KESEHATAN MENTAL
BAB I
PENDAHULUAN
berkembang dengan pesat. Hal itu dibuktikan dengan adanya kemudahan mengakses internet
untuk terhubung dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia tanpa harus bertatap muka
secara langsung, hanya menggunakan berbagai media sosial. Media sosial menjadi sarana untuk
bersosialisasi, sebagai hiburan dan juga dapat menjadi pekerjaan yaitu berbisnis. Oleh karena itu,
saat ini media sosial dapat dikatakan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
Berdasarkan riset situs HootSuite dan agensi marketing sosial We Are Social bertajuk
“Global Digital Reports 2020” yang diliris akhir Januari lalu, Indonesia masuk ke dalam 10 besar
negara yang paling lama mengakses internet. Rata-rata penggunaan media sosial di Indonesia
Penggunaan media sosial yang ,engakses internet dapat menghubungkan antar manusia
dari berbagai belahan dunia yang tidak saling kenal sebelumnya dengan cara mengoneksikan
komputer atau telepon genggam dengan jaringan internet. Dengan mengakses internet berarti
adanya interaksi antar manusia yang dikenal maupun tidak dikenal. Interaksi antar manusia
tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani, salah satunya
Kebutuhan akan informasi tersebut adalah kebutuhan akan pengetahuan, berita, kabar,
peristiwa, dan kesenangan semata yang ada di seluruh bagian dunia. Kebutuhan tersebut akan
dipenuhi melalui akses internet dan jejaring sosial, yang dikenal dengan sebutan media sosial.
internet di Indonesia sampai tahun 2017 mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut 95
Keberadaan media sosial menjadi jembatan penghubung ke dunia luar yang lebih luas.
Namun perlu diingat kembali bahwa seperti halnya teknologi pada umumnya, penggunaan media
sosial tentunya memiliki pengaruh baik dan pengaruh buruk pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan hasil riset Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2019 pengguna media
sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total populasi. Jumlah tersebut naik
20% dari survei sebelumnya. Sementara pengguna media sosial mobile (gadget) mencapai 130
juta atau sekitar 48% dari populasi. Sebagian besar dari pengguna tersebut adalah remaja.
Remaja cenderung menggunakan media sosial saat ada waktu luang, merasa tidak ada
kerjaan, atau sekedar menunggu sesuatu. Terlebih dari itu hampir 70% dari mereka
menggunakan media sosial secara berlebihan, mereka bisa menghabiskan berjam-jam hanya
untuk memantau media sosial mulai dari instagram, pindah ke twitter, buka facebook, dan
lainnya.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center, media sosial hampir
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan remaja. Media sosial bagi para remaja merupakan hal yang
penting, tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah
Banyak remaja yang terlarut dalam media sosial sehingga menjauhkan yang dekat dan
mendekatkan yang jauh, padahal tujuan awal keberadaan media sosial adalah untuk membuat
manusia bersosial, kini media sosial telah bermetamorfosis menjadi media asosial.. Media sosial
tidak memiliki suatu batasan dalam bersosialisasi sehingga media sosial tidak terbatas pada
ruang dan waktu, mereka dapat berkomunikasi di mana saja dan kapan saja. Tidak dapat
dipungkiri bahwa media sosial memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan seseorang.
Yang awalnya kecil bisa menjadi besar di media sosial dan sebaliknya.
Bagi masyarakat Indonesia khususnya remaja media sosial sepertinya sudah menjadi
kecanduan, dimana kecintaan terhadap media sosial yang berlebih dan menyebabkan dapat
melupakan prioritas seseorang kepada lingkungan sekitar. Dikarenakan fitur media sosial yang
menarik dapat mengakibatkan rasa malas dan rasa ketagihan. Keadaan ini membuat mereka
banyak membuang waktu dan aktivitasnya seperti bersekolah, belajar, makan, tidur, berinteraksi
Makalah ini memuat pembahasan penelitian dari hubungan antara media sosial dan
pengaruhnya terhadap Kesehatan mental terutama pada remaja. Dalam makalah ini membahas
mengenai pengaruh baik dan pengaruh buruk pada berbagai aspek kehidupan penggunanya,
terutama pada segi kesehatan mental pengguna khususnya pada remaja akibat memiliki
Bagaimanaa solusi mengatasi dampak negatif dari penggunaan media sosial pada remaja?
c. Tujuan Penelitian
Menjelaskan cara mengatasi dampak negatif dari penggunaan media sosial pada remaja
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Pengertian Internet
komputer-komputer di seluruh dunia, baik melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi
Sebagai produk teknologi, maka internet dapat memunculkan jenis interaksi sosial baru yang
berbeda dengan interaksi sosial sebelumnya. Jika pada masa lalu, masyarakat berinteraksi secara
face to face communication, maka dewasa ini masyarakat berinteraksi di dalam dunia maya atau
Mengakses internet dapat menghubungkan antar manusia dari berbagai belahan dunia
yang tidak saling kenal sebelumnya dengan cara mengoneksikan komputer atau telepon genggam
Media sosial merupakan media yang terhubung dengan jaringan internet serta
memungkinkan pengguna melakukan komunikasi dalam dunia virtual atau online. Media sosial
adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang
memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu
Kesehatan mental merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas dari segala bentuk
gejala-gejala gangguan mental. Individu yang sehat secara mental dapat berfungsi secara normal
dalam menjalankan hidupnya khususnya saat menyesuaikan diri untuk menghadapi masalah-
masalah yang akan ditemui sepanjang hidup seseorang dengan menggunakan kemampuan
pengolahan stress.
Faktor pengaruh kesehatan mental terbagi menjadi 2 yaitu, faktor biologis dan faktor
psikologis. Beberapa factor penyebab kesehatan mental akibat faktor biologis yaitu :
- Kelainan bawaan
- Cedera Otak
- Infeksi
Adapun beberapa factor penyebab kesehatan mental akibat fkctor psikologis yaitu :
- Peristiwa traumatik
d. Pengertian Remaja
Masa remaja awal dari umur 13 sampai 17 karena pada masa pertumbuhan remaja
memiliki kemajuan dengan pesat sehingga mencapai kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola peraturan dan dapat diramalkan sebagai hasil
kematangannya.
BAB III
PEMBAHASAN
Penggunaan media sosial memberikan pengaruh terhadap kesehatan mental. Hal ini
dibuktikan oleh beberapa penelitian menyatakan bahwa media sosial dapat berdampak negatif
terhadap kesehatan mental penggunanya baik fisik, psikologis, dan sosial. Dampak secara fisik,
misalnya, masalah penglihatan dan masalah tidur. Penggunaan media sosial membuat individu
menatap layer terlalu lama sehingga dapat membuat mata kelelahan. Sedangkan masalah
media sosial (adiksi), keterampilan sosial yang kurang baik, dan merasa kesepian
(cnnindonesia.com, 2019).
Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Mental Health and Addiction
telah menganalisis pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental di Indonesia. Hasilnya
adalah penggunaan media sosial bisa menyebabkan depresi hingga 9 persen. Selain itu, persoalan
nyata yang memberikan pengaruh negatif dengan masalah kesehatan mental yang sering muncul
memperhatikan beragam unggahan foto hingga kabar terbaru dari teman-teman yang mereka
ikuti. Melihat unggahan foto-foto yang indah tentang kehidupan pribadi orang lain di sosial
media terkadang akan memunculkan rasa tidak percaya diri dan menganggap jika diri sendiri
Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara
emosi maupun mental. Semakin sering seseorang menggunakan media sosial, semakin
menjauhkan kebahagiaan. Hal ini terjadi karena media sosial dapat memberikan seseorang efek
tidak puas dalam kehidupan nyata yang sedang dijalaninya karena semakin ke sini, media sosial
semakin menjadi ajang untuk pamer. Tak jarang, seorang yang kena efek media sosial jadi sering
Kecemasan yang disebabkan media sosial ditandai dengan perasaan gelisah, khawatir,
susah tidur dan berkonsentras karena selalu terbayang-bayang dengan apa yang telah dilihatnya.
Terlalu sering melihat kebahagian orang lain dapat menimbulkan rasa rendah diri
sekaligus iri hati. Hal ini tentunya tidak baik bagi perkembangan remaja.
Menggunakan media sosial haruslah diimbangi dengan kebijaksanaan dan kecerdasan.
Dalam menggunakan sosial media, harus bisa memilah apa saja yang sekiranya kita butuhkan di
media sosial sehingga saat melihat media sosial, akan muncul rasterinspirasi dan bahagia. Tak
akan ada gunanya memiliki media sosial jika pada akhirnya kita hanya merasakan depresi,
kecemasan, hingga rasa iri hati dan obsesi berlebihan karena akan buruk bagi kesehatan mental
kita.
Perkembangan teknologi di era globalisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap hidup
masyarakat dunia dalam berbagai aspek. Pengaruh tersebut salah satunya berdampak pada
perubahan kebiasaan manusia. Duduk berjam-jam, bahkan seharian, menelusuri lini masa media
sosial sudah menjadi sesuatu yang lumrah di zaman sekarang. Namun, berdasarkan penelitian,
kebiasaan ini bukan kebiasaan yang baik. Terdapat beberapa cara untuk mengatasi kecanduan
memperbanyak sosialisasi di kehidupan nyata, seperti dengan keluarga atau teman yang
Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan alarm atau stopwatch untuk mengontrol
penggunaan media sosial setiap harinya. Menurut para ahli, ketika seseorang sudah terbiasa
membatasi waktu yang digunakan di media sosial, akan membuat kita bisa mengatur diri sendiri
kumpul bersama keluarga atau teman-teman, maka semakin tak ada waktu untuk terpaku pada
media sosial. Hal tersebut akan efektif untuk mengurangi intensitas penggunaan dalam media
sosial.
Sebelum melakukan sesuatu di media sosial ada baiknya dipikirkan terlebih dahulu
karena menggunakan media sosial dengan bijak dapat memberikan berbagai macam manfaat.
PENUTUP
a. Kesimpulan
media online yang mendukung interaksi sosial dapat memberikan kemudahan bagi
keberlangsungan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penggunanya. Hal ini memberikan
Media sosial berpengaruh terhadap gangguan kesehatan mental antara lain gangguan
kecemasan dan depresi. Hal ini diakibatkan oleh kecanduan pada sosial media yang
menyebabkan kesehatan mental penggunanya menjadi terganggu. Efek dari penggunaan media
kecanduan media sosial, berupa membatasi penggunaan media sosial, mencari informasi selain
Ayun, Primada. 2015. Fenomena Remaja Menggunakan Media Sosial dalam Membentuk
Identitas Vol-3 No 2. Oktober 2015. (2015: 1-16).
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=374823&val=7244&title=Fenomena%20Remaja%20Menggunakan%20Media
%20Sosial%20dalam%20Membentuk%20Identitas
Ainiyah, N. 2018. Remaja Millenial dan Media Sosial : Media Sosial sebagai Media
ibrahimy.ac.id/index.php/jpii/article/view/76
pengaruh-media-sosial-terhadap-kesehatan-mental
Mujahiddin, dan Harahab, M.Said. Model Penggunaan Media Sosial di Kalangan Remaja.
Sumatra Utara. Jurnal Interaksi Vol-1 No.2.2017. (2017): 142-155.
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/interaksi/article/view/1200
Naufal, F. 2021. Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental.
http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/702-dampak-media-sosial-
terhadap-kesehatan-mental
Rosmalina, A. 2021. Penggunaan Media Sosial dalam Kesehatan Menta Remaja. Vol-4, No 1
(2021, 49-58)
https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/dampak-media-sosial-pada-
kesehatan-mental
64-penduduk-indonesia-sudah-pakai-internet-1ssUCDbKIL
Anonim. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Pada Remaja Terhadap Kesehatan Mental
https://koranbernas.id/pengaruh-penggunaan-media-sosial-pada-remaja-terhadap-
kesehatan-mental