Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA

(Nama)
(NIM)

Pendahuluan

Era globalisasi yang sangat pesat berpengaruh di semua lini kehidupan, baik dalam dunia
pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, dan lainnya. Media sosial memudahkan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidup, membuat seseorang yang awalnya kecil menjadi besar dan
sebaliknya. Media sosial mengajak semua orang untuk berpartisipasi dan memberikan balasan
secara terbuka, memberikan komentar, dan mengakses informasi dengan cepat. Hal tersebut
karena media sosial tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Melalui media sosial dan smartphone
tersebut manusia bisa menggenggam apapun di dunia.

Adanya media sosial ini erat kaitannya dengan remaja, mereka tidak bisa lepas dengan
handphone. Beberapa media sosial yang sering digunakan para remaja adalah whatsapp, tiktok,
Instagram, twitter, youtube, dan facebook. Dengan berbagai macam media sosial tersebut yang
mempunyai ciri khas masing-masing, para remaja mengekspresikan dirinya tanpa batas.
Mengungkapkan apa yang dirasakan, mengunggah foto-foto, curhat, mengakses berita, dan lain
sebagainya. Disisi lain para remaja seringkali mengkomentari, mengunduh, mengupload suatu
hal tanpa melakukan filterisasi. Hal tersebut yang membuat terjadinya berita hoax, ujaran
kebencian, tindak criminal, dan masih banyak lagi.

Kenakalan remaja mengacu pada perilaku yang luas, dari perilaku yang diterima
masyarakat, pelanggaran dan tindakan criminal (Santrock 2011). Beberapa hal yang termasuk
dalam kenakalan remaja adalah membaca atau menonton hal yang berbau pornografi,
menyebarkan atau membuat video porno, pelacuran, sex bebas (Mellyanika, 2014). Mudahnya
mengakses internet mengakibatkan factor pendorong untuk berperilaku seksual lebih tinggi.
Yangmana mengakibatkan rusaknya kepribadian para remaja dan mengarah pada kegiatan
seksual (Dwi, Rofingatul dan Supanni, 2011).

Penyalahgunaan media sosial marak terjadi oleh remaja SMP maupun SMA yang
seringkali menjadi trending topik terdapat video porno yang tersebar. Mereka melakukan hal
tersebut tanpa memikirkan efeknya karena jejak digital adalah bukti yang paling konkret yang
tidak bisa dihilangkan. Pergaulan bebas menjadi akibat dari mudahnya akses internet yang ada.
Mengakses informasi sebelum usianya, menonton hal-hal porno yangmana dapat mengakibatkan
keinginan untuk melakukannya dan rasa penasaran semakin tinggi. Selain video porno yang
tersebar, tidak jarang banyak siswa-siswi sekolah yang melakukan hubungan seks di luar nikah
dan menyebabkan pernikahan dini meningkat. Melalui latar belakang yang ada penulis tertarik
membahas dampak media sosial terhadap kenakalan remaja.
Pembahasan

Remaja mempunyai kata lain yaitu adolensence yang bermakna tumbuh menjadi dewasa
yang menandakan terjadi kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).
Kematangan mental, emosional sosial dan fisik yang tidak diimbangi dengan penggunaan media
sosial yang positif akan membawa pengaruh negative dalam pergaulan. Kenakalan remaja yang
terjadi seperti pemerasan, perampokan, pencurian, penggunaan narkoba bahkan pembunuhan
terjadi bukan hanya dari golongan bawah saja tetapi juga dari golongan atas (Suryawati, 2006).
Kenakalan remaja dapat ditandai dengan ciri-ciri yaitu adanya keinginan untuk melawan
ataupun memberontak dan adanya sikap apatis juga kecewa terhadap suatu hal.

Menurut Howard P.N dan Parks M.R (2012) menjelaskan bahwa media sosial terdiri dari
tiga bagian, yaitu infrastruktur informasi dan alat untuk memproduksi isi media dan
mendistribusikan isi media. Isi media tersebut biasanya berupa pesan-pesan pribadi, berita,
gagasan, dan produk budaya yang berbentuk digital. Sedangkan yang menikmati media dalam
bentuk digital adalah individu, organisasi, maupun industri. Media sosial akan sangat
menguntungkan apabila dapat digunakan dengan bijak, untuk pelajar sebagai sarana untuk
menuntut ilmu dengan cara mengakses informasi sebagai sarana untuk belajar. Namun sekarang
ini, banyak pelajar yang mempunyai tingkat literasi rendah mengenai ilmu-ilmu pengetahuan
karena mereka terkena candu terhadap media sosial seperti tiktok dan Instagram.

Penggunaan media sosial yang tidak bijak, tentunya berindikasi dalam pelanggaran moral
dan etika. Perilaku amoral dan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku bukan hanya
mengomentari video yang ada misalnya di tiktok. Tetapi juga membagikan video yang tidak
pantas. Adanya media sosial tiktok yang sedang hype di Indonesia, seperti data yang
diungkapkan ByteDance bahwa pengguna tiktok ti Indonesia mencapai 92,07 juta pada tahun
2022. Yangmana penggunanya dari berbagai usia, terlebih remaja. Walaupun banyak konten
yang bermanfaat, juga banyak konten yang menyimpang yang berpengaruh terhadap remaja yang
masig berada di masa perkembangan baik dari segi pemikiran ataupun kehidupannya,

Oleh karena itu, media sosial sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap perilaku
renaja yang menjurus kearah amoral. Seto Mulyadi menjelaskan bahwa internet membawa
dampak negative bagi remaja diantaranya: (a) Dampak negative dalam perkembangan fisik,
kemudahan dalam mengakses apapun membuat remaja minim bergerak. Perkembangan fisik
remaja yang terpapar media sosial banyak mengalami Physical Decline. Yang terjadi adalah
kelelahan mata, sakit kepala, pandangan kabur, juga mual karena paparan radiasi handphone
yang berlebihan. Selain itu juga banyak yang mengalami obesitas karena kurang gerak. (b)
Dampak perkembangan emosi dan sosial. Perkembangan emosi tidak lepas dari interaksi yang
terjadi dengan lingkungan sosial. Apabila lingkungan sosial yang ada di sekeliling remaja adalah
virtual maka cenderung tidak kuat karena umpan balik dari lingkungan virtualnya dapat diatur
sesuai dengan kehendak individu. Sehingga ketika remaja berdampingan dengan lingkungan
yang nyata maka akan terjadi shock. (c) Dampak pada perkembangan intelegensi. Para ahli
mengatakan bahwa adanya internet dapat memperlamban intelegensi karena internet sudah
melekat di kehidupan masyarakat. Artinya teknik pengajaran yang dilakukan sekarang belum
efektif dalam menambah kecerdasan manusia. (d) Dampak perekembangan moral. Adanya media
sosial yang dapat diakses dengan mudah tentunya menyebabkan kemerosotan moral, karena
pengaruh situs-situ yang banyak mengandung unsur pornografi dan kekerasan. Usia remaja
dimana sedang labil dan mudah menerima informasi juga minim memnyaring maka akan dengan
mudahnya untuk berpengaruh terhadap sikap, pemikiran hingga tingkah laku remaja. Hal
tersebut juga terjadi karena minimnya control orang tua terhadap anak.

Penggunaan media sosial tanpa kontol dan pengawasan orang tua dapat menyebabkan
seseorang menjadi murung, tertutup, mudah cemas, tidak percaya diri, susah bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar dan cenderung egois. Ada beberapa bentuk kejahatan di dunia maya
antara lain hacking, cracking, spaming, dan lainnya. Terlebih di usia remaja belum bisa
memanage dalam penggunaan media sosial. Akhir-akhir ini banyak terjadi bullying atau
perundungan di media sosial. Sebagaimana contohnya ada korban bullying di media sosial yang
tidak terima tetapi cara membalasnya di dunia nyata, hal tersebut akan menyebabkan kekerasan
sosial, perilaku bullying yang diterima oleh seseorang yang tidak kuat juga bisa terjadi perilaku
bunuh diri karena tidak kuat dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Penutup

Media sosial mempunyai efek positif dan negative tergantung penyikapan dan
pemanfaatannya. Namun seringkali di usia remaja, media sosial banyak membawa dampak
negative yang menyebabkan perilaku mereka kea rah amoral. Hal tersebut terjadi karena
kurangnya control dari orang tua dan kondisi emosi serta pemikiran remaja yang belum bisa
berpikir dampak jangka panjangnya. Hal tersebut tentunya menyumbangkan perilaku kenalakan
remaja seperti penyebaran hoax, pornografi, bullying, hingga pembunuhan.

Daftar Pustaka

Hidayangsih. P. S, Dwi Hapsari Tjandrarini, Rofingatul Mubasyiroh dan Supanni. 2011.


Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Berisiko Remaja Di Kota Makassar Tahun
2009. eJurnal Psikologi. Diakses 8 Maret 2014 dari http://download.portalgaruda.org/
article.php?article=70996&val=4 882

Howard P.N dan Parks M.R , “Social Media and Political Change: Capacity, Constraint,
and Consequence. Journal and communication. 62 no. 2 (2012), hlm 359

Ikawati, Linda.. Pengaruh Media Sosial Terhadap Tindak Kejahatan Remaja. Vol. IV No.
02 (2018)
Kustiawan, Winda dkk. 2022 Dampak Media Sosial Tiktok terhadap perilaku remaja
pada Era Globalisasi. Vol. 2 No. 1 (2022), hlm 2108-2115

Santrock. J.W. 2011. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (edisi kelima).
Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai