Anda di halaman 1dari 4

Insecure Karena Sosial Media; Ciri dan Cara Mengatasinya pada Remaja

Rafi Rheznanda Wahyuniar


rafirheznanda@gmail.com
Abstrak
Perkembangan sosial media saat ini memang sangat pesat. Dengan semakin banyaknya
pengguna internet, sosial media menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
sehari-hari. Dari sekedar platform untuk berbagi foto dan status, kini telah menjadi alat
yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari bisnis, pendidikan,
hingga politik. Dengan lekatnya kehidupan masyarakat sekarang dengan sosial media
maka memberikan dampak tersendiri bagi setiap individu yang menggunakannya,
khususnya kaum muda yang kehidupannya tidak bisa lepas dari gawai dan internet.
Dampak yang ditimbulkan tentu menyesuaikan dengan bagaimana cara individu
tersebut dalam menyikapi atau menggunakannya, akan memberikan dampak positif
atau negative itu kembali ke diri masing-masing. Dalam beberapa pengaruh positifnya,
sosial media dapat membantu seseorang untuk terhubung dengan orang lain, berbagi
pengalaman, dan belajar tentang berbagai topik. Disamping itu ada beberapa dampak
negatifnya seperti, menimbulkan tekanan untuk selalu tampak sempurna, yang bisa
berdampak pada kesehatan mental seseorang atau biasa disebut "syndrome Instagram"
di mana seseorang merasa perlu untuk selalu memposting foto atau status yang
menunjukkan kehidupan yang sempurna. Lalu, cyberbullying, ini bisa berdampak
negatif pada kesehatan mental seseorang dan bisa menimbulkan trauma. Dan FOMO
(Fear of Missing Out), Sosial media bisa membuat seseorang merasa harus selalu update
dengan apa yang terjadi di sekitar mereka. Ini bisa menimbulkan rasa takut ketinggalan
(FOMO) yang bisa berdampak pada kesehatan mental.

Kata kunci : dampak, mental, karakter, sosial, media


I. Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan teknologi yang berkembang secara pesat di era digital
ini, maka semakin mudahnya masyarakat untuk mengakses atau mengoperasikan teknologi.
Di zaman sekarang mudah sekali bagi masyarakat untuk mengakses atau mengoperasikan alat
elektronik seperti, computer, laptop, televisi serta salah satu alat elektronik yang dimana
hampir seluruh masyarakat menggunakannya adalah smartphone. Maka berkembang juga
Sosial media atau media sosial yang merupakan situs untuk berbagi informasi serta
melakukan komunikasi yang dimana untuk mengaksesnya media sosial menggunakan
internet sebagai penghubung. Penggunaan media sosial yang efisien, dapat dilakukan dimana
saja serta tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengaksesnya membuat semakin
banyaknya masyarakat yang menggunakannya. Banyaknya hal yang dibagikan di media
sosial dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yaitu seperti memberi mendorong
atau motivasi terhadap masyarakat untuk mengikuti kegiatan positif. Karena jangkauannya
yang luas, media sosial juga tidak memberikan Batasan sehingga masyarakat dapat
mengetahui segala informasi secara cepat serta luas. Selain dampak positif yang diberikan,
media sosial juga menimbulkan dampak negatif berupa berkurangnya interaksi secara
langsung yang dilakukan oleh masyarakat. Akibat dari penggunaan media sosial yang
berlebihan dapat membuat penggunanya menjadi lebih kecanduan terhadap internet. Sering
terjadinya penggunaan yang tidak tepat sehingga menimbulkan konflik dan mengakibatkan
masalah yang lebih parah seperti cyberbullying sehingga memicu terjadinya insecure
terhadap diri (Cahyono, 2016).
II. Pembahasan
II.1 Definisi Insecure
Insecure adalah suatu kondisi atau keadaan dimana rasa takut serta rasa tidak memiliki harga
diri karena melihat orang lain melebihi kita atau karena pencapaian yang tidak dapat dicapai
oleh orang tersebut. Setiap orang pasti memiliki rasa insecure, namun jika tidak berlebihan
maka masih berada dalam tahap aman. Ketika rasa insecure menyerang diri secara berlebihan
maka hal ini dapat mempengaruhi kondisi mental orang tersebut (Valentina, 2022). Menurut
Greenberg dalam Psychology Todayada 3 bentuk insecure, yaitu; 1) insecurity based on
recent failure or rejection(insecure disebabkan oleh kegagalan yang baru saja terjadi atau
dari penolakan). 2) lack of confidence because of social anxiety (insecure karena kecemasan
sosial) banyak orang yang merasa cemas (anxiety) tidak percaya diri dalam lingkungan
sosial secara langsung atau melalui media sosial. merasakan kurangnya percaya diri dalam
situasi sosial atau situasi dalam media sosial mereka sendiri. 3) insecurity driven by
perfectionism (insecure yang didorong oleh rasa perfeksionis) disebabkan standar yang
ditetapkan sangat tinggi, sehingga ketika standar itu tidak tercapai maka akan timbul rasa
tidak percaya diri akan pencapaian ( Harnata dan Prasetya 2022).
II.2 Ciri-ciri remaja yang mengalami insecure
Ciri-ciri remaja yang sedang mengalami kondisi insecure dalam dirinya adalah dimana
kondisi remaja ini lebih suka untuk menyendiri serta menghindari interaksi terhadap sosial.
Sering terjadi pada remaja yang merasa insecure cenderung menarik dirinya sendiri untuk
menghindari diri dari pergaulan. Remaja yang memilih untuk menghindari interaksi sosial
serta menyendiri berpikir bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan untuk melakukan
interaksi dengan orang lain. Selain itu, remaja yang mengalami insecure cenderung takut
serta selalu berfikir negatif terhadap dirinya sendiri karena rasa takut serta menganggap
dirinya sendiri tidak mampu untuk mencoba hal baru. Suka membandingkan diri dengan
orang lain merupakan salah satu ciri rasa insecure secara berlebihan yang dimiliki oleh orang
lain. Karena sering membandingkan diri terhadap orang lain menyebabkan rasa rendah diri
tumbuh sehingga muncul pemikiran negatif terhadap diri sendiri (Wulandari dan Imanti 2023).
II.3 Cara mengatasi rasa insecure pada remaja
insecure yang dihadapi oleh remaja dapat diatasi dengan cara berhenti untuk membandingkan
diri dengan orang lain dan lebih menumbuhkan niat untuk berubah menjadi lebih baik serta
lebih banyak melakukan kegiatan positif yang dapat menambah kemampuan diri. Selain
dapat meningkatkan kemampuan diri juga dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan
tidak menganggap diri sendiri lebih rendah dibandingkan orang lain. Sebagai orang terdekat,
maka hal yang dilakukan jika salah satu orang terdekat mengalami insecure adalah
memberikan dukungan serta motivasi agar dapat menambahkan nilai kepercayaan terhadap
diri sendiri. Jika rasa insecure pada remaja sudah berlebihan dan berakibat pada gangguan
kejiwaan maka sebaiknya melakukan konsultasi kepada psikolog untuk mendapatkan
penangan yang lebih intensif (Nova Mardiana dan Widianti 2021). Selain itu perlu juga
memberikan bantuan melalui komunikasi visual untuk memberikan ruang para remaja
bercerita menuangkan isi hatinya tentang segala isi hatinya untuk dapat menumbuhkan rasa
menerima diri mereka sendiri serta lebih banyak untuk berpikir positif (Fernandya, dkk
2021).
III. Penutup
Perkembangan sosial media saat ini memang sangat pesat. Sosial media kini telah
menjadi alat yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari bisnis,
pendidikan, hingga politik. Tingginya penggunaan sosial media khususnya anak muda
memberikan dampak positif dan negatif tergantung dari cara penggunaannya
tersendiri. Ini dapat menyebabkan terjadinya insecure, insecure adalah suatu kondisi
atau keadaan dimana rasa takut serta rasa tidak memiliki harga diri karena melihat
orang lain melebihi kita atau karena pencapaian yang tidak dapat dicapai oleh orang
tersebut. Insecure karena media sosial merujuk pada perasaan tidak aman, tidak cukup
baik, atau merasa kurang dalam beberapa aspek karena pengaruh media sosial. Penting
untuk diingat bahwa apa yang kita lihat di media sosial seringkali bukanlah gambaran
lengkap atau akurat dari kehidupan nyata. Jika Anda merasa insecure karena media
sosial, mungkin bisa mencoba untuk mengurangi waktu yang Anda habiskan di media
sosial, atau bahkan melakukan detox media sosial untuk sementara waktu.
Daftar Pustaka
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di
Indonesia. Publiciana, 9(1), 140-157.

Harnata, A. A., & Prasetya, B. E. A. (2022). Gambaran Perasaan Insecure di Kalangan


Mahasiswa yang Mengalami Kecanduan Media Sosial Tiktok. Bulletin of Counseling
and Psychotherapy, 4(3), 823-830.

WULANDARI, F. T., & Imanti, V. (2023). PROSES MOTIVASI PADA REMAJA


INSECURE PENGGEMAR BTS (ARMY DI WHATS APP GRUP “APOBANGPO
FAMILY”) (Doctoral dissertation, UIN Surakarta).

Nova Mardiana, I. Y., & Widianti, E. (2021). FENOMENA INSECURE PADA REMAJA DI
ERA PANDEMIC COVID-19: STUDI LITERATURE.

Fernandya, R. A. S. S., Hidayat, S., & Resmadi, I. (2021). Perancangan Media Informasi
Untuk Mengatasi Insecure Pada Perempuan Dewasa Awal. eProceedings of Art &
Design, 8(6).

Valentina, A., Putri, G. L., Valiani, V., & Putri, O. H. (2022). Strategi komunikasi visual
edukasi insecurity sebagai dampak penggunaan media sosial pada remaja
perempuan. Jurnal Bahasa Rupa, 5(2), 237-245.

Anda mungkin juga menyukai