Anda di halaman 1dari 144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BELAJAR SERTA


KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR
FISIKA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANA TIDUNG TAHUN AJARAN
2017/2018

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

ANDRY JECSENERI

NIM : 131424008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa


dengan penuh kepercayaan, kamu akan
menerimanya”

(Matius 21:22)“

Tanpa perjuangan, tak mungkin ada


kemajuan.

(Fredrick Douglass)

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Andry Jecseneri. 2018. Pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar Serta


Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP
Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018. Program Studi Pendidikan
Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Pembimbing: Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah, 1) pengaruh motivasi


belajar terhadap hasil belajar fisika, 2) pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar
fisika, 3) pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar fisika, 4) pengaruh
motivasi belajar, minat belajar, dan kemandirian belajar secara bersama-sama
terhadap hasil belajar fisika kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran
2017/2018.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tana Tidung pada bulan Oktober
2017. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII sebanyak 51 siswa
dan obyek penelitian adalah motivasi belajar, minat belajar, kemandirian belajar dan
hasil belajar fisika. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson dengan taraf
signifikansi 0,05 dan uji regresi yang menghasilkan kesimpulan sebagai hasil
penelitian. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
data penelitian diolah menggunakan SPSS statistics 17 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) terdapat pengaruh yang signifikan
motivasi belajar terhadap hasil belajar fisika dengan sumbangan pengaruh sebesar
12,2%, 2) terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap hasil belajar
fisika dengan sumbangan pengaruh sebesar 9,4%, 3) terdapat pengaruh yang
signifikan kemandirian belajar terhadap hasil belajar fisika dengan sumbangan
pengaruh sebesar 17%, 4) terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar, minat
belajar dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar fisika
dengan sumbangan pengaruh sebesar 17,7% dan sisanya 82,3% adalah dipengaruhi
oleh faktor lain.

Kata kunci: Motivasi Belajar, Minat Belajar, Kemandirian Belajar, Hasil Belajar
Fisika.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Andry Jecseneri. 2018. The Influence of Learning Motivation, Learning Interest


and Independence of Student’ Learning On the Results Of Physics Learning
Class VIII State Junior High School 1 Tana Tidung Academic Year 2017/2018.
Majoring Physics Education. Department of Mathematics and Natural Sciences
Education. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma
University. Yogyakarta.
Counselor: Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T

This research wants to understand whether there are: 1) the influence of


learning motivation on the result of physics learning, 2) the influence of learning
interest on the result of physics learning, 3) the influence of independence of
students’ learning on the results of physics learning, 4) the influence of learning
motivation, learning interest, and independence of students’ learning together with
the result of physics learning class VIII of the State Junior High School 1 Tana
Tidung academic year 2017/2018.
The research was conducted in State Junior High School 1 Tana Tidung on
October 2017. The subjects in this research were 51 students of class VIII and the
object of this research is the motivation of learning, learning interest, learning
independence and the results of physics learning. The instruments used were
questionnaire and documentation. Data analysis was done using Pearson correlation
test with level of significance 0,05 and regression test. To know whether there all the
influence of each variable of research the data were processed using SPSS statistics
17 for windows.
The result of the research shows that: 1) there was significant influence on
learning motivation on the results of physics learning with contribution of the
influence was 12,2%, 2) there was significant influence on the interest of learning on
the results of physics learning with contribution of the influence was 9,4%, 3 ) there
was significant influence of the independence of students’ learning on the result of
physics learning with the contribution of the influence was 17%, 4) there were
significant influence on learning motivation, learning interest and independence of
learning together to the results of physic learning with the contribution of the
influence of 17, 7% and the remaining 82.3% were influenced by other factors.

Keywords: Learning Motivation, Learning Interest, Learning Independence, The


Results Of Physics Learning.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar Serta Kemandirian Belajar
Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun
Ajaran 2017/2018”. Skripsi ini adalah untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) pada program studi Pendidikan Fisika di Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari jika skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan
dukungan dari beberapa pihak yang berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.
3. Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang
sabar, penuh pengertian dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
4. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D sebagai Dosen Pembimbing
Akademik yang memberikan semangat pada penulis selama menempuh
pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Bapak Drs. Severinus Domi, M.Si., atas waktu yang diberikan untuk
memvalidasi instrumen penelitian yang digunakan dan segala bentuk motivasi
yang menyemangati penulis.
6. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Fisika dan karyawan JPMIPA yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Keluarga tercinta Bapak, Ibu, dan adikku Ansy Silvisli dan Alvin Jevanter yang
selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan dan doa dalam penyelesaian
skripsi.
8. Bapak Samian, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tana Tidung yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
D. Hipotesis.................................................................................................... 7
E. Pembatasan Masalah ................................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 10
A. Kajian Teori .............................................................................................. 10
1. Kajian Belajar...................................................................................... 10
a. Pengertian Belajar ......................................................................... 10
b. Tujuan Belajar ............................................................................... 12
c. Ciri-Ciri Belajar ............................................................................ 13
2. Kajian Motivasi Belajar ...................................................................... 15
a. Pengertian Motivasi Belajar .......................................................... 15
b. Jenis-Jenis Motivasi Belajar .......................................................... 17
c. Fungsi Motivasi Belajar ................................................................ 18
d. Peranan Motivasi dalam Belajar ................................................... 19
e. Cara Memotivasi Belajar Siswa .................................................... 20
f. Ciri-Ciri Motivasi Belajar ............................................................. 23
3. Kajian Minat Belajar ........................................................................... 25
a. Pengertian Minat Belajar............................................................... 25
b. Faktor-Faktor Menumbuhkan Minat belajar ................................. 27
c. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar .................................. 29
d. Fungsi Minat Dalam Belajar ......................................................... 30

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

e. Ciri-Ciri Minat Belajar .................................................................. 31


4. Kajian Kemandirian Belajar ................................................................ 32
a. Pengertian Kemandirian Belajar ................................................... 32
b. Karakteristik Kemandirian Belajar ............................................... 34
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar ........... 34
d. Manfaat Belajar Mandiri ............................................................... 36
e. Ciri-Ciri Kemandirian Belajar....................................................... 37
5. Kajian Hasil Belajar ............................................................................ 39
a. Pengertian Hasil Belajar ................................................................ 39
b. Tujuan Evaluasi Hasil Belajar ....................................................... 42
c. Fungsi Evaluasi Dalam Belajar ..................................................... 43
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 44
B. Penelitian Yang Relevan ........................................................................... 48
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 49
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 52
A. Desain Penelitian ....................................................................................... 52
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 52
C. Sampel Penelitian ...................................................................................... 52
D. Variabel Penelitian .................................................................................... 52
E. Instrumen Penelitian.................................................................................. 54
F. Validitas Instrumen ................................................................................... 56
G. Metode Analisis Data ................................................................................ 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 61
A. Sejarah, Visi dan Misi SMP Negeri 1 Tana Tidung.................................. 61
B. Deskripsi Data ........................................................................................... 63
C. Penyebaran Kuesioner ............................................................................... 63
1. Hasil Penyebaran Kuesioner ............................................................... 63
2. Gambaran Umum Responden ............................................................. 64
D. Analisis Univariat...................................................................................... 64
1. Motivasi Belajar .................................................................................. 64
2. Minat Belajar ....................................................................................... 66
3. Kemandirian Belajar ........................................................................... 67
4. Hasil Belajar Fisika ............................................................................. 68
E. Uji Hipotesis ............................................................................................. 70
1. Uji Hipotesis Pertama ......................................................................... 70
2. Uji Hipotesis Kedua ............................................................................ 72
3. Uji Hipotesis Ketiga ............................................................................ 74
4. Uji Hipotesis Keempat ........................................................................ 77
F. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 80
1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018 ............... 82


2. Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII
SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018 ....................... 83
3. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018 ............... 84
4. Pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian
Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika .................................................. 85
G. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 87
A. Kesimpulan................................................................................................ 85
B. Saran .......................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90
LAMPIRAN .......................................................................................................... 93

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen Motivasi Belajar .................................................... 55


Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen Minat Belajar ......................................................... 55
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen Kemandirian Belajar ............................................. 55
Tabel 3.4 Skor Alternatif Jawaban ........................................................................ 57
Tabel 3.5 Klasifikasi Motivasi Belajar.................................................................. 58
Tabel 3.5 Klasifikasi Minat Belajar ...................................................................... 59
Tabel 3.5 Klasifikasi Kemandirian Belajar ........................................................... 59
Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ................................................................. 63
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 64
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar .................................................. 65
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Minat Belajar ....................................................... 66
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar ............................................ 67
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika ............................................. 69
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X1 terhadap Y ............. 70
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X2 terhadap Y ............. 72
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X3 terhadap Y ............. 75
Tabel 4.10 Hasil Uji F Regresi Ganda X1, X2 dan X3 terhadap Y ........................ 77
Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Ganda X1, X2 dan X3 terhadap Y ................... 77
Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Regresi Ganda ....................................................... 78

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .............................................................................. 51


Gambar 3.1 Hubungan antara variable bebas X1, X2, X3, dan variabel terikat Y . 53
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ............................. 65
Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Minat Belajar ................................. 67
Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar ...................... 68
Gambar 4.4 Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika ........................ 70
Gambar 4.5 Ringkasan Hasil Penelitian ............................................................... 80

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.a Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 95


Lampiran 1.b Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ....................... 96
Lampiran 2.a Uji Validitas Angket ..................................................................... 98
Lampiran 2.b Angket Penelitian ......................................................................... 105
Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa ......................................................... 111
Lampiran 3.b Tabulasi Data Pokok ..................................................................... 115
Lampiran 3.c Skor Jawaban Angket Penelitian .................................................. 117
Lampiran 3.d Data Hasil Belajar ......................................................................... 120
Lampiran 4.a Analisis Korelasi Pearson ............................................................. 123
Lampiran 4.b Statistik Deskripsi ......................................................................... 124
Lampiran 4.c Analisis Regresi Sederhana .......................................................... 125
Lampiran 4.d Analisis Regresi Ganda ................................................................ 128

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembangunan bangsa.

Karakter suatu bangsa dibangun melalui pendidikan. Melalui pendidikan

yang bermutu, suatu bangsa menyongsong masa depan lebih baik.

Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan masyarakat

yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Tujuan pendidikan adalah

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Mengingat di Indonesia

prosentase sumber daya manusia terbesar adalah para generasi muda dan

sebagian besar masih berstatus pelajar (Eti Nurhayati, 2011: 50).

Siswa atau pelajar merupakan salah satu elemen penting dalam

pendidikan dan merupakan sasaran utama dalam peningkatan mutu

pendidikan. Oleh karena itu siswa perlu dibina, dikelola, diatur, ditata,

dikembangkan dan diberdayakan agar menjadi produk pendidikan yang

bermutu. Pendidikan formal yang terjadi di sekolah diharapkan mampu

menciptakan manusia yang mandiri, disiplin, bertanggung jawab dan peduli

terhadap kepentingan bangsa dan Negara. Hal tersebut tercantum dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal (1) ayat (1) yang menjelaskan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
Negara”.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mengacu pada undang-undang tersebut, maka pendidikan haruslah

tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan

perwujudannya di sekolah. Salah satu dari tugas pokok sekolah adalah

menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal.

Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal

apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai

dengan bakat, minat, serta kemampuan yang dimilikinya.

Salah satu indikator yang menyatakan bahwa pendidikan dapat

dikatakan berhasil adalah dengan melihat prestasi belajar siswa. Menurut

Donni Juni Priansa (2015: 66), prestasi belajar adalah perubahan perilaku

individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap,

fungsional, positif, disadari dan sebagainya.

Dari berbagai pendapat, pelajaran fisika terkenal sebagai pelajaran

yang sulit, sehingga dalam kenyataan banyak orang gagal dalam

mempelajari fisika. Di sisi lain juga banyak pendapat bahwa fisika adalah

pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari, karena manfaatnya terhadap

pengembangan kerangka berpikir dalam menyelesaikan berbagai persoalan

sehari-hari yang cukup kompleks. Banyak orang saat ini yang menerima

kesimpulan bahwa fisika adalah pelajaran yang sangat penting sekaligus

sulit untuk dipelajari, sehingga hanya orang-orang dengan kecerdasan tinggi

yang akan berhasil dalam belajar fisika.

Menurut Marthen Kanginan (1997: 1), fisika adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi gejala-


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

gejala alam itu. Di dalam fisika, kita mempelajari gejala-gejala alam, baik

yang terjadi pada benda-benda/materi yang dapat kita amati (makro)

maupun benda-benda yang tidak dapat kita amati langsung (mikro).

Dalam mempelajari fisika beberapa faktor yang mempengaruhi

keberhasilan dalam belajar peserta didik yaitu, faktor internal dan faktor

eksternal (Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011: 175).

Faktor internal adalah faktor yang terdapat pada siswa itu sendiri,

misalnya minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa,

seperti lingkungan alami, sosial budaya, kurikulum, program, sarana dan

fasilitas, guru (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 177). Dalam penelitian ini,

penulis memfokuskan pada faktor internal yang terdapat pada peserta didik

dengan hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam mempelajari fisika.

Faktor internal tersebut yaitu motivasi belajar, minat belajar serta

kemandirian belajar.

Menurut Aunurrahman (2012: 180), motivasi di dalam kegiatan

belajar merupakan kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi

siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan

potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar. Siswa yang

memiliki motivasi belajar akan nampak melalui kesungguhan untuk terlibat

di dalam proses belajar, antara lain nampak melalui keaktifan bertanya,

mengemukakan pendapat, menyimpulkan pelajaran, mencatat, membuat

resume, mempraktekkan sesuatu, mengerjakan latihan-latihan dan evaluasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Siswa-siswa yang tidak atau kurang

memiliki motivasi, umumnya kurang mampu bertahan untuk belajar lebih

lama, kurang sungguh-sungguh di dalam mengerjakan tugas. Oleh karena

itu, rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar, karena hal ini

memberikan dampak bagi ketercapaian hasil belajar yang diharapkan.

Minat berhubungan erat dengan motivasi. Proses belajar akan

berjalan lancar bila disertai minat. Menurut Dewa Ketut Sukardi (1988: 61-

62), minat dapat diartikan sebagai kesukaan, kegemaran atau kesenangan

akan sesuatu. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai suatu

prestasi, maka seyogyanya setiap siswa harus memahami minat-minatnya

sendiri agar mereka dapat membuat perencanaan dan keputusan secara

tepat. Seorang siswa akan berhasil dalam mempelajari fisika apabila dalam

diri siswa itu ada keinginan untuk belajar. Minat akan terbentuk jika ada

usaha dari dalam dirinya dan juga ada dorongan dari luar baik dari guru,

keluarga maupun lingkungannya untuk menyukai dan memperhatikan

pelajaran fisika dan berminat mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh

guru. Jika siswa mempunyai minat belajar fisika yang tinggi, siswa tersebut

akan sungguh-sungguh dalam belajar, merasa senang mengikuti penyajian

pelajaran fisika, dan bahkan dapat menemukan kesulitan-kesulitan dalam

belajar serta dapat menyelesaikan soal-soal dan praktikum karena ada daya

tarik baginya untuk mempelajari fisika. Namun sebaliknya jika siswa tidak

memiliki rasa suka ataupun tidak memiliki minat untuk belajar fisika, maka

akan sulit untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kemandirian dalam belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar.

Ketika kemandirian belajar tinggi, diharapkan prestasi belajar siswa juga

tinggi. Di beberapa sekolah tidak dipungkiri bahwa kemandirian belajarnya

masih kurang, hal tersebut terlihat ketika siswa mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru, siswa tersebut masih melihat dan bertanya kepada

teman-temannya, meminta lembar jawaban temannya. Selain itu siswa juga

masih takut untuk mengemukakan pendapatnya ketika guru memberikan

pertanyaan pada saat pelajaran berlangsung. Menurut Ali dan Asrori (2014:

107), dalam konteks proses belajar, gejala negatif yang tampak adalah

kurang mandiri dalam belajar yang berakibat pada kebiasaan belajar tidak

tahan lama dan baru belajar setelah menjelang ujian, membolos, mencontek,

serta mencari bocoran soal ujian.

Banyaknya kebiasaan atau perilaku belajar siswa yang dijumpai

menunjukkan kebiasaan yang tidak baik dalam belajarnya seperti belajar

tidak teratur, daya tahan belajar rendah, belajar bilamana menjelang ulangan

atau ujian, tidak memiliki catatan pelajaran yang lengkap, tidak terbiasa

membuat ringkasan, tidak memiliki motivasi untuk memperkaya materi

pelajaran, senang menjiplak pekerjaan teman, kurang percaya diri dalam

menyelesaikan tugas, sering datang terlambat, dan sebagainya. Oleh sebab

itu perilaku belajar yang tidak baik dapat mempengaruhi belajar siswa dan

pada gilirannya dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh

(Aunurrahman, 2012: 185).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Masalah-masalah diatas mengisyaratkan kurangnya motivasi, minat

serta kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa. Agar proses belajar

mengajar fisika di SMP dapat mencapai hasil yang maksimal dengan

memiliki hasil belajar yang baik, tentunya perlu ditunjang oleh berbagai

faktor internal seperti intelegensi, minat, motivasi, kreativitas, kemandirian,

dan sebagainya. Apabila masalah-masalah diatas diabaikan atau dibiarkan

secara terus menerus, maka proses belajar mengajar di sekolah tidak akan

berjalan dengan baik dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai serta dapat

menyebabkan hasil belajar fisika siswa yang rendah.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian secara lebih mendalam terkait dengan seberapa

besar pengaruh motivasi belajar, minat belajar serta kemandirian belajar

siswa terhadap hasil belajar fisika. Penulis tertarik memberi judul:

“Pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar Serta Kemandirian Belajar

Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung

Tahun Ajaran 2017/2018”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah

pokok yang ingin diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika

siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018?

2. Bagaimanakah pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika

siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bagaimanakah pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar

Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran

2017/2018?

4. Bagaimanakah pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar, Kemandirian

Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, penelitian ini mempunyai

tujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika

siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.

2. Mengetahui pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.

3. Mengetahui pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar

Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran

2017/2018.

4. Mengetahui pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar, Kemandirian

Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.

D. Hipotesis

1. Terdapat pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika

siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Terdapat pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.

3. Terdapat pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika

Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.

4. Terdapat pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian

Belajar terhadap Hasil Belajar fisika Siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.

E. Pembatasan Masalah

Agar pengkajian masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas,

maka diperlukan batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah

sebagai berikut:

1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana

Tidung.

2. Obyek penelitian adalah pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar dan

Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Tana Tidung.

3. Hasil belajar fisika dengan menggunakan dokumentasi berupa nilai

Ujian Tengah Semester siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan ada manfaatnya, antara lain:

1. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan bahan pertimbangan

dalam meningkatkan mutu pendidikan fisika di sekolah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Bagi guru

Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai pedoman untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran fisika di sekolah.

3. Bagi penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif

terhadap pengembangan penelitian pendidikan fisika.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kajian Belajar

a. Pengertian Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan

belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa

berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung

kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai

peserta didik. Belajar memegang peranan penting di dalam

perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian,

dan bahkan persepsi manusia. Menurut Slameto (2013: 2), belajar

ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 13), belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan

psikomotor.

Menurut Makmun Khairani (2014: 5), belajar adalah proses

perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sengaja untuk

mendapatkan perubahan yang lebih baik. Misalnya, dari tidak tahu

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat

melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain

sebagainya.

Belajar adalah pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang

dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap, sebagai

akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu

obyek (pengetahuan), atau melalui suatu pengetahuan

(reinforcement) dalam bentuk pengalaman terhadap suatu obyek

yang ada dalam lingkungan belajar (Hamzah B. Uno, 2008: 15).

Menurut Siregar dan Hartini Nara (2011: 5), belajar adalah

suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi

dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan yang bersifat

relatif konstan. Dengan demikian bahwa seseorang dikatakan telah

belajar kalau sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya.

Selanjutnya Siregar dan Hartini Nara (2011: 4)

mendefinisikan belajar sebagai sebuah proses yang kompleks yang

di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut

adalah: a) bertambahnya jumlah pengetahuan, b) adanya

kemampuan mengingat dan mereproduksi, c) ada penerapan

pengetahuan, d) menyimpulkan makna, e) menafsirkan dan

mengaitkannya dengan realitas, dan f) adanya perubahan sebagai

pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Proses belajar telah terjadi dalam diri seseorang hanya dapat

disimpulkan dari hasilnya, karena aktivitas belajar yang telah

dilakukan. Seperti dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti

menjadi mengerti, dari tidak berilmu menjadi berilmu, dan

sebagainya (Syaiful Bahri Djamrah 2011: 175).

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh

setiap individu untuk memperoleh pengalaman baru serta

berubahnya tingkah laku menjadi lebih baik.

b. Tujuan Belajar

Makmun Khairani (2014: 13-15), merumuskan beberapa

tujuan kegiatan belajar adalah:

1) Belajar bertujuan untuk menambah pengetahuan dalam

berbagai bidang ilmu.

2) Belajar bertujuan untuk meningkatkan keterampilan atau

kecakapan.

3) Belajar bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan

kemampuan berpikir peserta didik dari berfikir yang bersifat

convergen¸ yang sifatnya hanya menerima dan mengingat,

menjadi divergen, yang sifatnya lebih terbuka luas, kreatif, dan

inovatif.

4) Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara

lain tingkah laku.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

5) Belajar bertujuan mengubah kebiasaan, dari yang buruk menjadi

baik.

6) Belajar bertujuan mengubah sikap dari negatif menjadi positif,

tidak hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang, dan

sebagainya.

7) Belajar bertujuan untuk mengubah pola pikir dari pola pikir

yang negatif dan tidak produktif, menjadi pola pikir yang

positif, kreatif dan produktif.

8) Belajar bertujuan untuk merubah sikap mental yang pesimis,

mudah putus asa, suka mengeluh, menjadi orang yang bersikap

optimis, ulet, tekun tanpa mengeluh.

9) Belajar bertujuan untuk mengubah, membangun dan

mengembangkan kepribadian, watak dan karakter yang

merugikan orang lain, menjadi kepribadian, watak dan karakter

yang mempunyai multi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

c. Ciri-Ciri Belajar

Menurut Makmun Khairani (2014: 8), ciri-ciri belajar dapat

dilihat dari penjabaran berikut:

1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change

of behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat

diamati dari tingkah laku yaitu adanya perubahan tingkah laku,

dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi

terampil, dan lain sebagainya. Tanpa pengamatan dari tingkah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

laku hasil belajar orang tidak dapat mengetahui ada tidaknya

hasil belajar. Karena perubahan hasil belajar hendaknya

dinyatakan dalam bentuk yang dapat diamati.

2) Perubahan perilaku relative permanent, ini diartikan bahwa

perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu

tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah, akan tetapi dilain

pihak tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada

saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan tingkah laku

tersebut bersifat potensial. Artinya hasil belajar tidak serta merta

langsung dapat dilihat setelah belajar melainkan setelah proses

dan kegiatan belajar selesai.

4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau

pengalaman. Artinya belajar itu harus dilakukan secara aktif,

sengaja, terencana, bukan karena peristiwa yang insidental.

5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu

yang memperkuat penguatan. Sesuatu yang memperkuat

memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah

laku.

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 15-16),

ciri-ciri belajar yaitu, sebagai berikut:

1) Perubahan yang terjadi secara sadar.

2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

2. Kajian Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai

daya penggerak dari dalam subyek untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata

“motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak

yang telah menjadi aktif (Sardiman A.M, 2007: 73).

Menurut Hamzah B. Uno (2008: 1), motivasi adalah

dorongan dasar yang mengerakkan seseorang bertingkah laku.

Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk

melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.

Menurut W.S. Winkel (1983: 27), motivasi merupakan keseluruhan

daya penggerak yang dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang

memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang

dikehendaki oleh siswa tercapai.

Menurut Mc. Donald, “Motivation is an energy change

within the person characterized by affective arousal and


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

anticipatory goal reactions”. Motivasi adalah suatu perubahan

energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya

afektif dan reaksi untuk mengantisipasi tercapainya tujuan (dalam

Oemar Hamalik, 2001: 158).

Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk

membelajarkan siswa. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa

memiliki kemauan untuk belajar. Oleh karena itu, membangkitkan

motivasi merupakan salah satu peran dan tugas guru dalam setiap

proses pembelajaran. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan

yang memungkinkan siswa untuk bertindak atau melakukan sesuatu

(Wina Sanjaya, 2006: 133).

Dorongan itu hanya mungkin muncul dalam diri siswa

manakala siswa merasa membutuhkan. Siswa yang merasa butuh

akan bergerak dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhannya.

Oleh sebab itu dalam rangka membangkitkan motivasi, guru harus

dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi

kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya

sekedar untuk memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong

oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhannya (Wina Sanjaya,

2006: 133).

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa motivasi belajar merupakan suatu dorongan kekuatan atau

energi penggerak yang terdapat dari dalam diri seseorang untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

melakukan kegiatan belajar serta menciptakan proses perubahan

tingkah laku yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan.

b. Jenis-Jenis Motivasi Belajar

Dalam membicarakan jenis-jenis motivasi, akan dibahas dari

dua sudut pandang yakni motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik.

Sardiman A.M (2007: 89-91), menyatakan bahwa motivasi ada dua

yaitu, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

1) Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri

setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai

bentuk motivasi dalam aktivitas belajar dimulai dan diharuskan

berdasarkan suatu dorongan dalam diri dan secara mutlak

berkaitan dengan aktifitas belajarnya.

2) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Rangsangan

itu dapat muncul berupa hadiah atau dukungan dari lingkungan

keluarga maupun masyarakat. Dalam belajar apabila mendapat

fasilitas, pehatian orang tua dan kondisi lingkungan yang ada

disekitarnya maka akan muncul motivasi untuk belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

c. Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Oemar Hamalik (2001: 161), fungsi motivasi

belajar ada tiga, yaitu:

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan

Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti

belajar.

2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah

Artinya menggarahkan perbuatan ke arah pencapaian tujuan

yang diinginkan.

3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak

Motivasi ini berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi

akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan atau

perbuatan.

Menurut Sardiman A.M (2007: 85) ada tiga fungsi

motivasi, yaitu sebagai berikut:

1) Mendorong manusia untuk berbuat

Jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap

kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan

Yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian

motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

3) Menyeleksi perbuatan

Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi

tujuan tersebut.

Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat

berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.

Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya

motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.

Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama di

dasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat

melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa

akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

d. Peranan Motivasi dalam Belajar

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami

dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang

sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam

belajar dan pembelajaran, antara lain (Hamzah B. Uno, 2008: 27-

28):

1) Peran Motivasi dalam menentukan penguatan belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila

seseorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

yang memerlukan pemecahan, dan hanya dipecahkan berkat

bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.

2) Peran Motivasi dalam memperjelas tujuan belajar

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya

dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar

sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui

atau dinikmati manfaatnya bagi anak.

3) Motivasi menentukan ketekunan belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan

berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan

harapan memperoleh hasil yang baik.

e. Cara Memotivasi Belajar Siswa

Sardiman A.M (2007: 92-95), mengemukakan beberapa

bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan

belajar di sekolah, seperti berikut:

1) Memberi angka

Angka dalam hal ini adalah nilai. Banyak siswa yang

beranggapan bahwa belajar itu untuk mendapatkan angka atau

nilai yang baik. Oleh karena itu, langkah yang perlu dilakukan

seorang guru adalah bagaimana memberikan angka yang terkait

dengan values yang terkandung dalam setiap pengetahuan siswa

sehingga tidak hanya nilai kognitif saja tetapi juga keterampilan

afeksinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

2) Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah

selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin

tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak

berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.

3) Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar siswa. Persaingan antar individual

maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan

pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga

bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai

salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Penyelesaian

tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri bagi

siswa.

5) Memberi ulangan

Memberi ulangan merupakan salah satu sarana motivasi. Tetapi

dalam memberikan ulangan jangan terlalu sering, karena siswa

akan merasa bosan dan bersifat rutinitas.

6) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi

kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat,

maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan

suatu harapan hasilnya terus meningkat.

7) Pujian

Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan

sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang

tepat akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan

mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan

membangkitkan harga diri.

8) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

9) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, yaitu ada unsur kesengajaan. Hal ini lebih

baik apabila dibandingkan dengan suatu kegiatan yang tanpa

maksud. Berarti dalam diri anak didik itu memang ada motivasi

untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih

baik.

10) Minat

Proses belajar akan lancar apabila disertai dengan minat.

Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat

sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang

pokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

11) Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa,

merupakan alat motivasi yang sangat tepat. Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat

berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk

terus belajar.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

motivasi dapat ditumbuhkan melalui cara-cara mengajar yang

bervariasi sehingga mampu menumbuhkan hasrat dan menarik

perhatian siswa, memberikan ulangan dapat memberi kesempatan

kepada peserta didik menyalurkan dan untuk mengetahui

keberhasilan siswa dalam belajar, pemberian pujian dan hadiah atas

prestasi siswa juga bisa membangkitkan semangat untuk lebih giat

belajar sehingga tujuan pendidikan dan keberhasilan pembelajaran

dapat tercapai.

f. Ciri-Ciri Motivasi Belajar

Pada hakikatnya motivasi belajar adalah dorongan internal

dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan

beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai

peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Menurut

Hamzah B. Uno (2008: 23), indikator motivasi belajar dapat di

klasifikasikan sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dalam kebutuhan belajar

3) Adanya harapan dan cita-cita dan masa depan

4) Adanya perhargaan dalam belajar

5) Adanya keinginan menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan yang kondusif, sehingga memungkinkan

seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Sedangkan menurut Sardiman A.M (2007: 83), motivasi yang

ada dalam diri seseorang memiliki beberapa ciri sebagai berikut:

1) Tekun dalam menghadapi tugas (dapat bekarja terus-menerus

dalam waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai)

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik

mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah

dicapainya).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

4) Lebih senang bekerja dan mengerjakan secara mandiri

5) Lebih cepat bosan dengan tugas yang rutin selalu sama atau

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif

6) Dapat mempertahankan pendapatnya

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini

8) Senang mencari dan memecahkan masalah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti diatas, maka orang

tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat karena ciri-ciri

motivasi tersebut sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Kajian Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Menurut W.S Winkel (1983: 30), minat adalah kecenderungan

yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal

tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Sedangkan Menurut Slameto (2013: 180), minat adalah suatu rasa

lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa

ada yang menyuruh. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek

tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar

terhadap subjek tersebut. Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011:

176), mendefinisikan minat sebagai kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar untuk sesuatu.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 166), minat adalah

kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu

aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan

rasa senang. Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan

yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai sesuatu

daripada yang lainnya, tetapi dapat juga diimplementasikan melalui

partisipasi aktif dalam suatu kegiatan. Minat besar pengaruhnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu

mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh,

karena ada daya tarik baginya.

Minat belajar adalah sesuatu keinginan atas kemauan yang

disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya

melahirkan rasa senang akan perubahan tingkah laku, baik berupa

pengetahuan, sikap dan ketrampilan (Donni Juni Priansa 2015: 61).

Selanjutnya Y.B Sudarmanto (1993: 3), mendefinisikan bahwa

minat belajar pada dasarnya sebagai sikap "ketaatan" pada kegiatan

belajar, baik lewat jadwal maupun inisiatif spontan. Tidak mudah

bagi seseorang untuk mendapatkan atau merasakan minat itu.

Menurut Gie (1998), minat merupakan salah satu faktor pokok

untuk meraih sukses dalam suatu studi. Penelitian-penelitian di

Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari kegagalan

studi para pelajar menunjukkan bahwa penyebabnya adalah

kekurangan minat.

Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan

terciptanya konsentrasi untuk waktu yang lama dengan demikian,

minat merupakan landasan bagi konsentrasi. Minat bersifat pribadi,

orang lain tidak bisa menumbuhkannya dalam diri siswa, tidak dapat

memelihara dan mengembangkan minat itu, serta tidak mungkin

berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari masing-masing

siswa (Gie, 1995, dalam Makmun Khairani, 2014: 143).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Lebih lanjut Gie (1998), mengatakan arti penting minat dalam

kaitannya dengan pelaksanaan studi, yaitu; a) minat melahirkan

perhatian yang serta merta, b) minat memudahkan terciptanya

konsentrasi, c) minat mencegah gangguan dari luar, d) minat

memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan, 5) minat

memperkecil kebosanan belajar di dalam diri sendiri (dalam

Makmun Khairani, 2014: 143).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan suatu kondisi atau suatu dorongan dari dalam diri

seseorang untuk cenderung tetap memperhatikan suatu objek atau

kegiatan yang bisa menyebabkan timbulnya kesenangan, kesukaan,

kegemaran dan mendatangkan kepuasan diri.

b. Faktor-Faktor Menumbuhkan Minat belajar

Apabila ada individu mempunyai minat terhadap suatu obyek

atau aktivitas, maka ia akan berhubungan secara aktif dengan obyek

atau aktivitas yang menarik perhatiannya itu. Menurut Y.B

Sudarmanto (1993: 4), ada beberapa langkah untuk menimbulkan

minat belajar pada siswa, diantaranya adalah:

1) Arahkan perhatian siswa pada tujuan yang hendak dicapai!

2) Kenalilah unsur-unsur “permainan” dalam aktivitas belajar!

3) Rencanakan aktivitas belajar dan ikutilah rencana itu!

4) Pastikan tujuan belajar saat ini, misalnya menyelesaikan

pekerjaan rumah atau laporan!


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

5) Dapatkan “kepuasan” setelah menyelesaikan jadwal belajar!

6) Bersikaplah positif menghadapi kegiatan belajar!

7) Latihlah “kebebasan” emosi selama belajar!

8) Gunakanlah seluruh kemampuan untuk mencapai target belajar

setiap hari!

9) Tanggulangilah gangguan-gangguan selama belajar!

10) Berperan aktif dalam diskusi pelajaran di sekolah!

11) Dapatkan bahan-bahan yang mendukung aktivitas belajar!

12) Carilah pengajar atau guru yang dapat mengevaluasi hasil

belajar!

Sedangkan menurut Makmun Khairani (2014: 148), faktor

yang dapat menumbuhkan minat dalam belajar adalah sebagai

berikut:

1) Faktor kebutuhan dari dalam

Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan

dengan jasmani dan kejiwaan

2) Faktor motif sosial

Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh

motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan,

penghargaan dari lingkungan ia berada

3) Faktor emosional

Faktor emosional merupakan ukuran intensitas seseorang dalam

menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan/objek tertentu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

c. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar

Minat pada hakekatnya merupakan sebab akibat dari

pengalaman. Minat berkembang sebagai hasil dari suatu kegiatan

dan akan menjadi sebab yang akan dipakai lagi dalam kegiatan yang

sama (Crow dan Crow, 1973, dalam Makmun Khairani, 2014: 139-

140). Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1) The factor inner urge

Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup

yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseoarang akan

mudah menimbulkan minat. Misalnya kecenderungan terhadap

belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu

terhadap ilmu pengetahuan.

2) The factor of social motive

Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal. Disamping itu

juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia dan oleh

motif social, misal seseorang berminat pada prestasi tinggi agar

dapat status sosial yang tinggi pula.

3) Emotional factor

Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap

obyek misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam

suatu kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan perasaan

senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami

akan menyebabkan minat seseorang berkembang.

d. Fungsi Minat Dalam Belajar

Minat merupakan salah satu faktor untuk meraih sukses dalam

belajar. Makmun Khairani (2014: 146-147), menjelaskan peranan

dan fungsi penting minat dalam pelaksanaan belajar atau studi antara

lain sebagai berikut:

1) Minat memudahkan terciptanya konsentrasi

Perhatian serta merta yang diperoleh secara wajar dan tanpa

paksaan memudahkan berkembangnya konsentrasi, yaitu

pemusatan pemikiran terhadap suatu pelajaran.

2) Minat mencegah gangguan perhatian dari luar

Minat belajar mencegah terjadinya gangguan perhatian yang

bersumber dari luar misalnya, orang berbicara. Seseorang

mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami

pengalihan perhatian dari pelajaran kepada suatu hal yang lain

disebabkan karena minat belajarnya kecil.

3) Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan

Daya mengingat bahan pelajaran hanya mungkin terlaksana

kalau seseorang berminat terhadap pelajarannya.

4) Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri

Segala sesuatu yang membosankan, sepele dan terus-menerus

berlangsung secara otomatis tidak akan bisa memikat perhatian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Oleh karena itu, penghapusan kebosanan dalam belajar dari

seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan menumbuhkan

minat belajar dan kemudian meningkatkan minat tersebut

sebesar-besarnya.

e. Ciri-Ciri Minat Belajar

Menurut Slameto (2010) peserta didik yang berminat dalam

belajar mempunyai ciri-ciri (dalam Nur Alfiyana, 2017), sebagai

berikut:

1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan

dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus;

2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati;

3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasaan pada sesuatu

yang diminati. Ada rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-

aktivitas yang diminati;

4) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang

lainnya;

5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan

kegiatan.

Selanjutnya menurut Sukartini (Sukartini, 2001), ciri atau

indikator minat belajar peserta didik terdiri dari (dalam Donni Juni

Priansa, 2015: 62):

1) Keinginan untuk mengetahui/memiliki sesuatu

2) Obyek-obyek atau kegiatan yang disenangi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

3) Jenis kegiatan untuk memperoleh sesuatu yang disenagi

4) Upaya-upaya yang dilakukan untuk merealisasikan

keinginan/rasa senang terhadap objek atau kegiatan tertentu.

4. Kajian Kemandirian Belajar

a. Pengertian Kemandirian Belajar

Belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk

mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat

dengan orang lain. Belajar mandiri merupakan belajar dalam

mengembangkan diri, ketrampilan dengan cara tersendiri (Martinis

Yamin, 2008: 115). Menurut Ali dan Asrori (2005: 114),

kemandirian merupakan suatu kekuatan internal individu yang

diperoleh melalui proses individuasi.

Menurut Eti Nurhayati (2011: 60), kemandirian belajar tidak

sama dengan otodidak. Kemandirian belajar bukan berarti belajar

seorang diri, tetapi belajar dengan inisiatif sendiri, dengan ataupun

tanpa bantuan orang lain yang relevan untuk membuat keputusan

penting dalam menemukan kebutuhan belajarnya.

Menurut Kozma, Belle dan William (1978), kemandirian

belajar merupakan bentuk belajar yang memberikan kesempatan

kepada pembelajar untuk menentukan tujuan, sumber dan kegiatan

belajar sesuai dengan kebutuhan sendiri. Dalam proses belajar,

pembelajar dapat berpartisipasi secara aktif menentukan apa yang

akan dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya (dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Nurhayati, 2011: 61). Selanjutnya Wedmeyer (1973) menjelaskan,

kemandirian belajar sebagai cara belajar yang memberikan

kebebasan, tanggung jawab dan kewenangan yang lebih besar

kepada pembelajar dalam merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi kegiatan belajarnya (dalam Eti Nurhayati, 2011: 61).

Menurut Wedemeyer (1983), kemandirian perlu diberikan

kepada peserta didik supaya mereka mempunyai tanggung jawab

dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya dalam mengembangkan

kemampuan belajar atas kemauan sendiri (dalam Rusman, 2013:

354). Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki peserta didik karena sikap

tersebut merupakan ciri kedewasaan orang terpelajar. Menurut

Herman Holstein (1986: 186), kemandirian merupakan unsur

penting dalam kegiatan belajar dan jelas dapat memperbaiki mutu

karena menyangkut inisiatif pelajar.

Berdasarkan pengertian dari kemandirian belajar diatas, maka

kemandirian belajar merupakan kegiatan belajar mandiri.

Kedewasaan merupakan ciri dari siswa yang memiliki kemandirian

belajar. Siswa yang mandiri akan berusaha mencari sumber belajar

yang diperlukannya dalam belajar. Dalam belajar mandiri ini siswa

akan berusaha terlebih dahulu untuk memahami isi pelajaran yang

dibaca atau didengarnya sehingga siswa tidak akan bergantung pada

bantuan orang lain.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

b. Karakteristik Kemandirian Belajar

Menurut Hiemstra, ada beberapa karakteristik kemandirian

belajar (dalam Eti Nurhayati, 2011: 69), yaitu:

1) Setiap pembelajar berusaha meningkatkan tanggung jawab

untuk mengambil berbagai keputusan dalam usaha belajarnya.

2) Kemandirian belajar dipandang sebagai suatu sifat yang sudah

ada pada setiap orang dan situasi pembelajaran.

3) Kemandirian belajar bukan berarti memisahkan diri dengan

orang lain dalam pembelajaran.

4) Dengan kemandirian belajar, pembelajar dapat dapat

mentransfer hasil belajarnya yang berupa pengetahuan dan

ketrampilan ke dalam situasi yang lain.

5) Pembelajar dapat melibatkan berbagai sumber daya dan

aktivitas, seperti: membaca sendiri, belajar kelompok, latihan-

latihan, dialog elektronik, dan kegiatan korespondensi.

6) Peran aktif guru masih dimungkinkan, seperti dialog dengan

pembelajar, pencarian sumber, pengevaluasi hasil, dan memberi

gagasan-gagasan kreatif.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar

Menurut Hasan Basri (1995: 53-54), kemandirian belajar

siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang terdapat

didalam dirinya sendiri (faktor endogen) dan faktor-faktor yang

terdapat diluar dirinya (faktor eksogen).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

1) Faktor Endogen (Internal)

Faktor endogen atau internal adalah semua pengaruh yang

bersumber dari dalam dirinya sendiri, seperti keadaan keturunan

dan konstitusi tubuhnya sejak dilahirkan dengan segala

perlengkapan yang melekat padanya. Segala sesuatu yang

dibawa sejak lahir adalah merupakan bekal dasar bagi

pertumbuhan dan perkembangan individu selanjutnya.

Bermacam-macam sifat dasar dari ayah dan ibu mungkin akan

didapatkan di dalam diri seseorang, seperti bakat, dan potensi

intelektual yang akan berpengaruh pada kemandirian

belajarnya.

2) Faktor Eksogen (Eksternal)

Faktor eksogen atau eksternal adalah semua keadaan atau

pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan

dengan faktor lingkungan. Lingkungan kehidupan yang

dihadapi individu sangat mempengaruhi perkembangan

kepribadian seseorang, baik dalam segi negatif maupun positif.

Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam

bidang nilai dan kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk

kepribadian, termasuk pula dalam hal kemandirian belajarnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Ali dan Asrori (2014: 118-119), menyebutkan faktor yang

mempengaruhi kemandirian belajar, antara lain:

1) Gen atau keturunan orang tua

Sifat kemandirian yang dimiliki orang tua akan menurun kepada

anaknya.

2) Pola asuh orang tua

Pola asuh orang tua yang diterapkan dalam mendidik anak akan

mempengaruhi perkembangan kemandirian seseorang.

3) Sistem pendidikan

Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan

demokrasi pendidikan akan menghambat perkembangan

kemandirian siswa.

4) Sistem kehidupan di masyarakat

Sistem kehidupan yang terlalu menekan pentingnya hirarki

struktur sosial, dapat menghambat perkembangan kemandirian

siswa.

d. Manfaat Belajar Mandiri

Betapa besar manfaat belajar mandiri belumlah banyak dirasa

oleh peserta didik, karena belajar mandiri ini belum terisolasi di

kalangan peserta didik. Budaya belajar mandiri belum begitu

berkembang di kalangan para siswa di Indonesia, mereka masih

beranggapan bahwa guru satu-satunya sumber ilmu. Sebagian

mereka yang berhasil dalam belajar karena memanfaatkan belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

mandiri atau belajar yang tidak terfokus kepada kehadiran sang

guru, tatap muka di kelas, dan kehadiran teman belum dilihat

(Martinis Yamin, 2008: 116).

Menurut Martinis Yamin (2008: 117-118), belajar mandiri

memiliki manfaat yang banyak terhadap kemampuan kognisi, afeksi

dan psikomotorik siswa yaitu:

1) Memupuk tanggung jawab

2) Meningkatkan keterampilan

3) Memecahkan masalah

4) Mengambil keputusan

5) Berfikir kreatif

6) Berfikir kritis

7) Percaya diri yang kuat

8) Menjadi guru bagi dirinya sendiri

e. Ciri-Ciri Kemandirian Belajar

Menurut Paul Suparno, dkk (2003: 63), ciri-ciri kemandirian

belajar siswa, yaitu:

1) Sikap-sikap penuh kepercayaan dan dapat dipercaya

2) Sikap-sikap yang penuh tanggung jawab terhadap keputusan

dan perilaku pilihan bebasnya sendiri

3) Keberanian untuk menghadapi permasalahan hidup sendiri

4) Kemampuan berinisiatif

5) Ketidakmampuan pasif pada orang lain


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

6) Tidak gampang terpengaruh dari pihak lain

7) Kemampuan untuk memilih dan mengambil keputusan secara

bebas dan sadar.

Menurut Sunaryo Kartadinata (2001), ada 5 aspek yang dapat

dijadikan indikator kemandirian belajar (dalam Rasdjo Dedi, dkk.

2016), antara lain:

1) Bebas bertanggung jawab, dengan ciri-ciri mampu

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan tanpa bantuan orang

lain, tidak menunda waktu dalam mengerjakan tugas, mampu

membuat keputusan sendiri, mampu menyelesaikan masalah

sendiri dan bertanggung jawab atau menerima resiko dari

perbuatannya.

2) Progresif dan ulet, dengan ciri-ciri tidak mudah menyerah bila

menghadapi masalah, tekun dalam usaha mengejar prestasi,

mempunyai usaha dalam mewujudkan harapannya, melakukan

berbagai cara untuk mencapai tujuan dan menyukai hal-hal yang

menantang.

3) Inisiatif atau kreatif, dengan ciri-ciri mempunyai kreatifitas

yang tinggi, mempunyai ide-ide yang cemerlang, menyukai hal-

hal yang baru, suka mencoba-coba dan tidak suka meniru orang

lain.

4) Pengendalian diri, dengan ciri-ciri mampu mengendalikan

emosi, mampu mengendalikan tindakan, menyukai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

penyelesaian masalah secara damai, berpikir dulu sebelum

bertindak dan mampu mendisiplinkan diri.

5) Kemantapan diri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri secara

mendalam, dapat menerima diri sendiri, percaya pada

kemampuan sendiri, memperoleh kepuasan dari usaha sendiri

dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

5. Kajian Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Evaluasi dan belajar berhubungan sangat erat. Suatu usaha

belajar yang dilakukan oleh seseorang baru akan diketahui hasilnya

melalui proses evaluasi. Tanpa evaluasi sulit diketahui apakah usaha

belajar yang dilakukan oleh seseorang telah mencapai hasil yang

diharapkan. Menurut Nyayu Khodijah (2014: 190), hasil belajar

adalah suatu proses dan alat yang digunakan guru untuk membuat

keputusan tentang kemajuan belajar yang dicapai oleh siswa.

Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011: 144), berpendapat bahwa

penilaian hasil belajar adalah segala macam prosedur yang

digunakan untuk mendapat informasi mengenai unjuk kerja

(performance) siswa atau seberapa jauh siswa dapat mencapai

tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Menurut Gronlund (1976), hasil belajar adalah suatu hasil

yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam

rumusan tertentu (dalam Nyayu khodijah, 2014: 189). Sedangkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

menurut Sudijarto (1993), hasil belajar adalah tingkat pernyataan

yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran

sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Karenanya, hasil

belajar siswa mencakup tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek

afektif, dan aspek psikomotorik (dalam Nyayu Khodijah, 2014:

189).

Menurut Nana Sudjana (2009: 22), hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya. Pada hakikatnya hasil belajar siswa adalah

perubahan-perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil

belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif,

afektif, dan psikomotoris (2009: 3).

Nyayu Khodijah (2014: 190), merumuskan beberapa

pendapat mengenai evaluasi hasil belajar, ada tiga unsur evaluasi

hasil belajar, yaitu:

1) Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan

berkesinambungan.

2) Dalam evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data

berkenaan dengan objek yang dievaluasi.

3) Evaluasi dalam pembelajaran tidak terlepas dari tujuan

pembelajaran yang dirumuskan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Taksonomi Bloom mengatakan prestasi belajar dapat dicapai

melalui tiga kategori ranah. Ranah tersebut antara lain kognitif,

afektif, dan psikomotoris (dalam Nana Sudjana, 2009: 22-23).

1) Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar intelektual

yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2) Ranah afektif berkaitan dengan sikap meliputi lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

3) Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan

dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah

psikomotoris, yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,

kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan

ketrampilan kompleks, dan gerakan eksperensif dan

interpretatif.

Selanjutnya menurut Rusman (2013: 78), penilaian hasil

belajar adalah kegiatan atau cara yang ditunjukkan untuk

mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga

proses pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian hasil belajar

yang tidak serius akan sangat mengecewakan siswa, sehingga akan

memperlemah belajar siswa.

Oleh karena itu, agar kegiatan penilaian ini dapat

membangun semangat belajar para siswa, maka hendaknya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

dilakukan dengan serius, sesuai dengan ketentuannya, jangan sampai

terjadi manipulasi, sehingga hasilnya dapat objektif (Rusman, 2013:

114).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa evaluasi hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap

hasil-hasil belajar yang dicapai peserta didik dengan prosedur dan

dengan kriteria tertentu untuk mengetahui seberapa jauh peserta

didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah di

tetapkan.

b. Tujuan Evaluasi Hasil Belajar

Pasaribu dan Simanjuntak (dalam Abu Ahmadi dan Widodo

Supriyono, 2013: 200), menegaskan bahwa tujuan evaluasi hasil

belajar ada dua yaitu, tujuan evaluasi umum dan khusus.

1) Tujuan umum dari evaluasi adalah sebagai berikut:

a) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf

kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan;

b) Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/

pengamalan yang didapat;

c) Menilai metode mengajar yang dipergunakan.

2) Tujuan khusus dari evaluasi adalah sebagai berikut:

a) Merangsang kegiatan siswa;

b) Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan;


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

c) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan

perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan;

d) Memperoleh bahwa laporan tentang perkembangan siswa

yang diperlakukan orang tua dan lembaga pendidikan;

e) Memperbaiki mutu pelajaran atau cara belajar dan metode

belajar.

c. Fungsi Evaluasi Dalam Belajar

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2013: 200),

fungsi evaluasi dalam kaitannya dengan kegiatan belajar-mengajar

mempunyai fungsi yang amat penting, yaitu:

1) Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru

sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar-mengajar, serta

mengadakan perbaikan program bagi murid;

2) Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau

hasil belajar dari setiap murid. Antara lain digunakan dalam

rangka pemberian laporan kemajuan belajar murid kepada orang

tua, penentuan kenaikan kelas serta penentuan lulus tidaknya

seorang murid;

3) Untuk menentukan situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai

dengan tingkat kemampuan (dan karakteristik lainnya) yang

dimiliki oleh murid;

4) Untuk mengenal latar belakang (psikologis, fisik, dan

lingkungan) murid yang mengalami kesulitan belajar, nantinya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan-

kesulitan belajar yang timbul.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar disebabkan

oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi

belajar, yaitu berasal dari dalam diri peserta didik yang belajar, dan

ada pula dari luar dirinya.

Menurut Suryabrata, (dalam Nyayu Khodijah, 2014: 58-61)

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu:

1) Faktor- faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar, yang

meliputi:

a) Faktor-faktor Fisiologis

i. Keadaan tonus jasmani pada umumnya

Keadaan tonus jasmani berpengaruh pada kesiapan dan

aktivitas belajar. Orang yang keadaan jasmaninya

segar akan siap dan aktif dalam belajarnya, sebaiknya

orang yang keadaan jasmaninya lesu dan lelah akan

mengalami kesulitan untuk menyiapkan diri dan

melakukan aktivitas untuk belajar.

ii. Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu

Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu, terutama

kesehatan panca indera akan mempengaruhi belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Panca indera merupakan alat untuk belajar. Karenanya,

berfungsinya indera dengan baik merupakan syarat

untuk dapatnya belajar itu dengan dengan baik.

b) Faktor-faktor Psikologis

i. Minat

Adanya terhadap objek yang dipelajari akan

mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan

mencapai hasil belajar yang maksimal. Karena

komponen psikis yang berperan mendorong seseorang

untuk meraih tujuan yang diinginkan, sehingga ia

bersedia melakukan kegiatan berkisar objek yang

diamati.

ii. Motivasi

Motivasi seseorang akan menentukan hasil belajar

yang dicapainya. Bahkan dua orang yang sama-sama

menunjukkan perilaku belajar yang sama, namun

memiliki motivasi belajar yang berbeda akan mendapat

hasil belajar yang relatif berbeda.

iii. Inteligensi

Merupakan modal utama dalam melakukan aktivitas

belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal.

Orang berinteligensi rendah tidak mungkin mencapai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

hasil belajar yang melebihi orang yang berinteligensi

tinggi.

iv. Memori

Kemampuan untuk merekam, menyimpan dan

mengungkapkan kembali apa yang telah dipelajari dan

sangat membantu dalam proses belajar dan mencapai

hasil belajar yang lebih baik

v. Emosi

Penelitian tentang otak menunjukkan bahwa emosi

yang positif sangat membantu kerja saraf otak untuk

“merekatkan” apa yang dipelajari di dalam memori

(Goleman,1995; LeDouk,1993, MacLean, 1990).

Karena informasi pelajaran yang dikirim ke pusat

memori melalui amygdala sebagai pusat emosi berjalan

tanpa halangan.

2) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pembelajar, yang

meliputi:

a) Faktor-faktor Sosial

i. Orang tua

Orang tua sangat berperan penting dalam belajar anak.

Pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang disediakan,

perhatian, dan motivasi merupakan dukungan belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

yang harus diberikan orang tua untuk kesuksesan

belajar anak.

ii. Guru

Kompetensi pribadi dan profesionalis guru sangat

berpengaruh pada proses dan hasil belajar yang dicapai

anak didik.

iii. Teman-teman atau orang-orang di sekitar lingkungan

belajar

Kehadiran orang lain secara langsung maupun tidak

langsung dapat berpengaruh buruk atau baik pada

belajar seseorang.

b) Faktor-faktor Non Sosial

i. Keadaan udara, suhu, dan cuaca.

Keadaan udara dan suhu yang terlalu panas dapat

membuat seseorang tidak nyaman belajar sehingga

juga tidak dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

ii. Waktu (pagi, siang, atau malam).

Sebagian besar orang lebih mudah memahami

pelajaran di waktu pagi hari dibandingkan pada waktu

siang atau sore hari.

iii. Tempat (letak dan pergedungannya).

Seseorang biasanya sulit belajar di tempat yang ramai

dan bising.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

iv. Alat-alat atau perlengkapan belajar.

Dalam pelajaran tertentu yang memerlukan alat,

belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal jika

tanpa alat tersebut.

Berdasarkan pendapat diatas prestasi belajar yang dicapai

seseorang tidak lepas dari adannya interaksi antar dua faktor yang

saling mempengaruhi, yaitu faktor internal dan faktor ekternal.

Faktor internal adalah segala sesuatu yang ada pada diri seseorang,

sedangkan faktor eksternal yaitu segala sesuatu yang berasal dari

luar diri seseorang.

B. Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, terdapat penelitian

yang relevan dengan penelitian ini, yaitu skripsi yang ditulis oleh Pery

Surya Atmaja (2016) dengan judul “Motivasi Belajar Fisika Dan Minat

Pada Bidang Fisika Siswa Jurusan IPA Beberapa SMA Di Yogyakarta”.

Terdapat kemiripan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

Pery Surya Atmaja yaitu objek yang akan di teliti adalah motivasi belajar

dan minat belajar siswa, namun dalam penelitian ini peneliti menambahkan

objek yang akan diteliti yaitu kemandirian belajar yang serupa dengan

penelitian yang dilakukan oleh Fidelia Destyari Dyan Irianti (2016) dengan

judul “Hubungan Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar Dengan Hasil

Belajar Fisika Kelas XI-IPA Semester 2 SMA Pius Bakti Utama Purworejo

Tahun Ajaran 2015/2016”. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

kuantitatif dengan analisa korelasi person dengan taraf signifikansi 0,05

yang juga serupa dengan penelitian Pery Surya Atmaja (2016) dan Fidelia

Destyari Dyan Irianti (2016).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pery Surya Atmaja (2016)

menunjukan bahwa (1) motivasi siswa terhadap belajar fisika berada dalam

katagori baik. Terdapat perbedaan tingkat motivasi belajar fisika secara

signifikan dari siswa jurasan IPA di empat sekolah yang diteliti. Ada

kemungkinan sistem pembelajaran guru yang berbeda menjadi penyebab

perbedaan motivasi siswa dalam belajar fisika; (2) minat dan perhatian

siswa dalam belajar fisika serta harapan dan cita-cita masa depan yang

berkaitan dengan fisika dalam katagori cukup. Sementara hasil penelitian

yang dilakukan oleh Fidelia Destyari Dyan Irianti (2016) menunjukan

bahwa (1) tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika, (2) terdapat hubungan yang

positif dan tidak signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar

fisika, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

kemandirian belajar dan fasilitas belajar.

C. Kerangka Berpikir

Setiap individu disertai dengan adanya motivasi. Motivasi

merupakan bagian penting dalam kegiatan, termasuk aktivitas belajar.

Siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi

yang tinggi untuk berprestasi. Dengan kata lain, siswa akan melakukan

aktivitas belajarnya dengan baik apabila ada faktor pendorong (motivasi).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Artinya semakin besar motivasi berprestasi siswa, makin mendorongnya

untuk belajar lebih konsisten. Ketika seorang siswa mempunyai motivasi

belajar yang tinggi, siswa diharapkan dapat meningkatkan kegiatan

belajarnya sehingga prestasi belajarnya pun akan meningkat. Motivasi

setiap individu pada hakikatnya tidak sama, ada yang tingkat motivasinya

tinggi dan ada juga yang tingkat motivasinya rendah, sehingga setiap siswa

mempunyai prestasi belajar yang berbeda-beda dalam mencapai suatu

tujuan.

Minat terhadap sesuatu merupakan modal yang besar untuk

mencapai tujuan yang diminati itu. Setiap individu yang mempunyai minat

yang besar terhadap pelajaran di sekolah secara otomatis menaruh minat

yang tinggi untuk belajar. Minat belajar fisika yang besar cenderung

menghasikan hasil yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan

menghasilkan prestasi yang rendah.

Fisika merupakan salah satu pelajaran yang banyak dalam hitungan

dibandingkan dengan teori. Oleh karena itu dalam memahami pelajaran

fisika siswa tidak hanya cukup mendengarkan dan membaca untuk

mencapai hasil belajar yang maksimal, tetapi harus dengan memperbanyak

latihan soal-soal atau mengerjakan tugas. Kemandirian belajar seseorang

dapat dipandang sebagai proses dan hasil. Dengan kata lain, kemandirian

belajar dapat dipandang sebagai metode belajar dan juga sebagai hasil

proses belajar yang melekat menjadi karakteristik pembelajar itu sendiri.

Kemandirian belajar sebagai proses mengandung makna pembelajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

mempunyai tanggung jawab besar dalam mencapai tujuan belajar tanpa

tergantung kepada orang lain, guru, atau faktor eksternal lainnya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan kerangka

berfikir penelitian pada Gambar 2.1. Pengaruh motivasi belajar, minat

belajar serta kemandirian belajar terhadap hasil belajar fisika.

Gambar 2.1. Kerangka berfikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif bersifat korelatif yang menganalisis data dengan alat statistik

dalam bentuk angka-angka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas yaitu motivasi belajar (X1), Minat Belajar (X2),

Kemandirian Belajar (X3), terhadap variabel terikat Hasil Belajar Fisika (Y).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tana Tidung, beralamat

di Jl. Abdulah, Tanah Merah, Tana Lia, Tana Tidung. Waktu penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Oktober 2017.

C. Sampel Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang dilakukan adalah siswa kelas VIII SMP Negeri

1 Tana Tidung.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang dilakukan adalah motivasi belajar, minat belajar,

kemandirian belajar dan hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Tana Tidung.

D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah variabel bebas

(independent) dan variabel terikat (dependent).

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

1. Variabel bebas (independent):

a. Motivasi Belajar dinyatakan sebagai X1.

b. Minat Belajar dinyatakan sebagai X2.

c. Kemandirian Belajar dinyatakan sebagai X3.

2. Variabel terikat (dependent) penelitian ini adalah Hasil Belajar Fisika

dinyatakan sebagai Y.

Gambar 3.1. Hubungan antar variabel bebas X1, X2, X3, dan variabel

terikat Y

Keterangan:

X1 = Motivasi Belajar

X2 = Minat Belajar

X3 = Kemandirian Belajar

Y = Hasil Belajar Fisika

= Pengaruh X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, X3 terhadap Y

= Pengaruh ketiga variabel bebas secara bersama-sama

terhadap Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

E. Instrumen Penelitian

Instrumen ialah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian. Bentuknya dapat berupa tes tertulis, angket, wawancara,

dokumentasi, dan observasi (Suparno, 2014: 53). Untuk penelitian ini

instrumen yang digunakan ada dua jenis yakni angket/kuesioner dan

dokumentasi.

1. Angket/Kuesioner

Angket/kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk

memperoleh informasi dari responden yang diketahui (Paul Suparno,

2014: 59). Kuesioner digunakan sebagai alat untuk mencari data

mengenai motivasi belajar, minat belajar dan kemandirian belajar.

Kuesioner ini dibuat dengan model tertutup, dimana siswa memilih

sendiri jawaban yang telah disediakan. Ada empat alternatif pilihan

jawaban yakni, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),

Sangat Tidak Setuju (STS).

Penyusunan instrumen ini didasarkan pada kerangka teori yang

telah disusun kemudian dikembangkan dalam indikator-indikator yang

selanjutnya dijabarkan dalam butir-butir pernyataan. Adapun kisi-kisi

penyusunan instrumen di tunjukkan pada tabel 3.1, 3.2 dan 3.3.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar

No. Indikator No Butir Jumlah


1. Tekun mengerjakan tugas 1,2,3,4*,5* 5
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak 6,7,8*,9,10*,11,1 7
mudah putus asa) 2
3. Bosan terhadap tugas yang rutin 13,14,15,16,17 5
dan berulang-ulang
4. Dapat mempertahankan 18*,19,20 3
pendapatnya
5. Lebih senang bekarja sendiri 21*,22*,23,24,25 5
6. Senang dalam memecahkan 26,27*,28,29,30 5
masalah soal-soal
Total 30
Keterangan: *) Butir pernyataan negatif
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar

No. Indikator No Butir Jumlah


1. Senang/tanpa paksaan 31,32,33,34 4
2. Aktif dalam kegiatan belajar 35,36,37,38*,39* 5
3. Berpartisipasi dalam aktivitas 40,41,42 3
4. Memusatkan Perhatian 43*,44*,45,46,47 5
5. Keterlibatan 48,49,50 3
Total 20
Keterangan: *) Butir pernyataan negatif
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Kemandirian Belajar

No. Indikator No Butir Jumlah


1. Percaya diri 51*,52*,53,54,55* 5
2. Memiliki sikap tanggung jawab 56,57*,58*,59 4
3. Dapat memecahkan masalah 60,61,62,63* 4
sendiri
4. Mampu berinisiatif atau kreatif 64,65,66,67 4
5. Tidak bergantung kepada orang 68,69*,70,71,72 5
lain
6. Bebas dalam mengambil 73*,74,75 3
keputusan
Total 25
Keterangan: *) Butir pernyataan negatif
Butir pernyataan tiap-tiap indikator dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data-data lewat pengumpulan

benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, notulen catatan

harian, daftar nilai, foto-foto, dan lain-lain (Paul Suparno, 2014: 62).

Data yang dikumpulkan pada penelitian dengan metode

dokumentasi adalah data berupa daftar nilai ujian tengah semester Fisika

siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung.

F. Validitas Instrumen

Menurut Paul Suparno (2014: 65), validitas adalah mengukur atau

menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang mau diukur,

yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Suatu tes disebut valid bila memang

mengukur yang mau di ukur. Artinya valid bila sesuai dengan tujuan

penelitian.

Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity

atau validitas isi. Validitas isi mengukur apakah isi dari intrumen yang akan

digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Paul

Suparno, 2014: 65). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

untuk mengetahui motivasi belajar, minat belajar serta kemandirian belajar

siswa berupa kuesioner. Kuesioner tersebut dikembangkan melalui

indikator-indikator seperti pada tabel 3.1, 3.2 dan 3.3. Item pernyataan pada

kuesioner disesuaikan dengan indikator dari teori setiap bagian yang akan

diukur. Sebelum melakukan penelitian peneliti melakukan uji validitas

dengan cara memberikan lembar uji validasi kuesioner kepada pakar ahli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

disini peneliti meminta bantuan dari dosen pembimbing dan salah satu

dosen validator.

G. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan

menggunakan korelasi Pearson dan Regresi. Dalam hal ini peneliti

menggunakan angket/kuesioner. Angket yang sudah diisi oleh siswa

kemudian dianalisis menggunakan skor-skor yang telah ditetapkan dengan

metode kuantitatif dihubungkan dengan hasil belajar fisika siswa yaitu nilai

Ulangan Tengah Semester. Analisis data kuantitatif untuk angket/kuesioner,

yaitu:

1. Analisis Angket/kuesioner

Untuk melihat tingkat motivasi belajar, minat belajar serta

kemandirian belajar maka dilakukan dengan menganalisa hasil yang

diperoleh. Pengukurannya dinyatakan dalam bentuk skor dimana setiap

pernyataan diberi empat kriteria pilihan jawaban, dan masing-masing

pilihan jawaban diberikan skor antara 1 sampai 4. Skor masing-masing

kriteria jawaban untuk pernyataan positif (+) dan negatif (-) yang

diajukan pada angket, terdapat pada tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Skor Alternatif Jawaban

Skor Alternatif Jawaban


Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 4
Setuju (S) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

2. Klasifikasi

a. Motivasi belajar

Kuesioner motivasi belajar terdiri dari 30 pernyataan dan

memiliki skor maksimal yaitu 4, sehingga perhitungan untuk

menentukan batas kelas masing-masing kuesioner adalah sebagai

berikut:

Skor maksimal : 4 x 30 = 120

Skor minimal : 1 x 30 = 30

Range : 120 – 30 = 90

Panjang kelas interval adalah

Range 90
P = Jumlah Interval = = 18
5

Panjang interval kelas adalah 18.

Tabel 3.5. Klasifikasi Motivasi Belajar

Interval Klasifikasi
102 - 120 Sangat tinggi
84 - 101 Tinggi
66 - 83 Sedang
48 - 65 Rendah
30 - 47 Sangat rendah

b. Minat belajar

Kuesioner minat belajar terdiri dari 20 pernyataan dan

memiliki skor maksimal yaitu 4, perhitungan untuk menentukan batas

kelas sama seperti pada bagian (a).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tabel 3.6 Klasifikasi Minat Belajar

Interval Klasifikasi
68 - 80 Sangat tinggi
56 - 67 Tinggi
44 - 55 Sedang
32 - 43 Rendah
20 - 31 Sangat rendah

c. Kemandirian belajar

Kuesioner kemandirian belajar terdiri dari 25 pernyataan dan

memiliki skor maksimal yaitu 4, perhitungan untuk menentukan

batas kelas sama seperti pada bagian (a).

Tabel 3.7. Klasifikasi kemandirian Belajar

Interval Klasifikasi
85 - 100 Sangat tinggi
70 - 84 Tinggi
55 - 69 Sedang
40 - 54 Rendah
25 - 39 Sangat rendah

3. Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk melihat adanya korelasi motivasi belajar, minat belajar,

kemandirian belajar, dan hasil belajar dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 17 for windows. Korelasi Product Moment Pearson

adalah sebagai berikut (Paul Suparno, 2014: 80-81):

∑ (𝒙𝒊 −𝒙
̅)(𝒚𝒊 −𝒚
̅)
rxy =
̅ )𝟐 ∑(𝒚𝒊 −𝒚
√∑(𝒙𝒊 −𝒙 ̅)𝟐

Keterangan:

xi : variabel x1, x2 dan x3


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

𝑥̅ : rata-rata variabel x1, x2 dan x3

yi : hasil belajar

𝑦̅ : rata-rata hasil belajar

Tingkat signifikansi dari koefisien korelasi ditentukan dengan

membandingkan nilai signifikansi yang diperoleh dalam tabel hasil uji

korelasi menggunakan SPSS 17 for windows sighitung dengan taraf

signifikansi (𝛼) sebesar 0,05. Jika sighitung < α maka terdapat korelasi

yang signifikan, sebaliknya jika sighitung > α maka tidak terdapat korelasi

yang signifikan.

4. Menghitung Koefisien Regresi

Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh


antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Danang Sunyoto, 2007:
9–10). Untuk melihat adanya pengaruh motivasi belajar, minat belajar,
kemandirian belajar, dan hasil belajar dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 17 for windows. Pengukuran pengaruh ini melibatkan
satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dinamakan analisis
regresi linear sederhana. Dirumuskan sebagai:
Y = a + bX
Keterangan:
a = konstanta
b = koefisien regresi untuk variabel X
Untuk mencari persamaan regresi dari dua variabel atau lebih

yang mempunyai kolerasi digunakan persamaan regresi seperti dibawah

ini:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +....+ bnXn


a = konstanta
b1, b2, b3 = koefisien regresi untuk variabel X1, X2, X3,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah, Visi dan Misi SMP Negeri 1 Tana Tidung

1. Sejarah

SMP Negeri 1 Tana Tidung berada di Jln. Imam Abdullah,

Tanah Merah, Tana Lia, Tana Tidung, Kalimantan Utara. Berawal dari

keberadaan/letak geografis desa Tanah Merah, yang terletak di pesisir

pantai timur bagian utara yang jauh dari keramaian kota, alat

transportasi maupun alat komunikasi yang belum ada sehingga

membuat masyarakat desa Tanah Merah jauh tertinggal dan miskin dari

segala unsur, pertama miskin pendidikan karena sampai dengan tahun

1995 hanya ada satu sekolah dasar (SD Inpres 001 Tana merah),

sehingga pada waktu itu mayoritas masyarakat hanya mengeyam

pendidikan sekolah dasar (SD). Jarang yang bisa melanjutkan ke jenjang

sekolah menegah pertama (SMP) karena sulitnya akses dan biaya

maupun tempat tinggal, satu-satunya tempat melanjutkan hanya ke

Tarakan itu pun hanya bagi yang memiliki biaya dan keluarga di

Tarakan. Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, sejak tahun 1995

masyarakat terbantu oleh adanya yayasan milik warga pulau Bunyu

yang prihatin dan peduli dengan pendidikan anak-anak desa Tana

Merah, sehingga berdirilah SMP YPKU milik yayasan, yang di kelola

oleh Bapak Asmarah, S.Pd. yang kebetulan beliau lulusan kuliah pada

tahun tersebut dari IKIF PGRI samarinda, dan beroperasi sampai tahun

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

2000. Dan sejak tahun 2000 kembali lagi bersyukur kepada Tuhan yang

Maha Esa karena sudah ada perhatian dari pemerintah Kabupaten

Bulungan, sehingga berdirilah SMPN 2 Bunyu. Yang berkedudukan di

Tanah Merah yang dikelola oleh kepala sekolah yang bernama bapak

Imran, sehingga SMP YPKU milik yayasan dilebur menjadi satu dengan

SMPN 2 Bunyu tersebut karena keterbatasan jumlah siswa. Seiring

dengan perkembangan zaman dan ada pemekaran daerah sehingga Tana

Merah dibentuk menjadi kecamatan dengan nama kecamatan Tana Lia,

sehingga berimbas pada nama sekolah yaitu SMPN 2 Bunyu berubah

menjadi SMPN 1 Tana Lia, yang dikelola oleh bapak Samian, S.Pd

menggantikan bapak Imran, dan lagi-lagi menjadi pemekaran daerah

pada tahun 2007 yaitu terbentuknya kabupaten Tana Tidung, yang salah

satu wilayahnya adalah kecamatan Tana Lia, kemudian pada tahun 2016

terjadi pelemburan nama sekolah yang dilakukan oleh pemerintah

kabupaten Tana Tidung, sehingga SMPN 1 Tana Lia diubah menjadi

SMP Negeri 1 Tana Tidung dan masih bertahan hingga sekarang.

2. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Tana Tidung

Visi

“Berimtaq, beripteg, berprestasi, berjiwa seni, sehat jesmani dan rohani,

berwawasan lingkungan serta siap bersaing dalam era global”

Misi

a) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

b) Mewujudkan pendidikan yang menghasikna lulusan cerdas, berbudi

pekerti dan kompetitif

c) Menciptakan iklim dan lingkungan pembelajaran yang kondusif

dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran

d) Membentuk kepribadian yang tangguh berdasarkan IMTAQ dan

IPTEK

e) Mewujudkan manajemen berbasis sekolah

f) Mengembangkan semangat keunggulan pada peserta didik, guru,

dan karyawan sehingga berkemauan kuat untuk terus maju

g) Meningkatkan kreasi deni dan olahraga

h) Menjalankan program adiwiyata

B. Deskripsi Data

Responden dalam penelitian ini berjumlah 51 orang siswa yang

merupakan siswa kelas VIII A, VIII B dan VIII C SMP Negeri 1 Tana

Tidung. Kelas VIII A dengan jumlah 20 siswa, kelas VIII B dengan jumlah

19 siswa dan kelas VIII C dengan jumlah 12 siswa. Penelitian dilaksanakan

pada bulan Oktober 2017.

C. Penyebaran Kuesioner

1. Hasil Penyebaran Kuesioner


Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 51
Kuesioner yang kembali 51
Kuesioner yang tidak kembali 0
Kuesioner yang kembali tetapi tidak layak digunakan 0
Respon rate 100%
Total kuesioner yang layak dianalisis 51
Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

2. Gambaran Umum Responden

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis kelamin Jumlah Prosentase%
Laki-laki 25 49%
Perempuan 26 51%
Total 51 100%
Sumber: data primer yang diolah
D. Analisis Univariat

Data penelitian ini adalah tentang hasil belajar Fisika, motivasi

belajar, minat belajar dan kemandirian belajar. Deskripsi data yang

disajikan dalam penelitian ini meliputi nilai Modus (Mo), Median (Md),

Mean (Me), Standar Deviasi (SD), tabel distribusi frekuensi dan histogram.

Modus adalah skor/nilai paling banyak terjadi dalam suatu distribusi.

Median adalah sesuatu skor/nilai dalam distribusi sedemikian sehingga

banyak skor di bawah dan di atasnya sama. Mean adalah nilai rata-rata dari

seluruh skor data yang didapatkan. Standar deviasi ukuran variabilitas yang

sering digunakan. Deskripsi data masing-masing variabel secara rinci dapat

dilihat dalam uraian berikut:

1. Motivasi Belajar

Data motivasi belajar diperoleh melalui data primer berupa

angket dengan 30 butir penyataan. Berdasarkan data variabel motivasi

belajar yang diolah menggunakan SPSS Statistics 17 for windows,

diperoleh skor tertinggi adalah 102 dan skor terendah adalah 60. Hasil

analisis menunjukkan Modus 81, Median 88, Mean 86,49 Standar

Deviasi 9,33.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar


Interval Frekuensi (f) Frekuensi Kumulatif (cf) Frek % (%f)
97 – 102 7 51 13,73
91 – 96 10 44 19,61
85 – 90 14 34 27,45
79 – 84 11 20 21,57
73 – 78 6 9 11,76
67 – 72 1 3 1,961
60 – 66 2 2 3,922
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi motivasi belajar di atas,

diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 6.

Pada interval 97–102 sebanyak 7 siswa (13,73%), interval 91-96

sebanyak 10 siswa (19,61%), interval 85-90 sebanyak 14 siswa

(27,45%), interval 79-84 sejumlah 11 siswa (21,57%), interval 73-78

sejumlah 6 siswa (11,76%), interval 67-72 sejumlah 1 siswa (1,96%),

dan interval 60-66 sejumlah 2 siswa (3,92%).

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.3, selanjutnya

dibuat histogram distribusi frekuensi motivasi belajar yang dapat dilihat

pada gambar 4.1 berikut ini:

MOTIVASI BELAJAR
15 14
11
FREKUENSI

10
10
7
6
5
2
1
0
97 - 102 91 - 96 85 - 90 79 - 84 73 - 78 67 - 72 60 - 66
INTERVAL

Gambar 4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

2. Minat Belajar

Data minat belajar diperoleh melalui data primer berupa angket

dengan 20 butir pernyataan. Berdasarkan data minat belajar yang diolah

menggunakan bantuan program SPSS Statistics 17 for windows,

diperoleh skor tertinggi adalah 76 dan skor terendah adalah 42. Hasil

analisis menunjukkan Modus 56, Median 58, Mean 58,52 dan Standar

Deviasi 7,74.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Minat Belajar


Interval Frekuensi (f) Frekuensi Kumulatif (cf) Frek % (%f)
73 - 76 1 51 1,961
68 - 72 6 50 11,76
63 - 67 7 44 13,73
58 - 62 15 37 29,41
53 - 57 10 22 19,61
48 - 52 8 12 15,69
42 - 47 4 4 7,843
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi minat belajar di atas,

diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 5. Pada

interval 73-76 sebanyak 1 siswa (1,96%), interval 68-72 sebanyak 6

siswa (11,76%), interval 63-67 sebanyak 7 siswa (13,73%), interval 58-

62 sejumlah 15 siswa (29,41%), interval 53-57 sejumlah 10 siswa

(19,61%), interval 48-52 sejumlah 8 siswa (15,69%), dan interval 42-

47 sejumlah 4 siswa (7,84%).

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.4, selanjutnya

dibuat histogram distribusi frekuensi minat belajar yang dapat dilihat

pada gambar 4.2 berikut ini:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

MINAT BELAJAR
16 15
14
12
FREKUENSI
10
10
8
8 7
6
6
4
4
2 1
0
73 - 76 68 - 72 63 - 67 58 - 62 53 - 57 48 - 52 42 - 47
INTERVAL

Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Minat Belajar

3. Kemandirian Belajar

Data kemandirian belajar diperoleh melalui data primer berupa

angket 25 butir pernyataan. Berdasarkan data kemandirian belajar yang

diolah menggunakan bantuan SPSS Statistics 17 for windows, diperoleh

skor tertinggi adalah 88 dan skor terendah adalah 57. Hasil analisis

menunjukkan Modus 70, Median 72, Mean 71,96 dan Standar Deviasi

7,26.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar


Interval Frekuensi (f) Frekuensi Kumulatif (cf) Frek % (%f)
85 - 88 1 51 1,961
81 - 84 8 50 15,69
77 - 80 4 42 7,843
72 - 76 13 38 25,49
67 - 71 14 25 27,45
62 - 66 7 11 13,73
57 - 61 4 4 7,843
Sumber: Data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kemandirian belajar di

atas, diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 4.

Pada interval 85-88 sebanyak 1 siswa (1,96%), interval 81-84 sebanyak

8 siswa (15,69%), interval 77-80 sebanyak 4 siswa (7,84%), interval

72-76 sejumlah 13 siswa (25,49%), interval 67-71 sejumlah 14 siswa

(27,45%), interval 62-66 sejumlah 7 siswa (13,73%), dan interval 57-

61 sejumlah 4 siswa (7,84%).

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.5, selanjutnya

dibuat histogram distribusi frekuensi kemandirian belajar yang dapat

dilihat pada gambar 4.3 berikut ini:

KEMANDIRIAN BELAJAR
16
14
14 13
12
FREKUENSI

10
8
8 7
6
4 4
4
2 1
0
85 - 88 81 - 84 77 - 80 72 - 76 67 - 71 62 - 66 57 - 61
INTERVAL

Gambar 4.3. Histogram Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar

4. Hasil Belajar Fisika

Data hasil belajar Fisika diperoleh melalui data sekunder berupa

nilai 51 siswa pada ujian tengah semester I mata pelajaran Fisika tahun

ajaran 2017/2018. Berdasarkan data hasil belajar fisika yang diolah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

menggunakan SPSS Statistics 17 for windows, diperoleh skor tertinggi

adalah 95 dan skor terendah adalah 76. Hasil analisis menunjukkan

Modus 78, Median 78, Mean 80,09 dan Standar Deviasi 4,47.

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika


Interval Frekuensi (f) Frekuensi Kumulatif (Cf) frek % (%f)
94 - 95 1 51 1,961
91 - 93 1 50 1,961
88 - 90 5 49 9,804
85 - 87 0 44 0
82 - 84 4 44 7,843
79 - 81 13 40 25,49
76 - 78 27 27 52,94
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar fisika di atas,

diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 3. Pada

interval 94-95 sebanyak 1 siswa (1,96%), interval 91-93 sebanyak 1

siswa (1,96%), interval 88–90 sebanyak 5 siswa (9,8%), interval 85–87

sejumlah 0 siswa (0%), interval 82–84 sejumlah 4 siswa (7,84%),

interval 79–81 sejumlah 13 siswa (25,49%), dan interval 76–78

sejumlah 27 siswa (52,94%).

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.6, selanjutnya

dibuat histogram distribusi frekuensi hasil belajar fisika yang dapat

dilihat pada gambar 4.4 berikut ini:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

HASIL BELAJAR FISIKA


30 27
25

FREKUENSI
20

15 13

10
5 4
5
1 1 0
0
94 - 95 91 - 93 88 - 90 85 - 87 82 - 84 79 - 81 76 - 78
INTERVAL

Gambar 4.4 Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika

E. Uji Hipotesis

1. Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang

positif antara Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018. Berikut

tabel ringkasan hasil analisis regresi sederhana:

Tabel 4.7. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X1 terhadap Y


Harga r dan r2 Harga t
Variabel 2 Koef Konstanta
rx1y r x1y thitung ttabel
X1 → Y 0,349 0,122 2,610 1.675 0,167 65,628
Sumber: Data Primer yang diolah

a. Persamaan Garis Regresi

Berdasarkan tabel di atas maka persamaan garis regresi dapat

dinyatakan dalam persamaan berikut:

Y = 65,628 + 0,167 X1

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X1

sebesar 0,167 yang berarti, apabila Motivasi Belajar (X1) meningkat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

satu satuan maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,167

poin.

b. Koefisien Korelasi (r)

Hasil analisis koefisien korelasi rx1y menunjukkan nilai

positif sebesar 0,349 yang berarti terdapat hubungan positif antara

Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Fisika.

c. Koefisien Determinasi (r2)

Koefisien determinasi menunjukkan ketepatan garis regresi.

Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari Hasil

Belajar Fisika (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya.

Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS

Statistik 17.0 for windows diperoleh hasil analisis regresi sederhana

dengan satu prediktor menunjukkan koefisien korelasi (r) 0,349 dan

koefisien determinasi (r2) sebesar 0,122. Koefisien determinasi

sebesar 0,122 memberikan gambaran bahwa Motivasi Belajar

memberikan kontribusi 12,2% untuk meningkatkan Hasil Belajar

Fisika.

d. Pengujian Signifikansi dengan Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh

Motivasi Belajar (X1) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.

Berdasarkan hasil analisis data koefisien korelasi (r) sebesar 0,349.

Koefisien korelasi (r) sebesar 0,349 dikonsultasikan pada rtabel


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

dengan n = 51 dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh

sebesar 0.279. Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,349 > 0.279)

sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima.

Setelah dilakukan uji t diperoleh harga thitung sebesar 2,610.

Kemudian harga t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 5% sebesar 1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung

lebih besar dari ttabel (2,610 > 1.675) pada taraf signifikansi 5%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa Motivasi Belajar

berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.

Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa

Motivasi Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun

ajaran 2017/2018.

2. Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis Kedua dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang

positif antara Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018. Berikut tabel

ringkasan hasil analisis regresi sederhana:

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X2 terhadap Y


Harga r dan r2 Harga t
Variabel 2 Koef Konstanta
rx2y r x2y thitung ttabel
X2 → Y 0,306 0,094 2,253 1.675 0,177 69,753
Sumber: Data Primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

a. Persamaan Garis Regresi

Berdasarkan tabel di atas maka persamaan garis regresi dapat

dinyatakan dalam persamaan berikut:

Y = 69,753 + 0,177 X2

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X2

sebesar 0,177 yang berarti, apabila Minat Belajar (X2) meningkat

satu satuan maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,177

poin.

b. Koefisien Korelasi (r)

Hasil analisis koefisien korelasi rx2y menunjukkan nilai

positif sebesar 0,306 yang berarti terdapat hubungan positif antara

Minat Belajar dengan Hasil Belajar Fisika.

c. Koefisien Determinasi (r2)

Koefisien determinasi menunjukkan ketepatan garis regresi.

Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari Hasil

Belajar Fisika (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya.

Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS

Statistik 17.0 for windows diperoleh hasil analisis regresi sederhana

dengan satu prediktor menunjukkan koefisien korelasi (r) 0,306 dan

koefisien determinasi (r2) sebesar 0,094. Koefisien determinasi

sebesar 0,094 memberikan gambaran bahwa Minat Belajar

memberikan kontribusi 9,4% untuk meningkatkan Hasil Belajar

Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

d. Pengujian Signifikansi dengan Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh

Minat Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan

hasil analisis data koefisien korelasi (r) sebesar 0,306. Koefisien

korelasi (r) sebesar 0,306 dikonsultasikan pada rtabel dengan n = 51

dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh sebesar 0.279.

Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,306 > 0.279) sehingga hipotesis

nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima. Setelah dilakukan uji t

diperoleh harga thitung sebesar 2,253. Kemudian harga t

dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar

1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (2,253

> 1.675) pada taraf signifikansi 5%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa Minat Belajar

berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.

Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Minat

Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran

2017/2018.

3. Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis Ketiga dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang

positif antara Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018. Berikut

tabel ringkasan hasil analisis regresi sederhana:

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X3 terhadap Y


Harga r dan r2 Harga t
Variabel 2 Koef Konstanta
rx3y r x3y thitung ttabel
X3 → Y 0,412 0,170 3,170 1.675 0,254 61,829
Sumber: Data Primer yang diolah

a. Persamaan Garis Regresi

Berdasarkan tabel di atas maka persamaan garis regresi dapat

dinyatakan dalam persamaan berikut:

Y = 61,829 + 0,254 X3

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X3

sebesar 0,254 yang berarti, apabila Kemandirian Belajar (X3)

meningkat satu satuan maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat

sebesar 0,254 poin.

b. Koefisien Korelasi (r)

Hasil analisis koefisien korelasi rx3y menunjukkan nilai

positif sebesar 0,412 yang berarti terdapat hubungan positif antara

Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Fisika.

c. Koefisien Determinasi (r2)

Koefisien determinasi menunjukkan ketepatan garis regresi.

Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari Hasil

Belajar Fisika (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya.

Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS

Statistik 17.0 for windows diperoleh hasil analisis regresi sederhana


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

dengan satu prediktor menunjukkan koefisien korelasi (r) 0,412 dan

koefisien determinasi (r2) sebesar 0,170. Koefisien determinasi

sebesar 0,170 memberikan gambaran bahwa Kemandirian Belajar

memberikan kontribusi 17% untuk meningkatkan Hasil Belajar

Fisika.

d. Pengujian Signifikansi dengan Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh

Kemandirian Belajar (X3) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.

Berdasarkan hasil analisis data koefisien korelasi (r) sebesar 0,412.

Koefisien korelasi (r) sebesar 0,412 dikonsultasikan pada rtabel

dengan n = 51 dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh

sebesar 0.279. Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,412 > 0.279)

sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima.

Setelah dilakukan uji t diperoleh harga thitung sebesar 3,170.

Kemudian harga t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 5% sebesar 1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung

lebih besar dari ttabel (3,170 > 1.675) pada taraf signifikansi 5%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa Kemandirian Belajar

berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.

Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa

Kemandirian Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung

tahun ajaran 2017/2018.

4. Uji Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat dalam penelitian ini menyatakan terdapat

pengaruh positif Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian

Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018. Ringkasan

hasil uji regresi ganda antara Motivasi Belajar, Minat belajar dan

Kemandirian Belajar disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji F Regresi Ganda X1, X2 dan X3 terhadap Y

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Ganda X1, X2 dan X3 terhadap Y


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Regresi Ganda


Variabel Koefisien
Motivasi Belajar (X1) 0,051
Minat Belajar (X2) 0,013
Kemandirian Belajar (X3) 0,198
Konstanta (α) 60,642
Ryx(1,2,3) 0,421
2
R yx(1,2,3) 0,177
Fhitung 3,372
Ftabel 2,79
Sumber: Data primer yang diolah

a. Persamaan Garis Regresi

Berdasarkan tabel di atas maka persamaan garis regresi dapat

dinyatakan dalam persamaan berikut:

Y = 60,642 + 0,051 X1 + 0,013 X2 + 0,198 X3

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X1

sebesar 0,051 yang berarti apabila Motivasi Belajar (X1) meningkat

1 poin, maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,051 poin

dengan asumsi variabel yang lain tetap. Koefisien X2 sebesar 0,013

yang berarti apabila Minat Belajar (X2) meningkat 1 poin, maka

Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,013 poin dengan

asumsi variabel yang lain tetap. Koefisien X3 sebesar 0,198 yang

berarti apabila Kemandirian Belajar (X3) meningkat 1 poin, maka

Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,198 poin dengan

asumsi variabel yang lain tetap.

b. Koefisien Korelasi (r)

Hasil analisis koefisien korelasi ryx(1,2,3) menunjukkan nilai

positif sebesar 0,421 yang berarti terdapat hubungan positif antara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian Belajar secara

bersama-sama terhadap Hasil Belajar Fisika.

c. Koefisien Determinasi (r2)

Koefisien determinasi menunjukkan ketepatan garis regresi.

Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari Hasil

Belajar Fisika (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya.

Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS

Statistik 17.0 for windows diperoleh hasil analisis regresi ganda

dengan tiga prediktor menunjukkan koefisien determinasi R2yx(1,2,3)

sebesar 0,177. Hal ini berarti bahwa 17,7% perubahan pada variabel

Hasil Belajar Fisika (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi

Belajar (X1), Minat Belajar (X2) dan Kemandirian Belajar (X3),

sedangkan sisanya 82,3% (100% - 17,7%) dijelaskan oleh variabel

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

d. Pengujian Signifikansi dengan Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh

Motivasi Belajar (X1), Minat belajar (X2) dan Kemandirian Belajar

(X3) secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh Fhitung lebih besar dari Ftabel

(3,372 > 2,79) pada taraf signifikansi 5% yang berarti, Motivasi

Belajar (X1), Minat Belajar (X2) dan Kemandirian Belajar (X3)

secara bersama-sama berpengaruh terhadap Hasil Belajar Fisika


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran

2017/2018.

Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan Motivasi

Belajar (X1), Minat Belajar (X2) dan Kemandirian Belajar (X3)

berpengaruh secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar Fisika

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran

2017/2018.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

antara Motivasi Belajar (X1), Minat Belajar (X2) dan Kemandirian Belajar

(X3) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana

Tidung tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan analisis data penelitian,

berikut gambar hasil penelitian:

Gambar 4.5 Ringkasan Hasil Penelitian

Keterangan:

X1 = Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

X2 = Minat Belajar

X3 = Kemandirian Belajar

Y = Hasil Belajar Fisika

= Pengaruh X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, X3 terhadap Y

= Pengaruh ketiga variabel bebas secara bersama-sama

terhadap Y

rx1y = Koefisien korelasi Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar

Fisika sebesar 0,349.

r2x1y = Koefisien determinasi Motivasi belajar terhadap Hasil

Belajar Fisika sebesar 0,122.

rx2y = Koefisien korelasi Minat Belajar terhadap Hasil Belajar

Fisika sebesar 0,306.

r2x2y = Koefisien determinasi Minat belajar terhadap Hasil Belajar

Fisika sebesar 0,094.

rx3y = Koefisien korelasi Kemandirian Belajar terhadap Hasil

Belajar Fisika sebesar 0,412.

r2x3y = Koefisien determinasi Kemandirian Belajar terhadap hasil

Belajar Fisika sebesar 0,170.

Ryx(1,2,3) = Koefisien korelasi Motivasi Belajar, Minat Belajar dan

Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika sebesar

0,421.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

R2yx(1,2,3,4) = Koefisien determinasi Motivasi Belajar, Minat Belajar

dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Fisika sebesar

0,177.

1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas

VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.

Dari hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS

Statistik 17 for windows diperoleh harga koefisien korelasi (r) sebesar

0,349. Koefisien korelasi (r) sebesar 0,349 dikonsultasikan pada rtabel

dengan n = 51 dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh sebesar

0.279. Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,349 > 0.279) sehingga

hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima.

Setelah dilakukan uji t diperoleh harga thitung sebesar 2,610.

Kemudian harga t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi

5% sebesar 1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari

ttabel (2,610 > 1.675) pada taraf signifikansi 5%. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa Motivasi Belajar berpengaruh signifikan terhadap

Hasil Belajar Fisika kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun

Ajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil perhitungan maka persamaan

garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan Y = 65,628 + 0,167X1.

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X1 sebesar

0,167 yang berarti, apabila Motivasi Belajar (X1) meningkat satu satuan

maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,167 poin.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

2. Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII

SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.

Dari hasil analisis dengan menggunakan bantuan SPSS Statistik

17 for windows diperoleh harga koefisien korelasi (r) sebesar 0,306.

Koefisien korelasi (r) sebesar 0,306 dikonsultasikan pada rtabel dengan n

= 51 dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh sebesar 0.279.

Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,306 > 0.279) sehingga hipotesis nol

ditolak dan hipotesis penelitian diterima.

Setelah dilakukan uji t diperoleh harga thitung sebesar 2,253.

Kemudian harga t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi

5% sebesar 1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari

ttabel (2,253 > 1.675) pada taraf signifikansi 5%. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa Minat Belajar (X2) berpengaruh signifikan

terhadap Hasil Belajar Fisika kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung

Tahun Ajaran 2017/2018.

Berdasarkan hasil perhitungan maka persamaan garis regresi

dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: Y = 69,753 + 0,177X2.

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X2 sebesar

0,177 yang berarti apabila Minat Belajar (X2) meningkat satu poin maka

Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat 0,177.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

3. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika

Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.

Dari hasil analisis dengan menggunakan bantuan SPSS Statistik

17 for windows diperoleh harga koefisien korelasi (r) sebesar 0,401.

Koefisien korelasi (r) sebesar 0,401 dikonsultasikan pada rtabel dengan n

= 51 dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh sebesar 0.279.

Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,401 > 0.279) sehingga hipotesis nol

ditolak dan hipotesis penelitian diterima.

Setelah dilakukan uji t diperoleh harga thitung sebesar 3,066.

Kemudian harga t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi

5% sebesar 1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari

ttabel (3,066 > 1.675) pada taraf signifikansi 5%. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa Kemandirian Belajar (X3) berpengaruh signifikan

terhadap Hasil Belajar Fisika kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung

Tahun Ajaran 2017/2018.

Berdasarkan hasil perhitungan maka persamaan garis regresi

dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: Y = 62,297 + 0,248X3.

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X3 sebesar

0,248 yang berarti apabila Kemandirian Belajar (X3) meningkat satu

poin maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat 0,248.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian

Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika.

Berdasarkan hasil analisis data dengan SPSS Statistik 17 for

windows diperoleh hasil analisis regresi ganda dengan tiga prediktor

menunjukkan koefisien korelasi Ryx(1,2,3) sebesar 0,421 dan koefisien

determinasi R2yx(1,2,3) sebesar 0,177 dan diperoleh Fhitung sebesar 3,372

lebih besar dari Ftabel 2,79. pada taraf signifikansi 5% yang berarti

Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian Belajar secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Fisika

kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.

Berdasarkan perhitungan analisis regresi ganda, maka

persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

Y = 60,642 + 0,051X1 + 0,013X2 + 0,198X3

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X1

sebesar 0,051 yang berarti apabila Motivasi Belajar (X1) meningkat 1

poin, maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,051 poin

dengan asumsi variabel yang lain tetap. Koefisien X2 sebesar 0,013

yang berarti apabila Minat Belajar (X2) meningkat 1 poin, maka Hasil

Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,013 poin dengan asumsi variabel

yang lain tetap. Koefisien X3 sebesar 0,198 yang berarti apabila

Kemandirian Belajar (X3) meningkat 1 poin, maka Hasil Belajar Fisika

(Y) meningkat sebesar 0,198 poin dengan asumsi variabel yang lain

tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

G. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari beberapa keterbatasan dalam menyusun karya

ilmiah antara lain:

1. Subjek dalam penelitian ini yang hanya menggunakan responden dalam

jumlah yang sedikit.

2. Variabel hasil belajar fisika siswa hanya dilihat dari hasil nilai ulangan

harian sehingga kurang mencerminkan hasil belajar fisika yang

sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap Hasil

Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran

2017/2018, dengan rx1y = 0,348; r2x1y = 0,122; dan thitung lebih besar dari

ttabel (2,610 > 1,675), garis regresi linear yang dinyatakan dalam

persamaan Y = 65,628 + 0,167 X1. Sumbangan pengaruh motivasi

belajar terhadap hasil belajar fisika adalah sebesar 12,2% dan sisanya

87,8% dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Hasil

Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran

2017/2018, dengan rx2y= 0,306; r2x2y = 0,094; dan thitung lebih besar dari

ttabel (2,253 > 1,675) garis regresi yang dinyatakan dalam persamaan Y

= 69,753 + 0,177 X2. Sumbangan pengaruh minat belajar terhadap hasil

belajar fisika adalah sebesar 9,4% dan sisanya 90,6% dipengaruhi oleh

faktor lain.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kemandirian Belajar terhadap

Hasil Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun

ajaran 2017/2018, dengan rx3y = 0,412; r2x3y = 0,170; dan thitung lebih

besar dari ttabel (3,170 > 1,675) garis regresi yang dinyatakan dalam

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

persamaan Y = 61,829 + 0,254 X3. Sumbangan pengaruh kemandirian

belajar terhadap hasil belajar fisika adalah sebesar 17% dan sisanya 83%

dipengaruhi oleh faktor lain.

4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Belajar, Minat

Belajar dan Kemandirian Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil

Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran

2017/2018, dengan Ryx(1,2,3) = 0,421; R2yx(1,2,3) = 0,177 dan diperoleh

Fhitung sebesar 3,372 lebih besar dari Ftabel 2,79 serta persamaan garis

regresi Y = 60,642 + 0,051X1 + 0,013X2 + 0,198X3. Sumbangan

pengaruh motivasi belajar, minat belajar dan kemandirian belajar

terhadap hasil belajar fisika adalah sebesar 17,7% dan sisanya 82,3%

dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini memberikan informasi bahwa Motivasi Belajar, Minat

belajar dan Kemandirian Belajar berpengaruh terhadap Hasil Belajar

Fisika sebesar 17,7%. Hal ini menunjukkan bahwa Hasil Belajar Fisika

masih banyak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Oleh karena itu,

diharapkan dalam penelitian selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi Hasil Belajar Fisika selain yang diteliti dalam

penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

2. Bagi Guru

Guru senantiasa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

dalam kegiatan proses belajar mengajar fisika, sehingga siswa tidak

merasa jenuh dalam belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan

menggunakan metode yang bervariasi dan penggunaan media

pembelajaran yang menarik serta mengaitkan materi pembelajaran

dengan fenomena alam agar siswa lebih termotivasi dan berminat

dengan pembelajaran fisika sehingga meningkatkan hasil belajar fisika.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Widodo, Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Alfiyana, Nur. 2017. Pengaruh Model Beliefs, Intentions, Action And Reflections

(Biar) Terhadap Minat Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 1

Tondong Tallasa Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep. UIN

Alauddin Makassar. Dalam http://repositori.uin-

alauddin.ac.id/2891/1/Nur%20Alfiyana.pdf. Diakses pada

10 Agustus 2017, Jam 23:41

Ali & Asrori. 2014. Psikologi Remaja; Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT

Bumi Aksara

Basri, Hasan. 1994. Remaja Berkualitas: Problematika Dan Solusinya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Djamarah, Syaful. B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fidelia Destyari Dyan Irianti. 2016. (Skripsi) Hubungan Kemandirian Belajar dan

Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika Kelas XI-IPA Semester 2 SMA

Pius Bakti Utama Purworejo Tahun Ajaran 2015/2016. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Askara

Hamzah, Uno. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang

pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Holstein, Herman. 1986. Murid Belajar Mandiri. Bandung: Remaja Karya CV

Kanginan, Marthen. 2002. Fisika SMU. Jakarta: Erlangga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

NN. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia. Dalam

http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads/2016/08/UU_no_20

_th_2003.pdf. Diakses pada Senin, 18 Juni 2017, Jam 09:17

Nurhayati, Eti. 2011. Bimbingan Konseling Dan Psikoterapi Inovatif. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Pery Surya Atmaja. 2016. (Skripsi) Motivasi Belajar Fisika Dan Minat Pada Bidang

Fisika Siswa Jurusan IPA Beberapa SMA Di Yogyakarta. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Priansa, Donni. J. 2015. Manajemen Peserta Didik Dan Model Pembelajaran;

Cerdas, Kreatif, Dan Inovatif. Bandung: Alfabeta

Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Siregar, Eveline & Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Slameto. 2013. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Renika

Cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Sudarmanto, Y.B. 1993. Tuntutan Metodologi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Sukardi, Dewa., K. 1998. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT Bina Aksara

Sunyoto, Danang. 2007. Ananlisis Regresi Dan Korelasi Bivariat (Ringkasan dan

Kasus). Yogyakarta: Amara Books

Suparno, Paul., dkk. 2003. Pendidikan Budi pekerti; untuk SMU-SMK. Yogyakarta:

Kanisius

Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma

Winkel, W. S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT

Gramedia

Yamin, Martinis. 2008. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Gaung Persada Press


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Lampiran 1
Lampiran 1.a Surat Ijin Penelitian
Lampiran 1.b Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lampiran 1.a. Surat Ijin Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Lampiran 1.b Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Lampiran 2
Lampiran 2.a Uji Validitas Angket
Lampiran 2.b Angket Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Lampiran 2.a Uji Validitas Angket


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Lampiran 2.a Uji Validitas Angket


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Lampiran 2.a Uji Validitas Angket


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Lampiran 2.a Uji Validitas Angket


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Lampiran 2.a Uji Validitas Angket


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Lampiran 2.a Uji Validitas Angket


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Lampiran 2.a Uji Validitas Angket


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Lampiran 2.b Angket Penelitian


A. Instrumen Penelitian

Tabel 3.1. Kisi-kisi Intrumen Motivasi Belajar

No. Indikator No Butir Jumlah


7. Tekun mengerjakan tugas 1,2,3,4*,5* 5
8. Ulet menghadapi kesulitan (tidak 7
6,7,8*,9,10*,11,12
mudah putus asa)
9. Bosan terhadap tugas yang rutin 5
13,14,15,16,17
dan berulang-ulang
10. Dapat mempertahankan 3
18*,19,20
pendapatnya
11. Lebih senang bekarja sendiri 21*,22*,23,24,25 5
12. Senang dalam memecahkan 5
26,27*,28,29,30
masalah soal-soal
Total 30
Keterangan: *) Butir pernyataan negatif
Tabel 3.2. Kisi-kisi Intrumen Minat Belajar

No. Indikator No Butir Jumlah


6. Senang/tanpa paksaan 31, 32, 33, 34 4
7. Aktif dalam kegiatan belajar 35, 36, 37, 38*, 39* 5
8. Berpartisipasi dalam aktivitas 40, 41, 42 3
9. Memusatkan Perhatian 43*, 44*, 45, 46, 47 5
10. Keterlibatan 48, 49, 50 3
Total 20
Keterangan: *) Butir pernyataan negatif
Tabel 3.3. Kisi-kisi Intrumen Kemandirian Belajar

No. Indikator No Butir Jumlah


7. Percaya diri 51*, 52*, 53, 54, 55* 5
8. Memiliki sikap tanggung jawab 56, 57*, 58*, 59 4
9. Dapat memecahkan masalah sendiri 60, 61, 62, 63* 4
10. Mampu berinisiatif atau kreatif 64, 65, 66, 67 4
11. Tidak bergantung kepada orang lain 68, 69*, 70, 71, 72 5
12. Bebas dalam mengambil keputusan 73*, 74, 75 3
Total 25
Keterangan: *) Butir pernyataan negati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran 2.b Angket Penelitian


ANGKET PENELITIAN
A. Petunjuk Pengisian
1. Beri tanda check list (√) pada alternatif jawaban yang adik-adik pilih dan setiap
pernyataan hanya diperbolehkan memilih satu jawaban. Karena jawaban tersebut
sesuai dengan keadaan adik-adik, maka tidak ada jawaban yang dianggap salah.
2. Alternatif jawaban:
a. SS = Sangat Setuju.
b. S = Setuju.
c. TS = Tidak Setuju.
d. STS = Sangat Tidak Setuju.
B. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
No. Absensi :
No. PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas
fisika
2 Saya selalu tertantang oleh tugas-tugas yang
diberikan oleh guru
3 Saya tetap belajar fisika walaupun tidak ada ulangan
4 Saya sering mengerjakan tugas lain ketika mengikuti
pelajaran fisika dikelas
5 Saya malas untuk mengerjakan tugas fisika jadi saya
biasanya meminta hasil pekerjaan teman
6 Saya mencari solusi sendiri ketika saya menghadapi
kesulitan belajar
7 Saya membuat ringkasan agar mudah dalam belajar
8 Saya malas mempelajari kembali materi fisika yang
telah diberikan oleh guru
9 Saya selalu berlatih mengerjakan soal-soal yang tidak
dapat saya pecahkan meskipun saya tidak dapat
menyelesaikannya
10 Saya merasa kecewa bila mendapat nilai rendah
sehingga saya tidak tertarik untuk mempelajari
materi yang saya tidak bisa
11 Saya selalu giat dalam mempelajari materi fisika
maupun soal-soal yang sulit/yang belum diajarkan
oleh guru
12 Apabila saya menemukan kesulitan dalam
mengerjakan soal, saya tetap mengerjakan sampai
saya menemukan jawabannya
13 Saya tidak bosan belajar fisika pada saat pelajaran
berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

No. PERNYATAAN SS S TS STS


14 Saya senang ketika guru memberikan tugas yang
bervariasi
15 Saya merasa senang bila guru selalu memberikan
latihan soal untuk dikerjakan disekolah maupun
dirumah
16 Saya senang bila guru melaksanakan pembelajaran
fisika dengan praktikum
17 Saya merasa senang saat melakukan praktikum fisika
karena saya dapat memahami fisika lebih jauh
18 Saya tidak berani untuk menyampaikan pendapat
saya karena takut pendapat saya salah/tidak diterima
19 Saya lebih percaya pada jawaban ulangan fisika saya
meskipun berbeda dengan jawaban teman
20 Saya berani untuk menyampaikan pendapat saya
didepan teman meskipun pendapat saya berbeda
dengan teman
21 Saya hanya mendengar saat berdiskusi dalam
kelompok
22 Saya sibuk sendiri ketika berdiskusi dalam kelompok
23 Saya selalu menyempatkan waktu untuk mencoba
menyelesaikan soal-soal fisika
24 Saya tidak mencontek ketika ulangan fisika
25 Saya tidak mencontek hasil pekerjaan rumah (PR)
fisika dari teman yang sudah mengerjakan
26 Saya berusaha mengerjakan soal-soal latihan fisika
meskipun sulit
27 Saya lebih senang mengerjakan soal yang mudah
daripada yang sulit
28 Apabila dalam buku ada soal yang belum dikerjakan
maka saya akan mengerjakannya
29 Saya selalu membuat soal-soal sendiri untuk latihan
dirumah
30 Saya membentuk kelompok belajar bersama teman-
teman sebagai usaha mengatasi kesulitan belajar
fisika
31 Saya belajar fisika dengan penuh semangat
32 Saya masuk kelas pelajaran fisika dengan penuh
antusias
33 Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari
pelajaran fisika
34 Saya merasa ingin lebih tahu dengan kejadian-
kejadian alam yang terjadi di sekitar saya setelah
mempelajari fisika
35 Saya selalu maju kedepan untuk mengerjakan soal
fisika dipapan tulis tanpa di suruh oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

No. PERNYATAAN SS S TS STS


36 Saya sering mengajukan pertanyaan ketika belum
paham dengan penjelasan guru
37 Apabila ada tugas kelompok saya ikut aktif dalam
mengerjakan tugas tersebut
38 Saya tidak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru fisika
39 Saya memilih diam ketika saya tidak paham dengan
materi fisika yang dijelaskan guru
40 Saya berdiskusi dengan teman mengenai materi
pelajaran fisika
41 Saya mau mengerjakan soal latihan tanpa disuruh
oleh guru
42 Saya menjawab pertanyaan/kuis dari guru fisika
ketika proses belajar mengajar berlangsung.
43 Saya berbicara dengan teman saat guru menjelaskan
materi pelajaran
44 Saya sering mengantuk saat guru menerangkan
45 Saya memperhatikan guru pada saat menjelaskan
materi pelajaran
46 Saya mencatat materi dari guru
47 Cara guru menyampaikan materi sangat menarik
perhatian saya
48 Saya terlibat aktif dalam pembelajaran fisika di kelas
(tanya jawab)
49 Saya ikut ambil bagian dalam menyimpulkan hasil
eksperimen
50 Saya membentuk kelompok belajar bersama teman-
teman sebagai usaha mengatasi kesulitan belajar
fisika
51 Saya mudah ragu-ragu dalam mengerjakan soal-soal
ujian
52 Saya ragu-ragu menjawab pertanyaan dari guru
53 Saya yakin dengan hasil pengerjaan saya
54 Saya berani menyampaikan/mengemukakan pendapat
dihadapan teman-teman walaupun dikritik.
55 Saya merasa minder apabila teman-teman saya
pandai
56 Saya mengumpulkan tugas fisika yang diberikan oleh
guru tepat waktu
57 Saya tidak mengerjakan tugas fisika dari guru bila
tidak diperiksa/dikumpulkan
58 Saya belajar fisika ketika ada pekerjaan rumah (PR)
saja
59 Saya membuat jadwal tetap belajar fisika sendiri
dirumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

No. PERNYATAAN SS S TS STS


60 Saya terus berusaha keras untuk mengerjakan tugas
fisika saya hingga selesai dengan baik
61 Saya berusaha keras agar nilai ujian saya memuaskan
62 Saya mengerjakan soal-soal ulangan dengan
kemampuan sendiri
63 Apabila saya tidak dapat mengerjakan soal yang
sulit, saya melihat jawaban teman
64 Saya berusaha terlebih dahulu membaca dan
memahami sebelum mata pelajaran fisika dimulai
65 Saya tersaingi bila ada teman yang lebih rajin dari
saya
66 Saya berusaha memecahkan sendiri kesulitan dalam
belajar fisika
67 Saya mengerjakan soal latihan dengan inisiatif
sendiri tanpa diperintah oleh guru
68 Saya belajar fisika atas keinginan saya sendiri
69 Saya meminta teman untuk mengerjakan tugas fisika
70 Saya meningkatkan prestasi belajar fisika saya
karena dari dorongan dari diri saya sendiri
71 Saya mencari sumber lain yang relevan untuk
memahami materi fisika yang saya pelajari
72 Saya mengerjakan soal ulangan sendiri meskipun
teman-teman saya mencontek
73 Saya hanya memanfaatkan buku-buku penunjang
yang saya miliki sebagai sumber belajar saya
74 Saya membaca buku-buku lain selain buku paket
yang diwajibkan oleh sekolah
75 Saya menyempatkan waktu untuk membaca buku di
perpustakaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Lampiran 3
Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa
Lampiran 3.b Tabulasi Data Pokok
Lampiran 3.c Skor Jawaban Angket Penelitian
Lampiran 3.d Data Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Lampiran 3.b Tabulasi Data Pokok


TABULASI DATA POKOK
Motivasi Minat Hasil
Kemandirian
No. Responden Belajar Belajar Belajar
Belajar (X3)
(X1) (X2) (Y)
1 A1 89 69 81 77
2 A2 81 50 60 78
3 A3 88 65 70 77
4 A4 92 60 74 92
5 A5 85 59 70 78
6 A6 84 62 76 78
7 A7 86 61 69 77
8 A8 79 57 68 78
9 A9 85 55 81 78
10 A10 81 56 66 77
11 A11 98 68 80 88
12 A12 94 70 77 80
13 A13 76 58 64 89
14 A14 74 48 57 78
15 A15 81 59 68 78
16 A16 77 58 70 80
17 A17 90 66 76 77
18 A18 98 64 80 80
19 A19 95 50 76 79
20 A20 89 54 71 77
21 A21 96 60 83 89
22 A22 90 52 75 78
23 A23 90 56 70 79
24 A24 85 54 69 80
25 A25 83 58 73 77
26 A26 102 72 82 79
27 A27 91 58 72 78
28 A28 81 61 69 78
29 A29 79 52 67 82
30 A30 62 50 63 77
31 A31 88 52 59 77
32 A32 93 59 68 82
33 A33 83 56 70 77
34 A34 94 50 75 78
35 A35 60 45 62 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Motivasi Minat Hasil


Kemandirian
No. Responden Belajar Belajar Belajar
Belajar (X3)
(X1) (X2) (Y)
36 A36 87 61 72 78
37 A37 98 76 80 82
38 A38 82 56 81 79
39 A39 98 61 76 90
40 A40 77 42 67 78
41 A41 93 65 81 95
42 A42 96 67 88 90
43 A43 74 55 60 78
44 A44 84 42 64 77
45 A45 78 56 72 79
46 A46 100 67 74 79
47 A47 90 69 75 79
48 A48 101 65 81 79
49 A49 70 47 64 80
50 A50 95 72 82 82
51 A51 89 60 62 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Lampiran 3.c Skor Jawaban Angket Motivasi


Skor jawaban Angket Motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Lampiran 3.c Skor Jawaban Angket Minat


Skor Jawaban Angket Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Lampiran 3.c Skor Jawaban Angket Kemandirian


Skor Jawaban Angket Kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Lampiran 3.d Data Hasil Belajar


Data Hasil Belajar Siswa
No. Responden Nilai
1 A1 77
2 A2 78
3 A3 77
4 A4 92
5 A5 78
6 A6 78
7 A7 77
8 A8 78
9 A9 78
10 A10 77
11 A11 88
12 A12 80
13 A13 89
14 A14 78
15 A15 78
16 A16 80
17 A17 77
18 A18 80
19 A19 79
20 A20 77
21 A21 89
22 A22 78
23 A23 79
24 A24 80
25 A25 77
26 A26 79
27 A27 78
28 A28 78
29 A29 82
30 A30 77
31 A31 77
32 A32 82
33 A33 77
34 A34 78
35 A35 76
36 A36 78
37 A37 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Lampiran 3.d Data Hasil Belajar


No. Responden Nilai
38 A38 79
39 A39 90
40 A40 78
41 A41 95
42 A42 90
43 A43 78
44 A44 77
45 A45 79
46 A46 79
47 A47 79
48 A48 79
49 A49 80
50 A40 82
51 A51 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Lampiran 4
Lampiran 4.a Korelasi Pearson
Lampiran 4.b Statistik Deskripsi
Lampiran 4.c Analisis Regresi Sederhana
Lampiran 4.d Analisis Regresi Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Lampiran 4.a Korelasi Pearson

ANALISIS KORELASI PEARSON


Correlations
Motivasi Minat Kemandirian Hasil Belajar
Belajar Belajar Belajar Fisika
Motivasi Belajar Pearson Correlation 1 .656** .706** .349*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .012
N 51 51 51 51
** **
Minat Belajar Pearson Correlation .656 1 .664 .306*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .029
N 51 51 51 51
** **
Kemandirian Belajar Pearson Correlation .706 .664 1 .412**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003
N 51 51 51 51
Hasil Belajar Fisika Pearson Correlation .349* .306* .412** 1
Sig. (2-tailed) .012 .029 .003
N 51 51 51 51
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Lampiran 4.b Statistik Deskripsi

STATISTIK DESKRIPSI

Statistics
Motivasi Minat Kemandirian Hasil Belajar
Belajar Belajar Belajar Fisika
N Valid 51 51 51 51
Missing 0 0 0 0
Mean 86.4902 58.5294 71.9608 80.0980
Median 88.0000 58.0000 72.0000 78.0000
a
Mode 81.00 56.00 70.00a 78.00
Std. Deviation 9.33246 7.74688 7.26075 4.46880
Minimum 60.00 42.00 57.00 76.00
Maximum 102.00 76.00 88.00 95.00
Sum 4411.00 2985.00 3670.00 4085.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Lampiran 4.c Analisis Regresi Sederhana

ANALISIS REGRESI SEDERHANA

1. Variabel motivasi belajar


Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Motivasi . Enter
a
Belajar
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .349a .122 .104 4.22969
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 121.886 1 121.886 6.813 .012a
Residual 876.624 49 17.890
Total 998.510 50
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 65.628 5.575 11.772 .000
Motivasi Belajar .167 .064 .349 2.610 .012
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Lampiran 4.c Analisis Regresi Sederhana


2. Variabel Minat Belajar

Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
a
1 Minat Belajar . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .306a .094 .075 4.29707
a. Predictors: (Constant), Minat Belajar

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 93.736 1 93.736 5.076 .029a
Residual 904.774 49 18.465
Total 998.510 50
a. Predictors: (Constant), Minat Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 69.753 4.631 15.064 .000
Minat Belajar .177 .078 .306 2.253 .029
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Lampiran 4.c Analisis Regresi Sederhana


3. Variabel Kemandirian Belajar

Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Kemandirian . Enter
Belajara
a. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .412a .170 .153 4.11224
a. Predictors: (Constant), Kemandirian Belajar (X3)

ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 169.893 1 169.893 10.047 .003a
Residual 828.617 49 16.911
Total 998.510 50
a. Predictors: (Constant), Kemandirian Belajar (X3)
b. Dependent Variable: Hasil belajar Fisika (Y)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 61.829 5.792 10.674 .000
Kemandirian Belajar (X3) .254 .080 .412 3.170 .003
a. Dependent Variable: Hasil belajar Fisika (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Lampiran 4.d Analisis Regresi Ganda

ANALISIS REGRESI GANDA

Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Kemandirian . Enter
Belajar, Minat
Belajar,
Motivasi
Belajara
a. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .421a .177 .125 4.18116
a. Predictors: (Constant), Kemandirian Belajar, Minat Belajar,
Motivasi Belajar

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 176.852 3 58.951 3.372 .026a
Residual 821.657 47 17.482
Total 998.510 50
a. Predictors: (Constant), Kemandirian Belajar, Minat Belajar, Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 60.642 6.188 9.801 .000
Motivasi Belajar .051 .096 .107 .538 .593
Minat Belajar .013 .109 .023 .119 .906
Kemandirian Belajar .198 .124 .322 1.596 .117
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika

Anda mungkin juga menyukai