Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH TEKNOLOGI PADA INTERAKSI SOSIAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:
Norma Islami, S.AK.,M.AK

KAMPUS ASWAJA

Disusun oleh: Muhamad Faisal Rahmatullah


(G.202307106)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS
SYARIAH
INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI BOGOR
TAHUN 2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui perkembangan teknologi makin kini semakin


pesat dan semakin canggih, memang manusia sangat terbantu akan
kecanggihan teknologi, tetapi perkembangan teknologi juga dapat
mempengaruhi gaya hidup pada masyarakat yang membuat serba
ketergantungan salah satu nya adalah teknologi smartphone atau telepon
canggih yang membuat manusia menjadi ketergantungan, mengapa demikian?
Karena smartphone bisa dibilang telepon canggih yang dapat melakukan
apapun, yang artinya kita bisa melakukan apapun di smarphone, seperti
bermedia sosial, menggunakan kamera, bahkan bisa mengerjakan tugas di
smartphone.

Sebelum adanya smartphone, terdapat sebuah handphone yang hanya


berfungsi untuk mengirim pesan dan telepon dan ada beberapa yang bisa
digunakan untuk browsing akan tetapi dibatasi dengan fitur yang ada, mungin
pada zamannya fitur-fitur yang dihadirkan terbilang lengkap. Seiring
perkembangan teknologi munculah teknologi smartphone pertama, dan
seterusnya hingga muncul smartphone berbasis android lalu disusul dengan
ios. Teknologi smartphone saat ini sangat canggih dan terus bermunculan fitur-
fitur baru seiring dengan ide manusia yang terus berkembang. Pada fitur ini
memungkinkan pengguna smartphone dapat melakukan apapun di smartphone
seperti, bermedia sosial, melakukan pembelian online, melakukan pekerjaan
pengetikan, bahkan berkomunikasi dengan lebih dari 4 orang secara
bersamaan.

Kondisi masyarakat saat ini dalam penggunaan smartphone bisi dibilang


dalam kondisi kritis, karena bisa dilihat dari setiap orang yang menggunakan
smartphone, setiap kita melihat dimana-mana hampir setiap orang berfokus
pada smartphone nya, sebelum kami melakukan penelitian pun, kami sudah
melihat banyak orang dimana- mana, entah itu dijalan, di restoran, dan
dikampus pun melihat orang tunduk pada smartphone yang dimana, pengguna
smartphone dimana-mana menunduk untuk berfokus pada smartphone dan
tidak memperdulikan sekitar walaupun jika mereka bersama dengan teman
atau kerabatnya.

Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan
transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Sehingga tidak dapat dipungkiri
hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak
bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif. Dampaknya pun
tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua
kalangan termasuk remaja.
Dari globalisasi tersebut terciptalah hal-hal baru, diantaranya yaitu
kemunculan Internet. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Internet adalah
singkatan dari Interconnected Networking yang apabila diartikan dalam Bahasa
Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa
rangkaian jaringan. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya
adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya.

Dengan semakin berkembangnya penggunaan internet yang semakin pesat,


maka arus pertukaran informasipun semakin cepat. Hal inilah yang membuat
manusia berkomunikasi melalui internet karena memudahkan penggunanya
untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain tanpa ada batasan,
namun sejak gadget menjadi trend di kalangan masyarakat banyak orang yang
menjadi individualisme, bahkan suatu pertemuan bisa menjadi sunyi hanya
karna sibuk mengakses internet melalui gadgetnya masing-masing, tapi dibalik
permasalahan itu banyak kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh
internet, kemudahan inilah kebanyakan orang di dunia berinteraksi dan
berkomunikasi melalui internet sehingga terbentuknya situs media sosial.
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian, terdapat dua pertanyaan


penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak dari pengaruh perkembangan teknologi smartphone


terhadap perubahan gaya hidup pada masyarakat.

2. Apa saja solusi untuk mengatasi dampak perkembangan teknologi


smartphone terhadap perubahan gaya hidup pada masyarakat?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan rumusan diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut

1. Menjelaskan pengaruh dari perkembangan teknologi smartphone yang


mempengaruhi gaya hidup masyarakat.

2. Menjelaskan solusi untuk mengatasi pengaruh dari perkembangan teknologi


smarthone.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan pernyataan tujuan di atas, maka manfaat yang diharapkan akan


bermafaat :

1. Manfaat dari penelitian ini agar bisa menjadi reverensi masyarakat untuk
lebih sadar akan perkembangan teknologi dan sadar akan dampak positif
dan negatif nya akan interaksi sosial.

2. Dapat mengatasi dan mengetahui solusi akan dampak perkembangan


teknologi.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Teori yang berkaitan dengan belajar dinamakan dengan dengan teori belajar.
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana
informasi diproses dalam pikiran siswa. Berdasarkan suatu teori belajar, suatu
pembelajaran diharapkan dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai
hasil belajar.Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan dalam
teori pembelajaran konstruktivis.

Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik adalah subjek dan objek
dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, makna dari proses pengajaran adalah
kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan
pengajaran akan dicapau apabila peserta didik berusaha secara aktif untuk
mencapainya. Keaktifan anak didik tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi
juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya dari segi fisik saja yang aktif dan
mentalnya tidak aktif, maka tujuan dari pembelajaran belum tercapai. Hal ini
sama saja dengan peserta didik tidak belajar, karena peserta didik tidak
merasakan perubahan dalam dirinya. Belajar pada hakikatnya adalah suatu
“perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas
belajar.

B. MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Yaitu segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau ketrampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada peserta didik (siswa). Media pembelajaran bisa juga
diartikan sebagai alat atau sarana atau perantara yang digunakan dalam proses
interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa untuk mendorong terjadinya
proses belajar mengajar dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan serta memantapkan apa yang dipelajari dan membantu untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang berkualitas.

C. MEDIA SOSIAL

Istilah media sosial tersusun dari dua kata, yakni “media” dan “sosial”.
“Media” diartikan sebagai alat komunikasI. Sedangkan kata “sosial” diartikan
sebagai kenyataan sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang
memberikan kontribusi kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa
pada kenyataannya, media dan semua perangkat lunak merupakan “sosial” atau
dalam makna bahwa keduanya merupakan produk dari proses sosial. Dari
pengertian masing-masing kata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media
sosial adalah alat komunikasi yang digunakan oleh pengguna dalam proses
sosial.

Jenis – jenis media sosial


Pada dasarnya media sosial dapat dibagi menjadi enam jenis berdasarkan
ciri-ciri penggunaannya, yaitu:
 Pertama, proyek kolaborasi website, di mana user-nya diizinkan untuk
dapat mengubah, menambah, atau pun membuang konten-konten yang
termuat di website tersebut, seperti Wikipedia.
 Kedua, blog dan micro blog, di mana user mendapat kebebasan dalam
mengungkapkan suatu hal di blog itu, seperti perasaan, pengalaman,
pernyataan, sampai kritikan terhadap suatu hal, seperti Twitter.
 Ketiga, konten atau isi, di mana para user di website ini saling
membagikan konten-konten multimedia, seperti ebook, video, foto,
gambar, dan lain-lain seperti Youtube.
 Keempat, situs jejaring sosial, di mana user memperoleh izin untuk
terkoneksi dengan cara membuat informasi yangbersifat pribadi,
kelompok atau sosial sehingga dapat terhubung atau diakses oleh orang
lain, seperti misalnya Facebook.
 Kelima, virtual game world, di mana pengguna melalui aplikasi 3D dapat
muncul dalam wujud avatar-avatar sesuai keinginan dan kemudian
berinteraksi dengan orang lain yang mengambil wujud avatar juga
layaknya di dunia nyata, seperti online game.
 Keenam, virtual social world, merupakan aplikasi berwujud dunia virtual
yang memberi kesempatan pada penggunanya berada dan hidup di dunia
virtual untuk berinteraksi dengan yang lain. Virtual social world ini tidak
jauh berbeda dengan virtual game world, namun lebih bebas terkait
dengan berbagai aspek kehidupan, seperti Second Life.

D. PEMBELAJARAN SEJARAH

Pembelajaran sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah


tentang asal-usul dan perkembangan serta penanan maasyarakat pada masa
lampau yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk
melatih kecerdasan, dalam pembelajaran sejarah, peran penting pembelajaran
terlihat jelas bukan hanya sebagai proses transfer ide, akan tetapi juga proses
pendewasaan peserta didik untuk memahami identitas, jati diri dan kepribadian
bangsa melalui pemahaman terhadap peristiwa sejarah. Dengan demikian
pembelajaran sejarah hendaknya memperhatikan beberapa prinsip:
1. Pembelajaran yang dilakukan haruslah adaptif terhadap perkembangan
peserta didik dan perkembangan zaman. Kendatipun sejarah bercerita
tentang kehidupan pada masa lalu, bukan berarti sejarah tidak bisa
diajarkan secara kontekstual. Banyak nilai dan fakta sejarah yang bila
disampaikan dengan benar dan sesuai dengan alam fikiran peserta didik
akan mampu membangkitkan pemahaman dan kesadaran peserta didik
terhadap nilai-nilai nasionalisme, patriotisme dan persatuan.
2. Pembelajaran sejarah hendaklah berorientasi pada pendekatan nilai.
Menyampaikan fakta memang sangat penting dalam 57 pembelajaran
sejarah, akan tetapi yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana
mengupas fakta-fakta tersebut dan mengambil intisari nilai yang terdapat
di dalamnya sehingga si pembelajar akan menjadi lebih mawas diri
sebagai akibat dari pemahaman nilai tersebut.
3. Strategi pembelajaran yang digunakan hendaklah tidak mematikan
kreatifitas dan memaksa peserta didik hanya untuk menghafal fakta
dalam buku teks. Sejarah sudah saatnya diajarkan dengan cara yang
berbeda, kebekuan pembelajaran yang terjadi seringkali dikarenakan
rendahnya kreatifitas dalam pembelajaran sejarah. Sebagai akibatnya
kejenuhan seringkali menjadi faktor utama yang dihadapi guru dalam
mengajarkan sejarah dan siswa dalam belajar sejarah.

Dari ketiga hal tersebut dapat dipahami bahwa tantangan guru dalam
mengajarkan sejarah menjadi tidak mudah. Pengajar harus memahami betul apa
tujuan, karakteristik dan sasaran pembelajaran sejarah. Pengajar juga harus
memahami visi dan misi pendidikan sehingga sejarah yang diajarkan dapat
memberi pencerahan dan landasan berfikir dalam bersikap bagi peserta didik
pada zamannya.

E. HASIL BELAJAR

Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang
dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Perubahan tersebut diartikan terjadinya peningkatan yang lebih
baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
sikap kurang sopan menjadi sopan. Kemampuan siswa dalam mempelajari
sesuatu tercermin dalam hasil belajar.

F. KERANGKA BERIKIR DAN HIPOTESIS

1. Kerangka Berfikir
Pengaruh Media Sosial Bagi Remaja :

a. Pengaruh Positif :

1) Remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial


yang sangat dibutuhkan di zaman digital seperti sekarang ini
2) Memperluas jaringan pertemanan dan remaja akan menjadi lebih mudah
bertemandengan orang lain di seluruh dunia
3) Memudahkan dalam memperoleh informasi. emaja menjadi mudah untuk
memperoleh informasi yang ada di internet karena adanya blog atau
website
4) Memudahkan remaja untuk sharing atau berbagi. Dengan adanya blog,
remaja mudah berbagi mengenai pengalaman hidupnya dan berbagai hal
lainnya yaitu dengan mempostingnya ke blog.

b.Pengaruh Negatif ;

1) Menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat


pemahaman bahasa pun menjadi terganggu.
2) Situs jejaring sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri
sendiri.Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka,
karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet

3. Hipotesis
Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
a. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada pengaruh penggunaan media social terhadap peningkatan
hasil belajar mata pelajaran sejarah

b. Hipotesis Alternatif (Ha)


Pembelajaran Kelas Eksperimen (dengan media sosial) Tes Hasil
Belajar Ada Pengaruh. Ada pengaruh media sosial terhadap
peningkatan hasil belajar mata pelajaran sejarah pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai