Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental


Remaja

M.REZA SEPTIAN
XI IPS 1

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian

Teknologi merubah peradaban social masyarakat. Lebih dari dua dekade


terakhir, media sosial memperlihatkan peningkatan sporadis dalam kualitas,
kuantitas serta kegunaannya, faktanya bukti kausal tetap langka, tingginya
penggunaan media sosial dan internet berdampak baik namun berdampak buruk
juga, terutama pada remaja atau siswa. Usia ini rentan mendapatkan masalah
kesehatan mental dan menyebabkan kerugian kesehatan dan ekonomi. Sehingga
kesehatan mental remaja disebabkan media sosial berlebihan menyebabkan
kecanduan penting diperhatikan.
Menurut para remaja, gangguan mood dan kecemasan dapat disebabkan
oleh media sosial ketika menyadari bahwa media sosial kerap dijadikan sebagai
sarana di mana konten negatif tersebar, cyberbullying dan lain sebagainya terjadi,
hingga remaja rentan mengalami stres, gangguan kecemasan, kesepian dan depresi.
Ini biasanya disebabkan oleh perbandingan sosial, di mana individu
membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Tak jarang individu merasa lebih
rendah daripada individu lain yang dianggap lebih baik dari dirinya, hal tersebut
yang menciptakan situasi yang lebih buruk. Selain stress dan depresi, gangguan
kesehatan mental yang lainnya pun dapat terjadi seperti gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan merupakan kondisi di mana seseorang merasa cemas dan
khawatir secara terus menerus dan tanpa henti, tentunya hal ini cukup serius bagi
kesehatan mental remaja
Fakta negatifnya remaja yang menggunakan media sosial berlebihan dapat
mengalami kecanduan dan kecanduan media sosial dapat menyebabkan
timbulnya masalah psikis kestabilan mental emosinya antara lain depresi, stress,
kecemasan, ketakutan bahkan juga dapat mempengaruhi pola tidur. Orang akan
menjadi sangat tergantung sehingga akan merasa hidupnya tidak lengkap jika
sehari saja tidak membuka akun media sosial.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut : “ PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP
KESEHATAN MENTAL REMAJA”
3. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian memiliki target atas pencapaian ilmu yang dikaji.
Target pencapaian tersebut dikenal dengan tujuan. Tujuan penelitian ini
antara lain:
1. Menambah wawasan yang akan di terapkan untuk menjadi lebih baik.
2. Menjelaskan upaya yang dilakukan penggunaan media sosial
terhadap kesehatan mental.
3. Untuk mengetahui upaya dalam mengatasi penggunaan media sosial
4. Untuk mengetahui nilai budaya penggunaan media sosial
terhadap kesehatan mental.
5. Remaja dapat menciptakan cara penggunaan media sosial yang sehat.

4. Kontribusi Penelitian
1. Hasil penelitian ini sebagai di jadikan acuan dalam penggunaan media
sosial terhadap kesehataan mental.
2. Hasil penelitian akan menciptakan kebiasaan remaja agar tidak
menggunakan media sosial berlebihan.
3. Meningkatkan pengetahuan media sosial
4. Memberikan ke unggulan yang kompetetif
5. Menambah wawasan terhadap penggunaan media sosial kesehatann
remaja.

5. Definisi Operasional.
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial
dawiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1.Media Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media sosial


merupakan laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat
membuat dan berbagi isi atau terlibat dalam jaringan sosial.
Media sosial memberikan kebebasan kepada individu untuk
memberikan komentar dan pendapat tanpa rasa khawatir. Namun, perlu
disadari bahwa penggunaan media sosial yang tidak bijaksana dapat
memiliki dampak negatif yang tak terduga. Terkadang, media sosial
disalahgunakan untuk mencari kepuasan dan kegembiraan, namun tanpa
disadari hal itu dapat berbalik menjadi konsekuensi buruk. Selain itu,
penggunaan media sosial juga dapat berdampak pada masalah kesehatan
mental pengguna.
Media sosial merupakan media internet yang menjadikan pengguna
mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, kerjasama,
sharing,berkomunikasi dengan pengguna lain dan membentuk ikatan
sosial secara virtual (Nasrullah, 2015, hlm. 11). Dalam penelitiannya
Kaspani (2019) mengatakan bahwa media sosial merupakan media yang
dapat lmemungkinkan satu atau banyak orang berinteraksi menggunakan
teknologi (aplikasi sosial).Interaksi tersebut mencakup saling berkirim
pesan, informasi, gagasan, gambar, dan video.
Penelitian terbaru mengenai hubungan antara komunitas online dan
depresi menemukan adanya hubungan umum antara penggunaan jejaring
sosial oleh remaja dan depresi, meskipun ada beberapa hal yang
temuannya bertentangan (seperti hubungan antara waktu menatap layar
dan masalah kesehatan mental) dan hubungan antara komunitas online dan
depresi. kualitas bukti tidak terlalu penting. Penggunaan media sosial dan
depresi pada remaja “umumnya berkorelasi”; namun, terdapat hasil yang
tidak konsisten di beberapa bidang (seperti hubungan antara waktu yang
dihabiskan di media sosial dan masalah kesehatan mental), dan kualitas
data secara umum rendah.
Menurut Triyono dkk. (2017) mengatakan bahwa media sosial
adalah sebuah teknologi internet yang sukses menumbuhkembangkan
interaktivitas. Media sosial bukan lagi sekedar alat penghubung untuk
menghantar pesan, bahkan sudah berkembang membentuk jaringan sosial,
serta membentuk komunitas kelompok atau grup. Jaringan sosial ini
mempunyai pengaruh interaksi yang lebih berkesan dan popular di
banding media tradisional atau media lama, seperti media cetak, media
elektronik, media siaran dan media interpersonal yang lain. Dengan
hadirnya media sosial dapat memudahkan bagi penggunanya untuk
berkomunikasi dengan individu lain secara personal bahkan bisa dengan
banyak orang. Dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun tanpa batas
dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan telepon selama kita
masih tersambung dengan koneksi data internet (Moro, 2016).
2.Kesehatan Mental

Menurut KBBI, definisi mental bersangkutan dengan batin dan watak


manusia, bukan bersifat badan atau tenaga.Menurut jurnal kata “kesehatan
mental” merupakan kondisi dimana seseorang memiliki kesejahteraan yang
terlihat dari dirinya yang mampu. menyadari potensinya sendiri, memiliki
kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup dan normal di setiap situasi
dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan,serta
mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Berdasarkan ebook berjudul “kesehatan mental” suatu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional seseorang,
yang mana perkembangan tersebut harus selaras dengan keadaan-keadaan
orang lain.
Dikutip dari web kesehatan mental merupakan aspek yang sangat
penting bagi remaja. Dengan menjaga kesehatan mental remaja dengan baik,
remaja dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik, menjalin
hubungan yang sehat, dan meraih kualitas hidup yang baik.
Menurut buku rujukan kesehatan mental merupakan aspek yang sangat
penting bagi remaja. Dengan menjaga kesehatan mental remaja dengan baik,
remaja dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik, menjalin
hubungan yang sehat, dan meraih kualitas hidup yang baik.
3.Remaja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan bahwa masa


remaja berlangsung antara usia 12-18 tahun dengan melalui proses
pertumbuhan sesudah meninggalkan masa anak-anak menuju masa
kedewasaan, namun belum mencapai kematangan jiwa. Secara Psikologis,
masa remaja merupakan usia dimana seseorang mulai berintegrasi dengan
lingkungan masyarakat dewasa, dimana saat usia ini anak tidak lagi berada di
bawah tingkat orang-orang yang lebih tua darinya namun ada pada tingkatan
yang sama.

Menurut jurnal Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-


anak dan dewasa, dimana terdapat berbagai macam perubahan yang signifikan
baik secara biologis, intelektual, psikososial dan ekonomi.

Berdasarkan ebook Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997),


masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock
(1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau
17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 20 tahun). Masa
remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir
individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa
dewasa.

Dikutip dari web masa remaja adalah masa transisi


perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada
umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir
belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

Menurut buku rujukan Transisi perkembangan pada masa remaja berarti


sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian
kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa
kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi
badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain
proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan
kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak
(Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).

C.METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh
peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta
melakukan investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut.
Dalam metode penelitian ada 2 jenis dalam penerapan nya yaitu
metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode Kuantitatif Dalam
metode ini, sampel diteliti menggunakan instrumen berupa alat ukur.
Di mana analisis datanya bersifat statistik atau kuantitatif, dan
bertujuan untuk menguji atau membuktikan hipotesis yang sudah
ditetapkan.Kualitatif Metode ini biasa digunakan untuk meneliti
kondisi objek yang alami. Di mana analisis datanya bersifat induktif.
Dan teknik pengumpulan datanya dilakukan secara triangulasi atau
gabungan.
• Jenis penelitian
Setidaknya terdapat 5 jenis penelitian yang dapat Anda Gunakan untuk
membuktikan kebenaran sebuah hipotesa Anda. Jenis penelitian tersebut
adalah, penelitian kualitatif, Penelitian kuantitatif, penelitian eksperimen,
penelitian Deskriptif, dan penelitian campuran

1. Jenis penelitian kuantitatif

a. Korelasi
Metode Korelasional merupakan salah satu dari macam-macam
metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam evaluasi. Terutama
untuk mendeteksi sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefesian korelasi.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti korelasional adalah
penelitian dengan tujuan untuk mendeteksi tingkat kaitan variasi-variasi
yang ada dalam suatu faktor dengan variasi-variasi dalam faktor yang lain
dengan berdasarkan pada koefisien korelasi.
b. Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu macam-macam metode
penelitian kuantitatif dengan suatu rumusan masalah yang memadu
penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan
diteliti secara menyeluruh, luas, dan mendalam. Macam-macam metode
penelitian kuantitatif seperti deskriptif ini bertujuan untuk melukiskan
secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang
tertentu secara faktual dan cermat.
c. Kausal Komparatif
Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari
macam- macam metode penelitian kuantitatif. Nama populer dari
macam-macam metode penelitian kuantitatif ini adalah ex-post facto.
Metode Kausal komperatif digunakan dalam evaluasi untuk mengetahui
kemungkinan hubungan sebab-akibat.
d. Komparatif
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang komparatif
berfungsi membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu variable,
atau beberapa variabel sekaligus. Tujuan macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti komparatif ini untuk melihat perbedaan dua atau lebih
situasi, peristiwa, kegiatan, atau program.Perbandingan yang dilihat dari
bagaimana seluruh unsur dalam komponen penelitian terkait antara satu
sama lain. Perhitungan yang digunakan macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti komparatif adalah berupa persamaan dan perbedaan
dalam perencanaan, pelaksanaan, serta faktor pendukung hasil.
e. Eksperimen
Metode penelitian eksperimen merupakan salah satu dari macam-
macam metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini dilakukan
untuk menguji efektif atau tidaknya variabel eksperimen. Penelitian
eksperimen biasanya lebih banyak digunakan dalam bidang eksak. Ada
dua jenis penelitian eksperimen, semu dan sungguhan.Metode
eksperimen semu digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh
informasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh data
sebenarnya. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti
eksperimen ini biasanya digunakan dalam kondisi yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan variable
yang relevan.
f. Survei
Metode Survei digunakan dalam evaluasi untuk membuat pencanderaan
secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap fakta-fakta serta sifat-sifat
populasi atau daerah tertentu. Macam-macam metode penelitian kuantitatif
seperti survei digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data
informasi tentang populasi yang besar.Biasanya menggunakan sampel yang
relatif lebih kecil. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti
survei digunakan untuk memecahkan masalah-masalah isu skala besar yang
aktual dengan populasi sangat besar, sehingga diperlukan sampel ukuran
besar.
g. Inferensial
Inferensial merupakan salah satu macam-macam metode penelitian
kuantitatif yang melakukan analisis hubungan antar variable dengan
pengujian hipotesis. Maka, kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian
data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial dapat membahas tentang
besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
2. Jenis Penelitian Kualitatif
dasar

Jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan sesuatu yang telah


dibuktikan dalam bentuk penilaian dan tidak ditujukan untuk masyarakat
umum.
a. Fenomenologi
Fenomenologi adalah suatu bentuk penelitian yang bertujuan
untuk memahami satu atau lebih orang ketika menamai suatu
fenomena.
b. Verifikasi
Verifikasi merupakan jenis penelitian yang menguji ebran ilmu yang ada
di bidang pendidikan.
c. Deskripsi
Deskripsi merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
suatu masalah secara akurat dan sistematis.
d. Eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang bertujuan menemukan
pengetahuan baru atu atau terapan dan masalah baru di bidang pendidikan.

e. Etnografi
Etnografi merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif dimana peneliti
mengkaji pola dan interaksi kehidupan antar kelompok sosio kultural
tertentu dalam ruang atau konteks tertentu.
f. Grounded theory
Metodologi umum analisis terkait dengan pengumpulan data sistematis
yang diterapkan dan menggunakan serangkaian metode untuk
menghasilkan sebuah teori induktif tentang area substantif.

 Jenis Peneletian Sesuai Judul


Berdasarkan Judul Proposal pengaruh penggunaan media sosial terhadap
kesehatan mental remaja maka untuk memahami fenomena secara
menyeluruh tentunya harus memahami segenap konteksdan melakukan
analisis yang bersifat deskriptif. Penelitian ini akan mencoba untuk
mengidentifikasi dan menganalisis. Maka dalam penulisan proposal ini,
penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan
penelitian kuantitatif.
 Prosedur Penelitian

Kajian pustaka istilah pengaruh penggunaan media sosial terhadap


Kesehatan mental remaja. Komunikasi merupakan suatu proses
penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk memberikan
informasi atau mengubah sikap, pendapat maupun perilaku dengan melalui
lisan ataupun melalui media (Soyomukti, 2012, hlm. 11). National Institute
of Mental Health melaporkan bahwa penggunaan media sosial dapat
meningkatkan risiko gangguan mental pada remaja usia 18–25
tahun. Penelitian yang dilaporkan dalam JAMA Psychiatry menemukan
bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam per hari
berisiko tinggi terhadap masalah kesehatan mental terutama masalah
internalisasi alias citra diri. Sebuah penelitian pada tahun 2015 mengatakan
bahwa lebih dari 2.000 remaja menggunakan handphone untuk mengakses
sosial media selama 92% setiap harinya. penelitian lainnya dilakukan pada
tahun 2019, dari 6.500 anak berusia 12—15 tahun, diketahui bahwa remaja
yang menggunakan media sosial lebih dari 3 jam sehari berisiko lebih tinggi
mengalami gangguan psikologis.
D. JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan proposal dan karya tulis terurai dalam rancangan agenda
berikut:

No Nama kegiatan Pelaksanaan


Minggu Bulan
A. Persiapan
1. Pengajuan Judul Keempat Juli
2. Menyusun Bagian A dan B Kedua Juli
3. Menyusun Tinjauan Pustaka Ketiga Agustus
4. Menyusun Metode Penelitian Kedua September
5. Menyusun Jadwal Pelaksanaan Pertama November
6. Menyusun Rancangan Pertama November
Anggaran
7. Menyusun Daftar Pustaka Pertama November
8. Sempro

B. Kegiatan Pelaksanaan Lanjutan


1. Mengubah Proposal Menjadi Pertama Januari
Struktur Karya Tulis
2. Merancang Landasan Penelitian Kedua Januari
3. Mengaplikasikan Metodologi Ketiga Januari
Penelitian
4. Mendesain Pembahasaan Pertama Januari
5. Merumuskan Kesimpulan dan Pertama Februari
Saran
6. Presentasi Karya Tulis
C. Editing
1. Pengeditan atau Revisi Karya
Tulis
2. Pencetakan
E. RANCANGAN ANGGARAN
Rancangan anggaran proposal dan karya tulis terurai dalam rancangan
berikut:
No Urutan Kegiatan Volume Total (Rp)

Kegiatan dan

Satuan Biaya
(Rp)
A. Persiapan
1. Penyusunan Proposal
2. Penyusunan Instru
3. Koordinasi den
B. Kegiatan Operasional
1. PA
2. AD
3. B dan A
4. Kertas
5. Printer
C. Penyusunan Laporan
1. Seminar
2. Penggandaan
Total

F.DAFTAR PUSTAKA
Triyono, Agus, dkk. (2017). Komunikasi Religi, dan Budaya. Yogyakarta: Asosiasi
Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APIK PTM)
Kaspani, Anan. 2019. “Pengaruh Media Sosial WhatsApp Sebagai Media
Silaturahim Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam IAIN.
Syekh Nurjati Cirebon Angkatan Tahun 2015”. Skripsi. Cirebon: Program Sarjana
IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Moro, H, K, E, P. (2016). Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Terhadap
Prestasi Blajar Mahasiswa Kelas KKH di PBIO FKIP UAD. Universitas Ahmad
Dahlan. Jurnal Pendidikan
Situs jejaring sosial dan kesejahteraan: peran hubungan sosial. Clark JL, Algoe SB,
MC Hijau. Curr Dir Psikologi Sci. 2018; 27 :32–37.
Sudrajat, A. (2020). Apakah Media Sosial Buruk untuk Kesehatan Mental
dan Kesejahteraan.Jurnal Tinta.2(1):41–52
Menggunakan media sosial untuk perbandingan sosial dan pencarian umpan balik:
gender dan popularitas memoderasi hubungan dengan gejala depresi. Nesi J,
Prinstein MJ. J Abnorm Psikol Anak. 2015; 43 :1427–1438
Marwoko, Gatot. 2019. Psikologi Perkembangan Masa Remaja.Tasyri : Jurnal
Tarbiyah Syariah-Islamiyah 26.1 :60-75
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan :Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta :Gramedia

Elda Cloudhya. 2021. Pentingnya Kesehatan Mental Terutama pada Remaja.


Republika.co.id

Cahyono, A. S. (2016) ‘Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial


Masyarakat di Indonesia’, Publiciana, 9(1), pp. 140–157.

Mayasari, D. (2016, Desember 16). 8 dampak buruk media sosial bagi anak dan
remaja. Times Indonesia. Diakses pada 2 Maret ,2022,.

Pratama, P. S. (2021, Januari 23). Pengaruh social media di kalangan remaja.


Kumparan. Diakses pada 2 Maret , 2022,

G.PENUTUP

Remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara


masa anak dan masa dewasa yang yang mengandung perubahan biologis, kognitif,
psikososial,, sosial emosional serta bahasa. Perubahan fisik pada fase remaja yang terjadi
secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem
respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi
tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja. Pada perkembangan kognitif,
remaja berada pada tahap operasinoal formal dimana individu dapat berpikir secara
abstrak, remaja mengembangkan gambaran tentang keadaan ideal, memecahkan masalah
lebih sistematis dan berpikir lebih fleksibel dan kompleks. Perkembangan sosial pada
fase remaja lebih luas dan lebih intim. Remaja sudah mampu mengelola emosinya dan
perkembangan bahanya semakin kompleks dan luas. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan remaja adalah hereditas (keturunan), nutrisi, hormon
dan juga lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai