Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan dunia yang semakin berkembang dan modern dibarengi
sarana fasilitas yang memadai, sehingga memudahkan kehidupan manusia semua
berkembang sedemikian rupa. Begitupun perkembangan dalam dunia komunikasi
yang berupa telepon, kemudian menjadi handphone yang bertujuan memudahkan
manusia dalam berkomuniksi serta mendekatkaan hubungan dan jarak, hingga
sekarang berkembang menjadi smartphone yang lebih modern dan bisa dipakai
hampir di segala hal.

Semakin banyak varian Smartphone rilis diimbangi juga oleh taraf


kecakapan berinternet penggunanya, sehingga pasar media sosial menjadi di
ganddrungi baik kaula muda dan tua. Media sosial yang biasanya dipergunakan
khalayak umum adalah media dimana penggunanya bisa berbagi teks, gambar,
suara, dan video informasi baik dengan orang terdekat maupun yang secara besar
seperti perusahaan. (Philip Kotler, 2016) menyebut media sosial atau yang kerap
disebut ”sosmed” sudah menjadi bagian bagi kehidupan masyarakat sekarang ini.

Media sosial ini mumudahkan arus lalu lintas informasi mengenai apa saja
dengan mudah menyebar kepada setiap orang, kondisi tersebut mengubah cara
komunikasi masyarakat. Jika perkenalan selalu di iringi dengan pertukaran kartu
nama atau nomer telepon, maka saat ini setiap kali bertemu orang baru, orang-
orang justru cenderung untuk bertukar alamat akun media sosial atau membuat
pertemanan di akun aplikasi yang terinstal di smartphonenya.

Siapa yang tidak mengenal facebook, twitter, atau instragam?. Di era


globalisasi sekarang ini rasanya hampir semua semua orang pernah setidak
tidaknya mendengar kata tersebu tentah itu dalam percakapan sehari hari ataupun
melelui TV, radio, dan berbagai macam media komunikasi lainya. Facebook,
twitter, juga Instagram merupakan macam-macam media sosial yang popular
abad ini. Media sosial adalah “sebuah media online” dengan para penggunaya bisa
2

dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring, sosial,
wiki forum dan dunia virtual blog, jejaring media sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial paling umum digunakan oleh masyarakat diseluruh dunia.
Teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang dapat diterapakan
untuk mengirimkan sebuah informasi melalui media elektronik (Lucas, 2000).
Ada beberapa manfaat teknologi di dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
a. Untuk Pendidikan
Dengan adanya teknologi informasi di dunia Pendidikan terutama
komputer, membuat siswa lebih efektif dalam belajar. Komputer adalah
sarana yang memudahkan dalam menumbuhkan kreatifitas siswa.

b. Untuk Industri dan Manufaktur


Teknologi informasi dapat membantu membuat rancangan design
sebuah produk yang akan dikeluarkan pada industri serta bisa mengontrol
mesin produksi dengan kecepatan yang baik.
c. Untuk bisnis dan perbankan
Dengan teknologi informasi bisa membantu dalam transaksi,
menyimpan berkas dengan lebih aman dan sistim perbangkan yang lebih
maju.
d. Untuk militer
Dengan teknologi informasi yang maju, bisa dimanfaatkan untuk
navigasi pada kapal selam, mengendalikan pesawat luar angkasa dengan
kemudi atau tanpa kemudi.
e. Untuk Teknik dan Pengetahuan
Teknogi informasi bisa digunakan dalam mempelajari perhitungan
stuktur tanah, angin dan juga cuaca.
f. Untuk Kedokteran
Bisa dimanfaatkan dalam mendiagnosa suatu penyakit dan mengambil
gambar semua organ tubuh dengan komputer.
3

g. Untuk Pemerintahan
Teknologi informasi dapat di aplikasikan dalam mengolah suatu data
dan informasi yang di tunjukan kepada masyarakat bisa meningkatkan
hubungan diantara pemerintah dan masyarakatnya.
h. Untuk hiburan dan Permainan
Teknologi komputer bisa digunakan untuk membuat animasi,
periklanan, desain grafis, dan juga audiovisual supaya menjadi lebih baik
dan menarik.

Teknologi bisa membuat mudah apparat dalam menyelesaikan


permasalahaan, bisa dengan mudah terdektesinya pelanggaran demi pelanggaran
lalu lintas dan sidik jari.

Seiring dengan perkembangan internet dan teknologi pada telepon genggam


yang maju pesat, pertumuhan media sosial pun juga ikut maju dengan pesat. Kini
mengakses akun media sosial dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dan
hanya dengan mengunakan sebuah telepon genggam pintar (smartphone). Dengan
smartphone para penguna media sosial dapat mengakses akunya dengan jaringan
internet tanpa biaya besar, dan tanpa perlu bantuan orang lain.

Pada tahun 2010 Kevin Dan Mike menyiptakan aplikasi web bernama Burbn
akan tetapi fitur-fitur aplikasi terlalu banyak sehingga penguna kesulitan dalam
pengoprasiianya. Lalu mereka membuat aplikasi baru berama Instagram yang
hanya mengunakan tiga fitur, yaitu foto, suka adan komentar. Instagram adalah
sebuah aplikasi dari smartphone yang khusus untuk media sosial yang merupakan
salah satu dari media digital yang mempunyai fungsi hamper sama dengan twitter,
namun perbedaan terletak pada pengambilan foto dalam bentuk atau tempat untuk
berbagi informasi terhadap penggunaanya (Bambang 2012).

Instagram dianggap sebagai media sosial yang paling fresh oleh para
remaja karna media sosial ini lebih fokus dengan foto dan video yang di durasi
pendek dibanding dengan media sosial lain yang berfokus pada kicauan, perkataan
atau setatus.
4

Instagram lebih mudah digunakan dan dinikmati, ditambah artis local


manca negara serta club-club olahraga intrrnasional saat ini telah memiliki akun
aktif di Instagram sehingga para remaja dapat mengetahui kegiatan idolanya
melalui foto dan video yang diunggah di Instagram.

Di sisi lain, kebutuhan sosialisasi remaja juga sangat tinggi, paling tidak
kebutuhan untuk diterima oleh teman sebayanya, sehingga bisa berinteraksi,
bergaul, dan berbaur, dan berkembang bersama teman-teman sebanyanya. Remaja
biasanya ikut tereleminasi dalam pergaulan sesama remaja, karena dapat
termarginalkan dalam proses yang tengah berlangsung.

Media sosial menjadi salah satu bentuk prilaku mereka untuk bergaul dan
tidak termarginalkan oleh teman sebayanya. Remaja biasanya akan menyerap
segala macam informasi sebagai bagian darai pencarian jati diri untuk membentuk
kepribadiannya.

Menurut hasil survei WeAreSocial.net dan Hootsuite, Instagram


merupakan platform media sosial dengan jumlah penguna terbanyak ke tujuh di
dunia. Selain sebagai jejaring sosial untuk berbagi foto, Instagram di gunakan
untuk memasarkan produk bisnis. Total pengguna Instagram di dunia mencapai
angka 800 juta pada januari 2019. Penguna aktif Instagram terbesar dari Amrika
Serikat sebanyak 110 juta kemudian Berazil denagan 57 juta penguna aktif dan
Indonesia berada urutan ke tiga dengan jumlah 55 juta. Di Indonesaia, instagaram
merupakan media sosial yang paling sering digunkan ke empat setelah Youtobe,
Facebook dan Whatshapps.

Di sisi lain, nampaknya masih banyak orang orang tua yang kesulitan
untuk mengawasi penguna media sosial pada anak anaknya. Salah satu kesulitan
orang tua mengawasi pengunaan medaia sosial pada anakanya terjadi lkarena
untuk mengakses sebuah media sosial, sang anak hanya memerlukan sebuah
smartphone, dan benda tersebut dapat mereka bawa kemana saja, sehingga
ketikaorang tua sedang tidak bersama anaknya maka pengawasan pun tidak ada
sama sekali.
5

Sedangkan apabila mereka melarang anakya untuk memiliki medaia sosial,


maka bisa diartikan mereka mengekang atau menutup anaknya dari pergaualan
modern ini. Hadirnya Instagram di masyarakat terutama di kalangan pelajar
memberikan dampak positif negative terutama jika digunakan secra berlebihan.
Kita dapat melihat dapak negatf Instagram dalam Pendidikan dan hasil belajar
remaja saat ini. Siswa sering larut dalam Instagram sampai melupakan kegiatan
mereka sebagai seorang pelajar. Banyak berita yang muncul dari media cetak
maupun elektronik yang memberikan tetang penyalahgunaan situs media soaial
ini. Tidak hanya kehidupan umum yang yang terkena dampak dari Instagram,
namun penyalahgunaan mulai diurasakan dalam dunia Pendidikan. Dampak
terburuk darai Instagram bagi pelejer adalah menurunya prestasi belajar siswa di
sekolah. Prestasi belajar adalah suatu hasil seseorang dalam kegiatan belajar (Siti
Pratini 2005).

Berdasarkan observasi awal di SMPS Insancita Purwakarta, Ketika proses


belajar mengajar berlangsung cenderung mengunakan handphone untuk
mengakses internet, sering sekali teguran diberikan oleh guru pada saat mengajar
tetapi para siswa tidak memperhatikan hal tearsebut. Hal ini menimbulkan
kecemasan bahwa kecenderungan bermain handphone atau internet memberi
pengaruh positif dan negatif.

Dari hasil observasi yang dilakukan di SMPS Insancita Purwakarta,


berikut ini hasil pre tes kelas IX pada matapelajaran PPKn.

Table 1.1
Hasil pretes kelas IX pada mata pelajaran PPKN
Materi kedaulatan NKRI

Hasil Pre Test Siswa


NO Kelas Jumlah Siswa
Tuntas Tidak Tuntas
1 IX B 32 Siswa 15 17
2 IX E 30 Siswa 13 17
6

Jumlah 62 siswa 28 34
Persentase 45,00% 55,00%
Sumber : hasil perolehan data pre test.

Setelah diteliti dari hasil observasi dan melihat hasil pre test siswa ternyata
yang di peroleh 55,00% siswa tidak tuntas akibat siswa terlalu sering
menggunakan jejaring sosial untuk chating dan bermain game bukan untuk
mencari materi pembelajaran sehingga Ketika siswa di teliti hasil yang di dapat
tidak sesuai dengan yang di ingatkan meskipun setengah dari seluruh jumlah
siswa kelas IX B dan E di SMPS Insan Cita Purwakarta memiliki ulangan yang
belum tuntas tapi 45,00% siswa lainnya telah memiliki nilai yang tuntas.

Media sosial dapat digunakan untuk sarana atau media pembelajaran


namun pada kenyataanya saat ini belum tampak penggunaan media sosial secara
maksimal hasil pengamatan dengan melihat fenomena yang berkembang, bahnwa
penggunaan media sosial saat ini kebanyakan hanya siswa untuk sebatas
berinteraksi atau chating sesama teman, dan game dan membeli barang secara
online. Penggunaan media sosial ini belum Nampak segai media bellajar yang
mungkin dapat meningkatatkan hasil belajar.

Berdasarkan uraian diatas terkait bagaimana pemanfatkan media sosial.


Istagram dalam kegiatan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar
khususnya pada pelajaran PPKn karena siswa siswa di SMPS Incan Cita
Purwakarta salah satu belum mapumemanfaatkan istagram dalam kegiatan belajar
dan siswa siswi di SMPS Innsan Cita Purwakarta aktif menngunakan sosial media
istagram hanyauntuk bermain mauin saja. Remaja yang baik mengharapkan
kepribadian yang matang agar dimasa depan mereka akan menjadi manusia yang
berguna bagi agama nusa dan bangsa. Dari masalah tersebut penulis tertarik untuk
meneliti pemanfaatan media sosial istagram dalam kegiatan belajar siswa untuk
meningkatkan prestasi belajar.

Maka dari itu, penulis tertarik untuk menelitidan membahas permasalahan


tersebut menjadi sebuah skripsi dengan judul ’’Pemanfaatan Sosial Media
7

Istagram Dalam Kegiatan Belajar Siswa Untuk Meningkatkan Prestasi


Belajar’’

1.2. Identifikasi Maslah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, dapat
diidentifikasikan beberapa maslah antara lain:

1. Kurangnya pemahaman dalam baik buruknya penggunaan media sosial


Instagram.
2. Penngunaan media sosial Instagram mempengaruhi pola pergaulan
remaja.
3. Penggunaan media sosial Instagram yang sulit diawasi oleh orang tua.
4. Pengguna media sosial Instagram kurang dimanfaatkan dalam kegiatan
belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar.
5. Perbedaan dalam prestasi belajar siswa yang memanfaatkan dan tidak
memanfaatkan media sosial istagram.

1.3. Rumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan diatas, maka rumusan masalah peneitian ini di rumuskan sebagai
berikut.

1. Bagaimana pemahaman siswa terhadap media sosial sebagai sumber


belajar?
2. Bagaimana pemanfaatan media sosia sebagai Instagram dalam kegiatan
belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belaja?
3. Ada perbedaan dalam preatasi belajar siswa yang memanfaatkan dan tidak
memanfaatkan penggunaan media sosial istagram?

1.4. Tujuan Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat teoritis dan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
8

1. Pemahanam siswa terhadap media sosial sebagai sumber belajar.


2. Pemanfaatan pengguna media sosisal Instagram dalam kegiatan
belajar siswa untuk kegiatan prestasi belajar.
3. Perbedaan dalam prestasi belajar siswa yang memanfaatkan dan
tidak memanfaatkan penggunaan media sosial.

1.5. Mafaat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat teoritis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
untuk memberikan referensi tentang pemanfaatan media sosisal
Instagram dalam kegiatan belajar siswa untuk meningkatkan belajar
prestasi siswa.
2. Manfaat praktis
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat praktis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pembaca bahan bacaan serta pengetahuan seputar
pemanfaatan media sosial istagram dalam kegiatan belajar siswa
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Bagi penulis sebagai sarana memperluas pengetahuan tentang hal-
hal positif dan negative dan penggunaan media sosial agar lebih
bijak dalam penggunaanya.

1.6. Definisi Oprasional


Berdasarkan latar belakang masalah yang yang telah diurutkan diatas,
maka definisi oprasional penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah suatu kegiatan, proses, cara atau perbuatan menjadikan suatu
yang ada menjadi bermanfaat. Istilah pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat
yang berarti faedah, yang mendapat imbuhan pe-an yang berarti proses atau
perbuatan memanfaatkan (Poerwadarminto, 2002 : 125).
2. Media sosial
9

Media sosial sebagai alat atau cara yang dilakukan oleh konsumen untuk
membagikan informasi berupa teks, gambar, audio, dan video kepada orang lain dan
perusahaan atau sebaliknya. (Philip Kotler 2016).

3. Insragram
Instagram adalah aplikasi dari smartphone yang khusus untuk media sosial yang
merupakan salah salah satu dari media digital yang mempunyai fungsi hampir sama
dengan twiter, namun perbedaannya terletak pada pengambilan foto dalam bentuk
atau tempat untuk berbagi informasi terhadap penggunannya. (Bambang,2021).
4. Kegiatan Belajar
Belajar merupakan suatu proses internal yang komplek, yang terlibat dalam proses
internal tersebut adalah yang meliputi unsur efektif, dalam mantara efektif berkaitan
dengan sikap nilai nilai intres spresiasi dan penyesuaian perasaan sosial. (Dimnyati
Dan Mujiono: 2006).
5. Siswa
Siswa adalah manusia didik sebagai mahluk yang sedang berada dalam
perosesperkembangan atau pertumbuhan menurut fitrah masing masing yang
memerlukam bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik yang
optimal yakni kemampuan fitrahnya (aripin .2006).
6. Presatasi belajar
Prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan
belajar (siti pratini 2005).
7. PKn
Pendidikan kewarga negaraan adalah sebuah sarana untuk meng indonesiakan para
warga negara khususnya melaui siswa disekolah dengan sadar cerdas serta penuh
tanggung jawab (ajis Wahab 2008).

1.7. Struktur Organisasi


Struktur organisasi skripsi memuat dan menggambarkan kandungan dari
setiap bab, urutan penulisan, serta hubungan antara bab dengan bab yang lainnya
dalam bentuk sebuah kerangka utuh skripsi. Struktur organisasi skripsi umumnya
dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
10

Berdasarkan yang telah diuraikan dihalaman sebelumnya, maka struktur


organisasi penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1

Pengarahan Media Sosial


Pemanfaatan Metode belajar
Siswa Meningkatkan
Media Sosial Melalui Media
menggunakan Prestasi Belajar
Instagram Sosial
Media Sosial Siswa

Sumber : Hasil Penelitian Penulis

Anda mungkin juga menyukai