Vershanda, Veantscha
Pendidikan Teknik Otomasi Industri dan Robotika
Universitas Pendidikan Indonesia
veantscha.vershanda@upi.edu
Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat seberapa penting peranan pertumbuhan iman
kristiani terhadap kesehatan mental para Generasi Z terutama yang menginjak usia remaja.
Pengambilan data dilakukan dengan wawancara kepada sepuluh narasumber yang memasuki
atau sudah menginjak usia remaja dengan latar belakang beragama Kristen tentang seberapa
sering mereka menggunakan media sosial pada telepon seluler yang mereka miliki. Penelitian
ini menggunakan analisis kualitatif untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Dengan
melakukan wawancara, kami dapat melihat persepsi para remaja tentang pengaruh dari
penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental mereka dan juga bagaimana
pertumbuhan iman kristiani juga dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Penelitian
ini menghasilkan data bahwa sebagian besar remaja pada Generasi Z sudah menyadari
tentang pentingnya menyeimbangkan penggunaan sosial media dan menjaga pertumbuhan
iman kristiani mereka, karena kedua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan
mental.
berkembangnya teknologi dan semakin seperti game, video call, chatting, bahkan
banyak pula masyarakat yang dapat berbagi foto atau video update status
manusia tidak ada habisnya dan pada dikatakan bahwa terdapat ketergantungan
kondisi saat ini masyarakat selalu sadar masyarakat terhadap media sosial.
akan informasi yang terbaru maka dari Pada kalangan masyarakat yang
tahun ke tahun pun pengguna media sosial memiliki media sosial biasanya
di Indonesia semakin marak dan tidak memposting tentang kegiatan pribadinya,
sedikit pula yang menggunakan media foto-foto bersama teman dan keluarga,
sosial sebagai media promosi seperti untuk curhatannya, serta aktivitas sehari-hari.
berbisnis dan promosi dagangan lewat Mengingat bahwa di dalam bermedia
media sosial. sosial dapat dengan mudah untuk
bertindak. World Health Organization Pada tahap ini, mereka berusia 10-14
(WHO) beranggapan bahwa kesehatan tahun. Tahap ini mereka masih belum
mental sebagai suatu keadaan kesehatan mengerti sepenuhnya akan perubahan
yang dikaitkan dengan keadaan sejahtera yang terjadi pada tubuh, psikis dan
fisik, mental dan sosial yang utuh dan dorongan yang menyertai perubahan-
bukan hanya bebas dari penyakit atau perubahan tersebut.
kelemahan. Thirunavurakasu Mereka mengembangkan pikiran-
mendefinisikan kesehatan mental sebagai pikiran baru, mudah tertarik pada
kesadaran akan diri sendiri, kemampuan lawan jenis dan juga mudah
untuk berhubungan baik dengan orang lain terangsang secara erotis namun belum
dan semua tindakan seseorang bermanfaat memiliki pemikiran untuk masa
atau setidaknya tidak akan merugikan diri depan.
sendiri dan orang lain. 2. Remaja akhir (late adolescene)
Masa remaja didefinisikan sebagai Pada tahap ini, mereka berusia 15-19
periode transisi antara masa anak-anak ke tahun. Pada masa ini pertumbuhan
masa dewasadan memformulasikan untuk remaja perempuan akan
identitas mereka ketika dewasa (Erikson, melambat, namun untuk remaja laki-
2012). Banyak ahli yang laki akan terus berlanjut. Masa remaja
berpendapat mengenai rentan umur akhir ini adalah proses menuju dewasa
remaja. Guerra, dengan sifat egois untuk
mementingkan diri sendiri dan
mencarai pengalaman baru. Pada dia mampu mengenal dirinya sendiri
tahap ini mereka sudah mulai terbentu dengan baik. Integrasi diri yang meliputi
identitas emosionalnya dan juga sudah keseimbangan mental, kesatuan
mampu berpikir matang dalam pandangan, dan tahan terhadap tekanan-
mengambil keputusan. tekanan yang terjadi. Persepsi mengenai
Pada masa perkembangannya, realitas, bebas dari penyimpangan
remaja akan selalu berproses secara fisik kebutuhan serta memiliki empati dan
dan emosional. Perubahan fisik dan kepekaan sosial. Kemampuan untuk
emosional yang terjadi secara tiba-tiba menguasai lingkungan dan berintegrasi
akan menimbulkan masalah yang cukup dengan lingkungan dengan baik.
besar jika tidak diawasi dan didampingi Kesehatan mental yang terganggu
oleh orang dewasa. Permasalahan yang ini akan mengakibatkan gangguan suasa
cukup sering terjadi pada remaja ialah hati dan berpikir tiap individu. Gangguan
masalah mental dan emosional. Masalah mental ini terdiri dari gangguan mental
mental dan emosional seorang remaja ini organik, psikomatrik dan retardasi mental,
terbagi menjadi 2 kategori yaitu masalah berikut penjelasannya :
internal dan eksternal. Pemasalahan mental 1. Gangguan mental organik
internal ini dapat berupa tempramen, Gangguan jiwa yang psikotik atau
bingung, cemas, khawatir yang berlebihan, non-psikotik yang disebabkan
pemikirian yang pesimis, perilaku menarik karena gangguan fungsi jaringan
diri, dan juga kesulitan menjalin hubungan otak dan dapat disebabkan oleh
dengan teman sebaya, sedangkan secara penyakit yang mengenai otak dan
eksternal berupa kesulitan dalam diluar otak.
memecahkan masalah, gangguan 2. Gangguan psikomatik Komponen
perhatian, hiperaktifitas, perilaku psikologik yang diikuti gangguan
bertentangan dan juga perilaku agresi. fungsi badaniah dan sering terjadi
Aspek-aspek kesehatan mental pada perkembangan neurotik yang
menurut Marie Jahoda yaitu memiliki memperlihatkan sebagian besar
karakter dengan sikap kepribadian yang atau semata-mata karena gangguan
baik terhadap dirinya sendiri yang berarti
fungsi alat-alat tubuh yang hidup. Individu yang otonom dan
dikuasai oleh susunan saraf mandiri ini akan bekerja secara
vegetatif. interdependen atau kooperatif dengan
3. Retardasi mental Keadaan orang lain tanpa kehilangan
perkembangan jiwa yang terhenti otonominya.
ataupun tidak lengkap, yang 2. Memaksimalkan potensi diri Individu
terutama ditandai oleh terjadinya memiliki orientasi pada pertumbuhan
kendala keterampilan selama masa dan aktualisasi diri.
perkembangannya sehingga 3. Menoleransi ketidakpastian hidup
berpengaruh pada tingkat Individu pasti akan menghadapi
kecerdasan secara menyeluruh. tantangan hidup sehari-hari dengan
harapan dan pandangan yang positif
Ada beberapa hal yang dapat walaupun tidak mengetahui apa yang
mempengaruhi kesehatan mental. Dalam akan terjadi di masa yang mendatang.
faktor internalnya yaitu adalah faktor 4. Harga diri Individu memiliki
psikologis dan biologis. Faktor biologis kesadaran yang realistis akan
secara langsung berpengaruh terhadap kemampuan dan keterbatasannya.
kesehatan mental, diantaranya yaitu otak, 5. Menguasai lingkungan Individu dapat
sistem endoktrin, genetika, sensori, dan menghadapi dan memengaruhi
juga kondisi ibu selama kehamilan, lingkungan dengan cara yang kreatif,
sedangkan faktor psikologi yang kompeten dan sesuai dengan
berpengaruh tehdadap kesehatan mental kemampuan. 6. Orientasi realitas
yaitu pengalaman awal, proses Individu dapat membedakan dunia
pembelajaran dan kebutuhan. nyata dari dunia impian, fakta dan
Menurut Johnson (dalam Videbeck, khayalan dan bertindak secara cepat.
2008), faktor-faktor yang mempengaruhi 7. Manajeman stres
kesehatan mental itu terdiri dari : Individu menoleransi stres kehidupan,
1. Otonomi dan kemandirian yang berarti merasa cemas atau berduka sesuai
individu dapat melihat kedalam dirinya dengan keadaan, dan mengalami
untuk menemukan nilai dan tujuan kegagalan tanpa merasa hancur. Dalam
mengatur stres diperlukan juga dilihat dari padanan kata kerjanya (pistos),
bantuan dari pihak lain. maka iman dalam bahasa Yunani memiliki
arti sebagai believe dan faithful, kemudian
Dalam mengontrol tekanan atau jika padanan kata pistos diubah menjadi
stres diperlukan tingkat penguasaan diri pi’stis artinya akan berubah menjadi
yang baik. Seseorang harus memiliki firmness. Iman dalam konteks Kristiani
pegangan atau harapan dalam hidup secara umum diyakini sebagai ide,
sebagai dorongan untuk melaksanakan kepercayaan, keyakinan, dan
kehidupan. Pegangan untuk hidup atau kebergantungan. Dalam konteks lebih
juga harapan dalam menjalani kehidupan sederhana, iman berbicara tentang
akan selalu ada bagi seseorang yang meyakini janji Allah, percaya jika Allah
mempercayai Kristus sebagai Tuhan dan adalah setia, dan sepenuhnya
juruselamat. mengandalkan kuasa Allah. Namun
banyak orang juga percaya jika iman juga
Definisi Iman Kristiani berbicara tentang tindakan. Penelitian
Dikutip dari Matius 21 dan Lukas terbaru pada manuskrip Yunani Perjanjian
1, iman kristiani didefinisikan sebagai Baru menunjukkan pi’stos memiliki arti
tindakan seseorang untuk mempercayai otentik sebagai faithfullness yang
dan menyangkal diri sehingga tidak kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa
mengandalkan kebijaksanaan dan iman seharusnya diyakini dalam hal
kekuatannya sendiri tetapi mendekatkan kesetiaan, loyalitas, dan juga komitmen
diri pada Dia yang seseorang itu percaya. pada Allah.
Selain dalam kitab Matius dan Lukas, Pengertian iman dalam Perjanjian
kitab Ibrani juga menjelaskan iman adalah Lama dijelaskan oleh Harun Hadiwidjono
“dasar dari segala sesuatu yang kita (dalam Riniawati (2016)) sebagai berikut:
harapkan dan bukti dari segala sesuatu Di dalam Perjanjian Lama, kata iman
yang tidak kita lihat.” Kata iman berasal dari kata kerja ‘aman’ yang berarti
diterjemahkan dari bahasa aslinya yaitu ‘memegang teguh’… umpamanya dalam
bahasa Yunani (πιστις (pi'stis)) dalam arti memegang teguh pada janji seseorang,
bentuk padanan kata kerja-benda. Jika karena janji itu dianggap teguh atau kuat,
sehingga dapat dipercaya. Jika diterapkan yang berbeda dengan pengetahuan yang
kepada Tuhan Allah, maka kata iman bersandar pada penelitian pribadi; (b) Rasa
berarti, bahwa Allah harus dianggap percaya diri itu sendiri di mana
sebagai Yang Teguh atau Yang Kuat.… kepercayaan seseorang bersandar. (2)
Menurut Perjanjian Lama, beriman kepada Dalam Septuaginta, transisi dari
Allah berarti mengamini, bukan hanya penggunaan kata pistis dalam Yunani
dengan akalnya melainkan juga dengan Klasik menjadi bahasa yang dipakai dalam
segenap kepribadian dan cara hidupnya, Perjanjian Baru dimana kata ‘percaya’ atau
kepada segala janji Allah yang telah ‘mempercayai’ sangat penting… kata kerja
diberikan dengan perantaraan Firman dan pisteuein sering kali dipakai untuk
Karya-Nya…Diterapkan kepada menerjemahkan kata bahasa Ibrani ‘hemin’
pengertian iman di Perjanjian Baru, iman dan dengan demikian menyatakan arti
berarti: mengamini dengan segenap iman, baik kepada Firman Tuhan maupun
kepribadian dan cara hidupnya kepada rasa percaya yang sungguh-sungguh
janji Allah, bahwa Ia di dalam Kristus kepadaNya. Ada beberapa contoh di mana
telah mendamaikan orang berdosa dengan kata itu mempunyai arti pasif yaitu
diri-Nya sendiri, sehingga segenap hidup ‘ketaatan’ atau ‘kesetiaan’…(Rom. 3:3,
orang beriman dikuasai oleh keyakinan Gal. 5:22). Arti berikut harus diperhatikan
yang demikian itu. (a) Satu kepercayaan intelektual yang
Dalam Riniawati (2016), Louis disandarkan atas pengakuan dari pihak
Berkhof menjelaskan tentang iman dalam yang lain, jadi disandarkan atas kebenaran
Perjanjian Baru sebagai berikut: Ada dua diri orang itu sehingga bukan bersandar
kata yang dipakai dalam seluruh Perjanjian pada penelitian diri sendiri (Fil. 1:27, II
Baru, yaitu Pistis dan bentuk kata kerja Kor. 4:13…). Kepercayaan ini harus
pisteuin, keduanya mempunyai konotasi dibedakan dari keadaan di mana
yang sama. 1) Arti yang berbeda dari kata kepercayaan intelektual yang disebutkan
pistis: (1) Pistis mempunyai dua arti dalam dalam butir (a) diatas. Susunan dalam
bahasa Yunani Klasik. Artinya adalah (a) tingkatan yang berurutan dari iman
Suatu kepastian berdasarkan kepercayaan sebagai berikut: (a) Suatu rasa percaya
dalam diri seseorang dan pengakuannya, menyeluruh kepada Tuhan dan Kristus, (b)
Penerimaan atas kesaksian mereka sehingga peneliti dapat menyimpulkan
berdasarkan rasa percaya itu (c) Bersandar pertanyaan penelitian dengan mengambil
kepada Kristus dan beriman kepada-Nya hasil wawancara para narasumber dan
untuk Keselamatan jiwa mereka. Iman menyimpulkan pernyataan mereka dengan
yang terakhir inilah yang disebut sebagai kata - kata.
iman yang menyelamatkan. 2) Pisteuein
dengan bentuk dativ… Jika objeknya Teknik Pengumpulan Data
adalah orang, maka biasanya susunan ini Metode atau teknik pengumpulan
dipakai dalam satu pengertian yang penuh data adalah cara yang digunakan oleh
janji… Jika objeknya benda, maka benda peneliti untuk mengumpulkan data dari
itu biasanya adalah Firman Tuhan, dan jika narasumber/responden. Dalam penelitian
menunjuk kepada pribadi, maka pribadi itu ini dengan menggunakan teknik kualitatif,
adalah Allah atau Kristus. peneliti akan mengumpulkan data dengan
METODOLOGI PENELITIAN Jenis, cara melakukan wawancara secara online
Waktu dan Lokasi Penelitian
melalui zoom dan offline.
Penelitian ini menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
metode penelitian kualitatif. Waktu
Pertanyaan Wawancara Berikut
penelitian ini dilaksanakan selama kurang
pertanyaan wawancara yang kami
lebih 3 minggu, dimulai dari 6 October
tanyakan terhadap narasumber :
2023 sampai 27 October 2023. Penelitian
ini dilaksanakan dengan memberikan 10 1. Seberapa lama anda menggunakan
pertanyaan (wawancara) kepada 10 media sosial sehari-hari? Biasanya
narasumber yang berumur 15-18 tahun. media sosial apa yang paling sering
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk digunakan (misalnya Instagram
mengetahui informasi narasumber secara atau Tiktok) ? Mengapa sering
lengkap sesuai dengan situasi yang dialami membuka media sosial tersebut?
oleh para narasumber sendiri. Wawancara
2. Apakah media sosial memberikan
yang kami laksanakan berisi pertanyaan
pengaruh baik/buruk bagi
pertanyaan mengenai topik yang
kehidupan pribadi Anda? Apa
berhubungan dengan variabel penelitian
pengaruh baik/buruk dari media
sosial? Mengapa hal tersebut bisa 10. Seberapa besar peranan
disebut sebagai pengaruh pertumbuhan iman Kristiani dapat
baik/buruk? berpengaruh bagi kesehatan mental
3. Apa penunjang pertumbuhan iman anda? Kalau ya/tidak mengapa?
Kristiani Anda? Mengapa hal itu
menjadi penunjang iman Kristiani
Anda?
4. Berapa lama Anda menghabiskan Hasil Wawancara Narasumber 1
Valerie, 18 tahun Pewawancara :
waktu untuk melatih pertumbuhan Cynthia Hellena
iman Kristian Anda? Dengan cara
apa dan mengapa cara itu dinilai 1. Sangat sering, instagram, supaya
baik untuk melatih pertumbuhan update dan jadi tau situasi sekarang,
menurut Anda seberapa penting ide-de baru karena lewat media sosial
pertumbuhan iman Kristiani dalam banyak informasi yang bisa kita dapat.
itu penting untuk Anda? kita bisa saling menguatkan satu sama
kesehatan mental itu apa? Jelaskan! 4. Cukup sering, berdoa setiap hari
Firman Tuhan. Tuhan bilang kita berharga 2. Engga, karena tiktok asik.
10. Besar banget. Sama kaya “makan”
atau asupan setiap pertanyaan sebelumnya. Tuhan
harinya.
yang menciptakan kita. Kalau kita
5. Penting karena ketika kita
jauh dari sumbernya, kita
bisa
berhadapan sama teknologi baru, sakit. Satu prinsipnya “If you know
tren baru, dengan kita the truth, the
truth will set you
mengutamakan pertumbuhan iman free.” Kebenaran itu apa? Firman
kita, kita akan dapat memilah tren
Tuhan. Gak semua yang ada di
baru atau hal up to dates dengan dunia yg masuk ke kita itu positif.
lebih wise.
Bisa juga sumbernya salah. Contoh
6. Kesehatan jiwa kita. Manusia itu dunia ini penuh dengan
terdiri dari tubuh, jiwa, roh. comparison, persaingan menjadi
Mental, pikiran perasaan emosi itu paling hebat. Dunia ngajarin kita
jiwa kita. berharga kalaukita mencapai
7. Penting dong. Sama seperti sesuatu atau punya sesuatu. Tapi
pertanyaan sebelumnya. Harus
kita balik lagi ke prinsip kebenaran
karena kita ciptaannya. Bukan karena
3. Karena kurang iman.
pencapaian kita, dll. So, kalo kita ga tau
kebenaran, kita akan ikut apa kata dunia.
4. Penting karena menjaga hubungan 5. Sangat penting pada era ini karena
dengan Tuhan. semakin banyak waktu yang
5. Melakukan kebaikan, gereja setiap digunakan untuk hal hal yang
minggu, baca Alkitab setiap hari, mengikuti perkembangan zaman.
berdoa setiap hari 6. Kesehatan atau keadaan seseorang
6. Bisa, penting karena untuk diluar fisik atau kejiwaan.
menjaga diri juga. 7. Sangat penting, karena akan
7. Semacam rasa. memiliki efek yang bersangkutan
8. Kesehatan mental bisa dengan kehidupan kita.
mempengaruhi pertumbuhan iman 8. Media sosial mempengaruhi
karena, bisa menyebar kebaikan, kesehatan mental karena banyak
udah yakin dan percaya sama hal yang masuk ke pribadi kita dan
tuhan, sudah tercermin dalam membawa banyak pemikiran baik
perbuatan kita. positif dan negatif di hidup kita.
Narasumber 5 9. Iya, pertumbuhan rohani dapat
mempengaruhi kesehatan mental
Grace, 17 tahun
kita karena dengan semakin
6.
on it, dan bagaimana respon after
effect kita setelah kejadian itu.
7. Sangat penting, karena kesehatan
mental menurut saya pribadi menjadi
aspek kritis dalam menjaga
kesejahteraan aku dalam berpikir,
bertindak, bahkan memutuskan
sesuatu. Perawatan, dukungan sosial,
dan strategi pengelolaan stres akan
menjadi penting untuk menjaga
keseimbangan emosional dan
kesehatan mental saya pribadi.
8. Pengaruh media sosial terhadap
kesehatan mental bisa bervariasi. ada
banyak hal baik dan hal buruk yang
bisa diambil. penggunaan yang tidak
seimbang atau pengalaman negatif di
media sosial dapat berkontribusi pada
stres saya pribadi, perbandingan antar
diri sendiri dan sesama, dan perasaan
kurangnya dukungan. Penting banget
untuk menggunakan media sosial
dengan bijak dan sadar akan
dampaknya pada kesehatan mental.
9. Bisa, karena pertumbuhan iman
kristiani bisa menjadi dasar dan
penopang dalam kita berkehidupan
sehari-hari. semakin kokoh iman kita
semakin sulit juga kita untuk
7.
tumbang. memang tidak semudah sedari pindah gereja, berarti sejak
yang diucapkan namun iman hampir 3 bulan yang lalu dimana
memang ampuh sebagai dasar saya mulai rajin berdoa setelah
hidup kita. gereja, punya intimate session
10. Sangat besar, karena Tuhan lah dengan Tuhan buat cerita banyak
terkadang di moment dimana hidup hal, bersyukur, sama minta berkat
sudah semudah itu buat diakhiri, ingat untuk seminggu ke depan. Hal
sama Tuhanlah yang menjadi alasan begitu saya lakukan selama
dimana kita bisa kembali menjadi diri beberapa bulan ke belakang.
sendiri dan hidup sebagai manusia. 5. Penting karena iman yang kita
punya tuh jadi pegangan untuk
kita bijak bersosial media apalagi
Narasumber 9 di masa sekarang.
6. Saya kurang bisa menjawab
NN, 17 tahun
dengan tepat soal ini tapi yang
didasari dengan kesehatan mental yang erat antara penggunaan media sosial
baik agar hal-hal tersebut berdampak baik dan pertumbuhan iman kristiani