Anda di halaman 1dari 43

17

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1. Pengertian Media Sosial


Media sosial adalah yang digubakan oleh konsumen untuk berbagi teks,
gambar, suara, dan video informasi baik dengan orang lain maupun perusahaan
dan vice versa (philip kotler 2016).
Media sosial adalah media berbasis internetyang memungkinkan
penngguna berkesempatan untuk berinteraksi dan mempersentasikan diri, baik
secara seketika, ataupun tertunda, dengan khalayak luas maupun tidak yang
mendorong nilai dari user-generated countent dan persepsi iteraksi dengan orang
lain (Caleb T Car dan Rebeca A. Hayes 2015).
Media sosisal adalah media yang digunakan oleh individu agar menjadi
sosisal, atau menjadi sosial secara daring dengan cara berbagi isi, berita, photo
dan lain lain dengan orang lain (Varinder taprial dan priya kanwar 2012).
Media sosial menggunakan teknogolgi berbasis website ato aplikasi yanag dapat
mengubah suatu komunikasi kedalam bntuk dialog interaktif.

2.1.1. Jenis jenis media sosial


1. Layanan blog
Blog secara ringkas bisa dipahami sebagai junal pribadi di internet,
untuk brbagi catatan atau pandangan pengguanaanya tentang beragam
hal. Penggunaannya lazim dizebut nara blog (blogger) Contoh
wordpresh bloger.
2. Layanan jejaring sosial (social network)
Jenis layanan yang focus pada terbangunnya jejaring diantara
penggunaannya untuk saling berbagi pesan informasi photo atau video.
Model relasi antar pengguna yang lumrah berbentuk pertemanan
secara saling add atau conect contoh facebook dan linkeedin.
18

3. Layanan Blog micro (micro bloging)


Meski kegunaannya serupa, tapi media ini lebih ringkas, sehingga
mempengaruhi alur interaksinya yang lebih cepat dibandingkan blog
contoh: twitter.
4. Layanan berbagai media (media sharing)
Kalau kita suka menonton YouTube atau mendengar Sound Cloud
keduanya tergolong dalam jenis ini yang fokus utamanya memang
untuk berbagai konten media seperti foto audio atau video contoh:
Instagram fliker.
5. layanan forum
Bisa dibilang sebagai jenis media sosial klasik yang sudah dikenal
sejak lama. Dan ini jadi tempat pengguna bisa mempertimbangkan hal
atau topik spesifik dengan pengguna lain di dalam ruang diskusi
contoh Kaskus quora.
6. Layanan kolaborasi
Kolaborasi ini memberi kesempatan penggunaannya untuk
berkolaborasi dalam memuat, menyunting atau mengoreksi content
contoh Wikipedia.
2.1.2. Fungsi Media Sosial
a) Untuk meluaskan interaksi sosial manusia dengan menggunakan
internet dan teknologi web.
b) Melakukan informasi praktik komunikasi satu arah media siaran dari
satu institusi media terbanyak medience (one to many) kedalam praktik
komunikasi dialogis antara banyak audiensi (many to many).
c) Dukungan demokratisasi pengetahuan dan juga informasi.
d) Melakukan transformasi manusia dari pemakai isi pesan menjadi pesan
itu sendiri.
19

Puntoandi (2011) mengatakan, pemakaian media sosial mempunyai


fungsi antara lain:

1. Membangun personal brading lewat sosial media merupakan tidak


mengenal trik atau popularitas semu, karena audiensi yang akan
menentukan berbagai sosial media menjadi media untuk orang yang
yang melakukan komunikasi berinteraksi, berdiskusi, dan juga
memberikan suatu popularitas di media sosial.
2. Memberikan suatu kesempatan yang fungsinya berinteraksi lebih dekat
dengan konsumen media sosial menawarkan konten komunikasi yang
lebih Individual. media sosial juga berbagai kalangan pembesar bisa
mengetahui kebiasaan dan konsumen mereka dan melakukan sesuatu
interaksi secara personal dan juga bisa membangun suatu ketertarikan
yang lebih dalam.

2.1.3. Ciri-Ciri Media Sosial


1. Berbasis Pengguna (User Based)
Seperti yang kita ketahui, media bersifat online, dibangun dan di
arahkan oleh user tanpa user media sosial hanya akan menjadi di ruang
kosong yang penuh dengan showroom kosong cht room dan aplikasi
ini pengguna user pengguna sosial media media sosial dengan
percakapan content yang mereka publish arah percakapan dalam
konten juga bergantung pada user siapapun itu yang mengambil bagian
dalam diskusi istilah membuat media sosial menjadi lebih menarik dan
lebih dinamis bagi pengguna internet.
2. Interaktif
Media sosial bukan hanya kemampuan chat room atau forum, tapi
juga fitur lain pergi pada Facebook misalnya, selain chat dan grup,
Facebook memiliki banyak aplikasi game yang bisa dimainkan
bersama teman, saling menantang untuk mengetahui siapa yang terbaik
bukan saja sebagai hiburan, media sosial setelah menjadi media bagi
20

banyak orang untuk dapat saling berhubungan satu sama lain, dan
bersenang-senang bersama tanpa ubah jarak dan waktu.
3. Konsep komunitas
Media social dibangun dan dikembangkan dan konsep komunitas
seperti komunitas masyarakat yang umumnya dibentuk atas dasar
persamaan baik keyakinan atau hobi misalnya, media sosial juga
dibangun atas dasar yang sama hal tersebut bisa kita lihat dalam
media sosial sekarang ini terdapat banyak komunitas-komunitas yang
dalam sebuah grup media sosial yang dibentuk atas dasar persamaan
seperti persamaan alumni sekolah tertentu misalnya, atau kesamaan
hobi tertentu, dengan media sosial kita bukan saja bisa bertemu teman
baru dalam komunitas, tapi juga menentukan teman lama kita yang
telah bertahan hilang kontak.
4. Menghubungkan orang
Jenisnya yang menghubungkan orang yang satu dengan yang lain,
sosial media mengembangkan hubungan antar manusia seperti konsep
piramida yang terfokus pada satu titik, media sosial juga berjalan
dengan prinsip yang sama semakin banyak kontak yang kita miliki
dalam sosial media semakin muda bagi anda untuk mencapai pusat
jaringan.
Meski anda hanya memiliki puluhan kontak saja dalam media
sosial. Ketika anda mempublish sebuah tulisan atau konten lainnya ke
beranda, maka konten tersebut akan berkembang bukan hanya terbatas
di sekitar kontak anda punya tapi juga sub sum kontak yang lain. Tak
terbatas luas sebarannya, bahkan mungkin tak terebayangkan
5. Isi konten tidak terbatas
Konten yang di publish tidak melalui gate keeper tidak ada aturan
tertentu yang harus dipenuhi mengenai isi konten yang boleh atau tidak
boleh dipublish tidak ada acuan yang menentukan suatu konten layak
di publish atau tidak.
21

Media sosial tidak memiliki lembaga sensor yang menentukan


kelayakan tayang suatu konten seperti Lembaga sensor dalam siaran
televisi sehingga konten yang di publish di media sosial benar-benar
bebas yang menentukan kelayakan suatu konten untuk dipublish
adalah pembuat konten itu sendiri.
6. Faktor emosional dan konten
Faktor emosi yang berkembang dalam berhubungan antar
pengguna media sosial memberi rasa aman dan kemudahan untuk
menjangkau teman Anda seperti apapun kondisinya entah sedang
merasa sedih karena permasalahan dalam keluarga, sedang sakit. Atau
sedang frustasi karena mengalami kegalauan usaha semua orang tetap
bisa berkomunikasi langsung dengan orang tersebut secara online.
Dalam situasi yang tak terduga tersebut, bentuk dokumen yang
diberikan oleh lingkaran teman dalam sosial media bisa tak
terbayangkan.
7. Konten yang dibagikan tidak terbatas
Pesan gambar video dkk yang kita publish dalam media sosial bisa
menjangkau banyak orang. Tak terbatas seberapa luar sebarannya
seberapa banyak orang yang membaca dan membagikan ulang konten
tersebut bahkan ketika suatu konten menjadi viral misalnya rumah
maka tidak akan terbayang sampai keluar apa efeknya.
8. Konten yang di publish realitme dan tersebar dengan cepat.
Ketika suatu konten di publish secara online di media sosial, pada
saat itu juga konten tersebut akan langsung bisa diakses oleh berbagai
pengguna di seluruh dunia. Batasannya hanya koneksi internet. Tidak
seperti konten dalam koran atau majalah atau jurnalistik televisi yang
membutuhkan waktu sebaran yang cukup lama konten dengan media
sosial dapat tersebar luas dengan sangat cepat.
9. Biaya content murah.
Biaya yang dipergunakan menyebarkan konten melalui media
sosial sangat murah bahkan bisa dibilang gratis karena yang diperlukan
22

hanya koneksi internet berbeda Jika kita ingin mengisi konten dalam
koran, majalah majalah Oma televisi atau radio kita harus membayar
cukup mahal untuk menayangkan konten yang kita inginkan.
10. Pengguna yang membentuk waktu interaksi.
Meskipun ketika di publish Suatu konten bisa langsung diakses
oleh banyak orang di seluruh dunia namun tetap saja belum tentu
konten tersebut dibaca oleh semua orang kapan konten tersebut dibaca
kapan interaksi dilakukan pembaca itu ditentukan oleh pembaca
konten-konten yang disimpan dalam media sosial tidak terbatas waktu,
sehingga bahkan bisa saja interaksi terjadi tahun kemudian.
Pembuat konten pun bisa menentukan kapan dia akan membalas
atau menanggapi komentar pada konten yang di publish nya, bisa
langsung saat dia membacanya nya, atau beberapa waktu kemudianan,
atau bahkan bisa memilih untuk tidak menanggapi.
11. Konten memiliki catatan waktu publish.
Dalam setiap postingan (konten yang deepublish) terdapat
beberapa keterangan termasuk catatan waktu konten tersebut
deepublish. Sehingga kita bisa lebih mudah mengikuti isi konten.
12. Tempat aktualisasi diri.
Dalam media sosial pengguna merupakan kreator juga aktor
pengguna bisa mengaktualisasikan diri, menempatkan dirinya dalam
media sosial sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
13. Membangun profil seseorang
Setiap pengguna harus memasukkan data diri agar bisa terdaftar
sehingga pengirim dan dapat menggunakan media sosial tertentu.
Identitas seperti nama, tempat tinggal, Tanggal lahir pendidikan,
pekerjaan, dkk harus diisi untuk mendaftarkan diri. Dengan begitu,
penggunaan secara tidak langsung telah membangun profil dirinya
dalam media sosial.
23

2.1.4. Dampak Penggunaan Media Sosial.


1) Dampak Positif
Ada beberapa dampak positif dari penggunaan media sosial, antara
lain:
a) sebagai media penyimpanan informasi yang sangat mudah
menyebar melalui situs jaringan sosial. Hanya dalam tempo
beberapa menit setelah kejadian, kita bisa menikmati informasi
tersebut.
b) Situs jaringan sosial membuat anak dan remaja lebih bersahabat,
perhatian. dengan menggunakan situs-situs web, para pengguna
internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan
cepat dan murah.
c) Media sosial dapat menyambung tali silaturahmi memudahkan bagi
orang yang yang memiliki sanak famili yang jauh, jaringan sosial
ini sangat bermanfaat dan berperan untuk mempertemukan kembali
keluarga dan kerabat yang berada jauh dari kita, dan yang jauh
dengan yang sudah lama tidak bertemu hal tersebut dapat dilakukan
lewat media maya seperti video call.
d) Mempermudah berbelanja, seperti menjual barang-barang
kebutuhan sehari-hari di sosial media, online sohp, pria dan wanita,
hal tersebut sangatlah mudah dilakukan, hal ini memungkinkan
para pengusaha kecil dapat mempromosikan produk dan jasa
lainnya tanpa mengeluarkan banyak biaya apalagi bagi mahasiswa
yang membutuhkan uang dengan kerja sampingan yang tidak
begitu sulit mereka cukup memenuhi memodali HP dan kuota lalu
mempromosikannya. mulai dari teman ke teman, tetangga, bahkan
yang jauh sekalipun.
e) Media sosial juga dapat memanfaatkan sebagai jalan dakwah atau
menyampaikan ajaran ajaran Islam sebagai sarana untuk
24

mengembangkan kemampuan Puan keterampilan dan sosial.


pengguna bisa bersosialisasi bersosialisasi dengan publik
mengelola jaringan pertemanan, beradaptasi dengan siapapun
bahkan orang yang tidak dikenal dari seluruh penjuru dunia.

2) Dampak Negatif

Adapun beberapa dampak negatif dari penggunaan media sosial antara


lain:

a) Berawal dari media sosial sering terjadi tindak kejahatan seperti


penipuan, pembunuhan an, pemerkosaan an penculikan dll.
b) Susah bersosialisasi dengan orang sekitar karena penggunaan media
sosial membuat malas para user untuk berkomunikasi dengan hal ini
memang benar sekali, mempunyai teman yang sangat aktif dalam
bersosial media, dia selalu memposting apa saja yang ia kerjakan
namun berbeda jauh dengan kenyataan. orang yang aktif di sosial
media nyata adalah orang yang pendiam dan tidak banyak bergaul.
c) Karena pengguna media sosial lebih sering menggunakan bahasa
informal dalam keseharian sehingga bahasa formal pun menjadi
kelupaan, jika tidak pandai mengontrol, Jika tidak kita akan terjerumus
dalam pergaulan bebas, karena tidak biasanya menjaga ucapan.
d) Situs media sosial akan membuat seseorang lebih mementingkan diri
sendiri mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka
karena terlalu banyak menghasilkan waktu mereka dengan
menggunakan internet.
e) Media sosial dapat membuat anak-anak dan remaja menjadi lafal yang
juga tidak bisa membagi waktu karena terlalu asik dengan dunia maya,
yang tidak tahu bagaimana bentuknya seperti apa apa. Apalagi untuk
seorang pelajar, apabila sudah kecanduan maka mereka lebih
mementingkan hal tersebut daripada keperluan, bahkan rela
menyisihkan uang saku jika itu sampai membutuhkan kuota internet.
25

2.2. Media Sosial Instagram


2.2.1. Pengertian Media Sosial Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi dari smartphone yang khusus untuk
media sosial yang merupakan salah satu dari media digital yang mempunyai
fungsi hampir sama dengan Twitter namun perbedaannya Terletak pada
pengembalian foto dalam bentuk atau tempat untuk berbagi informasi terhadap
penggunaannya (Bambang 2012) Instagram secara sederhana dapat didefinisikan
sebagai aplikasi mobile berbasis iOS Android dan Windows Phone di mana
penggunaan dapat membidik, mengedit memposting foto atau video ke halaman
utama Instagram dan jejaring sosial lainnya. Instagram merupakan aplikasi yang
memfokuskan diri pada pengalaman untuk berbagi foto ke jejaring sosial melalui
perangkat mobile.

2.2.2. Fitur-Fitur Media Sosial Instagram


1) Kamera
Instagram mempunyai sejumlah fitur-fitur unggulan yang membuatnya
digemari oleh jutawan pengguna fitur kamera dimana lewat Instagram
pengguna tidak hanya bisa mengunggah foto dari galeri. Tetapi dapat juga
langsung membidik atau mereka momen dari dalam aplikasi kemudian
mengedit memberi caption baru membagikannya.
2) Editor
Instagram punya tol editor yang menjadi tempat bagi para pengguna
untuk memoles foto yang dijepret lewat kamera perangkatnya. disini akan
dijumpai 10 total editor tingkat lanjut untuk mengatur kembali
pencahayaan kontras dan saturasi semudah menggerakkan jemari tangan.
Di update terbaru Instagram tidak lagi mengharuskan foto berwujud kotak
tapi sudah mendukung pilihan portrait dan juga memberikan kan
26

keleluasaan kepada pengguna saat ingin membagikan foto dengan sudut


tangkapan lensa yang lebih besar.

3) Tag dan hastag


Sebagian jejaring sosial pada umumnya Instagram juga punya fitur tag
dan hastag yang fungsinya untuk menandai teman atau mengelompokkan
foto dalam satu label.
4) Caption
Caption berfungsi layaknya skripsi di sinilah pengguna bisa memberikan
sepatah dua patah kata soal foto yang diunggah. di samping tentunya
menambah hashtag.
5) Integrasi kejaring sosial
Instagram memungkinkan penggunanya untuk berbagi foto atau video ke
jejaring sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, Tumblr dan First bila ini
setiap kali foto dibagikan secara otomatis Instagram juga akan
membagikannya ke jaring sosial yang sudah terhubung.

2.2.3. Dampak Penggunaan Media Sosial Instagram


Seiring dalam perkembangannya Instagram memiliki banyak fungsi
yang dapat dinikmati oleh penggunanya namun di sisi lain Instagram juga
memiliki dampak positif serta dampak negatifnya bagi para remaja yang
menggunakannya. Dampak positif Instagram antara lain:

1) Instagram dapat digunakan sebagai penunjang masalah ekonomi,


contohnya online shop sudah banyak sekali remaja yang memiliki online
shop sendiri dengan menggunakan media Instagram.
2) Instagram dapat digunakan untuk sarana bersosialisasi sehingga para
remaja bisa memiliki lebih banyak teman.
27

3) Instagram dapat digunakan untuk untuk media bersyiar, sekarang sudah


banyak Ustazd muda yang menggunakan media Instagram untuk
Bersyiar.
4) Instagram dapat digunakan untuk media belajar dan mencari
pengetahuan.

Adapun dampak negatif Instagram antara lain:

1) Instagram dapat membuat remaja kecanduan hingga malas belajar karena


terlalu asyik bermain Instagram.
2) Banyak pengguna Instagram yang mengunggah foto-foto berbau
pornografi Sehingga banyak remaja yang melakukan pelecehan seksual.
3) Banyak pengguna Instagram yang menyebarkan berita tidak benar atau
hoax yang dapat menimbulkan banyak masalah dan menyebabkan remaja
percaya dan terhasut oleh berita hoax tersebut.

2.3. Kegiatan Belajar


2.3.1. Pengertian Kegiatan Belajar
Belajar merupakan suatu proses internal yang kompleks yang terlibat
dalam proses internal tersebut adalah yang meliputi unsur efektif dalam
mantra efektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interest, apresiasi, dan
penyesuaian perasaan sosial (dimyati dan mudjiono 2006). seseorang
dianggap telah belajar sesuatu Jika dia dapat mewujudkan perubahan
perilakunya.

Dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan
output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru
kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar
terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi
antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak
dapat diamati dan tidak dapat diukur yang dapat diamati adalah stimulus dan
respon titik oleh karena itu, apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa
yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.
28

2.3.2. Tujuan Kegiatan Belajar


Tujuan utama kegiatan belajar adalah untuk memperoleh dan
meningkatkan tingkah laku manusia dalam bentuk pengetahuan keterampilan
sikap positif dan berbagai kemampuan lainnya.

Menurut Sadirman (2011), secara umum ada tiga tujuan belajar yaitu :
1. Memperoleh Pengetahuan
Hasil dari kegiatan belajar dapat ditandai dengan meningkatnya
kemampuan berpikir seseorang jadi selain memiliki pengetahuan
Baru proses belajar juga akan membuat kemampuan berpikir
seseorang menjadi lebih baik.

Dalam hal ini pengetahuan akan meningkatkan kemampuan


berpikir seseorang, dan begitu juga sebaliknya kemampuan berpikir
akan berkembang melalui ilmu pengetahuan yang dipelajari. Dengan
kata lain, pengetahuan dan kemampuan berpikir merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan.

2. Memahami Konsep dan Keterampilan


Keterampilan yang dimiliki oleh setiap individu adalah melalui
proses belajar. Penanaman konsep membutuhkan keterampilan baik
itu keterampilan jasmani maupun rohani.

Dalam hal ini keterampilan jasmani adalah kemampuan individu


dalam penampilan dan gerakan yang dapat diamati. keterampilan ini
berhubungan dengan hal teknis atau pengulangan
29

Sedangkan keterampilan rohani cenderung lebih kompleks karena


bersifat abstrak. Keterampilan ini berhubungan dengan penghayatan
cara berpikir dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah atau
membuat suatu konsep.

3. Membentuk Sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang titik dalam
hal ini, pembentukan sikap mental serta didik akan sangat berhubungan
dengan penanaman nilai-nilai sehingga menumbuhkan kesadaran di
dalam dirinya.

2.3.3. Ciri-Ciri Kegiatan Belajar


Proses belajar dapat dikenali melalui beberapa karakteristiknya
mengacu pada definisi belajar di atas, berikan ini berikut ini adalah beberapa
hal yang menggambarkan ciri-ciri belajar antara lain:

1) Terjadi perubahan tingkah laku (kognitif afektif psikomotor dan


campuran) baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati
secara langsung.
2) Perubahan tingkah laku hasil belajar pada umumnya akan menetap
atau permanen.
3) Proses belajar umumnya membutuhkan waktu tidak Sebentar dimana
hasilnya adalah tingkah laku individu.
4) Beberapa perubahan tingkah laku yang tidak termasuk dalam belajar
adalah karena adanya hypnosa, proses pertumbuhan kematangan, hal
gaib mukjizat penyakit kerusakan fisik.
5) Proses belajar dapat terjadi dalam interaksi sosial di suatu lingkungan
masyarakat di mana tingkah laku seseorang dapat berubah karena
lingkungannya.

Menurut slameto ciri-ciri perubahan tingkah laku sebagai hasil dari


proses belajar adalah sebagai berikut.
30

1) Perubahan terjadi secara sadar.


2) Bersifat menetap atau kontinu dan fungsional.
3) Bersifat positif dan aktif.
4) Memiliki tujuan dan terarah.
5) Meliputi segala aspek tingkah laku individu.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar adalah adanya perubahan


yang terjadi secara sadar, di mana tingkah laku seseorang menjadi lebih baik,
dan sifatnya menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.

2.3.4. Jenis-Jenis Kegiatan Belajar


Menurut Slameto (2010) ada beberapa jenis kegiatan belajar
diantaranya sebagai berikut.

1) Belajar bagian (part learing praktionid learning)


Umumnya belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila iya dihadapkan
pada materi belajar yang luas atau ekstensif ekstensif misalnya
mempelajari sajak atau gerakan gerakan motorik seperti bermain silat.
2) Belajar dengan wawasan (learning by insight)
Konsep ini diperkenalkan oleh w, Kohler, salah seorang tokoh
psikologi Islam pada permulaan tahun 1971 sebagai satu konsep,
wawasan insting merupakan pokok utama dalam pembicaraan
psikologi belajar dan berpikir. Menurut teori wawasan merupakan
proses organisasikan pola-pola tingkah laku yang ada hubungannya
dengan penyelesaian suatu persoalan.
3) Belajar diskriminatif (diskriminatif learning)
Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih
beberapa sifat situasi atau stimulus dan akhirnya menjadikannya
sebagai Pedoman dalam tingkah laku.
4) Belajar Global / keseluruhan (global whole learning)
31

Disini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai


pelajaran menguasainya lawan dari belajar bagian metode belajar ini
sering juga disebut metode Gestalt
5) Belajar insidental (insidental learning)
Konsep ini bertentangan dengan pernyataan bahwa belajar harus
memiliki arah tujuan. Sebab dalam belajar sosial pelajar tidak ada
sama sekali berkehendak untuk belajar atas dasar kepentingan
penelitian, maka dirumuskan bahwa yang disebut dengan belajar
residensial adalah belajar yang tidak ada instruksi atau petunjuk yang
diberikan kepada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan
kelak.

6) Belajar instrumental (instrumental learning)


Pada dasar instrumental reaksi-reaksi yang diperlihatkan seseorang
siswa diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah. Apakah siswa tersebut
kan mendapat hadiah, berhasil atau gagal. Maka cepat atau lambatnya
seseorang belajar dapat diatur dengan jalan memberikan penguatan.
7) Belajar internasional (international learning)
Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, ini bermakna bahwa
perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang ingin
dicapai.
8) Belajar laten (laten learning)
Belajar dalam perubahan yang terjadi tidak dapat dilihat secara segera
titik cara belajar ini tidak menganggap ada Faktor atau kondisi yang
ada sebelum belajar.
9) Belajar mental (mental learning)
Belajar mental sebagai belajar dengan cara melakukan observasi dari
tingkah laku orang lain.
10) Belajar Produktif (productive learning)
32

Belajar produktif adalah belajar dengan maksimum titik belajar


dikatakan produktif bila individu mampu mentransfer prinsip
penyelesaian suatu persoalan dalam instruksi situasi lain.
11) Belajar verbal (verbal learning)
Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal melalui latihan
dan Ingatan.

2.3.5. Prinsip Kegiatan Belajar


Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para
ahli yang satu dengan yang lainnya memiliki persamaan dan juga perbedaan.
dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif
berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran
baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru
dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajarnya.

Menurut Dr Dimyati dan Drs mudjiono (2006) prinsip belajar yang


dapat dikembangkan dalam proses belajar antara lain.

1) Perhatian dan motivasi


Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar,
dari kajian teori belajar pengelolaan informasi terungkap bahwa tanpa
adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar motivasi mempunyai
kaitan yang erat dengan minat siswa yang memiliki minat terhadap
suatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan
demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang tersebut
motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianggap penting
dalam kehidupannya.
2) Keaktifan
Keaktifan siswa bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan.
berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu
merupakan manusia belajar yang aktif yang selalu ingin tahu dalam
setiap proses belajar, siswa selalu menampakan keaktifan titik itu
33

beragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati
sampai kegiatan fisik psikis yang susah diamati.
3) Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan
dalam kerucut pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang
paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung pentingnya
keterlibatan langsung dalam belajar titik belajar sebaiknya dialami
melalui perbuatan langsung.
4) Pengulangan
Menurut teori psikologi daya belajar adalah melatih daya-daya yang
ada pada manusia yang terdiri atas daya pengamat menanggap
mengingat, menghayal, merasakan, berfikir dan sebagainya dengan
mengadakan pengulangan maka daya daya tersebut akan berkembang
seperti hanya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam maka daya-
daya yang dilatih dengan penggandaan pengulangan-pengulangan akan
menjadi sempurna.
5) Tantangan
Siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu Medan atau lapangan
psikologis, dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang
ingin tercapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan
ajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan
mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi
artinya tujuan belajar telah dicapai titik agar pada anak timbul motif
yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar
haruslah Penangsang tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar
membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.
6) Balikan dan Penguatan
Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan siswa
akan belajar lebih bersemangat apabila mengalami dan mendapatkan
hasil yang baik hasil apalagi hasil yang baik akan merupakan balikan
yang menyenangkan dan pengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya.
34

7) Perbedaan Individual
Siswa merupakan individu yang unik artinya tidak ada dua orang siswa
yang sama persis setiap Siswa memiliki perbedaan satu dengan yang
lain titik perbedaan itu terdapat pada kreatif teristik psikis kepribadian
dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan
hasil belajar siswa. Karenanya perbedaan individu terlalu diperhatikan
oleh guru dalam upaya pembelajaran.

Dari beberapa prinsip yang ada maka dapat disimpulkan bahwa dalam
pelaksanaan belajar tidak bisa dilakukan dengan sembarangan atau tanpa
tujuan dan arah yang baik agar aktivitas belajar yang dilakukan dalam proses
belajar pada umumnya pada upaya perubahan dapat dilakukan dari berjalan
dengan baik diperlukan prinsip-prinsip yang dapat dijadikan sebagai acuan
dalam belajar. prinsip-prinsip ditujukan pada hal-hal penting yang harus
dilakukan guru agar terjadi proses belajar yang baik prinsip-prinsip belajar
juga memberikan arahan tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh para
guru agar para siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.

2.3.6. Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Belajar


Setiap individu emang tidak ada yang sama. Perbedaan individual ini
pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkahllaku belajar dikalangan anak
didik. Kesulitan belajar tidak selaklu faktor intelegensi (kelainan mental)
disebabkan factor factor non intelegasi dengan demikian, IQ tinggi belum
tentu menjamin keberhasilan belajar (Ahmadi ,2004)

Faktor-Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di antaranya yaitu

1. Faktor Internal
1) Faktor Jasmani
I. Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat,
mengantuk, jika badannya lemah, dan lain sebagainya.
35

II. Cacat tubuh


Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau
kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Siswa yang cacat
belajarnya juga terganggu jika hal ini terjadi hendaknya Ia belajar
pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar
dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.
2. Faktor Psikologis
1) Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi
yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan
konsep konsep abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat intelegensi sangat besar
pengaruhnya terhadap belajar. Dalam situasi yang sama-sama
siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
berhasil daripada yang mempunyai intelegensi rendah.
2) Perhatian
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi jiwa itu semata-
mata tertuju kepada suatu objek benda atau hal atau sekumpulan
objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa
harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya,
jika bahan pembelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka
timbullah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar.
3) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan titik kegiatan yang diamati
seseorang, akan diperhatikan terus-menerus disertai dengan rasa
senang titik Apabila bahan pembelajaran yang dipelajari tidak
sesuai dengan minat siswa Koma, maka siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
4) Bakat
36

Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir.
Setiap individu individu mempunyai bakat yang berbeda-beda titik
seseorang yang mempunyai bakat musik mungkin di bidang
lainnya ketinggalan dan lain sebagainya. Maka seorang murid akan
mudah mempelajari yang sesuai dengan bakatnya, apabila seorang
anak harus mempelajari bahan lain dari bakatnya, akan cepat
bosan. (Ahmadi, Abu, Widodo Supriyono, 2004)
5) Motivasi
Motivasi sebagai faktor ini berfungsi menimbulkan medan dari
mengarahkan perbuatan belajar titik motivasi dapat menentukan
baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga semakin besar
motivasinya akan semakin besar kesuksesannya.

6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang di
mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan
baru. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap atau matang,
jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari
kematangan dan belajar.
7) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi.
kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar karena jika
Siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil
belajarnya akan lebih baik.
3. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan Sosial
Yang termasuk lingkungan sosial yaitu guru para staf administrasi
teman-teman sekitar tetangga dan masyarakat.
2) Faktor Lingkungan Non Sosial
37

Yang termasuk lingkungan sosial yaitu gedung sekolah dan


letaknya rumah tempat tinggal, alat-alat belajar keadaan cuaca dan
waktu.

2.3.7. Prestasi Belajar


1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut sudjana (1990) prestasi belajar adalah hasil belajar yang
dicapai ketika mengikuti, mengerjakan tugas dan kegiatan
pembelajaran di sekolah titik prestasi belajar tersebut terutama dinilai
aspek kognitif nya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa
dalam pengetahuan atau Ingatan pemahaman, aplikasi analisis sintesis
dan evaluasi. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai
atau angka dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.
Jadi prestasi belajar berfokus pada nilai atau angka yang dicapai dalam
proses pembelajaran di sekolah. nilai tersebut nilai dari segi kognitif.
Karena Guru sering memakainya untuk melihat penguasaan
pengetahuan sebagai pencapaian hasil belajar siswa.
Menurut sudjana (1990) diantara ketiga ranah yaitu ranah kognitif
afektif dan psikomotorik maka ranah kognitif sering dinilai para guru
di sekolah.
2. Faktor Yang Menghambat Prestasi Belajar
Menurut Kartono Kartini dalam tulus TU’U (2004) Faktor-faktor
yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain:
1. Penghambat dari dalam antara lain
Faktor Kesehatan
Siswa yang kesehatannya sering terganggu menyebabkan anak
tertinggal pelajarannya. Karena itu orangtua harus memperhatikan
kesehatan anak-anaknya dengan makanan yang bergizi.
Faktor kecerdasan
Siswa dengan kecerdasan yang kurang menyebabkan siswa tersebut
lambat dan akan Tertinggal dari teman-temannya. hasil yang dicapai
38

tidak optimal. Selain itu, kecerdasan sangat mempengaruhi cepat


lambatnya kemajuan belajar siswa.
Faktor Perhatian
Perhatian di sini terdiri dari perhatian di sekolah dan dirumah titik
perhatian Belajar di rumah sering terganggu dengan cara acara televisi,
kondisi keluarga dan rumah sedangkan perhatian belajar di sekolah
sering terganggu dengan suasana pembelajaran serta kurangnya
konsentrasi. perhatian yang kurang memadai akan berdampak kurang
baik terhadap hasil belajar.
Faktor minat
Minat merupakan kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu. Apabila
pembelajaran yang dikembangkan guru tidak menimbulkan minat, akan
membuat siswa tidak sungguh-sungguh dalam belajar sehingga hasil
belajar yang dicapai tidak optimal.

Faktor Bakat bakat


Bakat adalah potensi-potensi yang dimiliki seseorang yang dibawa
sejak lahir. Pembelajaran yang diikuti tidak sesuai dengan bakat yang
dimiliki, prestasi belajar yang dicapai tidak optimal.
2. Penghambat dari luar antara lain:
Faktor Keluarga
Faktor-faktor tersebut berupa faktor orang tua misalnya cara orang tua
mendidik yang kurang baik, keteladanan yang kurang, faktor suasana
rumah yang ramai sering cekcok, faktor ekonomi keluarga.
Faktor sekolah
Faktor Sekolah terdiri dari faktor metode pembelajaran misalnya
metode yang kurang variatif dan membosankan siswa faktor hubungan
antara guru dan siswa yang kurang dekat faktor siswa faktor guru yang
kurang penggunaan terhadap materi faktor sarana di sekolah seperti
39

buku-buku yang kurang, lingkungan yang ramai semua itu mengganggu


siswa mencapai prestasi yang baik.
Faktor Disiplin sekolah
Disiplin disiplin sekolah yang tidak ditegakkan dengan baik akan
mempengaruhi negatif terhadap proses belajar anak misalnya siswa
yang terlambat dibiarkan saja tanpa adanya hukuman.
Faktor masyarakat
Faktor belajar, faktor Teman bergaul yang kurang baik, merupakan
faktor yang paling banyak mempengaruhi prestasi dan perilaku siswa.
Faktor lingkungan tetangga
Misalnya tetangga yang pengangguran, pencuri, menjadi, peminum
merupakan lingkungan yang dapat bergaul terhadap hasil belajar.
Faktor aktivitas organisasi
Jika siswa mempunyai banyak aktivitas organisasi selain menunjang
hasil belajar dapat juga mengganggu hasil belajar jika tidak dapat
mengatur waktu dengan baik.

2.3.8. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


1. Faktor dari dalam diri siswa
1) Faktor kesehatan
Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa,
jika kesehatan seseorang terganggu atau cepat lelah kurang
bersemangat, mudah pusing ngantuk, jika keadaan badannya lemah
dan kurang darah ataupun ada gangguan kelainan alat indera nya.
2) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau
kurang sempurnanya mengenai tubuh atau badan titik cacat ini berupa
buta setengah buta tuli patah kaki patah tangan lumpuh dan lain-lain
(Slameto 2003).
3) Faktor psikologis
40

Dapat berupa integrasi perhatian bakat minat motivasi kematangan


kesiapan.
4) Intelegensi
Menurut slameto (2003) mengemukakan, bahwa intelegensi atau
kecakapan terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi
dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dan cepat efektif
mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara
efektif mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
5) Perhatian
Menurut al-ghazali dalam slameto (2003;56) bahwa perhatian adalah
keaktifan jiwa yang dipertinggi jiwa itupun bertujuan semata-mata
kepada suatu benda atau hal atau sekumpulan objek. Untuk menjamin
belajar yang lebih baik maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya. jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa, Maka timbul kebosanan sehingga ia tidak lagi suka
belajar. agar siswa belajar lebih baik usahakan buku pelajaran itu
sesuai dengan hobi dan bakatnya.

6) Bakat
Menurut Hilgard dalam salmeto (2003,57) bahwa bakat adalah the
capacity to learn. Dengan kata lain, bakat adalah kemempuan untuk
belajar. Kemampuan itu akan terlerisasi pencapaian kecakapan yang
nyata, sesudah belejer atau terlaltih kemudian menurut Muhibbin
(2003,136) bahwa bakat adalah kemamouan potensial yang di miliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
7) Minat
Menurut jersild dan taissch dalam jam-jam Kencana (1996) bahwa
minat adalah menyangkut aktivitas aktivitas yang dipilih secara bebas
oleh individu minat belajar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar
siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh sebagai
pengetahuan dan teknologi titik Dengan demikian wawasan akan
41

bertambah luas sehingga akan sangat mempengaruhi peningkatan atau


pencapaian prestasi belajar siswa yang optimal Mungkin karena siswa
yang memiliki minat terhadap suatu pembelajaran akan mempelajari
dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik bagi nya.
8) Motivasi
Menurut slameto (2003;58) bahwa motivasi erat sekali hubungannya
dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar di dalam menentukan
tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan
itu perlu berbuat sedangkan yang terjadi penyebab berbuat adalah
motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorong nya.
9) Kematangan
Menurut slameto (2003;58) bahwa kematangan adalah suatu tingkat
atau fase dalam pertumbuhan seseorang di mana alat-alat tubuhnya
sudah siap melaksanakan kecakapan baru berdasarkan pendapat di
atas, maka kematangan adalah suatu organ atau alat tubuh dikatakan
sudah matang apabila dalam diri makhluk telah mencapai kesanggupan
untuk menjalankan fungsinya masing-masing kematangan itu datang
atau tiba waktunya dengan sendirinya Sehingga dalam belajarnya
akan lebih berhasil jika anak itu sudah siap atau matang untuk
mengikuti proses belajar mengajar.
10) Kesiapan
Kesiapan menurut James driver seperti yang dikutip oleh slameto
(2003) adalah preparedes respon or react artinya kesediaan untuk
memberikan respon atau reaksi.
Jadi dari pendapat diatas dapat diasumsikan bahwa kesiapan siswa
dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi prestasi belajar
siswa, dengan demikian prestasi belajar siswa dapat berdampak positif
bilamana siswa itu sendiri mempunyai kesiapan dalam menerima atau
mata pelajaran dengan baik.
11) Faktor Kelelahan
42

Ada beberapa faktor Kelelahan yang dapat mempengaruhi prestasi


siswa belajar siswa antara lain dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu kelelahan jasmani dan rohani. sebagaimana dikemukakan oleh
slameto 2003 sebagai berikut.
‘’Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk memberikan tubuh. kelelahan jasmani terjadi karena
ada substansi siswa sisa pembakaran anne-marie dalam tubuh, sehingga darah
kurang lancar pada bagian tertentu sedangkan kelelahan rohani dapat terus-
menerus karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat,
mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan
perhatian’’
Dari uraian diatas maka kelelahan jasmani dan rohani dapat
mempengaruhi prestasi belajar dan agar siswa belajar dengan baik
haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam
belajarnya seperti Lunglaynya tubuh Sehingga perlu diusahakan
kondisi yang bebas dari kelelahan rohani Seperti memikirkan masalah
yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa tidak
sesuai dengan minat istirahat mengerjakan sesuatu karena terpaksa
tidak sesuai dengan minat dan perhatian. Ini semua besar sekali
pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. agar siswa
selaku belajar dengan baik harus tidak terjadi kelelahan fisik atau
psikis.
2. Faktor yang berasal dari luar
1) Faktor keluarga
Faktor keluarga sangat berperan aktif bagi siswa dan dapat
mempengaruhi dari keluarga antara lain cara orang tua mendidik, relasi
antara anggota keluarga, keadaan keluarga, perhatian orang tua,
keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan dan suasana
rumah.
2) Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik besar sekali pengaruhnya terhadap prestasi
belajar anak hal ini dipertegas oleh wirowijoto dalam slameto (2003)
43

mengemukakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang


pertama dan utama keluarga yang sehat besar artinya untuk mendidik
dalam ukuran kecil tetapi bersifat menentukan mutu pendidikan dalam
ukuran besar yaitu pendidikan bangsa dan bernegara.
Dari pendapat di atas dapat dipahami betapa pentingnya peranan
keluarga di dalam pendidikan anaknya titik cara orang mendidik
anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya.
3) Relasi antar anggota keluarga
Menurut slameto (2003;60) bahwa yang penting dalam keluarga adalah
relasi orang tua dan anaknya. Selain itu juga relasi anak dengan
saudaranya atau dengan keluarga yang lain menurut mempengaruhi
belajar anak. Wujud dari relasi adalah apakah ada kasih sayang atau
kebencian, sikap terlalu keras atau sikap acuh tak acuh dan sebagainya.
4) Keadaan keluarga
Menurut Hamalik (2002:160) mengemukakan bahwa keadaan keluarga
sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena dipengaruhi oleh
faktor dari keluarga yang dapat menimbulkan perbedaan individu-
individu secara kultur keluarga pendidikan orang tua, tingkat ekonomi,
hubungan antara orangtua, sikap keluarga terhadap masalah sosial dan
realitas kehidupan.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa keadaan keluarga dapat


mempengaruhi prestasi, belajar anak sehingga faktor inilah yang sangat
memberikan pengalaman kepada anak untuk dapat menimbulkan
prestasi, minat, sikap dan pemahamannya sehingga proses belajar yang
dicapai oleh anak itu dapat dipengaruhi oleh orang tua yang tidak
berpendidikan atau kurang ilmu pengetahuannya.
5) Pengertian orang tua
Menurut slameto (2003 :364) bahwa anak belajar perlu dorongan dan
pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan
tugas tugas rumah titik kadang-kadang anak mengalami lemah
44

semangat orang tua wajib memberikan perhatian dan mendorongnya


sedapat mungkin untuk mengatasi kesulitan dan yang dialaminya.
6) Keadaan ekonomi keluarga
Menurut slameto (2003:63) bahwa keadaan ekonomi keluarga erat
hubungannya dengan belajar anak titik anak yang sedang belajar selain
terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makanan, pakaian,
perlindungan kesehatan dan lain-lain juga membutuhkan fasilitas
belajar seperti ruang belajar meja kursi penerangan alat tulis menulis
dan sebagainya.
7) Latar belakang kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi
sikap anak dalam belajar (Roestiyah 1989:159) oleh karena itu perlu
kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan baik agar mendorong
tercapainya hasil belajar yang optimal.
8) Suasana rumah
Suasana rumah sangat mempengaruhi prestasi belajar hal ini sesuai
dengan pendapat Slameto (2003:63) yang mengemukakan bahwa
suasana rumah merupakan situasi atau kejadian yang sering terjadi di
dalam keluarga di mana anak-anak berada dan belajar suasana rumah
yang ganduh bising dan semerawut tidak akan memberikan ketenangan
terhadap diri anak untuk belajar.
Suasana ini dapat terjadi pada keluarga yang besar terlalu banyak
penghuninya suasana yang tegang ribut dan sering terjadi cekcok
pertengkaran antara anggota keluarga yang lain yang menyebabkan
anak bosan tinggal dirumah, suka keluar rumah yang akibatnya belajar
kacang serta prestasinya rendah.
3. Faktor sekolah
1. Guru dan cara mengajar
Menurut Purwanto (2004) faktor guru dan cara mengajarnya
merupakan faktor penting Bagaimana sikap dan kepribadian guru,
tinggi rendahnya Pengetahuan yang dimiliki oleh guru dan bagaimana
45

cara guru itu mengerjakan pengetahuan itu kepada anak-anak didiknya


turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa sedangkan
menurut Nana sudjana dalam Djamarah (2006) mengajar pada
hakekatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur dan
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik sehingga
dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses
belajar.
Dalam kegiatan belajar guru berperan sebagai pembimbing titik dalam
perannya sebagai pembimbing guru, guru harus berusaha
menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi
yang kondusif. dengan demikian cara mengajar guru harus efektif dan
dimengerti oleh anak didiknya, baik dalam menggunakan model teknik
ataupun modern metode dalam mengajar yang akan disampaikan
kepada anak didiknya dalam proses belajar mengajar dan disesuaikan
dengan konsep yang diajarkan berdasarkan kebutuhan siswa dalam
proses belajar mengajar.
2. Model pembelajaran
Model atau metode pembelajaran sangat penting dan berpengaruh sekali
terhadap prestasi belajar siswa Terutama pada pembelajaran
matematika. dalam hal ini model atau metode pembelajaran yang
digunakan oleh Guru tidak hanya terpaku dalam satu model
pembelajaran saja akan tetapi harus bervariasi yang disesuaikan dengan
konsep yang diajarkan dan sesuai dengan kebutuhan siswa, Terutama
pada guru matematika titik dimana guru matematika harus bisa memilih
dan menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk digunakan
dalam pembelajaran titik adapun model-model pembelajaran itu
misalnya model pembelajaran kooperatif pembelajaran kontekstual
realistic matematika problem solving dan dan sebagainya.
Dalam hal ini model yang diterapkan oleh model kooperatif tipe
STAD , di mana model atau metode ini berpengaruh terhadap proses
belajar siswa dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
46

3. Alat-alat pelajaran
Untuk dapat hasil yang sempurna dalam belajar alat-alat belajar adalah
suatu hal yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa, misalnya perpustakaan laboratorium, dan sebagainya
menurut Purwanto (2004) menjelaskan bahwa sekolah yang cukup
memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar
ditambah dengan cara mengajar yang baik dari guru gurunya kecakapan
guru dan menggunakan alat-alat itu akan mempermudah dan
mempercepat belajar anak.
4. Kurikulum
Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa
kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan pelajaran agar siswa
menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
menurut slameto (2003) bahwa kurikulum yang tidak baik akan
mempengaruhi tidak baik terhadap proses belajar maupun prestasi
belajar siswa.
5. Waktu sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di
sekolah, waktu sekolah dapat pagi hari siang sore bahkan malam hari
waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa. Slameto (2003 ,68).

6. Interaksi guru dan murid


Menurut Roestiyah (1989:151) bahwa guru yang kurang berinteraksi
dengan murid secara intim menyebabkan proses belajar mengajar itu
kurang lancar. Oleh karena itu siswa merasa jenuh dari guru, maka
segan berprestasi secara aktif di dalam belajar.
7. Disiplin sekolah
47

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam


sekolah dan juga dalam belajar (Selamet 2003: 67) kedisiplinan
sekolah ini misalnya mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dan
melaksanakan tata tertib, disiplin dan pengawas atau karyawan dalam
pekerjaan administrasi dan keberhasilan atau keteraturan kelas gedung
sekolah halaman dan lain-lain.
8. Media pendidikan
Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah,
maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak
dalam jumlah yang sangat besar pula (Roestiyah, 1989:152). Media
pendidikan ini misalnya seperti buku-buku di perpustakaan
laboratorium, atau media lainnya yang dapat mendukung tercapainya
prestasi belajar dengan baik.
4. Faktor Lingkungan Masyarakat
1. Kegiatan siswa dalam masyarakat
Menurut slameto (2003;70) mengatakan bahwa kegiatan siswa dalam
masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya.
tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu
banyak misalnya berorganisasi kegiatan sosial keagamaan dan lain-lain
belajarnya akan terganggu lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam
mengatur waktunya.
2. Teman Bergaul
Anak perlu bergaul dengan baik lain untuk mengembangkan
sosialisasinya, tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman
bergaul yang buruk perangainya perbuatan tidak baik mudah
berpengaruh terhadap orang lain, maka perlu dikontrol dengan sikap
mereka bergaul
Menurut slameto (2003 :73) agar siswa dapat belajar, teman bergaul
yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga
sebaliknya, teman bergaul yang jelek perangnya dapat mempengaruhi
sifat buruknya juga, maka perlu diusahakan agar Siswa memiliki teman
48

bergaul yang baik baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta
pengawasan dari orang tua dan pendidik harus bijaksana.
3. Cara Hidup Lingkungan
Cara hidup tetangga di sekitar rumah dimana anak tinggal besar
pengaruh terhadap pertumbuhan anak (Roestiyah 1989 :155) hal ini
misalnya anak tinggal di lingkungan orang-orang rajin belajar otomatis
anak tersebut akan berpengaruh rajin juga tanpa disuruh.
Faktor eksternal ini dapat menimbulkan pengaruh positif antara lain
dilihat dari:
4. Ekonomi keluarga
Menurut Slameto (2003;63) bahwa keadaan ekonomi keluarga erat
hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain
mempengaruhi kebutuhan pokoknya, misalnya makanan pakaian
perlindungan kesehatan dan lain-lain titik juga membutuhkan fasilitas
belajar seperti ruang belajar meja kursi penerangan alat tulis menulis
buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat dipenuhi jika
keluarga mempunyai cukup uang.
5. Guru dan cara mengajar
Guru dan cara mengajar merupakan factor yang penting bagaimana
sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang
dimiliki guru dan bagaimana cara guru itu menyampaikan pengetahuan
itu kepada anak-anak didiknya. Ini sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa karena guru yang berpengetahuan tinggi dan cara
mengajar yang bagus akan memperlancar proses belajar mengajar
sehingga siswa dengan mudah menerima pengetahuan yang
disampaikan oleh gurunya.
6. Interaksi guru dan murid
Interaksi guru dan murid-murid dapat mempengaruhi juga dengan
prestasi belajar karena Interaksi yang lancar akan membuat siswa itu
tidak merasa segan berpartisipasi secara aktif di dalam proses belajar
mengajar.
49

7. Kegiatan siswa dalam masyarakat


Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap
perkembangan pribadinya misalnya berorganisasi dan kegiatan-kegiatan
Sosial, kegiatan-kegiatan keagamaan dan lain-lain.
8. Teman bergaul
Anak perlu bergaul dengan baik dengan anak lain untuk
mengembangkan sosialisasinya karena siswa dapat belajar dengan baik
apabila teman bergaul nya baik tetapi perlu dijaga jangan sampai
mendapatkan teman bergaul yang buruk perangainya.
9. Cara hidup lingkungan
Cara hidup bertetangga di sekitar rumah pengaruhnya pada
pertumbuhan anak (Roestiyah 1989;155). hal ini misalnya anak yang
tinggal di lingkungan orang-orang yang rajin rajin belajar otomatis anak
tersebut akan berpengaruh rajin belajar tanpa disuruh.

Faktor eksternal yang dapat menimbulkan pengaruh negatif bagi


prestasi anak adalah sebagai berikut.

1) Cara mendidik
Orang tua yang memanjakan anaknya maka setelah Anaknya sekolah
akan menjadi anak yang kurang bertanggung jawab dan takut
menghadapi tantangan atau kesulitan titik juga orang tua yang mendidik
anaknya secara keras maka anak tersebut menjadi penakut dan tidak
percaya diri.

2) Interaksi guru dan murid


Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intern
menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang lancar juga anak
merasa jauh dari guru maka segan berpartisipasi secara aktif dalam
belajarnya guru yang mengajar bukan pada keahliannya, serta sekolah
50

yang memiliki fasilitas dan sarana yang kurang memadai maka bisa
menyebabkan prestasi belajarnya rendah.

2.4. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


2.4.1. Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kata kewarganegaraan dalam bahasa Latin disebut civicus. selanjutnya,
kata Civic us diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi 2 kata Civic yang
artinya mengenai warga negara atau kewarganegaraan. dari kata Civic lahir
kata Civic yaitu ilmu kewarganegaraan, dan civic education yaitu pendidikan
kewarganegaraan titik pelajaran Civic atau kewarganegaraan telah dikenal di
Indonesia sejak zaman kolonial Belanda dengan nama Burgerkunde.

Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa Pendidikan


Kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan
generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga
negara dan secara khusus peran pendidikan termasuk di dalam persekolahan
pengajaran dan belajar dalam proses penyiapan warga negara tersebut.

Sementara itu, siswa atau mahasiswa sebagai anak bangsa Indonesia


diharapkan dapat menjadi yang memahami Pendidikan Kewarganegaraan dan
menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten
untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia atau (NKRI)
karena hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan
modern. negara kebangsaan modern adalah negara yang Pembentukannya
didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad
suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu
negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama,
ras, etnik, atau golongannya.

“Pendidikan kewarganegaraan adalah sebuah sarana untuk


mengindonesiakan para warga negara khususnya melalui siswa di sekolah
dengan sadar cerdas serta penuh tanggung jawab” (Azis Wahab 2008).
51

2.4.2. Tujuan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan


Pendidikan kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006:49)
adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukannya warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas terampil
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang UUD NRI
1945.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan yang dikemukakan oleh


Djahiri (1995) tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut.

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan manusia


Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki
kemampuan pengetahuan dan keterampilan kesehatan jasmani dan
rohani kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab masyarakat dan kebangsaan.
2. Secara khusus tujuan PKN yaitu membina moral yang diharapkan
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang
memancarkan iman dan takwa terhadap tuhan yang maha esa dalam
masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang
bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas
kepentingan perseorangan dan golongan sehingga perbedaan
pemikiran terhadap ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah
mufakat serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan
keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.

Sedangkan menurut Sapriya (2001) tujuan pendidikan kewarganegaraan


adalah:
52

1. Prestasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik
dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai Dan prinsip-prinsip
dasar demokrasi konstitusional Indonesia.
2. Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung jawab
memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan
keterampilan intelektual serta keterampilan untuk berperan serta.
3. Partisipasi yang aktif dan tanggung jawab itu pun ditingkatkan lebih
lanjut melalui pengembangan disposisi atau watak watak tertentu yang
meningkatkan kemampuan individu berperan serta dalam bentuk
politik dan mendukung berfungsinya sistem politik yang sehat serta
perbaikan masyarakat.
4. Tujuan umum pembelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar
menjadi ’’warga negara yang baik yang dapat dilukiskan dengan
warga negara yang patriotik toleran setia terhadap bangsa dan
negara beragama demokratis dan Pancasila sejati’’ (Somantri
2001) Djahiri (1993) mengemukakan bahwa melalui pendidikan
kewarganegaraan siswa diharapkan.
5. Mampu memahami dan menguasai secara Nalar konsep dan norma
Pancasila sebagai falsafah dasar Ideologi dan pandangan hidup negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
6. Memahami secara langsung apa itu konstitusi UUD NKRI 1945 dan
hukum yang berlaku dalam negara RI.
7. Menghayati dan meyakini Tata Anan dalam moral yang termuat dalam
butir diatas.
8. Mengamalkan dan Membakukan hal-hal di atas sebagai sikap perilaku
diri dan kehidupan dengan penuh keyakinan dan Nalar.

9. Secara umum menurut Maftuh dan Sapriya (2005:30) bahwa tujuan


negara mengembangkan Pendidikan Kewarganegaraan agar setiap
53

warga negara menjadi warga negara yang baik to be good citizens


yakni warga negara yang memiliki kecerdasan civics inteliegance baik
intelektual emosional sosial maupun spiritual memiliki rasa bangga
dan tanggung jawab Civics responsibility responsibility dan mampu
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. menelaah pemahaman dari
tujuan pendidikan kewarganegaraan, maka dapat peneliti simpulkan
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan orientasi pada penanaman konsep
kenegaraan dan juga bersifat implementatif dalam kehidupan sehari-
hari. Adapun harapan yang ingin dicapai setelah pengajaran
Pendidikan Kewarganegaraan ini maka akan didapatkan generasi yang
menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.

2.4.3. Fungsi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan sangatlah penting dalam peran serta
memberi suatu pengajaran tentang tujuan pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari pendidikan kewarganegaraan.

1. Mendorong generasi penerus untuk mendapatkan sebuah pemahaman


mengenai cita-cita nasional juga tujuan negara.
2. Agar lebih cepat dalam memuat keputusan-keputusan yang sangat baik
untuk penyelesaian masalah individu dan masyarakat juga negara.
3. Bisa memberikan apresiasi cita-cita nasional serta mengambil keputusan-
keputusan yang cerdas.
4. Saran untuk menciptakan warga negara yang mempunyai kecerdasan
keterampilan juga mempunyai Karakteristik setia terhadap Bangsa dan
negara dengan mewujudkan dirinya dalam kebiasaan berpikir maupun
berperilaku yang sejalan dengan amanah Pancasila.
54

2.4.4. Landasan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan untuk meningkatkan kesadaran
berbangsa dan bernegara meningkatkan keyakinan akan ketangguhan
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia pelaksanaan
pendidikan kewarganegaraan memiliki 2 Dasar sebagai landasan nya,
landasan yang dimaksud adalah landasan hukum dan ideal.

1. landasan hukum
Undang-Undang Dasar 1945
1) Pembukaan UUD 1945. pembukaan alinea kedua tentang cita-cita
mengisi kemerdekaan dan alinea ke-4 khusus tentang tujuan negara
yaitu keamanan dan kesejahteraan kesejahteraan.
2) Pasal 27 (3) (II) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara pasal 30 ayat (1) ,(1;) tiap tiap warga negara
berhak ikut serta dalam dan negara. pasal 31 ayat (1) ( IV), Setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan pasal 28 A-J tentang
Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982

Undang-undang nomor 20/1982 adalah tentang ketentuan-ketentuan Pokok


Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia Indonesia Lembaran
Negara 1982 No 51 TLN 3234).

1) Pasal 18 Hak dan kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan


keikutsertaan dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui
pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bagian tidak terpisahkan
dalam bentuk pendidikan nasional.
2) Pasal 19 ayat (2) pendidikan pendahuluan bela negara wajib di ikuti
oleh setiap warga negara dan dilaksanakan secara bertahap yaitu.
3) Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah gerakan
Pramuka
55

4) Pendidikan kewiraan pada tingkat pendidikan tinggi Undang-undang


nomor 20 tahun 2003

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan


nasional dan Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi
dan penilaian hasil belajar mahasiswa, serta nomor 45/U/2002 tentang
kurikulum inti pendidikan tinggi telah ditetapkan bahwa pendidikan agama
pendidikan bangsa dan pendidikan kewarganegaraan merupakan kelompok
mata kuliah pengembangan kepribadian yang wajib diberikan dalam
kurikulum setiap program studi atau Kompleks program studi.

5) Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43 Tahun 2006


Surat keputusan Direktur Jenderal pendidikan tinggi Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 43 /DIKTI/2006
Tentang rambu-rambu pelaksanaan Kompleks mata kuliah
pengembangan kepribadian di perguruan tinggi.

Landasan ideal

Landasan ideal Pendidikan Kewarganegaraan yang sekaligus


menjadi jiwa perkembangannya kewarganegaraan adalah Pancasila.
Pancasila sebagai sistem filsafat menjiwai semua konsep ajaran.
kewarganegaraan dan juga menjiwai konsep ketatanegaraan Indonesia.
dalam sistematikanya dibedakan menjadi tiga hal yaitu Pancasila sebagai
dasar negara Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan Pancasila
sebagai ideologi negara ketiga hal ini dapat dibedakan, namun tidak dapat
dipisahkan.
56

1) Pancasila sebagai dasar negara


Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar pemikiran tindakan
negara dan menjadi sumber hukum positif di Indonesia pancasila
sebagai dasar negara pola pelaksanaan pancarkan dalam empat pokok
pikiran yang terkandung dalam undang-undang Dasar 1945 dan
dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945 sebagai strategi pelaksanaan
Pancasila sebagai dasar negara.
Pembukaan UUD 1945 pokok pikiran pertama yaitu pokok pikiran
persatuan yang berfungsi sebagai dasar negara merupakan landasan
dirumuskannya Wawasan nusantara sebagai dari geopolitik. pokok
pemikiran kedua yaitu pokok pikiran keadilan sosial yang berfungsi
sebagai tujuan negara merupakan tujuan wawasan nusantara sekaligus
tujuan an sekaligus tujuan geopolitik Indonesia Indonesia tujuan
negara dijabarkan langsung dalam pembukaan UUD 1945 alinea
keempat yaitu tujuan berhubungan dengan segi keamanan dan
kesejahteraan dan ketertiban dunia geopolitik Indonesia pada dasarnya
adalah sebagai perwujudan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
2) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai-
nilai luhur yang diyakini kebenarannya. perwujudan nilai-nilai luhur
Pancasila terkandung juga dalam konsep geopolitik Indonesia demi
terwujudnya ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
sehingga ketahanan nasional ini disusun dan dikembangkan
berdasarkan geopolitik Indonesia Perwujudan nilai-nilai Pancasila
mencakup 5 bidang kehidupan nasional yaitu bidang ideologi politik
ekonomi sosial budaya dan Hankam yang disingkat dengan
ipoleksosbud Hankam info sosbudhankam menjadi dasar pemikiran
ketahanan nasional.
Dari Lima bidang kehidupan nasional bidang Ideologi merupakan
landasan besar Ideologi itu berupa Pancasila sebagai pandangan hidup
57

yang menjiwai 4 bidang lainnya. Dasar pemikiran ketahanan nasional


disamping lima bidang kehidupan nasional tersebut yang merupakan
aspek sosial pancagatra didukung pula adanya dasar pemikiran aspek
alamiah trigatra yang merupakan geostrategi Indonesia.
3) Pancasila sebagai ideologi Nusantara
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kesatuan konsep-
konsep dasar yang memberikan arah dan tujuan dalam mencapai cita-
cita bangsa dan bernegara titik cita-cita bangsa dan bernegara
berlandaskan Pancasila dipancarkan dalam alinea kedua Pembukaan
UUD 1945 merupakan cita-cita untuk mengisi kemerdekaan yaitu
bersatu berdaulat adil dan makmur.

2.4.5. Ruang lingkup Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Media pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang terdiri dari
dimensi pengetahuan keterampilan dan nilai-nilai Kewarganegaraan.dimensi
pengetahuan Kewarganegaraan atau Civic Knowledge mencakup politik
hukum dan moral dimensi keterampilan kewarganegaraan Civic skill meliputi
keterampilan partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan
dimensi nilai-nilai kewarganegaraan mencangkup percaya diri komitmen,
penguasaan atas nilai religius, norma dan moral ke tiga dimensi kajian
dimaksud akan berkaitan erat dengan lingkup bahasa bahasan materi
Pendidikan Kewarganegaraan.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi


aspek-aspek sebagai berikut.

1) Persatuan dan kesatuan bangsa meliputi hidup rukun dalam perbedaan,


cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia Sumpah
Pemuda keutuhan NKRI partisipasi dalam bentuk pembelaan negara
sikap positif terhadap NKRI.
2) Norma hukum dan peraturan meliputi tertib dalam kehidupan keluarga
tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat peraturan-
peraturan daerah norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan
58

bernegara sistem hukum dan peradilan sosial hukum dan peradilan


internasional
3) Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional
HAM pemajuan Penghormatan an- dan perlindungan HAM.
4) Kebutuhan warga negara meliputi gotong royong, harga diri sebagai
masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, menghargai keputusan bersama Prestasi Diri, persamaan
kedudukan warga negara.
5) Konstitusi negara meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama konstitusi konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia
hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6) kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan Kecamatan
pemerintah daerah dan otonomi pemerintah pusat, demokrasi dan
sistem politik, budaya politik budaya demokrasi menuju masyarakat
madani sistem pemerintahan pers dalam bentuk demokrasi.
7) Pancasila meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
8) Globalisasi meliputi globalisasi di lingkungannya politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional dan mengevaluasi
globalisasi.
59

2.5. Kerangka Berfikir

Gambar 2.1.

Kurangnya Pemanfaatan Media Sosial Instagram Dalam


Kegiatan Belajar Siswa Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar

Pemahaman siswa terhadap media sosial sebagai sumber belajar


Pemanfaatan pengguna media sosial Instagram dalam kegiatan belajar siswa
untuk meningkatkan prestasi belajar
Perbedaan dalam prestasi belajar siswa yang memanfaatkan dan tidak
memanfaatkan penggunaan media sosial instagram

Metode Studi Kasus


Pendekatan Kualitatif Teknik Pengumpulan Data
1.Observasi
2.Wawancara
3.Studi Dokumentasi
Teknik Pengolahan Data
1.Analisis Data

Media sosial Instagram dapat meningkatkan prestasi belajar

Sumber: Penelitian Penulis

Anda mungkin juga menyukai