Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA KARAKTER DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK DAN

REMAJA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya
yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh
Media Sosial Terhadap Karakter Dan Motivasi Belajar Anak dan Remaja”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi syarat kenaikan Golongan dari Golongan III-D ke Golongan IV-A

Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari peranan pihak-pihak yang membantu dalam proses
penulisan. Untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs.Bonefasius Banterang sebagai Kepala sekolah SMPK Santo Paulus

2. Suami dan ketiga anak kami yang tercinta, atas segala doa restu serta kasih sayangnya.

3. Teman-teman guru SMPK Santo Paulus yang telah membantu memberikan support dan bekerja
sama dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat sedehana dan masih mempunyai banyak
kekurangan. Maka dari itu, besar harapan kami agar tulisan ini dapat diterima dan nantinya dapat
dipakai dengan berguna oleh semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 25 Agustus 2016

Lamria Tambunan,S.Pd
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................... 3

PENDAHULUAN ................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................ 4

B. Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan Makalah ............................................................... 6

ISI ......................................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ............................................................. 6

B. Hasil dan Pembahasan ..................................................... 7

a. Media Sosial ..................................................................... 8

b. Jejaring Sosial ................................................................... 8

PENUTUP ............................................................................... 16

A. Kesimpulan ....................................................................... 16

B. Saran ................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi semakin mempengaruhi hidup manusia. Seiring


perkembangannya, masyarakat Indonesia mulai mengenal adanya internet, televisi, radio dan
lainnya. Salah satunya adalah Internet yang merupakan wujud perpaduan antara arus komunikasi
dengan perkembangan teknologi. Salah satu layanan berbasis web yang paling digandrungi
masyrakat adalah situs jejaring sosial. Indonesia menjadi negara di Asia yang mengalami
pertumbuhan pesat kedua setelah Malaysia dalam mengakses salah satu jejaring sosial (facebook).
Meningkatnya pengguna jejaring sosial di Indonesia disebabkan oleh semakin lengkapnya fasilitas
akses internet yang dilakukan oleh para produsen telepon seluler dan para penyedia layanan
komunikasi. Televisi merupakan media masa elektronik yang paling diminati oleh masyarakat dan
paling memberikan pengaruh besar terhadap pengetahuan, motivasi, dan sikap serta perilaku
penontonya. Tidak memandang usia, jenis kelamin, jabatan, dan sebagainya. Dibandingkan dengan
media komunikasi lain, televisi dapat memberi pengaruh yang lebih kuat dibandingkan dengan radio
dan surat kabar. Hal ini terjadi karena kekuatan audio visual televisi yang menyentuh segi-segi
kejiwaan pemirsa.

Pola penggunaan media sosial oleh remaja dapat dipengaruhi oleh keluarga, lingkungan, dan
karakteristik individu remaja. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang memberikan
banyak pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan sosial anak. Remaja atau anak yang
memiliki latar belakang ekonomi menengah ke atas dapat dengan mudah mengakses jejaring atau
media sosial lainnya dengan menggunakan Handphone atau fasilitas internet yang ada di rumah atau
warung internet.

Menjalin hubungan erat dan harmonis dengan teman sebaya sangatlah penting pada masa remaja.
Pengaruh teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar
daripada pengaruh keluarga.

Demikian halnya dengan media sosial , salah satu contohnya di dapat dari jejaring sosial yang
diperoleh remaja melalui teman sebaya dapat mempengaruhi pola penggunaan jejaring sosial oleh
remaja. Banyaknya fitur-fitur menarik dalam jejaring sosial/media sosial membuat mereka
cenderung malas dan kecanduan.. keadaan tersebut membuat mereka banyak waktu yang terbuang
dan aktivitas yang terganggu, seperti sekolah, belajar, makan, tidur, bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar dan membantu orangtua. Karena anak tersebut terlalu lelah dengan kesenangan dalam
jejaring/media sosial tersebut. Selain dampak negatif, media/jejaring sosial juga memiliki manfaat
yang dapat dirasakan oleh penggunanya.

B. Masalah
Jejaring sosial dan media sosial telah menyentuh kamu remaja dan anak-anak. Fitur-fitur dan fasilitas
yang disediakan memiliki daya tarik tersendiri bagi kaum remaja. Jejaring sosial misalnya , yang
memiliki fungsi dasar sebagai penghubung pertemanan, memiliki fitur menarik lain yang membuat
penggunannya nyaman untuk berlama-lama di depan komputer. Fitur tersebut memungkinkan para
penggunannya berkomunikasi secara langsung, seperti chatting, tag foto, blog, game, dan update
status.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah karakteristik anak dan remaja pengguna jejaring sosial/media sosial?

2. Bagaiamana pola penggunaan media sosial anak dan remaja?

3. Bagaimanakah hubungan penggunaan jejaring sosial/media sosial dengan motivasi belajar anak
dan remaja?

4. Bagaimanakah hubungan penggunaan jejaring sosial/media sosial dengan pergaulan anak dan
remaja?

5. Bagaimanakah cara orangtua menghadapi keadaan tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, makalah ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh pola penggunaan media
sosial/jejaring sosial pada kalangan anak dan remaja terhadap karakter dan motivasi waktu belajar.

Secara khusus, makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi karakteristik anak dan remaja menggunakan media sosial/jejaring sosial

2. Mengidentifikasi pola penggunaan media sosial terhadap anak dan remaja

3. Mengidentifikasi hubungan pengguna media sosial/jejaring sosial dengan pergaulan anak dan
remaja

4. Menganalisis cara orangtua menghadapi anak dan remaja tersebut


BAB II

ISI

A. Tinjauan Pustaka

Beberapa studi dan penelitian mengenai dampak penggunaan media sosial/jejaring sosial dikalangan
anak dan remaja sudah banyak dilakukan baik tentang dampak negatif maupun positif. Sebuah
survei yang dilakukan oleh Ohio University menyebutkan bahwa anak dan remaja yang kerap
menggunakan media sosial dan jejaring sosial seperti FB (facebook) ternyata menjadi malas dan
bodoh. Penelitian yang mengenai Pengaruh Media Sosial dan Jejaring Sosial Pada Perkembangan
Anak dan Remaja juga dilakukan oleh Bayu Malindo Putra tahun 2010.

Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi secara mudah dengan
orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan
telepon (Aleman &Wartman, 2009.120-123).

Kondisi remaja Indonesia saat ini yang masih tergolong sangat labil, ada yang dapat menyaring
pengaruh dari sosial media dengan benar, ada juga yang tidak, sebaiknya pemerintah melakukan
pengendalian terhadap media telekomunikasi untuk membantu para remaja menyaring pengaruh-
pengaruh sosial media dengan benar. Saat ini Pancasila dibantu dengan Undang-Undang dapat
melakukan pembatasan terhadap pengaruh sosial media di Indonesia, hanya saja pemerintah
enggan melakukan pembatasan tersebut, entah karena kekurangan finansial atau karena
kekurangan ahli untuk melakukan pembatasan konten-konten tersebut.

B. Hasil dan Pembahasan

Salah satu media sosial yang sering remaja gunakan adalah Facebook, saat ini Facebook dan sosial
media yang lain telah merajai generasi muda Indonesia, karena mudah dan sangat murahnya biaya
internet daripada tahun-tahun sebelumnya dapat diakses dari rumah melalui komputer pribadi
ataupun telepon seluler atau mampir ke warung internet dengan uang selembar, sampai setiap
menit meluangkan untuk sekedar memperbarui status, menyapa teman, dll. Juga dengan
boomingnya gadget bikinan Blackberry yang hampir setiap generasi muda kelas menengah keatas
memilikinya, dengan gadget itu mereka membawa Facebook kemana-mana, bersosialisasi
dimanapun dan kapanpun, bagai membawa dunianya dalam saku. Mungkin, sosialisasi langsung
sudah tidak terlalu penting jika sudah bersosialisasi melalui media sosial.

Oleh karena mudah murahnya akses ke berbagai sosial media seperti Facebook ataupun Twitter,
semua orang menjadi mudah melakukan komunikasi seperti bertegur sapa secara langsung atau
bahkan melakukan rapat atau diskusi. Di sisi lain, sosial media adalah tempat dimana rakyat
khususnya anak-anak dan remaja untuk melakukan perencanaan pemberontakan, revolusi, bahkan
kerusuhan. Dampak sosial media yang merajai para remaja pun juga akan mengubah kebiasaan
menjadi kebarat-baratan unsur kebebasan sepenuhnya, yang sangat menyimpang dari Pancasila.

Keberadaan media sosial sangat berpengaruh dalam kehidupan. Selain dampak positif, dampak
negatif yang ditimbulkan dari media sosial juga beragam. Berbagai macam modus kejahatan di medis
sosial banyak ditemukan terutama pada remaja seperti kekerasan.

A. Media Sosial
Media sosial adalah media komunikasi yang mampu menimbulkan keserempakan, dalam arti kata
khalayak dalam jumlah yang relatif sangat banyak secara bersama-sama pada saat yang sama
memperhatikan pesan yang dikomunikasikan melalui media tersebut, misalnya surat kabar, radio,
siaran televisi.

Media sosial juga dapat disebut sebagai media online dimana para penggunanya dapat dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network, atau jejaring sosial,
wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial
yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Keberadaan media sosial sangat berpengaruh dalam kehidupan. Selain dampak positif, dampak
negatif yang ditimbulkan dari media sosial juga beragam. Berbagai macam modus kejahatan di medis
sosial banyak ditemukan terutama pada remaja seperti kekerasan, pelecehan, bahkan tindak
kriminal seperti penipuan, pemerasan, pemerkosaan, dan sebagainya.

Mengingat pengaruh negatif media sosial terhadap remaja yang sangat banyak dan meresahkan,
perlu dilakukan arahan, tuntunan, bimbingan, panduan, dan pengawalan dari pihak-pihak seperti
orangtua, guru, dan pemangku kepentingan dalam pendidikan anak dan remaja. Kami selaku
mahasiswa yang peduli terhadap remaja yang kelak akan menjadi penerus bangsa berinisiatif untuk
melakukan edukasi terhadap remaja dan anak-anak dalam penggunaan media sosial agar pengaruh-
pengaruh negatif dari media tersebut dapat teredukasi.

Perkembangan media sosial terasa begitu amat pesat pada kurun waktu terakhir ini. Media ini
membantu seseorang untuk bertemu teman lama dan mengenal teman baru. Mendekatkan jarak
teman yang berada di daerah berbeda.

Salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh anak-anak dan remaja adalah televisi, selain
karena televisi bisa dilihat dan didengarkan. Karena dengan televisi kita dapat mendapat informasi
tentang apa saja. Dan acara televisi pada saat ini sudah sangat berkembang. Dari acara kartun
sampai dengan acara politik. Dengan adanya acara yang sedemikian rupa itulah dapat membuat
anak-anak dan remaja kecanduan jika sudah berada dan menonton televisi, sehingga mereka lupa
dengan kewajiban mereka sebagai pelajar yaitu belajar. Akibatnya nilai pelajaran anak-anak tersebut
menurun dan mereka menjadi anak yang malas karena terlalu asik melihat tayangan di televisi. Saat
ini banyak stasiun televisi yang menayangkan siaran televisi yang tidak mendidik anak/remaja justru
menayangkan siaran yang sama sekali tidak mendidik dan tidak ada manfaatnya.

Fenomena seperti ini sangat memungkinkan terjadi bila kita lihat faktor penyebabnya. Tayangan
televisi, informasi teknologi serta arus budaya barat yang menjadi tren di kalangan pelajar begitu
merajalela. Tayangan televisi seakan tidak ada batasan dalam “menginformasikan” semua itu.
Pengaruh atau efek memang merupakan salah satu elemen penting dalam komunikasi untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya proses komunikasi yang dilakukan.

Kecenderungan meningkatnya tindak kekerasan dan perilaku negatif pada anak dan remaja diduga
sebagai dampak gencarnya tayangan televisi. Karena media ini memiliki potensi besar dalam
merubah sikap dan perilaku masyarakat terutama anak-anak dan remaja relatif masih mudah
terpengaruh dan dipengaruhi.

Adapun manfaat yang bisa diambil dari media sosial untuk menunjang perkembangan anak/remaja
antara lain, sebagai berikut :

1. Masukan informasi semakin beragam, dan berbagai teknologi komunikasi ini semakin melayani
kecenderungan manusia untuk semakin maju dan rasa ingin tahu yang besar dalam memperoleh
informasi. Di lingkungan masyarakat manapun, keberadaan media sosial merupakan pola
komunikasi yang paling rendah penggunaannya di antara jenis-jenis komunikasi yang lain. Artinya
proses komunikasi yang berlangsung dalam masyrakat sesungguhnya didominasi oleh komunikasi
yang tidak menggunakan media sosial. Setiap tingkat situasi komunikasi ini memiliki karakteristik dan
fungsi yang khas dan berbeda.

2. Proses komunikasi menggunakan media sosial ini terbatas dalam masyarakat, tetapi dalam hal
pengaruh dianggap memiliki daya yang lebih besar. Posisi media sosial semacam ini karena adanya
paradigma yang dominan dalam melihat keberadaan media sosial, yaitu sebagai faktor tunggal yang
memiliki daya mempengaruhi sasarannya.

3. Dalam kaitannya dengan remaja, dengan sendirinya berada dalam kegiatan komunikasi mulai
dilihat dari tipe dan situasi komunikasi yang dijalankan. Mulai dari komunikasi menggunakan media
sosial , media massa, media interaktif. Dengan kata lain media sosial hanyalah salah satu dari sekian
banyak kegiatan komunikasi yang melingkupinya, dan ini masih perlu dilihat lagi situasi komunikasi
untuk mana media tersebut digunakan.

Jika ditanyakan, bagaimana manfaat media sosial untuk menunjang perkembangan remaja, sama
saja dengan mempertanyakan manfaat berbagai institusi lainnya dalam kehidupan sosial yang
melingkupi remaja. Interaksi remaja dengan media sosial di Indonesia terlebih dengan
mengidentifikasi setipa tipe media dan sifat materi informasinya, secara spesifik belum dieksplorasi.
Biasanya komentar tentang hubungan media sosial dengan anak/remaja bertolak dari asumsi-asumsi
teoritis berdasarkan berbagai macam disiplin.

B. Jejaring Sosial

Yang dimaksud dengan jejaring sosial adalah sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan
penggunannya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang
atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut.

Anggapan masyarakat yang mengatakan jika tidak mengakses internet dikatakan ketinggalan zaman
atau gagap teknologi juga mulai mempengrauhi pemikiran pelajar remaja untuk mulai belajar
mengakses situs pertemanan.

Solusi yang pernah diterapkan sebelumnya agar para pengguna situs jejaring sosial terutama dari
kalangan pelajar remaja agar lebih bisa mengontrol waktu mereka ketika mengakses situs-situs
pertemanan adalah dilakukannya razia di beberapa warnet pada saat jam pelajaran sekolah
berlangsung. Temuan para aparat sungguh mengejutkan karena banyak siswa-siswi terutama dari
kalangan pelajar SMA yang membolos untuk sekedar membuka akun mereka di situs pertemanan.

Remaja sebagai seseorang yang sudah memulai tahap kematangan mental, emosional, sosial dan
fisik tentunya sudah mulai bisa memilah-milah mana yang baik atau buruk untuk dirinya terutama
dalam penggunaan internet sebagai media belajar.

 Sisi positif dari penggunaan jejaring sosial antara lain:

Berikut beberapa manfaat internet secara umum bagi peserta didik :

1.Internet sebagai media mencari informasi;

Pemanfaatan Internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara
mandiri. “Through independent study, students become doers, as well as thinkers” (Cobine, 1997).
Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan
mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data
statistik (Gordin et. al., 1995).

Pemanfaatan Internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :

1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya
tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.

2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.

3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
masing-masing.

4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.

5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.

6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa; dan memungkinkan
pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses
pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara online.

Perkembangan/kemajuan teknologi Internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru
dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan
termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan
perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu
pendidikan/pembelajaran terus dilakukan. Internet mempermudah para pemakainya untuk
mendapatkan informasi-informasi di dunia cyber, lembaga-lembaga milik pemerintah dan institusi
pendidikan dengan menggunakan komunikasi protokol yang terdapat pada komputer, seperti
Transmission Control Protocol (TCP) yaitu suatu protokol yang sanggup memungkinkan sistem
apapun antar sistem jaringan komputer dapat berkomunikasi baik secara lokal maupun
internasional.

2.Media komunikasi;

Dengan adanya internet, orang semakin mudah mendapatkan informasi secara luas di dunia. Tidak
hanya mudah saja, namun cepat dan murah dengan jangkauan global sehingga memiliki sifat efisien.
Saat ini banyak sekali situs-situs berita di internet yang bermunculan, seperti Detik, Kompas, Tribun
News, dan lain-lain. Kemudian ada TV streaming yang memungkinkan pengguna internet bisa
menonton televisi secara langsung (online di internet).

Sebelum ada internet, orang-orang jaman dahulu menggunakan alat-alat tradisional untuk
berkomunikasi secara interaktif. Namun semenjak internet diciptakan dan kemajuan dari segi
teknologi yang berkembang pesat, internetlah sebagai media yang sangat bermanfaat, khususnya
digunakan untuk berkomunikasi secara interaktif. Saat ini, perkembangan dunia komputer telah
semakin maju dan merata. Dengan internet, orang dapat melakukan pertukaran informasi yang jauh
lebih baik daripada jaman dahulu (sebelum adanya internet) yang masih menggunakan alat-alat
tradisional untuk berkomunikasi. Contoh penggunaan internet sebagai media komunikasi interaktif
adalah dengan adanya layanan-layanan seperti e-mail, Video Conference, IRC (Internet Relay Chat),
dan Internet Phone.

3.Media pertukaran data;


Perkembangan teknologi web saat ini mengakibatkan pertukaran dan pengaksesan informasi dan
pertukaran data semakin mudah dan cepat. Fitur dari pemanfaatan internet sebagai media
pertukaran data ini adalah dengan fitur download (menyalin) dan upload (mengirim). Sangat
bermanfaat sekali fitur tersebut. Kita bisa berbagi sesuatu kepada pengguna internet lainnya dengan
mengupload suatu data ke internet, sehingga pengguna internet lainnya bisa mengetahui dan
mendapatkan apa yang kita bagikan. Kemudian, kita juga bisa mendapatkan data-data dari internet
dengan mendownload atau mengunduh suatu data yang dibagikan oleh pengguna lain di internet.
Agar anda tidak bingung memahami kata-kata saya, saya akan berikan contoh dari fitur download
dan upload ini. Misalnya saja, kita punya pengetahuan mengenai internet, contohnya sejarah
internet. Kita bisa tuliskan sejarah internet ke dalam suatu dokumen, kemudian dokumen tersebut
kita upload (kirim) ke media internet agar bisa didownload (diunduh/didapatkan) oleh pengguna
internet lainnya. Misalnya lagi, kita sedang butuh video mengenai cara merakit komputer. Kita bisa
mencari di situs video conference mengenai video cara merakit komputer. Kemudian video itu kita
download agar kita bisa memilikinya. Nah, seperti itulah contoh pemanfaatan dari internet sebagai
media pertukaran data.

4.Media Edukasi

Manfaat internet yang terakhir adalah internet sebagai media edukasi. Sudah kita ketahui sendiri
bahwa dengan adanya internet, memungkinkan banyak situs-situs web yang setiap harinya terus
meningkat jumlahnya. Ada banyak sekali situs-situs web yang tersebar di internet, yang diantaranya
adalah berkategori edukasi, yaitu memuat segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Di
Indonesia sendiri, banyak sekali bermunculan website dan blog yang berisi pembelajaran atau
edukasi, misalnya situs ini sendiri (Multimedia Teknologi). Dengan adanya situs edukasi, banyak
sekali para siswa, mahasiswa, guru, dosen, dan kalangan umum lainnya yang memanfaatkan sarana
internet untuk belajar dan berdiskusi dalam hal pendidikan.

5.Media publikasi.

Internet sudah mempunyai banyak fungsi. Salah satunya, sebagai media publikasi. Sebelum internet
meluas media publikasi yang digunakan di kalangan masyarakat salah satunya yaitu brosur. Brosur
merupakan salah satu media publikasi untuk menyebar suatu informasi. Brosur ini berupa kertas
hasil print out yang memiliki perpaduan warna yang bertujuan untuk menarik perhatian seseorang.

Di kalangan masyarakat salah satunya suatu komunitas sering menggunakan brosur ini sebagai
media penyebar informasi kegiatan yang akan dilakukan. Dengan cara menyebarkan dan menempel
setiap sudut jalan. Keuntungan dari bentuk brosur ini hanyalah sebatas bentuk informasi yang
singkat. Tapi dalam kerugian brosur ini yakni kertas brosur yang kita gunakan hanya dapat menjadi
sampah, dan ini juga merupakan sikap tidak cinta lingkungan.

Media publikasi sangat berperan dalam suatu informasi. Internet akan berperan di dalamnya sebagai
media komunikasi. Dalam dunia internet media komunikasi sudah tak asing lagi digunakan. Segala
macam bentuk media komunikasi yang digunakan sudah bemacam-macam.
Kita dapat menyebar suatu informasi melalui salah satu media komunikasi. Salah satu media
komunikasi yang sering digunakan yaitu FACEBOOK. Facebook ini salah satu jejaring social yang
mungkin seluruh manusia sudah menggunakannya. Facebook ini sering digunakan sebagai media
publikasi dalam dunia internet.

Tak ada biaya yang kita keluarkan jika ingin membagi suatu informasi dalam dunia internet. Tapi,
ingat jejaring social dalam dunia internet memiiki banyak dampak negative. Sebagai pengguna yang
baik ada kalanya kita untuk menghidari diri dari dampak tersebut. Sebagi pembaca yang baik agar
bias membuka situs yang baik pula.

6. Memperluas pergaulan

Dengan mengakses situs mereka dapat memperoleh teman baru, berkenalan dengan mereka dan
bahkan mencari teman lama. Atas dasar hobi yang sama atau latar belakang yang sama, mereka bisa
membuat grup mereka sendiri yang beranggotakan orang-orang yang memiliki kesenangan yang
sama sehingga mereka bisa bertukar pikiran mengenai topik kegemaran mereka.

7. Media Promosi

Dengan pengguna yang banyak di seluruh dunia, facebook bisa dijadikan media promosi atau sarana
belajar bisnis bagi remaja yang ingin berbisnis.

 Sisi negatif yang dari munculnya situs-situs pertemanan di internet antara lain:

Selain sisi negatif dari pornografi ternyata internet masih menyimpan sisi negatif yang lain, terutama
bagi pelajar. Membuka internet yang berlebihan biasanya yang membuat dampak negatif pada anak-
anak usia sekolah. Situs yang sering dibuka secara berlebihan waktunya antara lain game online dan
situs jejaring sosial facebook. Berikut 10 dampak negatif dunia maya atau internet bagi pelajar.

1. Perilaku sosial menyimpang

Penyimpangan perilaku sosial ini antara lain kurang atau tidak mau bergaul dengan teman-teman
sebayanya. Pelajar cenderung mengurung diri dan asik menikmati dunia maya tanpa menghiraukan
apa yang telah terjadi di sekitarnya. Jika situs yang dibuka positif tidak begitu masalah. Biasanya
pelajar akan menceritakan petualangannya di dunia maya karena mendapatkan ilmu baru. Akan
tetapi jika situs yang dibuka adalah situs pornografi, maka ia akan sembunyi-sembunyi
mengatakannya. Hanya kepada teman tertentu saja yang diceritakan supaya tidak ketahuan.
Perilaku sosial menyimpang yang lain adalah ia akan cemas, khawatir dan merasa tidak percaya diri
(PD) jika tidak membawa ponselnya. Blackberry Messenger (BBM) atau situs facebook yang selalu
menemani membuat anak tidak bisa berkomunikasi dengan teman-temannya. Ia hanya tahu
dunianya sendiri.

2. Prestasi sekolah menurun

Biasanya pelajar yang kecanduan internet secara berlebihan akan mengganggu aktifitas belajarnya.
Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar digunakan untuk internet.Sebelum ia mengenal
internet ia rajin belajar. Pekerjaan Rumah (PR), tugas sekolah, dan lain-lain dikerjakan dengan penuh
tanggung jawab, namun setelah ia kecanduan internet maka hal itu dilakukan ala kadarnya. Tugas
dan PR sering menyontek teman-temannya. Ulangan nilainya jelek karena tidak pernah belajar.
Akibat fatal ia tidak naik kelas dan bahkan tidak lulus.
3. Suka berbohong

Berbohong atau menipu dilakukan untuk menutupi kesalahannya. Beberapa pelajar berbohong
untuk masuk ke warung internet (warnet) membuka situs game online. Berjam-jam ia luangkan
waktu untuk main game ini. Selain itu waktu yang seharusnya digunakan untuk membantu orang tua
bagi pelajar yang harus membantu orang tua malah digunakan pura-pura ke warnet untuk mencari
bahan tugas. Pada hal mencari bahan untuk tugas hanya sebentar, paling hanya setengah jam,
namun membuka situs lain yang berjam-jam.

4. Membolos sekolah

Mungkin orang tua tidak mengetahui jika anaknya membolos sekolah karena pamit dari rumah
seperti biasa memakai seragam sekolah dan memakai tas sekolah. Tetapi ternyata di dalam tas
sudah ada pakaian ganti supaya tidak ketahuan nantinya jika ke warnet pelajar dari mana. Orang tua
baru menyadari setelah ada panggilan dari pihak sekolah jika anaknya sering membolos sekolah.

5. Pornoaksi dan pornografi

Tindakan pornoaksi atau asusila sudah banyak diberitakan di media cetak maupun elektronik
tentang kejahatan seksual yang disebabkan oleh internet. Terutama yang terjadi melalui situs
pertemanan facebook. Korban biasanya perempuan usia sekolah. Dengan mudahnya pelaku
menculik, mencabuli, dan bahkan memperkosa korbannya.

Pornografi ternyata tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja. Orang dewasa sudah cukup umur
dan psikisnya untuk membuka, akan tetapi anak belum cukup umur dan belum siap secara psikisnya.
Jika situs-situs pornografi dibuka oleh anak maka akan mempengaruhi kesehatan reproduksi dan
kesehatan psikologi.

Pornografi sering terjadi pada kalangan anak-anak dan remaja. Kemungkinan sifat anak-anak dan
remaja yang cukup lugu atau polos yang belum begitu tahu mana yang benar dan salah menjadikan
mereka sebagai target dalam kejahatan ini. Disamping juga pelaku ingin merusak moralitas generasi
muda. Sangat memprihatinkan sekali karena pada usia ini, anak-anak dan remaja sedang mengalami
perkembangan pada bagian otak depan. Sedangkan otak depan adalah pusat untuk melakukan
perencanaan dan penilaian yang akan memerintahkan tubuh melakukan sesuatu. Ketika seorang
anak sudah mengalami kecanduan maka susah untuk menghentikannya dan pasti akan
mengulanginya kembali. Anak selalu dibayang-bayangi oleh kesalahan, dalam keadaan ini otak akan
berputar 2,5 kali lebih cepat dibanding pada keadaan normal. Sehingga menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan anak tidak baik. Berbagai peristiwa pornografi yang dilihatnya akan selalu
terbayang dan sulit untuk dilupakan

6. Kesehatan mata terganggu

Dampak negatif yang berkaitan dengan kesehatan adalah mata. Karena seringnya menggunakan
internet, baik lewat ponsel, PC, maupun laptop maka mata dipaksa berakomodasi. Jika ini dilakukan
dalam jangka waktu yang lama maka mata mengalami penglihatan minus. Cepatnya mata menjadi
minus karena dalam menggunakan gadget ini minim cahaya. Cahaya hanya didapat dari gadget,
sehingga mau tak mau mata terus bekerja untuk dapat melihat. Pada hal untuk dapat melihat
dengan baik seharusnya mata mendapatkan cukup cahaya.Memakai kaca mata memang bisa
menjadi solusi, akan tetapi jika kebiasaan buruk ini sering dilakukan, maka besaran angka minus
bahkan silinder akan menambah beban mata.

7. Malas melakukan aktifitas

Pelajar yang kecanduan internet biasanya malas melakukan aktifitas baik yang berkenaan dengan
dirinya sendiri maupun orang lain. Yang berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya mandi, makan,
belajar, dan lain-lain. Yang berkenaan dengan orang lain misalnya kegiatan dengan teman atau
lingkungannya cenderung diabaikan. Kegiatan kelompok atau kerja bakti di lingkungan tempat
tinggalnya tidak mau untuk melakukannya.

8. Perkelahian atau tawuran antar pelajar

Beberapa pelajar yang sekarang ini sering tawuran tak jarang karena status yang dibuat di jejaring
sosial facebook. Status dengan kata atau kalimat tidak bagus memancing teman di faecooknya
membuat perkelahian di dunia nyata. Saling adu kekuatan fisik membuat mereka tak kenal norma-
norma agama dan sosial.

9. Cyber Crime

Kejahatan dunia maya atau cyber crime juga akibat dari terlalu seringnya menggunakan internet.
Bakat IT yang dimiliki anak tidak tersalurkan sehingga anak menjadi hacker (peretas) situs-situs
sehingga dapat membahayakan orang lain dan dirinya sendiri. Anak yang seperti ini jika
mendapatkan bimbingan yang tepat maka bakat IT nya bisa dikembangkan dan disalurkan ke arah
yang positif.

10. Mengucapkan kata-kata yang tak senonoh

Anak tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Hal ini jika bekal agama yang
ditanamkan pada anak kurang dan kurang bimbingan dari orang tua. Kata-kata yang tak senonoh
sering dilontarkan di depan publik, bahkan di depan orang tua atau gurunya di sekolah. Hendaknya
para orang tua mengetahui perilaku anaknya. Terutama jika ada perilaku yang menyimpang. Jika
kebetulan di rumah ada internet hendaknya anak membuka internet di ruang yang biasa dijangkau
oleh semua anggota keluarga. Jika anak ingin membuka situs-situs yang tidak pantas maka ia akan
malu dan tidak akan membukanya lagi. Orang tua juga hendaknya membatasi waktu anak untuk
membuka internet, misal hanya dua jam saja, selain itu waktu untuk membuka juga sebaiknya
ditentukan, misal bukan pada jam belajar atau pada waktu istirahat misal tengah malam. Orang tua
hendaknya juga mengetahui dan menjadi teman di facebook anaknya. Sehingga anaknya membuat
status apa, mengunggah gambar apa orang tua akan mengetahuinya. Orang tua jaman sekarang
jangan sampai gagap teknologi (gaptek). Jika memang benar gaptek maka orang tua hendaknya
dapat menanyakan kepada tetangga atau keluarga yang lain supaya bisa mengawasi anaknya tidak
menyimpang dari perilaku agama dan sosial.
Hanya dari diri sendiri yang bisa membentengi situs-situs yang mengancam moral anak bangsa
tersebut. Anda dapat melaporkan jika Anda menemukan situs-situs yang mengandung pornografi ke
nomor 021-38997800.

Hal yang perlu dilakukan oleh para orang tua dalam menghadapi anak remaja mereka yang emosinya
masih relatif labil adalah sebagai berikut:

1. Mengajarkan kepada anak remaja apa artinya berakhlak baik. Akhlak yang baik merupakan aspek
penting kehidupan dan sukses serta kebahagiaan hidup bergantung pada bagian di dalam dirinya,
bukan pada harta, bukan pula kecantikan atau ketampanan luar

2. Memberikan contoh yang baik. Menjadi contoh bagi remaja sering dilakukan orang tua secara
tidak sadar. Perilaku orang tua akan terus menjadi contoh bagi anak remaja anda. Karena itulah,
perilaku orang tua harus sesuai dengan perilaku yang orang tua tuntut dari remaja

3. Mendukung segala kegiatan-kegiatan positif yang ingin dilakukan anak remaja anda agar mereka
dapat berkembang.

 Hal yang perlu diperhatikan oleh para pendidik ketika menghadapi remaja antara lain:

1. Remaja sering dipandang masih seperti anak-anak, sedangkan mereka menganggap dirinya telah
dewasa dalam tanda kutip. Oleh karena itu, diperlukan kebijaksanaan oleh para pendidik dalam
membimbing remaja. Pendidik diharapkan dapat memahami kejiwaan dan kebutuhan-kebutuhan
mereka.

2. Ajaklah mereka berdiskusi dimana pendidik dapat mendengarkan dengan sabar segala keluhan
mereka. Pendidik diharapkan tidak bersifat otoriter dan mendikte remaja.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penggunaan baik sosial media maupun teknologi komunikasi di Indonesia perlu dibatasi agar tidak
merugikan diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan negara juga dengan memberikan
pengetahuan pokok tentang cara penggunaannya. Peran pemerintah sangat dibutuhkan disini,
karena pemerintah mempunyai wewenang untuk melakukan pembatasan tersebut. Tak hanya
pemerintah, orang tua dan guru dan orang-orang terdekat juga berkewajiban melakukan
pengawasan terhadap generasi muda disekitarnya.

B. Saran

Berikut merupakan saran-saran bagi orang tua untuk mendidik anak/remaja sejak dini tentang
teknologi informasi :

1. Berikan kesempatan pada anak untuk belajar berinteraksi dengan komputer sejak dini.

2. Perhatikan bahwa komputer juga mempunyai efek-efek tertentu pada fisik seseorang. Perhatikan
juga tata ruang dan pencahayaannya yang sesuai. Cahaya jangan terlalu terang dan jarak pandangan
jangan terlalu dekat karena dapat mengganggu indera penglihatan anak.

3. Pilihlah perangkat lunak tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak.

4. Perhatikan keamanan anak pada saat bermain komputer dari bahaya listrik. Jangan sampai terjadi
korsleting atau kemungkinan kesetrum terkena bagian dari kabel atau CPU.

5. Awasi selalu pergaulan anak atau remaja, jangan sampai mereka bergaul dengan teman yang
bukan tempatnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-internet/

http://www.scribd.com/doc/21330504/Pengertian-Internet

http://octahyuuga.wordpress.com/2009/03/02/dampak-negatif-dan-positif-dari-internet/

http://yayang08.wordpress.com/2008/05/07/dampak-internet-bagi-pelajar/

http://www.anneahira.com/pengaruh-internet-terhadap-prestasi-belajar-pelajar-5344.htm

http://qotrinnidaaz.blogspot.com/2009/11/dampak-positif-dan-negatif-internet.html

Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta, 2008.

Sarwono, Sarlito W, Pengantar Psikologi Umum. Depok: PT Raja GrafindoPersada, 2009.


PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA
KARAKTER DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK DAN
REMAJA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Penyesuaian Kenaikan Pangkat

OLEH :

NAMA : LAMRIA TAMBUNAN,S.Pd

GURU SMPK SANTO PAULUS SUNTER JAKARTA

2016

Anda mungkin juga menyukai