Anda di halaman 1dari 7

Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi

ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA


PRODI ILMU KOMUNIKASI ANGKATAN 2019 DI UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
Shazrin Daniyah Khansa¹, K. Y. S. Putri²
¹Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur
² Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur
Jalan Pondok Bambu Batas No. 2, Jakarta Timur, DKI Jakarta
shazrindaniyah_ikom19s1@mahasiswa.unj.ac.id

Abs trac t
Technological developments in this era of globalization have brought many changes in society. One of them, many popping
up various kinds of social media applications. This has resulted in social media being one of the needs of the community. Not
infrequently, social media is used as a lifestyle or lifestyle that is used as a place to show one's identity. In this study, researchers used
quantitative research methods. The sample for this study was 69 students of the Communication Studies Program class of 2019 at
Jakarta State University. The results of this study are the t value of 3.952 is greater than t table 1.996 (3.952 > 1.996). With a
significance of 0,000 is smaller than a = 0.05. If the significance value is smaller than a = 0.05. From this it can be concluded that
Ho was rejected and Ha was accepted, which means that there was an influence of social media (X) on the lifestyle (Y) of the
Communication Sciences Study Program class of 2019 at Jakarta State University.

Keywords: Influence, lifestyle, social media.

Abs tr a k
Perkembangan teknologi di era globalisasi ini membawa banyak perubahan dalam masyarakat. Salah satunya,
banyak bermunculan berbagai macam aplikasi media sosial. Hal ini mengakibatkan media sosial menjadi salah
satu kebutuhan masyarakat. Tidak jarang juga, media sosial dijadikan gaya hidup atau lifestyle yang digunakan
sebagai ajang menunjukkan indentitas diri. Dalam penilitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian
kuantitaif. Sampel untuk penelitian ini adalah 69 mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019 di Universitas
Negeri Jakarta. Hasil dari penelitian ini adalah nilai t hitung sebesar 3,952 lebih besar dari t tabel 1,996 yakni
(3,952 > 1,996). Dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari a = 0,05. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari a = 0,05.
Dari hal ini dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh media sosial (X)
terhadap gaya hidup (Y) mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019 di Universitas Negeri Jakarta.

Kata Kunci : Gaya hidup, media sosial, pengaruh.

Pendahuluan Media sosial adalah salah satu bentuk dari


Globalisasi adalah keterkaitan dan new media. Istilah media sosial tersusun dari dua
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di kata, yakni “media” dan “sosial”. “Media”
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, diartikan sebagai alat komunikasi (Laughey, 2007;
perjalanan, budaya popular, dan bentuk interaksi McQuail, 2003). Sedangkan kata “sosial” diartikan
yang lain sehingga batas-batas suatu negara sebagai kenyataan sosial bahwa setiap individu
menjadi semakin sempit (Nurhaidah & Musa, melakukan aksi yang memberikan kontribusi
2015:1). Globalisasi juga diartikan sebagai proses kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan
yang menghasilkan dunia tungggal (Setiadi & bahwa pada kenyataannya, media dan semua
Kolip, 2011). Awal dari perkembangan globalisasi perangkat lunak merupakan “sosial” atau dalam
ini adalah kemajuan di bidang teknologi informasi makna bahwa keduanya merupakan produk dari
dan komunikasi. Perkembangan teknologi yang proses sosial (Durkheim dalam Fuchs, 2014).
berkembang menjadi semakin canggih Salah satu topik yang sedang ramai
memberikan dampak besar pada komunikasi yang diperbincangkan masyarakat saat ini adalah
dilakukan oleh masyarakat di era modern. Salah perkembangan media sosial. Banyak masyarakat
satu dampak yang ditimbulkan dari globalisasi yang sudah menggunakan media social namun
adalah media sosial. mereka kurang memahami tentang media sosial

Komunikologi Volume 18 Nomor 2, September 2021 114


Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

itu sendiri. Maka dari itu penulis akan menjelaskan menjadi tempat melakukan kontak bisnis, dan hal-
apa yang kami ketahui tentang media sosial hal lainnya.
termasuk pengertian media sosial, ciri-ciri media
sosial, pekembangan media sosial, serta hubungan Gaya Hidup
antara media sosial dengan gaya hidup mahasiswa Gaya hidup adalah pola hidup seseorang
Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019 di di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat,
Universitas Negeri Jakarta. Adapun manfaat dari dan opininya (Dewi & Samuel, 2015:3). Menurut
penulisan ini adalah agar pembaca dan pengguna Minor dan Mowen (2002), gaya hidup adalah
media sosial dapat memahami tentang media menunjukkan bagaimana membelanjakan
sosial itu sendiri. Sehingga dapat menggunakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu.
media sosial dengan bijaksana. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara
keseluruhan yang berinteraksi dengan
Tinjauan Pustaka lingkungannya Kotler dan Keller, (2009:175).
Media Sosial Kasali (2001:91) menyatakan bahwa gaya hidup
Media sosial (Social Networking) adalah mencerminkan bagaimana seseorang
sebuah media online dimana para penggunanya menghabiskan waktu dan uangnya yang
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan
menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau pendapat-pendapat.
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual
(Putri, Nurwati, et al, 2016:50). Kaitan Media Sosial dengan Gaya Hidup
Menurut Andreas Kaplan dan Michael Seperti yang kita ketahui di dalam era
Haenlein, media sosial sebagai “sebuah kelompok globalisasi ini banyak bermunculan berbagai
aplikasi berbasis internet yang membangun di atas macam aplikasi media sosial. Banyaknya media
dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang sosial yang bermunculan sehingga media sosial ini
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user- menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. Dan
generated content”. Beberapa contoh media yang tidak sedikit juga yang menjadikan media sosial
sering atau popular di gunakan sekarang-sekarang sebagai suatu gaya hidup baru.
ini, antara lain Facebook, Twitter dan Instagram. Dari latar belakang masalah di atas maka
Pada awalnya media social muncul adalah rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
karena adanya inisiatif untuk menghubungkan Bagaimana Pengaruh Media Sosial Terhadap Gaya
orang-orang diseluruh dunia (Watkins, 2009). Di Hidup Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi
tahun 2002, muncul Friendster yaitu situs mencari Angkatan 2019 di Universitas Negeri Jakarta?
jodoh yang digunakan anak muda pada saat itu. Di Tujuan saya melakukan penelitian ini adalah
tahun 2003, muncul situs Myspace yang menjadi sebagai berikut:
situs jejaring untuk bertukar pesan, mengunggah 1. Mengembangkan, membina dan
lagu atau video, dan menyediakan layanan memperkuat pengetahuan tentang
pemasangan genre music khusus pada halaman pengaruh media sosial terhadap gaya
profile. Pada tahun 2004, muncullah Flickr dan hidup mahasiswa prodi ilmu komunikasi
Facebook. Di tahun 2006, muncul Twitter. Angkatan 2019
Berselang 4 tahun, pada tahun 2010, Instagram
muncul. Lalu muncul Line, Snapchat, dan 2. Mengetahui pengaruh media sosial
Google+ di tahun 2011. Beberapa media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa prodi ilmu
diatas masih beroperasi bahkan sangat popular. komunikasi Angkatan 2019
Contohnya Instagram, Twitter, Line, dan
Snapchat. Teori New Media
Pada awalnya situs media sosial ini lebih Teori new media merupakan teori yang
banyak di dominasi dengan hal-hal yang bersifat dikembangkan oleh Pierre Levy dalam bukunya
“fun” atau menyenangkan. Namun, seiring Cybercultur (2001) yang mengemukakan bahwa
berkembangnya waktu, media sosial tidak hanya new media merupakan teori yang membahas
diguanakan untuk bertukar informasi, tetapi juga mengenai perkembangan media dari konvensional
ke digital.

Komunikologi Volume 18 Nomor 2, September 2021 115


Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

Teknik Pengumpulan Data


Teori Sosial Kognitif Teknik pengumpulan data yang saya
Teori Sosial Kognitif (Social Cognitive lakukan dalam penilitian ini, yaitu:
Theory). Teori sosial kognitif dibangun pertama 1. Metode observasi
kali oleh seorang psikolog Albert Bandura sekitar Metode observasi adalah metode yang
tahun 1960an. Teori ini menitikberatkan pada dilakukan dengan cara pengamatan secara
bagaimana dan mengapa orang-orang cenderung langsung terhadap aktivitas mahasiswa Prodi
untuk meniru apa yang dilihat melalui media. Ini Ilmu Komunikasi angkatan 2019 di
adalah teori yang fokus pada kapasitas kita untuk Universitas Negeri Jakarta
belajar dengan mengalaminya secara langsung. 2. Metode Kuesioner
Metode kuesioner adalah adalah teknik
Metode Penelitian pengumpulan data yang dilakukan dengan
Penelitian ini merupakan penelitian cara memberikan seperangkat pertanyaan
korelasional dengan pendekatan kuantitatif, yaitu atau pernyataan kepada orang lain yang
metode yang menjelaskan suatu permasalahan dijadikan responden untuk dijawabnya
dalam penjelasan antara dua objek. Metode ini 3. Metode Studi Pustaka
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya Metode studi pustaka ini adalah berupa
hubungan diantara dua objek yang di teliti. metode kajian literature yang sesuai dengan
Adapun cara yang digunakan untuk mengambil penelitian, baik berupa buku, jurnal, ataupun
data pada penelitian ini adalah melalui kuesioner internet.
yang disebarkan kepada responden.
Teknik Analisis Data
Subyek Penelitian Setelah data terkumpul, maka data akan
Subyek dalam penelitian ini adalah dianalisis dan diinterpretasikan ke dalam dua
mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019 metode, yaitu:
di Universitas Negeri Jakarta. 1. Analisis Univariat
Analisis univariat biasanya dilakukan pada
Populasi dan Sampel tiap variabel dan digunakan untuk
Populasi dalam penelitian ini adalah mengetahui gambaran distribusi frekuensi
mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019 dan persentase dari variabel bebas dan terikat
di Universitas Negeri Jakarta yang berjumlah 83 (Notoatmodjo, 2005).
orang, sedangkan sampel yang diambil 2. Analisis Bivariat
berdasarkan rumus slovin sebanyak 69 orang. Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan
Rumus Slovin: terhadap variabel yang berhubungan antara
varabel bebas (x) dan variabel terikat (y).
Analisis bivariat yang digunakan adalah uji
keterangan : analisis regresi linear sederhana. Uji ini
n = Jumlah sampel dilakukan untuk mengetahui bagaimana
N = Jumlah seluruh populasi besarnya pengaruh media social terhadap
e = Toleransi error gaya hidup mahasiswa Prodi Ilmu
Komunikasi angkatan 2019 di Universitas
Negeri Jakarta dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:

Keterangan:
Teknik Penarikan Sampel Y’ = Variabel dependen (nilai yang
Teknik yang digunakan adalah Teknik diprediksikan)
purposive sampling. Teknik sampling adalah Teknik X = Variabel independena
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu a = Konstanta (nilai Y’ apabila X=0)
(Sugiyono, 2013:218). b = Koefisien regresi (nilai peningkatan
ataupun penurunan)

Komunikologi Volume 18 Nomor 2, September 2021 116


Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

1 = (Tidak Setuju) 0 0%
Hasil dan Pembahasan Total 69 100%
Analisis Univariat Berdasarkan tabel 3, sebanyak 11 orang
Hal pertama yang dibahas dalam analisis (15,9%) menyatakan sangat setuju bahwa
univariat adalah karakteristik responden. responden selalu update di media sosial, 36 orang
Karakteristik responden berguna untuk (52,2%) menyatakan setuju selalu update di media
mengetahui bagaimana keragaman dari responden sosial, kemudian 22 orang (31,9%) menyatakan
berdasarkan dari jenis kelaminnya. Hal ini kurang setuju bahwa responden selalu update di
diharapkan memberikan gambaran kondisi yang media sosial, dan tidak ada orang yang tidak setuju
cukup jelas dan ada kaitannya dengan masalah dengan pernyataan selalu update di media sosial.
dan tujuan penelitian tersebut.
Tabel 4
Tabel 1 Saya pernah seharian tidak menggunakan media
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin sosial
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%) Pernyataan Frekuensi Persentase
Laki-laki 23 33,3
4 = (Sangat Setuju) 10 14,5%
Perempuan 46 66,7
3 = (Setuju) 41 59,4%
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa 2 = (Kurang Setuju) 15 21,7%
dari 69 responden mahasiswa jurusan ilmu 1 = (Tidak Setuju) 3 4,3%
komunikasi Angkatan 2019 di Univeristas Negeri Total 69 100%
Jakarta yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23
orang ( 33,3%) dan yang berjenis kelamin Berdasarkan tabel 4, sebanyak 10 orang
perempuan sebanyak 46 orang (66,7%). (14,5%) menyatakan sangat setuju bahwa
Selanjutnya, yang dibahas dalam analisis responden pernah seharian tidak menggunakan
univariat adalah analisis pernyataan tentang media sosial, 41 orang (59,4%) menyatakan setuju
penggunaan Media Sosial (variabel X). bahwa pernah seharian tidak menggunakan media
sosial, kemudian 15 orang (21,7%) menyatakan
Tabel 2 kurang setuju bahwa pernah seharian tidak
Media sosial penting untuk saya menggunakan media sosial, dan 3 orang (4,3%)
Pernyataan Frekuensi Persentase yang tidak setuju dengan pernyataan pernah
4 = (Sangat Setuju) 34 49,3% seharian tidak menggunakan media sosial.
3 = (Setuju) 35 50,7%
2 = (Kurang Setuju) 0 0% Tabel 5
1 = (Tidak Setuju) 0 0% Media sosial memberikan lebih banyak dampak
Total 69 100% positif terhadap hidup saya
Berdasarkan tabel 2, sebanyak 34 orang Pernyataan Frekuensi Persentase
(49,3%) menyatakan sangat setuju bahwa media
4 = (Sangat Setuju) 5 7,2%
sosial penting, 35 orang (50,7%) menyatakan
setuju dengan pernyataan media sosial penting, 3 = (Setuju) 43 62,3%
dan tidak ada orang yang kurang setuju ataupun 2 = (Kurang Setuju) 20 29%
tidak setuju dengan pernyataan media sosial 1 = (Tidak Setuju) 1 1,4%
penting. Hal ini menandakan bahwa media sosial Total 69 100%
memiliki peran yang penting.
Tabel 3 Berdasarkan tabel 5, sebanyak 5 orang
Saya selalu update di media sosial (7,2%) menyatakan sangat setuju bahwa media
Pernyataan Frekuensi Persentase sosial memberikan lebih banyak dampak positif
4 = (Sangat Setuju) 11 15,9% terhadap hidup, 43 orang (62,3%) menyatakan
3 = (Setuju) 36 52,2% setuju bahwa media sosial memberikan lebih
2 = (Kurang Setuju) 22 31,9% banyak dampak positif terhadap hidup, kemudian
20 orang (29%) menyatakan kurang setuju bahwa
Komunikologi Volume 18 Nomor 2, September 2021 117
Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

media sosial memberikan lebih banyak dampak pernyataan bahwa pernah berfikir untuk berhenti
positif terhadap hidup, dan 1 orang (1,4%) yang menggunakan media sosial.
tidak setuju dengan pernyataan bahwa media Dan yang terakhir dibahas dalam analisis
sosial memberikan lebih banyak dampak positif univariat adalah analisis pernyataan tentang Gaya
terhadap hidup. Hidup (variabel Y).
Tabel 6
Media sosial memberikan lebih banyak dampak
negatif terhadap hidup saya Tabel 8
Pernyataan Frekuensi Persentase Menggunakan media sosial dapat mempengaruhi
4 = (Sangat Setuju) 4 5,8% gaya hidup saya sehari-hari
3 = (Setuju) 25 36,2% Pernyataan Frekuensi Persentase
2 = (Kurang Setuju) 34 49,3% 4 = (Sangat Setuju) 13 18,8%
1 = (Tidak Setuju) 6 8,7% 3 = (Setuju) 45 65,2%
Total 69 100% 2 = (Kurang Setuju) 14 15,9%
1 = (Tidak Setuju) 0 0%
Berdasarkan tabel 6, sebanyak 4 orang Total 69 100%
(5,8%) menyatakan sangat setuju bahwa media
sosial memberikan lebih banyak dampak negatif Berdasarkan tabel 8, sebanyak 13 orang
terhadap hidup saya, 25 orang (36,2%) (18,8%) menyatakan sangat setuju bahwa
menyatakan setuju bahwa media sosial menggunakan media sosial dapat mempengaruhi
memberikan lebih banyak dampak negatif gaya hidup sehari-hari, 45 orang (65,2%)
terhadap hidup saya, kemudian 34 orang (49,3%) menyatakan setuju bahwa menggunakan media
menyatakan kurang setuju bahwa media sosial sosial dapat mempengaruhi gaya hidup sehari-hari,
memberikan lebih banyak dampak negatif kemudian 14 orang (15,9%) menyatakan kurang
terhadap hidup saya, dan 6 orang (8,7%) setuju bahwa menggunakan media sosial dapat
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan mempengaruhi gaya hidup sehari-hari, dan tidak
bahwa media sosial memberikan lebih banyak ada orang yang tidak setuju dengan pernyataan
dampak negatif terhadap hidup saya. bahwa menggunakan media sosial dapat
mempengaruhi gaya hidup sehari-hari.
Tabel 7
Saya pernah berfikir untuk berhenti menggunakan Tabel 9
media sosial Saya pernah meniru gaya hidup seseorang yang
Pernyataan Frekuensi Persentase saya lihat di media sosial
4 = (Sangat Setuju) 7 10,1% Pernyataan Frekuensi Persentase
3 = (Setuju) 23 33,3% 4 = (Sangat Setuju) 4 5,8%
2 = (Kurang Setuju) 18 26,1% 3 = (Setuju) 41 59,4%
1 = (Tidak Setuju) 21 30,4% 2 = (Kurang Setuju) 19 27,5%
Total 69 100% 1 = (Tidak Setuju) 5 7,2%
Total 69 100%
Berdasarkan tabel 7, sebanyak 7 orang
(10,1%) menyatakan sangat setuju bahwa pernah Berdasarkan tabel 9, sebanyak 4 orang
berfikir untuk berhenti menggunakan media (5,8%) menyatakan sangat setuju bahwa pernah
sosial, 23 orang (33,3%) menyatakan setuju bahwa meniru gaya hidup seseorang yang saya lihat di
pernah berfikir untuk berhenti menggunakan media sosial, 41 orang (59,4%) menyatakan setuju
media sosial, kemudian 18 orang (26,1%) bahwa pernah meniru gaya hidup seseorang yang
menyatakan kurang setuju bahwa pernah berfikir saya lihat di media sosial, kemudian 19 orang
untuk berhenti menggunakan media sosial, dan 21 (27,5%) menyatakan kurang setuju bahwa pernah
orang (30,4%) menyatakan tidak setuju dengan meniru gaya hidup seseorang yang saya lihat di
media sosial, dan 5 orang (7,2%) yang tidak setuju

Komunikologi Volume 18 Nomor 2, September 2021 118


Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

dengan pernyataan bahwa pernah meniru gaya setuju bahwa pernah memposting sesuatu di
hidup seseorang yang saya lihat di media sosial. media social yang tidak sesuai dengan gaya hidup
saya sebenarnya, dan 15 orang (21,7%)
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
Tabel 11
Image saya di media sosial lebih penting dibanding
image saya di dunia nyata
Tabel 10 Pernyataan Frekuensi Persentase
Saya pernah memposting sesuatu di media social 4 = (Sangat Setuju) 0 0%
yang tidak sesuai dengan gaya hidup saya
3 = (Setuju) 13 18,8%
sebenarnya
2 = (Kurang Setuju) 40 58%
Pernyataan Frekuensi Persentase
1 = (Tidak Setuju) 16 23,2%
4 = (Sangat Setuju) 3 4,3%
Total 69 100%
3 = (Setuju) 18 26,1%
2 = (Kurang Setuju) 33 47,8%
Berdasarkan tabel 4.11, sebanyak 13 orang
1 = (Tidak Setuju) 15 21,7% (18,8%) menyatakan setuju bahwa image di media
Total 69 100% sosial lebih penting dibanding image saya di dunia
nyata, kemudian 40 orang (58%) menyatakan
Berdasarkan tabel 4.10, sebanyak 3 orang kurang setuju bahwa image di media sosial lebih
(4,3%) menyatakan sangat setuju bahwa pernah penting dibanding image saya di dunia nyata, 16
memposting sesuatu di media social yang tidak orang (23,2%) yang tidak setuju dengan
sesuai dengan gaya hidup saya sebenarnya, 18 pernyataan bahwa image di media sosial lebih
orang (26,1%) menyatakan setuju bahwa pernah penting dibanding image saya di dunia nyata, dan
memposting sesuatu di media social yang tidak tidak ada orang yang sangat setuju dengan
sesuai dengan gaya hidup saya sebenarnya, pernyataan tersebut.
kemudian 33 orang (47,8%) menyatakan kurang
Analisis Bivariat
Tabel
12 Hasil Bivariat Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.815 1.516 2.517 .014
MediaSosial .359 .091 .435 3.952 .000
a. Dependent Variable: GayaHidup

Pada tabel diatas, dalam penelitian Nilai


pengaruh media sosial terhadap gaya hidup
Derajat kebebasan (df) = n – 2 = 69 – 2 = 67
mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019
Nilai t tabel 0,025; 67 dalam tabel t adalah 1,996.
di Universitas Negeri Jakarta diperoleh hasil
Karena nilai t hitung sebesar 3,952 lebih
perhitungan analisis regresi linear sederhana
besar dari t tabel 1,996 yakni (3,952 > 1,996).
diperoleh nilai koefisien pada penelitian ini adalah
Dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari a =
. Bilangan konstanta (a) 0,05. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari a = 0,05,
sebesar 3,815 dan koefisien regresinya (b) yakni maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
variabel Media Sosial sebesar 0,359. Berdasarkan terdapat pengaruh media sosial (X) terhadap gaya
output di atas, nilai t hitung sudah ditemukan, lalu hidup (Y) mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi
untuk mendapatkan nilai t tabel menggunakan angkatan 2019 di Universitas Negeri Jakarta.
rumus sebagai berikut:

Komunikologi Volume 18 Nomor 2, September 2021 119


Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243

Kesimpulan Laughey, D. (2007). Themes in media theory.


Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan New York: Open University Press
yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat Levy, P. (2001). Cyberculture, Electronik Mediations,
ditarik kesimpulan sebagai berikut: Bagi sebagian V. 4, Minneapolis. Minn: London university
besar mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi of Minnesota Press.
angkatan 2019 di Universitas Negeri Jakarta setuju McQuail, D. (2003). Teori komunikasi massa.
bahwa media sosial merupakan hal yang penting Jakarta: Penerbit Erlangga.
di dalam kehidupan mereka. Hal tersebut juga Mowen, J. C., & Minor, M. (2002). Consumer
mendorong mereka untuk selalu update di media Behavior atau Perilaku Konsumen, terj.
sosialnya. Menurut hasil analisis, gaya hidup Lina Salim. Jakarta : Erlangga.
mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019 Nasrullah, R. (2015). Media Sosial; Persfektif
di Universitas Negeri Jakarta dipengaruhi oleh Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.
penggunaan media sosial. Berdasarkan hasil Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
analisis bivariat juga diketahui bahwa ada Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian
pengaruh media social terhadap gaya hidup Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019 Nurhaidah, & Musa, M. I. (2015). Dampak
di Universitas Negeri Jakarta. Pengaruh Globalisasi bagi Kehidupan
Media sosial sudah menjadi suatu Bangsa Indonesia. Jurnal Pesona Dasar,
kebutuhan baru di dalam kehidupan manusia di Vol.3, No.3, April 2015, hal. 1.
zaman sekarang. Dari hal tersebut, penulis Putri, W. S. R., & Nurwati, N., et al. (2016).
berharap semoga mahasiswa Prodi Ilmu Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku
Komunikasi angkatan 2019 di Universitas Negeri Remaja. Jurnal PROSIDING KS: RISET
Jakarta dapat memanfaatkan hal-hal positif yang & PKM, Vol.3, No.1, 2016, hal. 50.
terdapat dari media sosial. Jangan mudah Setiadi, E. M., & Kolip, U. (2011). Pengantar
terpengaruh oleh hal-hal yang negative dari media Sosiologi Pemahaman Fakta Dan Gejala
sosial. Dan jadilah diri sendiri dan apa adanya., Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi Dan
jangan mudah terpengaruh dari melihat gaya Pemecahnya. Jakarta: Prenada Media
hidup orang lain di media sosial. Group
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,
Daftar Pustaka Kualitatatif, dan Kombinasi (Mixed
Dewi, M. N., & Samuel, H. (2015). Pengaruh Methods), Bandung : CV. Alfabeta
Gaya Hidup (lifestyle), Harga, Promosi Tasya Rezwini, “Media Sosial dalam Kehidupan
terhadap Pemilihan Tempat Tujuan Sehari-hari”,
Wisata (destination) Studi Kasus pada https://communication.binus.ac.id/2017/
Konsumen Artojaya Tour & Travel 12/29/media-sosial-dalam-kehidupan-
Surabaya. Jurnal Manajaemen Pemasaran sehari-hari/ (diakses pada tanggal 6 mei
PETR, Vol. 3, No. 1, 2015, hal. 3. 2020).
Fuchs, C. (2014). Social media a critical Watkins, S. C. (2009). The Young and the Digital:
introduction. Los Angeles: SAGE What the Migration to Social Network
Publication, Ltd. Sites, Games, and Anytime, Anywhere
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). "Users of Media Means for Our Future. 'UK:
the world, unite! The challenges and Beacon Press.
opportunities of Social Media". Business
Horizons 53(1): 59–68
Kasali, R. (2001). Membidik Pasar Indonesia :
Segmentation, Targeting and Positioning.
Jakarta; Gramedia Pustaka Utama
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen
Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga

Komunikologi Volume 18 Nomor 2, September 2021 120

Anda mungkin juga menyukai