Anda di halaman 1dari 7

Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi

ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

PENGARUH GAYA KOMUNIKASI AKUN INSTAGRAM FOLKATIVE


TERHADAP ONLINE ENGAGEMENT (STUDI KASUS MAHASISWA ILMU
KOMUNIKASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA ANGKATAN 2019)

Muhammad Hanifan Fadhlan¹, K. Y.S. Putri²


¹,2Universitas Negeri Jakarta
Jalan Rawamangun Muka Raya, Pulo Gadung, Jakarta - 13220
MuhammadHanifanFadhlan_1410619081@mhs.unj.ac.id

Abs trac t
The Folkative Instagram account is an online media platform that focuses on news, art, culture and local Indonesian products. Folkative is a
collective company that focuses on young people, especially millennials. Folkative was created to inspire, inform and represent the voice of the
creative culture of young people in Indonesia. Folkative does this by creating interactive online content and events worthy of being known by
young people. From the results of the simple linear regression test, the coefficient of determination is 0.610 which means that there is a strong
influence of the communication style of the Instagram folkative account on online involvement by 61%, which means that the Instagram
folklive account communication style has an effect on online involvement of communication science students at the State University of Jakarta.

Keywords: Communication Style, Folkative, Online Engagement

Abs tr a k
Akun Instagram Folkative merupakan salah satu platform media online yang berfokus pada berita, seni, budaya, dan
produk lokal Indonesia. Folkative adalah perusahaan kolektif yang berfokus pada kaum muda, khususnya kaum
millenial. Folkative diciptakan untuk menginspirasi, menginformasikan dan mewakili suara budaya kreatif anak muda di
Indonesia. Folkative melakukannya dengan membuat konten online interaktif dan acara yang layak untuk diketahui anak
muda. Dari hasil uji regresi linier sederhana didapatkan koefisien determinasi sebesar 0,610 yang berarti adanya
pengaruh kuat dari gaya komunikasi akun Instagram folkative terhadap keterlibatan sevara daring sebesar 61% yang
artinya gaya komunikasi akun Instagram folkative berpengaruh terhadap keterlibatan secara daring mahasiswa ilmu
komunikasi Universitas Negeri Jakarta.

Kata Kunci : Gaya Komunikasi, Fokative, Keterlibatan

Pendahuluan penelitian terkait media baru yang dilakukan Pew


Perkembangan media sosial di Indonedia Research di Amerika Serikat pada tahun 2011
berjalan dengan cepat mengikuti pertumbuhan dan dipaparkan bahwa berita pada media sosial 50% lebih
kemudahan dalam mengakses informasi oleh kecil dibandingkan dengan berita pada televisi, hanya
perkembangan teknologi komunikasi. Menurut 29% dari berita yang ada pada media cetak seperti
Howards dan Parks (2012) media sosial merupakan koran, dan 33% berita yang ada di media penyiaran
media yang terdiri dari tiga bagian yaitu insfrastruktur seperti radio (Susanto, 2017).
informasi dan instrumen pesan, dan pengguna media Dari penelitian tersebut kita dapat
sosial. Media sosial merupakan jenis media yang mengetahui bahwa berita yang ada di media sosial
bersifat sangat efektif dalam menyebarkan informasi, memiliki bentuk berita yang lebih ringan dan juga
media sosial memiliki dinamika sosial yang tinggi mudah diterima oleh pengguna media sosial. Banyak
sehingga sangat memungkinkan apabila sesama media sosial yang dapat dijadikan sebagai sumber
pengguna media sosial melakukan komunikasi yang informasi seperti Instagram, twitter, dan youtube.
bersifat terbuka (Rahadi, 2017). Karena isi dari informasi yang ada pada media sosial
Hootsuite (we are social) mencatat bahwa bersifat bebas dan mudah didapatkan, keberadaan
Indonesia memiliki 160 juta pengguna aktif media media massa konvensional yang menjadi sumber
sosial. Dari angka tersebut kita dapat mengetahui informasi utama bagi masyarakat menjadi tersisihkan.
bahwa kebutuhan informasi masyarakat Indonesia Berkembangnya media sosial mendorong banyak
dari media sosial sangat tinggi. Penyebaran informasi perusahaan yang berlomba menciptakan fasilitas
yang bersifat bebas bermaksud untuk mempercepat komunikasi yang lebih interaktif dengan pengguna
masyarakat pengguna media sosial mendapatkan media sosial.
informasi yang disebarkan pada media sosial. Dalam
Komunikologi Volume 18 Nomor 01, Maret 2021 1
Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

Instagram merupakan media sosial yang Gaya Komunikasi


memiliki perkembangan yang sangat pesat. Tidak Gaya komunikasi (Communication style)
hanya penggunanya, tetapi instagram juga memiliki merupakan seperangkat sifat antar pribadi yang
perkembangan yang pesat pada fitur yang ada di secara khusus digunakan dalam waktu tertentu. Gaya
dalamnya sehingga instagram merupakan salah satu komunikasi dapat berupa verbal ataupun nonverbal.
media sosial yang paling banyak digunakan di Gaya komunikasi merupakan kumpulan kebiasaan
Indonesia. Instagram sendiri merupakan sebuah dari individu ataupun kelompok dalam
media sosial yang berbasis fotografi dan video. berkomunikasi yang digunakan sebagai alat untuk
Seiring dengan terus berkembangnya instagram, mendapatkan umpan balik (feedback) tertentu. Gaya
banyak perusahaan dari segala bidang mulai komunikasi yang diterapkan dapat dikatakan berhasil
menyadari bahwa instagram dapat dijadikan media apabila pesan atau maksud yang dikirimkan oleh
dalam memasarkan dan memperkenalkan perusahaan komunikator dapat ditangkap dengan baik oleh
mereka secara lebih luas dan mudah (Handika, komunikan dan respon dari komunikan juga seperti
Maradona, & Dharma, 2018). apa yang diharapkan oleh komunikator. Gaya
Folkative yang merupakan online media platform komunikasi tidak bergantung pada sifat dan model
juga turut menggunakan media sosial instagram dari seorang individu, tetapi gaya komunikassi sangat
sebagai media untuk memperkenalkan perusahaan bergantung pada keadaan saat berlangsungnya
mereka. Akun instagram folkative memfokuskan komunikasi. Gaya komunikasi merupakan hal yang
informasi yang diberikan untuk anak muda bersifat dinamis seperti budaya yang bersifat relatif
khususnya millennials yang tentunya juga hampir (Fajrie, 2018).
semuanya menggunakan media sosial khususnya Gaya komunikasi memiliki peran yang
instagram. Gaya komunikasi yang diterapkan oleh penting pada penelitian ini, karena gaya komunikasi
akun instagram folkative saat berintraksi dengan dapat membantu jalannya komunikasi dan
pengguna instagram khususnya pengikutnya sangat membangun relasi yang baik antara akun instagram
mudah diterima semua orang khususnya kaum muda. folkative dan pengikut (Follower) akunnya.
Informasi yang disampaikan juga menggunakan gaya
komunikasi yang baik dan mudah diterima sehingga Media Sosial
informasi dan interaksi pada akun instagram folkative Van Dijk memaknai media sosial sebagai
berjalan dengan baik. Dengan gaya komunikasi yang sebuah platform media yang berfokus pada
baik tersebut juga membuat keterlibatan secara keberadaan dari para penggunanya dan dalam waktu
daring (online engagement) akun instagram folkative juga yang bersamaan juga menjadi fasilitator penggunanya
tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari kolom dalam melakukan aktivitas pada media sosial. Oleh
komentar akun instgram folkative yang selalu sebab itu media sosial diartikan sebagai pemberi
dipenuhi interaksi antarpengguna instagram dan fasilitas secara daring yang dapat memperkuat ikatan
pengelola akun instagram folkative. sosial dari penggunanya.
Penelitian ini hendak mempelajari pengaruh Mike dan Young menganggap medi sosial
gaya komunikasi akun instagram folkative terhadap sebagai bentuk konvergensi antara komunikasi yang
online engagement pada pengguna instagram tahun 2020 bersifat personal penggunanya dan media publik
dimana pada tahun ini kebutuhan masyarkat yang berguna sebagai penyebar informasi. Adapun
khususnya mahasiswa akan informasi meningkat Boyd mengatakan bahwa media sosial merupakan
pada masa pandemi. sekumpulan software yang memungkinkan
Permasalahannya adalah apakah gaya penggunanya dapat berkomunikasi. Media sosial
komunikasi akun Instagram folkative dapat merupakan media yang berbentuk user generated content
mempengaruhi online engagement pada mahasiswa ilmu (UGC) dimana segala bentuk konten dihasilkan oleh
komunikasi Universitas Negeri Jakarta angkatan penggunanya bukan editor dari media sosial sebagai
2019? Sedangkan tujjuan penelitiannya untuk sebuah media (Setiadi, 2016).
menemukan pengaruh secara parsial gaya komunikasi Media sosial merupakan salah satu bentuk
akun instagram folkative terhadap online engagement komunikasi pada era media baru yang muncul seiring
pada mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Negeri dengan berkembangnya teknologi. Media sosial juga
Jakarta Angkatan 2019. merupakan media penyeberan informasi yang paling
luas saat ini. Mudahnya penyebaran informasi dan
adanya daya tarik secara global membuat media sosial
Komunikologi Volume 18 Nomor 01, Maret 2021 2
Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

digunakan untuk beragam kebutuhan. Media sosial keterlibatan secara daring. (Calder, Malthouse, &
memungkinkan para penggunanya untuk berinteraksi Schaedel, 2009).
dan melakukan komunikasi dua arah (Mukhtar et al., Online engagement pada penelitian ini memiliki
2020). Sifat media sosial yang fleksibel tersebut arti sebagai waktu, energi, dan sumber daya yang
membuat banyak perusahaan khususnya dalam dikeluarkan oleh pengguna Instagram untuk
bidang inforrmasi seperti folkative menunjukan berintraksi atau hanya sekedar menikmati konten
eksistensinya pada media sosial dalam hal ini yang dibuat oleh akun Instagram folkative. Dari
instagram. Hal tersebut dilakukan untuk definisi tersebut dapat diketahui bahwa keterlibatan
mengembangkan perusahaannya dalam lingkup yang menkankan sebuah interaksi sebagai bentuk
lebih luas. pengaruh yang diberikan oleh individu kepada media
daring seperti akun Instagram folkative.
Instagram Online engagement tidak hanya dilihat dari
Kevin Systrom dan Mike Krieger merupakan pengguna Instagram tetapi juga pada usaha dari
pencipta dari aplikasi instagram. Nama Instagram pengelola akun tersebut dalam menciptakan interaksi
berasal dari kata instant yang berarti dalam media pada akunnya. Jadi online engagement pada suatu akun
sosial ini orang dapat upload foto dengan mudah dan Instagram dapat dikatakan berhasil atau berjalan
gram yang diambil dari aplikasi telegram yang apabila pada akun tersebut terjadi interaksi yang baik
berperan sebagai media pengirim pesan dengan antara pengelola akun dan pengguna Instagram
mudah dan instan. Pada awalnya Instagram dibuat sebagai audiens dari konten yang disajikan.
untuk menjadikannya sebagai pelopor dari media
sosial berbasis fotografi yang dapat digunakan Metode Penelitian
dengan mudah oleh semua orang. Pada awal Penelitian ini menggunakan pendekatan
kemunculannya Instagram dapat dikatakan sebagai kuantitatif. Menurut risyantoro (2007) penelitian
media sosial yang unik. Tidak hanya karena berbasis kuantitatif adalah riset yang menggambarkan dan
fotografi, tetapi juga karena fiturnya seperti menjabarkan tentang suatu permasalahan yang
memotong sebuah foto menjadi bentuk persegi hasilnya dapat digeneralisasikan. Penelitian dengan
sehingga menyerupai hasil foto dari kamera polaroid, pendekatan kuantitatif diawali dengan mempelajari
like untuk foto yang diunggah, dan juga memiliki suatu permasalahan yang menjadi pusat dari peneliti.
kolom komentar sebagai bentuk fitur yang Setelah itu, peneliti dapat menyimpulkan dan
memudahkan para penggunanya saling membuat formula permasalahan pada penelitian
berkomunikasi (Sagiyanto & Ardiyanti, 2018). dengan lebih jelas, sehingga penelitian yang akan
Instagram saat ini menjadi media sosial yang dilakukan akan lebih mudah dipahami. Setelah
banyak diunggah masyarakat di seluruh dunia. hal membuat formula tentang permasalahan yang akan
tersebut karena Instagram terus mengembangkan diteliti, peneliti dapat membuat desain atau
fitur dan juga menciptakan inovasi baru pada rancangan berupa model penelitian, desain yang telah
aplikasinya yang lebih memudahkan penggunanya. dirancang akan menjadi pemandu peneliti dalam
Sekarang Instagram juga tidak hanya sebatas media melakukan penelitiannya (Situmeang, 2016).
sosial yang berbasis fotografi tetapi juga digunakan Melihat tujuan dari penelitian ini, peneliti
sebagai media informasi dan pemasaran. Folkative berusaha mendeskripsikan bentuk hubungan
sebagai media daring merupakan salah satu contoh antarvariabel. Dalam mencapai tujuan tersebut
media yang berhasil mempengaruhi penggunanya. peneliti merancang penelitiann ini menjadi survei
dengan membuat penelitian ini menjadi penelitian
Online Engagement deskriptif (descriptive research). Dalam penelitian serupa
Keterlibatan (engagement) merupakan kata yang yang bersifat deskriptif juga terdapat cukup banyak
banyak digunakan, tetapi kata ini memiliki banyak penjelasan, tetapi fokus pada penelitian ini terletak
arti. Kata ini banyak digunakan untuk pada hubungan atau korelasi antara kedua variabel
menggambarkan ringkasan perilaku individu ataupun yang ada pada penelitian ini. Unit analisis pada
kelompok. Adapun definisi lain dari daring yang penelitian ini adalah 82 orang mahasiswa ilmu
merupakan keterlibatan sebagai tingkat atau kualitas komunikasi Universitas Negeri Jakarta angkatan
dimana pengguna media online berkomitmen dan 2019.
secara aktif terlibat dalam suatu media. Interaksi
menjadi hal yang sangat diperhatikan dalam
Komunikologi Volume 18 Nomor 01, Maret 2021 3
Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

Populasi merupakan kumpulan dari berbagai Data primer digunakan sebagai data yang
macam hal (individu, perusahaan, dan sebagainya) diolah pada penelitian ini. Menurut Kriyantoro
yang dipertimbangkan dengan cermat. Populasi (2007) data primer merupakan data yang didapatkan
memiliki karakteristik yang penting yaitu elemen yang melalui sumber pertama dari data tersebut (tangan
ada di dalamnya diisi dengan hal yang dapat menarik pertama) yang berhubungan dengan permasalahan
perhatian. Ukuran suatu populasi dapat dibatasi yang diteliti dimana sumber data bisa didapatkan
ataupun tidak. Dalam penelitian ini yang menjadi melalui responden penelitian kuesioner, wawancara,
populasi adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi dan observasi (Situmeang, 2016).
Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2019 yang Teknik pengambilan data secara primer pada
berjumlah 82 orang (Ashenfelter, Levine, & penelitian ini berupa kuesioer yang berisi kumpulan
Zimmerman, 2003). pernyataan yang diberikan dan dijawab kepada
Sampel merupakan sebagian dari keseluruhan responden.
sebuah populasi yang dipilih untuk kepentingan Penelitian ini menggunakan analisis regresi
suatu analisis atau penelitian. Pemilihan sampel pada untuk menentukan bentuk korelasi antar dua variabel
analisis merupakan salah satu proses yang penting dalam wujud fungsi. Untuk mengetahui adanya
pada penelitian. Berbagai macam metode dapat pengaruh di antara variabel X dan Y, penelitian ini
digunakan untuk menentukan sampel pada menggunakan rumus regresi linier sederhana
penelitian. Tetapi peneliti harus mengingat bahwa (Kriyantono, 2008).
sampel yang akan diambil dari populasi haruslah Keterikatan variabel X pada variabel Y
merepresentasikan populasi tersebut (Ashenfelter et menjadi faktor utama peneliti memilih rumus regresi
al., 2003). Sampel penelitian ditentukan dengan linier sehingga nilai Y dapat diperkirakan berdasarkan
rumus Slovin sebagai berikut: nilai X.

Hasil dan Pembahasan


Uji Validitas X
Keterangan : Validitas merupakan pengukuran derajat
n = Jumlah sampel minimal fungsi dari sebuah analisis atau derajat kecermatan
N = Populasi keseluruhan ukur dari analisis data. Variabel X memiliki 5
e = Error margin pertanyaan mengenai gaya komunikasi dengan tujuan
memperoleh data dari responden mengenai masalah
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian. Validitas dapat menentukan apakah
penelitian ini dengan margin error 5% dapat ditentukan pernyataan pada kuesioner benar-benar menyangkut
sebagai berikut : masalah yang dianalisis atau tidak (Suryabrata, 2000).

Tabel 1
Uji Validitas Variabel X
Dimensi Butir R r Tabel Status
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus Pernyataan Hitung
Slovin dapat ditentukan bahwa jumlah sampel pada Gaya P1 0,829 > 0,2352 Valid
Komunikasi P2 0,707 > 0,2352 Valid
penelitian ini adalah 68,0479 dan dibulatkan menjadi
68 orang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas P3 0,753 > 0,2352 Valid
P4 0,611 > 0,2352 Valid
Negeri Jakarta Angkatan 2019.
P5 0,744 > 0,2352 Valid
Penelitian menggunakan Simple Random
Sampling sebagai teknik yang dipakai dalam menarik
sampel. Dapat dikatakan sederhana karena Penelitian ini menggunakan tingkat signifikasi
pengambilan anggota mahasiswa pada penelitian 5% (0,05) melalui pengujian pada variabel X. Jumlah
dilakukan secara acak tanpa melihat kedudukan responden sebesar (n) = 68, maka diketahui bahwa
orang yang dipilih pada populasj penelitian semua pernyataan valid. Data dapat dinyatakan valid
(Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini dipilih sampel karena R hitung > r tabel. Sehingga pernyataan
secara acak dari mahasiswa Ilmu Komunikasi berikut dapat digunakan atau layak untuk penelitian.
Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2019.

Komunikologi Volume 18 Nomor 01, Maret 2021 4


Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

Uji Validitas Y Tabel 5


Model summary
Tabel 2 Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Uji Validitas Variabel Y Square The Estimate
Dimensi Butir R Hitung r Tabel Status 1 0,785 0,616 0,610 1,366
Pernyataan
Online P1 0,821 > 0,2352 Valid Koefisien korelasi ditandai dengan R. dari
engagement P2 0,588 > 0,2352 Valid tabel berikut dapat diketahui bahwa koefisien
P3 0,584 > 0,2352 Valid korelasi antara variabel X dan Y adalah 0,785 yang
P4 0,802 > 0,2352 Valid berarti korelasi kedua variabel tinggi sebesar 78,5%.
P5 0,815 > 0,2352 Valid Koefisien determinasi pada tabel
dilambangkan dengan R square. Sehingga dapat
Dari hasil uji validitas yang dilakukan pada diketahui dari tabel berikut bahwa koefisien
data variabel Y penelitian valid karena seluruh determinasi data penelitian sebesar 0,610 atau 61%
pernyataan memiliki R hitung < r tabel. Sehingga yang berarti pengaruh variabel X terhadap Y sebesar
seluruh pernyataan variabel Y dapat digunakan atau 61% dan pengaruh 39% lainnya diberikan oleh faktor
layak untuk penelitian. lain diluar dari apa yang dibahas pada penelitian ini.

Uji Realiabilitas X Uji Hipotesis


Reliabilitas merupakan suatu alat ukur Tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah
kuesioner untuk menentukan akurasi dan ketepatan mengetahui pengaruh gaya komunikasi (X) akun
pengukuran. Reliabilitas memiliki hubungan yang erat Instagram folkative terhadap online engagement (Y).
dengan akurasi dan ketepatan dari pengukuran. Survei dilakukan pada mahasiswa Ilmu Komunikasi
Pengukuran penelitian dapat diyakini apabila hasil Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2019.
pengukuran reliabel. Koefisien reliabilitas berbanding
lurus dengan tingkat reliabilitas pengukuran. Tabel 6
Coefficients
Tabel 3 Model Unstandardized Standardized t Sig.
Uji Reliabilitas Variabel X Coefficients Coefficients
Cronbach’s Alpha N of Items beta
0,783 5 B Std.
Error
(Constant) 3,589 1.259 2,850 0,006
Dari tabel di atas, nilai cronbach’s alpha sebesar Gaya 0,764 0,074 0,785 10,287 0,000
0,778 sehingga dapat disimpulkan bahwa data komunikasi
tersebut reliabel karena 0,778 > 0,60 (syarat reliabel).

Uji Reliabilitas Y Dari perhitungan regresi linier sederhana


Tabel 4 dapat ditentukan persaman sebagai berikut:
Uji Reliabilitas Variabel Y
Cronbach’s Alpha N of Items
0,778 5

Dari tabel di atas, nilai cronbach’s alpha Dari persamamaan di atas, dapat dijabarkan
sebesar 0,778 sehingga dapat disimpulkan bahwa data sebagai berikut: Constant sebesar 3,589 berarti jika
tersebut reliabel karena 0,778 > 0,60 (syarat reliabel). gaya komunukasi (X) memiliki nilai 0, maka online
engagement (Y) nilainya positif sebesar 3,589 .
Uji Regresi Linier Sederhana Koefisien regresi variabel X sebesar 0,764
Pengaruh yang diberikan oleh variabel gaya yang berarti jika gaya komunikasi mendapat
komunikasi (X) terhadap online engagement (Y) dapat penambahan 1 poin, maka tingkat online engagement
disebut dengan regresi. Analisis regresi pada akan mengalami penambahan nilai sebesar 0,764.
penelitian ini ditentukan menggunakan aplikasi SPSS Koefisien bernilai positif dan dapat dikatakan bahwa
versi 25. antara gaya komunikasi dengan online engagement,
Komunikologi Volume 18 Nomor 01, Maret 2021 5
Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

semakin bertambah nilai yang didapat dari gaya Calder, B. J., Malthouse, E. C., & Schaedel, U.
komunikasi maka semakin meningkat online engagement (2009). An Experimental Study of the
pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Relationship between Online Engagement and
Negeri Jakarta Angkatan 2019. Advertising Effectiveness. Journal of Interactive
Dari tabel berikut juga dapat diketahui bahwa Marketing, 23(4), 321–331.
t hitung sebesar 10,287 dari perhitungan regresi linier https://doi.org/10.1016/j.intmar.2009.07.002
sederhana antara variabel gaya komunikasi (X) dan
online engagement (Y). dengan signifikasi 5% (0,05). Fajrie, M. (2018). Gaya Komunikasi Masyarakat
Tabel distribusi t ditentukan dengan a = 0,05 : 2 = Pesisir Wedung Jawa Tengah. INJECT
0,025 dengan degrees of freedom (df) n – k – 1 atau 68 – (Interdisciplinary Journal of Communication), 2(1), 53.
1 – 1 = 66 (n merupakan jumlah keseluruh sampel https://doi.org/10.18326/inject.v2i1.53-76
penelitian dan k merupakan variabel yang
independen) maka nilai t tabel adalah 1,997 Handika, M. R., Maradona, A. F., & Dharma, G. S.
(Situmeang, 2016). (2018). Strategi Pemasaran Bisnis Kuliner
Nilai t hitung (10,287) lebih besar dari t tabel Menggunakan Influencer Melalui Media Sosial
(1,997) maka t hitung > t tabel yang berarti bahwa Instagram. Manajemen Dan Bisnis Undiknas,
terdapat pengaruh antar variabel gaya komunikasi (X) 15(2), 192–203.
dengan online engagement (Y). Dapat disimpulkan
bahwa gaya komunikasi akun Instagram folkative Kriyantono, R. (2008). Teknik Praktis Riset
berpengaruh pada online engagement mahasiswa Komunikasi. Prenada Media.
Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta
Angkatan 2019. Mukhtar, S., Putri, K. Y. S., Putri, M. L., Sary, M. P.,
Sutjipto, V. W., Istiyanto, B., & Azzahra, A. A.
Kesimpulan (2020). Digital Social Media: Creative Economy
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dapat Quarantine during the Coronavirus Pandemic,
disimpulkan sebagai berikut: 2020. International Journal of Innovation, Creativity
1. Dari seluruh indikator yang ada pada and Change. Www.Ijicc.Net, 13(7), 2020. Retrieved
penelitian menunjukan bahwa sebagian besar from www.ijicc.net
responden memberikan nilai tinggi pada
indikator variabel gaya komunikasi. Hal ini Rahadi, D. R. (2017). Perilaku Pengguna Dan
menandakan bahwa gaya komunikasi akun Informasi Hoax Di Media Sosial. Jurnal
Instagram folkative tergolong positif. Sama Manajemen Dan Kewirausahaan, 5(1), 58–70.
halnya dengan indikator variabel gaya https://doi.org/10.26905/jmdk.v5i1.1342
komunikasi, indikator variabel online Sagiyanto, A., & Ardiyanti, N. (2018). SELF
engagement juga memberikan respon positif DISCLOSURE MELALUI MEDIA SOSIAL
pada indikatornya. INSTAGRAM (Studi Kasus Pada Anggota
2. Gaya komunikasi akun Instagram folkative Galeri Quote). Nyimak (Journal of Communication),
yang bersifat positif berpengaruh pada dan 2(1), 81–94.
berbanding lurus dengan online engagement https://doi.org/10.31000/nyimak.v2i1.687
yang didapatkan oleh akun Instagram
tersebut. Dapat dikatakan apabila gaya Setiadi, A. (2016). Pemanfaatan media sosial untuk
komunikasi akun Instagram folkative efektifitas komunikasi. Jurnal Humaniora, 16(2),
mengalami peningkatan maka online engagement 1–7. Retrieved from
akun pada mahasiswa Ilmu Komunukasi https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ca
Universitas Negeri Jakarta juga akan krawala/article/download/1283/1055
mengalami peningkatan (hubungan simetris). Situmeang, I. V. O. (2016). Pengaruh Program Acara
Mata Najwa Terhadap Pemenuhan Kebutuhan
Daftar Pustaka Informasi ( Survey Mahasiswa Ilmu
Ashenfelter, O., Levine, P. B., & Zimmerman, D. J. Komunikasi Universitas Bunda Mulia , Jakarta ).
(2003). Statistics and econometrics: methods and Jurnal Ilmu Komunikasi, 13, 31–39.
applications (J. Wiley, ed.). Sugiyono, S. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Penerbit ALFABETA.
Komunikologi Volume 18 Nomor 01, Maret 2021 6
Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

Suryabrata, S. (2000). Pengembangan Alat Ukur


Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Susanto, E. H. (2017). Media Sosial Sebagai


Pendukung Jaringan Komunikasi Politik. Jurnal
ASPIKOM, 3(3), 379.
https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i3.123

Komunikologi Volume 18 Nomor 01, Maret 2021 7

Anda mungkin juga menyukai