Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Nuryadin Ode Nusu

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041968603

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : 89 / Ternate

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
PENGARUH MEDIA SOSIAL
TERHADAP PERILAKU REMAJA

Di era globalisasi seperti sekarang ini semua aspek dalam kehidupan mengalami
berkembangan yang sangat pesat. Baik itu dari segi ekonomi, social budaya, politik maupun
IPTEK. Hal ini mau tidak mau harus diimbangi dan diikuti oleh seluruh masyakat tanpa
terkecuali para remaja. Namun perkembangan tersebut tidak hanya memberikan dampak positif,
tetapi juga memberikan dampak negatif bagi semua pihak. Untuk itu sebagai masyarakat yang
baik sudah seharusnya dapat memilah dan memilih perkembangan apa saja yang patut diikuti,
apakah memberikan nilai postif ataukan nilai negatif untuk pribadinya, apakah bertentangan
dengan nilai-nilai pancasila ataupun norma-norma yang berlaku di Indonesia atau tidak.
Sehingga tidak menghancurkan apa yang sudah menjadi prinsip hidup yang sudah dijaga selama
ini.

Salah satu perkembangan yang sangat menonjol yang terjadi di Indonesia yaitu
perkembangan dari segi teknologi, dalam hal ini yaitu adanya “internet”. Internet itu sendiri
memiliki manfaat selain untuk dunia pendidikan maupun pekerjaan, internet juga bermanfaat
untuk dunia komunikasi dan hiburan. Pada media komunikasi internet itu sendiri, sering
digunakan oleh berbagai kalangan untuk dapat bersosialisasi dan beriteraksi, baik dengan
keluarga, rekanan ataupun orang yang baru dikenalnya.

Pada media internet juga bias menjadi sarana untuk menyalurkan kreativitas. Mungkin
menjadi salah satu alasan kenapa generasi milenial lebih memilih bermain media social, sebab
dengan media social setiap orang bias menyalurkan kreativitasnya. Banyak yang beranggapan
jangan takut untuk berkreasi, karena kreasi itu akan mengalir lewat ide.

Media social ini banyak di gunakan oleh kalangan umur 12-17 tahun yang hampir
80-93% diantaranya menurut Pratiwi (2017) media social yang digunakan seperti Facebook,
Twitter, Instagram, Youtube, Line dan Whatsaap. Namun apalagi remaja yang tidak
menggunakan media social, maka remaja tersebut dianggap kuno atau kurang dalam bergaul
(Putri, Nuwati dan Budiarti, S, 2016).
Tidak bisa dipungkiri lagi setiap remaja pasti memiliki media sosial. kebanyakan dari
generasi ini memilih instagram sebagai media yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Menurut mereka instagram memiliki daya tarik yang besar. Presentase pemilihan media
sosia mencakup 53,1% lebi memilih instagram, 34,4% lebih memilih Whatsaap, 12,5%
menggunakan line.

Media sosial dapai memberi impact baik dan buruk terhadap penggunanya. Para remaja
harus diberi batasan agar tidak berlebihan dalam penggunaan dan dapat mengurangi dampak
media sosial. Dalam hal ini pengaruhnya bisa baik ataupun buruk. Pengaruh baik bisa didapatkan
dengan menjadikan media sebagai tempat mendapat wawasan yang luas karena mudahnya
jangkauan dalam informasi dan komunikasi, seperti telah dijelaskan sebelumnya. Namun tidak
sedikit pula yang menyalahkan media sosial dan tidak bisa mengelola media sosial secara baik
dan bijak.

Terlalu sering bermain media sosial dapat memberikan dampak negatif bagi
penggunanya, yang paling mencolok adalah perubahan sikap. Perubahan ini biasanya dirasakan
secara tidak langsung atau bertahap. Individu akan merasakan perubahan tersebut ketika sudah
berjalan cukup lama. Tanpa disadari mereka sudah merubah perilaku yang dapat menimbulakan
dampat negatif, bebarapa diantaranya yaitu sebagai berikut:

 Kecanduan media sosial


Kecanduan internet itu adalah impulse control disorder yang mana pengguna menjadi
berlebihan dalam menggunakan internet dan media sosial hingga mengganggu pola tidur
seseorang, sesorang yang tidak dapat memilih untuk berhenti atau melanjutkan
menggunakan internet. Dalam hal pengontrolan diri untuk menggunakan internet menjadi
rendah, terganggunya kesehatan karena kelelahan yang menyebabkan mata menjadi lelah
dan hal ini menyebabkan kinerja akademis maupun menurunkan pola makan dan
olahraga yang buruk (Gorse & Lejoyyeux, 2011; Dewiratri, Karini, Machmuroch, 2014;
Griffiths.2015; Abd Latief & Retnowati.2018)

 Kejahatan dunia maya (cyber crime)


Dampak negatif dari internet dalam hal ini media sosial yang paling sering terdengar
yaitu cyber crime. Bentuk dari kejahatan cyber crime sendiri sangatlah banyak. Dari
carding, hacking, cracking, phising hingga spamming. Media sosial sekarang dapat
bertransaksi secara langsung menggunakan kartu kredit maka tak sedikit masyarakat yang
kebobolan akun mereka dan dipakai oleh orang lain. Hal tersebut dikarenakan kurangnya
keamanan tempat pembelanjaan online tersebut.
Adanya sosial media yang dapat digunakan oleh siapapun juga membuat pornografi juga
semakin merajalela. Terkadang seseorang dengan mudah mempublikasikan foto-foto
yang ranahnya privasi kepada publik. Hal tersebut tentunya sangat berbahaya, karena apa
yang ia publikasikan di media sosial akan dislahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Di kasus yang berbeda ada beberapa orang, yang memanfaatkan
pornografi tersebut sebagai lahan pekerjaan mereka di media sosial. Mereka
mempublikasikan foto-foto yang bersifat privasi tersebut dengan tujuan mencari uang
dari influencer mereka, bisa berbentuk iklan maupun feedback berupa foto tersebut.

 Menimbulkan sikap acuh terhadap orang-orang disekeliling


Sering kali tanpa disadari para pengguna media sosial yang berlebihan itu dapat
menimbulkan dampak negatif. Terlalu sering bermain media sosial, dapat menjadi candu
dan membuat kita tidak peduli dengan lingkungan sekitar atau yang biasa disebut dengan
apatis. Hal ini bisa membuat perubahan perilaki setiap individu.
 Memungkinkan menjadi seorang yang individualis
Intensitas dalam penggunaan media sosial lebih sering akan mengakibatkan seseorang
lupa dengan hal sekitar atau dengan dunia nyata. Dampak dari penggunaan media sosial
yang berlebihan yaitu seseorang akan lebih mengutamakan dunia maya atau dunia media
sosialnya dan akan melupakan bahwa ia juga memiliki dunia nyata. Menjadikan
seseorang tersebut lupa waktu, ketika ia sedang bersenang-senang dengan media sosial
menghabiskan waktunya dan tidak bisa berhenti menggunakan maka ia akan melupakan
hal yang dan bahkan orang yang ada di sekitarnya.
Kurang bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di sekitanya atau dapat disebut
introvert yaitu seseorang yang suka berdiam diri dan tidak suka bersosialisasi dengan
orang lain, hal ini disebabkan oleh rasa tidak percaya diri yang mengakibatkan seseorang
menjadi anti sosial.
 Menurunnya Produktivitas
Salah satu yang dapat memicu menurunnya produktivitas seseorang adalah ketika
fokusnya tergantikan oleh hal-hal yang lain. Tentu penggunaan sosial media yang
berlebih maka akan membuat anda enggan untuk melakukan hal-hal lain yang lebih
bermanfaat dan bisa anda lakukan.
Ada sebuah studi yang dilakukan oleh Komisi Nasional Pemuda Korea tepatnya masalah
penggunaan internet dan sosial media di kalangan anak sekolah, dan di dapatkan 27,6%
pada kalangan anak-anak dan 28,1% pada kalangan remaja mengalami penurunan pada
nilai mata pelajaran mereka, 10, 6% mengalami isolasi sosial, 13,4% mengalami
penolakan sekolah bahkan terjadinya kekerasan dirumah hampir 7,1% pada remaja
karena terlalu sering menggunakan internet dan media sosial.

 Bisa melalaikan kewajiban


Seseorang tentu mempunyai kewajiban yang seharusnya bisa sesegera mungkin
dilakukan. Seperti misalnya bagi seseorang yang beragama Islam setiap harinya harus
melaksanakan sholat yang merupakan ibadah wajib yang tidak boleh dilalaikan. Bagi
seorang pelajar juga mempunyai kewajiban untuk belajar. Disini sosial media tentu
berperan untuk membuat seseorang menunda pekerjaaannya

 Maraknya informasi kebohongan


Bagi seseorang yang belum memiliki pemikiran kritis tentu dengan mudahnya percaya
dengan informasi yang belum jelas kebenarannya sehingga kemudian pesan berantai
tersebut beredar dimana-mana. Informasi-informasi yang berupa kebohongan ini sering
kali kita menyebutnya dengan hoax.

Yang menakjubkan beberapa kali kabar hoax bisa menjadi viral karena banyaknya
seseorang yang menerima kemudian menyebarkannnya.

Anda mungkin juga menyukai