Anda di halaman 1dari 19

DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL

REMAJA

Oki Safitri1, Titik Nur Hidayah2, Qurrota A'yun3, Izza Is Ayu Aisyah 4, Faza Ulyl Nuha
Fuaduz Zakiah5

1
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Universitas Negeri Surabaya
2345

Abstract.
This study aims to determine the impact of social media on social change in
adolescents. This type of research is qualitative research with the SLR method.
(Systematic Literature Review). SLR is a literature review method that is carried out
by collecting, identifying, concluding, critically evaluating research results on certain
topics. The results of the study show that one of the social changes in adolescents is
influenced by the impact of social media. From this it can be seen that the positive
and negative impacts of social media greatly affect the social change of adolescents.
Thus, it can be interpreted that the existence of social media has influenced the social
life of adolescents in social relations and all forms of changes in social institutions in
a society
Keywords: Social media, Social change, youth

PENDAHULUAN

Beberapa tahun terakhir Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengalami


perkembangan yang begitu pesat sebagai alat komunikasi utama yang digunakan dan
diminati oleh masyarakat. Hal inilah yg melatarbelakangi adanya perubahan
Teknologi omunikasi dari konvensional menjadi modern dan serba digital.
Perkembangan penggunaan media internet sebagai sarana komunikasi ini pun
menjadi semakin pesat setelah internet mulai dapat diakses melalui telephone seluler
dan bahkan kemudian muncul istilah telepon cerdas (smartphone) Hadirnya
Smartphone dilengapi dengan fasilitas yang disediakan dalam berkomunikasi
semakin beraneka macam, mulai dari chatting, email, sms, mms, browsing serta
fasilitas sosial media.
Dalam media sosial, ada tiga bentuk yang merujuk kepada makna bersosial yaitu
pengenalan (cognition), komunikasi (communicate) dan kerjasama (cooperation).
Tidak dapat disangkal bahwa sekarang ini medsos telah menjadi cara baru masyarakat
dalam berkomunikasi. Hal ini berdampak pada berbagai sisi kehidupan masyarakat.
Kehadiran media sosial telah membawa dampak yang sangat signifikan dalam cara
melakukan komunikasi. Nasrullah (2015) mempublikasikan hasil risetnya bahwa
pengguna internet dan media social di Indonesia cukup tinggi. Ada sekitar 15 persen
penetrasi internet atau 38 juta lebih pengguna internet, jumlah total penduduk sekitar
62 juta orang yang terdaftar serta memiliki akun di media sosial Facebook. Dari riset
tersebut juga menunjukkan bahwa rata-rata pengguna internet di Indonesia
menghabiskan waktu hamper 3 jam untuk terkoneksi dan berselancar di media social
melalui perangkat telepon genggam. Banyaknya pengguna media sosial di Indonesia
tentunya membuat memunculkan kesempatan untuk mengoptimalkan kehadiran
medsos sebagai bagian dari media komunikasi, sehingga kemudian memunculkan
pertanyaan, bagaimana penggunaan media sosial untuk mengefektifkan cara
berkomunikasi dalam bermasyarakat, baik dalam bidang pemasaran, politik maupun
dalam bidang pembelajaran.

KAJIAN TEORI
A. Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2015), pengaruh adalah
kekuatan yang ada yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang mempengaruhi
pembentukan karakter, keyakinan atau tindakan. Dari pengertian sebelumnya
telah dikatakan bahwa pengaruh adalah suatu kekuatan yang dapat membentuk
atau mengubah sesuatu yang lain Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada
hubungan timbal balik, yaitu. hubungan sebab akibat antara apa yang
mempengaruhi dan apa yang dipengaruhi. Kedua hal ini terhubung dan kami
mencari apa pun yang menghubungkannya. Di sisi lain, pengaruh adalah kekuatan
yang dapat memulai sesuatu, mengubah sesuatu. Jadi jika salah satu dari apa yang
disebut efek berubah, itu memiliki konsekuensi yang akan ditimbulkan.

B. Media sosial
1. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah media online di mana pengguna dapat dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan membuat konten, termasuk blog, jejaring sosial,
wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki adalah bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh orang di seluruh dunia. Dari
sudut pandang lain, media sosial adalah media online yang mendukung
komunikasi sosial, dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web
yang memungkinkan komunikasi. dialog interaktif.

2
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai "sekelompok aplikasi berbasis Internet yang dibangun di atas dasar
ideologi dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan pembuatan dan
pertukaran konten buatan pengguna." Jejaring sosial adalah situs web di mana
masing-masing dari. orang dapat membuat halaman web mereka sendiri dan
berkomunikasi dengan. teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Jejaring sosial terbesar adalah Facebook, Myspace dan Twitter. Sementara
media tradisional menggunakan media cetak dan siaran, media sosial
menggunakan Internet. Media sosial mengajak semua orang yang tertarik
dengan untuk berpartisipasi dengan memberi dan memberikan umpan balik
secara publik, mengomentari dan berbagi informasi dengan cepat dan tanpa
batas waktu.
2. Sejarah Media Sosial
Media sosial mengalami perkembangan yang sangat signifikan sejak. Jika
Friendster mendominasi media sosial pada tahun 2002, karena dulu hanya
Friendster yang mendominasi media sosial, kini sudah banyak media sosial
yang bermunculan dengan ciri khas dan keistimewaannya masing-masing.
Sejarah media sosial dimulai pada tahun 70an dengan penemuan sistem papan
buletin, yang memungkinkan berkomunikasi dengan orang lain melalui email
atau mengunggah dan mengunduh perangkat. perangkat lunak, semua ini
masih dilakukan melalui saluran telepon yang terhubung ke modem.
Pada tahun 1995, Geo Cities lahir disana, Geo Cities menawarkan web
hosting (jasa penyewaan tempat penyimpanan data website, sehingga website
dapat diakses dari mana saja). Geo Cities adalah tonggak pertama dalam
membuat situs web. Antara tahun 1997 dan 1999, situs media sosial pertama
muncul, yaitu Sixdegree.com dan Classmates.com. Tak hanya itu, tahun ini
terdapat situs blog pribadi yakni Blogger. Situs ini menawarkan penggunanya
pilihan untuk membuat halaman mereka sendiri. Sehingga pengguna Blogger
ini dapat mendownload dari mana saja.
Pada tahun 2002, Friendster menjadi media sosial yang sangat sukses dan
kehadiran sangat fenomenal. Setelah itu, dari tahun 2003 hingga sekarang,
muncul berbagai media sosial dengan karakter yang berbeda dan keunggulan
masing-masing, seperti LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter, Wiser,
Google dll. Media sosial kini juga menjadi alat atau aktivitas digital marketing
seperti social media maintenance, social media monitoring dan social media
activation. Oleh karena itu, media sosial kini menjadi salah satu dari layanan
yang ditawarkan oleh digital agency.
3. Klasifikasi Media Sosial

3
Teknologi media sosial mengambil banyak bentuk, termasuk majalah, forum
internet, blog, blog sosial, microblog, wiki, podcast, foto atau gambar, video,
peringkat, dan bookmark sosial. Menerapkan beberapa teori di bidang studi
media (kehadiran sosial, kekayaan media) dan proses sosial (presentasi diri,
pengungkapan diri), Kaplan dan Haenlein menciptakan sistem klasifikasi
untuk berbagai jenis media sosial di Bisnis mereka. Cakrawala. artikel
tersebut diterbitkan pada tahun 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein, ada
enam jenis jejaring social:
a. Proyek kolaboratif. Situs web memungkinkan pengguna untuk mengubah,
menambah, atau menghapus konten di situs web ini. contoh dari
wikipedia.
b. Blog dan microblog. Pengguna dapat lebih bebas mengungkapkan sesuatu
di blog ini, seperti menyampaikan atau mengkritisi kebijakan pemerintah
di twitter misalnya.
c. Konten Pengguna situs ini saling berbagi konten - konten media seperti
video, e-book, gambar, dan lainnya. misalnya youtube.
d. Jaringan sosial. Aplikasi yang memungkinkan pengguna terhubung
dengan dengan membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung
dengan orang lain. Data pribadi bisa seperti foto. contoh facebook.
e. Dunia game virtual. Dunia virtual yang mereproduksi lingkungan 3D di
mana pengguna dapat muncul sebagai avatar pilihan mereka dan
berinteraksi dengan orang-orang yang bukan di dunia nyata misalnya
game online.
f. Kata sosial maya. Dunia virtual di mana pengguna merasa bahwa mereka
hidup di dunia virtual dalam komunikasi, serta di dunia game virtual.

C. Perubahan sosial
1. Konsep Perubahan Sosial
Setiap manusia selama hidup pasti mengalami
perubahanperubahan.Perubahan dapat berupa pengaruhnya terbatas maupun
luas, perubahan yang lambat dan ada perubahan yang berjalan dengan cepat.
Perubahan dapat mengenai nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku
organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala yang
normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain
berkat adanya komunikasi modern (Soerjono Soekanto, 2009:259).
Definisi perubahan sosial menurut beberapa ahli sosiologi: Soerjono Soekanto
(2009:262-263).

4
a. Kingsley Davis; mengartikan “perubahan sosial sebagai
perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat”
b. MacIver; mengatakan “perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai
perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial”
c. JL. Gillin dan JP.Gillin; mengatakan “perubahan-perubahan sosial sebagai
suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena
perubahan- perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, idiolog maupun karena adanya difusi ataupun
penemuanpenemuan baru dalam masyarakat”
d. Selo Soemardjan; rumusannya adalah “segala perubahan- perubahan pada
lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatumasyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap
dan pola perilaku di antara kelompok kelompok dalam masyarakat” Dari
definisi di atas dapatdisimpulkan perubahan sosialadalah perubahan yang
terjadidalam struktur masyarakat yangdapat mempengaruhi pola
interaksisosial di dalam suatu yang dapatbersifat membangun
karaktermanusia menuju proses yang lebihbaik atau malah sebaliknya

2. Karakteristik Perubahan Sosial


Perubahan sosial memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
a. Besarnya pengaruh unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur
nonmateri.
b. Perubahan terjadi dalam struktur dan operasi komunitas
c. Perubahan hubungan sosial (social relation) atau sebagai perubahan
keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
d. Perubahan cara hidup yang diterima baik karena kondisi geografis, budaya
material, struktur demografis, ideologi atau perubahan atau penyebaran
baru. penemuan di masyarakat.
e. Perubahan pola hidup manusia
f. Setiap perubahan dalam lembaga sosial suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku
antar kelompok sosial.

3. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial


Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat Perubahan yang berlangsung lama,
serangkaian perubahan kecil yang saling mengikuti secara perlahan, disebut
evolusi. Dalam evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana
atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut disebabkan oleh upayamasyarakat

5
untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan, kondisi dan keadaan baru yang
muncul seiring dengan pertumbuhan masyarakat (Soerjono Soekanto,
2009:269). Soerjono Soekanto (2009: 271) Pada saat yang sama perubahan
sosial berlangsung dengan cepat, dan membentuk fondasi atau pilar utama
kehidupan orang. Secara sosiologis syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi
untuk terjadinya revolusi antara lain:
a. Harus ada kemauan umum untuk melakukan perubahan.
b. Adanya pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu
memimpin masyarakat
c. Diharapkan pemimpin dapat mempertimbangkan keinginan orang untuk
membentuk dan memperkuat rasa ketidakpuasan terhadap masyarakat
program dan arah Gerakan
d. Pemimpin harus mampu menunjukkan tujuan kepada masyarakat
e. Harus ada momentum, yaitu saat semua kondisi dan faktor tepat dan baik
untuk memulai gerakan.
Perubahan kecil dan perubahan besar Perubahan kecil adalah perubahan yang
terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak berdampak langsung atau
signifikan terhadap masyarakat. Misalnya, perubahan kode pakaian tidak
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan karena tidak menyebabkan
perubahan pada lembaga sosial. Sedangkan perubahan besar adalah perubahan
yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial, yaitu menimbulkan dampak
yang besar bagi masyarakat (Soerjono Soekanto, 2009: 272).
Perubahan yang direncanakan atau direncanakan atau perubahan yang tidak
direncanakan. Perubahan yang diinginkan atau direncanakan adalah
perubahan yang diantisipasi atau direncanakan oleh mereka yang
menginginkan perubahan dalam masyarakat. Pihak yang mencari perubahan
disebut agen penipuan, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang
dipercaya publik sebagai pemimpin dari satu atau lebih lembaga sosial.
Sedangkan perubahan sosial yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan
adalah perubahan yang terjadi secara tiba-tiba atau berada di luar kendali
masyarakat, yang dapat menimbulkan konsekuensi sosial yang tidak
diharapkan masyarakat (Soerjono Soekanto, 2009: 272- 273). Oleh karenanya
Pendidikan harus tetap ditegakkan dengan baik. Pendidikan pada dasarnya
merupakan faktor utama dalam kehidupan masyarakat. Setiap unsur
kehidupan masyarakat berproses melalui Pendidikan (Hartono, 2020).
4. Faktor Penyebab Perubahan Sosial

6
Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial Soerjono Soekanto (2009:275-282)
Secara umum penyebab perubahan sosial budaya terbagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu: Perubahan yang bersumber dari masyarakat itu sendiri
dan perubahan yang diakibatkan dari luar masyarakat. Hal ini dijelaskan
dengan jelas di bawah ini:
a. Perubahan karena masyarakat.
1) Pertambahan atau penurunan penduduk Perubahan penduduk
merupakan penyebab terjadinya perubahan sosial, misalnya
pertumbuhan atau penurunan penduduk di suatu daerah. Penambahan
penduduk pada suatu wilayah dapat menyebabkan perubahan struktur
komunitas terutama dalam hal pranata sosial. sedangkan daerah lain
dibebaskan karena perpindahan penduduk
2) Penemuan baru Penemuan baru hasil perkembangan ilmu pengetahuan
baik berupa teknologi maupun gagasan menyebar ke masyarakat
Diketahui, diakui dan kemudian diterima dan menyebabkan perubahan
sosial.
b. Perubahan datang dari luar masyarakat.
1) Alasan yang bersumber dari lingkungan alam fisik orang. Menurut
Soerjono Soekanno, penyebabnya adalah karena lingkungan alam
fisik, yang terkadang diakibatkan oleh tindakan anggota masyarakat,
misalnya penebangan liar oleh anggota masyarakat memungkinkan
tanah longsor, banjir, dll.
2) Peperangan yang dilakukan oleh satu masyarakat terhadap masyarakat
lainnya menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat merusak
karena peralatan militer sudah sangat maju.
3) Pengaruh budaya lain
4) Adanya komunikasi langsung antara satu komunitas dengan komunitas
lainnya komunitas menyebabkan saling
5) memengaruhi Selain itu, pengaruh dapat terjadi melalui komunikasi
satu arah, yaitu. komunikasi publik dengan media.
D. Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensenceyang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensencemempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik [6]. Masa remaja dapat
dibagi menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 –12 tahun, masa remaja
awal 12 –15 tahun, masa remaja pertengahan 15 –18 tahun, dan masa remaja
akhir 18 –21 tahun [7]. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau
peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak [8]. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku remaja saat ini yang

7
mengalamiperubahan sosial. Perubahan sosial berkaitan dengan perubahan
perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu [9].

METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode


Systemic LiteratureReview (SLR). SLR ini merupakan metode literature
review yakni untuk mengumpulkan, mengidentifikasi, memetakan, mengevaluasi
secara kritis hasil penelitian pada topik tertentu (Dresch, et al., 2015). Dengan
metode ini peneliti melakukan review dan mengidentifikasi jurnal-jurnal secara
sistematis yang pada setiap prosesnya mengikuti langkah-langkah yang telah
ditetapkan Tahapan metode SLR terdiri dari 3tahapan yaitu Planning, Conducting,
dan Reporting pada gambar 1

Tahap pertama, Planning atau perencanaan dimulai dengan menyusun review


question (RQ) danmengembangkan protocol tersetruktur sesuai topik penelitian.
Tahapan kedua, Conducting ataupelaksanaan yaitu dengan mengidentifikasi
literature yang relevan, screening abstrack,Dan ektraksi data. Tahapan terakhir,
Reporting atau pelaporan yaitu menyimpulkan hasil penelitian.
Planning
Tahap perencanaan dimulai dengan menyusun pertanyaan penelitian
(Research Question/RQ) sebagai acuan mencari, menyeleksi dan
menganalisis data literatur. Berikut ini ResearchQuestion pada topik ini
sebagai berikut:Tabel 1.

8
ID Pertanyaan
RQ1 Apakah media social memiliki dampak pada perubahan social
remaja?
RQ3 Bagaimana dampak media social memengaruhi social remaja?
RQ4 Mengapa dampak social memengaruhi perubahan social remaja

Conducting:
Masuk pada tahap yang pertama dalam langkah conducting yaitu
mengidentifikasi penelitian. Pada tahap ini memiliki tujuan untuk mendapatkan
sumber-sumber yang relevan agardapat menjawab RQ1, RQ2, dan RQ3. Sumber
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jurnal nasional yang membahas
mengenai media social, perubahan social dan remaja. Proses pencarian jurnal
dilakukan dengan menggunakan search engine (microsoft edge) dan situs
https://scholar.google.com/ untuk mencari jejak digital mengenai sitasi dan nama
jurnal penerbit.Kemudian masuk ke tahap yang kedua yaitu memilih dan
menyeleksi riset-riset yang utama.Pada tahap ini terdapat inclusion dan
exclusion criteria. Kriteria tersebut terdiri dari jurnalnasional yang
terakreditasi sinta, tahun terbit 2017-2022, bukan tulisan dalam publikasi
seminardan naskah dapat diakses melalui situs https://scholar.google.com/.
Langkah ketiga yaitu pengalihan data atau mengekstrak data dengan
mempelajari data masuk yang termasuk kriteria dari inclusion dan
exclusion. Data yang mampu menjawab pertanyaan RQ1, RQ2, dan RQ3
kemudian dipilih (quality assesment) sebagai salah satu acuan untuk menjawab
pertanyaan. Langkah quality assesment berdasarkan inclusion and exclusion
ditujuan pada tabel 2.

Memenuhi Syarat
ID Kriteria Penilaian Kualitas
Iya (Y) Tidak (T)
QA Apakah tahun terbit tulisan pada 2017-
1 2022?
QA Apakah jurnal tersebut terindeks
2 SINTA
QA Apakah tulisan tersebut merupakan
3 naskah prosding?
QA Apakah naskah tersebut dapat
4 diaksesmelalui
https://scholar.google.com/.

9
Kemudian langkah terakhir dari tahap conducting yaitu mensistesis data. Sistesis
data adalah suatu proses analisis data yang dapat dijadikan panduan interpretasi
dari berbagai temuanhasil penelitian pada bahan pokok. Tujuan dari adanya
sistesis data pada umunya menggunakandata kuantitatif dan data kualitatif, namun
secara umum review biasanya menggunakan sintesisnaratif. Ulasan tersebut
adalah kumpulan dari berbagai jurnal nasional terakreditasi sinta,sehingga
secara tidak langsung hasil tulisan ini merupakan upaya untuk
meminimalisir dampak media social terhadap perubahan social remaja.

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian dari kajian literatur ini adalah review dari jurnal dan sumber lain
yang relevan dengan penelitian ini, yang ditampilkan dalam bentuk tabel dibawah
ini.

Edisi QA
N
Judul Penulis Penerbit Terbi QA QA QA QA
o
t 1 2 3 4
1 Dampak media A Rafiq Global 2020 Y Y Y Y
sosial terhadap Komunika
perubahan sosial
suatu
masyarakat

2 Dampak Media Flourensia Seminar 2019 Y T Y Y


Sosial terhadap Saptya Nasional
Perilaku Sosial Rahayu, Inovasi
Remaja di Dkk Teknologi
Kabupaten
Sleman,
Yogyakarta
3 Dampak Media Fany Jurnal Simki 2021 Y T Y Y
Sosial Bagi Mulyono Economic
Remaja
4 Pengaruh Media Winda Jurnal 2019 Y Y Y Y
Sosial Terhadap Fronika Administrasi

10
SIkap Remaj Pendidikan
(S1)
5 Pengaruh Media Alcianno G Jurnal Mitra 2020 Y T Y Y
Sosial Terhadap Gani Manajemen
Perkembangan
Anak Remaja
6 DAMPAK Achmad Jurnal 2022 Y Y Y Y
MEDIA Fathoni Pendidikan
SOSIAL Rodli, Dkk Dasar
TERHADAP Indonesia
PERUBAHA
N SOSIAL
SISWA
SEKOLAH
DASAR (S4)

7 Tommy Repository 2022 Y T Y Y


Dampak media
Ryakara Uin Raden
sosial terhadap
Intan
perubahan
Lampung
akhlak para
remaja di
kelurahan kebun
jeruk kecamatan
tanjungkarang
timur kota
bandar lampung

8 Juhaepa, Jurnal Neo 2022 Y T Y Y


Dampak media
Dkk Societal
sosial terhadap
perilaku sosial
remaja di
Kelurahan
anduonohu
kecamatan
poasia kota
kendari
9 Tommy, Repository, 2022 Y T Y Y
Dampak media

11
ryakara Dk Raden Intan
sosial terhadap
k Lampung
perubahan
akhlak para
remaja di
kelurahan kebun
jeruk kecamatan
tanjungkarang
timur kota
bandar lampung

10 Dampak Muya Majalah 2018 Y Y Y Y


komunikasi Syaroh Ilmiah Warta
dan Iwanda Dharmawangs
perubahan Lubis a
sosial bagi
pengguna
instagram
(Studi
Deskriptif
Kualitatif bagi
pengguna
Media Sosial
Instagram di
Instansi Dinas
Pendidikan
Sumatera
Utara)
S6
11 Dampak Media Bambang Journal of 2021 Y T Y Y
Sosial Bagi Arianto Social Politics
Perubahan and
Perilaku Governance
Generasi Muda
di Masa
Pandemi Covid-
19

12
Kualifikasi Naskah Ilmiah
Proses search engine telah dilakukan dan menjaring 11 artikel berupa
naskah ilmiah dari penelitian mengenai penggunaan Dampak Media Sosil
Pada Remaja. Artikel yang terjaring kemudian diseleksi berdasarkan
kualifikasi yang dibutuhkan sesuai dengan inclusion criteria dan exclusion
criteria. Krtiteria tersebut meliputi jurnal nasional terakreditasi sinta, tahun
terbitan tulisan pada 2017-2022, juga berupa tulisan dalam publikasi seminar
(prosiding), dan naskah dapat diakses melalui situs
https://scholar.google.com/. Hasil proses kualifikasi didapatkan naskah ilmiah
yang dapat menjawab 4 pertanyaan di atas, yaitu QA1, QA2, QA3, QA4.
Hasil kualifikasi naskah diuraikan pada table 4
Judul Sinta DOI
Dampak Sinta 1 https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/GlobalKomunika
media sosial
terhadap
perubahan
sosial suatu
masyarakat
Pengaruh Sinta 1 https://ejournal.upi.edu/index.php/japsps
Media Sosial
Terhadap
SIkap Rema
(S1)

13
Dampak Sinta 4  http://dx.doi.org/10.26737/jpdi.v7i2.3301
media
sosial
terhadap
perubahan
sosial
siswa
sekolah
dasar (s4)

Dampak Sinta 6 https://doi.org/10.46576/wdw.v0i55.209


komunikasi
dan
perubahan
sosial bagi
pengguna
instagram
(Studi
Deskriptif
Kualitatif
bagi
pengguna
Media
Sosial
Instagram
di Instansi
Dinas
Pendidikan
Sumatera
Utara)
S6

14
PEMBAHASAN

Dampak media sosial pada perubahan sosial remaja

A. Dampak Positif
1) Sebagai Media Komunikasi, sebagai media penghubung silaturrahmi dengan
keluarga dan tali persahabatan dengan teman-temannya bahkan dengan orang-
orang baru yang mereka temukan di media sosial.
2) Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh, WhatsApp digunakan untuk
mengirim tugas dan materi pembelajaran yang dikirim oleh guru Dengan
demikian siswa memperoleh informasi dan pengetahuan dari WhatsApp yang
digunakan sebagai media pembelajaran.
3) Meningkatkan Kreatifitas, membuat video dan mengedit video hal ini dapat
mengasah kreatifitas siswa dan meningkatkan kreatifitas siswa yang
ditunjukan melalui akun TikToknya.
4) Sebagai Media Hiburan, digunakan hanya untuk sebatas hiburan, hal ini
membuat siswa merasakan dan menikmati sebuah hiburan terhadap konten-
konten video pendek yang ada pada TikTok. Terkadang siswa juga
memanfaatkan waktu luang digunakan untuk menonton beberapa video yang
ada di TikTok sebagai media hiburan mereka, misalnya video pendek komedi
yang lucu-lucu, video tentang kartun, video kuliner, tips-tips cara memasak,
video tutorial makeup, video tentang fashion juga video singkat tentang
ceramah.

B. Dampak Negatif
Dampak negative yang dirasakan oleh siswa ketika menggunakan media sosial.
Siswa menjadi kecandun media sosial, lupa waktu belajar, kurang iteraksi tatap
muka secara langsung dan kurangnya batasan privasi dari konten yang diunggah
siswa pada akun media sosialnya. Berikut pemaparan lengkap terkait dampak
negatif yang peneliti temukan:
1) Berkurangnya waktu belajar Dari hasil pengamatan peneliti dan wawancara
terhadap siswa, ketika siswa terlalu asyik menggunakan TikTok secara terus
menerus artinya setiap hari siswa menggunakan media sosial TikTok maupun
WhastApp tanpa memperhatikan berapa lama durasi waktu yang telah mereka
habiskan hal ini menyebabkan siswa lupa waktu untuk belajar bahkan sampai
melewati waktu istirahat tidur siang bahkan samapai harus diingatkan oleh
orang tua untuk mengerjakan tugas dari sekolah.

15
2) Membuat siswa menjadi kecanduan terhadap Media Sosial Karena
penggunaan TikTok dapat menghibur siswa dengan adanya konten-konten
yang asyik dilihat seperti video komedi, video joget-joget, video tentang
kuliner, video tentang tutorial makeup dan tips-tips cara memasak hal ini
menyebabkan siswa asyik menggunakan TikTok dan membuat siswa
kecanduan untuk selalu membuka aplikasi TikTok.
3) Interaksi secara tatap muka cenderung menurun Selama penerapan kegiatan
belajar mengajar dari rumah di sekolah, maka kegiatan pembelajaran
dilakukan secara daring dengan memanfaatkan media sosial WhatsApp.
Materi dan tugas untuk belajar dikirim oleh guru melalui WhatsApp, begitu
juga sebaliknya ketika siswa selesai mengerjakan tugas siswa memfoto tugas
tersebut kemudian mengirimkan kepada gurunya melalui WhatsApp, tidak
menyerahkan secara langsung tatap muka kepada guru. Hal ini yang
menyebabkan dampak negatif terhadap siswa karena tidak adanya interaksi
secara langsung baik antara guru dengan siswa maupun antara sesama siswa.
Oleh sebab itu remaja lebih suka belajar secara langsung di sekolah
dibandingkan belajar secara daring dari rumah, karena terkadang meteri atau
tugas yang dikirimkan oleh guru melalui WhatsApp kurang jelas dan sulit
dipahami oleh siswa.
4) Masalah privasi, Dari konten yang siswa unggah di akun TikTok dan
WhatsApp nya terdapat video joget-joget siswa yang meniru video joget-joget
yang viral. Video tersebut direkam secara langsung menggunakan TikTok di
lingkungan terbuka dan dilihat banyak orang sekitar, hal ini menjadi penilai
negatif bagi masyarakat.
5) Menyebabkan Konflik Berdasarkan pengamatan oleh peneliti terhadap
sejumlah akun media sosial TikTok siswa kelas VI ditemukan adanya
komentar negatif oleh pengguna TikTok yang lain pada konten yang diunggah
siswa yang menyebabkan siswa kesal sehingga siswa juga membalas
komentar tersebut dengan kata-kata kasar juga, hal ini yang menyebabkan
terjadinya konflik antar sesama pengguna TikTok.

Dampak media sosial yang memengaruhi sosial remaja

Berikut merupakan indicator perubahan sosial:

A. Berkelanjutan Fakta bahwa TikTok yang di dalamnya terdapat konten bermacam-


macam seperti bernyanyi, menari, bermain peran, tutorial bahkan beberapa video
lucu memang dapat menghibur siswa dan menghilangkan rasa jenuh bagi siswa
dan terkadang siswa lupa waktu ketika bermain TikTok hal ini yang
menyebabkan perubahan sosial siswa, secara terus menerus dan berkelanjutan

16
setiap hari menggunakan TikTok maupun WhatsApp. Hal ini sesuai dengan
pernyataan orang tua TikTok walaupun terkadang diawasi dan dibatasi oleh orang
tua.siswa bahwa anaknya diketahui secara aktif terus menerus setiap hari
mengakses
B. Imitatif, Berdasarkan observasi pada akun TikTok yang dilakukan peneliti
ditemukan bahwa siswa mengunggah konten berupa foto dan video pada akun
TikToknya. Terdapat berbagai video yang diuanggah siswa pada akun TikTok
nya baik itu video yang direkam dulu kemudian di edit maupun video yang
direkam secara langsung menggunakan aplikasi TikTok itu sendiri. Bahkan
faktanya siswa melakukan joget-joget dengan meniru tarian yang ada di TikTok,
selain itu tanpa disadari siswa melakukan joget-joget ketika mendengarkan musik
TikTok yang viral, tanpa melihat videonya. Hal ini menjadi kebiasaan siswa
menirukan tarian joget-joget yang ada di TikTok, membuat video kemudian
mengedit video agar mirip dengan yang ada di TikTok. Tindakan seperti ini
merupakan perubahan sosial bagi siswa yaitu dengan meniru isi konten yang ada
di media sosial seperti TikTok dan WhatsApp. Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara dengan orang tua siswa yang mengatakan bahwa anaknya ketika
menggunakan TikTok menirukan tarian dan joget-joget yang ada di TikTok.
C. Disorganisasi, yaitu bahwa belajar dari rumah menggunakan WhatsApp lebih
sulit dibandingkan belajar tatap muka secara langsung disekolah, karena proses
pembelajaran menggunakan WhatsApp terkadang siswa harus mendownload dan
tugas yang dikirim oleh guru, setelah tugas selesai dikerjakan siswa harus
memfoto dan dikirim melalui WhatsApp. Selain itu siswa juga mengalami
kesulitan dalam memahami materi pembelajaran yang dikirim guru melalui
WhatsApp karena minimnya penjelasan dari guru sehingga siswa lambat
memahami materi. Perubahan sosial yang terjadi pada hal ini yaitu perubahan
sistem pembelajaran yang ada disekolah yang dulu awalnya kegiatan
pembelajaran dilakukan disekolah faktanya semenjak ada nya covid-19
pembelajaran dilakukan dari rumah sacara daring menggunakan WhatsApp.
Demikian ini bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring
menggunakan WhatsApp sebagai media pembelajaran, memang pada
kenyataannya kegiatan pemebelajaran dengan WhatsApp tidak semudah belajar
tatap muka secara langsung disekolah.
D. Hubungan Kausalitas Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap akun media
sosial TikTok dan WhatsApp bahwa beberapa konten yang diuanggah siswa baik
di WhatsApp maupun di TikTok terdapat beberapa tanggapan dari teman berupa
komentar. Beragam komentar yang dilontarkan oleh teman, keluarga bahkan
guru. Kalau dari teman-teman biasanya komentarnya berupa candaan bahkan
ejekan, namun terdapat pula komentar yang sifatnya mendukung kretasifitas

17
siswa dalam membuat konten pada TikTok dan WhatsApp nya selama konten
tersebut positif. Dengan adanya berbagai komentar tersebut tentunya siswa
memberi respon timbal balik, kalau komentarnya baik siswa kan memberi respon
yang baik pula seperti ucapan terima kasih atas dukungan nya, namaun apabila
ada komentar yang menilai jelek kontennya respon siswa terhadap komentar
tersebut sinis, kesal, karean semacam tidak ada apresiasi atas karyanya, tapi ada
pula yang tidak menghiraukan apabila ada komentar yang mengejek pada
kontennya agar tidak terjadi percekcokan komentar di media sosialnya. Perubahan
sosial yang ada pada kasus ini yaitu bagaiman respon siswa ketika ada yang
memberi komentar jelek pada konten yang siswa unggah pada TikTok dan
WhatsApp, terkadang siswa tersebut jadi cuek dan acuh pada orang yang
memberi komentar jelek tersebut. Namun siswa akan berterima kasih ketika ada
komentar yang menilai baik pada kontennya. konten yang unsurnya positif guru
memberi dukungan dan menyamangati, namun apabila ada konten yang dibuat
siswa tentunya guru mengarahkan dan menasehatinya bahwa konten nya tidak
baik.
E. Penggolongan Watak Fakta temuan peneliti bahwa karakteristik siswa yang aktif
menggunakan media sosial TikTok maupun WhatsApp yaitu siswa yang memiliki
kepribadian terbuka dan mudah berteman, baik di dunia maya maupun di dunia
nyata. Namun demikian terdapat pula siswa yang kepribadiannya tertutup didunia
nyata tapi malah aktif di dunia maya yaitu aktif menggunakan media sosial.
Melihat dari temuan ini perubahan sosial yang terjadi yaitu tidak adanya batasan
berteman memaluai media sosial dengan siapa saja siswa berteman dengan
sesama pengguna media sosial.

KESIMPULAN
Kesimpulannya bahwa media sosial digunakan sebagai alat komunikasi,
dijadikan sebagai media pembelajaran secara daring, dapat mengasah serta
meningkatkan kreatifitas, selain itu TikTok dan WhatsApp dijadikan sebagai media
hiburan bagi siswa. Sedangkan dampak negatif akibat penggunaan media sosial
TikTok dan WhatsApp oleh siswa dapat dilihat bahwa secara terus menerus dan
berkelanjutan setiap hari siswa menggunakan TikTok dan WhatsApp sehingga
menyebabkan lupa waktu untuk belajar, hal tersebut yang menyebabkan siswa
kecanduan bermain TikTok. Siswa bebas berekspresi dengan mengunggah video
joget-joget, foto yang tidak sopan menggunakan pakaian terbuka yang tidak menutup
aurat hal ini menyebabkan tidak ada batasan privasi siswa yang dapat dilihat orang
banyak. Perubahan sosial yang ditemukan oleh peneliti dapat dilihat dari penggunaan

18
media sosial secara terus menerus dan berkelanjutan setiap hari oleh siswa, siswa juga
meniru isi konten yang ada di media sosial. Selain menjadikan media sosial
WhatsApp sebagai media pembelajaran secara daring, adanya respon negatif dan
positif dari komentar pada konten yang dibuat oleh siswa serta tidak adanya batasan
pertemanan dengan siapa saja di media sosial oleh siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka

Al-Rawi, A. (2019). Viral News On Social Media. Digital Journalism, 7(1), 63-79.
Antama, F., Zuhdy, M., & Purwanto, H. (2020). Faktor Penyebab Cyberbullying
Yang Dilakukan Oleh Remaja Di Kota Yogyakarta. Jurnal Penegakan
Hukum Dan Keadilan, 1(2).
Anwar, F. (2017). Perubahan Dan Permasalahan Media Sosial. Jurnal Muara Ilmu
Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(1), 137-144.
Basri, Hasan. (2017). Peran Media Sosial Twitter Dalam Interaksi Sosial Pelajar
Sekolah Menengah Pertama Di Kota Pekanbaru. Jurnal Fisip. Volume 4 No 2.
Casaló, L. V., Flavián, C., & Ibáñez-Sánchez, S. (2020). Influencers On Instagram:
Antecedents And Consequences Of Opinion Leadership. Journal Of
Business Research, 117, 510-519.
Fitri, Sulidar. (2017). Dampak Positif Dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan
Sosial Anak.
Graham, M. W., Avery, E. J., & Park, S. (2015). The Role Of Social Media In
Local Government Crisis Communications. Public Relations Review, 41(3),
386-394.
Hartono, D. (2020). Developing Spiritual Education: Solution To Realize People
Winning In The Free Market Area. Journal Intelectual Sufism Resource, 56.
Nasrullah, R. (2020). Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, Dan
Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Undang – Undang Republik No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Bab 1
Pasal 1 No 4 Prihatin, E
Tirtayasa Ekonomika. Vol. 12, No. 2, Oktober 2017

19

Anda mungkin juga menyukai