Anda di halaman 1dari 22

01

Pendahuluan.
Ÿ Issue global yang terjadi
Ÿ Kota Jogja dan permasalahannya
Ÿ Morfologi sungai dengan segala perubahan
Ÿ Kondisi kawasan Terban
Isu global yang
terjadi

Permukaan bumi teridiri dari cepat dapat mengakibatkan


daratan dan perairan. Sebagian degradasi ekosistem dan hilangnya
besar dari permukaan bumi kualitas hidup.
merupakan perairan yang sangat ,
luas. Namun dari banyaknya air Permasalahan air di dunia telah
yang ada di bumi hanya 2,5% yang menjadi salah satu sorotan utama
dapat dimanfaat-kan dan s e b a g a i m a s a l a h ya n g p e r l u
dikonsumsi oleh manusia. Namun diselesaikan. Hal ini dapat dilihat
pertumbuhan penduduk yang d a r i m u n c u l n ya S u s t a i n a b l e
berkembang dengan pesat tanpa Develop-ment Goals (SDGs).
adanya kontrol akan berpengaruh Sustainable Development Goals
terhadap perubahan badan air . merupakan kelanjutan dari
Masalah yang ditimbulkan dari Millenium Development Goals
pertumbuhan penduduk yang (MDGs) yang telah dimulai sejak
tinggi yaitu lahan yang tersedia tahun 2000 hingga tahun 2015.
untuk perumahan dan komersial Sejak 2015 berakhir SDGs muncul
tidak cukup memadai sehingga sebagai pengganti dari MDGs,
badan air yang ada dialih fungsikan dimana tujuan utamanya yaitu
untuk menciptakan lahan untuk mendapatkan kehidupan di
perumahan yang baru , masalah masa depan yang lebih baik dan
alih fungsi lahan ditambah dengan keberlanjutan untuk seluruh umat
isu perubahan iklim dapat manusia. Di dalam SGD terdapat
berkembang menjadi masalah b e b e r a p a t u j u a n ya n g i n g i n
banjir di kawasan urban. Di dicapai, salah satunya yaitu
samping itu jaringan air kotor tidak mengenai air bersih dan sanitasi
dapat mencakupi seluruh ( G o a l 6 : C l e a n Wa t e r a n d
penduduk yang ada sehingga Sanitation). Hal ini menjadi penting
reservoir air di permukaan me- karena 40% populasi di bumi telah
ngandung limbah perkotaan, mengalami kelangkaan air, angka
kakus serta kebocoran suplai air ini dikhawatirkan akan terus naik
dan jaringan pasokan air dan sejalan dengan suhu bumi yang
limbah , dan kontrol perencanaan terus meningkat sebagai akibat dari
yang tidak memadai dari daerah perubahan iklim (climate change).
perkotaan yang tumbuh dengan

5 Pendahuluan
Peningkatan populasi dengan mulai muncul istilah renaturalisasi.
“With the global population kebutuhan urbanisasi dan sanitasi, Maksud dari renaturalisasi ini yaitu
continuing to increase, water serta perubahan dalam praktik buah dari banyaknya kegagalan
resources are becoming ever industrial, praktik pertanian dan dari naturalisasi sungai, sehingga
transformasi lanskap telah munculah istilah renaturalisasi
more threatened by drivers of
mengubah siklus biogeokimia dari atau restorasi sungai. Restorasi
change, such as urbanisation,
skala kecil ke skala besar di sungai adalah upaya me-
agricultural intensification or kawasan urban. Morfologi selalu ngembalikan fungsi-fungsi sungai
climate change, that can be berubah-ubah, karena morfologi baik secara fisik, ekologi, sosial
directly or indirectly a ributed akan selalu menyesuaikan dengan maupun ekonomi sehingga
to human activity.” perubahan yang terjadi disekitar- menjadi sungai yang alami (nature-
nya, misalnya aliran air, endapan like river) dan menyerupai kondisi
sedimen yang terjadi, kondisi awalnya dalam rangka mengurangi
lingkungan dan juga aktifitas bahaya banjir dan kerusakan
manusia. Belakangan ini sungai yang lebih parah .

6
Permasalahan Air di
Kota Yogyakarta

Sebelum membahas permasalahan menjadi kota dengan penduduk Dengan meningkatnya keperluan
air di kota Yogyakarta, berikut yang cukup padat. Hal ini dapat akan rumah maka yang terjadi
merupakan narasi awal mengenai dilihat pada tabel di bawah bahwa adalah pembangunan bangunan
kota ini. Kota Yogyakarta adalah jumlah penduduk terus bertambah rumah secara besar-besaran. Hal ini
ibukota DI Yogyakarta, posisinya setiap tahunnya. akan berakibat pada perubahan
berada di tengah atau di pusat, f u n g s i l a h a n , ya n g a wa l n ya
lebih tepatnya berada di antara Jika dilihat lebih dalam lagi, kota merupakan lahan hijau berubah
Kabupaten Bantul dan Kabupaten Yogyakarta yang merupakan salah menjadi perumahan.
Sleman. Kota Yogyakarta merupa- satu kota pendidikan di Indonesia,
kan pusat pelayanan administrasi dan juga sebagai pusat dari
dan juga politik tapi tidak hanya kegiatan ekonomi, kota yang
itu, Kota Yogyakarta juga sebagai terpadat dibandingkan dengan
pusat kegiatan ekonomi, sosial kabupaten lain di D.I. Yogyakarta.
budaya dan juga jasa pelayanan. Tingkat kepadatan rumah tangga
Batas wilayah Yogyakarta secara sudah mencapai angka 4.512 per
rinci adalah sebagai berikut; km2. Kota Yogyakarta menjadi
Ÿ Utara : Sleman magnet bagi warga disekitar kota
Ÿ Timur : Sleman dan Bantul untuk datang dan mencari na ah,
Ÿ Selatan : Bantul hal ini menjadikan lahan menjadi
Ÿ Barat : Sleman dan Bantul sangat sempit karena dengan
Yogyakarta merupakan kota yang bertambahnya penduduk
sedang dalam masa perkembang- keperluan akan rumah pun
an, perlahan kota ini menjelma meningkat.

7 Pendahuluan
“Terjadinya pertambahan jumlah penduduk yang
mengakibatkan pemukiman penduduk semakin padat
khususnya di daerah perkotaan sehingga dapat menjadi
penyebab turunnya kualitas air tanah. Akibatnya
ketersediaan air tanah semakin lama semakin sedikit
bahkan habis. Hal ini sudah banyak terjadi dibeberapa
daerah di Indonesia,...”

sumber :
elantowow.wordpress.com
2015
8
9 Pendahuluan
“Menjamurnya hotel dinilai menjadi salah satu
penyebab krisis air di sekitaran Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY). Apalagi, keberadaan hotel-hotel di
DIY banyak berpusat di daerah-daerah perkotaan.

Menurut Permaisuri dari Sri Sultan Hamengku Buwono


X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, konsumsi air di
hotel sudah pasti menjadi luar biasa banyak, dan
berakibat kepada berkurangnya jatah air tanah untuk
masyarakat. Karena itu Hemas, menilai keberadaan air
di Yogyakarta sudah harus menjadi perhatian.”

Sejak tahun 2015, beberapa Dari kutipan berita tersebut,


kecamatan di D.I. Yogyakarta beberapa daerah di Yogyakarta
mengalami dampak dari krisis air, mengalami krisis air tidak hanya
di antaranya adalah lima dikarenakan karena pertumbuhan
kecamatan di Kota Yogyakarta, bangunan perumahan. Namun
lima kecamatan di Kulon Progo, juga karena pembangunan hotel
dua kecamatan di Sleman, enam maupun apartemen yang beberapa
kecamatan di Bantul dan lima belas tahun terakhir ini gencar dilakukan
kecamatan di Gunung Kidul di Yogyakarta, terlebih di daerah
(Himawan, 2016). Kecamatan- kota dan juga Sleman.
kecamatan tersebut dikatakan
mengalami krisis air dikarenakan
70% dari sumber air di kawasan
tersebut tercemar E-coli.

10
Perubahan Morfologi
Badan Sungai

Menurut Peraturan Pemerintah Penumpukan ini mengakibatkan


Nomor 35, tahun 1991, yang p e n ye m p i t a n l e b a r d a n j u g a
dikatakan dengan sungai adalah kedalaman dasar sungai Code,
tempat dan wadah serta jaringan terlebih karena penumpukan
yang menghubungkan air dari tersebut sudah terjadi dalam jangka
mata air hingga ke muara, yang waktu yang cukup lama, maka
kanan kirinya dibatasi dengan garis berbagai jenis tumbuhan liar pun
sempadan disepanjang pengaliran- tumbuh, misalnya pohon pisang,
nya. rerumputan, dan pohon batang
keras lainnya. Ditambah dengan
Dasar Sungai sampah-sampah dan juga material-
Pada kawasan bantaran sungai material bangunan yang dibuang
Code, yang tepatnya berada di ke dasar sungai, yang semakin
Kelurahan Terban, dasar sungai memperdangkal dan mem-
mengandung sedimen yang persempit dasar sungai.
didominasi oleh pasir, hal ini
diakibatkan karena sumber sungai
Code berasal dari lahar hujan
gunung Merapi. Banyak juga
terdapat bebatuan dengan ukuran
yang bervariatif.

Pada bagian samping kanan dan


kiri dasar sungai, terdapat
penumpukan sedimen yang terjadi
karena ketika aliran air sungai
mengalir maka material-material
yang dilewatinya perlahan lahan
mulai terbawanya, dan menumpuk
di satu sisi dasar sungai yang
disebut dengan meander.

11 Pendahuluan
sumber :
Penulis 2019

12
Lereng Sungai
Aliran sungai secara alamiah akan Dinding penahan beton dimaksud-
mengakibatkan pengikisan atau kan untuk menahan erosi ataupun
penggerusan material-material di mencegah erosi terjadi pada lereng
badan sungai. Aliran tersebut sungai, hal tersebut dimaksudkan
dapat menyebabkan terjadi erosi, karena pada kawasan Kelurahan
erosi yang terjadi merupakan erosi rumah-rumah warga sangat dekat
tebing sungai/ lereng sungai (river dengan bibir sungai. Sedangkan
bank erosion). Erosi biasanya bronjong digunakan untuk
terjadi di belokan air sungai, selain menutup gerowong atau lubang
itu terjadi juga ketika aliran sungai dan melapisi dinding beton.
cukup besar dan kuat sehingga
sangat berdampak pada bagian Konstruksi penahan lereng sungai
lereng sungai. ini diterapkan karenakan arus
sungai yang terjadi pada saat
Pa d a k a wa s a n p e r a n c a n g a n musim hujan dan ketika terjadi
Kelurahan Terban, lereng sungai banjir lahar dingin dari gunung
sudah tidak alami. Terdapat dua Merapi cukup kuat. Hal ini dapat
jenis konstruksi penahan lereng dilihat dari beberapa bronjong
sungai, yaitu bronjong atau gabion, yang terlepas atau longsor karena
dan juga dinding penahan beton. terkena erosi.

sumber :
Penulis 2019

13 Pendahuluan
sumber :
Penulis 2019

14
Fungsi Sungai
Pada kawasan yang padat Sungai Code juga digunakan menjadi rezeki tersendiri bagi
penduduk, fungsi sungai yang sebagai tempat untuk BAB (buang warga di kawasan . Sejumlah warga
tadinya hanya sebagai wadah air besar) atau sungai digunakan memanfaatkan tumpukan pasir
untuk mengalirkan air dari hulu ke sebagai jamban. Dengan adanya yang terbawa aliran air dan
hilir dan juga untuk mengangkut hal ini sungai menjadi tercemar mengendap di dasar sungai.
sedimen pada badan sungai, mulai oleh kotoran manusia. Di tambah
bertambah dengan bertambahnya lagi sungai menjadi buangan dari
jumlah penduduk dan kebutuhan. saluran air kotor rumah rumah
Selain dua fungsi di atas sungai warga, air bekas cuci dan air bekas
Code digunakan juga sebagai mandi.
tempat pembuangan sampah.
Walaupun ada peringatan larang- Namun di samping itu, sungai
an, namun sungai tetap menjadi Code juga digunakan untuk
salah satu alternatif warga untuk menyalurkan hobi warga sekitar,
membuang sampah. Hal ini yaitu memancing. Beberapa warga
sepertinya menjadi hal yang di Kelurahan masih menjadikan
lumrah bagi warga di sana untuk sungai Code sebagai wadah untuk
membuang sampah di badan memancing. Material – material
sungai Code. yang terbawa dari gunung Merapi,

15 Pendahuluan
16
Permasalahan
Kampung Terban

Arus urbanisasi yang begitu cepat, tempat tinggal, biasanya berada di pemukiman di kawasan Terban,
membuat kota yang sudah cukup daerah pinggiran kota. sudah banyak direnovasi dan
padat bertambah menjadi semakin Pa d a l o k a s i p e r a n c a n g a n d i difungsikan sebagai rumah kos
padat karena jumlah penduduk kampung Terban, melebar ke arah mahasiswa/ mahasiswi. Rumah
yang juga meningkat. Dengan bantaran sungai merupakan yang sudah ditambah fungsinya
beratambahnya jumlah penduduk pemukiman yang cukup padat. sebagai rumah kos kebanyakan
maka permintaan akan lahan Bangunan-bangunan rumah sudah berada 40-50 meter dari badan
pemukiman meningkat, sehingga berdiri tidak lagi menggunakan sungai Code. Sedangkan yang
akan meningkatkan juga harga konstruksi non-permanen, namun berada di samping sungai Code
suatu lahan pemukiman tersebut. bangunan tersebut sudah sendiri kebanyakan merupakan
Hal tersebut mengakibatkan menggunakan konstruksi semi- rumah-rumah pribadi, namun
masyarakat yang memiliki permanen dan permanen. Karena tidak semua rumah pribadi,
penghasilan menengah ke bawah lokasinya yang sangat strategis terdapat pembangunan baru yang
tidak mampu untuk membeli lahan dekat dengan kota, dan juga dekat akan difungsikan sebagai rumah
pemukiman yang seharusnya. dengan salah satu perguruan tinggi kos, ada pula bangunan rumah kos
Masyarakat ini lalu mencari tanah negeri terkemuka di Yogyakarta dua lantai yang berjarak 6 meter
yang murah untuk membangun yaitu Universitas Gadjah Mada, dari badan sungai Code.

17 Pendahuluan
Misalnya di kawasan sungai Code,
banyak rumah-rumah yang berdiri
di bantaran sungai dengan
perkembangan penduduk cukup
pesat. Sebagai akibat dari tingginya
kepadatan penduduk dan
kepadatan bangunan tersebut,
maka timbulah kantong-kantong
permukiman tidak layak huni di
sepanjang sungai Code, yang pada
gilirannya mampunyai andil besar
dalam pencemaran badan sungai
Code terutama kualitas air dan
kecenderungan terjadinya erosi
pada tebing sungai yang
mengakibatkan perubahan
karakter morfologi badan air.

18
Peta
permasalahan

Berdasarkan dengan problematika Munculnya beberapa permasalah-


yang telah dijelaskan pada bagian an yang terjadi di kampung Terban
sebelumnya, dapat diambil mengindikasi bahwa strategi-
kesimpulan bahwa kurangnya strategi yang dilakukan oleh
kesiapan perencanaan di kampung masyarakat maupun oleh
Terban, yang menyebabkan terjadi- pemerintah untuk mengatasi
nya degredasi ekosistem yang permasalahan di kampung Terban
diakibatkan hilangnya dialog tidak berjalan dengan apa yang
antara pemukiman dengan sungai. diharapkan.

19 Pendahuluan
Isu Arsitektural Isu Non-Arsitektural

Kurangnya fasilitas yang dapat Dialog antara pemukiman dan


mengakomodasi hubungan antara badan sungai menjadi hilang dan
pemukiman dan badan sungai terkaburkan

Kurangnya infrastruktur hijau Pertumbuhan pemukiman yang


yang disebabkan dengan padatnya begitu cepat menyebabkan
pemukiman pada kawasan terjadinya degradasi ekosistem
perkampungan pada bantaran sungai

Pencemaran dan hilangnya sumber


air bersih untuk memenuhi
kebutuhan warga

Permasalahan Umum Permasalahan Khusus

Bagaimana merancang balai Bagaimana strategi yang dapat


masyarakat yang dapat meng- diterapkan di kampung Terban?
embalikan infrastruktur hijau di
kawasan kampung Terban dengan Bagaimana merancang bantaran
pendekatan water friendly? s u n g a i ya n g m a m p u n g m e n
”dialog”kan antara pemukiman
dan badan sungai?

Merancang balai masyarakat yang dapat mendorong interaksi dan dialog


antara masyarakat pemukiman dan badan sungai, dan dengan
pendekatan water friendly di kampung Terban

20
Batasan Desain

Desainer Klien

Bagaimana merancang balai Bagaimana merancang balai


masyarakat yang dapat masyarakat yang dapat
mengembalikan infrastruktur meningkatkan kondisi dan kualitas
hijau? lingkungan?

Bagaimana merancang balai


masyarakat yang ramah air?
Radikal
Bagaimana strategi yang dapat
diterapkan di kampung Terban
yang mampu men”dialog’kan
antara pemukiman dan badan
sungai?

Bagaimana merancang balai Bagaimana merancang balai


masyarakat yang tahap pem- masyarakat yang konstruksi dan
Praktis bangunannya atau konstruksi b i a ya n ya t e t a p s e b a g a i m a n a
materialnya dapat dilakukan oleh mestinya?
masyarakat?

Bagaimana merancang balai Bagaimana merancang balai


masyarakat yang juga sebagai masyarakat yang menggambarkan
Simbolis pencitraan kultur baru yang water budaya sekitar?
friendly?

Bagaimana merancang balai Bagaimana merancang balai


masyarakat dengan konfigurasi masyarakat dengan kebutuhan dan
Formal bentuk yang multifungsi dan dapat fungsi yang sesuai?
menjaga kesehatan sungai?

21 Pendahuluan
Pengguna Legislator

Bagaimana merancang balai Bagaimana merancang balai


masyarakat yang dapat memaksa masyarakat yang sesuai peraturan
interaksi antar masyarakat? bangunan yang berlaku?

Bagaimana merancang balai


masyarakat yang dapat
meningkatkan aktivitas yang
berorientasikan terhadap ramah
air?

Bagaimana merancang balai Bagaimana merancang balai


masyarakat yang fleksibel terhadap masyarakat yang proses
perubahan kebutuhan aktifitas pembangunannya dapat
pengguna? dilaksanakan pihak setempat?

Bagaimana merancang balai Bagaimana merancang balai


masyarakat yang menggambarkan masyarakat yang menggambarkan
budaya sekitar? budaya sekitar?

Bagaimana merancang balai Bagaimana merancang balai


masyarakat yang fungsional bagi masyarakat yang sesuai dengan
seluruh lapisan masyarakat? peraturan bangunan yang berlaku
seperti kdb, klb, dan lain lain?
Bagaimana merancang balai
masyarakat yang menarik bagi
pengunjung dari luar kampung
atau wisatawan?

22
Metode Pemecahan
Permasalahan

Metode pengumpulan data yang Data yang telah terkumpul Ÿ Aspek Lingkungan
dibutuhkan dilakukan secara kemudian dilakukan analisis Rancangan diharapkan dan
berikut: sesuai dengan konteks dan gagasan memberikan respon yang baik serta
Ÿ Pengumpulan data langsung di terkait batasan rancangan. Analisis memperbaiki kondisi yang ada
lapangan dengan memperhati- data meliputi aspek antara lain :
kan aspek sosial, lingkungan, Ÿ Aspek Arsitektural
dan arsitektural Aspek ini diharapkan dapat
Ÿ Wawancara dengan warga yang mengatasi permasalahan
berkaitan dengan kampung khususnya permasalahan pada
Terban mengenai keadaan sosial balai masyarakat yang berada di
dan lingkungan di kampung kampung Terban sesuai dengan
Terban konteks dan teori serta gagasan
Ÿ Studi literature untk menemuk- yang diusulkan
an informasi serta teori yang Ÿ Aspek Sosial
sesuai dengan tema pe- Bagaimana rancangan dapat
rancangan di kampung Terban merespon lingkungannya yang
Ÿ Studi kasus serta preseden yang memiliki keterkaitan sosial pada
terkait dengan perancangan bangunan. Sehingga manusia,
sehingga dapat digunakan bangunan, dan lingkungan dapat
sebagai rujukan dalam saling berkesinambungan satu
merancang di kampung Terban sama lain

23 Pendahuluan
Originalitas
(Novelty)

Perancangan sebuah desain di Ÿ Asrama Mahasiswa di Seturan


dalam arsitektur, selalu Yogyakarta dengan Konsep
menggunakan pendekatan- Arsitektur Hijau dengan
pendekatan dimana pendekatan penekanan Efisiensi Energi dan
tersebut menyesuaikan dengan Konversi Air
tujuan dan keinginan capain Ÿ K a m p u n g Ve r t i k a l p a d a
sebuah bangunan. Penggunaan Pemukiman Padat di Kawasan
pendekatan dengan water friendly Bengkok Sadai dengan
dimana sebuah bangunan dapat Pendekatan Green Architecture
mengembalikan suatu ekosistem
air atau badan air menjadi lebih Pe n t i n g n y a m e n g k a j i s u a t u
baik sudah sering dilakukan. kawasan perlu dilakukan, untuk
Namun pendekatan tersebut menentukan strategi-strategi yang
biasanya lebih dikenal dengan akan diterapkan, sehingga
water conservation, yang pendekatan yang ingin dicapai
penerapannya kebanyakan hanya tidak hanya dapat di”install”
dengan “ambil dan tempel”. namun juga dapat memberikan
Pendekatan tersebut digunakan di dampak bagi masyarakat pada
dalam merancang sebuah lokasi perancangan.
bangunan dengan melihat Strategi dan riset desain yang
rancangan lain yang melakukan ditawarkan untuk masa depan
pendekatan yang sama, lali meniru masih dapat dikembangkan
strategi yang dilakukan. Padahal menyesuaikan dengan konteks
konteks lokasi, aktivitas lokasi serta faktor lainnya dan juga
masyarakat, curah hujan dan factor teknologi yang terus berkembang.
lain sebagainya bisa saja berbeda. Sehingga kebaruan sebuah gagasan
atau ide-ide “gila” menjadi poin
Berikut merupakan beberapa hasil ya n g s a n g a t p e n t i n g u n t u k
rancangan dari beberapa menjawab permasalahan di masa
mahasiswa yang menggunakan depan.
pendekatan water conservation.
Ÿ High Rise Apartment di Kawsan
Maguwoharjo dengan Konsep
Green Building pada High-Rise
Apartement dengan Penekanan
pada Konversi Air dan Efisiensi
Energi

24

Anda mungkin juga menyukai