Anda di halaman 1dari 20

AKTIVITAS MASYARAKAT SEKITAR SUNGAI YANG MEMPENGARUHI

PERUBAHAN KONDISI SUNGAI DI WILAYAH KELURAHAN TEGALSARI,


SEMARANG

Oleh:

Eugenia Elvira Inamorata X-2/10

Yasmin Octa Adilah X-2/33


KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami selaku penulis mengucap syukur dan terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan penelitian geografi tentang aktivitas masyarakat sekitar sungai yang
mempengaruhi perubahan kondisi sungai di wilayah Kelurahan Tegalsari, Semarang.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini, Khususnya kepada Ibu Dina dan Ibu Yakmi, yang merupakan
warga di daerah aliran sungai Genuk Krajan Kelurahan Tegalsari, Semarang. Mereka
adalah narasumber yang telah memberikan informasi mengenai sejarah sungai dan
beberapa informasi yang kami butuhkan dalam rangka menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan laporan penelitian geografi yang berjudul “Aktivitas Masyarakat
Sekitar Sungai yang Mempengaruhi Perubahan Kondisi Sungai di Wilayah Kelurahan
Tegalsari, Semarang” membahas tentang permasalahan hidrosfer dalam hal ini adalah
sungai yang ada di Kelurahan Tegalsari, Kota Semarang. Masalah yang diangkat adalah
mengenai aktivitas warga di sekitar sungai dalam memanfaatkan sungai yang ada dan
dampak dari aktivitas tersebut terhadap kondisi hidrosfer di sekitar sungai.
Penyusunan laporan penelitian ini kiranya masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, kami selaku penulis menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan
dalam laporan ini. Kami juga berharap pembaca dapat mengambil amanat dari laporan
ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan laporan ini serta para pembaca.

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN
1.1........................................................................................ Latar Belakang
................................................................................................................. 1
1.2................................................................................... Rumusan Masalah
................................................................................................................. 1
1.3...................................................................................................... Tujuan
1.4.................................................................................. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1. Aktivitas Warga di Sekitar Sungai Dalam Memanfaatkan Sungai 3
2.2. Dampak dari Aktivitas Warga Terhadap Kondisi Sungai...............5

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Kesimpulan...........................................................................................8
3.2. Saran......................................................................................................8

Daftar Pustaka
Lampiran

DAFTAR GAMBAR
Terdapat beberapa rumah warga yang tidak mempunyai
sepiteng. Sehingga, mengalirkan tinja langsung ke sungai.
Warga menutup bagian atas sungai untuk dimanfaatkan
sebagai pekarangan rumah atau garasi mobil.

Pipa-pipa paralon yang saat ini sudah tidak ada lagi aliran mata
airnya karena dampak dari semakin padatnya pemukiman warga.
Menurunnya kualitas air sungai akibat
dari penumpukkan sampah.
Sungai menjadi dangkal
Sisa material pembangunan di sekitar sungai
Adanya renovasi atau pembangunan rumah disekitar aliran sungai
menyebabkan turunnya material bangunan seperti pasir dan batu ke sungai.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jumlah penduduk Kelurahan Tegalsari semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data penduduk yang ada, jumlah penduduk yang ada pada tahun ini
berjumlah 15.768 jiwa. Dari hasil pengamatan di lapangan, konsentrasi pemukiman
warga Kelurahan Tegalsari disepanjang sungai cukup tinggi. Selain itu pertambahan
penduduk tidak diiringi dengan pertambahan lahan untuk pemukiman warga, sehingga
mendesak warga untuk tinggal di daerah sekitar sungai. Berdasarkan pengamatan
penggunaan daerah aliran sungai pada umumnya adalah sebagai pemukiman padat
penduduk, industri pembuatan tempe, warung makan, industri rumahan, dan peternakan
ayam.
Sungai merupakan salah satu wadah tempat berkumpulnya air dalam suatu
wilayah. Air mengalir secara gravitasi dari daerah tinggi ke daerah yang lebih rendah.
Kualitas air sungai dan kondisi daerah sungai sangat dipengaruhi oleh aktivitas warga
sekitar sungai. Jika aktivitas tersebut diimbangi oleh kesadaran warga dalam melestarikan
lingkungai sungai, maka kualitas air sungai dan kondisi sungai itu sendiri akan lebih baik.
Namun sebaliknya, tanpa adanya kesadaran dan partisipasi dari warga maka kualitas air
sungai dan keadaan sungai itu sendiri akan menjadi buruk. Buruknya kualitas air sungai
dan keadaan sungai itu sendiri akan berdampak pada menurunnya kualitas air dan
perubahan kondisi sungai itu sendiri.
Sebenarnya dalam hal ini pemerintah telah mengatur bahwa daerah sekitar sungai
tidak boleh ditanami tanaman selain rumput dan tidak pula didirikan bangunan. Namun
karena terdesakannya warga, bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun maka
hal tersebut tidak dapat dihindari

1
1.2Rumusan Masalah
1) Bagaimana aktivitas warga di daerah sekitar sungai dalam memanfaatkan
sungai yang ada?
2) Bagaimana dampak dari aktivitas warga di daerah sekitar sungai terhadap
kondisi sungai?

1.3Tujuan Penelitian
Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara langsung
aktivitas masyarakat di sekitar daerah sungai serta dampak dari aktivitas tersebut terhadap
kondisi hidrosfer, sungai. Dari hasil penelitian ini, nantinya digunakan untuk evaluasi dan
mencari solusi dari permasalahan yang ada. Sehingga kita dapat menemukan solusi dari
masalah ini dan mengevaluasi aktivitas warga seperti yang boleh dilakukan, harus
dilakukan, dan yang tidak boleh dilakukan agar tercipta lingkungan yang lebih baik.

1.4Manfaat Penelitian
Dari penelitian kali ini kami berharap dapat memberi manfaat dan dampak positif
bagi lingkungan serta masyarakat. Laporan penelitian ini berisi informasi mengenai
masalah yang kami bahas. Laporan ini bisa menjadi sarana pemecahan masalah terutama
kepada pemerintah daerah dan masyarakat sekitar sungai Kelurahan Tegalsari, Semarang.
Mengevaluasi dan meningkatkan kesadaran karena jika dibiarkan dari tahun ke tahun
akan mengalami perubahan yang lebih buruk dari sekarang dan memberikan informasi
tentang penyebab dari perubahan tersebut. Serta untuk menggugah kesadaran dan
kepedulian pemerintah daerah dan masyarakat agar lebih menjaga dan memelihara sungai
di Kelurahan Tegalsari, Semarang.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.1 Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Pembentukan hidrosfer berasal
dari berbagai sumber air yang ada di bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata bahasa
Inggris hydrosphere; hydro berarti air dan sphere berarti bulatan atau lingkup. Jadi,
hidrosfer merupakan lapisan air yang menyelimuti bumi. Hidrosfer bumi sudah ada
sejak sekitar 4 miliar tahun, tapi lapisan air ini terus berubah bentuk. Perubahan
bentuk lapisan air di bumi ini terjadi karena penyebaran dasar laut dan pergeseran benua
yang menata Kembali daratan dan lautan yang ada di bumi. Hidrosfer yang ada di bumi
meliputi sungai, danau, lautan, samudera, air tanah, salju atau gletser, waduk, dan uap air
yang ada di lapisan udara. Hidrosfer mempunyai beberapa cabang dari ilmuwan, sebagai
berikut:
 Potamologi, ini adalah ilmu yang mempelajari air yang mengalir pada
permukaan bumi serta sungai Limnologi, ini adalah ilmu yang mempelajari
mengenai air yang menggenang di permukaan bumi serta danau.
 Geohidrologi, ini adalah ilmu yang mempelajari mengenai air yang terdapat di
bawah bumi dan tanah. Kriologi, merupakan ilmu yang mempelajari
mengenai salju serta es. Hidrometeorologi, ini adalah ilmu yang mempelajari
mengenai faktor-faktor meteorologi.

1.2 Manfaat Hidrosfer


Setiap lapisan bumi (geosfer) memiliki manfaat bagi lingkungan serta
kelangsungan hidup manusia karena semua lapisan tersebut saling berkaitan. Hal
tersebut tidak terkecuali dengan hidrosfer yang mempunyai banyak manfaat.
Berikut manfaat hidrosfer bagi bumi ini:
1. Sebagai sumber mata pencaharian oleh manusia.
Karena hidrosfer bisa menjadi lapangan pekerjaan.
2. Bagian Terpenting dari Makhluk Hidup
Sekitar 75% sel makhluk hidup tersusun dari air. Oleh karena itu, hidrosfer
memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Tanpa
adanya hidrosfer, seluruh makhluk hidup yang ada di bumi tidak akan dapat
hidup. Bumi akan gersang dan tidak dapat ditinggali.
3. Mengatur Iklim
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, air membutuhkan waktu untuk
menguap dan kembali menjadi air saat turun hujan. Siklus hidrologi ini
memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengatur iklim yang ada di
bumi. Saat air mengalami evaporasi dan kondensasi dalam siklus hidrologi,
hidrosfer turut mengatur suhu yang ada di bumi.
4. Menyediakan habitat di bumi
Hidrosfer juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam menyediakan
habitat bagi makhluk hidup yang ada di bumi.
5. Memenuhi Kebutuhan Manusia
6. Dalam khidupan sehari-hari, manusia sangat membutuhkan air. Baik itu
untuk kebutuhan tubuh manusia seperti minum dan mandi, maupun untuk
3
keperluan rumah tangga seperti mencuci pakaian, mencuci peralatan mkan
dan masak, membersihkan rumah, dan lain sebagainya. Air juga berfungsi
menghasilkan listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

1.3 Permasalahan Terkait Hidrosfer


Hidrosfer memiliki peran yang besar bagi berlangsungnya kehidupan di bumi.
Akan tetapi hal ini tidak sejalan dengan usaha untuk tetap menjaganya, berbagai
gejala alam yang merusak tatanan hidrosfer kini telah terjadi dan sangat merugikan
seperti terjadi pendangkalan, berubahnya bentuk ruang perairan (contohnya sungai
yang dulunya besar menjadi sempit, aliran air yang dulunya deras menjadi tidak
lancar). Pada akhirnya, manusia juga yang dirugikan karena tidak dapat
memanfaatkan hidrosfer dengan maksimal. Selain itu, akibat adanya pemanasan
global telah banyak terjadi gejala hidrosfer yang dapat mengakibatkan bencana
untuk kehidupan bumi diantaranya ialah pencairan es di kutub dan berakibat pada
berkurang nya daratan di kutub dan sangat membahayakan bagi hewan yang
memiliki habitat di kutub yang menjadi salah satu dampak mereka kehilangan
habitat aslinya, lalu kenaikan permukaan air laut yang dapat menyebabkan
tenggelam nya pulau-pulau kecil hal ini sudah banyak di prediksi oleh para ahli
geologi, gejala selanjutnya adalah perubahan kadar garam dan suhu air laut,
dampak gejala hidroser juga ialah hujan asam yang dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan biotik dan abiotik. Paling sering terjadi saat ini ialah banjir yang
mampu berdampak pada kerusakan lahan terutama area persawahan dan yang
terakhir adalah penurunan muka air tanah yang berdampak pada pengecilan debit
mata air. Berbagai gejala hidrosfer diatas sebagian besar diakibatkan oleh ulah
manusia sendiri.

4
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Metode Penelitian
Dalam laporan penelitian geografis “Aktivitas Masyarakat Sekitar Sungai Yang
Mempengaruhi Perubahan Kondisi Sungai Di Wilayah Kelurahan Tegalsari,
Semarang”, Metode penelitian digunakan untuk membuktikan kebenaran
pengetahuan dengan cara ilmiah. Untuk mengungkapkan kebenaran dalam suatu
masalah dengan fakta – fakta yang ada di lapangan, maka penelitian ini
menggunakan metode deskriptif. Metode Deskriptif adalah penelitian yang lebih
mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya
dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan
interpretasi dan analisis. Penelitian deskriptif ini perlu memanfaatkan ataupun
menciptakan konsep-konsep ilmiah, sekaligus berfungsi dalam mengadakan suatu
spesifikasi mengenai gejala-gejala fisik maupun sosial yang dipersoalkan, dengan
demikian maka penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan. Bahwa yang
termasuk dalam pendekatan keruangan adalah pendekatan topik, pendekatan
aktivitas manusia, dan pendekatan regional.
1. Pendekatan topik digunakan untuk mengungkapkan jenis-jenis dan sebab-sebab,
sehingga diperoleh deskripsi mengenai penelitian tersebut.
2. Pendekatan aktivitas manusia mengungkapkan bagaimana kegiatan manusia di
wilayah yang diteliti.
3. Pendekatan regional, pendekatan ini tidak menekankan pada topik maupun
aktivitas manusia, melainkan menggunakan region atau wilayah yang menjadi
wadah untuk mengetahui suatu gejala atau suatu masalah di lokasi penelitian.

1.2 Variabel Penelitian


Variabel dinamis, variable statis
Dari penelitian ini, yang menjadi variabel terikatnya merupakan kondisi sungai
lantaran hal tersebut bisa terjadi sebagai dampak atau ditentukan variabel lainnya.
Sedangkan yang menjadi variabel bebasnya merupakan curah hujan, aktivitas
warga, dan sebagainya.

1.3 Populasi dan Sampel


Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak
terbatas. Himpunan individu atau objek yang terbatas adalah yang dapat diketahui
atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya. Sedangkan himpunan individu
atau objek yang tidak terbatas merupakan himpunan individu atau objek yang sulit
diketahui jumlahnya walaupun batas wilayahnya dapat kita ketahui. Berdasarkan
pengertian para ahli tersebut maka populasi dalam penelitian ini akan dibedakan
5
menjadi populasi wilayah dan populasi penduduk.
 Populasi Wilayah
Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Kelurahan
Tegalsari yang berkaitan dengan sasaran penelitian.
 Populasi Penduduk Populasi penduduk dalam penelitian ini adalah seluruh
masyarakat yang tinggal di sekitar sungai tersebut.

1. Teknik Pengumpulan Data


Laporan penelitian yang kami susun diperoleh dari metode observasi lapangan dan
metode wawancara kepada penduduk di sekitar kawasan sungai. Jenis data terbagi
atas dua jenis yaitu data primer dan data sekunder, yang dapat diperoleh dari beberapa teknik
penelitian sesuai dengan metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Ciri utama
wawancara adalah dengan tatap muka (face to face) dimana terdapat dua pihak, pihak pertama
berkedudukan sebagai peminta informasi dan pihak lainnya sebagai pemberi informasi.
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan
dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.
b. Studi Dokumentasi
Studi dukumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari dan
mempelajari sumber-sumber informasi mengenai variabel-variabel yang berupa transkrip,
catatan-catatan, buku-buku, foto-foto, peta, dan sebagainya yang berada di daerah penelitian
yang sesuai serta dapat melengkapi data dan informasi bagi keperluan penelitian.
c. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan pengkajian literatur yang digunakan penulis untuk menguasai
teori, prinsip, konsep, dan hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Adapun studi kepustakaan yang berkaitan antara lain buku dan hasil penelitian pihak lain yang
berkaitan dengan penelitian yang dimaksudkan untuk menjadi petunjuk dan bahan
pertimbangan sehingga dapat memperjelas analisis dalam pemecahan masalah peneliti.
d. Observasi Lapangan atau Observasi Langsung
Observasi merupakan suatu tekhnik pengumpulan data dengan cara mengamati suatu objek
baik secara langsung kelapangan ataupun dengan menggunakan sebuah gambaran, seperti foto,
film dan lainnya. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan terhadap objek ditempat
berlangsungnya pristiwa sehingga observer berada bersama objek yang diteliti. Artinya, dalam
observasi langsung, peneliti yang mengadakan observasi turut ambil bagian dengan objek yang
di observasi.

2. Teknik Pengelolaan Data 6

1) Observasi Lapangan
2) Metode komputerisasi
3) Memilah informasi yang ada
4) Menyusun kembali informasi yang telah dipilah
5) Menuliskan informasi

7
BAB IV
PEMBAHASAN

2.1. Aktivitas Warga di Sekitar Sungai Dalam Memanfaatkan Sungai


Pada Sabtu, 12 November 2022, kami telah melakukan observasi di sepanjang
daerah aliran sungai di daerah Genuk Krajan, Kelurahan Tegalsari, Semarang. Daerah ini
merupakan pemukiman padat penduduk, dengan berbagai aktivitas sosial ekonomi dan
budaya yang beragam.
Ada warga yang mempunyai industri tempe rumahan, membuka warung makan, warung
kelontong, dan ada pula yang beternak ayam di sekitar daerah sungai tersebut.
Pada umumnya beberapa warga tidak mempunyai sepiteng, sehingga pembuangan
kotoran dialirkan ke sungai. Demikian pula limbah rumah tangga, yang berupa sisa-sisa
makanan, air sabun bekas cucian juga dialirkan di sungai. Kebiasaan warga yang
membuang sampah di sungai dapat dibuktikan dengan adanya sampah-sampah plastik,
kayu, pampers, bunngkus makanan, dll. Sebagian warga menutup bagian atas sungai
untuk dimanfaatkan sebagai pekarangan rumah atau bahkan sebagai garasi mobil mereka.

2.2. Dampak dari Aktivitas Warga di Sekitar Daerah Sungai Terhadap Kondisi
Sungai
Pada saat melakukan observasi kami melihat bahwa kondisi sungai pada saat ini
lebih dangkal dan lebih lebar dibandingkan dengan kondisi sungai pada zaman
pendudukan Belanda dahulu. Kami telah mewawancarai salah satu warga di daerah
tersebut yaitu beliau bernama Bu Yakmi, yang telah tinggal di daerah tersebut sejak tahun
1975. Beliau menjelaskan bahwa sungai tersebut sudah ada sejak zaman Belanda. Pada
saat itu sungai sempit dan dalam. Sungai tersebut juga bersih dan jernih karena ada
petugas yang membersihkan sungai. Disamping itu pemukiman warga tidak sepadat saat
ini. Daerah di sepanjang aliran sungai juga masih banyak terdapat pepohonan karena
memang difungsikan sebagai daerah penghijauan.
Seiring berjalannya waktu, pertambahan penduduk yang meningkat, aktivitas
sosial, ekonomi dan budaya warga sekitar sungai memberikan perubahan terhadap
kondisi sungai. Dahulu warga masih bisa memanfaatkan sungai untuk kebutuhan sehari-
hari seperti mencuci baju dan mandi karena masih terdapat mata air di beberapa titik, juga
air disepanjang sungai yang jernih dan bebas dari sampah. Namun sekarang warga sudah
tidak dapat lagi memanfaatkan sungai untuk kebutuhan sehri-hari seperti, mandi dan
mencuci baju. Hal ini dikarenakan mata air yang dulu sering digunakan warga tersumbat
akibat pembangunan rumah-rumah warga. Kualitas air di sungai tersebut juga
mengalami penurunan akibat sampah rumah tangga, sampah industri rumahan, sisa-sisa
material pembangunan, bahkan tinja (kotoran manusia) yang dibuang/dialirkan langsung
ke sungai. 8
BAB V
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian tersebut maka kami dapat mengambil kesimpulan
bahwa kondisi sungai di Kelurahan Tegalsari, Semarang mengalami perubahan seiring
berjalannya waktu yang disebabkan karena aktivitas dan kebiasaan masyarakat yang
tinggal di sekitar sungai tersebut. Dari yang dulunya sering dimanfaatkan warga sebagai
sumber air untuk mandi dan cuci, sekarang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi karena
air sungainya kotor. Sungai dimanfaatkan sebagai pembuangan sampah rumah tangga,
industri rumahan, pembuangan tinja, dll. Sumber mata air juga sudah tidak mengalir lagi
karena adanya peningkatan jumlah pemukiman warga. Berdasarkan yang kami amati
perubahan pada sungai juga disebabkan karena beberapa faktor manusia seperti,
kurangnya pendidikan dan pengetahuan terkait pelestarian lingkungan sekitar khususnya
sungai yang membuat warga masih melakukan tindakan yang seharusnya tidak
dilakukan.

3.2. Rekomendasi
Oleh karena itu, perlu upaya untuk membangun kesadaran masyarakat.
Contohnya, memberi/mengadakan sosialisasi tentang kegiatan pelestarian lingkungan
khususnya sungai dan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Peran pemerintah juga sangat
penting dalam mengatasi masalah ini seperti membangun tempat penampungan pasir,
kerikil, dan sampah di sungai-sungai daerah Semarang serta secara periodik dilakukan
pengerukan dan pemeliharaan sungai. Namun, yang terpenting dari itu semua adalah kita
harus meningkatkan kesadaran individu dan memulai perubahan dari diri sendiri agar
tercipta lingkungan yang lebih baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kelurahan Tegalsari, keccandisari.semarangkota.go.id


Hidrosfer-Wikipedia Bahasa Indonesia, id.wikipedia.org/wiki/hidrosfer
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrosfer
https://www.gramedia.com/literasi/hidrosfer/
https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ips/geografi-kelas-10-apa-yang-
dimaksud-dengan-hidrosfer/
https://www.gramedia.com/literasi/penelitian-geografi/
LAMPIRAN

Dokumentasi pada saat kami melakukan observasi di daerah sungai Kelurahan Tegalsari,
Semarang. Pada

Anda mungkin juga menyukai