Anda di halaman 1dari 55

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Fenomena ini tentu sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi yang sangat
pesat dan seakan akan tidak pernah berhenti untuk membuat fenomena fenomena baru
masyarakat dunia, khususnya di Indonesia fenomena tersebut telah berakselerasi ke segala
aspek kehidupan. Fenomena media sosial diantaranya facebook, instagram, path, balckberry
messenger, dan sejenisnya.
Pada saat ini perkembangan teknologi dan komunikasi mengalami perkembangan yang
cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media massa, yang diawali dengan
munculnya surat kabar, radio dan televisi. Dan hingga pada hari ini, terbentuklah sebuah
bentuk media massa baru yang dikenal dengan sebutan new media, yang mencakup
teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi dimana keduanya membentuk suatu mata
rantai yang tak dapat terpisahkan. New media yang dimaksud disini adalah jaringan internet
yang dapat menghubungkan seluruh pengguna internet di seluruh dunia di dalam suatu
jaringan dimanapun dan kapanpun mereka berada.
Dalam melakukan aktivitasnya melalui new media, para pengguna internet kerap
mengakses media sosial yang merupakan suatu akun sosial dimana para anggota akun dapat
saling berkomunikasi, berbagi informasi baik tulisan, gambar, grafik, suara, video dan bentuk
lainnya. Beberapa contoh dari media social adalah Twitter, Facebook, Instagram, Line, BBM
dsb, Isi dari dari tiap media sosial biasanya memuat mengenai kejadian terkini di wilayah
internasional, regional nasional maupun lokal. Isi pesan pun bisa saja berisi mengenai
kejadian di sekitar si pengguna media sosial yang akhirnya di-update dan disebarkan kepada
para pengguna media sosial khususnya follower-nya sendiri sebagai audiens.
Mahasiswa Universitas Padjadjaran merupakan salah satu dari sekian banyak mahasiswa
universitas negeri maupun swasta yang memanfaatkan media sosial sebagai media
2

komunikasinya. Melalui akunnya dari tiap pengguna media sosial menyampaikan berbagai
informasi yang terkini dan terbaru berkaitan dengan kegiatan masing masing pengguna.
media social atau bahkan informasi yang sedang menjadi buah bibir di kalangan
nasional maupun internasional.
Pemanfaatan media sosial inilah yang menjadi suatu bahan pemikiran kami. Kami
mempertanyakan efektifitas dari tindak komunikasi mahasiswa Universitas Padjadjaran
dengan memanfaatkan media sosial. Apakah terdapat pengaruh antara pemanfaatan media
sosial oleh para mahasiswa Universitas Padjadjaran dengan komunikasi yang efektif.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat hubungan antara penggunaan media sosial dengan efektifitas
komunikasi mahasiswa jurusan statistika UNPAD 2011?
2. Apakah benar penggunaan media sosial memiliki pengaruh terhadap efektifitas
komunikasi mahasiswa jurusan statistika UNPAD 2011?
3. Bagaimana tingkat ketergantungan mahasiswa statistika UNPAD 2011 terhadap situs
jejaring social tersebut.

3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap apakah ada hubungan antara media
social dengan keefektifan dalam komunikasi di kalaangan mahasiswa statistika UNPAD
angkatan 2011.
Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan yang terdapat antara media sosial dengan efektifitas
komunikasi mahasiswa jurusan statistika UNPAD 2011
2. Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan media sosial terhadap efektifitas
komunikasi mahasiswa jurusan statistika UNPAD 2011.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah :
1. Manfaat Akademis
a) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
komunikasi.
b) Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi
pembaca mengenai analisis penggunaan media sosial terhadap efektifitas
komunikasi jurusan statistika UNPAD 2011.
2. Manfaat Praktis
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi individu,
kelompok dan organisasi khususnya mahasiswa jurusan statistika UNPAD
2011 dalam memanfaatkan media sosial sebagai salah satu media komunikasi
yang untuk mencapai komunikasi yang efektif dan menyeluruh.

4

1.5 Batasan Penelitian
1.5.1 Ruang Lingkup
1. Penulis membatasi ruang lingkup masalah yang terkait dengan variabel
bebas/independent yaitu penggunaan media sosial dan variabel
terikat/dependent yaitu efektifitas komunikasi.
2. Berdasarkan metode penelitian kuantitatif dengan cara survey korelasional yang
digunakan oleh penulis dalam proses penyusunan penelitian, penulis membatasi
objek penelitian pada mahasiswa Universitas Padjadjaran jurusan Statistika
angkatan 2011. Penelitian dilakukan pada periode Mei-Juni 2014.
Penulis memutuskan meneliti objek penelitian yang telah disebutkan di atas karena objek
penelitian berada dekat dengan penulis.

5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media Sosial
2.1.1 Definisi Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai
"sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi
dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-
generated content".

2.1.2 Klasifikasi Media Sosial
Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum
internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video,
peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang
media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi,
self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai
jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010.
Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial:
a. Proyek Kolaborasi
Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun
me-remove konten konten yang ada di website ini, contohnya wikipedia.

6

b. Blog dan Microblog
User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat
ataupun mengkritik kebijakan pemerintah, contohnya twitter.

c. Konten
Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten konten
media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain lain,
contohnya youtube.

d. Situs Jejaring Sosial
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara
membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain.
Informasi pribadi itu bisa seperti foto foto, contoh facebook.

e. Virtual Game World
Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa
muncul dalam bentuk avatar avatar yang diinginkan serta berinteraksi
dengan orang lain selayaknya di dunia nyata, contohnya game online.

f. Virtual Social World
Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual,
sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun,
Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan,
contohnya second life.

2.1.3 Ciri- ciri Media Sosial
Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa
keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
7

Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
2.2 Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari selain menjadi makhluk individu, manusia juga sebagai
makhluk sosial yang sangat membutuhkan interaksi dengan orang lain. Dari interaksi itulah
terjadi komunikasi untuk menyampaikan pesan, saling bertukar informasi dengan orang lain
untuk tujuan tertentu.
2.2.1 Definisi Komunikasi
Everett M. Rogers, mengemukakan pendapatnya yaitu Komunikasi adalah suatu
proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Rogers dan O. Lawrence Kincaid berpendapat Komunikasi adalah suatu proses
dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan
satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
2.2.2 Fungsi Komunikasi
Beberapa fungsi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menurut para ahli:
Menurut Thomas M. Scheidel, Kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan
dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang
sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain utuk merasa, berpikir, atau
berperilaku seperti yang kita inginkan.
Rudolf F. Verderber, Komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi
social, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan degan orang
lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan
keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
pada saat tertentu.


8

2.3 Efektivitas Komunikasi
Efektivitas merupakan suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau
kegagalan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan. Sedangkan komunikasi adalah
sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan akibat tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas komunikasi adalah suatu proses
penyampaian pesan yang mampu mencapai tujuan dari isi pesan tersebut dan memberikan
umpan balik (feed back) atau reaksi sehingga pesan pun berhasil tersampaikan dan
menimbulkan sebuah komunikasi yang efektif.
Efektivitas tidak boleh lepas dari: faktor tujuan, faktor manusia, faktor nilai-nilai dan
faktor sistem organisasi itu sendiri yang dihubungkan dengan kondisi waktu, target, jumlah,
dan kualitas. Dengan demikian efektivitas ternyata bersifat multidimensional, sehingg strategi
yang dipilih untuk meningkatkan efektivitas tergantung pada kekhususan atau spesifikasi
faktor dari permasalahan yang hendak dipecahkan. Yang perlu digaris bawahi bahwa sesuatu
yang efektif belum tentu efisien, demikian sebaliknya sesuatu yang efisien belum tentu
efektif, namun perlu ditegaskan kembali bahwa jika sesuatu kegiatan atau aktivitas telah
terbukti ketidakefektifannya maka tidak perlu lagi mempersoalkan efisiensinya.
Robbins mengemukakan bahwa untuk mengukur efektivitas dapat digunakan empat
model pendekatan yaitu: (a) pendekatan pencapaian tujuan (Goal attainmet), (2) pendekatan
sistem yang menekankan stabilitas, (3) pendekatan konstituensi strategis yang menekankan
terpenuhinya tuntutan stakeholder dan (4) pendekatan nilai-nilai bersaing yang
mempertemukan tiga kriteria yaitu human relation model, open system model dan rational
goad model.

9

2.3.1 Indikator Komunikasi Efektif
Steward L Tubbs, mengemukakan bahwa komunikasi dapat dikatakan efektif
apabila ada lima indikasi berikut:
1. Pengertian, penerimaan yang cermat dari isi stimulasi seperti apa yang
dimaksud oleh komunikator.
2. Kesenangan, komunikasi ini juga disebut dengan komunikasi fasis (phatic
communication) yang dimaksud untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi
menjadikan hubungan antar individu menjadi hangat, akrab dan menyenangkan.
3. Pengaruh pada sikap, komunikasi juga sering dilakukan untuk mempengaruhi
orang lain, seperti seorang khotib yang ingin membangkitkan sikap keagamaan
dan mendorong jamaah dapat beribadah dengan baik, atau seorang politisi yang
ingin menciptakan citra yang baik kepada publik pemilihnya, dan lain-lain.
4. Hubungan sosial yang makin baik, komunikasi juga ditunjukkan untuk
menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Manusia adalah makhluk sosial yang
tidak dapat bertahan hidup sendiri, untuk itu manusia selalu berkeinginan untuk
berhubungan dengan orang lain secara positif.
5. Tindakan, tindakan persuasi dalam komunikasi digunakan untuk mempengaruhi
sikap persuasif, juga diperlukan untuk memperoleh tindakan yang dikehendaki
komunikator. Dalam hal ini, efektivitas komunikasi biasanya diukur dari
tindakan nyata oleh komunikan.
2.3.2 Prinsip Komunikasi Efektif
1. Prinsip berbicara efektif. Sebuah komunikasi dapat dikatakan efektif apabila
menarik untuk didengar, sasaran tercapai (instruktif, informatif,
ajakan/himbauan, argumentatif, dan klarifikatif). Indikasinya adalah jelas
artikulasinya, hemat kata-kata, bahasa yang mudah dimengerti, suara yang enak
untuk didengar dan dirasakan.
2. Mendengar dengan aktif. Mendengar adalah hal yang utama dalam
berkomunikasi, mendengar dengan aktif berarti mendengar untuk mengerti apa
yang dikatakan dibalik pesan tadi. Brownell menyatakan bahwa, efektifitas
10

mendengarakan terdapat enam unsur yang dikenal dengan HURIER
(Hearing, Understand,Rembering, Interpreting, Evaluating, Responding).
2.3.3 Hukum Komunikasi Efektif
1. Respect. Sikap hormat dan sikap menghargai terhadap lawan bicara
kita. Samuel Johnson mengatakan bahwa There will be no RESPECT without
TRUST, and there is no trust without INTEGRITY.
2. Empati. Kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain.
3. Audible. Dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
4. Clarity. Kejelasan dari pesan yang disampaikan.
5. Humble. Sikap rendah hati adalah unsur sikap untuk membangun rasa
menghargai orang lain.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka penulis mencoba untuk merumuskan hipotesis
yang akan diuji kebenarannya, apakah hasil penelitian akan menerima atau menolak hipotesis
tersebut, sebagai berikut:
H
01
: Tidak terdapat hubungan antara media sosial dengan efektifitas komunikasi mahasiswa
jurusan statistika UNPAD 2011
H
02
: Tidak terdapat pengaruh penggunaan media sosial terhadap efektifitas komunikasi
mahasiswa mahasiswa jurusan statistika UNPAD 2011.
2.5 Pendekatan Statistik
Dalam pemilihan sampel yang akan diobservasi digunakan pengambilan sampel
secara acak (probability sampling). Probability sampling adalah semua unsur yang ada di
populasi mempunyai peluang yang sama untuk terambil sebagai sampel mewakili
11

populasinya. Pengambilan sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah acak
sederhana (simple random sampling).
Terdapat beberapa tahap dalam melakukan uji data, yaitu dimulai dengan
menggunakan uji validitas dan uji normalitas dengan tujuan untuk mendapatkan data yang
valid, dan normal. Butir pertanyaan dinyatakan valid apabila memenuhi syarat yaitu r hitung
lebih besar dari r table yaitu 0.133 (r hitung > 0.133). apabila data dinyatakan tidak valid,
maka diharuskan untuk menyebarkan kuesioner kembali dan mengujinya kembali hingga
mendapatkan data yang valid. Data dinyatakan normal apabila besar signifikansi yang
dihasilkan lebih besar dari 0.05 ( > 0.05).
Untuk menguji korelasi dan pengaruh data harus merupakan data yang valid dan
berdistribusi normal. Kekuatan korelasi ditentukan dengan syarat yaitu sebagai berikut:
a. 0 : tidak ada korelasi
b. > 0 0.25 : korelasi sangat lemah
c. > 2.5 0.5 : korelasi cukup
d. > 0.5 0.75 : korelasi kuat
e. >0.75 0.99 : korelasi sangat kuat
f. 1 : korelasi sempurna
Untuk mengetahui besar pengaruh, maka dilakukan uji regresi linier sederhana karena
hanya menggunakan dua variable. Ketentuan pengaruh dapat diputuskan dengan syarat yang
sama untuk ketentuan korelasi dimana hasil uji regresi dinyatakan dalam lambang R
2
.

12

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat dilihat menurut teknik sampling, timbulnya variabel, model
pengembangan atau pertumbuhan, dan menurut rancangan penelitian (Arikunto, 2002:75).
Jenis penelitian menurut teknik teknik sampling dibagi tiga yaitu penelitian populasi, penelitian
sampel dan penelitian studi kasus.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Studi Kasus. Penelitian ini
merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu penelitian unit secara
intensif. Ciri dari jenis Penelitian Studi Kasus adalah jumlah subjek yang cenderung sedikit,
namun variabelnya luas. Keuntungan dari desain ini ialah pengkajian secara rinci, meskipun
jumlah responden sedikit. Hal ini terlihat dari jumlah populasi yang tidak berjumlah banyak,
namun variabelnya terdiri dari berbagai jenis socmed yang akan diteliti.
13

Pilot Survey
Dalam penelitian ini responden untuk pilot survey adalah sebanyak 10% dari total
populasi atau sekitar 8 orang responden. Berikut adalah data hasil pilot survey:
NPM Total Variabel X Total Variabel Y
140610110085 15 8
140610110012 18 9
140610110005 18 9
140610110055 14 6
140610110087 15 6
140610110052 11 6
140610110048 16 8
140610110069 18 9

Analisis Koefisien Korelasi
- Pearson test dengan menggunakan software SPSS 19 adalah sebagai berikut :
Correlations

VAR00001 VAR00002
VAR00001 Pearson Correlation 1 .866
**

Sig. (2-tailed)

.005
N 8 8
VAR00002 Pearson Correlation .866
**
1
Sig. (2-tailed) .005

N 8 8
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil output diatas, maka diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.866.
- Rank Spearmen test dengan menggunakan software SPSS 19 adalah sebagai berikut:
Correlations
14


VAR00001 VAR00002
Spearman's rho VAR00001 Correlation Coefficient 1.000 .942
**

Sig. (2-tailed) . .000
N 8 8
VAR00002 Correlation Coefficient .942
**
1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 8 8
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil output diatas, maka diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.942.
Ukuran Sampel untuk Korelasi Variabel X dan Y
Mencari ukuran sampel untuk korelasi variabel X dan Y dapat dirumuskan sebagai berikut :
Iterasi pertama

(


)
Hitung nilai n

(


Iterasi selanjutnya

(


)

( )


15

Perhitungan dengan Excel
dan
Iterasi Up N
Iterasi 1 0.762410616 21.62146847
Iterasi 2 0.78525089 37.40574705
Iterasi 3 0.775348134 38.29022079
Iterasi 4 0.775041273 38.31817108
Iterasi 5 0.775031813 38.31903328
Iterasi 6 0.775031522 38.31905985
Iterasi 7 0.775031513 38.31906067
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimum adalah sebanyak 38.319
38 orang responden.

3.2 Populasi dan Sampel disertai Teknik Sampling
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi aktif
jurusan Statistika Unpad 2011 yang berjumlah 79 orang. Populasi tersebut terdiri dari 20
orang berjenis kelamin laki-laki dan 50 orang berjenis kelamin perempuan dengan rentang
usia 20-22 tahun . Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling.
Simple Random Sampling adalah teknik memilih sampel yang dapat dilaksanakan
apabila populasi tidak begitu banyak variasinya dan secara geografis tidak terlalu menyebar
serta harus ada daftar populasi (sampling frame). Cara pengacakan dapat dilakukan dengan
melakukan undian, memakai tabel bilangan random dan memakai paket komputer (kalau
sudah mempunyai kerangka sampel).

Apabila penelitian ini sudah dilakukan, akan dibuat kerangka sampel dari hasil
observasi dan pendataan secara manual. Langkah selanjutnya adalah menentukan besaran
atau ukuran sampel sebagai target populasi.
16

Adapun dalam hal menentukan tingkat keefektifan mahasiswa Statistika Unpad 2011
dalam menggunakan socmed, dipilih sampel acak.
Setelah mengetahui ukuran sampel, maka langkah selanjutnya adalah menentukan
teknik sampling. Teknik sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang refresentatif
dari populasi. Maka digunakanlah Teknik Sampling Acak untuk responden yaitu
mahasiswa/mahasiswi Statistika Unpad 2011.
Dengan menggunakan bantuan software, didapat 36 orang sebagai sampel penelitian.

3.3 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung. Data primer dapat berupa
kuesioner, kelompok fokus, dan juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber.
Kuesioner dipilih untuk sumber data dalam penelitian ini. Kuesioner adalah daftar
pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam kuesioner cukup terperinci dan lengkap biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban
(kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas
(kuesioner terbuka).

3.4 Variabel Penelitian
Penelitian ini melibatkan beberapa variabel yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media sosial yang
dikenakan pada kelompok yang akan diobservasi.
b. Variabel Terkait (Y)
Variabel terkait dalam penelitian ini adalah efektifitas komunikasi.
c. Variabel Ekstraneous
Variabel ekstraneous dalam penelitian ini adalah perkembangan jaman.
17

d. Variabel Moderator
Variabel moderator dalam penelitian ini adalah gaya hidup.

3.5 Langkah-langkah Penyelesaian Masalah
X
Penggunaan media social
pengaruh

Tidak ada pengaruh

Y
Efektifitas komunikasi
mahasiswa statistika
UNPAD angkatan 2011
a. Media silahturahmi
b. Mendapatkan berita
terkini
c. Motivasi
d. Informasi
e. Pemecahan masalah/
konseling
f. Media hiburan
g. Sumber rejeki
a. Menarik perhatian
untuk komunikasi
b. Penerimaan pesan
c. Penafsiran pesan
d. Setelah memperoleh
pesan disimpan, untuk
digunakan kembali


18






















Observasi
Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Studi Pustaka
Pengumpulan Data



Desain Kuisioner
Penyebaran Kuisioner
Pengolahan Data
Uji Validitas
& Reliabilitas
Rekapitulasi Kuisioner
Data Umum Responden
Penyusunan Data Mentah
Analisis
Kesimpulan dan Saran
Selesai
19


Langkah-langkah pemecahan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Memulai penelitian dengan melakukan studi pendahuluan, yakni melihat fenomena riil
yang terjadi.
2. Melakukan studi kepustakaan untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan
selanjutnya.
3. Menentukan latar belakang dari permasalahan yang akan diteliti, menentukan
pendefinisian dan pembatasan masalah yang berguna untuk merumuskan fenomena-
fenomena yang ada secara sistematis berdasarkan teori-teori yang sudah ada.
4. Menentukan tujuan penelitian dari identifikasi masalah.
5. Melakukan pengumpulan data dengan cara:
a. Membuat desain kuisioner.
b. Menyebarkan kuisioner kepada responden.
6. Melakukan pengolahan data meliputi:
a. Uji validitas (tingkat/derajat pengukuran) dan reliabilitas (keandalan) data, apabila
data belum valid dan reliabel maka dilakukan revisi desain kuesioner, apabila data
telah valid dan reliabel, maka lanjut ke tahap selanjutnya.
b. Melakukan rekapitulasi data umum responden.
c. Melakukan penyusunan data mentah kuesioner.
7. Melakukan analisis terhadap perhitungan yang telah dilakukan.
8. Mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta memberikan saran yang
diharapkan berguna untuk perusahaan.
9. Penelitian selesai.





20



3.6 Jadwal Penelitian
Kegiatan
Hari ke-
1-5 6-9 10-20 21-30
Menyusun Proposal
Menyusun Instrumen
Penelitian

Analisis Data
Menyusun Laporan
Penelitian



3.7 Anggaran Biaya Penelitian
Rekapitulasi anggaran biaya penelitian
No Uraian Jumlah (Rp)
1 Foto copy kuesioner @500 45.000
2 Print proposal penelitian 10.000
3 Pulpen @2.000 x 3 6.000
Total 61.000


21

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Sampel
Hasil pengacakan menggunakan Ms. Excel, maka NPM yang digunakan sebagai
sampel yakni:
Tabel 4.1 Hasil Pengacakan Sampel
Nama Responden =RAND()
Hilman Giri 140610110065 0,906508
Devi Putri Dewanti 140610110067 0,959892
Dwi Lucia Arfani 140610110020 0,510851
Sena Putra Perdana 140610110077 0,225107
Maryati 140610110031 0,049723
Ai Citraningsih 140610110003 0,448645
Toni Putra 140610110074 0,024422
Ira Herawati 140610110048 0,172216
Gresia Safitri Simamora 140610110063 0,073719
Yosephine Aprilia 140610110013 0,6375
Dea Handayani 140610110081 0,798244
Risman Kurnia 140610110035 0,955791
Fanji Fenwila 140610110050 0,652637
Grace Shela Wirawaty 140610110032 0,211354
Adiza Sabila 140610110045 0,454046
Sylvia Ayu 140610110025 0,927746
Alvionita 140610110072 0,806583
Yesi Oktavyani 140610110016 0,932475
Desi Melyana 140610110008 0,464784
Indira Pertami 140610110080 0,599945
22

Diyah Naelufar 140610110030 0,637657
Mardha Tilla Pratiwi 140610110076 0,658801
Zahra Syahida 140610110004 0,799082
Feny Qhulbiratih 140610110007 0,712428
Afny Amelya 140610110056 0,861385
Rizka Azizah 140610110058 0,145656
Prayoga Erlangga 140610110083 0,668296
Dina Apriliani 140610110046 0,637841
Agil Rikagil 140610110014 0,278035
Ardhian Dewagupta 140610110066 0,69839
Kurnia Saragih 140610110078 0,35114
Fandry Akhlamadi 140610110038 0,211334
Sandra Tria 140610110042 0,378887
Viranty Pradani 140610110079 0,022112
Nurul Ardiyani 140610110026 0,153031
Lita Oktaviany 140610110006 0,604561
Obet Ester Nababan 140610110039 0,94982
Muthia Ikhsania 140610110061 0,38107
23

Jenis Kelamin Jumlah Proporsi
Laki-laki 10 0,26316
Perempuan 28 0,73684
Total 38 1

Jika ditampilkan pada diagram, maka

Interpretasi:
Dari diagram pie chart terlihat bahwa pada data sampel terdiri dari 2 jenis kelamin yakni laki-
laki dan perempuan dengan jumlah laki-laki sebanyak 10 orang dengan proporsi 26,32% dan
perempuan sebanyak 28 orang dengan proporsi 73,68%.
Pada kuisioner dengan item pertanyaan media sosial apa yang dimiliki dan digunakan oleh
responden, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Twitter Facebook Instagram Path Line BBM Whatsapp Lainnya
Total 32 29 14 14 29 18 11 5

26%
74%
Diagram Sampel
Laki-laki Perempuan
24


Interpretasi:
Dari diagram pie chart terlihat bahwa media sosial yang digunakan oleh 38 responden terdiri dari
twitter sebanyak 32 orang ( 21%), facebook sebanyak 29 orang (19%), instagram sebanyak 14
orang (9%), path sebanyak 14 orang (9%), line sebanyak 29 orang (19%), BBM sebanyak 18
orang (12%), whatsapp sebanyak 11 orang (7%), dan media sosial lainnya sebanyak 5 orang
(4%).
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas menunjukkan kemampuan instrumen penelitian mengukur dengan tepat atau
benar apa yang hendak diukur. Reliabilitas menunjukkan keajegan, kemantapan atau
kekonsistenan suatu instrumen penelitian mengukur apa yang diukur.
Dalam praktik penelitian, umumnya para peneliti biasa menggunakan korelasi item-total
dan atau korelasi item-total dikoreksi sebagai statistik uji validitas. Sdangkan pengujian
reliabilitas, biasa digunakan koefisien alpha Cronbach (Sekaran,2000; Hair, Anderson, Tatham
& Black, 1998).
21%
19%
9%
9%
19%
12%
7%
4%
Media Sosial
Twitter Facebook Instagram Path Line BBM Whatsapp Lainnya
25

4.2.1 Uji Validitas
Data Analysis pada Microsoft Excel 2007 atau 2010 biasanya digunakan untuk
mengolah data dan kemudian menganalisisnya. Biasanya yang berkaitan dengan statistik
data tersebut, misalnya Regresi, Anova, Korelasi, Kovarian, dan sebagainya. Menu Data
Analysis memang masih tersembunyi, sehingga harus memunculkannya secara manual.
Langkah-langkah:
1. Input data dari 38 responden yang telah dipilih secara acak dengan ketentuan rentang nilai
(SS=5, S=4, N=3, TS=2, STS=1)
2. Lakukan pengujian korelasi menggunakan menu Data kemudian pilih Data Analysis
Pada kotak dialog yang muncul, pilih correlation
Klik ok dan tunggu sampai data analysis menyediakan kotak input data yang akan
dianalisis
Isi pada kotak input range dengan data kecuali kolom responden, kemudian beri
tanda cek atau centang pada tab label in first row jika nomor item pertanyaan
diinput dalam input range. Klik ok.
Maka, akan muncul output pada Excel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Nilai Korelasi
1 2 3 4 5 6 7
... ... ... ... ... ... ...
Total 0,548071 0,339461 0,256688 0,464874 0,470094 0,475382 0,615504

8 9 10 11 12 13 14 15 16
... ... ... ... ... ... ... ... ...
0,452708 0,441315 0,733758 0,601262 0,366042 0,665645 0,539208 0,329002 0,441866

26

17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total
... ... ... ... ... ... ... ... ...

0,8185 0,7382 0,5924 0,5250 0,6409 0,5103 0,6253 0,5892 0,114 1

Pada output Excel, terlihat koefisien korelasi antara item pertanyaan nomor 1 dengan total
adalah 0,548071; 0,339461 adalah koefisien korelasi antara item pertanyaan nomor 2
dengan total dan seterusnya. Koefisien korelasi tersebut selanjutnya disebut r hitung.
3. Menentukan r tabel:
Pada tabel r untuk N (jumlah responden uji coba) sebanyak 38 dan taraf signifikansi 5%
diperoleh angka . angka tersebut dinamakan r tabel. Ini bisa dilihat pada tabel r Produc
Moment dan didapat nilai r tabel sebesar 0,32.
4. Menguji Validitas Butir Instrumen:
Kriteria: Jika r hitung lebih dari r tabel maka item yang dianalisis dinyatakan valid dan
sebaliknya.
5. Untuk menentukan butir instrumen valid atau tidak, bisa digunakan rumus IF , berikut
tampilan setelah r tabelnya dimasukkan.
Masukkan perintah otomasi. Contoh jika kita ingin menguji apakah item 1 valid
ataukah tidak maka letakkan kursor di bawah r tabel pada kolom item 1 dan
masukkan perintah =I F(K9>K10;"valid";"tdk valid
Kopikan formula tersebut pada item-item berikutnya sehingga akan terlihat item-
item yang valid dan tidak, seperti gambar berikut:
Tabel 4.3 Uji Validitas menggunakan Ms. Excel
1 2 3 4 5 6 7
... ... ... ... ... ... ...
Total 0,548071 0,339461 0,256688 0,464874 0,470094 0,475382 0,615504
r-tabel 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32
valid Valid tdk valid valid valid valid valid
27


8 9 10 11 12 13 14 15 16
... ... ... ... ... ... ... ... ...
0,452708 0,441315 0,733758 0,601262 0,366042 0,665645 0,539208 0,329002 0,441866
0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32
valid valid valid valid valid valid valid valid valid

17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total
... ... ... ... ... ... ... ... ...

0,8185 0,7382 0,5924 0,5250 0,6409 0,5103 0,6253 0,5892 0,114 1
0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32
valid valid valid Valid valid valid valid valid tdk valid valid
Terlihat dari hasil output menggunakan software Excel, dari 25 item pertanyaan terdapat 2
item pertanyaan yang tidak valid yakni item pertanyaan 2 dan 25.
Ketika suatu item pada kuisioner tidak valid, maka hal yang dapat dilajukan yakni
melakukan survey dengan ulang dengan item pertanyaan yang tidak valid direvisi atau item
pertanyaan yang tidak valid tersebut dihilangkan.
Penulis memilih menggunakan cara kedua yakni dengan menghilangkan item pertanyaan
yang tidak valid sehingga didapat hasil sebagai berikut.
Tabel 4.4 Uji Validitas 2 dengan menggunakan Ms. Excel
1 2 4 5 6 7 8 9
... ... ... ... ... ... ... ...
Total 0,5649 0,3765 0,4617 0,49243 0,49114 0,61817 0,45910 0,4563
r-tabel 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32
valid Valid valid valid valid Valid valid valid
28


10 11 12 13 14 15 16 17
... ... ... ... ... ... ... ...
0,733758 0,601262 0,366042 0,665645 0,539208 0,329002 0,441866 0,8185
0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32
Valid valid Valid valid valid Valid valid valid

18 19 20 21 22 23 24 Total
... ... ... ... ... ... ...

0,7382 0,5924 0,5250 0,6409 0,5103 0,6253 0,5892 1
0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32
Valid valid Valid valid Valid valid valid valid
Selain itu, uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS 19, maka
diperoleh output sebagai berikut.

29

Tabel 4.5 Uji Validitas secara Keseluruhan
JML JML JML JML JML
item1
Pearson
Correlation .548**
item7
Pearson
Correlation .616**
item13
Pearson
Correlation .666**
item19
Pearson
Correlation .592**
item25
Pearson
Correlation 0.114
Sig. (2-tailed) 0
Sig. (2-
tailed) 0
Sig. (2-
tailed) 0
Sig. (2-
tailed) 0
Sig. (2-
tailed) 0.495
N 38 N 38 N 38 N 38 N 38
item2
Pearson
Correlation .339*
item8
Pearson
Correlation .453**
item14
Pearson
Correlation .539**
item20
Pearson
Correlation .525**

Sig. (2-tailed) 0.037
Sig. (2-
tailed) 0.004
Sig. (2-
tailed) 0
Sig. (2-
tailed) 0.001

N 38 N 38 N 38 N 38

item3
Pearson
Correlation 0.257
item9
Pearson
Correlation .441**
item15
Pearson
Correlation .329*
item21
Pearson
Correlation .641**

Sig. (2-tailed) 0.12
Sig. (2-
tailed) 0.006
Sig. (2-
tailed) 0.044
Sig. (2-
tailed) 0

N 38 N 38 N 38 N 38

item4
Pearson
Correlation .465**
item10
Pearson
Correlation .734**
item16
Pearson
Correlation .442**
item22
Pearson
Correlation .510**

Sig. (2-tailed) 0.003
Sig. (2-
tailed) 0
Sig. (2-
tailed) 0.005
Sig. (2-
tailed) 0.001

N 38 N 38 N 38 N 38

item5
Pearson
Correlation .470**
item11
Pearson
Correlation .601**
item17
Pearson
Correlation .819**
item23
Pearson
Correlation .625**

Sig. (2-tailed) 0.003
Sig. (2-
tailed) 0
Sig. (2-
tailed) 0
Sig. (2-
tailed) 0

N 38 N 38 N 38 N 38

item6
Pearson
Correlation .475**
item12
Pearson
Correlation .366*
item18
Pearson
Correlation .738**
item24
Pearson
Correlation .589**

Sig. (2-tailed) 0.003
Sig. (2-
tailed) 0.024
Sig. (2-
tailed) 0
Sig. (2-
tailed) 0

N 38 N 38 N 38 N 38

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).



30

Hasil output menggunakan SPSS di atas dengan alpha sebesar 0,05 dengan uji 2 sisi
dan jumlah data (n=38) terlihat bahwa uji validitas secara keseluruhan terhadap semua
item pertanyaan dengan menggunakan nilai korelasi item pertanyaan 3 dan 25 tidak
signifikan. Sedangkan item pertanyaan lainnya memiliki nilai korelasi lebih besar dari
nilai r tabel (0,32) sehingga dapat disimpulkan item pertanyaan selain item 3 dan 25
dinyatakan valid.
Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel X
Correlations

JML
JML
item1 Pearson Correlation .548 item9 Pearson Correlation .441
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .006
N 38 N 38
item2 Pearson Correlation .339 item10 Pearson Correlation .734
Sig. (2-tailed) .037 Sig. (2-tailed) .000
N 38 N 38
item3 Pearson Correlation .257 item11 Pearson Correlation .601
Sig. (2-tailed) .120 Sig. (2-tailed) .000
N 38 N 38
item4 Pearson Correlation .465 item12 Pearson Correlation .366
Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) .024
N 38 N 38
item5 Pearson Correlation .470 item13 Pearson Correlation .666
Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) .000
N 38 N 38
item6 Pearson Correlation .475 item14 Pearson Correlation .539
Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) .000
N 38 N 38
item7 Pearson Correlation .616 item15 Pearson Correlation .329
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .044
N 38 N 38
item8 Pearson Correlation .453 item16 Pearson Correlation .442
Sig. (2-tailed) .004 Sig. (2-tailed) .005
N 38 N 38

VAR00026 Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)


N 38

31

Pengujian validitas secara parsial pada variabel X, dengan r tabel sebesar 0,32 nilai
korelasi Pearson pada item pertanyaan 3 lebih kecil dari r tabel sehingga item ini tidak
valid pada signifikansi 0,05.
Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Y
Correlations

JML
item17 Pearson
Correlation
.819
Sig. (2-tailed) .000
N 38
item18 Pearson
Correlation
.738
Sig. (2-tailed) .000
N 38
item19 Pearson
Correlation
.592
Sig. (2-tailed) .000
N 38
item20 Pearson
Correlation
.525
Sig. (2-tailed) .001
N 38
item21 Pearson
Correlation
.641
Sig. (2-tailed) .000
N 38
item22 Pearson
Correlation
.510
Sig. (2-tailed) .001
N 38
item23 Pearson
Correlation
.625
Sig. (2-tailed) .000
N 38
item24 Pearson
Correlation
.589
Sig. (2-tailed) .000
N 38
item25 Pearson
Correlation
.114
Sig. (2-tailed) .495
N 38
JML Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)

N 38

32

Pengujian validitas secara parsial pada variabel Y, dengan r tabel sebesar 0,32 nilai
korelasi Pearson pada item pertanyaan 25 lebih kecil dari r tabel sehingga item ini tidak
valid pada signifikansi 0,05.
4.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas dengan menggunakan Ms. Excel, langkah-langkah:
1. Pisahkan jawaban responden terhadap item bernomor ganjil dan item bernomor genap
dan hitung jumlah total masing-masing kelompok seperti gambar berikut:
2. Kopikan Skor total pada kedua kelompok pada sheet baru seperti gambar berikut:
Tabel 4.8 Skor Total pada Item Pertanyaan Ganjil dan Genap
Ganjil Genap
37 44
35 38
41 47
41 45
37 44
32 42
51 57
38 42
50 51
49 52
44 49
43 46
43 47
37 42
37 47
37 41
42 46
42 50
39 44
41 44
41 44
37 46
54 57
41 43
37 41
36 40
41 45
41 45
40 45
43 52
41 44
34 44
37 45
46 52
36 40
34 42
42 51
39 45
33


3. Pengujian reliabilitas:
Pengujian reliabilitas dengan teknik ini pada prinsipnya adalah menguji korelasi antara
total skor untuk item ganjil dan item genap, sehingga langkah-langkahnya sama dengan
pengujian korelasi pada uji validitas.
Klik data pada menu bar dan klik data analysis
Klik correlation sehingga muncul dialog box, Klik ok dan tunggu sampai data
analysis menyediakan kotak input data yang akan dianalisis.
Isi pada kotak input range dengan data kecuali kolom responden, kemudian beri
tanda cek atau centang pada tab label in first row jika nomor item pertanyaan
diinput dalam input range. Klik ok.
Maka, akan muncul output pada Excel sebagai berikut:
Ganjil Genap
Ganjil 1
Genap 0,863936 1

Output dari Ms. Excel di atas memperlihatkan nilai 0,863936; angka ini adalah tingkat
reliabilitas dari instrumen tentang efektivitas komunikasi, jika tingkat reliabilitas instrumen
lebih dari 0,7 maka instrumen tersebut dikatakan reliabel dan sebaliknya.

Pengujian reliabilitas dengan menggunakan IBM SPSS 19 memberikan output sebagai
berikut.



34

Tabel 4.9 Uji Validitas secara Keseluruhan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.893 .894 23
Pengujian reliabilitas secara keseluruhan terhadap variabel X dan Y diperoleh nilai alpha
cronbach dengan menggunakan program IBM SPSS adalah 0,893 > 0,6 maka variabel
dependen dan independen tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel X (Penggunaan Media Sosial)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.820 .824 15
Pengujian reliabilitas secara parsial terhadap variabel X (penggunaan media sosial)
diperoleh nilai alpha cronbach dengan menggunakan program IBM SPSS adalah 0,820 >
0,6 maka variabel Penggunaan Media Sosial yang diwakili dengan 15 butir pertanyaan
yang dinyatakan reliabel.
Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Y (Efektivitas Komunikasi)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.864 .863 8
Pengujian reliabilitas secara parsial terhadap variabel Y (efektivitas komunikasi) diperoleh
nilai alpha cronbach dengan menggunakan program IBM SPSS adalah 0,864 > 0,6 maka
variabel Penggunaan Media Sosial yang diwakili dengan 8 butir pertanyaan yang
dinyatakan reliabel.
35


4.3 Transformasi Data
Keterangan:
X = variabel penggunaan media social
Y = variabel efektifitas komunikasi
Dari hasil kuesioner untuk mencari variabel Penggunaan media social (X) dan variable
Efektifitas Komunikasi (Y), penulis mendapatkan data mentah yaitu dalam bentuk skala Likert
yang merupakan skala pengukuran sikap. Penulis mengubah data mentah tersebut ke dalam skala
interval dengan menggunakan software successive Interval yaitu software tambahan untuk
Ms.Excel. Sehingga datanya menjadi sebagai berikut.

36

Succesive Interval

p1 p2 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24
2.93 2.59 1 2.3 2.64 2.43 2.795 1 2.399 1 3.24 3.47 2.45 3.47 3.28 1 2.44 3.28 3.45 3.38 3.72 3.53 3.44
2.93 4.03 2.47 3.62 3.95 3.63 2.795 1 1 2.17 1 2.2 1 2.2 3.28 1 2.44 3.28 2.23 2.23 1 1 1
2.93 4.03 1 3.62 2.64 3.63 2.795 1 2.399 2.17 3.24 3.47 1 4.85 4.56 2.41 3.64 3.28 4.77 3.38 3.72 2.27 3.44
2.93 4.03 2.47 3.62 2.64 2.43 2.795 2.26 2.399 3.3 3.24 3.47 2.45 3.47 3.28 2.41 3.64 3.28 3.45 3.38 2.44 2.27 2.19
2.93 4.03 2.47 2.3 3.95 3.63 2.795 2.26 3.689 3.3 2.03 2.2 1 1 1 1 2.44 3.28 3.45 3.38 3.72 2.27 3.44
1 2.59 2.47 1 2.64 2.43 2.795 1 1 3.3 3.24 2.2 2.45 2.2 2.14 1 3.64 3.28 3.45 2.23 2.44 2.27 2.19
4.28 4.03 3.92 5.05 3.95 4.77 2.795 3.36 3.689 3.3 4.73 4.85 3.9 2.2 4.56 3.8 4.85 4.85 4.77 4.6 5.05 4.91 4.91
2.93 2.59 2.47 3.62 2.64 2.43 2.795 1 2.399 1 3.24 3.47 2.45 3.47 3.28 1 2.44 3.28 1 3.38 3.72 3.53 2.19
4.28 4.03 1 3.62 3.95 4.77 1 2.26 3.689 3.3 3.24 4.85 3.9 4.85 4.56 3.8 4.85 4.85 4.77 4.6 3.72 3.53 3.44
4.28 4.03 3.92 3.62 5.18 3.63 4.412 3.36 3.689 4.57 4.73 4.85 2.45 3.47 2.14 2.41 4.85 4.85 3.45 3.38 2.44 4.91 3.44
2.93 4.03 2.47 3.62 3.95 3.63 2.795 3.36 3.689 3.3 3.24 3.47 2.45 3.47 3.28 2.41 3.64 3.28 3.45 3.38 3.72 3.53 3.44
4.28 2.59 2.47 3.62 2.64 2.43 4.412 2.26 2.399 2.17 3.24 3.47 3.9 4.85 4.56 2.41 3.64 4.85 2.23 2.23 2.44 3.53 2.19
2.93 2.59 3.92 5.05 5.18 4.77 4.412 2.26 2.399 2.17 2.03 3.47 2.45 3.47 3.28 2.41 3.64 3.28 2.23 2.23 3.72 3.53 2.19
4.28 4.03 2.47 3.62 2.64 2.43 2.795 2.26 2.399 2.17 1 2.2 2.45 2.2 2.14 1 3.64 3.28 2.23 2.23 2.44 2.27 3.44
1.83 4.03 2.47 2.3 3.95 3.63 2.795 2.26 2.399 2.17 2.03 2.2 3.9 3.47 3.28 1 2.44 1.87 3.45 3.38 3.72 3.53 3.44
2.93 2.59 2.47 3.62 2.64 2.43 2.795 2.26 2.399 3.3 3.24 3.47 2.45 2.2 3.28 1 2.44 3.28 2.23 1 2.44 2.27 1
2.93 2.59 2.47 3.62 2.64 2.43 2.795 3.36 2.399 2.17 3.24 3.47 2.45 3.47 3.28 2.41 3.64 3.28 3.45 3.38 3.72 3.53 3.44
2.93 4.03 3.92 2.3 2.64 2.43 4.412 2.26 2.399 3.3 3.24 4.85 3.9 4.85 4.56 2.41 4.85 4.85 3.45 2.23 2.44 2.27 2.19
2.93 1 2.47 3.62 2.64 2.43 2.795 3.36 3.689 1 3.24 2.2 2.45 3.47 3.28 2.41 3.64 3.28 3.45 2.23 3.72 3.53 2.19
2.93 2.59 2.47 3.62 3.95 3.63 2.795 3.36 3.689 3.3 3.24 3.47 2.45 3.47 3.28 1 2.44 3.28 1 2.23 2.44 2.27 3.44
2.93 4.03 3.92 5.05 3.95 3.63 2.795 2.26 2.399 3.3 3.24 3.47 2.45 3.47 3.28 2.41 2.44 3.28 2.23 2.23 2.44 1 1
1 4.03 3.92 2.3 3.95 3.63 2.795 1 2.399 3.3 4.73 4.85 2.45 2.2 2.14 2.41 3.64 3.28 2.23 2.23 2.44 2.27 2.19
4.28 4.03 3.92 5.05 5.18 4.77 4.412 4.41 4.94 4.57 2.03 4.85 3.9 3.47 3.28 3.8 4.85 4.85 4.77 4.6 5.05 4.91 4.91
2.93 4.03 2.47 3.62 2.64 2.43 2.795 2.26 2.399 3.3 3.24 3.47 2.45 2.2 2.14 2.41 2.44 3.28 3.45 3.38 2.44 3.53 2.19
2.93 2.59 2.47 2.3 1 1 2.795 2.26 2.399 2.17 1 3.47 2.45 3.47 3.28 1 3.64 3.28 2.23 3.38 3.72 2.27 2.19
1.83 2.59 2.47 3.62 2.64 2.43 2.795 2.26 2.399 1 2.03 3.47 2.45 3.47 2.14 1 2.44 3.28 2.23 2.23 2.44 2.27 2.19
4.28 2.59 2.47 3.62 3.95 3.63 2.795 2.26 2.399 2.17 2.03 2.2 3.9 4.85 4.56 2.41 2.44 3.28 2.23 2.23 3.72 2.27 2.19
2.93 1.55 2.47 3.62 3.95 3.63 2.795 2.26 2.399 2.17 2.03 2.2 2.45 3.47 3.28 2.41 2.44 3.28 3.45 3.38 5.05 3.53 3.44
37

1.83 2.59 2.47 3.62 3.95 3.63 2.795 3.36 2.399 2.17 3.24 3.47 1 3.47 3.28 2.41 3.64 1.87 2.23 2.23 3.72 3.53 3.44
4.28 4.03 2.47 3.62 2.64 2.43 4.412 3.36 3.689 2.17 3.24 3.47 2.45 3.47 4.56 2.41 4.85 3.28 3.45 3.38 5.05 3.53 3.44
2.93 4.03 2.47 3.62 3.95 3.63 2.795 2.26 1 2.17 2.03 3.47 1 2.2 2.14 2.41 3.64 3.28 3.45 3.38 3.72 3.53 3.44
1.83 4.03 1 2.3 2.64 2.43 2.795 1 1 1 3.24 3.47 2.45 3.47 3.28 1 2.44 1 3.45 3.38 3.72 3.53 3.44
1.83 4.03 2.47 2.3 2.64 2.43 2.795 3.36 2.399 2.17 3.24 3.47 2.45 3.47 4.56 2.41 3.64 3.28 2.23 1 2.44 2.27 2.19
4.28 2.59 3.92 3.62 3.95 3.63 4.412 2.26 3.689 3.3 3.24 3.47 3.9 4.85 4.56 3.8 3.64 3.28 3.45 3.38 3.72 3.53 3.44
2.93 2.59 2.47 3.62 3.95 2.43 1 4.41 2.399 2.17 2.03 1 1 2.2 2.14 1 2.44 1.87 3.45 2.23 2.44 2.27 2.19
2.93 2.59 1 2.3 2.64 1 2.795 2.26 1 1 3.24 2.2 2.45 3.47 3.28 2.41 1 1.87 3.45 1 3.72 3.53 3.44
2.93 4.03 3.92 2.3 2.64 2.43 4.412 2.26 3.689 3.3 3.24 3.47 2.45 3.47 4.56 2.41 3.64 3.28 3.45 4.6 3.72 3.53 3.44
4.28 4.03 2.47 2.3 2.64 2.43 2.795 1 2.399 2.17 2.03 3.47 2.45 3.47 3.28 2.41 3.64 3.28 2.23 2.23 3.72 3.53 3.440
Tabel 4.12 Pengubahan Data Ordinal menjadi Interval dengan MSI

38

Jika dibuat dalam interval maka
Tabel 4.12 Data Interval Variabel X dan Y
No x y No x y
1 36.999 24.235 20 48.245 18.097
2 37.281 14.177 21 50.188 17.024
3 43.336 26.912 22 44.699 20.687
4 44.793 23.052 23 63.097 37.723
5 38.590 22.978 24 42.385 23.109
6 32.459 20.495 25 35.588 21.711
7 59.387 37.723 26 37.595 18.077
8 39.786 20.539 27 47.699 20.771
9 53.304 33.556 28 41.213 26.969
10 58.334 29.709 29 43.278 23.072
11 49.690 26.845 30 50.296 29.376
12 49.290 23.511 31 39.700 26.845
13 50.390 23.229 32 35.947 21.956
14 39.096 20.528 33 43.625 19.458
15 42.723 22.828 34 55.670 28.240
16 42.080 15.658 35 36.342 17.887
17 43.319 26.845 36 34.169 20.420
18 52.030 24.677 37 49.113 28.062
19 40.581 24.446 38 41.218 24.479

4.4 Pengujian Asumsi
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data memiliki distribusi normal
atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas yang dipergunakan oleh penulis adalah uji
Kolgomorov-Smirnov dan menggunakan Normal Q-Q Plot. Dasar pengambilan keputusan
pada uji normalitas data ini adalah sebagai berikut:
a. Jika signifikansi (Sig.) Kolmogorov-Smirnov > 0.05, data berdistribusi normal.
b. Jika signifikansi (Sig.) Kolmogorov-Smirnov < 0.05, data tidak berdistribusi
normal.



39

Pada Normal Q-Q Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari
residualnya. Dasar pengambilan keputusan:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali 2007:110-112).

Hipotesis
H
0
: data berdistribusi normal
H
1
: data tidak berdistribusi normal

Dengan menggunakan software SPSS diperoleh output.
Tabel 4.13 Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 38
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.89316141
Most Extreme Differences Absolute .119
Positive .054
Negative -.119
Kolmogorov-Smirnov Z .731
Asymp. Sig. (2-tailed) .659
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0.659 lebih besar dari 0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang kita uji berdistribusi normal.

40

Kurva 4.1 Uji Normalitas dengan Q-Q Plot

Dari analisis kurva dapat dilihat bahwa data variabel X dan Y menyebar di sekitar diagram dan
mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data
yang berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari
residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi
dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Ada beberapa metode
pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu Uji Park, Uji Glesjer, Melihat pola grafik
regresi, dan uji koefisien korelasi Spearman.
Hipotesis:
H
0
: tidak ada gejala heteroskedastisitas
H
1
: ada gejala heteroskedastisitas
Kriteria Uji:
H
0
diterima bila t tabel < t hitung < t tabel tidak terdapat heteroskedastisitas
H
0
ditolak bila t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel terdapat heteroskedastisitas.
Atau p-value <





41

Kurva 4.2 Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot


Dari output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.

Tabel 4.14 Uji Heteroskedastisitas Data
Correlations

x
Unstandardized
Residual
Spearman's rho x Correlation Coefficient 1.000 -.086
Sig. (2-tailed) . .606
N 38 38
Unstandardized Residual Correlation Coefficient -.086 1.000
Sig. (2-tailed) .606 .
N 38 38

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi variabel independen (X)
dengan Unstandardized Residual memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05. Karena
signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas pada model regresi.


42

4.4.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan
dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak
adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah
dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol
ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti
tidak ada autokorelasi.
3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak
menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang bergantung
banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.

Hipotesis:
H
0
: tidak ada autokorelasi
H
1
: terdapat autokorelasi
Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas Data
Model Summary
b

Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .676
a
.458 .443 3.946863 1.952
a. Predictors: (Constant), x
b. Dependent Variable: y


Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah
1.952. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 38, serta
k=1 (k adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai dL sebesar 1,44 dan dU sebesar
1,54 (lihat lampiran). Karena nilai DW (1,952) berada pada daerah antara dU dan (4-dU =
2.46), maka hipotesis nol diterima berarti tidak ada autokorelasi.

43

4.4.4 Uji Linieritas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai
prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan
menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel
dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
Kurva 4.3 Uji Linearitas dengan Normal P-P Plot

Dilihat dari plot diatas yang membentuk pola garis lurus ke atas mengartikan bahwa data
linieritas positif.

4.5 Uji Korelasi Pearson
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel apakah memiliki
hubungan yang kuat atau bahkan lemah.
Kedua variabel tersebut, x dan y, bisa berhubungan dengan salah satu dari 3 cara berikut:
1. Hubungan Positif.
2. Tidak Ada Hubungan.
3. Hubungan Negatif.
44

Tabel 4.16 Uji Korelasi Pearson antara Variabel X dan Y
Correlations

x Y
x Pearson Correlation 1 .676
**

Sig. (2-tailed)

.000
N 38 38
y Pearson Correlation .676
**
1
Sig. (2-tailed) .000

N 38 38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel di atas, penulis akan mendeskripsikan hasil olah di atas sebagai berikut: Untuk
melihat korelasi / hubungan antar variabel, maka kita dapat melihat angka koefisien korelasi
Pearson sebesar 0.676. Artinya, besar korelasi antar dua variable penggunaan media sosial dan
efektifitas komunikasi ialah sebesar 0,676 atau korelasi / hubungan kuat karena mendekati angka
1.
Untuk melihat signifikasi hubungan kedua variabel, pembaca dapat memperhatikan tabel di
atas yaitu pada kolom Sig. (2-tailed). Hubungan kedua variabel memiliki dua arah (2-tailed)
yaitu searah dan tidak searah. Hubungan kedua variabel signifikan karena angka signifikansi
sebesar 0.000 < 0,05 ().
Deskripsi yang ketiga adalah arah korelasi antara dua variabel. Arah korelasi dilihat dari
angka koefisien korelasi apakah positif atau negatif. Karena angka koefisien korelasi
memberikan hasil positif, yaitu 0,676; maka korelasi kedua variabel bersifat searah. Maksudnya
jika penggunaan media sosial tinggi, maka efektifitas komunikasi pun semakin tinggi pula.
Jumlah data (N) adalah sebesar 38. Semua diproses dan tidak ada yang missing.
Maka, kesimpulannya: Korelasi antar variabel penggunan media sosial dan efektifitas
komunikasi kuat, signifikan dan searah.

4.6 Regresi
Uji regresi digunakan untuk menjawab pertanyaan pertama yang tercantum pada rumusan
masalah Bab I, yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan media social terhadap efektifitas
komunikasi dari dalam proses komunikasi mahasiswa Jurusan Statistika Universitas Padjadjaran.
45

Jenis uji regresi yang dipakai oleh penulis dalam mengolah data adalah uji regresi linier
sederhana yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
tergantung dengan menggunakan variabel bebas.

4.6.1 Koefisien Determinasi
Tabel 4.17 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .676
a
.458 .443 3.946863
a. Predictors: (Constant), x
b. Dependent Variable: y

Tabel di atas menunjukkan besarnya koefisien determinasi yang berfungsi untuk
mengetahui besarnya presentasi variabel tergantung efektifitas komunikasi yang dapat
diprediksi dengan menggunakan variabel bebas penggunaan media social. Koefisien
determinasi dihitung dengan cara mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalikan
dengan 100% (r
2
x 100%).
Untuk diketahui bahwa besarnya R
2
berkisar antara 0 1 yang berarti semakin kecil
besarnya R
2
, maka hubungan kedua variabel semakin lemah. Sedangkan apabila R
2

semakin mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat. Besarnya pengaruh
Penggunaan Media Sosial (X) dan Efektifitas Komunikasi (Y) adalah 0,458. Hal ini
menunjukkan pengaruh yang cukup kuat antara variabel penggunaan media social (X) dan
Efektifitas Komunikasi (Y).
Sumbangan variabel Efektifitas Komunikasi adalah sebesar KP = R
2
x 100% = 0,458 x
100% = 45,8 %. Artinya sumbangan 45,8 % kepada variabel Penggunaan Media sosial
dapat dijelaskan oleh variabel Efektifitas Komunikasi. Sisanya sebesar 54,2% ditentukan
oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

46

4.6.2 ANOVA (uji F)
Uji F menunjukkan apakah semua variabel independent yang dimasukkan ke dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependent. Hasil
perhitungan Uji F adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18 Uji F dengan ANOVA
ANOVA
b

Model
Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 473.104 1 473.104 30.371 .000
a

Residual 560.798 36 15.578

Total 1033.902 37

a. Predictors: (Constant), x
b. Dependent Variable: y

Uji ANOVA menghasilkan angka F sebesar 30.371 dengan tingkat signifikansi (angka
probabilitas) sebesar 0.000. Karena angka probabilitas 0,000 < 0,05 maka model regresi di
atas dapat dikatakan layak untuk digunakan dalam memprediksi penggunaan media sosial
atau dapat dikatakan bahwa variabel efektifitas komunikasi secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan media sosial.

4.6.3 Uji Koefisien Regresi (Uji t)
Tabel 4.19 Uji Koefisien Regresi
Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.194 3.980

.551 .585
x .486 .088 .676 5.511 .000
a. Dependent Variable: y


Tabel di atas menggambarkan bahwa persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai
berikut:
47



Dimana dari persamaan di atas memiliki pengertian bahwa konstanta sebesar 2.194
menyatakan jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel Efektifitas Komunikasi, maka
penggunaan media sosial adalah 2.194. Angka koefisien regresi sebesar + 0,486
menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor / nilai dari Efektifitas Komunikasi, maka
penggunaan media social akan meningkat sebesar 0,486.
Uji t akan digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan variable efektifitas
komunikasi yang digunakan sebagai predictor untuk variable penggunaan media sosial.
Hipotesis:
H
0
: Koefisien regresi tidak signifikan
H
1
: Koefisien regresi signifikan
Dasar pengambilan keputusan:
Jika t
hitung
< t
tabel
maka H
0
diterima
Jika t
hitung
> t
tabel
maka H
0
ditolak.
Hasil uji t pada variabel Efektifitas Komunikasi menghasilkan t hitung sebesar
0.551 dengan signifikansi sebesar 0,000; dengan t tabel yaitu sebesar 2.021. Karena t
hitung

(0.551) < t
tabel
(2.021), maka H
0
diterima; artinya koefisien regresi tidak signifikan.









48

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.6 Kesimpulan
1. Dari sampel yang diobeservasi, media sosial yang paling banyak dimiliki dan
digunakan adalah twitter yakni sebesar 33 orang atau sekitar 86,84%; kemudian
media sosial facebook, line, BBM, path, instagram, whatsapp, dan medsos lainnya.
2. Disimpulkan bahwa penggunaan media sosial terhadap efektifitas komunikasi
mahasiswa Jurusan Statistikia Universitas Padjadjaram Angkatan 2011 memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan.
3. Disimpulkan bahwa korelasi / hubungan antara variabel penggunaan media sosial
dan efektifitas komunikasi komunikasi mahasiswa Jurusan Statistikia Universitas
Padjadjaran Angkatan 2011 adalah kuat, signifikan dan searah.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil uji koefisien regresi yang telah penulis cantumkan sebelumnya, penulis
berharap bahwa dengan adanya optimalisasi penggunaan media sosial dapat meningkatkan
efektifitas komunikasi dari mahasiswa Jurusan Statistika Universitas Padjadjaran Angkatan
2011.

49

DAFTAR LAMPIRAN

Data Populasi Penelitian

No. NPM Nama Mahasiswa
1 140610110001 AZIZAH ANUGRAHWATI SAPUTRI
2 140610110002 FIBIA WAFILAKHIROTI PUTRI
3 140610110003 AI CITRANINGSIH
4 140610110004 ZAHRA SYAHIDA SABILA
5 140610110005 GITA HERNAWATI
6 140610110006 LITA OKTAVIANY SOPANDI
7 140610110007 FENY QHULBIRATIH
8 140610110008 DESI MELYANA
9 140610110009 NENNI APRILIA
10 140610110010 MUCHLIS AHMAD TRI S
11 140610110011 DYA KOMARA PANGASTUTI
12 140610110012 NURUL FISKIA GAMAYANTI
13 140610110013 YOSEPHINE APRILIA SERTIKA
14 140610110014 AGIL RIKAGIL YUSMAN
15 140610110015 PUTRI NADYA
16 140610110016 YESI OKTAVYANI
17 140610110017 DYNI MELA ZINGIBERNI
18 140610110018 HANA CHRISTINA META
19 140610110019 AYU ANGGITA
20 140610110020 DWI LUCIA ARFANI
21 140610110022 TYA MOULITA IRWAN
22 140610110023 ROMI V H SIBARANI
23 140610110024 WAHYUDI SIMARMATA
24 140610110025 SYLVIA AYU LESTARI
25 140610110026 NURUL ARDIYANI PUTRI
26 140610110027 AIDILLA FAUZIA
27 140610110028 PUTRI PEBRI AMELIA
50

28 140610110030 DIYAH NAELUFAR
29 140610110031 MARYATI
30 140610110032 GRACE SHELA WIRAWATY
31 140610110033 ANISA DWI RACHMAWATI
32 140610110034 IREN RAMADHAN
33 140610110035 RISMAN KURNIA RAMADH
34 140610110036 EIRENE NOVITA KESUMA GRACIA SIHOMBING
35 140610110037 RIZQA TSANIA
36 140610110038 FANDRY AKHLAMADI
37 140610110039 OBET ESTER NABABAN
38 140610110040 AGUNG GIMA KENCANA
39 140610110042 SANDRA TRIA NOVITA
40 140610110045 ADIZA SABILA S
41 140610110046 DINA APRILIANI
42 140610110047 KMS MUHAMMAD RIDUAN
43 140610110048 IRA HERAWATI
44 140610110050 FANJI FENWILA AR
45 140610110051 ANNISA NURHASANAH
46 140610110052 FARAH NOVIA SAFITRI
47 140610110053 AMY MELSIDOLA
48 140610110054 DEWI AYUNDA R
49 140610110055 ZALHADI
50 140610110056 AFNY A SIDABUTAR
51 140610110057 ALMIRA YOLANDA AYU L
52 140610110058 RIZKA AZIZAH W.
53 140610110060 SUSI M.SILALAHI
54 140610110061 MUTHIA IKHSANIA
55 140610110062 SUSI SUSANTI
56 140610110063 GRESIA SAFITRI SIMAMORA
57 140610110064 FRANSISKA SIBARANI
58 140610110065 HILMAN GIRI PRATOMO
59 140610110066 ARDHIAN DEWAGUPTA P
60 140610110067 DEVI PUTRI DEWANTI
51

61 140610110068 OSCAR PRATAMA
62 140610110069 QONITA MILLAH
63 140610110070 DETA MELIA P
64 140610110072 ALVIONITA
65 140610110073 XANDREANO KANGGO
66 140610110074 TONI PUTRA PRATAMA
67 140610110075 DESTIKA YUSRI
68 140610110076 MARDHA TILLA PRATIWI
69 140610110077 SENA PUTRA PERDANA
70 140610110078 KURNIA SARAGIH
71 140610110079 VIRANTY PRADANI
72 140610110080 INDIRA PERTAMI R
73 140610110081 DEA HANDAYANI JUNIAR
74 140610110082 NESYA NOVIYANA. A
75 140610110083 PRAYOGA ERLANGGA
76 140610110085 ADYSTA CARINA TAWAKA
77 140610110086 NADHIRAH FAIZAH
78 140610110087 MERI ANDANI R

52


53

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

N
Taraf Signif
N
Taraf Signif
N
Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317


6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270


11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194


16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105


21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361


54

Kuisioner Penelitian

NPM : (L/P)
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
SS : Sangat Setuju
Media sosial yang dimiliki dan digunakan:
Variable
Teoritis
Dimensi Indikator / definisi SS S N TS STS
Variable
bebas (X)
Penggunaan
media sosial
1. Media
silahturahmi
a. Komunikasi menjadi lebih
akrab

b. Media social tidak
mengenal batasan wilayah.

c. Media social tidak
mengenal batasan waktu

2. Mendapatkan
berita terkini
a. Mendapatkan berita
terbaru / terkini

b. Berita yang disampaikan
aktual

3. Motivasi
a. Mendapatkan nasehat
b. Memberikan motivasi
hidup

4. Informasi
a. Mendapatkan informasi
b. Informasi dapat dipercaya
c. Informasi yang
disampaikan berkualitas

5. Konseling
a. Mendapatkan berbagai
masukan/saran

6. Media hiburan
a. Digunakan untuk
menyampaikan lelucon
b. Terhibur karena
menggunakan media sosial

7. Sumber rejeki
a. Terdapat kegiatan promosi
di media sosial

55

b. Media social efektif
sebagai media promosi

c. Media social untuk
berbisnis

Variable
terikat (Y)
Efektifitas
komunikasi
1. Menarik
perhatian untuk
komunikasi
a. Pesan menarik untuk
dibaca

b. Tampilan media social
menarik perhatian

c. Tertarik berkomunikasi
melalui media sosial

2. Penerimaan
pesan
a. Pesan dapat diterima
dengan baik

b. Tidak ada kesulitan dalam
menerima pesan

3. Penafsiran
pesan
a. Dapat menafsirkan pesan
dengan baik

b. Makna dari pesan cukup
jelas

c. Tak ada kesulitan dalam
menafsirkan pesan

4. Pesan
disimpan, untuk
digunakan
kemudian
a. Pesan yang disampaikan di
media social dapat
dipergunakan di kemudian
hari.

Anda mungkin juga menyukai