Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA


NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS

Ira Nofita Sari1, Dwi Fajar Saputri2, Sasmita3


1,2,3
Prodi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak
e-mail: iranofitasari87@gmail.com; 2dwifajar24@gmail.com: 3sasmita@yahoo.com
1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar fisika pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galing
kabupaten Sambas. Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu minat dan motivasi
belajar sebagai variabel bebas terhadap prestasi belajar fisika pada siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Galing Kabupaten Sambas sebagai varibel terikat. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan bentuk penelitian
hubungan (interrelationship studies), studi sebab akibat (causal-comparative
studies). Sampel penelelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang terdiri dari
29 siswa. Teknik pengumpul data berupa teknik komunikasi tidak langsung, teknik
studi dokumenter, dan teknik observasi langsung dengan alat pengumpul data yang
digunakan adalah angket, buku nilai dan pedoman observasi.Berdasarkan hasil
analisis data diperoleh nilai Fhitung sebesar 11,00 > nilai Ftabel sebesar 3,37, maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh minat dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar fisika pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Galing Kabupaten Sambas dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,46, yang
menunjukkan bahwa 46% prestasi belajar fisika siswa dipengaruhi oleh minat dan
motivasi belajar sedangkan sisanya sebesar 54% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Kata Kunci: minat; motivasi; prestasi belajar fisika

PENDAHULUAN Menengah Atas (SMA) dengan tujuan untuk


Pendidikan pada hakekatnya adalah memberikan seperangkat pengetahuan, bentuk-
usaha sadar untuk mengembangkan bentuk keterampilan dan penanaman sikap dan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di nilai dalam konteks disiplin ilmu fisika
luar sekolah (Undang-undang Republik (Depdiknas, 2007). Melihat tujuan tersebut,
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang pelajaran fisika di SMA dikembangkan dalam
Sistem Pendidikan Nasional). Pendidikan kerangka memberikan pengalaman langsung
berperan penting dalam meningkatkan kualitas kepada siswa dalam menjelajahi dan
sumber daya manusia yang mendukung memahami alam di sekitarnya secara ilmiah
kemajuan pembangunan, salah satunya adalah dan mempersiapkan siswa yang melek sains
pendidikan MIPA. Pendidikan MIPA dan teknologi untuk memahami dirinya dan
merupakan cabang ilmu pendidikan yang perlu lingkungan sekitarnya, melalui pengembangan
mendapatkan perhatian, karena menjadi dasar keterampilan proses, keterampilan berfikir,
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan penguasaan konsep sains dan kegiatan
teknologi (IPTEK). Mata pelajaran yang teknologi. Pendidikan fisika menekankan pada
termasuk dalam cabang ilmu pendidikan MIPA pemberian pengalaman secara langsung kepada
adalah mata pelajaran fisika. siswa tentang konsep, prinsip, dan proses
Menurut Kanginan (2004), fisika penemuan dalam materi-materi fisika. Tujuan
adalah ilmu fundamental yang menjadi tulang pendidikan fisika dapat dicapai, apabila siswa
punggung bagi perkembangan ilmu bisa mencapai kompetensi pembelajaran.
pengetahuan dan teknologi. Fisika adalah Kompetensi pembelajaran dalam suatu
bidang studi yang diberikan di Sekolah proses belajar mengajar pada suatu satuan

Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Fisika... 108 |
JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 2, September 2016, hal 108-114

pendidikan terutama di Sekolah Menengah menjadi salah satu faktor yang menentukan
Atas dinyatakan tercapai bila terjadi prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
peningkatan prestasi belajar siswa dalam Kenyataannya, berdasarkan
pelajaran yang diikutinya. Prestasi belajar wawancara terhadap guru mata pelajaran fisika
adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1
belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, Galing, didapatkan hasil mengenai prestasi
simbol, huruf maupun kalimat yang belajar fisika siswa yang masih rendah dan
menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh belum mencapai KKM yaitu 75 dengan
setiap siswa pada periode tertentu (Hamdani, persentase ketuntasan sebesar 56,55%.
2011). Prestasi belajar siswa dapat diketahui Begitu pula hasil observasi yang
setelah diadakan evalusi pembelajaran. Hasil dilakukan peneliti terhadap siswa kelas XI IPA
dari evaluasi dapat memperlihatkan tinggi pada saat mengikuti proses belajar mengajar di
rendahnya prestasi belajar siswa. Tinggi kelas didapatkan hasil bahwa pada saat
rendahnya prestasi belajar siswa dibuktikan mengikuti pelajaran terdapat siswa yang
dengan hasil belajar siswa yang memenuhi kurang memperhatikan guru, baik pada saat
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). guru menjelaskan materi pelajaran ataupun
Mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum pada saat guru memberikan latihan atau contoh
(KKM) bukanlah suatu hal yang mudah. Hal soal. Selain itu, kurang aktifnya siswa di kelas
itu dikarenakan keberhasilan belajar dalam pada saat proses belajar mengajar berlangsung
mencapai kompetensi pelajaran sangat yang ditunjukkan dengan kurangnya siswa
dipengaruhi oleh banyak faktor. bertanya. Selain itu, peneliti juga melakukan
Menurut Ahmadi (2005) faktor-faktor tanya jawab dengan guru mata pelajaran fisika,
yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dan diketahui bahwa saat diberikan tugas,
digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor masih terdapat siswa yang tidak mengerjakan
dari dalam (intern) dan faktor dari luar tugas.
(ekstern). Faktor intern adalah faktor yang Menurut Slameto (2013), siswa yang
berasal dari siswa. Berikut yang termasuk kurang memperhatikan pelajaran
dalam faktor intern antara lain kecerdasan mengindikasikan bahwa siswa memiliki minat
(intelegensi), faktor jasmaniah atau faktor belajar yang rendah karena diketahui bahwa
fisiologis, sikap, minat, bakat dan kecerdasan. minat belajar adalah suatu ketertarikan atau
Selanjutnya, yang termasuk faktor ekstern kecenderungan yang tetap untuk
terdiri atas dua macam, yaitu faktor lingkungan memperhatikan dan mengenang beberapa
sosial dan lingkungan nonsosial. Selain itu, kegiatan, dalam hal ini berupa kegiatan belajar.
Slameto (2013) menyatakan bahwa faktor Jika siswa tertarik pada suatu mata pelajaran,
ekstern yang dapat mempengaruhi belajar siswa akan lebih memperhatikan pelajaran
adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan yang telah membuatnya tertarik. Begitu pula
lingkungan masyarakat. Faktor intern dan bagi siswa yang kurang aktif dan tidak
ekstern sangat berpengaruh terhadap prestasi mengerjakan tugas mengindikasikan bahwa
belajar siswa. Salah satu faktor yang siswa tersebut kurang memiliki motivasi
berpengaruh besar adalah faktor minat dan belajar, karena motivasi adalah segala sesuatu
motivasi. Menurut Dalyono (dalam Djamarah, yang mendorong seseorang untuk melakukan
2013) minat belajar yang besar cenderung sesuatu (Purwanto, 2013). Siswa yang
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya memiliki motivasi yang kurang menyebabkan
minat belajar yang kurang akan menghasilkan siswa memiliki dorongan yang kurang untuk
prestasi belajar yang rendah. Begitu pula belajar.
menurut Djamarah (2011) motivasi dalam Rendahnya prestasi belajar fisika yang
belajar dapat menentukan baik tidaknya dalam didapat oleh siswa disebabkan banyak faktor.
mencapai tujuan. Semakin besar motivasi Bersesuaian dengan hasil observasi yang telah
maka semakin besar kesuksesan dalam belajar, dijabarkan sebelumnya, bahwa siswa kelas XI
sehingga berdampak pada meningkatnya IPA diindikasikan memiliki minat dan
prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, dapat motivasi belajar yang masih kurang. Minat dan
kita ketahui bahwa faktor minat dan motivasi motivasi belajar siswa yang masih kurang akan

109 | Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Fisika...
JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 2, September 2016, hal 108-114

berakibat pada prestasi belajar yang didapat motivasi belajar fisika siswa, dengan berupa
oleh siswa. angket tertutup berbentuk pernyataan dengan
Sehubungan dengan uraian di atas, pilihan jawaban. Skala pengukuran yang
maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut digunakan dalam angket adalah skala likert.
tentang apakah minat dan motivasi belajar Selain itu, dalam penelitian ini juga
mempengaruhi prestasi belajar fisika yang menggunakan teknik studi dokumenter yaitu
didapat siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 berupa buku nilai ulangan akhir semester
Galing Kabupaten Sambas. Oleh karena itu, genap mata pelajaran fisika kelas XI IPA SMA
peneliti mengangkat pengaruh minat dan Negeri 1 Galing tahun ajaran 2013/2014,yang
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar digunakan untuk menentukan tingkat prestasi
fisika pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 siswa, serta teknik observasi langsung dengan
Galing Kabupaten Sambas sebagai judul menggunakan panduan observasi untuk
penelitian ini. mengetahui minat dan motivasi belajar siswa
pada saat mengikuti pelajaran di kelas.
METODE PENELITIAN Analisis data yang digunakan untuk
Metode yang digunakan dalam mendiskripsikan data minat belajar, motivasi
penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode belajar dan prestasi belajar fisika dilakukan
ini digunakan untuk menggambarkan pengaruh menggunakan statistik deskriptif yaitu meliputi
minat dan motivasi belajar siswa terhadap perhitungan persentase terhadap data minat
prestasi belajar fisika pada siswa kelas XI IPA dan motivasi belajar sesuai dengan persamaan:
SMA Negeri 1 Galing Kabupaten Sambas %= 100%
berdasarkan fakta-fakta atau data-data yang
diperoleh dari hasil penelitian. Keterangan:
Penelitian ini dilakukan di SMA = Persentase
Negeri 1 Galing Kabupaten Sambas, dengan = Jumlah skor aktual
jumlah populasi adalah keseluruhan siswa = Jumlah skor maksimal
kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galing. Ali (Ali, 2011)
Teknik pengumpulan data yang Kategori minat dan motivasi seseai
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kriteria interpretasi sesuai dengan
komunikasi tidak langsung yang berupa angket Tabel 1.
yang digunakan untuk mengukur minat dan
Tabel 1. Kriteria Interpretasi Persentase Skor Angket dan Observasi
Persentase Skor Kriteria
0% - 33% Rendah
34% - 67% Sedang
68% - 100% Tinggi
Purwanto (2011: 187)

Adapun pengujian hipotesis dalam HASIL PENELITIAN DAN


penelitian ini menggunakan uji regresi linier PEMBAHASAN
berganda seseuai dengan persamaan : Penelitian yang dilakukan merupakan
( ) penelitian diskriptif yang dilakukan di SMA
F = ( ) Negeri 1 Galing pada tanggal yang dilakukan
Keterangan: terhadap 29 orang siswa sebagai sampel
= Koefisien Korelasi penelitian yang diambil dari keseluruhan
= Jumlah variabel indipeden anggota populasi siswa kelas XI IPA SMA
= Jumlah anggota sampel Negeri 1 Galing. Data yang dianalisis adalah
(Sugiyono, 2011) minat dan motivasi belajar fisika siswa. Data
nilai prestasi belajar fisika siswa didapat dari
guru mata pelajaran fisika tempat penelitian
dilakukan. Sedangkan data minat belajar fisika

Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Fisika... 110 |
JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 2, September 2016, hal 108-114

diperoleh melalui angket dan hasil observasi


langsung peneliti ke dalam kelas.
Tabel 2. Minat Belajar Fisika berdasarkan Angket
Kategori Minat Jumlah
%
Belajar Siswa
Tinggi 29 100,00
Sedang 0 00,00
Rendah 0 00,00

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa Adapun minat belajar fisika


minat belajar fisika tergolong tinggi dengan berdasarkan hasil observasi minat belajar
persentase sebesar 100%, tidak terdapat siswa untuk tiap indikator dapat dilihat dalam Tabel
yang termasuk dalam kategori minat belajar 3.
sedang dan rendah.
Tabel 3. Minat Belajar Fisika berdasarkan Hasil Observasi
Indikator Minat Belajar % Kategori
Keingintahuan 70,31 Tinggi
Kebutuhan 92,19 Tinggi
Perhatian 71,09 Tinggi
Rata-rata 76,79 Tinggi
yang dapat membangkitkan gairah belajar
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui siswa. Menurut Dalyono (dalam Djamarah,
bahwa minat belajar fisika berdasarkan hasil 2011) minat belajar yang besar cenderung
observasi memiliki rata-rata sebesar 76,79%. menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya
Minat belajar memiliki 3 indikator yaitu minat belajar yang kurang akan menghasilkan
keingintahuan, kebutuhan, dan perhatian. prestasi yang rendah, sehingga dapat dikatakan
Indikator minat belajar siswa tentang bahwa untuk bisa mendapatkan prestasi belajar
keingintahuan dalam belajar fisika sebesar yang tinggi, seorang siswa harus memiliki
70,31%, artinya minat belajar siswa berkenaan minat belajar yang besar pula. Oleh karena itu,
keingintahuan dalam belajar tergolong tinggi. minat belajar siswa harus dibangkitkan agar
Indikator minat belajar siswa tentang siswa lebih tertarik terhadap pelajaran yang
kebutuhan dalam belajar sebesar 92,19%, diberikan guru.
artinya minat belajar siswa berkenaan Salah satu cara yang dapat dilakukan
kebutuhan dalam belajar tergolong tinggi. adalah dengan membangkitkan rasa ingin tahu
Indikator minat belajar siswa tentang siswa terhadap materi pelajaran,
perhatian dalam belajar sebesar 71,09%, membangkitkan rasa kebutuhan siswa terhadap
artinya minat belajar siswa berkenaan pelajaran, serta meningkatkan perhatian siswa
perhatian dalam belajar tergolong tinggi. dalam menerima pelajaran. Hal ini sesuai
Analisis data menunjukkan bahwa dengan pendapat Reber (dalam Syah, 2011)
secara umum minat belajar fisika siswa kelas yang menyatakan bahwa minat tergantung
XI IPA SMA Negeri 1 Galing tergolong tinggi. pada faktor-faktor internal lainnya seperti
Minat belajar fisika adalah ketertarikan dan pemusatan perhatian, keingintahuan, dan
kecenderungan yang tetap untuk kebutuhan. Oleh karena itu, untuk
memperhatikan dan terlibat dalam aktivitas meningkatkan minat belajar siswa, guru harus
belajar karena menyadari penting atau lebih memperhatikan rasa ingin tahu siswa
bernilainya hal yang dipelajari khususnya terhadap materi pelajaran, kebutuhan siswa
dalam mempelajari fisika. Minat belajar terhadap pelajaran, serta perhatian siswa dalam
merupakan salah satu faktor psikologis yang menerima pelajaran.
mempengaruhi belajar siswa dan juga
merupakan salah satu alat motivasi yang utama

111 | Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Fisika...
JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 2, September 2016, hal 108-114

Tabel 4. Motivasi Belajar Fisika berdasarkan Angket


Jumlah
Kategori Motivasi Belajar %
Siswa
Tinggi 28 96,55
Sedang 1 3,45
Rendah 0 00,00
Data motivasi belajar fisika diperoleh dalam motivasi belajar fisika siswa yang
melalui penyebaran angket dan observasi terkategori sedang berjumlah 1 orang siswa
langsung terhadap siswa. Hasil motivasi dengan persentase sebesar 3,45%.
belajar disajikan dalam Tabel 4 dan Tabel 5. Adapun motivasi belajar fisika
Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa berdasarkan hasil observasi pada Tabel 5
motivasi belajar pada mata pelajaran fisika menunjukan bahwa motivasi belajar pada mata
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galing pelajaran fisika siswa kelas XI IPA SMA
jumlah siswa yang termasuk dalam motivasi Negeri 1 Galing rata-rata tergolong tinggi
belajar fisika yang terkategori tinggi berjumlah dengan persentase sebesar 73,44%.
28 orang siswa dengan persentase sebesar
96,55%. Sedangkan siswa yang termasuk
Tabel 5. Motivasi Belajar Fisika berdasarkan Observasi
Indikator Motivasi Belajar % Kategori
Kebutuhan fisiologis 81,25 Tinggi
Kebutuhan rasa aman 92,19 Tinggi
Kebutuhan rasa cinta 70,31 Tinggi
Kebutuhan akan penghargaan 68,75 Tinggi
Kebutuhan aktualisasi diri 57,81 Sedang
Kebutuhan mengerti dan mengetahui 71,88 Tinggi
Rata-rata 73,44 Tinggi
Motivasi belajar siswa secara rinci Indikator motivasi belajar siswa
dapat dilihat berdasarkan indikator-indikator tentang kebutuhan aktualisasi diri dalam
motivasi belajar antara lain kebutuhan belajar sebesar 57,81%, artinya motivasi
fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan belajar siswa berkenaan kebutuhan aktualisasi
rasa cinta, kebutuhan akan penghargaan, diri dalam belajar tergolong sedang.
kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan mengerti Analisis data menunjukkan bahwa
dan mengetahui. secara umum motivasi belajar fisika siswa
Indikator motivasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galing tergolong
tentang kebutuhan fisiologis dalam belajar tinggi. Motivasi belajar fisika adalah suatu
sebesar 81,25%, artinya motivasi belajar siswa daya pendorong atau perangsang yang
berkenaan kebutuhan fisiologis dalam belajar menggerakkan agar siswa melakukan sesuatu
tergolong tinggi. yang dalam hal ini perbuatan belajar
Indikator motivasi belajar siswa khususnya dalam mempelajari fisika. Motivasi
tentang kebutuhan rasa aman dalam belajar belajar harus dapat terus ditingkatkan karena
sebesar 92,19%, artinya motivasi belajar siswa siswa yang memiliki motivasi belajar yang
berkenaan kebutuhan rasa aman dalam belajar tinggi akan memudahkannya dalam belajar
tergolong tinggi. sehingga berdampak pada prestasi belajar yang
Indikator motivasi belajar siswa lebih baik. Hal ini sejalan dengan pendapat
tentang kebutuhan rasa cinta dalam belajar Djamarah (2011) yang mengatakan bahwa
sebesar 70,31%, artinya motivasi belajar siswa motivasi dalam belajar dapat menentukan baik
berkenaan kebutuhan rasa cinta dalam belajar tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga
tergolong tinggi. semakin besar motivasi maka semakin besar
Indikator motivasi belajar siswa kesuksesan dalam belajar, dan berdampak pada
tentang kebutuhan akan penghargaan dalam meningkatnya prestasi belajar siswa. Jadi, dari
belajar sebesar 68,75%, artinya motivasi ungkapan tersebut dapat dipahami bahwa
belajar siswa berkenaan kebutuhan akan prestasi belajar yang menjadi tujuan dari
penghargaan dalam belajar tergolong tinggi. proses belajar mengajar didalam kelas akan

Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Fisika... 112 |
JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 2, September 2016, hal 108-114

diperoleh maksimal apabila siswa memiliki berlangsung, dengan hasil yang menyatakan
motivasi yang tinggi. bahwa motivasi belajar siswa tergolong tinggi.
Menurut Maslow (dalam Djamarah, Oleh karena itu, untuk bisa meningkatkan
2011) mengatakan bahwa tingkah laku motivasi belajar siswa, guru harus lebih
manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh memperhatikan kebutuhan-kebutuhan siswa
kebutuhan-kebutuhan tertentu dan kebutuhan- agar motivasi dapat dibangkitkan.
kebutuhan inilah yang mampu memotivasi Data nilai prestasi belajar fisika siswa
tingkah laku. Kebutuhan-kebutuhan tersebut kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galing diperoleh
antara lain kebutuhan fisiologis, rasa aman, dari guru mata pelajaran fisika tempat
rasa cinta, penghargaan, aktualisasi diri, penelitian dilakukan, yaitu nilai ulangan akhir
mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan semester genap tahun ajaran 2013/2014 seperti
estetik. Hal ini sejalan hasil observasi motivasi yang ditunjukkan dalam Tabel 6.
belajar di kelas saat proses belajar mengajar
Tabel 6. Prestasi Belajar Fisika
No. Deskripsi Data Nilai
1 Nilai Minimum 50,00
2 Nilai Maksimum 90,00
3 Nilai Rata-rata 68,47
4 Standar Deviasi 12,20
5 Ketuntasan 48,28
Berdasarkan Tabel 6, diketahui rata- bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi
rata prestasi belajar belajar pada mata pelajaran minat dan motivasi belajar akan diikuti
fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 peningkatan prestasi belajar fisika siswa,
Galing Kabupaten Sambas semester genap sebaliknya kecenderungan penurunan
tahun ajaran 2013/2014 sebesar 68,47, dengan kombinasi minat dan motivasi belajar akan
nilai minimum yang adalah 50,00, sedangkan diikuti penurunan prestasi belajar fisika siswa.
untuk nilai maksimum adalah 90,00 dengan Oleh karena itu, peningkatan minat dan
dan standar deviasi 12,20 serta ketuntasan motivasi belajar sangat penting untuk
siswa sebesar 48,28%. dilakukan agar bisa meningkatkan prestasi
Prestasi belajar fisika adalah hasil belajar fisika siswa.
pengukuran dari penilaian suatu kegiatan Sejalan dengan penelitian Siagian
pembelajaran fisika yang dinyatakan dalam (2012) menunjukkan bahwa minat belajar
bentuk angka yang menunjukkan hasil yang mempengaruhi prestasi belajar matematika
sudah dicapai oleh setiap siswa pada periode siswa di SMK PGRI 16 Cipayung Jakarta
tertentu yaitu khususnya penilaian dalam Timur, dengan hasil penelitian sebesar thitung =
kawasan aspek kognitif. 5,489 > tTabel = 2,048 yang artinya bahwa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara prestasi belajar
minat dan motivasi belajar berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Begitu pula
terhadap prestasi belajar fisika. Hal ini dapat dengan penelitian yang dilakukan Arini (2011)
dilihat dari persamaan regresi linier berganda menunjukkan bahwa motivasi belajar
sebagai berikut Y = -33,04 + 1,79X1 + 0,52X2. berpengaruh sangat signifikan terhadap
Berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa prestasi akademik siswa kelas II SMA Negeri
koefisien regresi dari minat belajar sebesar 99 Jakarta, dengan hasil penelitian diperoleh
1,79 dan motivasi belajar sebesar 0,52 yang nilai thitung sebesar 3,703 dengan tingkat
sama-sama bernilai positif, artinya variabel signifikansi terhadap prestasi akademik.
minat belajar dan variabel motivasi belajar Hasil analisis menunjukkan bahwa
secara bersama-sama berpengaruh positif minat dan motivasi keduanya secara signifikan
terhadap prestasi belajar fisika siswa. berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika.
Berdasarkan hasil uji hipotesis regresi Namun kenyataannya prestasi belajar fisika
linier berganda diketahui bahwa nilai Fhitung = siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galing
11,00 > Ftabel = 3,37. Hal ini berarti minat dan belum mencapai ketuntasan secara klasikal
motivasi belajar secara bersama-sama secara yaitu 75%, walaupun minat dan motivasi
signifikan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa tergolong tinggi. Hal ini
belajar fisika siswa. Artinya dapat dikatakan disebabkan karena yang mempengaruhi

113 | Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Fisika...
JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains)
Tersedia online di: http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JEMS
Volume 4, Nomor 2, September 2016, hal 108-114

prestasi belajar siswa tidak hanya dipengaruhi


oleh faktor minat dan motivasi belajar saja DAFTAR PUSTAKA
tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lainnya, Ahmadi, A. dan Prasetyo. (2005). Strategi
dengan koefisien determinasi antara minat dan Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika
yang diperoleh sebesar 0,46, yang artinya 46% Ali, M. (2011). Pengaruh Kemampuan
prestasi belajar fisika siswa dipengaruhi oleh Profesional Guru terhadap Motivasi
minat dan motivasi belajar, sedangkan sisanya Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pkn
sebesar 54% dipengaruhi oleh faktor lainnya Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Pontianak.
yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Skripsi. Pontianak: STKIP
Menurut Arini (2011), salah satu faktor yang -PGRI Pontianak. (Skripsi tidak diterbitkan)
berpengaruh yaitu intelegensi. Begitu pula
penelitian yang dilakukan oleh Siagian (2012) Arini, N.K.S. (2011). Pengaruh Tingkat
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh Intelegensi dan Motivasi Belajar terhadap
antara kebiasaan belajar dengan prestasi Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA
belajar matematika siswa di SMK PGRI 16 Negeri 99 Jakarta [Online]. Tersedia:
Cipayung Jakarta Timur. Oleh karena itu, www.gunadarma.ac.id/library/articles/.../Ar
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tikel_10504121.pdf [30 Januari 2014]
guru untuk lebih memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar, terutama Depdiknas. (2003). Undang-undang RI Nomor
berdasarkan hasil penelitian ini guru harus 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
lebih memperhatikan minat dan motivasi Nasional. Bandung: Citra Umbara.
belajar siswa, karena minat dan motivasi
belajar berpengaruh signifikan terhadap Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar
prestasi belajar fisika. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

SIMPULAN Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar.


Berdasarkan hasil analisis data dan Bandung: Pustaka Setia.
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh minat dan motivasi belajar Kanginan, M. (2002). Fisika 1 untuk SMA
terhadap prestasi belajar fisika siswa pada Kelas X. Jakarta: Erlangga.
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galing
Kabupaten Sambas dengan kesimpulan sub Purwanto, N. (2013). Psikologi Pendidikan.
masalah antara lain: Bandung: Remaja Rosdakarya.
a. Minat belajar pada mata pelajaran fisika
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galing Siagian, R.E.F. (2012). Pengaruh Minat dan
tergolong tinggi. Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi
b. Motivasi belajar pada mata pelajaran fisika Belajar Matematika. [Online]. Tersedia:
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galing lppmunindra.blogspot.com/.../p-engaruh-m-
tergolong tinggi. inatdan-k-ebiasaan-belajar.html [30 Januari
c. Rata-rata prestasi belajar pada mata 2014]
pelajaran fisika siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Galing Kabupaten Sambas Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor
semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang Mempengaruhinya Edisi Revisi.
sebesar 68,47%. Jakarta: Rineka Cipta
d. Terdapat pengaruh minat dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar fisika pada Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Galing Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Kabupaten Sambas Alfabeta

Syah, M. (2011). Psikologi Pendidikan dengan


Pendekatan Baru. Jakarta: Remaja
Rosdakarya.

Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Fisika... 114 |

Anda mungkin juga menyukai