Anda di halaman 1dari 18

Pengaruh Media Sosial Terhadap Anak Usia 6-12 Tahun

1
Alifia Khanza, 2Riska Meidasari, 3Siti Julia Marline, 4Siti Nafisah Ramaliah
1,2,3,4
Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan, Bogor
Email: 1alifiakhanza314@gmail.com, 2riskameidasari05@gmail.com, 3marlinej647@gmail.com
4
nafisah20121@gmail.com

Abstract:

Kata kunci: Teknologi dan Media sosial, anak usia dini


PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai
informasi yang terjadi diberbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat
kemajuan teknologi (globalisasi). Saat ini dunia sudah terasa semakin sempit dikarenakan kita
dapat melihat apa yang terjadi meskipun kita berbeda negara.

Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada
kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaan. Perubahan ini
juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transfortasi nilai-nilai yang ada
dimasyarakat khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia
dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan
yang dianut masyarakat baik masyarakat perkotaan atau masyarakat perdesaan

Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Media sosial
adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog,
jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content” (Kaplan & Haenlein, 2010). Beberapa contoh
media sosial yang sedang berkembang saat ini yaitu Instagram, Twitter, Line, Facebook, Youtube,
dan lain-lain.

Seseorang pasti memiliki berbagai motivasi dalam menggunakan media sosial. Sekedar
untuk berkomunikasi dengan orang lain, untuk mencari tahu perkembangan sesuatu, untuk
berbagi informasi maupun untuk mengikuti salah satu yang menjadi trend saat ini yaitu
menggunakan media sosial sebagai bentuk eksistensi diri. Orang- orang yang hanya ingin
menggunakan media sosial sebagai sarana menjaga silaturahmi biasanya akan memilih media
sosial yang bersifat private saja seperti Line, Whatsapp, Instagram, Telegram, Twitter, Tiktok,
Youtube atau yang lainnya. Meskipun masuk ke media yang terbuka seperti Facebook dan
Twitter maka mereka hanya akan menjadi 2 penonton dan pembaca yang baik dan melihat
perkembangan terbaru yang ada di media sosial.

Seiring dengan perkembangan yang kian pesat dibidang teknologi dan sosial media
2
tersebut perkembangan jiwa anak pun mengalami perubahan yang perlu diperhatikan.
Kegemaran bermain media sosial yang berlebihan akan mengurangi anak melakukan
hubungan sosial dengan teman- teman sehingga dapat menghambat kemampuan EQ (emotional
quentient). Seperti rasa kerja sama dengan teman, kemampuan berkomunikasi tiap waktu.

Pada hakikatnya taman kanak-kanak bukanlah tempat belajar yang amat sangat serius,
tetapi disanalah anak-anak bisa bermain sambil belajar, rasa keingin tahuan anak yang begitu
besar saat bermain tersedianya media bermain menjadi kebutuhan yang sangat penting, salah
satunya dizaman informasi ini kotak ajaib bernama komputer menjadi media yang dekat
dengan dunia bermain anak. Sesuai dengan namanya, media yang tergolong dalam media sosial
ini memiliki fungsi untuk mendukung interaksi media sosial penggunanya. Dalam konteks ini,
media sosial bisa digunakan untuk mempertahankan/mengembangkan relasi atau interaksi sosial
yang sudah ada dan bisa digunakan untuk mendapatkan teman-teman baru mulai dari games,
komunikasi dan informasi.

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI MEDIA SOSIAL


Dengan dominasi usia anak-anak muda yang menjadi anggotanya, maka kaskus telah
menjadi bagian dari cara dan gaya bergaul anak-anak muda. Itulah sebabnya, kaskus dan tentu juga
media sosial lain telah menjadi alat gaul yang mengasyikan. Melalui kaskus mereka saling
berkomunikasi, saling mengakses dan saling bersahabat. Meskipun mereka tidak tahu secara
fisikal, akan tetapi mereka saling memahami ide, gagasan, pikiran dan bahkan juga tindakan
masing-masing. Meskipun mereka menggunakan nama sandi atau nama samaran, akan tetapi
mereka tidak saling meragukan, bahkan mereka juga melakukan komunikasi tersebut dalam
beberapa jam setiap hari.

Munculnya media sosial dapat menghubungkan antara manusia dari berbagai belahan dunia
yang tidak saling kenal sebelumnya dengan cara mengkoneksikan komputer dengan jaringan
internet. Interaksi antara manusia tersebut, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik
kebutuhan jasmani maupun rohani. Salah satunya adalah kebutuhan akan informasi. Setiap orang
membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupan dan sebagai penunjang kegiatan.
Media sosial sangat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan informasi tersebut.
3
Dunia sekarang memang sedang diramaikan oleh yang dikonstruksikan oleh mereka
sendiri sebagai media sosial, ada banyak cara orang membangun jejaring melalui media sosial ini.
Dan makin banyak, membangun jejaring sosial. Maka juga semakin banyak penyedia jasa
dibidang media sosial ini. Sungguh andaikan jejaring sosial melalui media sosial ini sebagaimana
di daratan dengan lalu lalangnya kendaraan dengan berbagai variannya maka sungguh dunia
kendaraan kita juga sangat crowded. Bayangkan betapa banyak orang yang menggunakan lalu
lintas udara untuk berkomunikasi dengan yang lainnya dalam beragam media sosial
tersebut.

MACAM-MACAM MEDIA SOSIAL YANG DIGUNAKAN


Pada dasarnya media sosial memiliki banyak bentuk, diantaranya Instagram, Line, Youtube,
Whatsapp, Twitter, dan lain-lain. Pada beberapa tahun ini beberapa media sosial tersebut yang
paling populer dikalangan anak-anak. Aplikasi-aplikasi tersebut menawarkan fitur-fitur yang
beragam yaitu:
1. Instagram
Instagram berasal dari kata “Insta” yang artinya cepat, sedangkan “Gram” berasal dari kata
telegram yang berarti mengirimkan informasi kepada orang lian dengan cepat. Pada
zaman serba digital saat ini, instagram sangat diminati oleh penggunan internet. Hal ini
kerena, instagram maupun untuk berbagi foto dan video, share location, membagikan
cerita, dan yang terbaru Instagram memfasilitas penggunannya dengan fitur siaran
langsung. Pengguna instagram yang saling terhubung dapat memberikan like atau komen
kepada foto/video yang di post oleh salah satu akun instragram. Beragam fitur itu
merupakan hal yang menarik bagi anak dalam menggunakan Instagram. Namun,
penggunaanya memiliki kekurangan yaitu, Aplikasi harus di update secara berkala, adanya
bullying, rawan peretasan, dan boros baterai. Sehingga kita harus menggunakan Instagram
sebaik mungkin.

2. Whatsapp
WhatsApp adalah aplikasi gratis yang menyediakan layanan bertukar pesan dan panggilan
yang sederhana, aman, dan reliabel serta tersedia pada berbagai telepon di seluruh dunia.
Menurut data digital report 2019, Whatsapp telah digunakan oleh 83% pengguna internet di
Indonesia. Dengan adanya Whatsapp, kita dapat berkirim pesan dengan pengguna lain baik
4
teks, audio, file dokumen, foto dan video. Bukan hanya personal chat saja, tetapi kita juga bisa
membuat group chat yang berisi beberapa pengguna WhatsApp lainnya. Kita juga dapat
melakukan video call dengan teman/keluarga. WhatsApp juga kita dapat membuat
status/story yang dapat dilihat orang lain, sama seperti di Instagram. Dan saat ini, Whatsapp
juga dapat digunakan sebagai media pendidikan. Dalam penggunaannya Whatsapp memiliki
kekurangan yaitu, membutuhkan koneksi internet yang cukup kuat, pada Whatsapp web tidak
bisa melakukan panggilan suara, boros baterai, dan terkadang terdapat pesan broadcast berupa
berita bohong. Dari situ kita harus pintar-pintar dalam membaca informasi yang benar dan
tidak sembarangan dalam mengirim pesan.

3. Youtube
YouTube adalah situs web yang memfasilitasi penggunanya untuk menyimpan,
menononton, serta membagikan video secara public. YouTube menjadi wadah terbaik untuk
berbagi video dari seluruh dunia. Terdapat berbagai macam video yang dapat diunggah pada
situs ini, seperti klip musik, film pendek, film televisi, trailer film, video edukasi, video blog
milik para vlogger, video tutorial, dan masih banyak lagi. Pada video-video yang di unggah
tersebut banyak sekali tentang pembelajaran sekolah jadi anak-anak dapat mempelajari nya
dari video itu dan terdapat sumber informasi yang dapat disampaikan dalam sebuah video.
Namun terkadang masih banyak berita hoax atau berita bohong yang tidak sesuai dengan fakta
dan masih ada konten-konten yang tidak pantas untuk dilihat oleh anak-anak. Dari kekurangan
yang disebutkan kita dituntut untuk selalu selektif dalam memilih atau melihat sebuah sumber
konten video.

4. Twitter
Twitter adalah layanan media sosial bagi teman, dan keluarga untuk berkomunikasi dan
tetap terhubung melalui pertukaran pesan yang cepat dan sering. Pemilik akun bisa membaca,
mengirim, maupun membalas teks dari teman/orang lain. Memiliki fitur yang dapat
mengetweet sebuah tulisan, maupun foto atau video namun dalam karakter nya dibatasi hanya
bisa 280 karakter saja. Aplikasi ini juga jarang mengalami down, tidak seperti Facebook
maupun Instagram. Saat ini Twitter menjadi tempat untuk mendapatkan informasi yang cepat,
sebagai media hiburan jika pada bagian trending topic terdapat banyak hiburan yang seru.
Akan tetapi tidak semua informasi yang dibagikan itu benar, kita sebagai pengguna sudah
5
cerdas dan bisa membedakan mana informasi yang real dan hoax.
5. TikTok
TikTok merupakan media sosial baru yang memberi wadah kepada para penggunanya
untuk dapat berekspresi mengasah bakat melalui konten video. Berdurasi kurang lebih 15
detik, aplikasi ini menghadirkan special effects yang menarik dan mudah digunakan sehingga
semua orang bisa menciptakan sebuah video yang keren dengan mudah. Didalamnya terdapat
Special effects seperti efek shaking and shivering pada video dengan electronic music,
merubah warna rambut, 3D stickers, dan properti lainnya. Sebagai tambahan, kreator dapat
lebih mengembangkan bakatnya tanpa batas hanya dengan memasuki perpustakaan musik
lengkap Tik Tok. Hal tersebut yang menjadikan Tik Tok berbeda dengan media sosial lainnya
dan mendukung pengguna untuk berekspresi dalam menyalurkan bakatnya. Namun, dampak
dari aplikasi TikTok yaitu terdapat banyak konten video yang tidak pantas bagi remaja
sekarang, menyebabkan kecanduan terhadap aplikasi yang membuat lupa waktu, dan membuat
video yang tidak sewajarnya.

Dari Aplikasi-aplikasi di atas walaupun terdapat sisi negatif, tapi kita tidak bisa menyalahkan
perkembangan dari teknologi ini. Kembali kepada diri sendiri untuk menggunakan teknologi
lebih baik dan bijak serta arahan dari orang tua sangatlah penting.

FUNGSI MEDIA SOSIAL TERHADAP PEMBELAJARAN


Proses belajar merupakan sebuah proses penyampaian informasi, ilmu pengetahuan,
informasi yang secara formal dan informal sering terjadi di sekeliling kita. Melalui sebuah media
sosial, pengetahuan dan proses belajar tidak lagi hanya berfokus pada akumulasi pengetahuan
individu sebelumnya. Terlepas dari baik ataukah buruk, menggunakan media tersebut sebagai
media dalam proses belajar, maka jelas bahwa aplikasi dan perangkat media sosial telah berhasil
menyediakan sebuah konsep tantangan baru dalam pembentukan pendidikan formal yang telah ada
saat ini. Pemanfaatan Media sosial kini banyak terjadi pada proses pendidikan jarak jauh (e-
learning) di mana proses belajar mengajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas, jarak, dan waktu.
Jaringan sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube telah cepat menjadi bagian dari
kehidupan Anda sehari-hari. Salah satu alasan mengapa media sosial sangat populer adalah karena
memungkinkan pengguna untuk mengubah pengalaman mereka dan berinteraksi dengan jaringan
internet. Dengan banyaknya teknologi baru dan perkembangan jaringan sosial saat ini, ada banyak
6
manfaat dan alasan bagi semua orang, termasuk pelajar atau mahasiswa untuk menggunakan media
sosial. Sebuah penelitian menemukan hasil bahwa 70% pelajar merasa bahwa teknologi yang
mereka gunakan untuk belajar harus disesuaikan dengan diri mereka sebagai pengguna media
sosial. Berikut sejumlah manfaat penggunaan media sosial untuk pendidikan :
1. Menciptakan Komunitas
Banyak pelajar ditantang untuk bisa menyesuaikan diri dengan konsep pembelajaran yang
baru dan tugas-tugas khusus. Media sosial membantu memusatkan pengetahuan kolektif
seluruh kelas untuk membuat kegiatan belajar dan berkomunikasi menjadi lebih efisien.
Contohnya :
a) Memulai daftar kontak kelas untuk berkolaborasi dan saling membagikan tips-tips pelajaran
tertentu
b) Mengundang guru yang menggunakan media sosial untuk bergabung dengan kelompok
belajar sehingga bisa memberi masukan.
Dalam hal ini, pelajar terdorong untuk menjadi ‘ahli’ dalam keterlibatan aspek
internet. Tidak hanya belajar untuk berinteraksi dengan banyak orang, pelajar juga belajar
cara penggunaan media sosial tersebut.

2. Melanjutkan Pembahasan Pelajaran


Memulai jaringan kelompok belajar kolaboratif bisa menghemat waktu dan tenaga banyak
orang. Bagi pelajar yang tak dapat menghadiri kelas tertentu, tak perlu khawatir ketinggalan
pelajaran karena saat ini media sosial seperti Periscope, Skype atau SnapChat bisa membantu
pelajar. Para pelajar dapat menggunakan Google Hangout untuk memfasilitasi mereka ketika
belajar kelompok. Pelajar yang ingin mengajukan pertanyaan kepada ahli, dapat memanfaatkan
Twitter atau Jelly yang dirancang untuk membangun koneksi melalui pertukaran pertanyaan
atau jawaban antar pengguna.

3. Mengatur Sumber Pembelajaran


Media sosial dapat membantu untuk menjaga semua informasi agar terorganisir dan mudah
diakses. Dengan media sosial, maka data yang pelajar miliki akan aman, akurat dan bisa saling
dibagikan menggunakan tools seperti Pinterest atau Tumblr. Jika dokumen yang dibutuhkan
tidak atau belum diposting ke media sosial, gunakan Google Drive, Box atau Dropbox untuk
mengumpulkan materi pembelajaran. Selain itu, pelajar juga bisa menggunakan layanan
7
berbagi konten seperti Google Docs untuk tugas kelompok. Fitur tersebut membantu pelajar
dalam mengorganisir kelompok dan tugas menjadi lebih mudah.
4. Mendukung Materi Pembelajaran
Media sosial dapat membantu mengidentifikasikan konten tambahan untuk memperkuat atau
memperluas pembelajaran pelajar. Misalnya saja YouTube membantu menyediakan video bagi
pelajar secara audio visual ketika dibutuhkan untuk memperjelas materi pembelajaran. Media
sosial memungkinkan pelajar mengirimkan bermacam-macam dokumen seperti video,
reminder, voice note, gambar, data dan lainnya.
5. Bertambahnya Wawasan
Para pelajar yang merupakan pengguna media sosial secara langsung saling memberikan dan
menerima beragam informasi. Mereka membagikan tips dan trik, proyek DIY (Do It Yourself)
dan informasi yang berguna untuk bahan pelajaran. Kemampuan mereka untuk mengakses,
menganalisa, menahan dan berbagi informasi kian meningkat seiring berjalannya waktu.
Bahkan mereka tak sadar sudah mengembangkan kemampuan mereka tersebut.

PEMBAHASAN
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP ANAK USIA 6-12 TAHUN

A. DAMPAK POSITIF PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


Beberapa penelitian (Beard, 2008; Williams & Merten, 2008) menjelaskan bagaimana
internet dapat membantu remaja dengan memungkinkan mereka untuk meningkatkan
komunikasi dan interaksi sosial yang positif dengan orang lain. Internet juga menemukan
dukungan emosional yang mungkin kurang/tidak mereka miliki. Beard merasa bahwa internet
menjadi cara bagi mereka yang terisolasi secara geografis untuk bertemu dengan orang lain dan
merasa menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas. Internet juga menjadi tempat untuk
hiburan, dengan melimpah-ruahnya game, gambar-gambar, berita, dan laman-laman yang dapat
di lihat. Internet memungkinkan remaja untuk mengakses informasi yang sebelumnya sulit atau
nyaris mustahil ditinjau.

Untuk memudahkan seorang anak dalam mengasah kreativitas dan kecerdasan anak.
Adanya beragam aplikasi digital seperti mewarnai, belajar membaca dan menulis huruf
tentunya memberikan dampak positif bagi perkembangan otak anak. Mereka tidak memerlukan
8
waktu dan tenaga yang lebih untuk belajar membaca dan menulis dibuku atau kertas, cukup
menggunakan tablet sebagai sarana belajar yang tergolong lebih menyenangkan.

Anak-anak menjadi lebih bersemangat untuk belajar karena aplikasi semacam ini biasanya
dilengkapi dengan animasi yang menarik, warna yang cerah, serta lagu-lagu yang ceria. Media
sosial tidak hanya memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk menjadi artis dadakan,
namun keberadaan media sosial juga dapat menjadikan seseorang penjahat dadakan. Kini fitur
media sosial semakin canggih dan hadirnya layanan untuk melakukan siaran video secara
offline, dan juga online. video streaming online dapat merekam kegiatan pengguna untuk
kemudian disiarkan secara langsung kepada pengguna lainnya. Layaknya video call, video
streaming online ini bisa membuat orang terhubung dengan semua pengguna lebih mudah.

Salah fitur yang ada dalam sosial media facebook, whatssapp, Telegram yakni adanya fitur
untuk menambah pertemanan sehingga pengguna bisa mencari teman-temannya yang lain
dengan menggunakan media sosial yang sama dengan yang dia gunakan. Membantu anak-anak
terhubung dengan keluarga besar dan kerabat yang jarang mereka temui. Dengan melakukan
video call anak-anak bisa merasakan kedekatan meskipun jarak memisahkan antara mereka
dan saudara. Kita bisa menggunakan media sosial sebagai penyambung silaturahmi
Silaturahmi merupakan aktivitas yang dianjurkan oleh agama Islam. Hukum silaturahmi
menurut Islam sendiri adalah wajib. Sebagai mahluk sosial, manusia memang selalu
membutuhkan ruang dan waktu untuk bisa melampiaskan hasratnya berintraksi dengan orang-
orang yang ada disekitar mereka. Saling bertegur sapa, menanyakan kabar, merupakan dua hal
yang kerap dilakukan oleh manusia dalam keseharian.

Dari keberadaan media sosial bagi pelajar yakni menjadi ajang untuk membagun
komunitas belajar, misalnya saja group bahasa inggris, komunitas belajar dan yang paling
memudahan para anggota komunitas yakni untuk melakukan interaksi dengan para anggota
komunitas tidak meski tatap muka langsung. Media sosial juga bisa membantu untuk
memotivasi anak agar jadi lebih baik dalam berkomunikasi dan mendorong kebebasan
mengekspresi diri mereka. Dari menonton video yang sesuai dengan usianya, anak-anak bisa
belajar hal baru, seperti cara bersikap dengan teman sebaya, lebih tua dan lebih muda darinya.

9
Internet memberikan peluang kepada remaja untuk mencoba berbagai pesona yang berbeda
untuk menentukan apa yang cocok bagi dirinya dan secara potensial memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang tidak terpenuhi

Media sosial memiliki peran yang sangat besar untuk mengembangkan keterampilan yang
dimiliki. Sebagaimana kita tahu, bakat-bakat terbaik dapat ditemui dengan cepat melalui media
sosial. Contohnya, seorang anak yang dapat bernyanyi dengan sangat baik, merekamnya
dengan video, menguggah video tersebut ke media sosial, dan membagi video tersebut dengan
teman-temannya dan publik dapat membantunya ditemukan oleh produser ternama dan
mengundangnya untuk rekaman membuat album atau mengajaknya mengikuti ajang pencarian
bakat.

Media sosial tersedia dalam berbagai bentuk. Hal ini memungkinkan siswa untuk dapat
menggali kreativitas. Misalnya, siswa yang memiliki kemampuan menulis akan menciptakan
blog pribadi dan memperdalam kemampuannya menulis. Sebagai media sosial, blog
memberikan ruang bagi siswa atau siapapun untuk mengungkapkan buah pikiran, pandangan,
ataupun pendapatnya tentang permasalahan tertentu.

Beberapa media sosial memiliki keterbatasan ruang untuk menulis dengan kata-kata yang
lengkap. Misalnya twitter yang tidak lebih dari 280 karakter membuat siswa harus
mengekspersikan ide atau gagasannya dengan menyingkat kata. Seringkali, penyingkatan kata
pun menggunakan bahasa campuran, Inggris dan Indonesia. Hal ini tentunya dapat berdampak
pada kemampuan menulis siswa terkait dengan kata-kata yang digunakan.

B. DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL

Anak zaman sekarang memang sudah jauh memiliki kemampuan berfikir dan daya
berbicara yang jauh lebih baik dari anak zaman dahulu. Hal ini dapat dilihat jelas di dalam
keseharian anak zaman sekarang yang sudah melek teknologi dan anak sekarang sangat
cerdas dan mudah berinteraksi dengan semua orang. Anak jaman sekarang masih kecil
sudah main hp dan lain- lain , padahal ini sangat mengancam kecerdasan anak ketika tidak
adanya pengawasan dari orang tua.

Aktifnya anak-anak dalam menggunakan media sosial dapat mengurangi perhatian siswa
terhadap materi pembelajaran. Hal ini disebabkan anak terlalu sibuk dengan ponselnya.
10
Perhatian yang teralihkan ini dapat mengganggu proses pembelajaran dan berdampak pada
kemampuan anak untuk berkosentrasi yang nantinya mengarah pada penurunan prestasi
akademiknya. Anak juga dapat menjadi lebih sulit berkonsentrasi dalam dunia
nyata. Hal ini dikarenakan anak- anak sudah terbiasa hidup di area digital. Anak-anak pun
terpengaruh dengan adanya media sosial, diantaranya:

1. Pengaruh fisik
2. Pengaruh pada bentuk bermain
3. Pengaruh pada pekerjaan sekolah
4. Pengaruh pada hubungan keluarga
5. Pengaruh pada sikap
6. Pengaruh pada nilai
7. Pengaruh pada perilaku
8. Pengaruh pada cara pembicaraan
9. Model dalam peran hidup
10. Pengaruh keyakinan

Walaupun dinamakan media sosial namun sejatinya dalam kondisi real media sosial
membuat sebagian orang termasuk pelajar menjadi pribadi yang tidak terlalu memerhatikan
lingkungan sosialnya, mereka sibuk mengakses berbagai media sosial yang dimiliki sehingga
berinterakasi dalam lingkungannya mulai kurang, sehingga ada ungkapan yang mengatakan
media sosial mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat manusia adalah makhluk
sosial dan karenanya perlu bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain untuk bertahan
hidup.

Media sosial hadir sebagai media komunikasi modern yang memungkinkan siswa atau
siapa pun dapat berinteraksi dengan orang lain dari seluruh dunia. Namun, semakin banyak
waktu yang dihabiskan untuk bersosialisasi dan berinteraksi di dunia maya membuat semakin
berkurangnya waktu yang digunakan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain di
dunia nyata. Ia akan kesulitan untuk membaca bahasa tubuh dalam komunikasi yang selalu
melekat saat komunikasi secara tatap muka. Akibatnya, ia menjadi kurang dapat
berkomunikasi secara efektif dalam komunikasi tatap muka.

11
Kehadiran media sosial dalam jagad komunikasi antar manusia telah memberikan dampak
besar terhadap pola komunikasi antar manusia khususnya komunikasi
interpersonal atau komunikasi antar pribadi. Dengan kata lain, media sosial memberikan
pengaruh terhadap pola interaksi individu dan hal ini juga merupakan salah satu contoh
pengaruh media dalam interaksi individu.

Media sosial memang ampuh dalam membantu siswa pemalu untuk berkomunikasi dengan
siswa lainnya atau orang lain. Namun hal ini dapat berdampak pada keterampilan komunikasi
secara langsung atau tatap muka. Jika siswa pemalu kerap menggunakan media sosial untuk
berinteraksi dan mengekspresikan dirinya maka hal ini dapat membuatnya merasa terasing di
dunia nyata dan bahkan dapat meningkatkan kecemasan komunikasi karena takut bertemu
dengan siswa lainnya atau orang-orang.

C. Peran Orang Tua Terhadap Penggunaan Media Sosial Kepada Anak Usia 6-12 Tahun

Pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak dan remaja erat kaitannya dengan
lingkungan yang ada disekitar mereka. Apakah seseorang anak akan tumbuh menjadi baik atau
tidak baik, lingkungan menjadi faktor yang cukup berperan dalam membentuk karakter setiap
anak. Faktor lingkungan dapat berasal dari teman-teman sepermainan, lingkungam sekolah,
saudara, dan yang terpenting adalah orang tua. Mulai dari bangun tidur di pagi hari, hingga
waktunya mereka kembali ke kamar untuk tidur lagi, banyak waktu anak-anak dan remaja ini
di habiskan di dalam lingkungan rumah. Sehingga pengaruh terhadap apa-apa yang mereka
lihat di dalam rumah akan terbawa ke dalam rumah akan terbawa ke dalam pergaulan sehari-
hari.
Dalam upaya membentuk anak-anak dengan kepribadian yang Tangguh, dibutuhkan
dorongan dan support yang besar dari lingkungan sekitarnya terutama kedua orangtua. Bahkan
sejak di dalam kandungan telah berperan aktif membentuk karakter setiap anak. Orangtua
adalah panutan yang dalam sebuah perbuatan dan tingkah laku mereka menjadi panutan anak-
anak. Dalam catatannya, Dra Sally S Adhiwardhana menyebutkan beberapa poin penting
sebagai sikap untuk membangun moral anak-anak sejak dini, yaitu sebagai berikut:
1. Memperlakukan sebagaimana kehidupan anak di lingkungan sosial
Pada umumnya dengan mengetahui apa saja yang mereka lakukan dan siapa saja
teman-teman dalam akun media sosial mereka. Bagi orangtua hendaknya dapat mengetahui

12
pertemanan anak-anak baik baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Dengan
mengetahui lingkungan bermain anak-anak, maka akan memudahkan kedua orangtua
apabila terjadi sesuatu dalam kehidupan anak-anak yang diakibatkan dari pergaulan mereka
sehari-hari. Bahkan ketika ditemukan teman-teman yang terindikasi dapat memberi
pengaruh buruk terhadap anak seperti memperlihatkan kenakalan lewat akun media sosial,
maka para orang tua bisa langsung menegur anak-anak agar lebih berhati-hati dalam
berinteraksi dengan orang lain, terutama di dunia maya.
2. Membuat batasan waktu untuk berselancar dengan media sosial dan juga mendorong
untuk lebih aktif bermain di luar ruang.
Penggunaan teknologi untuk anak-anak sudah semestinya memperlakukan sesama
seperti melakukan aktivitas yang lain. Tidak berlebihan dan juga tidak dibatasi dengan
ketat, berikan sesuai dengan porsinya untuk anak-anak. Misalnya ketika anak-anak ingin
bermain game online melalui perangkat komputer, maka berikanlah batasan yang sesuai.
Tidak lupa ketika harus membatasi anak-anak menggunakan teknologi harus disertai
dengan pemahaman-pemahaman mengapa mereka harus berhenti menggunakan teknologi
tersebut. Ketika anak-anak harus bermain game online dan berikan batasan untuk bermain
tidak lebih dari dua jam. Dengan alasan bahwa ketika bermain telalu lama akan membuat
mata menjadi mudah rusak akibat pancaran sinar dari layar komputer dapat mengrusak
penglihatan dan membuat anak-anak harus rela menggunakan kaca mata yang berat dan
tidak nyaman.
3. Menjadi panutan yang baik untuk anak-anak
Orangtua adalah panutan untuk anak-anak dalam setiap tingkah laku mereka, mulai
dari kegiatan sehari-hari hingga kegiatan di dunia maya. Sudah menjadi hal yang umum
ketika orang tua memiliki banyak akun media sosial saat ini, seperti halnya anak-anak yang
juga ikut meramaikan dunia maya. Oleh karenana para orangtua harus lebih bijak dalam
menggunakan media sosial mengunggah hal-hal yang baik untuk menjadi contoh kepada
anak-anak mereka dan juga menjaga sikap ketika sedang bermedia sosial juga patut
diperhatikan.
4. Memahami pentingnya nilai dari percakapan yang dilakukan dengan bertatap muka
Anak-anak yang masih sangat mudah membutuhkan banyak interaksi secara
langsung dengan orang-orang disekitarnya. Mereka lebih cepat belajar melalui media yang
disampaikan secara langsung. Seperti seorang anak yang masih belajar berbicara, mereka
13
butuh ruang untuk melakukan percakapan-percakapan yang secara langsung dilakukan
dengan kedua orangtuanya dari pada melalui media seperti media. Mendorong anak untuk
lebih aktif berbicara sangatlah penting dilakukan untuk membangun kemampuan berbicara
yang baik terhadap anak-anak. Sehingga peran aktif orangtua lebih diutamakan agar anak-
anak cepat dalam mengucapkan dan mengenal kosakata-kosakata baru dalam
kehidupannya.
5. Membuat Waktu Bebas Teknologi Dalam Rumah

Rumah adalah lingkungan pertama yang mampu membentuk karakter seorang anak.
Oleh sebab itu, sudah menjadi keharusan bagi setiap keluarga untuk memiliki waktu
Bersama dengan semua anggota keluarga. Berkumpul Bersama keluarga ketika akhir pekan
dengan keluarga misalnya, bisa menjadi rutinitas yang wajib diadakan setiap minggu dan
diikuti oleh setiap anggota keluarga tanpa terkecuali. Ketika waktunya berkumpul, maka
setiap anggota keluarga bisa saling bertukar cerita mengenai apa saja yang mereka lewati
selama satu minggu. Anak-anak bisa menyampaikan kepada orangtua mereka tentang
pelajaran-pelajaran di sekolah dan kendala yang mereka hadapi selama di sekolah.
Memberitahukan orangtua mereka tentang guru-guru di sekolah atau teman-teman yang
sedang asyik diajak bermain oleh anak-anak. Mereka juga bisa menyampaikan motivasi
mereka untuk lebih giat belajar lagi.

6. Tidak Membuat Teknologi Sebagai Pengalih Perhatian Anak-anak.


Seperti kebanyakan orangtua zaman dulu ketika anak-anak sedang rewel dan minta
diperhatiakan. Banyak orang tua menjadikan jajanan sebagai media pengalih perhatian
yang membuat anak-anak menjadi tidak rewel. Demikian pula dengan teknologi yang kini
banyak digunakan oleh orangtua sebagai alat untuk membuat anak-anak lebih tenang dan
tidak rewel mencari perhatian. Beberapa orangtua bahkan memberikan perangkat teknologi
untuk dapat mencegah anak-anak bermain di luaran bersama teman-teman. Dengan alasan
bermain dirumah lebih baik dan aman daripada bermain di luar, banyak orangtua yang
dengan mudah memberikan anak-anak mereka permainan dengan teknologi-teknologi dan
terhubung dengan dunia maya. Bagi anak-anak, tentu bermain dalam bentuk apapun akan
selalu menyenangkan asal masih dalam bentuk permainan dan bukannya mengerjakan
tugas sekolah karena sejatinya bermain adalah dunia yang tidak pernah lepas dari
kehidupan anak-anak sendiri.
14
7. Memasang Aplikasi Yang Lebih Eduktif Dan Bermanfaat Untuk Anak-anak.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini memungkinkan para orangtua
untuk bisa mendapatkan aplikasi-aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
Sebuah situs www.comonsensemedia.com telah memberikan banyak rekomendasi untuk
beragam aplikasi yang sesuai untuk anak-anak. Dalam situs tersebut bahkan memberikan
rekomondasi situs yang sesuai berdasarkan umur dari anak-anak mulai dari balita hingga
remaja. Tidak hanya itu saja, mereka juga memberikan saran-saran yang terpercaya
menggunakan suatu aplikasi. Penelitian dari beberapa ilmuan dan juga saran-saran yang
mendukung akan membuat setiap orangtua lebih nyaman ketika harus meninggalkan anak-
anak dengan permainan di dunia maya.
8. Memberikan Pemahaman Akan Manfaat Dan Bahaya Penggunaan Teknologi Dan
Media Sosial Lainnya

Memberikan pemahaman kepada anak-anak jauh lebih penting dari pada


memberikan larangan ini dan itu terhadap anak. Dari kebanyakan anak-anak diketahui
bahwa mereka dapat lebih mudah menerima sebuah teguran jika disertai dengan
pemahaman-pemahaman. Ketika orang tua melarang anaknya dengan keras atau tidak
bermain game online, maka mereka tidak akan secara langsung menerima teguran tersebut.
Mereka bisa sembunyai-sembunyi untuk bermain game, atau bahkan berbohong kepada ke
dua orangtua mereka agar bisa leluasa melakukan kegiatan yang merek senangi yaitu
bermain game online. Biasanya semakin sering dilarang atau diberikan ancaman, anak akan
semakin pandai berbuat lebih nekat agar mungkin mereka dapat melampiaska hasrat
bermainnya.

9. Anak-anak Tetaplah Menjadi Anak-anak Dengan Dunianya


Setiap anak terus membuat kesalahan-kesalahan dalam keseharian mereka untuk
mengetahui apakah yang mereka kerjakan adalah sesuatu yang baik ataukah sesuatu yag
buruk. Ketika anak-anak menggunakan media untuk bermain dan berinteraksi dengan
orang lain, mereka juga tidak luput dari perbuatan yang salah. Sehingga peran orangtua
dalam memberikan peran kepada anak-anak sangatlah penting. Menjadikan setiap
kesalahan menjadi suatu pengalaman dan pembelajaran bagi anak-anak agar mereka tidak
mengulangi kesalahan serupa. Cobalah untuk selalu berusaha menangani kesalahan yang
dilakukan oleh anak-anak dengan lebih memberikan pengertian atau pemahaman
15
menggunkan komunikasi yang baik. Ketika anak-anak melihat video-video dengan konten
yang tidak baik, maka jangan langsung dimarahi atau disita dan tidak diberikan kesempatan
melihat video lainnya. Dengan melarang anak-anak secara keras, justru dapat
membangkitkan rasa penasaran mereka terhadap larangan menonton video tersebut. Anak-
anak bisa dengan mudah mencari alasan untuk kemudian melihat video yang jauh lebih
tidak baik untuk mereka.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Media sosial adalah sebuah media komunikasi yang para penggunanya bisa dengan mudah
berkomunikasi dengan orangtua, saudara, teman atau kerabat lainnya, walaupun tidak bertemu
langsung, kita tetap bisa menjalin komunikasi.

2. Pengaruh dan teknologi dan media sosial terhadap anak usia dini, yaitu :

a) Mengancam kecerdasan anak


b) Mengurangi perhatian siswa terhadap materi pembelajaran
c) Anak menjadi lebih sulit berkosentrasi dalam dunia nyata
d) Mempengaruhi fisik
e) Mempengaruhi pada bentuk bermain lainnya
f) Mempengaruhi pada pekerjaan sekolah
g) Mempengaruhi pada hubungan keluarga
h) Mempengaruhi pada sikap
i) Mempengaruhi pada nilai
j) Mempengaruhi pada perilaku
k) Mempengaruhi pada cara pembicaraan

3. Peran orangtua terhadap pemakaian teknologi dan media sosial kepada anak sangat penting
karena orangtua adalah sekolah pertama dalam kehidupan anak-anak
a) Orangtua harus membuat waktu untuk anak-anak mereka berselancar dengan media dan
juga medorong anak untuk bermain diluar ruang
b) Orangtua harus menjadi panutan yang baik untuk anak
16
c) Jangan membiarkan teknologi sebagai pengalih perhatian anak-anak ketika keadaan
mereka sedang rewel.
d) Memasang aplikasi yang lebih eduktif dan bermaanfaat bagi anak dalam bidang pelajaran
maupun lainnya
e) Memberikan pemahan jauh lebih baik daripada melarang ini itu terhadap anak

SARAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disarankan sebagai berikut:
Manfaatkanlah teknologi dan media sosial sesuai dengan kebutuhan kita, jangan sampai
kita terpicu dengan adanya teknologi dan media sosial, buatlah teknologi seperti handphone
dengan aplikasi-aplikasi yang eduktif dan bermanfaat bagi anak-anak, agar mereka bisa
memanfaatkannya untuk belajar, jangan terlalu memberikan banyak waktu untuk anak-anak
bermain game online karna itu tidak baik untuk kesehatan fisik anak. Jadilah orangtua yang baik
untuk anak-anak berilah mereka contoh sifat-sifat yang baik, karna orangtua adalah panutan untuk
anak.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alyusi Dyah, Shiefti, Media Sosial Interaksi, Identitas, Dan Modal Sosial, Penerbit
Prenadamania Group, Jakarta, 2018

Astriningrum, Windi, High Tech High Impact Menyelisik Pengaruh Teknologi Bagi Anak-Anak,
Yogyakarta, Pisikologi Corner, 2018

Hurlock, Elizabeth B., Perkembangan Anak, Penerbit Erlangga, PT. Gelora Aksara Pratama,
Jakatra, 2016

Muhammad Yaumi, M. Hum., Media Dan Teknologi Pembelajaran, Penerbit Prenadamedia


Group, Jakarta, 2018

Syarif, Thayib, Millennial Shock, Di Terbitkan Oleh: UIN Sunan Ampel Press, Yogyakarta, 2018

Young Kimberly S. Cristiano Nabuconde Abreu, Kecanduan Internet, Penerbit Pusaka Pelajar,
Yogyakarta, 2017

Nugraha, Abrianto. 2012. Manfaat Media Sosial dalam Dunia Pendidikan


https://abriantonugraha.wordpress.com/, tanggal 16 Desember 2017

18

Anda mungkin juga menyukai