OLEH :
Yurin Artalita
Kalep Arda
Sawal
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena tlah
memberi rahmat karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Rekayasa
Lingkungan Biotik Dan Abiotik Bendungan dengan baik sesuai yang di harapkan.
Dengan terselesainya makalah ini,maka tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Demikian makalah yang kami buat,mohon kritik dan sarannya jika ada kekurangan dalam
penyusuan makalah ini.semoga makalh ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi kami
selaku penulis.
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian bendungan......................................................................................2
B. Dampak pembangunan bendungan................................................................2
C. Dampak biotik dan abiotik bendungan..........................................................4
D. Fungsi dan manfaat bendungan......................................................................9
E. Jenis-jenis bendungan......................................................................................10
A. Kesimpulan .......................................................................................................13
B. Saran..................................................................................................................14
Kata Pengantar.............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir di setiap wilayah Indonesia terdapat banyak sungai besar maupun kecil
yangmenguasai hampir 80% hajat hidup masyarakat Indonesia, terutama petani sebagai
basisdasar negara Agraris. Kebutuhan akan ketersediaan air pada suatu daerah sangatlah
perludiperhatikan dikarenakan air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak
bisadipisahkan dari kehidupannya. Indonesia merupakan daerah yang memiliki dua musim
yaknimusim kemarau dan musim penghujan. Sehingga perlu dikembangkan potensi -
potensisungai tersebut guna meningkatkan hasil produksi pertanian, salah satunya
denganmembangun bendung.
Bendung adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan batu kali, bronjong atau
beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja bangunan ini dapatdigunakan
pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti untuk keperluan air minum, pembangkit listrik
atau untuk penggelontoran suatu kota. Menurut macamnya bendung dibagidua, yaitu bendung
tetap dan bendung sementara, bendung tetap adalah bangunan yangsebagian besar konstruksi
terdiri dari pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggianmuka air sungai sedangkan
bendung tidak tetap adalah bangunan yang dipergunakan untukmeninggikan muka air di sungai,
sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapatdialirkan ke saluran irigasi dan petak
tersier.
Bendung sebagai salah satu contoh bangunan air mencakup hampir keseluruhan aspek
bidang ketekniksipilan, yaitu struktur, air, tanah, geoteknik, dan manajemen konstruksididalam
perencanaan teknis strukturnya. Untuk mendapatkan struktur bendung yang tepat perlu dilakukan
analisis dan perhitungan yang detail dan menyeluruh, hal ini dikarenakanadanya hubungan saling
ketergantungan dari banyak aspek dalam pelaksanaannya.
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui biotik dan abiotik dalam bendungan?
2. Apa itu bendungan?
3. Macam-macam bendungan?
4. Maffat bendungan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bendungan
Bendungan adalah bangunan yang
berupa urugan tanah, urugan batu, beton,
dan atau pasangan batu yang dibangun
selain untuk menahan dan menampung air,
dapat pula dibangun untuk menahan dan
menampung limbah tambang (tailing), atau
menampung lumpur sehingga terbentuk
waduk (Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun
2010 tentang Bendungan).
Bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim hujan
waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar dan yang melebihi kebutuhan baik untuk
keperluan. Bendungan digunakan untuk keperluan irigasi, air minum industri, tempat
rekreasi, tempat penampungan limbah, cadangan air minum, pengendali banjir,
perikanan, pariwisata dan olahraga air.
B. Dampak Pembangunan Bendungan
Pembangunan bendung dan bendungan bermanfaat untuk menampung air dan
menaikkan level air untuk saluran irigasi, perikanan maupun tempat wisata, dll.
Pembangunan bendung yang melintang di sungai jika ditinjau dari segi restorasi sungai
mempunyai dampak negatif bagi kehidupan biotik dan abiotik di sungai.
2. Merubah Elevasi Muka Air Tanah Dengan pembendungan maka akan terjadi
perubahan muka air tanah. Peningkatan muka air tanah ini tidak mesti berdampak
positif bag vegetasi di tempat yang bersangkutan. Karena banyak vegetasi yang tidak
sesuai hidup pada kondisi muka air tanah tinggi. Dengan demikian perlu diupayakan
konservasi dan kompresinya.
3. Pengurangan Debit Air Pada Sungai Utama Pada pembangunan bendung, sering sungai
utama akan menderita defisit sungai. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar di
bawah yang merupakan suatu contoh pembangunan bendung untuk pembangit tenaga
air dengan menggunakan konstruksi kering. Dengan konstruksi tersebut, satu sisi
mudah mengerjakannya karena semua konstruksi di kerjakan ditempat yang kering.
Setelah konstruksi selesai, bagian akhir pembatas sungai dengan saluran dibuka.
Namun jika jumlah air yang dipakai untuk memutar turbin melebihi batas maksimal ,
sehingga jumlah air yang masih mengalir ke sungai utama di bawah debit air
minimum yang harus ada untuk ekologi, maka ekosistem sungai utama akan rusak.
Pada hakekatnya ekosistem sungai memerlukan debit minimal atau tinggi muka air
minimal untuk menjamin kelangsungan hidup ekosistem tersebut. Oleh karena itu
perlu ditetapkan dulu debit minimal yang harus disediakan di sungai utama tersebut.
Demikian juga bendung-bendung irigasi yang mengambil sebagian besar air sungai
untuk pertanian, perlu dikaji terlebih dahulu tentang kebutuhan air untuk ekologi
bagian hilir sungai
5. Penurunan Dinamika Alamiah Sungai Sungai sebagai suatu sistem alamiah mempunyai
derajat dinamika tinggi. Dalam arti, dengan heterogenitas fisik sungai alamiah yang
tinggi, mendorong terjadinya dinamisasi sungai yang tinggi. Dinamisasi sungai
tersebut akan berkurang jika di sungai dibangun bendung misalnya untuk
hydropower plant. Dengan bendung dan saluran buatan, kondisi sungai menjadi
homogen. Misalnya kecepatan air akan menjadi nol, maka air akan relatif tetap
(homogen), profil melintang dan memanjang berbentuk trapesium atau segiempat
(homogen). Dengan kondisi homogen ini maka diversifikasi vegetasi dan fauna akan
menurun. Penyelesaian masalah ini dapat dilakukan dengan membangun bendung
gerak. Jika hal ini tidak memungkinkan dapat dilakukan dengan cara kompensasi
lingkungan, yaitu mengganti kondisi heterogen sepanjang back water tile yang ada di
tempat lain.
Transmigrasi.
Tak jarang dalam proses pembebasan lahan terpaksa harus ikut campur tangan aparat
militer, hal tersebut membuktikan bahwa pembangunan bendungan masyarakat akan
realitas dan praktek pelanggaran HAM dan kejahatan akan nilai-nilai kemanusiaan.
Bendungan Volta di Ghana misalnya, telah memindahkan secara massal lebih dari
78.000 manusia yang berasal dari 700 kota dan desa. Danau Kainji di Nigeria
memindahkan 42.000 orang, bendungan tinggi Aswan 120.000 orang, bendungan Kariba
50.000 orang, bendungan keban di Turki 30.000 orang, bendungan Ubolratana di
Tahiland 30.000 orang, sementara proyek pamong di Vietnam memindahkan secara
massal penduduk setempat sebanyak 450.000 orang3.
Jika di perkirakan akan ada jutaan manusia di belahan bumi ini yang terdiri dari
bangsa-bangsa pribumi yang akan dipindahkan secara massal melalui tindakan
pemaksaan, dimana mereka harus meninggalakan tanah leluhur dan bertarung dalam
sebuah kehidupan baru yang tidak pasti.
Meningkatnya Pengaguran Dan Kemiskinan.
Dalam banyak kasus yang terjadi di beberapa Negara, imbas dari transmigrasi yang
dilakukan pemerintah adalah kehilangaan pekerjaan dan meraka harus menghadapi
kenyataan bahwa kerasnya hidup karena ketidak pastian atas jaminan kehidupan seperti
masadepan ekonomi, kebutuhan untuk terpenuhinnya kebutuhan dasar, bahkan sering kali
melahirkan konflik-konflik baru secara horizontal.
Salah satu warga yang terkena dampak dalam pembanguna bendungan di Laos benama
Duong Dee, kepala Desa Som Long. Keluarganya telah hidup di sana selama lebih dari
tiga generasi. Ia menuturkan bendungan yang dibangun di bagian hulu sungai telah
menghancurkan mata pencaharian tradisional mereka.
Ancaman Keselamatan.
Sarang Penyakit.
Sementara waduk sangat membantu manusia, mereka juga dapat berbahaya juga. Salah
satu efek negatif adalah bahwa waduk dapat menjadi tempat berkembang biak untuk
vektor penyakit. Hal ini berlaku terutama di daerah tropis dimana nyamuk (yang vektor
untuk malaria ) dan keong (yang vektor untuk Schistosomiasis ) dapat mengambil
keuntungan dari air yang mengalir lambat.
Menurut para peneliti dari Universitas Umea, swedia, telah menemukan perubahan
habitat sepanjang pinggiran sungai tempat pembangunan bendungan. Dimana salah satu
dampak dari pembangunan bendungan ini adalah terjadinya penurunan beberapa jenis
ikan. Bendungan bisa menghalangi jenis ikan- ikan tertentu yang melintas bebas, atau
membuat mereka bisa lewat tetapi tidak mampu kembali lagi. Akhirnya ada beberapa
jenis ikan yang terancam punah dan sudah punah. Diantara jenis- jenis ikan salmon –
semacam badar – yang terbiasa mengikuti aliran sungai.
Akibat dari buka tutupnya pintu air di bendungan ini berimbas kepada lahan pertanian
milik warga. Karena membuat volume air yang berada di hilir sungai meningkat dan
mengenagi sawah- sawah dan sayur-sayuran warga sehingga warga mengalami gagal
panen karena berhektar –hektar sawah mereka membusuk akibat terendam air.
Pembangunan bendungan nantinya akan mencegah endapan air sungai dibawa ke hilir
dan laut. Padahal endapan tersebut mengandung bahan-bahan bergizi tinggi untuk tanah.
Menurut hasil penelitian dari Universitas Umea, di Swedia. Yang lebih mengherankan
adalah bahwa bendungan juga mempengaruhi tumbuh- tumbuhan yang berada di
sepanjang aliran sungai di bagian hilir. Setidak- tidaknya jenis tanaman yang berada
dikiri dan kanan sungai. Selama 70 tahun pembanguna bendungan di swedia, jenis
tumbuhan yang punah mencapai 15 persen.
Masalah ekologi selanjutnya yang disebabkan oleh hilangnya kadar sedimen dari air di
hilir adalah erosi tanah di daerah pantai atau delta. Karena semua hasil pada beban
sedimen bendungan hilir berkurang, sungai dibendung dikatakan "lapar" untuk sedimen.
Karena laju deposisi sedimen sangat berkurang membuat pasokan deposit ( zat- zat
nuttrien) untuk sungai berkurang tetapi laju erosi tetap hampir konstan, aliran air
menggerogoti di tepi sungai dan dasar sungai, mengancam ekosistem pantai,
memperdalam sungai, dan penyempitan sungai. mengurangi kadar air, homogenisasi
aliran sungai dan ekosistem sehingga mengurangi variabilitas, mengurangi dukungan
untuk satwa liar, dan mengurangi jumlah sedimen mencapai dataran pantai dan delta.
Hilangnya lahan pertanian
Di daerah tropis pengaruh suhu tidaklah berarti dalam pembangunan bendungan akan
tetapi Pembangunan bendungan di Negara yang memiliki empat musim, berpengaruh
langsung terhadap suhu air. Dimana Air waduk biasanya lebih hangat di musim dingin
dan lebih dingin di musim panas. Tetapi lain halnya setelah pembangunan air di sungai di
sungai menjadi lebih dingin di musim hujan dan sebaliknya.
Hal ini berdampak pada tanaman dan hewan yang hidup disepanjang aliran sungai
ini,baik yang berada waduk maupun di sungai, sehingga sering menciptakan lingkungan
yang tidak alami bagi spesies lokal. Penurunan substansial dalam keberhasilan
penangkapan ikan salmon Atlantik dan Sewin di Sungai Towy telah membuktikan
berhubungan dengan suhu air berkurang disebabkan oleh debit air bawah dari Llyn
Brianne.
Menurut Sarono dkk (2007), terdapat beberapa fungsi dan manfaat bendungan, yaitu
sebagai berikut:
a. Irigasi
Pada saat musim hujan, air hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar akan
ditampung sehingga pada musim kemarau air yang tertampung tersebut dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai irigasi lahan pertanian.
Waduk selain sebagai sumber untuk pengairan persawahan juga dimanfaatkan sebagai
bahan baku air minum dimana daerah perkotaan sangat langka dengan air bersih.
c. Sebagai PLTA
d. Pengendali Banjir
Pada saat musim hujan, air hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar akan
mengalir ke sungai-sungai yang pada akhirnya akan mengalir ke hilir sungai yang tidak
jarang mengakibatkan banjir di kawasan hilir sungai tersebut, apabila kapasitas tampung
bagian hilir sungai tidak memadai. Dengan dibangunnya bendungan-bendungan di bagian
hulu sungai maka kemungkinan terjadinya banjir pada musim hujan dapat dikurangi dan
pada musim kemarau air yang tertampung tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan, antara lain untuk pembangkit listrik tenaga air, untuk irigasi lahan pertanian,
untuk perikanan, untuk pariwisata dan lain-lain.
e. Perikanan
Untuk mengganti mata pencaharian para penduduk yang tanahnya digunakan untuk
pembuatan waduk dari mata pencaharian sebelumnya beralih ke dunia perikanan dengan
memanfaatkan waduk untuk peternakan ikan di dalam jaring-jaring apung atau karamba-
karamba
Dengan pemandangan yang indah waduk juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi
dan selain tempat rekreasi juga dimanfaatkan sebagai tempat olahraga air maupun sebagai
tempat latihan para atlet olahraga air
E. Jenis-Jenis Bendungan
Menurut Sani (2008), bendungan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis atau tipe,
yaitu:
1. Bendungan besar (Large Dams). Bendungan yang tingginya lebih dari 10 m, diukur
dari bagian bawah pondasi sampai puncak bendungan.
2. Bendungan kecil (Small Dams). Semua bendungan yang tidak memiliki syarat sebagai
bendungan besar (Large Dams).
1. Bendungan dengan tujuan tunggal (Single Purpose Dams). Bendungan dengan tujuan
tunggal (Single Purpose Dams) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu
tujuan saja misalnya PLTA.
2. Bendungan serba guna (Multi Purpose Dams). Bendungan serba guna (Multi Purpose
Dams) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan, misalnya
untuk irigasi, PLTA, pariwisata dan perikanan.
c. Bendungan berdasarkan penggunaannya
1. Bendungan untuk dilewati air (Overflow Dams), adalah bendungan yang dibangun
untuk dilewati air misalnya, pada bangunan pelimpas (Spillway).
2. Bendungan untuk menahan air (Non Overflow Dams), adalah bendungan yang sama
sekali tidak boleh dilewati air. Biasanya dibangun berbatasan dan biasanya terbuat dari
beton, pasangan batu, atau pasangan bata.
2. Bendungan urungan berlapis-lapis (Zoned Dams), adalah bendungan yang terdiri dari
beberapa lapisan yaitu, lapisan kedapan air (WaterTight Layer), lapisan batu (Rock
Zones), lapisan batu teratur (Rip-rap) dan lapisan pengering (Filter zones).
3. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (Impermeable Face
Rock Fill Dams), adalah bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya
diletakan di sebelah hulu bendungan . lapisan yang biasanya dipakai adalah aspal dan
beton bertulang.
4. Bendungan beton (Concrete Dams), adalah bendungan yang dibuat dari konstruksi
beton baik dengan tulangan atau tidak. Pembagian tipe bendungan berdasarkan fungsi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hal-hal yang dapat di simpulkan dari materi di atas adalah:
Dalam pembangunan bendungan,bendungan dapat membuat dampak biotik dan abiotic
di sekitarnya terganggu,misalnya pada biotik:
a) Transmigrasi warga sekitar
b) Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan
c) Ancaman keselamatan
d) Sarang penyakit
e) Menghambat ikan untuk melakukan migrasi dan punahnya spesies ikan local
Sedangan pada abiotic:
a) Ancaman banjir di pemukiman warga
b) Hilangnya hutan karena penggenangan
c) Penurunan kesuburan di bagian hilir
d) Hilangnya sedimen dan terjadinya erosi di daeah pantai
e) Hilangnya lahan pertanian
f) Berkembangbiaknya bibit penyakit
g) Mempengaruhi suhu air
Dalam pembangunan bendungan juga memiliki funsi dan manfaat
a) Irigasi
b) Penyediaan air baku
c) Sebagai PLTA
d) Pengendali banjir
e) Perikanan
f) Parawisata dan olah raga
Bendungan juga terbagi dalam beberapa jenis,yaitu:
a) Bendungan berdasarkan ukuran
b) Bendungan berdasarkan tujuan pembangunan
c) Bendungan berdasarkan pembangunannya
d) Bendungan berdasarkan konstrusinya
e) Bendungan berdasarkan jalan airnya
f) Bendungan bedasarkan funsinya
B. Saran
Dalam perencanaan suatu bangunan air seperti bendungan,perlu pemilihan lokasi yang
tepat berdasarkan faktor-faktor, seperti keadaan topografi, keadaan hidrologi, kondisi
topografi, kondisi hidraulik, dan morfologi.kondisi tanah serta biaya perencanaan.selain
itu,pemilahan tipe bendungan yang tepat dan perlu memperhatikan stabilitasbendung
tersebut,agar tidak mempengaruhi biotik dan abiotic di sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35128131/MAKALAH_BENDUNGAN
https://pdfcoffee.com/tugas-rekayasa-lingkungan-2-pdf-free.html
https://www.kajianpustaka.com/2018/12/pengertian-fungsi-manfaat-dan-jenis-
bendungan.html