BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR
banyak orang untuk dapat saling berhubungan satu sama lain, dan
bersenang-senang bersama tanpa ubah jarak dan waktu.
3. Konsep komunitas
Media social dibangun dan dikembangkan dan konsep komunitas
seperti komunitas masyarakat yang umumnya dibentuk atas dasar
persamaan baik keyakinan atau hobi misalnya, media sosial juga
dibangun atas dasar yang sama hal tersebut bisa kita lihat dalam
media sosial sekarang ini terdapat banyak komunitas-komunitas yang
dalam sebuah grup media sosial yang dibentuk atas dasar persamaan
seperti persamaan alumni sekolah tertentu misalnya, atau kesamaan
hobi tertentu, dengan media sosial kita bukan saja bisa bertemu teman
baru dalam komunitas, tapi juga menentukan teman lama kita yang
telah bertahan hilang kontak.
4. Menghubungkan orang
Jenisnya yang menghubungkan orang yang satu dengan yang lain,
sosial media mengembangkan hubungan antar manusia seperti konsep
piramida yang terfokus pada satu titik, media sosial juga berjalan
dengan prinsip yang sama semakin banyak kontak yang kita miliki
dalam sosial media semakin muda bagi anda untuk mencapai pusat
jaringan.
Meski anda hanya memiliki puluhan kontak saja dalam media
sosial. Ketika anda mempublish sebuah tulisan atau konten lainnya ke
beranda, maka konten tersebut akan berkembang bukan hanya terbatas
di sekitar kontak anda punya tapi juga sub sum kontak yang lain. Tak
terbatas luas sebarannya, bahkan mungkin tak terebayangkan
5. Isi konten tidak terbatas
Konten yang di publish tidak melalui gate keeper tidak ada aturan
tertentu yang harus dipenuhi mengenai isi konten yang boleh atau tidak
boleh dipublish tidak ada acuan yang menentukan suatu konten layak
di publish atau tidak.
21
hanya koneksi internet berbeda Jika kita ingin mengisi konten dalam
koran, majalah majalah Oma televisi atau radio kita harus membayar
cukup mahal untuk menayangkan konten yang kita inginkan.
10. Pengguna yang membentuk waktu interaksi.
Meskipun ketika di publish Suatu konten bisa langsung diakses
oleh banyak orang di seluruh dunia namun tetap saja belum tentu
konten tersebut dibaca oleh semua orang kapan konten tersebut dibaca
kapan interaksi dilakukan pembaca itu ditentukan oleh pembaca
konten-konten yang disimpan dalam media sosial tidak terbatas waktu,
sehingga bahkan bisa saja interaksi terjadi tahun kemudian.
Pembuat konten pun bisa menentukan kapan dia akan membalas
atau menanggapi komentar pada konten yang di publish nya, bisa
langsung saat dia membacanya nya, atau beberapa waktu kemudianan,
atau bahkan bisa memilih untuk tidak menanggapi.
11. Konten memiliki catatan waktu publish.
Dalam setiap postingan (konten yang deepublish) terdapat
beberapa keterangan termasuk catatan waktu konten tersebut
deepublish. Sehingga kita bisa lebih mudah mengikuti isi konten.
12. Tempat aktualisasi diri.
Dalam media sosial pengguna merupakan kreator juga aktor
pengguna bisa mengaktualisasikan diri, menempatkan dirinya dalam
media sosial sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
13. Membangun profil seseorang
Setiap pengguna harus memasukkan data diri agar bisa terdaftar
sehingga pengirim dan dapat menggunakan media sosial tertentu.
Identitas seperti nama, tempat tinggal, Tanggal lahir pendidikan,
pekerjaan, dkk harus diisi untuk mendaftarkan diri. Dengan begitu,
penggunaan secara tidak langsung telah membangun profil dirinya
dalam media sosial.
23
2) Dampak Negatif
Dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan
output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru
kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar
terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi
antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak
dapat diamati dan tidak dapat diukur yang dapat diamati adalah stimulus dan
respon titik oleh karena itu, apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa
yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.
28
Menurut Sadirman (2011), secara umum ada tiga tujuan belajar yaitu :
1. Memperoleh Pengetahuan
Hasil dari kegiatan belajar dapat ditandai dengan meningkatnya
kemampuan berpikir seseorang jadi selain memiliki pengetahuan
Baru proses belajar juga akan membuat kemampuan berpikir
seseorang menjadi lebih baik.
3. Membentuk Sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang titik dalam
hal ini, pembentukan sikap mental serta didik akan sangat berhubungan
dengan penanaman nilai-nilai sehingga menumbuhkan kesadaran di
dalam dirinya.
beragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati
sampai kegiatan fisik psikis yang susah diamati.
3) Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan
dalam kerucut pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang
paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung pentingnya
keterlibatan langsung dalam belajar titik belajar sebaiknya dialami
melalui perbuatan langsung.
4) Pengulangan
Menurut teori psikologi daya belajar adalah melatih daya-daya yang
ada pada manusia yang terdiri atas daya pengamat menanggap
mengingat, menghayal, merasakan, berfikir dan sebagainya dengan
mengadakan pengulangan maka daya daya tersebut akan berkembang
seperti hanya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam maka daya-
daya yang dilatih dengan penggandaan pengulangan-pengulangan akan
menjadi sempurna.
5) Tantangan
Siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu Medan atau lapangan
psikologis, dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang
ingin tercapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan
ajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan
mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi
artinya tujuan belajar telah dicapai titik agar pada anak timbul motif
yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar
haruslah Penangsang tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar
membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.
6) Balikan dan Penguatan
Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan siswa
akan belajar lebih bersemangat apabila mengalami dan mendapatkan
hasil yang baik hasil apalagi hasil yang baik akan merupakan balikan
yang menyenangkan dan pengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya.
34
7) Perbedaan Individual
Siswa merupakan individu yang unik artinya tidak ada dua orang siswa
yang sama persis setiap Siswa memiliki perbedaan satu dengan yang
lain titik perbedaan itu terdapat pada kreatif teristik psikis kepribadian
dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan
hasil belajar siswa. Karenanya perbedaan individu terlalu diperhatikan
oleh guru dalam upaya pembelajaran.
Dari beberapa prinsip yang ada maka dapat disimpulkan bahwa dalam
pelaksanaan belajar tidak bisa dilakukan dengan sembarangan atau tanpa
tujuan dan arah yang baik agar aktivitas belajar yang dilakukan dalam proses
belajar pada umumnya pada upaya perubahan dapat dilakukan dari berjalan
dengan baik diperlukan prinsip-prinsip yang dapat dijadikan sebagai acuan
dalam belajar. prinsip-prinsip ditujukan pada hal-hal penting yang harus
dilakukan guru agar terjadi proses belajar yang baik prinsip-prinsip belajar
juga memberikan arahan tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh para
guru agar para siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.
1. Faktor Internal
1) Faktor Jasmani
I. Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat,
mengantuk, jika badannya lemah, dan lain sebagainya.
35
Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir.
Setiap individu individu mempunyai bakat yang berbeda-beda titik
seseorang yang mempunyai bakat musik mungkin di bidang
lainnya ketinggalan dan lain sebagainya. Maka seorang murid akan
mudah mempelajari yang sesuai dengan bakatnya, apabila seorang
anak harus mempelajari bahan lain dari bakatnya, akan cepat
bosan. (Ahmadi, Abu, Widodo Supriyono, 2004)
5) Motivasi
Motivasi sebagai faktor ini berfungsi menimbulkan medan dari
mengarahkan perbuatan belajar titik motivasi dapat menentukan
baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga semakin besar
motivasinya akan semakin besar kesuksesannya.
6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang di
mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan
baru. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap atau matang,
jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari
kematangan dan belajar.
7) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi.
kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar karena jika
Siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil
belajarnya akan lebih baik.
3. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan Sosial
Yang termasuk lingkungan sosial yaitu guru para staf administrasi
teman-teman sekitar tetangga dan masyarakat.
2) Faktor Lingkungan Non Sosial
37
6) Bakat
Menurut Hilgard dalam salmeto (2003,57) bahwa bakat adalah the
capacity to learn. Dengan kata lain, bakat adalah kemempuan untuk
belajar. Kemampuan itu akan terlerisasi pencapaian kecakapan yang
nyata, sesudah belejer atau terlaltih kemudian menurut Muhibbin
(2003,136) bahwa bakat adalah kemamouan potensial yang di miliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
7) Minat
Menurut jersild dan taissch dalam jam-jam Kencana (1996) bahwa
minat adalah menyangkut aktivitas aktivitas yang dipilih secara bebas
oleh individu minat belajar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar
siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh sebagai
pengetahuan dan teknologi titik Dengan demikian wawasan akan
41
3. Alat-alat pelajaran
Untuk dapat hasil yang sempurna dalam belajar alat-alat belajar adalah
suatu hal yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa, misalnya perpustakaan laboratorium, dan sebagainya
menurut Purwanto (2004) menjelaskan bahwa sekolah yang cukup
memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar
ditambah dengan cara mengajar yang baik dari guru gurunya kecakapan
guru dan menggunakan alat-alat itu akan mempermudah dan
mempercepat belajar anak.
4. Kurikulum
Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa
kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan pelajaran agar siswa
menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
menurut slameto (2003) bahwa kurikulum yang tidak baik akan
mempengaruhi tidak baik terhadap proses belajar maupun prestasi
belajar siswa.
5. Waktu sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di
sekolah, waktu sekolah dapat pagi hari siang sore bahkan malam hari
waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa. Slameto (2003 ,68).
bergaul yang baik baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta
pengawasan dari orang tua dan pendidik harus bijaksana.
3. Cara Hidup Lingkungan
Cara hidup tetangga di sekitar rumah dimana anak tinggal besar
pengaruh terhadap pertumbuhan anak (Roestiyah 1989 :155) hal ini
misalnya anak tinggal di lingkungan orang-orang rajin belajar otomatis
anak tersebut akan berpengaruh rajin juga tanpa disuruh.
Faktor eksternal ini dapat menimbulkan pengaruh positif antara lain
dilihat dari:
4. Ekonomi keluarga
Menurut Slameto (2003;63) bahwa keadaan ekonomi keluarga erat
hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain
mempengaruhi kebutuhan pokoknya, misalnya makanan pakaian
perlindungan kesehatan dan lain-lain titik juga membutuhkan fasilitas
belajar seperti ruang belajar meja kursi penerangan alat tulis menulis
buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat dipenuhi jika
keluarga mempunyai cukup uang.
5. Guru dan cara mengajar
Guru dan cara mengajar merupakan factor yang penting bagaimana
sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang
dimiliki guru dan bagaimana cara guru itu menyampaikan pengetahuan
itu kepada anak-anak didiknya. Ini sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa karena guru yang berpengetahuan tinggi dan cara
mengajar yang bagus akan memperlancar proses belajar mengajar
sehingga siswa dengan mudah menerima pengetahuan yang
disampaikan oleh gurunya.
6. Interaksi guru dan murid
Interaksi guru dan murid-murid dapat mempengaruhi juga dengan
prestasi belajar karena Interaksi yang lancar akan membuat siswa itu
tidak merasa segan berpartisipasi secara aktif di dalam proses belajar
mengajar.
49
1) Cara mendidik
Orang tua yang memanjakan anaknya maka setelah Anaknya sekolah
akan menjadi anak yang kurang bertanggung jawab dan takut
menghadapi tantangan atau kesulitan titik juga orang tua yang mendidik
anaknya secara keras maka anak tersebut menjadi penakut dan tidak
percaya diri.
yang memiliki fasilitas dan sarana yang kurang memadai maka bisa
menyebabkan prestasi belajarnya rendah.
1. Prestasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik
dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai Dan prinsip-prinsip
dasar demokrasi konstitusional Indonesia.
2. Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung jawab
memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan
keterampilan intelektual serta keterampilan untuk berperan serta.
3. Partisipasi yang aktif dan tanggung jawab itu pun ditingkatkan lebih
lanjut melalui pengembangan disposisi atau watak watak tertentu yang
meningkatkan kemampuan individu berperan serta dalam bentuk
politik dan mendukung berfungsinya sistem politik yang sehat serta
perbaikan masyarakat.
4. Tujuan umum pembelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar
menjadi ’’warga negara yang baik yang dapat dilukiskan dengan
warga negara yang patriotik toleran setia terhadap bangsa dan
negara beragama demokratis dan Pancasila sejati’’ (Somantri
2001) Djahiri (1993) mengemukakan bahwa melalui pendidikan
kewarganegaraan siswa diharapkan.
5. Mampu memahami dan menguasai secara Nalar konsep dan norma
Pancasila sebagai falsafah dasar Ideologi dan pandangan hidup negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
6. Memahami secara langsung apa itu konstitusi UUD NKRI 1945 dan
hukum yang berlaku dalam negara RI.
7. Menghayati dan meyakini Tata Anan dalam moral yang termuat dalam
butir diatas.
8. Mengamalkan dan Membakukan hal-hal di atas sebagai sikap perilaku
diri dan kehidupan dengan penuh keyakinan dan Nalar.
1. landasan hukum
Undang-Undang Dasar 1945
1) Pembukaan UUD 1945. pembukaan alinea kedua tentang cita-cita
mengisi kemerdekaan dan alinea ke-4 khusus tentang tujuan negara
yaitu keamanan dan kesejahteraan kesejahteraan.
2) Pasal 27 (3) (II) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara pasal 30 ayat (1) ,(1;) tiap tiap warga negara
berhak ikut serta dalam dan negara. pasal 31 ayat (1) ( IV), Setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan pasal 28 A-J tentang
Hak Asasi Manusia.
Landasan ideal
Gambar 2.1.