Nama Peserta Didik Sebelum Sesuda
. diberikan
h
1. 3.11 Menelaah pentingnya Wawasan xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 1. Diberikan soal
Nusantara dalam konteks Negara remedial
Kesatuan Republik Indonesia 2. Belajar kelompok
3. Diberikan motivasi
4. ...................
B. PENGAYAAN
Peserta didik yang tidak terkena program Remedial / Perbaikan diberikan Program Pengayaan dengan cara diberikan pengembangan
materi seperti tambahan tugas membuat clipping atau makalah mengenai K3L.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian wawasan nusantara dengan benar.
2. Menjelaskan bagaimana implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi dengan benar
3. Menjelaskan Unsur-unsur konsepsi wawasan nusantara meliputi wadah, isi dan tata laku, dengan benar
4. Menjelskan , fungsi, dan kedudukan wawasan nusantara dengan benar.
5. Menjelaskan bagaimana pentingnya pemahaman wawasan kebangsaan bagi generasi muda dengan benar.
B. Uraian Materi
A. Wawasan Nusantara
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata “wawasan” dan “Nusantara”. Wawasan berasal dari kata “wawas” (bahasa jawa) yang
berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi, wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti
pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata “nusa” dan “antara”. “Nusa” artinya pulau atau kesatuan kepulauan. “Antara”
artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi, Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan
Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti
nama Indonesia.
Sedangkan secara terminologis, wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut :
Menurut Prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”
Menurut definisi Tap MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah “cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa,
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.
2. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara
demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak
secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat
Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.
3. Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan
setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama. Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen
pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut yang berarti tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia.
Adapun asas Wawasan Nusantara tersebut adalah sebagai berikut.
Asas Wawasan Nusantara dalam menjaga kebhinekaan
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan
Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah satu
konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia.
1) Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia
agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan
Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
2) Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan,
tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan
kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap
dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme yang tinggi
di segala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat
kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.
C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa
yang dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (trigatra) dan aspek sosial (pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis
negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra yang satu dengan yang lain terdapat
hubungan yang bersifat timbal balik dengan hubungan yang erat yang saling interdependensi, demikian juga antara trigatra dan pancagatra.
2. Aspek–Aspek Pancagatra
Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan
bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.
a. Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan
dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diiperjuangkan
dalam kehidupan nyata.
b. Politik
Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra
alamiah (trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan
nasional (pancagatra).
Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan yang utuh, menyeluruh dan terpadu, di mana terdapat saling
hubungan antar gatra di dalam keseluruhan kehidupan nasional (astagatra).
Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya
kekuatan dari salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan mempengaruhi kondisi
secara keseluruhan.
Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan
yang integratif dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan
keamanan.
Implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan. Dengan kata lain, Wawasan Nusantara menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai masalah menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat
dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal
tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
Daftar Pustaka