Pendahuluan.
Ÿ Issue global yang terjadi
Ÿ Kota Jogja dan permasalahannya
Ÿ Morfologi sungai dengan segala perubahan
Ÿ Kondisi kawasan Terban
Isu global yang
terjadi
5 Pendahuluan
Peningkatan populasi dengan mulai muncul istilah renaturalisasi.
“With the global population kebutuhan urbanisasi dan sanitasi, Maksud dari renaturalisasi ini yaitu
continuing to increase, water serta perubahan dalam praktik buah dari banyaknya kegagalan
resources are becoming ever industrial, praktik pertanian dan dari naturalisasi sungai, sehingga
transformasi lanskap telah munculah istilah renaturalisasi
more threatened by drivers of
mengubah siklus biogeokimia dari atau restorasi sungai. Restorasi
change, such as urbanisation,
skala kecil ke skala besar di sungai adalah upaya me-
agricultural intensification or kawasan urban. Morfologi selalu ngembalikan fungsi-fungsi sungai
climate change, that can be berubah-ubah, karena morfologi baik secara fisik, ekologi, sosial
directly or indirectly a ributed akan selalu menyesuaikan dengan maupun ekonomi sehingga
to human activity.” perubahan yang terjadi disekitar- menjadi sungai yang alami (nature-
nya, misalnya aliran air, endapan like river) dan menyerupai kondisi
sedimen yang terjadi, kondisi awalnya dalam rangka mengurangi
lingkungan dan juga aktifitas bahaya banjir dan kerusakan
manusia. Belakangan ini sungai yang lebih parah .
6
Permasalahan Air di
Kota Yogyakarta
Sebelum membahas permasalahan menjadi kota dengan penduduk Dengan meningkatnya keperluan
air di kota Yogyakarta, berikut yang cukup padat. Hal ini dapat akan rumah maka yang terjadi
merupakan narasi awal mengenai dilihat pada tabel di bawah bahwa adalah pembangunan bangunan
kota ini. Kota Yogyakarta adalah jumlah penduduk terus bertambah rumah secara besar-besaran. Hal ini
ibukota DI Yogyakarta, posisinya setiap tahunnya. akan berakibat pada perubahan
berada di tengah atau di pusat, f u n g s i l a h a n , ya n g a wa l n ya
lebih tepatnya berada di antara Jika dilihat lebih dalam lagi, kota merupakan lahan hijau berubah
Kabupaten Bantul dan Kabupaten Yogyakarta yang merupakan salah menjadi perumahan.
Sleman. Kota Yogyakarta merupa- satu kota pendidikan di Indonesia,
kan pusat pelayanan administrasi dan juga sebagai pusat dari
dan juga politik tapi tidak hanya kegiatan ekonomi, kota yang
itu, Kota Yogyakarta juga sebagai terpadat dibandingkan dengan
pusat kegiatan ekonomi, sosial kabupaten lain di D.I. Yogyakarta.
budaya dan juga jasa pelayanan. Tingkat kepadatan rumah tangga
Batas wilayah Yogyakarta secara sudah mencapai angka 4.512 per
rinci adalah sebagai berikut; km2. Kota Yogyakarta menjadi
Ÿ Utara : Sleman magnet bagi warga disekitar kota
Ÿ Timur : Sleman dan Bantul untuk datang dan mencari na ah,
Ÿ Selatan : Bantul hal ini menjadikan lahan menjadi
Ÿ Barat : Sleman dan Bantul sangat sempit karena dengan
Yogyakarta merupakan kota yang bertambahnya penduduk
sedang dalam masa perkembang- keperluan akan rumah pun
an, perlahan kota ini menjelma meningkat.
7 Pendahuluan
“Terjadinya pertambahan jumlah penduduk yang
mengakibatkan pemukiman penduduk semakin padat
khususnya di daerah perkotaan sehingga dapat menjadi
penyebab turunnya kualitas air tanah. Akibatnya
ketersediaan air tanah semakin lama semakin sedikit
bahkan habis. Hal ini sudah banyak terjadi dibeberapa
daerah di Indonesia,...”
sumber :
elantowow.wordpress.com
2015
8
9 Pendahuluan
“Menjamurnya hotel dinilai menjadi salah satu
penyebab krisis air di sekitaran Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY). Apalagi, keberadaan hotel-hotel di
DIY banyak berpusat di daerah-daerah perkotaan.
10
Perubahan Morfologi
Badan Sungai
11 Pendahuluan
sumber :
Penulis 2019
12
Lereng Sungai
Aliran sungai secara alamiah akan Dinding penahan beton dimaksud-
mengakibatkan pengikisan atau kan untuk menahan erosi ataupun
penggerusan material-material di mencegah erosi terjadi pada lereng
badan sungai. Aliran tersebut sungai, hal tersebut dimaksudkan
dapat menyebabkan terjadi erosi, karena pada kawasan Kelurahan
erosi yang terjadi merupakan erosi rumah-rumah warga sangat dekat
tebing sungai/ lereng sungai (river dengan bibir sungai. Sedangkan
bank erosion). Erosi biasanya bronjong digunakan untuk
terjadi di belokan air sungai, selain menutup gerowong atau lubang
itu terjadi juga ketika aliran sungai dan melapisi dinding beton.
cukup besar dan kuat sehingga
sangat berdampak pada bagian Konstruksi penahan lereng sungai
lereng sungai. ini diterapkan karenakan arus
sungai yang terjadi pada saat
Pa d a k a wa s a n p e r a n c a n g a n musim hujan dan ketika terjadi
Kelurahan Terban, lereng sungai banjir lahar dingin dari gunung
sudah tidak alami. Terdapat dua Merapi cukup kuat. Hal ini dapat
jenis konstruksi penahan lereng dilihat dari beberapa bronjong
sungai, yaitu bronjong atau gabion, yang terlepas atau longsor karena
dan juga dinding penahan beton. terkena erosi.
sumber :
Penulis 2019
13 Pendahuluan
sumber :
Penulis 2019
14
Fungsi Sungai
Pada kawasan yang padat Sungai Code juga digunakan menjadi rezeki tersendiri bagi
penduduk, fungsi sungai yang sebagai tempat untuk BAB (buang warga di kawasan . Sejumlah warga
tadinya hanya sebagai wadah air besar) atau sungai digunakan memanfaatkan tumpukan pasir
untuk mengalirkan air dari hulu ke sebagai jamban. Dengan adanya yang terbawa aliran air dan
hilir dan juga untuk mengangkut hal ini sungai menjadi tercemar mengendap di dasar sungai.
sedimen pada badan sungai, mulai oleh kotoran manusia. Di tambah
bertambah dengan bertambahnya lagi sungai menjadi buangan dari
jumlah penduduk dan kebutuhan. saluran air kotor rumah rumah
Selain dua fungsi di atas sungai warga, air bekas cuci dan air bekas
Code digunakan juga sebagai mandi.
tempat pembuangan sampah.
Walaupun ada peringatan larang- Namun di samping itu, sungai
an, namun sungai tetap menjadi Code juga digunakan untuk
salah satu alternatif warga untuk menyalurkan hobi warga sekitar,
membuang sampah. Hal ini yaitu memancing. Beberapa warga
sepertinya menjadi hal yang di Kelurahan masih menjadikan
lumrah bagi warga di sana untuk sungai Code sebagai wadah untuk
membuang sampah di badan memancing. Material – material
sungai Code. yang terbawa dari gunung Merapi,
15 Pendahuluan
16
Permasalahan
Kampung Terban
Arus urbanisasi yang begitu cepat, tempat tinggal, biasanya berada di pemukiman di kawasan Terban,
membuat kota yang sudah cukup daerah pinggiran kota. sudah banyak direnovasi dan
padat bertambah menjadi semakin Pa d a l o k a s i p e r a n c a n g a n d i difungsikan sebagai rumah kos
padat karena jumlah penduduk kampung Terban, melebar ke arah mahasiswa/ mahasiswi. Rumah
yang juga meningkat. Dengan bantaran sungai merupakan yang sudah ditambah fungsinya
beratambahnya jumlah penduduk pemukiman yang cukup padat. sebagai rumah kos kebanyakan
maka permintaan akan lahan Bangunan-bangunan rumah sudah berada 40-50 meter dari badan
pemukiman meningkat, sehingga berdiri tidak lagi menggunakan sungai Code. Sedangkan yang
akan meningkatkan juga harga konstruksi non-permanen, namun berada di samping sungai Code
suatu lahan pemukiman tersebut. bangunan tersebut sudah sendiri kebanyakan merupakan
Hal tersebut mengakibatkan menggunakan konstruksi semi- rumah-rumah pribadi, namun
masyarakat yang memiliki permanen dan permanen. Karena tidak semua rumah pribadi,
penghasilan menengah ke bawah lokasinya yang sangat strategis terdapat pembangunan baru yang
tidak mampu untuk membeli lahan dekat dengan kota, dan juga dekat akan difungsikan sebagai rumah
pemukiman yang seharusnya. dengan salah satu perguruan tinggi kos, ada pula bangunan rumah kos
Masyarakat ini lalu mencari tanah negeri terkemuka di Yogyakarta dua lantai yang berjarak 6 meter
yang murah untuk membangun yaitu Universitas Gadjah Mada, dari badan sungai Code.
17 Pendahuluan
Misalnya di kawasan sungai Code,
banyak rumah-rumah yang berdiri
di bantaran sungai dengan
perkembangan penduduk cukup
pesat. Sebagai akibat dari tingginya
kepadatan penduduk dan
kepadatan bangunan tersebut,
maka timbulah kantong-kantong
permukiman tidak layak huni di
sepanjang sungai Code, yang pada
gilirannya mampunyai andil besar
dalam pencemaran badan sungai
Code terutama kualitas air dan
kecenderungan terjadinya erosi
pada tebing sungai yang
mengakibatkan perubahan
karakter morfologi badan air.
18
Peta
permasalahan
19 Pendahuluan
Isu Arsitektural Isu Non-Arsitektural
20
Batasan Desain
Desainer Klien
21 Pendahuluan
Pengguna Legislator
22
Metode Pemecahan
Permasalahan
Metode pengumpulan data yang Data yang telah terkumpul Ÿ Aspek Lingkungan
dibutuhkan dilakukan secara kemudian dilakukan analisis Rancangan diharapkan dan
berikut: sesuai dengan konteks dan gagasan memberikan respon yang baik serta
Ÿ Pengumpulan data langsung di terkait batasan rancangan. Analisis memperbaiki kondisi yang ada
lapangan dengan memperhati- data meliputi aspek antara lain :
kan aspek sosial, lingkungan, Ÿ Aspek Arsitektural
dan arsitektural Aspek ini diharapkan dapat
Ÿ Wawancara dengan warga yang mengatasi permasalahan
berkaitan dengan kampung khususnya permasalahan pada
Terban mengenai keadaan sosial balai masyarakat yang berada di
dan lingkungan di kampung kampung Terban sesuai dengan
Terban konteks dan teori serta gagasan
Ÿ Studi literature untk menemuk- yang diusulkan
an informasi serta teori yang Ÿ Aspek Sosial
sesuai dengan tema pe- Bagaimana rancangan dapat
rancangan di kampung Terban merespon lingkungannya yang
Ÿ Studi kasus serta preseden yang memiliki keterkaitan sosial pada
terkait dengan perancangan bangunan. Sehingga manusia,
sehingga dapat digunakan bangunan, dan lingkungan dapat
sebagai rujukan dalam saling berkesinambungan satu
merancang di kampung Terban sama lain
23 Pendahuluan
Originalitas
(Novelty)
24