Anda di halaman 1dari 15

MOTIF PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

DI KALANGAN REMAJA

Witanti Prihatiningsih
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
e-mail: witanti.prihatiningsih@yahoo.com

ABSTRACT

The technology which growing from time to time makes someone becoming more active
in using social media. Cell phone companies developed its services (3G, 4G, HSDPA,
EVDO and others) to support those needs. Social media are became inseparable in
teenagers daily life, where they can share informations or doing other things for fun. It
becomes needs for them. Instagram is one type of social media that's currently widely
used by teenagers. The question is, whether those needs can be fulfilled or not via
instagram. The researcher wanted to see instagram usage patterns among teenagers. This
study used descriptive qualitative method, with five active teens which using instagram
as samples or informants. Data collection techniques are observation, interview and
collecting documents in the form of photos and other important files that support this
research. From the results, it can be concluded that Instagram is a social media that is
able to meet one's needs. Those are cognitive needs, affective needs, personal integration
needs, the needs for social integration and the needs for escapist.

Keywords : social media, instagram, teenagers

ABSTRAK

Teknologi yang berkembang dari waktu ke waktu membuat seseorang menjadi lebih aktif
dalam menggunakan media sosial.Perusahaan telepon seluler pun mengembangkan
beragam layanan (3G, 4G, HSDPA, EVDO dan lain-lain) untuk mendukung kebutuhan
tersebut. Sosial media menjadi tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari di kalangan
remaja, di mana mereka dapat berbagi informasi atau melakukan hal-hal lain untuk
bersenang-senang. Hal ini menjadi kebutuhan bagi mereka. Instagram adalah salah satu
jenis media sosial yang saat ini banyak digunakan remaja. Pertanyaannya adalah, apakah
kebutuhan tersebut dapat dipenuhi atau tidak melalui Instagram. Peneliti ingin melihat
pola penggunaan instagram di kalangan remaja. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif, dengan lima remaja aktif yang menggunakan instagram sebagai
sampel atau informan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara dan mengumpulkan dokumen berbentuk foto dan file lainnya. Dari hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa Instagram adalah media sosial yang mampu
memenuhi kebutuhan seseorang, yakni kebutuhan kognitif, afektif, integrasi pribadi,
integrasi sosial dan berkhayal.

Kata Kunci: media sosial, instagram, remaja

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 51


PENDAHULUAN kesadaran dari diri mereka sendiri dan
Media sosial merupakan salah tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
satu dari perkembangan internet. Brand Development Lead
Memiliki kamera berkualitas tinggi pada Instagram APAC Paul Webster
smartphone membuat banyak orang mengungkapkan, bahwa sejak
mempunyai aktivitas baru yang diluncurkan pada tahun 2010 aplikasi
menyenangkan, orang akan mudahnya instagram telah memiliki 400 juta lebih
mengambil gambar dimanapun dan pengguna aktif dari seluruh
kapanpun, setelah itu diupload ke media dunia.Indonesia sendiri adalah salah satu
sosial. Jenis media sosial yang biasa negara dengan jumlah pengguna
digunakan antara lainfacebook, twitter, instagram terbanyak dengan 89 persen
path dan instagram. Instagram Instagrammers yang berusia 18-34 tahun
merupakan aplikasi berbagi foto yang mengakses IG (Instagram) setidaknya
memungkinkan pengguna mengambil seminggu sekali.Instagrammers
foto, menerapkan filter digital, dan mayoritas anak muda, terdidik, dan
membagikannya ke berbagai layanan mapan. Rata-rata mereka berusia 18-24
jejaring sosial. tahun sebanyak 59 persen, usia 45-34
Kegiatan penggunaan Instagram tahun 30 persen, dan yang berusia 34-44
di haruskan menggunakan internet. tahun 11 persen. Pengguna IG
Teori CMC (Computer Mediated perempuan yang paling aktif sebanyak
Communication) merupakan 63 persen dan laki-laki 37 persen
serangkaian harapan baru tentang (http://techno.okezone.com/read/2016/0
komunitas berkembang seputar 1/14/207/1288332/pengguna-instagram-
komunikasi yang termediasikan di-indonesia-terbanyak-mencapai-89. Di
komputer. Gagasan intinya adalah akses 18 Pebruari 2017)
bahwa “komunitas virtual” yang dapat Menurut hasil temuan
dibentuk oleh sejumlah berapapun TNS,sebuah perusahaan riset dan
individu melalui internet atas dasar analisis dari Inggris.Masyarakat
pilihan mereka sendiri atau sebagai Indonesia senang menggunakan
tanggapan suatu rangsangan (McQuail, Instagram untuk mencari inspirasi,
2011:163). Maksudnya instagram masuk membagi pengalaman travelling, tren
dalam kategori komunitas online yang terbaru, dan komunitas mobile first juga
dibentuk melalui media internet, dimana telah mendorong hasil bisnis yang
komunitas tersebut dipilih berdasarkan berdampak bagi besar maupun kecil di

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 52


Indonesia. Berikut ada data menarik bermedia melalui instagram? Secara
tentang Instagram di Indonesia : umum Katz, Gurevitch, dan Haas
 97 persen pengguna selalu berkeyakinan terhadap tipologi
menuliskan komentar dan kebutuhan manusia yang berkaitan
menandai teman-teman mereka dengan media yang diklasifikasikan ke
di dalam komentar. dalam lima kelompok: Kebutuhan
 97 persen menggunakan mesin kognitif (yang berkaitan dengan
pencari untuk mencari informasi peneguhan informasi, pengetahuan dan
yang lebih detail. pemahaman mengenai lingkungan);
 89 persen pengguna Instagram di Kebutuhan afektif (yang menjawab
tanah air berada dalam rentang tentang pengalaman yang dirasakan);
umur 18 – 34 tahun. 63 persen di Kebutuhan integratif personal (yaitu
antaranya merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan
perempuan. kepercayaan, kesetiaan, dan status
 85 persen pengguna Instagram di pribadi); Kebutuhan integratif sosial
Indonesia juga (kebutuhan ini didasarkan oleh adannya
membagikan posting mereka ke keinginan inidividu untuk berafiliasi);
media sosial lain. Kebutuhan berkhayal (yang berkaitan
 45 persen pengguna di Indonesia akan pelepasan ketegangan atau hiburan)
mengaku kerap membeli barang- (Yusup, 2009:338-339).
barang yang mereka temui di Media sosial bukan ruang pribadi
Instagram melainkan ruang publik bagi remaja.
(https://id.techinasia.com/jumlah Berdasarkan observasi mereka bisa
-pengguna-instagram-indonesia. menghabiskan waktu ber jam-jam untuk
Di akses 18 Pebruari 2017) menggunakan media sosial, entah itu
Dari data tersebut dapat untuk meng-upload atau berbagi
disimpulkan bahwa sebagian masyarakat gambar, foto, video, hanya sekedar
Indonesia merupakan pengguna aktif melihat-lihat, berkomentar di akun
internet terutama media sosial dan temannya dll.Penelitiian ini ingin
mayoritas penggunanya berada di mendeskripsikan kebutuhan bermedia
kalangan remaja akhir.Namun apakah yang didapat remaja pada media sosial
para remaja tersebut dapat memenuhi instagram.
kebutuhannya akan informasi dan hal Berdasarkan latar belakang
lainnya yang mereka butuhkan dalam masalah yang dikemukakan maka dapat

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 53


dirumuskan masalah dalam penelitian ini bersifat umum, sehingga setiap orang
yaitu “Bagaimana motif penggunaan dapat menerima pesan tersebut dan
media sosial instagram di kalangan diharapkan dapat memberikan feedback
remaja?” dari pesan yang disampaikan.Fungsi
komunikasi massa menurut Black dan
KERANGKA PEMIKIRAN Frederick C. Whitney ada 4 bagian,
Komunikasi Massa yakni to inform( menginformasikan), to
Komunikasi massa adalah entertain (member hiburan), to persuade
komunikasi melalui media massa (media (membujuk) dan transmission of the
cetak dan elektronik). Awal culture (transmisi budaya)(Morissan,
pekembangannya saja, komunikasi 2007: 31).
massa berawal dari dari pengembangan
kata media of mass communication. Media Sosial
Media massa apa? Media massa yang Media Sosial adalah konten
dihasilkan teknologi moderen. Media online yang dibuat menggunakan
massa menunjuk pada hasil teknologi teknologi penerbitan yang sangat mudah
moderen sebagai saluran dalam diakses dan terukur. Hal yang paling
komunikasi massa. Agar tidak ada penting dari teknologi ini adalah
kerancuan dalam dan perbedaan terjadinya pergeseran cara mengetahui
persepsi tentang massa, ada baiknya orang, membaca dan membagi berita,
membedakan arti massa dalam serta mencari informasi dan konten.
komunikasi massa dengan massa dalam Mayfield mendefinisikan media sosial
arti umum. Massa dalam arti komunikasi sebagai pemahaman terbaik dari
massa lebih menunjuk pada penerimaan kelompok jenis baru media online yang
pesan yang berkaitan dengan media mencakup karakter-karakter berikut ini:
massa. Oleh karena itu, massa di sini a) Partisipasi
menunjuk kepada khalayak, audience, Social media mendorong
penonton, pemirsa, atau pembaca kontribusi dan umpan balik dari
(Nurudin, 2007: 4). setiap orang yang tertarik.Hal
Peneliti berpendapat komunikasi ini mengaburkan batasan antara
massa merupakan proses penyampaian media dan khalayak.
pesan atau informasi yang menggunakan b) Keterbukaan
media massa (media cetak dan media Layanan social media terbuka
elektronik), pesan yang diberikan lebih untuk umpan balik dan

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 54


partisipasi, serta mendorong disebut anak-anak. Masa remaja adalah
untuk memilih, berkomentar masa peralihan manusia dari anak-anak
dan berkomunikasi. menuju dewasa. Ada tahapan atau fase
c) Percakapan perkembangan manusia yang ditandai
Saat media tradisional masih oleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku
mendistribusikan konten tertentu (Desmita, 2011:20).
kepada khalayak, social media Aristoteles membagi fase
dikenal lebih baik dalam perkembangan manusia sejak lahir
komunikasi dua arah. sampai usia 21 tahun kedalam tiga masa,
d) Komunitas yaitu:
Social media dapat 1. Fase anak kecil atau masa
memberntuk komunitas dengan bermain (0-7) tahun, yang
cepat diakhiri dengan tanggal
e) Konektivitas (pergantian) gigi.
Kebanyakan social media 2. Fase anak sekolah atau masa
berkembang pada belajar (7-14) tahun, yang
keterhubungan ke situs-situs, dimulai dari tumbuhnya gigi
sumber-sumber dan orang- baru sampai timbulnya gejala
orang lain (Irwansyah, 2011: berfungsinya kelenjar-
132). kelenjar kelamin.
Alat informasi yang semakin 3. Fase remaja (pubertas) atau
berkembang sangat mempermudah masa peralihan dari anak
khlayak mendapatkan informasi yang menjadi dewasa (14-21)
diinginkan. Instagram merupakan tahun, yang dimulai dari
media sosial yang masuk dalam kategori bekerjanya kelenjar-kelenjar
jejaring sosial yang dapat diakses kelamin samapi akan
dengan mudah, dan dapat memberikan memasuki masa dewasa
informasi. (Desmita, 2011:20-21)
Sedangkan menurut Kohnstamm
Remaja membagi fase perkembangan dilihat dari
Remaja merupakan waktu sisi pendidikan dan tujuh luhur umat
manusia berumur belasan tahun. Pada manusia menjadi lima fase, yaitu:
masa remaja manusia tidak dapat disebut
sudah dewasa tetapi tidak dapat pula

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 55


1. Periode vital: umur 0-1,5 CMC (Computer Mediated
tahun, disebut juga fase Communication)
menyusu. CMC adalah serangkaian
2. Periode estetis: umur 1,5-7 harapan baru tentang komunitas
tahun, disebut juga fase berkembang seputar komunikasi yang
pencoba dan fase bermain. termediasikan komputer. Gagasan
3. Periode intelektuil: umur 7- intinya adalah bahwa “komunitas
14 tahun, disebut juga masa virtual” yang dapat dibentuk oleh
sekolah. sejumlah berapapun individu melalui
4. Periode sosial: umur 14-21 internet atas dasar pilihan mereka sendiri
tahun, disebut juga masa atau sebagai tanggapan suatu rangsangan
remaja. (McQuail, 2011:163). Maksudnya
5. Periode matang: umur 21 adalah suatu komunitas online yang
tahun ke atas, disebut juga dibentuk melalui media internet, dimana
masa dewasa (Desmita, komunitas tersebut dipilih berdasarkan
2011:24-25). kesadaran dari diri mereka sendiri dan
Batasan usia remaja adalah tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
antara usia 12 tahun hingga usia 21 Lindlof dan Schatzer (1998)
tahun. Monks membagi masa remaja mendefinisikan komunitas virtual
menjadi tiga fase, yaitu: sebagai komunitas yang didirikan sendiri
1. Fase remaja awal dalam rentang secara sengaja oleh orang-orang yang
usia 12–15 tahun, memiliki kepentingan-kepentingan yang
2. Fase remaja madya dalam sama. Komunitas-komunitas online
rentang usia 15–18 tahun, seperti ini memiliki keuntungan
3. Fase remaja akhir dalam rentang tambahan pada prinsipnya, terbuka, dan
usia 18–21 tahun (Monks. 2001: mudah diakses, sementara komunitas
20), sungguhan sulit dimasuki (McQuail,
Dari urutan fase-fase 2011: 164). Maksudnya adalah jika ingin
perkembangan manusia tersebut maka bergabung pada komunitas online itu
dapat disimpulkan bahwa sampel sangat mudah, berbeda dengan
informan dalam penelitian ini adalah komunitas offline yang biasanya ada
remaja dengan usia 18-21 tahun. kriteria tertentu atau harus mengisi
formulir terlebih dahulu dll.

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 56


Instagram merupakan salah satu Banyak tujuan mepmilih media
media sosial dimana kita bisa memilih massa disimpulkan dari data yang
orang yang kita ajak gabung sebagai diberikan anggota khalayak.
teman kita. Kita pun bisa menolak Artinya, orang dianggap cukup
pertemanan jika memang kita tidak mengerti untuk melaporkan
menginginkannya. Inilah yang kepentingan dan motif pada situasi-
dinamakan bahwa suatu komunitas situasi tertentu.
berdiri atau terbentuk dengan sendirinya e. Penilaian tentang arti cultural
sesuai dengan yang kita inginkan. dari media massa harus
ditangguhkan sebelum diteliti lebih
Teori Uses and Gratification dahulu orientasi khalayak.
Menurut Katz, Blumler dan Dengan kata lain, pengguna
Gurevitch menjelaskan mengenai Teori media berusaha mencari sumber media
Uses & Gratifications (Rahmat, yang paling baik dalam usaha memenuhi
2005:205), yaitu: kebutuhannya. Artinya Teori Uses
a. Khalayak dianggap aktif, artinya andGratifications mengasumsikan
khalayak sebagaian penting dari bahwa pengguna mempunyai pilihan
penggunaan media massa alternatif untuk memenuhi
diasumsikan mempunyai tujuan: kebutuhannya (Nurudin, 2009:1992)
b. Dalam proses komunikasi massa, Teori Uses and Gratifications
inisiatif untuk mengaitkan beroperasi dalam beberapa cara yang
pemuasan kebutuhan dengan bisa dilihat di dalam bagan di bawah ini:
pemilihan media terletak pada
anggota khalayak
c. Media massa harus bersaing
dengan sumber-sumber lain untuk
memuaskan kebutuhannya
d. Kebutuhan yang dipenuhi media
hanyalah bagian dari rentangan
kebutuhan manusia yang luas.
Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi
melalui konsumsi media amat
bergantung kepada perilaku
khalayak yang bersangkutqan.

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 57


Bagan 1. Teori Uses and Gratifications

Sumber pemuasan
kebutuhan yang
berhubunan
dengan non media:
Kebutuhan 1. Keluarga,
Khalayak: teman-teman
1. Kognitif 2. Komunikasi
Lingkungan 2. Afektif interpersonal
social: 3. Integratif 3. hobi
1. Ciri-ciri personal
demografis 4. Integratif
2. Afiliasi social
kelompok Penggunaan media
5. Pelepasan massa:
3. Ciri-ciri Pemuasan
ketegangan 1. Jenis-jenis
kepribadian media (fungsi)
/ melarikan media SK, 1. Pengamatan
diri dari majalah, radio, lingkungan
kenyataan televisi, film, 2. Diversi/hibu
dll ran
2. Isi media 3. Identitas
3. Terpaan media personal
4. Konteks sosial 4. Hubungan
dan terpaan sosial
media

Sumber: (Effendy, 2003: 293)

Penggunaan Media
Kebutuhan ini didasarkan kepada
Media sosial sangatlah
hasrat seseorang untuk
dibutuhkan bagi seseorang yang
memahami dan menguasai
dihadapkan pada berbagai media
lingkungannya. Hal ini memang
penampung informasi, maka ada banyak
benar bahwa orang menurut
kebutuhan yang bisa dikemukakan,
pandangan psikologi kognitif
antara lain seperti yang diusulkan oleh
memiliki kecenderungan untuk
Katz, Gurevitch, dan Haas adalah
mengerti dan menguasai
sebagai berikut:
lingkungannya. Disamping itu,
a. Kebutuhan kognitif: kebutuhan
kebutuhan ini juga dapat
yang berkaitan erat dengan
memberi kepuasan atas hasrat
kebutuhan untuk memperkuat
keingintahuan dan penyelidikan
atau menambah informasi,
seseorang.
pengetahuan dan pemahaman
seseorang akan lingkungannya.

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 58


b. Kebutuhan afektif: kebutuhan METODE PENELITIAN
yang berhubungan dengan hal Metode penelitian ini
yang menyenangkan dan menggunakan jenis penelitian deskriptif
pengalaman-pengalaman kualitatif. Bogdan dan Taylor
emosional. mendefinisikan metodologi penelitian
c. Kebutuhan integrasi personal kualitatif sebagai prosedur penelitian
(personal integrative needs): yang menghasilkan data deskriptif
kebutuhan ini dikaitkan dengan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
penguatan kredibilitas, orang-orang dan perilaku yang dapat
kepercayaan, stabilitas, dan diamati.Pendekatan ini diarahkan pada
status individu. latar dan individu tersebut secara holistik
d. Kebutuhan integrasi sosial (utuh).(Moleong, 2010:4)
(social integrative needs): Metode kualitatif ini berusaha
kebutuhan ini dikaitkan dengan untuk memahami dan menafsirkan suatu
penguatan hubungan keluarga, peristiwa interaksi tingkah laku remaja
teman, dan orang lain di dunia. dalam menggunakan internet, terutama
Kebutuhan ini didasari oleh kebutuhan-kebutuhan yang memang
hasrat seseorang untuk remaja dapatkan saat menggunakan
bergabung atau berkelompok instagram. Alasan peneliti menggunakan
dengan orang lain. metode kualitatif yakni karena ingin
e. Kebutuhan berkhayal (escapist memahami secara mendalam sisi
needs): kebutuhan ini dikaitkan kebutuhan penggunaan media sosial
dengan kebutuhan untuk instagram secara mendalam, dari
melarikan diri, melepaskan kebutuhan kognitif, afektif, integrasi
ketegangan, dan hasrat untuk personal, integrasi sosial, dan kebutuhan
mencari hiburan atau pengalihan berkhayal. Penulis melaporkan realita di
(Yusup, 2009:338-339). lapangan secara jujur dan mengandalkan
pada suara dan pemaknaan informan.
TUJUAN PENELITIAN Penulis berhubungan langsung dengan
Sedangkan tujuani penelitian ini yang diteliti dengan mengamati
adalah untuk mengetahui motif informan dalam periode waktu tertentu.
penggunaan media sosial Instagram di Menggunakan metode deskriptif
kalangan remaja. berarti peneliti menganalisa data yang
dikumpulkan adalah berupa kata-kata,

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 59


gambar dan bukan angka-angka.Data analisis ini memiliki tiga komponen
tersebut mungkin berasal dari naskah yaitu:
wawancara, catatan lapangan, foto, a. Reduksi data, dimaksudkan bahwa
videotape, dokumen pribadi, catatan atau dalam tahap ini sebagai proses
memo, dan dokumen resmi lainnya pemilihan data dan informasi yang
(Moleong, 2010:11).Subjek dari telah didapatkan selama melakukan
penelitian ini adalah limaremaja berusia peneltian di lapangan.
18-21 tahun yang aktif menggunakan b. Penyajian data, merupakan sebuah
media sosial instagram. proses yang menyajikan data
Teknik pengumpulan data yang penelitian dalam sebuah kesatuan
digunakan adalah: Observasi, yaitu hasil akhir penelitian melalui
wawancara, studi pustaka dan kalimat yang disusun secara
dokumentasi. Pada metode observasi, sitematis dan logis sehingga mudah
langsung mengamati subjek dan dipahami.
objek.Dengan metode ini dimungkinkan c. Kesimpulan, merupakan implikasi
melihat perilaku serta kejadian yang dari pinsip induktif peneltian. Selain
sebenarnya.Wawancara merupakan itu, kesimpulan divervikasi selama
metode pengumpulan data yang penelitian berlangsung guna
digunakan untukmemperoleh informasi memperoleh kebenaran tentang
langsung dari sumbernya (Kriyantono, sebuah data dan informasi (Pawito,
2009:98).Metode dokumentasi 2007:104).
dilakukan dengan cara mengumpulkan Teknik triangulasi digunakan
data yang beraitan dengan penelitian sebagai metode keabsahan data.
baik dari buku, jurnal, surat kabar, Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
majalah, foto, rekaman, video, ataupun keabsahan data yang memanfaatkan
internet. Data yang diperoleh dari sesuatu yang lain. di luar data itu untuk
metode dokumentasi yang diharapkan keperluan pengecekan atau sebagai
dapat mendukung dalam proses analisis pembanding terhadap data itu (Moleong,
data. Studi pustaka yang digunakan 2010:330). Pada penelitian ini,
adalah studi berkenaan dengan menggunakan triangulasi sumber. Patton
komunikasi massa dan media elektronik. mengungkapkan bahwa teknik
Peneliti menggunakan analisis triangulasi dengan sumber berarti
interactive model yang dikemukakan membandingkan dan mengecek balik
oleh Miles dan Huberman. Teknik derajat kepercayaan suatu informasi

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 60


yang diperoleh melalui waktu dan alat terpenuhi.Keingintahuan pengguna
yang berbeda dalam penelitian atas beragam hal dapat terpenuhi
kualitati.Hal ini dikarenakan dengan melihat konten-konten yang
pengambilan data menggunakan ada di dalamnya. Jika pengguna
wawancara yang dimana sumber membutuhkan informasi teraktual
berperan aktif dalam memberikan terkait situasi terkini di dalam dan
informasi yang berkenaan dengan luar negeri, tentu dia akan mengikuti
peneltian ini. Data akan dibandingan akun media massa yang belakangan
sesuai dengan apa yang dikatakan mulai bermunculan di instagram.
informan baik menurut pandangan Jika ingin mengetahui lebih
informan dan juga situasi yang terjadi. mendalam mengenai sosok spesifik,
semisal pejabat atau selebritas, tentu
HASIL DAN PEMBAHASAN dia akan mengikuti akun-akun
Berdasarkan data yang tertentu. Hasrat mengetahui beragam
dikumpulkan dari hasil observasi dan hal ini dapat terpuaskan dengan
wawancara dengan limaremaja yang mengakses instagram dan melihat
menggunakan media sosial Instagram. konten-konten yang pengguna
Hasil yang di dapat memperlihatkan inginkan.
bahwa informan memiliki kebutuhan Salah satu contoh dapat dilihat dari
dalam menggunakan instagram baik dari isu terhangat di Indonesia
kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, belakangan ini, yakni pemilihan
kebutuhan integrasi personal, kebutuhan kepala daerah DKI Jakarta.
integrasi sosial dan kebutuhan berkhayal Seseorang dapat mengetahui
atau hiburan. perkembangan terbaru dari isu
a. Kebutuhan kognitif tersebut di Instagram. Atau bahkan
Instagram ternyata dapat menambah lebih spesifik lagi, seseorang juga
pengetuan remaja mengenai dapat mengetahui siapa-siapa saja
dunia.Bukan hanya remaja yang yang ada di isu tersebut.Pertanyaan-
memiliki akun instagram tapi media pertanyaan seperti, “Siapa yang
dan para tokoh politik dan agama diunggulkan di pilkada DKI?”Siapa
pun memiliki akun di yang meraih suara terbanyak?” dapat
instagram.Dengan menggunakan terjawab dengan memantau
instagram, kebutuhan kognitif perkembangannya di media sosial,
penggunanya sedikit banyak termasuk instagram.

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 61


b. Kebutuhan afektif dengan apa yang ia inginkan dan
Instagram memiliki banyak butuhkan.
fungsinya, kita bisa melakukan apa c. Kebutuhan integrasi personal
saja yang ingin kita lakukan, pada Remaja ini mengatakan bahwa
dasarnya adalah bebas berekspresi. instagram dapat membuat orang lain
Instagram ini bukan media sosial lebih tahu identitas personal
yang kaku, satu dari lima remaja ini seseorang sebenarnya seperti apa.
ada yang memiliki tiga akun Melalui akun instagram para remaja
instagram yang memiliki fungsi yang ini dapat menunjukan sosok mereka
berbeda. Satu akun merupakan akun dan kepribadian yang mereka miliki.
mengenai dirinya sendiri, akun yang Mereka tidak perlu bersusah payah
kedua untuk berjualan atau bisnis untuk perkenalan dll, orang lain yang
(semacam online shop), akun yang melihat akun instagram kita akan
ketiga untuk mengapload hobi nya bisa menyimpulkan sendiri
dalam fotografi. kepribadian kita melalui foto-foto
Pengalaman yang melihatkan emosi yang kita upload. Mulai dari hobi,
senang, marah atau bahkan sedih pakaian yang kita kenakan, tempat
dapat dialami pengguna instagram. yang sering kita kunjungi, makanan
Kebutuhan afektif seseorang bisa yang kita sukai, aktivitas rutin yang
didapat dari instagram, dengan kita jalani.Bahkan terkadang
tujuan memuaskan batinnya sendiri. beberapa orang ada yang sengaja
Salah satu remaja pengguna menunjukan seperti apakah
instagram ada yang menyukai dirinya.Seperti dia sedang sedih,
keindahan alam, ia akan mencari sedang bahagia, sedang stress,
konten-konten terkait sesuai sedang galau atau dia sebenarnya
kebutuhan batinnya. Ia akan merasa sedang menutupi kesedihannya. Itu
sangat senang dapat melihat semua akan bisa terlihat dari hasil
keindahan alam yang tersaji dalam postingannya.
beragam foto, semisal dari akun d. Kebutuhan integrasi sosial
ternama National Geography. Lima remaja sama-sama menyatakan
Dengan mengikuti akun tersebut, bahwa tujuan pertama mereka
kebutuhan batinnya sedikit banyak membuat akun instagram ini karena
terpenuhi, karena memang sesuai ingin berkomunikasi dan berbagi
cerita kepada orang-orang

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 62


terdekatnya, baik itu keluarga atau para remaja. Media sosial
pun teman yang juga memiliki akun instagram dapat dijadikan tempat
instagram. Bahkan dari instagram ini mencari hiburan bagi mereka. Di
mereka pun bisa mendapatkan teman instagram, para remaja dapat
baru seperti masuk kedalam melepas lelah dan mencari
komunitas, ada yang masuk konten-kontenmenarik yang dapat
komunitas fotografi, komunitas lari membuat mereka tertawa, atau
marathon, komunitas komik dll. minimal tersenyum. Mereka juga
Sehingga mereka bisa melakukan dapat berkhayal dan
banyak hal selain mendapat teman mengembangkan daya imajinasi.
baru dan berbagi pengalaman, Seperti salah satu dari lima informan
merekapun bisa mendapatkan ini, ia dapat berkhayal menjadi
pengetahuan baru dari instagram ini. seorang arsitek ternama saat melihat
e. Kebutuhan berkhayal atau hiburan konstruksi unik dideretan foto
Lima remaja ini menyatakan bahwa instagram. Mereka juga dapat
instagram sangat menghiburan. berimajinasi dan terinspirasi menjadi
Mereka bisa berbagi pengalaman pebisnis ulung saat melihat
mereka dengan share foto dan video kesuksesan sejumlah entrepreneur di
yang disertai caption yang instagram. Saat kebutuhan akan
mendeskripsikan apa yang terjadi di hiburan terpenuhi, para remaja dapat
foto dan video tersebut. Tidak hanya kembali menjalankan rutinitas
itu, mereka juga bisa saling dengan semangat baru dan energi
berkomentar bahkan berbagi cerita yang lebih positif. Instagram dapat
dan bercanda. Remaja membutuhkan memainkan peranan penting dalam
banyak hiburan di tengah padatnya menjaga kondisi emosional remaja
kesibukan mereka sehari-hari. Di agar tidak terlampau stres dan
pagi hari, para remaja harus tetap berada dalam kondisi prima
berangkat ke sekolah dan ada juga untuk menjalankan rutinitas sehari-
yang kuliah. Sepulang sekolah, hari.
sebagian dari mereka ada yang harus
mengambil les tambahan atau KESIMPULAN
kursus dan mengerjakan tugas. Motif penggunaan Instagram
Tanpa adanya hiburan, rutinitas dilihat dari lima kebutuhan penggunaan
dapat menjadi beban berat bagi media, bahwa seseorang membutuhkan

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 63


media untuk kebutuhan kognitif, masih dapat berbagi informasi, dan bisa
kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi untuk ajang berbisnis online juga.
personal, kebutuhan integrasi sosial dan Penulisan mengucapkan
kebutuhan akan hiburan. Hal ini dapat terimakasih banyak kepada lima remaja
dilihat bahwa melalui instagran mereka berada di Jakarta yang bersedia
tidak ketinggalan informasi yang ter up- dilibatkan sebagai informan pada
date yang ada di dunia, mereka masih penelitian ini. Dimana remaja yang
bisa mengikuti berita dan informasi yang dipilih tersebut heterogen dari segi usia,
ada saat ini.Mereka pun bisa memuaskan jenis kelamin, sekolah dan pekerjaan,
batin mereka sendiri dengan mencari namun memiliki kesamaan yakni sama-
konten-konten terkait sesuai kebutuhan sama menggunakan instagram.
batinnya. Melalui akun instagram para
remaja ini dapat dengan leluasa DAFTAR PUSTAKA
membuka identitas personal mereka, Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu,
Teori dan Filsafat Komunikasi.
sesuatu yang ingin mereka perlihatkan
Bandung: PT.Citra Aditya Bakti.
kepada dunia. Mereka pun dapat Irwansyah. 2011. Corporate and
Marketing Communication.
bersosialisasi dengan keluarga, teman
Jakarta: Puskombis Universitas
dan orang lain yang baru mereka kenal Mercu Buana.
Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik
tanpa harus keluar rumah. Dan mereka
Praktis Riset Komunikasi.
sangat terhibur dengan adanya instagram Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
tersebut, karena banyak foto atau video
McQuail, Denis. 2011. Teori
lucu yang dapat mereka lihat di Komunikasi Massa. Jakarta:
Salemba Humanika.
instagram.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi
Instagram dapat dapat Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
direkomendasikan sebagai media sosial
Monks,F. J; Knoers, A. M. P; Haditono,
yang efektif dalam komunikasi. Karena S.R. 2001. Psikologi
Perkembangan: Pengantar
melalui instagram ini seseorang bisa
dalam berbagai Bagian.
berkomunikasi langsung dengan kerabat Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
atau teman-teman mereka baik dari foto,
Morissan. 2007. Periklanan:
video atau secara live. Semakin Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Jakarta: Ramdina
berkembangnya media sosial salah
Prakarsa.
satunya Instagram, seseorang tidak harus Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi
Massa. Jakarta: PT Raja
khawatir dengan jarak, karena mereka
Grafindo Persada.

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 64


Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi
Kualitatif. Yogyakarta: LKiS
Yusup, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi,
Komunikasi, dan Kepustakaan.
Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Jurnal
Ayun, Primada Qurrota. Channel, Vol 3,
No 2, Oktober 2015, hal 1-
16.Fenomena Remaja
Menggunakan Media Sosial
Dalam Membentuk
Identitas.Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta.
Juwita, Elsa Puji. Jurnal Sosietas, Vol 5,
No 1, 2015. Peran Media Sosial
Terhadap Gaya Hidup Siswa
SMA Negeri 5 Bandung.
Universitas Pendidikan
Indonesia.

Web
- Sejarah dan perkembangan
aplikasi sosial media
instagram.http://www.gudangil
mukomputer.com/. Di akses
pada tanggal 17 Pebruari 2017.
- http://techno.okezone.com/read/
2016/01/14/207/1288332/pengg
una-instagram-di-indonesia-
terbanyak-mencapai-89. Di
akses 20 Pebruari 2017.
- https://id.techinasia.com/jumlah-
pengguna-instagram-indonesia.
Diakses 18 Pebruari 2017

Jurnal Communication VIII, Nomor 1, April 2017 65

Anda mungkin juga menyukai