Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motivasi belajar, meliputi motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik mahasiswa calon guru fisika. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara
dan angket yang sudah tervalidasi dan reliabel yaitu Motivated Strategies for Learning
Questionnaire. Sampel penelitian adalah 150 mahasiswa yang tersebar dari semester dua,
empat, dan semester enam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember,
dengan Indeks Prestasi (IP) rata-rata 3,12 (SD=0,285). Data yang sudah diperoleh kemudian
diolah dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar
mahasiswa pendidikan fisika sangat bervariasi dan didominasi oleh motivasi belajar
instrinsik dibandingkan motivasi ekstrinsik. Pada motivasi instrinsik kebutuhan akan
prestasi yang dimiliki mahasiswa pendidikan fisika lebih tinggi dibandingkan dengan
kriteria motivasi intrinsik lain. Pada motivasi ekstrinsik peran otoritas dari orang tua
dan dosen merupakan faktor yang mendominasi motivasi ekstrinsik belajar mahasiswa.
Dominannya motivasi instrinsik ini menunjukkan adanya kesadaran dari diri mahasiswa
mengenai pentingnya belajar.
Kata Kunci: motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, mahasiswa calon guru fisika
Abstract
This study was aimed at analyzing the intrinsic and extrinsic learning motivation of
physics- teacher student candidates. The study used the quantitative method. The data were
collected using interviews and a questionnaire that had been validated and wasreliable,
namely Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ). The research sample
consisted of 150 college students of Physics Education Study Program of University of
Jember of semesters two, four, and six with a grade point average (GPA) of 3.12 (SD =
0.285). The data were analyzed quantitatively. The results show that intrinsic motivation
is more dominant than extrinsic motivation in the learning processes of physics teacher
candidates. In intrinsic motivation, the need for achievement of physics education students
is higher than that of others intrinsic motivation criteria. In extrinsic motivation, the role
of parents and lecturers is a factor that dominates the learning processes. The dominance
of this intrinsic motivation indicates the awareness of the students toward the importance
of learning.
Keywords: intrinsic motivation, extrinsic motivation, physics teacher candidate
320
Rif’ati D. H.: Analisis Motivasi Intrinsik...
321
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 2, November 2017, Halaman 320-333
menarik atau tidak (Williams & Williams, Di jenjang perguruan tinggi, motivasi
2011). memegang peranan yang sangat penting,
Motivasi ekstrinsik (EM) mengacu pada karena pola pembelajaran yang lebih
berbagai perilaku yang berkaitan dengan bersifat mandiri (Putra & Sudarti, 2015).
seseorang atau sarana prasarana dan bukan Sistem pembelajaran yang juga berbeda
karena diri sendiri untuk mencapai suatu apabila dibandingkan dengan sekolah
tujuan. Motivasi ekstrinsik mengacu pada juga menjadi faktor yang penting untuk
sesuatu yang berasal dari luar dan terpisah meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
dari perilaku diri seseorang (Wong et al., (Triyanto & Handayani, 2016). Sebagian
2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi besar mahasiswa berpikir bahwa untuk
motivasi ekstrinsik siswa antara lain: dapat menyelesaikan perkuliahan dengan
harapan keluarga, harapan guru, uang, dan baik diperlukan motivasi untuk belajar.
teman (harapan untuk diterima dalam suatu Pendidikan fisika merupakan salah
kelompok). Motivasi ekstrinsik sangat satu program studi yang memiliki tujuan
berbeda dengan motivasi instrinsik yang untuk mencetak mahasiswa calon guru
mengedepankan kesenangan atau keinginan fisika yang berwawasan lingkungan dan
diri dari pada nilai instrumentalnya. Motivasi tanggap terhadap perkembangan teknologi
ekstrinsik cenderung merupakan pembuktian dan informasi. Data dari bagian akademik
kompetensi mahasiswa, sedangkan motivasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
instrinsik mendorong mahasiswa untuk Universitas Jember menunjukkan bahwa
mengembangkan kompetensinya. Jika sebagian besar siswa SMA memilih jurusan
ditelaah lebih jauh lagi, sebenarnya tujuan pendidikan fisika bukan sebagai pilihan
akhir dari motivasi adalah untuk mendorong yang pertama pada saat mengikuti seleksi
siswa mencapai dan meningkatkan hasil masuk perguruan tinggi, tetapi pilihan
belajar yang lebih baik. ke dua atau ke tiga. Selain itu, di antara
Motivasi berperan penting dalam ketiga program studi yang ada di Jurusan
menentukan keberhasilan belajar siswa, Pendidikan MIPA FKIP yaitu pendidikan
maka diperlukan perhatian dan upaya Matematika dan Pendidikan Biologi, fakta
dari guru untuk mendorong semangat menunjukkan bahwa masa studi mahasiswa
belajar siswa. Ada banyak faktor yang Pendidikan Fisika relatif lebih lama sekitar
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam 4 tahun 7 bulan. Hasil wawancara juga
belajar tetapi perlu dipahami tidak semua menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung
siswa memiliki motivasi yang tinggi. Pada kurang berminat belajar karena pendidikan
proses pembelajaran motivasi belajar dapat Fisika bukan pilihan yang diinginkan. Oleh
ditumbuhkan dengan adanya bimbingan karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian
dari semua pihak yang mendukung kegiatan untuk menganalisis motivasi belajar
belajar, metode belajar, materi pelajaran mahasiswa pendidikan fisika yang meliputi
yang diberikan sesuai dan seharusnya motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
dipelajari oleh siswa ataupun penggunaan
media pembelajaran (Oktaria, Zulkardi, & METODE
Somakim, 2013). Oleh karena itu, sangat Penelitian ini merupakan penelitian
penting untuk memahami motivasi belajar deskriptif kuantitatif. Adapun jumlah
siswa sehingga segala tindakan untuk sampel dari penelitian adalah 150 maha-
tercapainya kompetensi dapat terlaksana siswa yang tersebar dari semester dua,
dengan baik. empat, dan semester enam program studi
322
Rif’ati D. H.: Analisis Motivasi Intrinsik...
Tabel 1
Kriteria Motivasi Berdasarkan MSLQ
Motivation Indicator Item Sample Question
Intrinsic Mastery goal 10 I like to spend time reading about things
that interest me
Need for achievement 10 I want to learn everything I need to
Learn
Extrinsic Authority expectations/ 10 I feel that I should be recognized
(family and lecturer) when I demonstrate my abilities in the
classroom
Peer acceptance 10 I sign up for the same classes that my
friends sign up for
Power motivations 10 Finishing an exam quickly makes me feel
good
Fear of failure 10 I feel ashamed when I receive a low
Grade
Sumber: Shia (1998, p. 6)
323
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 2, November 2017, Halaman 320-333
intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Selain 5,1618; motivasi akan kekuasaan sebesar
dengan menggunakan kuesioner, data juga 4,7442; dan paling rendah adalah harapan
diambil dengan menggunakan wawancara diterima teman sebesar 4,7442. Secara
terhadap beberapa responden sebagai keseluruhan motivasi instrinsik lebih
data pendukung. Wawancara dilakukan dominan dari pada motivasi ekstrinsik.
terhadap 30 mahasiswa yang terdiri dari Penjelasan lebih lanjut disajikan pada
10 mahasiswa setiap semester. Wawancara Gambar 1.
ditujukan untuk menggali informasi lebih Pada motivasi intrinsik kebutuhan
mendalam mengenai motivasi belajar prestasi memiliki nilai yang tertinggi
mahasiwa. karena mahasiswa ingin mencapai prestasi
belajar yang maksimal. Mahasiswa ingin
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN menunjukkan kepada dirinya sendiri bahwa
Motivasi belajar merupakan faktor mahasiswa dapat berhasil untuk mencapai
penting untuk mencapai suatu keberhasilan kompetensi atau tujuan yang diharapkan
atau prestasi dalam belajar. Berdasarkan melalui usahanya sendiri. Dalam hal ini
hasil analisis data, motivasi belajar pada ada usaha untuk membuktikan pada diri
mahasiswa calon guru fisika sangat sendiri. Dengan kata lain, mahasiswa
bervariasi untuk setiap aspek motivasi pendidikan fisika memiliki keinginan
instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Adapun menunjukkan potensi diri melalui suatu
hasil analisis SPSS untuk motivasi instrinsik prestasi. Hasil wawancara menunjukkan
dan ekstrinsik diperlihatkan pada Tabel 2. bahwa mendapatkan suatu prestasi atas
Tabel 2 menunjukkan bahwa pada usaha sendiri merupakan sesuatu yang
aspek motivasi intrinsik kebutuhan akan menyenangkan, membanggakan, dan
prestasi memiliki nilai rata-rata tertinggi memberi kepuasan pada diri sendiri.
dibandingkan dengan aspek motivasi yang Kebutuhan akan prestasi sebagai salah
lain sebesar 5,9512. Pada motivasi ekstrinsik satu karakteristik kepribadian yang akan
harapan otoritas yang berasal dari orang tua mendorong seseorang untuk melakukan
atau dosen memiliki nilai yang tertinggi sesuatu dengan lebih serius dan penuh
berkisar antara 5,8760; yang diikuti oleh tanggung jawab.
rasa takut akan sebuah kegagalan sebesar
Tabel 2
Motivasi Belajar Mahasiswa Calon Guru Fisika
Standar Rerata Standar
Rata-rata
Deviasi Kesalahan
Intrinsik Penguasaan tujuan 5,5807 0,73296 0,06453
Kebutuhan akan prestasi 5,9512 0,56983 0,05017
Ekstrinsik Harapan otoritas 5,8760 0,82628 0,07275
Harapan diterima teman 4,4118 0,86000 0,07572
Motivasi kekuasaan 4,7442 0,84083 0,07403
Takut gagal 5,1618 0,67989 0,05986
Keterangan: N=150
324
Rif’ati D. H.: Analisis Motivasi Intrinsik...
Motivasi Mahasiswa
325
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 2, November 2017, Halaman 320-333
suatu prestasi (Çeliköz, 2009; Seaton, oleh Palmer (2007) yang membuktikan
Parker, Marsh, Craven, & Yeung, 2014). bahwa pembelajaran sains yang kontekstual
Indikator motivasi intrinsik yang mampu meningkatkan motivasi dan
lain adalah penguasaan tujuan (goal pemahaman siswa dalam belajar.
orientation), menunjukkan bahwa motivasi Pada motivasi ekstrinsik itu sendiri,
belajar mahasiswa pendidikan fisika cukup otoritas dari orang tua dan guru sangat
tinggi. Hal ini dikarenakan bertambahnya memengaruhi motivasi eksternal mahasiswa
pemahaman mengenai pentingnya belajar apabila dibandingkan dengan faktor yang
membuat mahasiswa menyadari bahwa lain. Hal ini dikarenakan mahasiswa
untuk mendapatkan suatu keberhasilan merasa bertanggung jawab untuk membuat
atau prestasi, perlu suatu pemahaman orang tua atau guru bangga sehingga
terhadap topik atau konsep itu sendiri. mahasiswa belajar dengan sungguh-
Mahasiswa dalam hal ini berusaha fokus sungguh. Mahasiswa berpikir bahwa kuliah
terhadap pembelajaran, tertantang untuk itu tidak mudah dan biaya kuliah itu cukup
mempelajari topik yang lebih sulit dan mahal. Oleh karena itu, membahagiakan
kompleks, dan berusaha mengeksplorasi orang tua merupakan suatu keharusan
kemampuannya melalui suatu pengalaman sehingga mendorong siswa untuk belajar
yang menyenangkan ketika belajar. Selain lebih giat. Di Indonesia sendiri ada suatu
itu, penguasaan terhadap tujuan ini cukup kesan tersendiri bagi orang tua yang
tinggi karena adanya ketertarikan untuk anaknya menempuh pendidikan tinggi
memahami materi, secara sadar mahasiswa yaitu orang tua merasa bangga dengan
tahu bahwa untuk menjadi guru fisika yang anaknya yang sedang kuliah. Hal ini secara
profesional pemahaman terhadap materi tidak langsung memberikan dampak pada
atau content harus baik. Orientasi terhadap mahasiswa untuk memberi yang terbaik
tujuan dalam hal ini secara tidak langsung dalam belajar sebagai wujud berbakti dan
merupakan dampak lanjutan dari keinginan membanggakan orangtua. Kondisi jauh dari
untuk mendapatkan suatu prestasi. orang tua tidak menjadi suatu permasalahan
Mahasiswa pendidikan fisika dalam bagi mahasiswa untuk tidak serius dalam
proses pembelajaran tidak hanya bersifat perkuliahan, malah sebaliknya jauh dari
teoretis, tetapi juga praktis yang bersifat keluarga menunjukkan eksistensi diri dalam
kontekstual. Untuk materi yang bersifat kemandirian belajar dan hidup. Orang tua
praktikum baik di laboratorium atau yang percaya dan memberikan dukungan
virtual ternyata memberi dampak terhadap yang penuh terhadap anak memunculkan
penguatan motivasi belajar mahasiswa, rasa tanggung jawab dan perilaku yang
dimana penguasaan tujuan pembelajaran positif pada siswa (Katz, Kaplan, &
(goal orientation) menjadi lebih jelas. Buzukashvily, 2011)
Hasil wawancara menunjukkan bahwa mata Cara dosen mengajar, kejelasan dalam
kuliah yang bersifat praktik lebih membuat menyampaikan materi, metode mengajar,
mereka senang dan lebih dapat menuangkan dan interaksi dengan mahasiswa dalam
ide pemikirannya karena bersifat lebih pengelolaan proses perkuliahan juga
kontekstual seperti elektronika dasar. mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa.
Ada kejelasan tujuan pembelajaran dan Dosen yang memiliki performa, kemampuan
kebermaknaan dibandingkan dengan terhadap materi dan cara mengajar yang
matakuliah yang bersifat teori. Hal ini baik akan membuat mahasiswa lebih
sesuai dengan penelitian yang dilakukan termotivasi untuk hadir dalam perkuliahan,
326
Rif’ati D. H.: Analisis Motivasi Intrinsik...
327
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 2, November 2017, Halaman 320-333
328
Rif’ati D. H.: Analisis Motivasi Intrinsik...
lebih tinggi dibandingkan dengan motivasi dengan siswa yang termotivasi belajar
ekstrinsik. Hal ini sangatlah baik karena karena faktor instrinsik (Lei, 2010; Afzal,
keinginan dalam diri merupakan modal Ali, Khan, & Hamid, 2010). Hal ini
utama untuk keberhasilan dan ketercapaian dikarenakan individu tersebut dalam belajar,
suatu tujuan. Motivasi intrinsik merupakan hanya mengandalkan pada imbalan atau
sesuatu yang sangat krusial bagi mahasiswa hasil yang diinginkan. Motivasi intrinsik
untuk dapat mengembangkan kompetensi berasal dari dalam diri mahasiswa dapat
dan kemampuan yang dimiliki dengan memberi pengalaman seperti kesenangan,
sebaik mungkin. Dominannya motivasi perasaan terlibat secara bebas yang meliputi
instrinsik ini apabila dibandingkan penguasaan tujuan dan kebutuhan akan
dengan motivasi ekstrinsik menunjukan prestasi. Kondisi mahasiswa yang jauh dari
adanya kesadaran dari diri mahasiswa lingkungan keluarga memerlukan motivasi
mengenai pentingnya belajar. Individu instrinsik yang tinggi karena tidak adanya
yang memiliki motivasi intrinsik lebih pengawasan atau kontrol dan membutuhkan
besar dibandingkan motivasi ekstrinsik kemandirian dalam belajar dan kemandirian
memiliki modal yang sangat baik. Hal yang hidup.
menarik adalah mahasiwa yang memiliki Motivasi merupakan hal yang sangat
motivasi intrinsik lebih besar memiliki penting untuk diketahui oleh pendidik
indeks prestasi lebih tinggi dibandingkan agar hasil belajar dan prestasi belajar yang
dengan mahasiswa yang memiliki motivasi maksimal dapat tercapai secara sistematis
ekstrinsik. Menurut hasil wawancara, hal tanpa dikatalisasi oleh faktor lain. Secara
ini disebabkan kesadaran dari mahasiswa umum, ada lima kunci untuk meningkatkan
akan pentingnya belajar dalam mencapai motivasi belajar bagi siswa, yaitu siswa itu
tujuan dan lebih menyukai tugas yang sendiri, guru, materi atau content, metode
ada. Mahasiswa dengan motivasi intrinsik pembelajaran yang dipergunakan, dan
cenderung menggunakan berbagai tugas lingkungan belajar (Williams & Williams,
intelektual sehingga menggunakan strategi 2011). Lingkungan yang nyaman dan
pengumpulan-informasi dan pengambilan akademik juga menjadi faktor penentu
keputusan yang lebih logis (Dean & dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dagostino, 2007). Dalam hal ini, kajian cara lingkungan dan
Penelitian Williams dan Williams peran lingkungan terhadap motivasi belajar
(2011) menyatakan bahwa individu yang mahasiwa belum diakukan secara optimal.
memiliki motivasi intrinsik lebih dominan Beberapa saran yang perlu dilakukan
dari pada motivasi ekstrinsik memiliki dalam membangun motivasi belajar
kecenderungan lebih berkembang dalam mahasiswa antara lain: membangkitkan dan
proses pembelajaran. Ryan dan Deci memelihara semangat mahasiswa sehingga
(2000) menyatakan bahwa siswa lebih mau belajar dengan kesadaran sendiri;
termotivasi karena keinginan sendiri seperti meningkatkan peran dosen atau guru untuk
kritik konstruktif untuk mendapatkan nilai memilih satu di antara bermacam-macam
atau prestasi yang bagus daripada karena peran seperti sebagai penasihat, fasilitator,
imbalan dari luar atau esktrinsik. Siswa instruktur, teman diskusi, dan penyemangat;
yang memiliki motivasi belajar karena menggunakan metode yang bervariasi serta
faktor ekstrinsik memiliki resiko lebih besar menggunakan media yang baik dan sesuai
dalam melakukan kesalahan akademik atau dengan tujuan pembelajaran; mengenal
akademiknya lebih rendah dibandingkan dan menjaga komunikasi serta interaksi
329
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 2, November 2017, Halaman 320-333
yang baik dengan mahasiswa baik di dalam Agezo, C. K. (2010). Why teachers leave
perkuliahan maupun di luar perkuliahan. teaching: The case of pretertiary
Penelitian ini diharapkan dapat institutions in Ghana. International
dijadikan sebagai suatu masukan dan Journal of Educational Reform, 19(1),
informasi yang penting untuk lebih 51-69.
memperhatikan motivasi mahasiswa yang Blašková, M., Blaško, R., Jankalová, M.,
memiliki karakter dan kemandirian dalam & Jankal, R. (2014). Key personality
belajar. Selain itu, dapat dijadikan masukan competences of university teacher:
bagi pendidik untuk memulai memilih Comparison of Requirements defined
dan mencoba kemungkinan baru dalam by teachers and/versus defined
memperkaya motivasi siswa atau yang lebih by students. Procedia-Social and
penting, pendidik bisa mengevaluasi diri Behavioral Sciences, 114, 466-475.
mengenai kontribusinya dalam membangun Diunduh dari https://doi.org/10.1016/j.
motivasi belajar siswa. sbspro.2013.12.731.
Çeliköz, N. (2009). Basic factors that
SIMPULAN affect general academic motivation
Berdasarkan hasil penelitian dan pem- levels of candidate preschool teachers.
bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Procedia-Social and Behavioral
motivasi belajar mahasiswa pendidikan Sciences, 1(1), 1357-1365. https://doi.
fisika sangat bervariasi dan didominasi oleh org/10.1016/j.sbspro.2009.01.240.
motivasi belajar instrinsik dibandingkan Cho, Y., Harrist, S., Steele, M., & Murn, L. T.
motivasi ekstrinsik. Hal ini sangat baik (2015). College student motivation to
karena keinginan atau hasrat belajar lead in relation to basic psychological
dalam diri merupakan modal utama untuk need satisfaction and leadership
keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan. self-efficacy. Journal of College
Pada motivasi kebutuhan akan suatu prestasi Student Development, 56(1), 32-44.
dan peran otoritas dari orang tua dan dosen Diunduh dari https://doi.org/10.1353/
merupakan faktor yang mendominasi csd.2015.0005.
motivasi ekstrinsik belajar mahasiswa. Hal Dai, D. Y., & Sternberg, R. J. (2004).
ini sangat penting untuk menunjang proses Motivation, emotion, and cognition:
pembelajaran dan keberhasilan dalam Integrative perspectives on intellectual
menyelesaikan perkuliahan. Hasil penelitian f unc t i oni ng a nd de ve l opme nt .
ini diharapkan dapat menjadi konstribusi Mahwah, New Jersey: Lawrence
bagi para pendidik dalam meningkatkan Erlbaum Associates, Inc.
motivasi siswa atau mahasiswa dalam Dean, R. J., & Dagostino, L. (2007).
pembelajaran. Motivational factors affecting advanced
literacy learning of community college
DAFTAR PUSTAKA students. Community College Journal
Afzal, H., Ali, I., Khan, M. A., & Hamid, K. of Research and Practice, 31(2),
(2010). A study of university students’ 149-161. Dunduh dari https://doi.
motivation and its relationship org/10.1080/10668920600859657.
with their academic performance. Dolton, P., & Marcenaro-Gutierrez, O. D.
International Journal of Business and (2011). If you pay peanuts do you get
Management, 5(4), 80. Diunduh dari monkeys? A cross-country analysis of
https://doi.org/10.5539/ijbm.v5n4p80. teacher pay and pupil performance.
330
Rif’ati D. H.: Analisis Motivasi Intrinsik...
331
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 1, Nomor 2, November 2017, Halaman 320-333
Science Teachers Association, 53(1), Seaton, M., Parker, P., Marsh, H. W.,
38-42. Craven, R. G., & Yeung, A. S.
Pavlou, V. (2006). Pre-adolescents’ (2014). The reciprocal relations
perceptions of competence, motivation between self-concept, motivation and
and engagement in art activities. achievement: juxtaposing academic
International Journal of Art & Design self-concept and achievement goal
Education, 25(2), 194-204. Diunduh orientations for mathematics success.
dari https://doi.org/10.1111/j.1476- Educational Psychology, 34(1),
8070.2006.00484.x. 49-72. Diunduh dari https://doi.
Pintrich, P. R. (2003). A motivational science org/10.1080/01443410.2013. 825232.
perspective on the role of student Shia, R. M. (1998). Academics intrinsic
motivation in learning and teaching and extrinsic motivation and meta-
contexts. Journal of Educational cognition: Assessing academic
Psychology, 95(4), 667-686. Diunduh intrinsic motivation: A look at student
dari https://doi.org/10.1037/0022- goals and personal strategy (Thesis).
0663.95.4.667. Wheeling Jesuit University, West
Putra, P. D. A., & Sudarti, S. (2015). Virginia.
Real life video evaluation dengan Sinclair, C. (2008). Initial and changing
sistem e-learning untuk meningkatkan student teacher motivation and
keterampilan berpikir kritis mahasiswa. commitment to teaching. Asia-Pacific
Jurnal Kependidikan, 45(1), 76-89. Journal of Teacher Education, 36(2),
Diunduh dari http://journal.uny.ac.id/ 79-104.
index.php/jk/article/view/7187. Suciu, A. I., & Mata, L. (2011). Pedagogical
Rana, R. A., Mahmood, N., & Reid, competence-the key to efficient
N. (2015). Motivation and science education. International Online
performance: influence on student Journal of Educational Sciences,
learning in science. Science Institute 3(2), 411-423.
(Lahore),27 (2), 1445-1452. Surifah, S., Mustiati, E., Syaifullah, M. Z.,
Reardon, R. C., & Bertoch, S. C. (2010). & Bowo, A. N. A. (2016). Pengaruh
Student motivation and program motivasi terhadap minat mahasiswa
participation. Journal of College mengikuti pendidikan profesi akun-
Student Development, 51(6), 716-722. tansi. Jurnal Kependidikan, 46(2),
Diunduh dari https://doi.org/10.1353/ 246-258.
csd.2010.0025. Tella, A. (2007). The impact of motivation
Redish, E. F., & Steinberg, R. N. (2008). on student’s academic achievement
Teaching physics: Figuring out and learning outcomes in mathematics
what works. Physics Today, 52(1), among secondary school students
24-30. Diunduh dari https://doi. in Nigeria. Eurasia Journal of
org/10.1063/1.882568. Mathematics, Science & Technology
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Intrinsic Education, 3(2), 149-156.
and extrinsic motivations: Classic Tolga, G. (2011). Exploring of students’
definitions and new directions. performances, motivation processes
Contemporary Educational Psychology, and learning strategies in studio
25(1), 54-67. Diunduh dari https://doi. physics. Latin-American Journal of
org/10.1006/ceps.1999.1020. Physics Education, 5(1), 154-161.
332
Rif’ati D. H.: Analisis Motivasi Intrinsik...
333