Anda di halaman 1dari 11

PROYEK KOLABORASI

LAND SUBSIDENCE DAN BANJIR ROB


XI IPS 2

Dibuat oleh;
Gavriel Toraya Dewanto /8
Gregorius David Revian Panggabean /9
Keenan Putra Namaskara Asael / 16
Rajya Reevan Christian Himantoro / 27
Richardus Arlo Athayaherta / 28

SMA KOLESE DE BRITTO


2022
Genangan Air, Sahabat Desa Tambakrejo Kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi ini

Penurunan tanah dan banjir rob sudah menjadi menghadapi fenomena alam land subsidence dan banjir

bencana alam yang seringkali dialami oleh masyarakat rob. Beberapa desa di Semarang sudah kerap

desa Tambakrejo. menghadapi banjir dari pasang air laut yang


menggenangi rumah-rumah penduduk.
Desa Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota

YOGYAKARTA- Dinamika kehidupan Semarang merupakan wilayah yang memiliki dampak

manusia dan kondisi alam merupakan dua hal yang paling parah akibat fenomena tersebut karena letaknya

saling berkaitan dan mempengaruhi. Untuk dapat terus di bagian paling utara pesisir Semarang. Fenomena ini

memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan bukan merupakan hal baru karena sejak tahun 1984, para

sumber daya yang didapatkan dari alam. Salah satu penduduk sudah melakukan peninggian lantai rumah

sumber daya alam paling penting yang dibutuhkan setidaknya setiap 5 tahun sekali (Ramadhan, 2019, 58).

manusia adalah air. Air diambil dari akuifer di dalam


tanah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan
industri oleh manusia. Permintaan air yang semakin
banyak seiring bertambahnya penduduk memberi
dampak besar bagi lingkungan. Permasalahan yang
disebabkan oleh eksploitasi air muncul di beberapa kota
besar di Pulau Jawa, salah satunya adalah Semarang.
Sehingga tanah akan turun memenuhi rongga yang
kosong yang membuat ketinggian tanah menjadi rendah.
Jenis tanah di Semarang sendiri merupakan tanah liat
yang sulit untuk menyerap namun mudah untuk ambles.
Daratan Semarang dan wilayah pantai utara Jawa
lainnya sebenarnya merupakan rawa-rawa dataran
Gambar 1 Tampak Desa Tambakrejo menggunakan Google Maps
(Sumber: https://www.google.co.id/maps). aluvial yang terbentuk akibat limpahan material dari
Banjir rob sendiri datang ketika permukaan air hulu sungai gunung-gunung di Pulau Jawa. Sejak awal
laut sedang pasang sehingga air laut naik dan masuk ke daerah tersebut sudah rentan untuk ditinggali namun
pemukiman yang ketinggiannya hampir sama atau lebih malah menjadi salah satu kota besar yang padat akan
rendah dari permukaan air laut. Ditambah jika keadaan penduduk.
sedang hujan lebat maka banjir akan semakin tinggi dan Ancaman Bagi Warga Tambakrejo
kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia. Fenomena land subsidence dapat menjadi
Fenomena banjir rob ini terjadi bersamaan bahaya ketika terjadi pembubaran kapur yang
dengan land subsidence atau menurunnya muka tanah disebabkan oleh adanya cairan yang mengalir di bawah
akibat pumping air tanah berlebihan yang permukaan tanah sehingga tanah yang meluruh akan
mengakibatkan akuifer kosong. Akuifer yang kosong mengakibatkan munculnya ruang kosong pada tanah.
terjadi akibat siklus hidrologi yang terganggu pada Land subsidence juga mendukung parahnya ketinggian
bagian hulu dan tidak adanya upaya konservasi air.
banjir rob karena tanah yang terus turun bersamaan Sarana dan prasarana fasilitas masyarakat yang
naiknya air. ada di daerah tersebut tidak bisa dipergunakan. Selain
Banjir rob mengancam kehidupan masyarakat di itu bahaya yang mengancam adalah kelangkaan air
pesisir karena banjir rob akan menggenangi rumah dan bersih karena banjir rob juga menggenangi sumber air di
mengakibatkan kerugian material. Segala perabot yang daerah tersebut sehingga masyarakat kesulitan untuk
ada di dalam rumah tergenang dan mengalami mencari air bersih. Air laut yang bercampur dengan
kerusakan. Sektor ekonomi masyarakat juga terdampak pemukiman warga yang kumuh memunculkan penyakit
karena masyarakat tidak bisa melaksanakan kegiatan seperti diare, gatal gatal, ISPA (Infeksi Saluran
ekonomi yang biasa dilakukan seperti bekerja dan Pernapasan Atas), dan penyakit lainnya (Banjir Rob :
berjualan. Pengertian, Karakteristik, Dampak Dan Cara
Mengatasinya - IlmuGeografi.com, 2016).
Menurut data banjir rob yang terjadi di
Tambakrejo mencapai ketinggian 30 sentimeter
sehingga pemerintah menghimbau untuk mengamankan
barang-barang yang berharga bagi masyarakat yang
terdampak. Ditemukan bahwa yang terdampak dari
banjir rob di daerah Tambakrejo ini sebanyak 100 rumah
yang berasal dari RT 1 hingga RT 8, dan hanya RT 9
Gambar 2 Usaha Warga Desa Tambakrejo yang Terdampak Banjir
Rob (Sumber: https://media.suara.com).
yang tidak terdampak. Diperkirakan terdapat 150 Kartu lingkungannya (Ramadhan, 2019, 62). Selain itu
Keluarga yang terdampak (Wassalim & Alfath, 2022). Semarang termasuk kota dengan perkembangan
Kerentanan Masyarakat pembangunan yang pesat, banyaknya lahan yang
Desa Tambakrejo, Semarang ini diketahui tertutup jalan dan bangunan membuat kurangnya daerah
memiliki masyarakat yang berpenghasilan rendah resapan air hujan. Permukaan air tanah juga turun
dimana rata-rata bekerja sebagai pedagang kaki lima, hampir sama dengan permukaan air laut akibat
pedagang keliling, bahkan sebagai nelayan karena eksploitasi air tanah.
daerah tersebut dekat dengan laut (Ramadhan, 2019, Keprihatinan yang dihadapi masyarakat
63). Banyak orang yang tinggal di sekitaran laut ini Tambakrejo ini sesuai ensiklik Laudato Si. Pada Bab 1
walaupun sudah beberapa kali mengalami banjir rob Nomor 23 yang membahas tentang iklim ekstrim yang
tetapi masih memilih untuk tinggal. Hal tersebut mengakibatkan pemanasan global sehingga dari
menjadi kerentanan dalam segi sosial bagi desa pemanasan tersebut dapat menimbulkan efek pada
Tambakrejo. Selain itu ada juga kerentanan dalam segi permukaan air laut yang tidak menentu akibat
fisik, karena adanya masyarakat yang memiliki mencairnya es dari kedua kutub. Pada nomor tersebut,
penghasilan rendah ini, dapat dilihat bahwa pemukiman umat manusia juga berpengaruh terhadap berubahnya
tempat tinggal rakyat menjadi kumuh. Kondisi ekonomi kondisi muka bumi melalui gaya hidup, produksi, dan
juga mempengaruhi lingkungan sekitar, dimana konsumsi. Lalu pada Bab 4 Nomor 138 menyebutkan
rendahnya ekonomi rakyat menyebabkan minimnya bahwa lingkungan dan ekonomi masyarakat saling
masyarakat dapat meningkatkan kualitas alam berhubungan. Perbuatan manusia mengeksploitasi alam
dan tidak ada upaya konservasi menunjukkan
dampaknya langsung terhadap dunia. Oleh sebab itu
manusia seharusnya dapat bersatu dan berdamai dengan
alam.
Pemerintah Semarang masih belum bisa
menyelesaikan masalah banjir dan rob di Kelurahan
Tambakrejo, Berbagai upaya untuk meninggikan talut
dan membersihkan sampah di selokan belum
membuahkan hasil, selain memang dana yang terbatas
juga partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk Gambar 3 Sekolah di Desa Tambakrejo yang Tenggelam (Sumber:
https://asset.kompas.com).
menangani banjir dan rob ini. Walaupun masih belum
bisa menyelesaikan masalah banjir rob ini Pemerintah Masyarakat di desa Tambakrejo sudah mulai
Semarang sudah melakukan penanggulangan banjir di menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan,
wilayah Semarang. misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya
dan merawat tumbuhan di sekitarnya seperti tidak
menebang mangrove yang sudah ditanam (Ramadhan,
2019, 74)
Saat ini program dari pemerintah hanya
mengadakan peninggian jalan untuk mengurangi
dampak dari rob ini. Masyarakat Tambakrejo seperti rob terjadi, dengan sigapnya langsung menawarkan
harus mempunyai program meninggikan rumah setiap bantuan tersebut.
lima tahun, mengikuti tinggi jalan yang selalu Masyarakat Tambakrejo sebagai paguyuban
ditingkatkan setiap tahunnya (Ramadhan, 2019, 75). memiliki ikatan yang kuat untuk saling membantu
Meskipun begitu, masyarakat tetap berkeinginan untuk warga lainnya yang sedang terkena musibah, dengan
menetap di lingkungan tersebut, karena mereka sudah cara memberikan bantuan berupa sembako, makanan,
merasa nyaman. tempat tinggal, dan sebagainya.
Partisipasi Masyarakat
Perlu diketahui bahwa fenomena penurunan
tanah dan banjir rob menjadi “teman dekat” bagi warga
Semarang karena sudah terjadi berkali-kali setiap tahun.
Masyarakat Semarang juga sudah menemukan
rancangan mitigasi yang cocok baik dalam segi mitigasi
kegiatan struktur/fisik dan kegiatan non
struktur/nonfisik. Dari segi mitigasi struktur/fisik,
Semarang sudah menyiapkan bantuan darurat di tiga
Gambar 4 Polisi Membantu Mengevakuasi Lansia di Tambakrejo
titik yaitu Kelurahan Mlatiharjo, Kemijen, dan
yang Terdampak Banjir Rob (Sumber:
Tambakrejo untuk memberi suplai makanan bagi https://regional.kompas.com/)

mereka yang membutuhkan. Pada saat bencana banjir


Disisi lain konflik sosial juga muncul dalam kooperatif. Solusi mediasi dapat menyelesaikan konflik
peristiwa ini karena perbedaan kepentingan. Penguasa karena kedua pihak dapat sama-sama sepakat.
industri besar memiliki kepentingan yang Upaya
mengharuskan mereka mengambil air sebanyak- Sedangkan dalam segi mitigasi non struktur atau
banyaknya demi keuntungan mereka, hal tersebut nonfisik Semarang harus mengatur kembali peraturan
dilakukan tanpa mempedulikan warga Tambakrejo. terkait penggunaan air dalam tanah. Semarang memiliki
Warga Tambakrejo menjadi terkena imbasnya dengan ketergantungan besar terhadap air tanah untuk
adanya dampak akibat banjir rob dan land subsidence. kebutuhan sehari-hari, sebesar 79,7%. Dari besaran itu,
Konflik antar kelas secara vertikal lainnya yaitu sebanyak 48,6% pakai air tanah dalam (ATDm) dan
masyarakat dengan pemerintah. Masyarakat menuntut 31,1% air tanah dangkal (ATDl) (Asnawi &
kebijakan dan langkah, namun juga menolak Nuswantoro, 2021). Pengaturan peraturan ulang tersebut
penggusuran yang dilakukan pemerintah dengan alasan tentunya harus dilakukan demi langkah pencegahan
mengganggu mata pencaharian mereka sebagai nelayan. terjadinya penurunan air tanah yang berlebihan dan
Konflik tersebut terjadi secara emosional dan menciptakan potensi terjadinya banjir rob yang dapat
masyarakat tidak mau mengikuti himbauan kebijakan membahayakan masyarakat Semarang. Pemerintah
pemerintah yang berupaya melakukan revitalisasi. Pada Semarang juga harus mengimplementasikan UU No. 4
akhirnya dilakukan mediasi antara warga dengan Tahun 2007 tentang penanganan bencana banjir dengan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo agar masyarakat dapat baik sehingga masalah banjir rob yang kian kali datang
terutama di desa Tambakrejo lekas mereda.
Selain itu sebagai langkah pencegahan, dapat dilakukan dan menjadi salah satu solusi mencegah
Semarang juga bisa belajar dari Jakarta yang mulai terjadinya banjir.
memantau segala aktivitas pengambilan air yang Makna
dilakukan oleh industri-industri besar agar tidak terlalu Dari peristiwa ini kita dapat belajar untuk tidak
berlebihan dan sesuai batasnya. Gubernur Jakarta yaitu mementingkan kepentingan diri sendiri saja, melainkan
Anies Baswedan juga mulai melarang penggunaan air kepentingan bersama. Kita hidup sebagai makhluk
tanah bagi sebagian pemilik bangunan di Jakarta mulai sosial dan diciptakan sempurna oleh Tuhan untuk bisa
tahun depan dan aturan tersebut sudah disahkan melalui hidup bersama dalam keharmonisan. Seharusnya
Peraturan Gubernur Nomor 93 Tahun 2021 (Ihsanuddin, penggerak industri tidak boleh egois mengambil air
2022). Semarang juga dapat membuat tata ruang yang tanah berlebihan untuk keperluan mereka saja. Disisi
ramah terhadap lingkungan, dan tentunya terintegrasi lain, kita juga belajar tentang peduli terhadap sesama,
dari hulu ke hilir. Manajemen lahan harus sangat membantu saudara kita yang sedang kesusahan.
diperhatikan oleh pemerintah Semarang, khususnya Kesadaran akan lingkungan alam juga menjadi sangat
pada Kecamatan Tambakrejo. Penanaman tanaman penting bagi masyarakat desa Tambakrejo, dengan
Mangrove untuk mencegah ombak dari pantai juga begitu kasus land subsidence dan banjir rob dapat
diatasi.
DAFTAR PUSTAKA

Asnawi, A., & Nuswantoro. (2021, October 23). Kala Penurunan Tanah Picu Banjir di Pantura Jawa. Mongabay.
https://www.mongabay.co.id/2021/10/23/kala-penurunan-tanah-picu-banjir-di-pantura-jawa/
Banjir Rob : Pengertian, Karakteristik, Dampak dan Cara Mengatasinya - IlmuGeografi.com. (2016, May 10).
IlmuGeografi.com -. https://ilmugeografi.com/bencana-alam/banjir-rob
Ihsanuddin. (2022, January 6). Tahun 2023, Warga Jakarta Dilarang Mengambil & Menggunakan Air Tanah. Regional
Kontan. https://regional.kontan.co.id/news/tahun-2023-warga-jakarta-dilarang-mengambil-menggunakan-air-tanah
Ramadhan, R. N. A. (2019). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI BANJIR ROB DI
KAWASAN TAMBAKREJO SEMARANG TAHUN 2018. DEPARTEMEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG, 58.
Ramadhan, R. N. A. (2019). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI BANJIR ROB DI
KAWASAN TAMBAKREJO SEMARANG TAHUN 2018. DEPARTEMEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG, 74-75.
Ramadhan, R. N. A. (2019). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI BANJIR ROB DI
KAWASAN TAMBAKREJO SEMARANG TAHUN 2018. DEPARTEMEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG, 62-63.
Wassalim, F. R., & Alfath, A. (2022, January 2). Update Banjir Kota Semarang, Tambakrejo Paling Parah. Radar Semarang.
https://radarsemarang.jawapos.com/berita/jateng/semarang/2022/01/02/update-banjir-kota-semarang-tambakrejo-
paling-parah/

Anda mungkin juga menyukai