Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era sekarang ini, penggunaan media sosial bukanlah hal yang asing lagi
bagi masyarakat luas khususnya bagi kalangan remaja. Media sosial seperti
instagram, line, path, facebook, sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan
sehari-hari masyarakat Indonesia. Dilihat sampai akhir 2017 saja, Indonesia
menempati urutan ke-5 negara pengguna internet terbesar di dunia dengan jumlah
mencapai 143 juta orang dan memiliki pengguna aktif instagram sebanyak 45 juta
orang. Akan tetapi, seiring dengan pesatnya penggunaan media sosial ini,
kebiasaan masyarakat, atau dalam hal ini adalah kalangan remaja, pun menjadi
banyak berubah. Tak terkecuali perubahan dalam penggunaan bahasa Indonesia
yang tak lagi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain memiliki keuntungan seperti mempermudah komunikasi,
mempersingkat birokrasi, dan lainnya, media sosial juga memiliki beberapa
dampak negatif terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang benar. Saat ini
banyak muncul berbagai tantangan dalam penggunaan media sosial, seperti
hadirnya bahasa gaul, bahasa alay, bahasa asing, serta timbulnya rasa malas dan
masih banyak lagi. Contohnya, kata “serius” yang kerap kali ditulis “ciyus” atau
penyingkatan kata “yang” menjadi “yg”, kata “kapan” menjadi “kpn”, dan
sebagainya. Tantangan-tantangan ini lah yang membuat terjadinya perubahan
dalam penggunaan bahasa Indonesia oleh kalangan remaja dalam percakapan
sehari-hari mereka.
Jika tidak bisa dikendalikan, besar kemungkinan hal ini justru akan
merusak tatanan bahasa Indonesia yang akan digantikan oleh bahasa gaul, alay,
dan sebagainya. Oleh karena itu penulis tertarik membuat sebuah makalah dengan
judul “Pengaruh Media Sosial terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia di
Kalangan Remaja”.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian media sosial?
1.2.2 Apa dampak media sosial terhadap remaja di Indonesia?
1.2.3 Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia dalam media sosial?
1.2.4 Apa pengaruh media sosial terhadap penggunaan bahasa Indonesiai
kalangan remaja?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa pengertian dari media sosial
1.3.2 Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan media sosial bagi
remaja Indonesia
1.3.3 Untuk memahami bagaimana penggunaan bahasa Indonesia dalam
media sosial
1.3.4 Untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap penggunaan
bahasa Indonesia di kalngan remaja
1.3.5 Untuk menemukan penanganan terhadap permasalahan
penggunaan bahasa Indonesia
1.4 Manfaat
1.4.1 Memberi wawasan tentang apa itu media sosial
1.4.2 Mengetahui apa saja masalah yang ditimbulkan dari media sosial
terhadap penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja
1.4.3 Mendapat penanganan masalah ini.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media daring (dalam jarinagn), yang para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial
dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Dengan media sosial seseorang dapat melakukan
interaksi sosial dengan orang orang dari penjuru dunia.
Andreas Kaplan dan Haenlein Michael yang meupakan professor
marketing asal Jerman dalam jurnal Business Horizon menyatakan definisi media
sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di
atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan
dan pertukaran user-generated content”.
Berbeda dengan media tradisional seperti koran, majalah, dan media cetak
lain, media sosial membiarkan seseorang untuk berkomunikasi dengan cepat dan
tepat tanpa harus memperhitungkan jarak dan waktu. Dengan media sosial juga
seseorang dapat membuat laman-nya sendiri danberinteraksi dengan teman
temannya.

2.1.1 Klasifikasi Media Sosial

Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlein dalam makalah “Users of the


world, unite! The challenges and opportunities of social media” pada 2010
mengklasifikasikan sosial media menjadi 6 berdasarkan karakteristiknya : proyek
kolaborasi (Wikipedia), blog, content communities, situs jejaring sosial, dunia
game virtual, dan dunia sosial virtual.

3
a. Proyek Kolaborasi

Media sosial jenis ini mengizinkan para penggunanya untuk mengubah,


menambah, atau mengurangi konten yang ada di dalamnya. Contoh dari
proyek kolaborasi ini sadalah situs Wikipedia.

b. Blog

Blog dan microblog membebaskan penggunanya dalam mengisi konten.


Seperti menulis curahan hati sampai member masukan kepada
pemerintah. Contoh dari blog dan microblog adalah twitter.

c. Konten Komunitas

Dalam situs ini para pengguna dapat melakukan sharing konten berupa
foto, video, gif, dan banyak lagi. Salah satu contoh dari situs ini adalah
youtube.

d. Situs jaringan sosial

Ciri yang paling utama dari jaringan sosial ini adalah memililki fasilitas
untuk menambahkan teman dan bisa melakukan interaksi secara dalam
jaringan Contoh dari situs ini adalah Facebook,Google+

e. Virtual game world


Dalam situs ini membuat seorang individu yang terbentuk dalam
lingkungan 3D (game daring) dan muncul serta berinteraksi dengan
orang lain dalam personalisasi bentuk avatar yang digunakan. Contoh
dari virtual game world ini adalah mobile legends , Lost saga, Second
life.
f. Virtual Social world
Virtual social world ini penggunanya memperlihatkan diri dengan
avatar avatar yang mirip dengan kehidupan aslinya. Pengguna
berinteraksi dengan lingkungan 3D dengan pengguna lain dengan
membuat dirinya terlihat benar benar asli dengan kehidupan di dunia

4
nyata. Biasanya digunakan untuk melakukan e-commarce. Contohnya
Alibaba, ebay.

2.1.2 Karakteristik Media Sosial

Media sosial juga memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dari


situs lain yang ada di internet dan juga dari media komunikasi lain, umumnya
media komunikasi konvensional.

a. Berbasis pengguna
Media sosial bersifat dalam jaringan, media sosial dibangun dan
diarahkan oleh user. Tanpa user, media sosial hanya akan menjadi
ruang kosong yang penuh dengan forum kosong, Arah percakapan
dalam konten bergantung pada user.
b. Interaktif
Media sosial bukan hanya kumpulan chat room atau forum.tapi juga
fitur lain, seperti game. Selain sebagai hiburan, media sosial juga telah
menjadi media bagi orang-orang untuk dapat saling berhubungan satu
sama lain.
c. Isi konten tidak terbatas
Tidak ada aturan tertentu yang harus dipenuhi mengenai isi konten yang
boleh atau tidak boleh dipublikasikan. Tidak ada acuan yang
menentukan suatu konten layak dipublikasikan atau tidak
d. Faktor emosional atas konten
Faktor emosi yang berkembang dalam hubungan antar pengguna media
sosial. Pengguna merasa aman dan kemudahan untuk menjangkau
teman seperti apapun kondisinya. Entah merasa senang atau sedih.
e. Berita tersebar dengan cepat
Ketika suatu konten dipublikasikan secara dalam jaringan di media
sosial, pada saat itu juga konten tersebut akan langsung bisa diakses
oelah berbagai pengguna diseluruh dunia.

5
f. Biaya konten murah
Biaya yang diperlukan untuk menyebarkan konten melalui media sosial
sangat murah bahkan bisa dibilang gratis karena yang diperlukan hanya
koneksi internet.
g. Pengguna yang menentukan waktu interaksi
Meskipun ketika dipublikasikan suatu konten bisa langsung diakses
oleh orang banyak di seluruh dunia, namun tetap saja belum tentu
konten tersebut dibaca. Pembuat konten bisa menentukan kapan dia
akan membalas atau menanggapi komentar pada konten yang
dipublikasikan.

2.2 Bahasa Indonesia pada Media Sosial


Bahasa Indonesia adalah salah satu aset penting bangsa Indonesia. Karena
Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa resmi untuk berkomunikasi
secara baik (Mustakim, 2994 : 2).
Namun Bahasa Indonesia ini menghadapi tantangan yang berat seiring
realitas penggunaan bahasa pada dunia maya atau jejaring sosial yang bertolak
belakang dengan prinsip penggunan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa pada dunia maya atau jejaring sosial semakin mendapat tempat di
kalangan anak muda. Sebut saja, fenomena “bahasa alay” yang menjadikan status
seseoranglah yang paling mempengaruhi penggunaan bahasa itu sendiri
(Meyerhofff, 2006:108).

2.3 Pengaruh Media Sosial

Sosial media hari ini sangat berpengaruh kepada hampir seluruh aspek
kehidupan, begitu pula kepada aspek kebahasaan. Dengan sosial media, bahasa –
bahasa “gaul” pun semakin banyak dan tersebar. Media sosial yang kini sedang
banyak di geluti oleh masyarakat umum yakni instagram dan facebook. Faktor –
faktor yang menyebabkan penggunaan bahasa Indonesia semakin buruk di media
sosial yakni faktor pergaulan, faktor gengsi, faktor lingkungan, dan faktor
internal. Mungkin jika seseorang yang memiliki kepribadian kuat dan

6
berpendirian teguh bergaul dengan orang yang menggunakan bahasa slang di
media sosialnya, ia tidak akan mengikuti bahasa yang tidak baik tersebut. Tapi
akan menjadi persoalan lain apabila seseorang tersebut adalah anak- anak ataupun
remaja yang masih dalam masa transisi.
Selain itu teknologi yang ada sekarang ini memiliki kecenderungan untuk
membuat orang orang merasa lebih malas melakukan sesuatu karena kemudahan
yang didapat dari teknologi. Salah satunya adalah media sosial yang
memungkinkan mengirim pesan dalam waktu sangat singkat walaupun dengan
jarak yang jauh. Hal ini menimbulkan rasa malas orang orang untuk mengetik kata
kata yang sesuai dengan yang seharusnya. Contohnya adalah penyingkatan
banyak kata menjadi terdiri hanya dari dua sampai tiga kata. Kata “yang” menjadi
“yg”, “kapan” menjadi “kpn” dan banyak lagi.
Perubahan susunan kata seperti ini bisa saja untuk beberapa kondisi bisa
menimbulkan kesalah pahaman serta salah menginterpretasika maknya yang
sebenarnya.
Seharusnya, kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam berinteraksi di media sosial supaya lebih sopan, mencerminkan kepribadian
yang baik, tidak menimbulkan salah paham, dan juga melestarikan Bahasa
Indonesia.

7
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adanya media sosial telah mempengaruhi pola kehidupan dalam kalangan


remaja, dan juga media sosial memberikan dampak positif serta dampak
negatifnya.
Dari dampak positifnya kita dapat mudah memperoleh informasi secara
cepat, berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan dan lebih mudah
mengekspresikan diri dimana semua ini dapat dilakukan tanpa batasan, dan juga
ada dampak negatif yang muncul antara lain, munculnya sifat ketergantungan
pengguna terhadap media sosial dan juga banyak informasi-informasi yang belum
baik diketahui oleh kalangan remaja.

3.2 Saran

Dengan demikian, semoga kalangan remaja mampu memanfaatkan


keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh melalui media sosial serta
menghindari dampak-dampak negatif dari media sosial. Sesungguhnya masih
banyak lagi keuntungan-keuntungan yang bisa kita peroleh dan manfaatkan dari
media sosial.Untuk itulah, remaja-remaja harus mampu berpikir lebih kreatif dan
terbuka untuk mengeksploitasi kelebihan-kelebihan dari media sosial.

8
DAFTAR PUSTAKA

Chandran, Thapasya. 2016. Top 10 nations where people spend most time
on social media. http://gulfbusiness.com/top-10-nations-people-spend-time-
social-media/. (Diakses pada tanggal 26 Maret 2018)

Data Internet World Stats. 2018. Internet Top 20 Country – 2018 User.
https://www.internetworldstats.com/top20.htm. (Diakses pada tanggal 26 Maret
2018)

Kaplan, Andreas. & Michael, Heinlein. 2010. Users of the world, unite!
The challenges and opportunities of social media. Business Horizon, 53-68.

Kaplan, Andreas. & Michael, Heinlein. 2012. Social media: back to the
roots and back to the future. Journal of System and Information Technology, 101-
104.

Rizal, Adam. 2017. Termasuk 5 besar di dunia, ada berapa pengguna


Instagram di dunia?. https://infokomputer.grid.id/2017/07/berita/berita-
reguler/termasuk-5-besar-di-dunia-ada-berapa-pengguna-instagram-di-indonesia/.
(Diakses pada tanggal 26 Maret 2018)

Wikipedia. 2018. Media Sosial.


https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial. (Diakses pada tanggal 26 Maret 2018)

Anda mungkin juga menyukai