Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELESTARIAN AIR DARI


SUMBER AIR DI JALAN A YANI LORONG DUA SAUDARA RT 30 RW 06
KECAMATAN SEBERANG ULU II

DI SUSUN OLEH :

TIFANI CHIKA AURELIA

NIM :

21087

MATA KULIAH :

PENGELOLAAN AIR

DOSEN PEMBIMBING ;

KAMSUL, SST., M.Kes

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2020 – 2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,

Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang faktor –

faktor yang mempengaruhi kelestarian air dari sumber air di jalan a yani lorong dua saudara

rt 30 rw 06 Kecamatan seberang ulu II .

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa

masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami

dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palembang, 06 januari 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 2
C. Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas air ............................... 3
B. Penghematan sumber daya air ............................................................ 7
C. Cara Menjaga kualitas air .................................................................... 7
BAB III METEDEOLOGI PRAKTIKUM ................................................. 12
A. Tempat Dan Waktu pelaksanaan praktikum ....................................... 12
B. Alat Dan Bahan ................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 13
A. Hasil ................................................................................................... 13
B. Pembahasan ........................................................................................ 13
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 14
A. Kesimpulan ....................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan yang paling utama dalam kehidupan manusia.Hampir semua
kegiatan manusia membutuhkan air, hingga manusia tidak bisa hidup tanpa air, sehingga
permintaan air jumlahnya tidak terbatas.Air merupakan sumber daya alam yang tidak
terbatas pula karena air merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui melalui suatu
siklus yang disebut siklus hidrologi. Akan tetapi manusia tidak hanya membutuhkan air
dari segi kuantitas atau jumlahnya saja,akan tetapi manusia juga membutuhkan air dari segi
kualitasnya, sedangkan semakin lama kualitas air bersih semakin menurun akibat
kurangnya kepedulian manusia terhadap lingkungan. Hal itulah yang menyebabkan
persediaan air bersih kini jumlahnya semakin berkurang sehingga jumlah air bersih menjadi
terbatas.

Tingkat Kebutuhan akan air bersih terutama di kota kota besar terus meningkat. Adanya
peningkatan ini dapat di ketahui dari analisis statistik air minum yang di keluarkan oleh
biro pusat statistik 2005 yang menunjukan bahwa dari tahun ke tahun kuantitas persediaan
air bersih terus meningkat, tetapi masih belum dapat memenuhi kebutuhan penduduk.
Kehidupan masyarakat tidak akan aman dan sejahtera jika sumber-sumber air semakin
merosot adanya. Tanah akan gersang tanpa air.

Air pun tidak akan tertampung dengan baik tanpa tumbuh-tumbuhan. Untuk melindungi
air agar tidak hanyut ke laut harus dipertahankan berbagai tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-
tumbuhan melalui akar-akarnya berfungsi untuk melindungi air hujan agar tidak hanyut ke
laut. Jadi, tumbuh-tumbuhan yang menjaga air itu senantiasa terlindung dengan baik.
Sehubungan dengan itu, menjaga kelestarian hutan adalah salah satu upaya yang perlu
dilakukan disamping juga sekaligus menjaga kebersihan air yang mengalir di sungai. Air
sungai perlu mendapat perlindungan agar tetap bersih dari berbagai sumber pencemaran,
seperti dengan tidak membuang limbah rumah tangga, industri, dan sampah atau kotoran
lainnya ke sungai.

Di indonesia permasalahannya mengenai pendistribusian air, pemanfaatannya di kelola


oleh negara yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tersebut di beri wewenang oleh
negara untuk mengelola sumber daya air yang pemanfaatannya di tunjukan konsumsi
masyarakat secara merata dan di harapkan perusahaan Daerah Air minum (PDAM) tersebut
mampu menjaga kapasitas air tersebut yang tersedia dalam upaya untuk memenuhi
permintaan air bersih. Pembangunan sektor air bersih berhadapan dengan aspek-

1
aspekekonomi, sosial dan lingkungan. Dalam aspek ekonomi, sektor air bersihdituntut
menyesuaikan diri dengan kaidah-kaidah ekonomi dalam rangkamemandu alokasi sumber
daya air dan mendorong terselenggaranya sektorusaha selayaknya kooperatif yang
professional, berperilaku efisien, danmenghasilkan manfaat bagi sektor ekonomi lainnya.
Dalam aspek sosial,sektor air bersih berhadapan dengan nilai-nilai sosial yang harus
diaspirasikandalam pembangunan serta kedudukannya sebagai sektor publik yang paling
mendasar. Muncul kesadaran yang sama yakni sasaran menyediakan saranadan air bersih
bagi banyaknya penduduk. Sedangkan dalam aspek lingkungan,sektor air bersih
berhadapan dengan implikasi yang bernuansa sosial. (Krusdiyanto, 2007).

B. Tujuan Praktikum

Agar mahasiswa mengatahui faktor faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
kelestarian air dari sumber air yang bisa diakibatkan oleh banyak faktor.

C. Manfaat praktikum

Masyarakat dan mahasiswa dapat mengetahui penyebab-penyebab terjadinya


keburukkan dalam kualitas dan kuantitas pada sumber air di pemukiman penduduk
setempat, sehingga warga dapat melakukan perbaikan terhadap tingkah laku warga maupun
penyebab lainnya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas air dari sumber air

1. Iklim

Unsur-unsur iklim yang berpengaruh terhadap kualitas air secara langsung misalnya
curah hujan, tekanan udara, penguapan (evaporasi), dan temperatur. Hujan yang jatuh
dipermukaan bumi ternyata sering membawa unsur kimia tertentu. Jarak dari tempat
terjadinya hujan hingga pantai atau laut sebagai sumber uap air di atmosfer, Geografi,
Geografi Lingkungan, dan Proses Hidrologis

Temperatur berpengaruh pula terhadap kualitas air. Peran temperatur dalam hal ini
terutama pada pelarutan gas. Terdapat hubungan yang positif antara temperatur dan
pelarutan gas, yaitu semakin tinggi tinggi temperatur semakin tinggi pelarutan gas,
sebaliknya semakin rendah temperatur semakin sedikit gas yang dapat terlarut di dalam air.

Peran temperatur lainnya pada kualitas air adalah bahwa tinggi rendah temperatur akan
berpengaruh pada penguapan air. Semakin tinggi temperatur akan semakin besar
penguapan, yang pada gilirannya akan mengakibatkan konsentrasi zat kimia terlarut akan
semakin besar. Sebaliknya semakin rendah temperatur akan semakin kecil penguapan,
sehingga konsentrasi zat terlarut dalam air juga akan semakin kecil.

2. Geologi

Kandungan unsur kimia dalam air sangat tergantung pada formasi geologi tempat air itu
berada dan formasi geologi tempat dilaluinya air. Apabila selama perjalanannya air tersebut
melalui suatu batuan yang mengandung silikat, maka air tersebut akan mengandung silikat,
apabila air tersebut melalui batuan yang mengandung besi maka secara otomatis air akan
mengandung besi, demikian seterusnya untuk unsur-unsur kimia lainnya. Disamping itu
peran formasi geologi tempat air tinggal juga banyak berperan terhadap kualitas air, sebab
air mempunyai sifat melarutkan batuan yang ditempati dan dilaluinya. Secara garis besar
batuan di muka bumi ini dapat dikelompokan menjadi tiga macam yaitu batuan beku,
batuan sedimen, dan metamorf. Kondisi ketiga batuan ini berbeda dalam bentuk, struktur,
bahkan kekerasan serta susunan kimianya. Sehingga air yang melalui ketiga batuan ini,
kandungan kimia dan konsentrasinya akan berbeda, karena susunan kimia masing-masing
jenis batuan tersebut berbeda dan kemudahan untuk dilarutkan juga berbeda.

3
a. Kualitas Air pada Batuan Beku

Batuan beku terdiri dari batuan intrusi dan batuan ekstrusi. Batuan intrusi bersifat
impermeable. Oleh karena itu air yang mengalir melalui batuan interusi akan sedikit
mengalir kandungan kimianya, karena air mengalir dengan cepat sehingga kontak antara air
dengan batuan intrusi tersebut tidak lama. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa
kualitas air yang melalui batuan intrusi adalah rendah.

Lain halnya dengan batuan ekstrusi yang lebih bersifat permeable. Pada batuan itu
air dapat masuk menembus pori-pori batuan sehingga memungkinkan terjadinya kontak
antara air dengan batuan lebih lama. Dengan demikian kualitas air pada batuan ekstrusi
baik, maksudnya unsur-unsur kimia yang terlarut cukup tinggi. Misalnya pada batuan
rhiolit (ekstrusi), air banyak mengandung silikat (SiO2).

b. Kualitas Air pada Batuan Sedimen

1) Batu Pasir

Pada batu pasir (sand stone) kandungan kimianya lebih didominasi oleh unsur
pengikatnya. Batu pasir berupa pasir yang membatu karena adanya unsur pengikat yang
berada diantara butir-butir pasir. Pada kenyataannya unsur pengikat lebih mudah larut
dalam air jika dibandingkan dengan pasir itu sendiri, sehingga yang banyak terpengaruh
pada kualitas air unsur pengikat tersebut. Misalnya batu pasir sungai, padas sumur dan
padas sawah merupakan batu pasir magnetik, dengan unsur pengikat FE3O4 (ferri oksida),
sehingga air yang melalui batuan ini akan banyak mengandung unsur besi (Fe).

2) Batu Lempung

Batuan lempung sering dijumpai pada breckist water (saline water) di daerah
lagon/pantai. Lagon adalah genangan air di pantai, namun air yang menggenangi berasal
dari daratan, dan dalam prosesnya mendapat pengaruh dari laut. Bahan asal dari batuan
lempung bisanya berasal dari tempat yang tinggi. Daerah itu dengan aquifer yang cukup
luas. Air yang masuk di daerah itu, karena selama mengalir telah mengalami kontak dengan
batuan yang dilalui, maka terjadi pelarutan lempung dalam air yang mengalir tersebut. Pada
air di daerah lagon ini, saline water umumnya mengandung unsur Na, K cukup tinggi.
Namun karena tidak menetapnya Na, K ini maka sering terjadi pergantian ion yaitu ion Na,
dan K diganti oleh ion Ca dan Mg.

3) Batuan Endapan

Salah satu contoh batuan endapan adalah batu gamping. Secara umum kecepatan
aliran air yang melalui batuan gamping lebih cepat dari pada batu pasir. Pada batuan

4
gamping gerakan air hanya terjadi pada bagian luarnya saja, sehingga kontak antara batuan
dengan air secara keseluruhan kurang intensif. Akibatnya jumlah zat terlarut yang
dihasilkan pada batu gamping kecil, lebih kecil jika dibanding pada batuan pasir. Misalnya
air yang melalui batuan kapur banyak mengadung kalsium dan bikarbonat.

c. Kualitas Air Pada Batuan Metamorf

Ciri utama dari batuan metamorf adalah bahwa pada umumnya struktur batuan ini
bersifat masif. Sifat demikian ini kurang mengandung unsur-unsur terlarut. Seandainya
pada air ini di jumpai unsur kimia terlarut yang tinggi, paling-paling hanya unsur silikat
sebagai akibat dari proses pelapukan kwarsa. Jadi dari ketiga jenis batuan beku, sedimen
dan metamorf, sebenarnya kualitas air pada batuan metamorf adalah paling rendah atau
miskin unsur kimia terlarut.

3. Vegetasi

Vegetasi mempunyai peran yang cukup besar terhadap kualitas air yang melaluinya.
Terutama vegetasi yang telah mati akan membusuk dan akan mengeluarkan unsur-unsur
hara seperti N, P, K dan sebagainya, yang selalu siap dilarutkan dan dibawa oleh air yang
melalui.

Peran lain dari pembusukan vegetasi adalah pada pH tanah. Tanah yang banyak
mengandung sisa-sisa tumbuhan yang telah mati relativ akan mempunyai pH yang rendah
atau bersifat asam. Sifat asam air ini lebih lanjut akan banyak berpengaruh terhadap yang
besar pada pelarutan unsur kimia tertentu, sebab pH mempunyai pengaruh yang besar pada
pelarutan unsur-unsur kimia di dalam air. Misalnya pada pH di bawah 10,5 unsur Mg akan
larut dalam air, namun pada pH lebih dari 10,5 ion Mg akan mengendap.

4. Aktivitas Manusia

Sewaktu jumlah manusia di bumi masih sedikit, kondisi potensi sumber daya alam
masih mampu mengatasi masalah kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia. Pertumbuhan
jumlah manusia yang sangat tinggi menuntut kebutuhan hidup yang lebih tinggi. Mau tidak
mau manusia memeras alam unruk dimanfaatkan. Tidak dapat di pungkiri bahwa sisa-sisa
pemanfaatan sumber daya alam meruapakan masalah tersendiri. Disatu sisi alam rusak oleh
pemerasan manusia, disisi lain manusia membuang sisa sampah kedalam alam yang justru
memperparah kondisi alam sendiri.

Pertumbuhan jumlah penduduk selalu diikuti pula oleh peningkatan kemampuan


teknologinya. Hal ini juga justru memperparah keadaan, sebab dengan teknologi manusia
mampu memeras alam habis-habisan, dan dengan teknologi pula manusia akan

5
menghasilkan sisa sampah buangan secara besar-besaran dengan kualitas atau kadar yang
sangat berat.

Perusakan alam oleh aktivitas manusia pada tubuh-tubuh air (pemcemaran air)
merupakan salah satu contoh masalah tersebut. Kegiatan manusia dalam bidang industri,
bidang pertambangan, bidang pertanian maupun dalam kehidupan masyarakat sehari-hari
telah banyak menimbulkan masalah pencemaran, yang sampai ini masih terus berlangsung
bahkan kian hari kian intensif.

Sementara orang mengatakan bahwa sumber pencemaran air berasal dari limbah
industri (industrialwaters), limbah rumah tangga (domestig waters) limbah
pertanian (agricultural waters), limbah pertambangan (mining waters).Sumber-sumber
pencemar ini secara intensif selalu mengotori tubuh-tubuh perairan di darat seperti sungai,
danau, air tanah, dan air laut, bahkan telah disinyalir bahwa sewaktu di atmosfer uap air
sebelum menjadi titik-titik air hujan telah terkena polusi oleh gas-gas buangan industri yang
dikeluarkan lewat cerobong asapnya.

5. Waktu

Waktu merupakan faktor yang tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas air. Waktu
hanya berperan pada lama tidaknya kontak air dengan batuan atau tanah dan sumber
pencemaran lain. Secara logika dapat dikatakan bahwa semakin lama kontak antara benda
satu dengan benda lainya akan semakin intensif reaksi atau percampuran antara benda yang
berhubungan tersebut. Demikian juga kontak antara air dengan benda (batuan dengan
sumber lain) akan semakin intensif apabila kontak semakin lama, sehingga hal ini
berpengaruh besar terhadap besarnya konsentrasi ion dalam air. Semakin lama air
menempati pori-pori batuan, akan semakin besar konsentrasi ion dalam air. Demikian juga
semakin jauh air melewati batuan dan semakin lambat air mengalir melewati batuan, maka
akan semakin besar konsentrasi ion dalam air.

Kelangkaan adalah bahwa sesuatu yang kita butuhkan lebih sedikit jumlahnya daripada
jumlah yang tersedia. Contoh kondisi ini dapat dilihat pada sumberdaya air. Perlu diketahui
bahwa dari 100% jumlah air yang ada di bumi 97% nya adalah air laut yang tidak bisa
dikonsumsi karena kadar garamnya yang tinggi, sedangkan total air yang dapat diminum
hanyalah 2,5% dari total yang ada di dunia. Kelangkaan akan air bersih ini dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adanya pencemaran industri, kurangnya
penghijauan, dan adanya konversi ruang terbuka hijau menjadi kawasan budidaya.

Berkaitan dengan itu, perlu dikembangkan budaya masyarakat untuk menjaga


kelestarian sumber air. Perilaku yang perlu menjadi budaya di tengah masyarakat adalah
kesadaran akan pentingnya penghematan sumberdaya alam, penghematan sumberdaya air,

6
tidak mencemari air, pemanfaatan air hujan, dan peresapan air hujan ke dalam tanah. Selain
itu perlunya juga perubahan pola fakir masyarakat tentang pandangannya terhadapa air
sebagai barang bebas. Setiap orang sudah seharusnya memandang air sebagai barang
ekonomi, bukan lagi sebagai barang bebas. Sebagaimana tercantum pada UU 7/2004 bahwa
setiap orang atau badan hukum yang memanfaatkan air mempunyai kewajiban untuk
melakukan konservasi. Yang dimaksud dengan upaya konservasi yaitu upaya pengelolaan
akan air agar pemanfaatannya tetap berada dalam asas berkelanjutan dan kelestarian.
Berikut akan dijabarkan lebih lanjut tentang bagaimana usaha-usaha atau cara-cara untuk
mengatasi kelangkaan akan air bersih.

B. Penghematan Sumberdaya Air

Bila setiap orang melakukan langkah penghematan air, akan banyak biaya yang dapat
dihemat dan pelayanan air bersih dapat diperluas kepada masyarakat yang selama ini belum
menikmati pelayanan air bersih.

Upaya nyata dalam penghematan air misalnya mencuci mobil seperlunya. Kalau
kotoran di mobil bisa dibersihkan tanpa dicuci, mengapa harus dicuci. Banyak sekali
contoh lain upaya penghematan yang dapat dilakukan masyarakat.Alasan penghematan air
tentu bukan sekadar untuk penghematan biaya. Tapi yang lebih penting dari itu adalah
penghematan cadangan air di sumber-sumber air. Penghematan sumber air berimplikasi
penting bagi kelestarian air sehingga penyediaan air bersih akan tetap sustainable sepanjang
waktu

C. Cara menjaga Kualitas air

Air adalah suatu unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Dengan
air, kita bisa melakukan kegiatan sehari-hari dengan sesuai keinginan kita dan
mengkonsumsinya agar tetap hidup. Bahkan bukan hanya manusia saja yang
membutuhkan, akan tetapi makhluk hidup sangat butuh terhadap air. Bisa dilihat bahwa
sebagian bumi bahkan dalam persentasenya bumi hampir di kelilingi oleh air, sehingga bisa
dibilang bahwa air merupakan denyut nadi untuk kelangsungan kehidupan manusia.

Dengan itu, sangat diperlukannya peestarian air agar tidak menjadi bencana dan
mencemari kesehatan makhluk hidup. Berikut akan dipaparkan Cara Menjaga Kelestarian
Air agar dapat menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup :

1. Menjaga lingkungan

7
Dengan menjaga lingkungan, maka air di sekitar kehidupan kita tidak akan mudah
tercemar. Sehingga, air yang dipakai dan yang dikonsumsi tidak tercemar dan kotor srta
aman untuk digunakan. Sampah-sampah yang ada disungai, diselokan, maupun dijalanan
sangatlah berpengaruh bagi kelestarian air yang dikonsumsi bagi makhluk hidup, sebab
dapat mencemari air dan mempengaruhi kebersihan air sebelumnya.

2. Mengurangi penggunaan air

Penggunaan air yang digunakan secara boros dan tidak bertanggung jawab akan
mengakibatkan kekeringan. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh masyarakat seperti mandi
yang terlalu lama, lupa untuk mematikan air keran setelah mandi atau memakainya atau
juga setelah menyiram bunga dan membersihkan kendaraan. Ini sangat perlu diperhatiakn,
karena dengan berbagai kelakuan manusia tersebut akan dapat megurangi jumlah ar dan
mengakibatkan kebutuhan air yang sangat tinggi serta menjadi salah satu dampak
kekeringan.

3. Membuang sampah pada tempatnya

Seperti halnya menjadi penyebab salah satu bencana banjir dan terjadinya pencemaran
air adalah sampah yang ada dimana-mana. Dengan sampah tersebut, maka airpun akan
sangat mudah tercemar dan kotor serta dapat menyumbat aliran sungai dan selokan,
sehingga dapat merusak kelangsungan hidup manusia dan ruang publik untuk
kehidupan dan air akan susah untuk dikonsumsi seperti biasanya.

4. Meminimalisirkan penggunaan bahan kimia

Meminimalkan penggunaaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari merupakan


salah satu cara yang sangat tepat untuk melindungi perairan global saat ini. Karena, ketika
bahan-bahan kimia yang telah dipakai larut ke dalam air, maka mereka akan dapat merusak
ekosistem air tersebut. contohnya saja seperti zat-zat kimia yang ada di air akan dapat
menghancurkan alga-alga yang merupakan makanan plankton.

5. Membuang bahan kimia dengan benar

8
Bahan bahan kimia tersebut sangatlah berbahaya bagi kelestarian air dan
merusak lapisan atmosfer di kehidupan ini. Bahan berbahaya seperti cat, oli, oli motor atau
bahan kimia lainnya jika di buang dengan sembarangan seperti membuang bahan-bahan
tersebut ke dalam sungai atau selokan serta sumber-sumber air akan dapat mencemari air
disekitarnya. Dampaknya akan kembali ke manusia itu sendiri. Air akan tercemar dan susah
untuk dicari dan dikonsumsi.

6. Mendaur ulang bahan bekas

Barang-barang yang dapat di daur ulang biasanya sering sekali tidak terpikirkan oleh
manusia saat ini dan membuangnya sembarangan seperti membuang barang tersebut ke
sungai atau ke laut. Contohnya saja seperti botol mineral yang dapat di daur ulang menjadi
mainan anak-anak, plastik-plastik bermerek yang bisa di dair ulang menjadi alas atau tas,
dan lain-lainnya.

7. Mengadakan penyuluhan

Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya dalam
menjaga kelestarian air. Maka dari itu, sangat diperlukan adanya penyuluhan tentang
pentingnya menjaga kelestarian air di lingkungan masyarakat saat ini. Hal ini sangat di
perlukan agar masyarakat saat ini sadar bahwa air sangatlah penting dalam kehidupan.
Penyuluhan-penyuluhan tersebut bisa berupa seminar-seminar tentang pentingnya menjaga
kelestarian air. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan cara mengajak masyarakat untuk
gotong royong dan kerja bakti bersama untuk membersihkan sampah-sampah yang
berkeliaran yang dapat mencemari kelestarian air.

8. Mencegah adanya penebangan pohon secara liar

Hal ini sangat perlu di ketahui dan di cegah, sebab dengan adnaya penebaangan poho
secara liar atau menebang phon-pohon yang ada dihutan akan mengakibatkan tercemarnya
sumber sumber mata air yang ada disekitarnya. Ini akan mengakibatakn simber sumber
tersebut akan tercemar dan tidak dapat dikonsumsi lagi oleh makhluk hidup, bahkan akan

9
menimbulkan pengaruh pada kesehatan makhluk hiudp itu sendiri. Selain itu, ekosistem
yanng ada disekitarnya akan menjadi tidak seimbang.

9. Mengadakan reboisasi pada hutan

Dengan adanya reboisasi akan mengurangi dampak akibat kerusakan hutan, pohon-
pohon tersebut akan terjaga kelestariannya yang juga mempengaruhi kelestarian ekosistem
sumber-sumber air yang ada disekitarnya. Sehingga sumber-sumber air terebut tidak
tercemar dan berih serta dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup.

10. Tidak membuang limbah pabirik sembarangan

Biasanya, pabrik-pabrik yang berada di sekitar perairan seperti sungai, danau dan laut,
akan membuang limbah pabriknya ke perairan tersebut. ini akan menyebabakan
pencemaran airw akan terjadi. Air sungai dan laut akan menjadi kotor dan tercemar,
sehingga tidak dapat di pakai lagi oleh makhluk hidup dan akan lebih mudah
menjadi penyebab pemanasan global Setidaknya, jangan membuang limbah-limbah
tersebut ke perairan yang ada di dekat pabrik tersebut, karena dapat merusak kelestarian air
dan akan berdampak pada masyarakat yang ada di daerah tersebut.

11. Pengecekan saluran pipa air secara rutin

Pengecekan pipa air secara rutin sangatlah penting karena jika pipa-pipa air tersebut
bocor dan air-air yang mengalir keluar, maka akan menyebabkan terjadinya pemborosan
air. Ini akan mengakibatkan pelestarian air berkurang sehingga nanti akan terjadi kebutuhan
air yang sangat tinggi di kalangan masyarakat.

12. Menjaga kestabilitasan ketersedian air bersih di sumber-sumber air

Hal ini sangat dipentingkan dalam menjaga kelestarian air. Dengan menjaga stabilitas
ketersediaan air bersih di berbagai sumber-sumber yang mengandung air, makan
ketersediaan air tidak berkurang, sehingga masyarakat tidak perlu kebingungan terhadap air
bersih karena banyaknya air bersih di sumber sumber yang mengandung air.

13. Menciptakan lingkungan yang asri

10
Dengan lingkungan yang asri, maka lingkungan di sekitarnya dan ekosistem di
sekitarnya akan terjaga dengan baik. Perairan pun tidak mudah untuk tercemar dan bersih.
Dalam menciptakan lingkungan yang asri tersebut, bisa dilakukan melalui rumah kita
sendiri. Lingkungan rumah yang asri akan menciptakan fungsi lingkungan hidup tersebut
menjadi bersih, begitu juga dengan sektor air yang dipakai dan dikonsumsi. Pemakaian air
untuk kegiatan sehari-hari menjadi bersih dan pengkonsumsian air menjadi bersih dan tidak
tercemar akibat lingkungan rumah yang indah dan bersih.

14. Menggunakan shower ketika mandi

Ketika mandi, sebaiknya menggunakan shower atau hal hal yang tidak mengakibatkan
pemborosan air. Hal ini sangat perlu diperhatikan bagi kalangan masyarakat yang biasanya
mandi dengan cara berendam. Dengan berendam, maka air yang dipakai untuk berendam
tersebut akan terbuang sia-sia, sehingga terjadinya pemborosan air dan mengurangi
kelestarian terhadap air.

15. Tidak mengambil air sumur secara berlebihan

Masyarakat saat ini ketika mengambil atau menggunakan sumur-sumur yang ada seperti
sumur resapan, mereka mengambilnya secara sangat berlebihan tanpa memikirkan betapa
pentingnya dalam menghemat sumber air yang memberikan manfaat sumur resapan. Sebab,
jika air bersih yang ada di sumur-sumur tersebut dikuras atau diambil secara berlebihan,
maka sumber air tersebut akan berkurang dan kering, sehingga akan terjadinya kekeringan
air dan masyarakat akan kebingungan dalam mencari air bersih.

11
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Oktober 2020

Waktu : 09.00 WIB s/d selesai.

Tempat : pemukiman penduduk jalan jenderal A yani Lorong Dua Saudara

RT 30 RW 06 Kecamatam Seberang Ulu II .

B. Alat Dan Bahan

1. Alat tulis.

2. Form atau tabel pengukuran syarat air minum pada sumber air.

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil pengamatan faktor – faktor yang mempengaruhi kelestarian air dari sumber air di
jalan a yani lorong dua saudara rt 30 rw 06 Kecamatan seberang ulu II.

Hari/ Tanggal : Rabu, 28 Oktober 2020.

Waktu : 09.00 WIB s/d selesai.

Tempat Pelaksanaan : jalan a yani lorong dua saudara rt 30 rw 06 Kecamatan


seberang ulu II.

Hasil pengamatan : Dari hasil pengamatan diketahui bahwa kelestarian air di daerah
tersebut dalam kondisi yang baik, dikarenakan pengetahuan
masyarakat setempat mengetahui cara menjaga kelestarian air
agar tidak terkontaminasi.

B. Pembahasan

Dari hasil pengamatan pada daerah setempat bahwa kelestarian air di sana dapat masuk
dalam kategori yang baik, dikarenakan warga – warga disana sudah mengetahui cara untuk
menjaga kelestarian air agar tetap dalam kondisi baik, dan juga warga disana mengetahui
faktor-faktor apa saja yang dapat memperburuk kelestarian sumber air di tempat mereka,
maka karena itu warga setempat menghindari faktor-faktor tersebut demi menjaga
kelestarian air di sana.

13
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kelestarian Air Air merupakan komponen penunjang

kehidupan manusia yang sangat penting. Keberadaan air, utamanya air bersih harus tetap

diusahakan agar krisis air bersih dapat ditangani dengan baik seiring dengan semakin

kompleksnya kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kerjasama dari

berbagai pihak untuk mengatasi masalah krisis air bersih sangat diperlukan, mengingat air

merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat ditunda pemenuhannya. Penanganan

tersebut harus dilakukan oleh pihak Pemerintah yang dibantu oleh lembaga-lembaga

terkaitnya serta masyarakat.

B. Saran

Semoga warga setempat terus menjaga kelestarian air di tempat mereka dengan baik, dan

alangkah lebih baik jika mereka saling memberikan pengetahuan tentan menjaga

kelestarian air dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelestarian air menjadi buruk denga

warga-warga lainnya, maka dari itu maka akan banyak daerah lain yang mengalammi

peningkattan yang baik dalam kelestarian air mereka.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/4054/04%20abstract.pdf?sequence=4&

isAll owed=y

http://bellasafr.blogspot.com/2017/04/siklus-hidrologi-dan-faktor-faktor-yang.html

http://dunianyakampus.blogspot.com/2017/08/faktor-yang-mempengaruhii-kelestarian.html

15

Anda mungkin juga menyukai