Anda di halaman 1dari 6

MENGENALI DAMPAK DARI

JEJARING SOSIAL

MAKALAH

KELAS X TBSM A

KELOMPOK 2

Hengky Sugeng. R Iyan Sukma. W

Farhan. M Josua Evan

Fazrianor Janna

Galih Fajar Pangestu. M


1. PENDAHULUAN

Belakangan ini situs jejaring sosial sangat marak perkembangannya di sekitar kita. Bahkan penggunanya sangat
banyak dan meliputi hampir berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Jejaring sosial sendiri mempunyai arti sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau
organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari
mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga.[11]

Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah actor individu di
dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar
simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada
banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara
memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai
tujuannya.

Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang
dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering
digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis
penghubungnya.[12]

Banyak manfaat yang kita dapat dari jejaring sosial. Selain jangkauannya tidak terbatas sehingga kita bisa
berkomunikasi dengan siapa saja di mana saja, jejaring sosial juga biasa dimanfaatkan untuk kontrol sosial
masyarakat terhadap pemerintah.

Selain keuntungan jejaring sosial tentunya juga mempunyai beberapa kerugian atau dampak negative. Misalnya
seperti penipuan, pornografi, bahkan penculikan. Seperti berita yang pernah terkabarkan bahwa MUI
mengharamkan facebook, itu adalah salah satu dampak akibat ulah beberapa orang yang menyalahgunakan
facebook sehingga jejaring sosial menjadi suatu hal yang buruk dan tidak pantas untuk masyarakat umum. Padahal
banyak sekali manfaat yang bisa didapat melalui jejaring sosial. Membuka laptop dan meng-update informasi di FB.
Di tengah perjalanan ke kantor pun, tidak ada waktu untuk ngobrol dengan suami karena ibu ini asyik dengan
Blackberry-nya mengomentari banyak hal di FB. Pantas saja kalau sang suami ngamuk hingga menggugat cerai.

Yang menjadi soal adalah bahwa aktivitas dengan jejaring sosial itu sering tidak relevan dengan pekerjaan. Di dunia
pendidikan, mahasiswa yang kecanduan jejaring sosial merupakan persoalan besar. Konsentrasi mahasiwa dengan
kuliah dan tugas-tugasnya jelas terganggu. Itulah sebabnya, banyak otoritas perguruan tinggi yang terang-terangan
melarang mahasiswanya mengakses jejaring sosial selama berada di kampus atau memblok situs-situs tersebut dari
jaringan intranet perguruan tinggi. University of New Mexico pada tahun 2005 melarang akses jejaring sosial bagi
mahasiswa. Kalangan perguruan tinggi di Canada juga mempublikasikan kenyataan bahwa lebih dari 24%
masyarakat di negara itu melihat dampak negatif dari FB.

Para pengguna terkadang tidak sadar bahwa informasi yang disampaikannya ke jejaring sosial bisa merugikan bagi
dirinya sendiri maupun orang lain. Informasi tentang status perkawinan yang diisi "complicated", misalnya, bisa
disalahtafsirkan dan pernah menimpa pangeran William dari Inggris. Belum lagi pemuatan gambar-gambar
tendensius, kurang senonoh, serta bentuk-bentuk manipulasi data yang lain hingga kemungkinan terbukanya
tindakan kriminal. Orang sering tidak ingat lagi apa yang telah dimuatnya di FB sedangkan orang lain mungkin
sudah merekam apa saja kegiatan sehari-harinya. Privasi jelas menjadi masalah besar yang bahkan pihak
manajemen FB pun tidak akan mau disalahkan jika terjadi penyalahgunaan.

Kecanduan jejaring sosial juga bisa mengakibatkan masalah psikis. Orang menjadi sangat tergantung hingga seolah
hidup tidak lengkap kalau sehari saja tidak membuka account miliknya di situs tersebut. Guy Hoskins menulis di
jurnal Helium (2008) bahwa ada tujuh dosa besar FB jika orang sudah kecanduan. Ketujuh dosa besar FB itu adalah
rasa malas bekerja (sloth), sifat rakus (greed). iri (envy), dengki (lust), takabur (pride), marah (wrath), dan
mengada-ada (gluttony). Dari pengalaman sehari-hari, segera bisa ditunjukkan efek psikis tersebut. Selain orang
menjadi malas mengerjakan hal-hal yang produktif, orang juga menjadi angkuh dan narsis. Pengguna yang sudah
punya 219 kawan (friends), misalnya, akan terus tertantang untuk mencari lebih banyak kawan sekadar untuk
menunjukkan betapa terkenalnya dia. Rasa kesal dengan kejadian sehari-hari bisa saja ditumpahkan ke FB tanpa
terkendali. Demikian pula, karena orang selalu ingin meng-update informasi, yang disampaikan hanya sekadar
bertanya "Apa kabar?" atau "Loe lagi ngapain?" untuk sekadar dijawab "Lagi bete nih". Setiap orang akan selalu
gatal untuk mengetik di kolom What do you have in mind tanpa pertimbangan jelas. Mengapa harus memberitahu
seluruh dunia hanya untuk menyampaikan kejadian-kejadian kecil yang tidak penting itu? Inilah yang harus
dipikirkan kembali sebelum orang mengklik di jejaring sosial.

Bagaimana dengan demam jejaring sosial diantara para pegawai negeri? Kalau e-gov diharapkan dapat
meningkatkan kinerja pelayanan publik oleh organisasi pemerintah, situs jejaring sosial justru akan segera terasa
dampak negatifnya. Mungkin belum banyak Pemda yang mampu menyediakan.

DAMPAK MEDIA SOSIAL

I. Dampak Negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya,
interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap
internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.
II. Dampak Positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang,
memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri,
penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah.

Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial
menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada. Indonesia
dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam memiliki
banyak sekali potensi perubahan sosial. Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia
memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan menyampaikan informasi
ke publik.

Arus perkembangan teknologi ini bagaimana pun tak akan bisa kita bendung, sebagian besar anak dan remaja saat
ini telah familiar dengan berbagai situs jejaring sosial tersebut, tidak saja anak dan remaja kota, bahkan anak-anak
di pedesaan pun kini telah berangsur-angsur mulai menggunakan jejaring sosial tersebut. Berkembang pesatnya
situs jejaring sosial tersebut tentu saja punya dampak positif dan juga negatif, oleh karena itu penting untuk di buat
suatu sistem pengawasan dan bimbingan bagi mereka agar dampak negatif nya dapat di hindari dan dampak positif
nya semakin di rasakan.

Tugas mengawasi dan membimbing itu tentu saja bukan tugas guru di sekolah semata, orang tualah yang
seharusnya berperan dalam pengawasan dan bimbingan bagi anak-anaknya. Untuk pedoman pengawasan tersebut
tentu saja para orang tua dan para anak dan remaja itu sendiri mengetahui apa saja dampak positif dan negatif situs
jejaring sosial tersebut. Untuk itu di bawah ini akan saya sebutkan beberapa dampak negatif dan positif
pemanfaatan situs jejaring social tersebut.
A .Dampak positif jejaring sosial

1. Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan
di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan
public dan mengelola jaringan pertemanan.

2. Memperluas jaringan pertemanan, anak dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang
lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.

3. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang
mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.

4. Situs jejaring social membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati,
misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status
teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.

5. Internet sebagai media komunikasi : merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana
setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

6. Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web :
jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan
cepat dan murah.

7. Media untuk mencari informasi atau data : perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai
salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.

8. Kemudahan memperoleh informasi : kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada di internet
banyak membantu manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Selain itu internet juga bisa
digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.

9. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan : Dengan kemudahan ini, membuat
kita tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan karena dapat di lakukan lewat internet.
B. Dampak Negatif jejaring sosial

1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun
menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang
seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.

2. Situs jejaring social akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi
tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini
dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.

3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat
mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata. Hal ini
tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.

4. Situs jejaring social adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan
pernah tahu apakah seseorang yang baru di kenal anak kita di internet, menggunakan jati diri yang
sesungguhnya.

5. Pornografi : Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah.
Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk
mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk
memilih jenis home page yang dapat di akses. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan
kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.

6. Penipuan : Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan
penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda
dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

7. Carding : Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit
adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak
melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi
adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan.
Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.

8. Perjudian : Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi
tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs
seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari
pengunjungnya.

Secara garis besar dampak negatif internet adalah :


Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada
bertemu secara langsung (face to face)Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola
masyarakat dalam berinteraksi.

Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.djkn.kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai