Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TWITTER SEBAGAI

MEDIA KOMUNIKASI DAN KETERBUKAAN DIRI TERHADAP PERUBAHAN


PERILAKU REMAJA DI JAKARTA SELATAN.

Nabila Ananda Irawan


2019-41-153
Kelas B
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berkomunikasi merupakan kegiatan yang rutin dan pasti diperlukan sejak
manusia lahir di dunia. Keperluan komunikasi secara batiniah dan ilmiah tidak
mengenal umur, di mulai sejak bayi baru lahir hingga orang tua. Semua kegiatan
komunikasi ini tidak pernah terlepas dari proses penyampaian dan penerimaan
pesan yang disebut komunikasi. Seiring berkembangnya teknologi, interaksi
antar manusia juga semakin berinovatif. Manusia dapat melakukan interaksi dan
komunikasi secara tidak langsung tanpa mengurangi keefektifan pesan yang
disampaikan. Komunikasi secara tidak langsung ini didukung media gawai yang
saat ini semakin berkembang dan memudahkan manusia dalam berkomunikasi.
Kemajuan teknologi pada era digital ini mengedepankan internet sebagai
digital terbaru sebagai penghubung antara satu pengguna dengan pengguna lain
tanpa mengenal jarak, waktu, dan ruang. Hal ini membuat arus informasi
semakin cepat dan menyebabkan manusia dapat berkomunikasi dengan satu
sama lain tanpa ada batasan. Dengan segala kemudahan yang disediakan oleh
internet, jutaan pengguna banyak dan cenderung melakukan komunikasi secara
virtual sehingga terbentuknya situs media sosial.
Media sosial adalah media online yang membantu para penggunanya
untuk saling berkomunikasi, menciptakan, dan berbagi pesan antar pengguna
yang tersambung melalui jaringan media online. Media sosial dapat dapat
berupa komunikasi yang melakukan media komputer di mana individu tidak
hanya mengatur profil, namun juga menghasilkan konten mereka sendiri, hingga
berinteraksi dengan konten pengguna lain secara online. Media sosial datang
dengan menawarkan kemudahan para penggunanya untuk saling berhubungan
dari satu sama lain tanpa dibatasi ruang dan waktu. Saat ini media sosial seakan
sudah menjadi kebutuhan pokok untuk semua orang khususnya remaja.
Saat ini tidak dapat dipungkiri banyak daripada remaja yang dianggap
lebih fasih menggunakan media sosial dan berlomba-lomba membina komunitas
melalui jaringan internet terutama kepada beberapa media sosial yang terdiri dar
Instagram, YouTube, TikTok, YouTube, dan Twitter. Interaksi yang terjalin pada
pengguna media sosial ini bertujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sosial ,
baik secara jasmani maupun rohani. Salah satunya adalah untuk memenuhi
kebutuhan akan informasi dan hiburan. Kebutuhan yang beragam ini membuat
para pengguna memiliki motif tersendiri dalam memilih media yang akan
digunakannnya.
Dengan adanya media sosial para pengguna khususnya remaja bisa
dengan bebas tanpa ada batasan waktu berbagi mengenai perasaan baik dari
segi kegiatan hingga ke hal pribadi dalam media tersebut. Remaja dapat dengan
mudah melupakan kebahagiaan, kemarahan, hingga kekesalan dalam media
sosial tanpa adanya dorongan atau tekanan dari pihak manapun. Cakupan
media sosial saat ini sangat luas, pengguna sosial media dapat menggunakan
fitur yang disediakan oleh media sosial secara cuma-cuma dan memanfaatkan
platfotm media sosial untuk mengekspresikan dirinya. Salah satu media sosial
yang digunakan para remaja dalam melakukan keterbukaan diri adalah media
sosial Twitter.
Twitter merupakan sebuah layanan media sosial dan dikategorikan
sebagai microblog yang dimanfaatkan oleh penggunanya untuk berkirim dan
membaca tautan tiap masing-masing pengguna. Hal ini yang membuat banyak
daripada pengguna remaja menggunakan media sosial Twitter karena dianggap
penggunaannya mudah dan dapat dicakup secara luas.
Twitter memiliki konsep yaitu menyebarkan informasi pesan secara efektif
dan real time dengan kalimat yang kurang dari 240 karakter kepada audience di
seluruh dunia yang dapat digunakan sebagai sarana penyebar informasi kepada
seluruh pembaca baik yang dikenal maupun tidak dikenal. Sesuai dengan
konsep yang dimiliki oleh Twitter. Banyak daripada individu, kelompok, maupun
lembaga dengan latar belakang yang berbeda-beda menggunakan twitter
sebagai media online untuk memberikan informasi yang terjadi. Salah satu
individu yang sering menggunakan media sosial Twitter adalah remaja. Istilah
yang digunakan dalam micro blog popular tersebut adalah "what are you doing?"
dimana para pengguna Twitter dapat menuliskan aktivitasnya, pengguna juga
bebas mengungkapkan apa saja baik itu sekedar memberitahu apa yang sedang
dilakukan, dimana posisi pengguna saat itu, maupun berbincang dengan mutual
atau teman dari pengguna Twitter lainnya.
Seiring kemajuan teknologi yang semakin berkembang, banyak daripada
remaja yang memanfaatkan media sosial sebagai tempat berkeluh kesah,
membagi seluruh cerita dan informasi tentang kehidupannya. Kehadiran media
sosial Twitter berpengatuh besar bagi penggunanya terutama bagi remaja,
khususnya remaja di Jakarta Selatan.
Berdasarkan observasi singkat peneliti, remaja di Jakarta Selatan banyak
yang lebih menggantungkan diri dalam berkomunikasi pada Twitter dan lebih
membuka diri pada media sosial Twitter. Hal ini dibuktikan dari banyaknya
thread atau utas yang dibuat oleh pengguna Twitter mengenai kehidupannya
yang cenderung bersifat pribadi tanpa takut utas tersebut menjadi boomerang
atau timbal balik buruk bagi penggunanya sendiri.
Melalui pernyataan di atas, peneliti hendak melakukan penelitian dengan
judul Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Sosial Twitter Sebagai Media
Komunikasi dan Keterbukaan Diri terhadap Perubahan Perilaku Remaja di
Jakarta Selatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Sosial Twitter
Sebagai Media Komunikasi Terhadap Perubahan Perilaku Remaja di Jakarta
Selatan?
2. Apakah terdapat Pengaruh Keterbukaan Diri Terhadap Perubahan Perilaku
Remaja di Jakarta Selatan?
3. Apakah terdapat Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Sosial Twitter
Sebagai Media Komunikasi dan Keterbukaan Diri Terhadap Perubahan
Perilaku Remaja di Jakarta Selatan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Sosial Twitter
Sebagai Media Komunikasi Terhadap Perubahan Perilaku Remaja di Jakarta
Selatan
2. Untuk mengetahui Pengaruh Keterbukaan Diri Terhadap Perubahan Perilaku
Remaja di Jakarta Selatan
3. Untuk mengetahui Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Sosial Twitter
Sebagai Media Komunikasi dan Keterbukaan Diri Terhadap Perubahan
Perilaku Remaja di Jakarta Selatan
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Pengaruh
Menurut Stuart dalam Hafief Cangara, pengaruh merupakan perbedaan
antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum
dan sesudah menerima pesan.1 Pengaruh dapat terjadi dalam bentuk
perubahan persepsi dan perubahan pendapat. Pengaruh dapat dikatakan
berhasil apabila di dalamnya terjadi perubahan pada penerima pesan yang
sesuai dengan apa yang disampaikan kepada pengirim.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah daya atau
timbul yang muncul dari sesuatu, baik dari benda atau orang yang ikut
membuat watak, kepercayaan, dan perbuatan seseorang. 2 Pengaruh dalam
penelitian ini adalah pengaruh efektivitas penggunaan Media Sosial Twitter
sebagai media komunikasi dan keterbukaan diri terhadap perubahan perilaku
remaja.
Menurut Becker, pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang
dan tidak terlalu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan
kehendak kepentingan.3 Variabel dapat diubah atau dibentuk oleh pengaruh
yang dimiliki oleh variable tersebut.
Berdasarkan pengertian pengaruh yang sudah dipaparkan, peneliti
menyimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu hubungan yang memiliki
timbal balik antara hal yang dipengaruhi dan yang mempengaruhi.

2. Media Sosial
Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menjelaskan bahwa media sosial
merupakan sebuah platform media yang memrpioritaskan pada keberadaan
1
Anonymous, “Pengertian Pengaruh” diakses dari
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3565/Bab%202.pdf?sequence=7 pada
tanggal 10 mei . Pukul 21:08 WIB
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2012) hlm., 849
3
Uwe Becker., “Pengertian Pengaruh Menurut Para Ahli” diakses dari http://dilihatya.com/2236/pengertian-
pengaruh-menurut-para-ahli pada tanggal 10 mei pukul 21:22
pengguna yang memfasilitasi mereka dalam melakukan kegiatan maupun
berkolaborasi. Media sosial dapat dilihat sebagai fasilitator atau medium
secara online yang menguatkan hubungan antar pengguna dan menjadi
ikatan sosial.4
Menurut Boyd dalam Nasrullah (2015) media sosial merupakan kumpulan
perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk
berkumpul, berkomunikasi, dan saling berbagi, bahkan berkolaborasi atau
sekedar mencari hiburan.5 Media Sosial uga memiliki kekuatan pada User
Generated Content (UGC) dimana konten sendiri dihasilkan oleh pengguna
individu, bukan diciptakan oleh editor seperti instansi media massa.
Sedangkan menurut Meike dan Young dalam Nasrullah (2015)
mendefinisikan media sosial sebagai titik pusat antara komunikasi personal
dalam arti saling berbagi antara satu individu dengan individu lain dan media
publik untuk berbagi pada siapa saja tanpa ada pengecualian. 6
Pada penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa media sosial merupakan
sebuah platform yang di dalamnya dapat dilakukan beberapa aktivitas dan
dari berbagai macam bentuk, pertukaran, kolaborasi, dan saling berkenalan
dengan bentuk tulisan, visual, dan audio visual.

a.) Jenis-jenis Media Sosial


Menurut Nasrullah (2015) setidaknya terdapat enam kategori besar
demi melihat pembagian media sosial, antara lain yaitu:
1.) Media Jejaring Sosial (Social Networking)
Media jejaring sosial adalah medium yang paling banyak dikenal.
Media ini merupakan sarana yang biasa digunakan pengguna
untuk melakukan hubungan sosial, termasuk konsekuensi atau
efek dari adanya hubungan sosial tersebut pada dunia virtual.

4
Nasrullah Rulli. 2015. Media Sosial; Persfektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
5
Ibid
6
Ibid
Karakter yang paling utama pada situs jejaring sosial ini adalah tiap
pengguna membentuk jaringan mutual atau pertemanan, baik
terhadap pengguna yang sudah diketahuinya di dunia nyata
maupun membentuk jaringan pertemanan baru.
2.) Jurnal Online (blog)
Blog atau Jurnal Online adalah sebuah media sosial dimana
penggunanya memungkinkan untuk menggugah aktivitas
keseharian, saling berbagi cerita, informasi, dan lain sebagainya.
Secara mekanis, blog dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu
kategori personal homepage, yaitu pemilik menggunakan domain
dengan nama pribadi seperti .com atau .net, dan yang kedua
adalah menggunakan fasilitas penyedia halaman blog sendiri
seperti wordpress atau tumblr.
3.) Microblog atau Jurnal Online Sederhana
Tidak jauh berbeda dengan jurnal online, microblog ini merupakan
jenis media sosial yang dimana penggunanya difasilitasi untuk
menulis dan membagikan kegiatan aktivitas serta atau
pendapatnya. Contoh paling nyata dan sederhana dari microblog
adalah Facebook dan Twitter.
4.) Media Sharing atau Media Berbagi
Media berbagi ini merupakan jenis media sosial yang dimana
penggunanya difasilitasi untuk berbagi media, dimulai dari
dokumen berupa file, video, audio, gambar, dan lain sebagainya.
Contohnya adalah YouTube dan Snapchat.
5.) Social Bookmarking atau Penanda Sosial
Penanda sosial adalah media sosial yang berfungsi untuk
mengorganisasikan, mengarsip, mengelola, dan mencari informasi
atau berita tertentu yang dilakukan secara online.
Contohnya adalah Reddit.com dan LintasMe
6.) Media Konten Bersama
Media sosial ini merupakan sebuah situs yang dimana kontennya
merupakan hasil dari kolaborasi para penggunanya. Media sosial
ini umumnya mirip dengan kamus atau ensiklopedi, media konten
atau wiki ini menghadirkan kepada pengguna berupa pengertian,
sejarah, hingga beberapa rujukan buku atau tautan tentang suatu
kata. Penjelasan-penjelasan tersebut dikerjakan oleh pengunjung,
yang diartikan adanya kolaborasi atau kerja sama dari para
pengunjung untuk mengisi konten pada situs ini. 7

3. Twitter
Menurut buku yang dibuat oleh Hadi (2010) Twitter merupakan sebuah
media microblog yang memberikan fasilitas untuk pengguna mengirimkan
sebuah pesan teks dengan panjang maksimal 240 karakter. Pengirim pesan
instan, surat elektronik. Twitter sendiri dapat mengubungkan pertanyaan
“What are you doing?” kepada para pengguna.
Namun jika disimpulkan, inti dari Twitter adalah tweet. Tweet sendiri
merupakan sebuah tulisan yang panjangnya maksimal 240 karakter yang
dapat dibagikan di Twitter. Pada awalnya Twitter dimaksudkan sebagai
fasilitas untuk menjawab pertanyaan “What are you doing?” yang kemudian
sebagian orang dapat membagikan kegiatan yang sedang dilakukan oleh
pengguna, membagikan berita baru, atau menjawab pertanyaan-pertanyaan
para pengguna lainnya.8

4. Media Komunikasi
Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan peranan manusia
lainnya untuk memenuhi kebutuhan sosial, batiniah, dan ilmiah. Hal ini yang
membuat manusia perlu melakukan interaksi satu sama lain. Komunikasi
adalah modal utama manusia untuk melakukan interaksi sosial dengan
manusia lainnya guna untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka.

7
Rulli, Nasrullah. 2014. Teori dan Riset Media Siber. (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.) Hlm. 55
8
Anugratami, Febri, et al., Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter Terhadap Motivasi Followers Pada Akun
@MerryRiana, e-Proceeding of Management: Vol 2. No. 2 Agustus 2015. Hlm. 2259
Individu yang dapat berkomunikasi secara efektif dengan siapapun dan
dimanapun akan membawa pertumbuhan kepribadian. Sebaliknya, apabila
individu tidak dapat berkomunikasi dengan efektif, individu akan mengalami
hambatan pertumbuhan kepribadian.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), media merupakan alat
dan sarana komunikasi seperti majalah, radio, televise, film, poster, dan
spanduk. Selain itu media juga dapat diartikan sebagai sarana komunikasi
yang dibentuk dalam bentuk cetak atau audio visual, termasuk teknologi
perangkat keras lainnya. Pada dasarnya, manusia memerlukan media dalam
melakukan kegiatan komunikasi agar pesan yang disampaikan dapat
ditangkap dan dicerna dengan baik.
Dapat disimpulkan bahwa media komunikasi merupakan sarana yang
dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan, dan
menyampaikan informasi. Media komunikasi sangat berperan dalam
kehidupan masyarakat. Proses pengiriman informasi pada zaman dengan
teknologi yang canggih ini sangat membantu pengiriman pesan terkirim
dengan baik. Teknologi telekomunikasi paling dicari untuk menyampaikan
informasi maupun berita, dengan berkembangnya teknologi telekomunikasi,
pesan yang dikirim akan semakin cepat, tepat, akurat, mudah, efektif, dan
efisien.

a.) Fungsi Media Komunikasi


a. Efektivitas, media komunikasi sebagai sarana untuk mempermudah
dalam penyampaian informasi
b. Efisiensi, media komunikasi sebagai sarana yang digunakan untuk
mempercepat penyampaian informasi
c. Konkrit, media komunikasi dapat membantu mempercepat isi pesan
yang memiliki sifat abstrak
d. Motivatif, media komunikasi sebagai sarana agar komunikan dan
komunikator lebih semangat melakukan komunikasi.
b.) Karakteristik Media Komunikasi
Dalam penyampaian informasi, karakteristik media komunikasi dikenal
dengan dua saluran komunikasi, yaitu personal dan non personal atau
media massa.
a. Saluran Komunikasi Personal
Saluran komunikasi ini bersifat lebih persuasif, baik secara langsung
maupun kelompok, dibandingkan dengan media massa. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain yaitu:
1.) Penyampaian pesan dilakukan secara langsung pada audience
yang dituju, bersifat manusia dan pribadi.
2.) Dapat dilakukan secara lebih terperinci dan fleksibel apabila
disesuaikan dengan situasi dan kondisi nyata.
3.) Keterlibatan khalayak dalam proses komunikasi cukup tinggi
4.) Sumber atau komunikator bisa secara langsung mengetahui reaksi,
feedback, dan tanggapan dari khalayak atas isi informasi yang
disampaikan
5.) Komunikator dapat segera memberikan penjelasan apabila
terdapat kesalahpahaman persepsi dari pihak komunikan.

Saluran ini dianggap lebih efektif dengan dampak yang dialami, bukan
hanya kognitif dan efektif namun juga konatif.

b. Saluran Komunikasi Media Massa


Model saluran ini memiliki jangkauan khalayak yang luas, tidak
terbatas dengan kemampuannya yang cepat. Media massa dalam hal
ini tidak hanya berputar pada surat kabar, radio, televise, dan lain
sebagainya, nemun juga berbagai media lain seperti papan billboard,
leaflet, booklet, pamphlet, dan lain sebagainya. Media ini dapat
menentukan sampai atau tidaknya pesan yang disampaikan kepada
khalayak. Dampak pesan yang disampaikan melalui saluran ini hanya
menyentuh aspek kognitif.
5. Keterbukaan Diri
Keterbukaan diri diartikan sebagai sebuah pesan mengenai diri bahwa
seseorang melakukan komunikasi dengan orang lain. (Cozby, 1973;
Wheeless 1978; wheeless & Grotz, 1976). Keterbukaan diri merupakan
sebuah kemampuan individu mengungkapkan informasi diri kepada individu
lain yang bertujuan untuk mencapai hubungan yang akrab.
Sedangkan menurut Person (1987) mendefinisikan keterbukaan diri sebagai
suatu tindakan individu dalam memberikan informasi yang bersifat pribadi
kepada orang lain secara sukarela dan disengaja dalam maksud memberi
informasi yang akurat mengenai dirinya.
Wheeles dan Grotz sendiri menjelaskan bahwa keterbukaan diri memiliki
banyak indikator, antara lain adalah:
a. Adanya keinginan untuk selalu terbuka kepada individu lain
b. Adanya tingkat keseringan untuk lebih terbuka kepada orang lain
c. Adanya pembicaraan yang bersifat intim dan pribadi
d. Adanya kejujuran yang diungkapkan kepada orang lain.

Sedangkan menurut Derlega (1993, dalam Novianna, 2012) menjelaskan


adanya empat faktor yang mempengaruhi keterbukaan diri, yaitu:

a. Adanya definisi tentang hubungan


b. Adanya rasa suka
c. Adanya norma berbalasan
d. Dan kepribadian.9

6. Perubahan Perilaku
Perubahan perilak merupakan tindakan atau pola respon yang dilakukan
oleh individu pada situasi tertentu. Perilaku individu menyangkut tindakan
atas respon hubungan timbal balik antara satu individu dengan lingkungan

9
Ardi, Ifdil, et al., http://ejournal.unp.ac.id/index.ph p/pedagogi/article/view/2202/pdf. Konsep Dasar Self
Disclosure dan Pentingnya bagi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Paedagogi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan.
Volume XIII. No. 1. 2013, April.
sekitarnya yang dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, kekuasaan, etika,
persuasi, dan lain sebagainya.
Perilaku sosial merupakan perilaku yang terjadi dalam situasi sosial
melalui cara individu berpikir, merasakan, dan bertindak. Perubahan
merupakan suatu hal yang berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain
yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan pada umumnya mengarah pada
situasi atau kondisi yang kurang baik, dengan demikian perubahan perilaku
merupakan perubahan tindakan, sikap, maupun pola respon individu
terhadap situasi dan kondisi pada lingkungan sekitarnya. (Ramadhani dalam
Ira Suprihatin 2015:4)10

7. Remaja
Dr. Zulkifli menyatakan bahwa remaja merupakan proses perkembangan
ketika individu mengalami kematangan sebelum individu tersebut masuk ke
dalam kedewasaannya. Manusia yang sudah berada pada masa remaja
sudah dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, dan mereka
telah dibebani tanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan. 11
Sedangkan menurut Piaget secara psikologis, remaja merupakan suata
masa atau keadaan dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam
masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa sama atau sejajar.
12

Berdasarkan penyataan dari beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan


bahwa remaja merupakan sebuah proses perkembangan dimana individu
mengalami masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

B. Kerangka Konsep

10
Fahlia., et al., http://jurnal.uts.ac.id/index.php/jebi/article/view/362/255 Analisis Dampak Perubahan Perilaku
X1
Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Mapin Rea Pasca Bencana Gempa Bumi
11
Zulkifli L, Psikolog Perkembangan, (Bandung: PT. Remaha Rosdakarya) hlm. 6
12
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja: Perkembangan Y Peserta Didik, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2014) hlm. 9

X2
Keterangan:

1. X1 = Efektivitas Penggunaan Media Sosial Twitter Sebagai Media


Komunikasi
2. X2 = Keterbukaan Diri
3. = Pengaruh

Pada gambar di atas, terdapat pengaruh efektivitas penggunaan Media


Sosial Twitter Sebagai Media Komunikasi dan keterbukaan diri terhadap
perubahan perilaku remaja di Jakarta Selatan.

C. Kerangka Teori
DAFTAR PUSTAKA
Anugratami, Febri, et al., Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter Terhadap
Motivasi Followers Pada Akun @MerryRiana, e-Proceeding of
Management: Vol 2. No. 2 Agustus 2015

Ardi, Ifdil,. Konsep Dasar Self Disclosure dan Pentingnya Bagi Mahasiswa Bimbingan
dan Konseling. ., http://ejournal.unp.ac.id/index.ph
p/pedagogi/article/view/2202/pdf. Konsep Dasar Self Disclosure dan
Pentingnya bagi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Paedagogi: Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan. Volume XIII. No. 1. 2013, April. Diakses Pada 10 Mei
2022.

Anonymous., Pengertian Pengaruh.,


https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3565/
Bab%202.pdf?sequence=7 Diakses pada tanggal 10 mei . Pukul 21:08 WIB

Fahlia., et al., Analisis Dampak Perubahan Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat Desa
Mapin Rea Pasca Bencana Gempa Bumi.
http://jurnal.uts.ac.id/index.php/jebi/article/view/362/255
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2012)

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta


Didik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014)

Rulli, Nasrullah. 2014. Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group

Rulli, Nasrullah. 2015. Media Sosial; Persfektif Komunikasi, Budaya, dan


Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Uwe Becker., “Pengertian Pengaruh Menurut Para Ahli” diakses dari


http://dilihatya.com/2236/pengertian-pengaruh-menurut-para-ahli pada
tanggal 10 Mei

Zulkifli L, Psikolog Perkembangan, (Bandung: PT. Remaha Rosdakarya)

Anda mungkin juga menyukai