Mini skripsi
Oleh :
Taufik Syahputra
NIM : 0105173251
KONSENTRASI JURNALISTIK
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Media sosial yang kini beragam merupakan jenis media baru yang memungkinkan orang bisa
berbicara, berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan jejaring secara online, Ardianto (2011).
Media sosial yang saat ini sedang sangat diminati adalah Instagram. Instagram berhasil
meraih kepopulerannya tak lain karena kebiasaan masyarakat sekarang yang cenderung
narsis. Fitur kamera pada smartphone yang semakin meningkat dari segi kualitas menjadi
salah satu penyebabnya, dimanapun dan kapanpun kita dapat berfoto lalu meng-upload di
Instagram.
Pada tahun 2016 terdapat 4 media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia , yaitu, Facebook, Instagram, Twitter, dan Path. Facebook menempati urutan
pertama disusul Instagram kemudian masuk Twitter dan Path. Kompasiana.com (6 Januari
2017). Meski Facebook menempati peringkat pertama namun dalam penelitian ini
mengambil Instagram karena fitur Instagram lebih lengkap dibandingkan dengan Facebook.
Fitur-fitur yang terdapat di Instagram yaitu, Instagram stories, siaran langsung, foto, dan v
ideo, sedangkan Facebook hanya memiliki fitur siaran langsung, foto, dan video.
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu komunikasi terkait bagaimana pengaruh Instagram
Pada tahun 2010 Kevin dan Mike menciptakan aplikasi web bernama Burbn akan tetapi fitur-
fitur aplikasi terlalu banyak sehingga pengguna kesulitan dalam pengoperasiannya. Lalu
mereka membuat aplikasi baru bernama instagram yang hanya menggunakan tiga fitur, yaitu
Pengguna Instagram tidak perlu repot untuk menggunakan aplikasi sosial media ini. Seiring
dan siaran langsung. Aditia (2015) Jika fitur sebelumnya kalangan remaja hanya aktif
menggunakan 3-4 kali postingan dalam seminggu maka dengan adanya fitur Instragram
stories pengguna Instagram lebih intens mengunggah foto dan video dengan fitur tersebut.
Hal tersebut terjadi khususnya di kalangan remaja di Mahasiswa Ilmu komunikasi UIN SU.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2. Untuk mengetahui apa ada pengaruh Instagram stories terhadap self disclosure
dikalangan mahasiswa UIN SU.
D. Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas,
2. Kegunaan Penelitian
E. Kajian Terdahulu
Sebagai bahan pendahuluan dalam penelitian ini akan dicantumkan hasil pernah
penulis baca yaitu :
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dwi syahnaz hazisah Tahun 2014
mahasiswa Universitas Hasanuddin Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan
Ilmu Komunikasi dengan judul Pengaruh instagram stories terhadap self
disclosure di kalangan siswa-siswi SMAN 1 MAKASSAR. Permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini adalah tentang seputar dampak dan mengukur self
disclosure khususnya remaja.
BAB II
LANDASAN TEORI
Media Massa
Khalayak suatu media massa dalam jumlah yang banyak mampu secara
bersamaan memperhatikan pesan yang dikomunikasikan melalui media tersebut,
misalnya pada saat radio menyiarkan suatu berita, ada khalayak di lokasi yang
berbeda menyimak tayangan tersebut.
Gatekeeper yang sering disebut dengan penjaga gawang adalah orang yang
sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini
berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan,
mengemas agar semau informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.
Gatekeeper juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan, menganalisis,
menambah atau mengurangi pesan - pesannya. Menurut Nurudin (2004)
mengatakan bahwa :
Pihak yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa.
Keberadaan gatekeeper sama pentingnya dengan peralatan mekanis yang harus
dipunyai media dalam komunikasi massa. Oleh karena itu, gatekeeper menjadi
keniscayaan keberadaannya dalam media massa dan menjadi salah satu cirinya.
2. Media Massa
4. Gatekeeper
5. Khalayak
6. Umpan Balik
1. Penafsiran (Interpretation)
2. Pertalian (Linkage)
4. Hiburan (Entertaiment)
6. Fungsi Pendidikan
Salah satu cara media massa dalam memberikan pendidikan adalah dengan
melalui pengajaran etika, nilai, serta aturan-aturan yang berlaku bagi pembaca atau
pemirsa.
7. Fungsi Mempengaruhi
2. Efek afektif.
3. Efek konatif.
1. Interactivity
2. Social Presence
4. Playfulness
6. Personalization
Tingkatan dimana isi dan penggunaan media bersifat personal dan unik.
Sejarah Instagram
Dizaman sekarang ini, teknologi semakin canggih. Hal ini terlihat juga
dengan semakin banyaknya aplikasi baru yang bermunculan, dan salah satu yang
menarik perhatian adalah aplikasi Instagram. Mungkin untuk sekarang ini hampir
rata-rata anak muda telah mempunyai akun Instagram, entah itu digunakan untuk
posting foto dan mungkin juga hanya digunakan untuk melihat foto-foto orang
saja.
Jadi, pengguna Instagram tidak perlu repot atau bingung untuk sosial
media ini. Nama Instagram diambil dari kata insta yang berasal dari kata instan.
Kata instan juga diambil dari cara kerja kamera Polaroid yang menghasilkan foto
secara instan. Makanya, lambang Instagram mirip seperti kamera Polaroid.
Sedangkan gram, diambil dari kata telegram yang berarti cara kerjanya
mengirimkan informasi secara cepat.
Instagram terdiri dari dua kata Insta dan Gram. Kata Insta berasal dari kata
Instan yang berarti bahwa Instagram ini akan menampilkan foto-foto secara instan,
layaknya polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan kata Gram berasal dari kata
Telegram yang berarti memiliki cara kerja untuk mengirimkan informasi kepada
orang lain dengan cepat. Di Instagram kita dapat mengunggah foto dengan
menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat
diterima dengan cepat.
Karena Instagram mengalami perkembangan yang sangat luar biasa dan
telah diakses oleh banyak orang di dunia, akhirnya pada 9 April 2012 Instagram
diambil alih oleh Facebook dengan nilai hampir $1 miliar dalam bentuk tunai dan
saham. Dulunya aplikasi Instagram ini hanya bisa didownload dari App Store,
tetapi seiring dengan berkembangnya aplikasi ini akhirnya Instagram hadir di Play
Store dan tentunya para pengguna android telah bisa menggunakan aplikasi
Instagram ini. Setelah setahun peluncurannya, pengguna Instagram semakin
banyak bahkan telah mencapai 10 juta pengguna.
Instagram Stories
Media Sosial
Pengertian media sosial atau dalam bahasa inggris sosial media menurut
tata bahasa, terdiri dari kata sosial yang memiliki arti kemasyarakatan atau sebuah
interaksi dan media adalah sebuah wadah atau tempat sosial itu sendiri. Media
sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog ,jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media
sosial yang paling umum digunakan dimasyarakat diseluruh dunia. Ciri-ciri media
sosial KemendagRI (2014):
Menurut Kaplan dan Haenlein (2010) 61 ada jenis media sosial yaitu:
Suatu media sosial yang dapat membuat konten dan dalam pembuatannya
dapat diakses oleh khalayak secara global. Ada dua sub kategori yang termasuk
kedalam collaborative project dalam media sosial, yaitu :
Wiki adalah situs yang memungkinkan penggunanya untuk menambahkan,
menghapus, dan mengubah konten berbasis teks. Contoh : wikipedia, wiki
ubuntu-id, wakakapedia, dll.
Aplikasi bookmark sosial, yang dimana memungkinkan adanya
pengumpulan berbasis kelompok dan rating dari link internet atau konten
media. Contoh : social bookmark (del.icio,us, stumblepon,digg, reddit,
technorati, lintas berita, infogue), writing (cerpenista, kemudian.com),
reviews (amazon, goodreads, yelp).
b. Blog dan Mikroblog (Blogs and Microblogs)
a. Konten (Content)
c. Konten (Content)
Situs jejaring sosial merupakan situs yang dapat membantu seseorang untuk
membuat sebuah profil dan kemudian dapat menghubungkan dengan
pengguna lainnya, situs jejaring sosial adalah aplikasi yang memungkinkan
pengguna untuk terhubung menggunakan profil pribadi atau akun
pribadinya. Contoh : Friendster, Facebook, Linkedin, Foursquare, Myspace,
Twitter, Line,Path, Instagram, Snapchat, Askfm dll.
menghadirkan diri yang diwujudkan dalam kegiatan membagi perasaan dan informasi
informasi secara sadar. Sebenarnya, self disclosure adalah sebuah informasi dimana
sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui oleh penerima. Pengungkapan diri ini dapat
berupa berbagai topik seperti informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi
dan ide yang sesuai dan terdapat di dalam diri orang yang bersangkutan, dalam penelitian
ini berarti mahasiswa UIN SU prodi Ilmu Komunikasi yang menunjukkan pengungkapan
Menurut DeVito, ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh seseorang jika mau
Seseorang dapat lebih mengenal dirinya sendiri melalui self disclosure karena
dengan mengungkapkan dirinya, akan diperoleh gambaran baru tentang dirinya dan
Sesorang dapat mengatasi masalah, karena ada dukungan dan bukan penolakan
3. Mengurangi beban
lain, maka terasa berat sekali memikulnya. Dengan adanya keterbukaan diri, individu
akan merasakan beban masalah yang dialaminya dapat lebih ringan.
menggunakan media adalah teori uses and gratification. Teori Uses and
Gratifications milik Blumer dan Katz yang mengatakan bahwa pengguna media
memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan
kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi.
Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian.
Kriyantono, (2010: 57) pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang ditujukan untuk
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang baik secara individu maupun kelompok. Penelitian
ini lebih menekankan kedalaman (kualitas) data dan bukan banyaknya (kuantitas )data.
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut
akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi di
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini
C. Objek Penelitian
Menurut Idrus (2009: 91) objek penelitian adalah yang merujuk pada masalah atau
tema yang sedang diteliti. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah di Program
Menurut (Moleong, 2010: 32) subjek penelitian sebagai informan, yang artinya orang
pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan
kondisi latar penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa perantauan di
program studi ilmu komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Adapun kriteria-
b. Mahasiswa aktif berkuliah dan telah genap 6 bulan atau lebih di Program Studi
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
(lebih dari satu kali) untuk menggali informasi dari responden. Wawancara
HASIL DATA
Individu memiliki keinginan dasar untuk diakui oleh orang lain. Keinginan
itu didasari oleh prestige yang hendak dicapai. Kemajuan teknologi informasi saat
ini mempermudah seseorang mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Karena itu,
muncullah berbagai fenomena dalam sosial media salah satunya self disclosure
melalui instagram story. Self disclosure yang ditampilkan oleh Mahasiswa Ilmu
Komunikasi UIN Sunan Ampel beragam dan tentunya memiliki latar belakang yang
instagram story memiliki bentuk dan cara yang berbeda, bergantung latar belakang
menengah atas biasanya akan menunjukkan postingan tentang hal- hal yang
termasuk dalam gaya hidup glamor seperti makanan restoran, tempat mewah,
yang dinilai memiliki harta di atas rata-rata masyarakat pada umumnya dan dapat
ditunjukkan.
2. Gambaran Self Disclosure yang ditunjukkan oleh Mahasiswa UIN
membagi perasaan dan informasi diri kita kepada orang lain. Pengungkapan diri
dapat berupa berbagai topik, seperti informasi perilaku, sikap, perasaan, keinginan,
motivasi dan ide yang sesuai dengan diri individu yang bersangkutan.
informasi mengenai dirinya. Faktanya yang terjadi saat ini, pengungkapan diri tidak
hanya dilakukan secara pribadi kepada orang lain secara langsung. Namun,
seseorang tak segan mencurahkan isi hatinya kedalam publik, instagram story
atau mengekspresikan diri. Hal tersebut dilakukan karena mereka ingin didengar,
dimengerti, dipahami dan direspon untuk menjadikan diri lebih tenang dan lebih
baik.
Berbagai macam individu dan dari latar belakang dan tujuan yang berbeda-
berbeda pula. Ada yang suka mengumbar masalahnya dalam instagram story, ada
yang menyaring dan memilah terlebih dahulu dalam melakukan keterbukaan diri,
dan ada pula yang lebih menutup dirinya dalam instagram story.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sumatera Utara yang termasuk kedalam
tipe individu terbuka adalah individu yang dengan jelas dan terang-terangan dalam
melakukan pengungkapan diri dalam sosial media. Sehingga semua orang dapat
mengerti dan mengetahui apa yang sedang dirasakannya. Dirinya merasa nyaman
menjadi lebih lega dan tenang. Mahasiswa juga melakukan keterbukaan dengan
mengharapkan adanya timbal balik. Dengan adanya timbal balik individu bisa
Utara
Tujuan yang dimiliki seseorang dalam memposting instagram story pun berbeda
untuk memberikan kelegaan pada dirinya terhadap masalah yang sedang dihadapinya.
pada orang lain. Untuk itulah ia memposting instagram story sebagai bentuk
pengekspresian dirinya. Dengan memposting hal tersebut seseorang akan merasa jauh
lebih baik.
memberikan ruang pada diri individu yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan
perasaannya menjadi lebih baik. Terlebih jika dengan keterbukaan diri dalam
pemasalahan yang sedang ia alami, sehingga dengan masukan yang diberikan dapat
diri membuat individu mendorong untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dari
didapatnya dan juga komentar yang dapat membangun dirinya untuk lebih baik
Selain untuk aktualisasi diri, keterbukaan yang dilakukan oleh para Mahasiswa Ilmu
Komunikasi UIN Sumatera Utara ini juga memiliki tujuan untuk memamerkan
sesuatu yang menurutnya luar biasa. Tujuan yang satu ini berakitan dengan latar
Komunikasi UIN Sumatera Utara ingin dirinya diakui dan diterima oleh masyarakat
dengan status sosial yang dimilikinya. Keinginan itu didasari oleh prestige yang
hendak dicapai.
4. Dampak Self Disclosure pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN
Sumatera Utara
Meski keterbukaan dapat membuat kita merasa lebih lega setelah mengungkapkannya, namun
terdapat dampak yang diakibatkan dari keterbukaan yang dilakukan dalam instgram story,
yang notabene adalah ruang publik. Sesuai dengan pernyataan dari Derlega bahwa meski
kesulitan intrapribadi. Dan dari hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa dampak yang
Dalam penelitian ini ditemukan dampak dari keterbukaan mahasiswa melalui instagram
story, yaitu dapat merubah dan memotivasi individu untuk menjadi pribadi yang lebih baik,
baik bagi informan dan seseorang yang melihat instagram story yang dibagikan oleh informan.
Sedangkan dampak negatif yang diperoleh adalah dapat membuat orang lain merasa tidak
Salah satu dampak positif yang muncul adalah dapat memotivasi dan merubah
seseorang menjadi lebih baik. Dengan menampilkan hasil karya seorang individu, bisa saja
seseorang menjadi termotivasi untuk melakukan hal yang sama dan melakukan perubahan
Rasa tidak nyaman bahkan terganggu juga bisa saja dirasakan oleh seseorang yang
terlalu berlebih dalam mengungkapkan dirinya. Terkadang juga terjadinya suatu penolakan,
jika hal yang diungkapkan tidak disukai atau bertentangan dengan orang yang menyaksikan.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teori Self Disclosure theory ataujuga yang
Bisa disebut teori pengungkapan diri adalah proses sharing atau berbagi informasi
dengan orang lain. Informasinya menyangkut pengalaman pribadi, perasaan, rencana masa
depan, impian, dan lain-lain. Dalam melakukan proses self disclosure atau penyingkapan
diri seseorang haruslah memahami waktu, tempat, dan tingkat keakraban. Kunci dari
suksesnya self disclosure atau penyingkapan diri itu sendiri adalah kepercayaan.
SARAN
saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, antara lain:
remaja. Media sosial menjadikan mahasiswa lupa waktu dan selalu ingin
stories sebaik mungkin dan dapat menjadikan media sosial tersebut bukan
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Baihaqi, MIF. 2008. Psikologi Pertumbuhan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. DeVito, Joseph.
1996. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Profesional Books. Fatimah, Enung. 2006. Psikologi
Globe, F. 1997. Mahzab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta: Kanisius.
Harre, Rom & Roger Lamb. 1996. Ensiklopedi Psikologi, Terjemahan Ediati Kamil.
Jakarta: Arcan.
Hidayat, Dasrun. 2012. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Liliweri, Alo. 2015. Komunikasi Antarpersonal. Jakarta: Kencana Media Group. Maleong, Lexy J.
2006. Metode Penelitian Kualitatif edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.