DOSEN PEMBIMBING :
ANDI BUSTAN DIDI,ST .,MT
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD YUSRIL SAMAD
NIM : 220190036
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugrah, berkat dan karunia-Nya hingga terselesaikannya tugas
mandiri ini dengan judul “Keseimbangan Air Dan Sumber Air Tanah Yang
Meliputi Kerusakan Akibat Kekeringan, Hujan Buatan Dan Upaya Lainnya
Seperti Survei Air Tanah Serta Aspek Pemanfaatan Dan Pengawetan”. Saya
ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah “Pengembangan
Sumber Daya Air” Telah mempercayakan dan membimbing penulis sehingga
bisa dapat menyelesaikan Makalah ini.
Saya menyadari bahwa isi dari tugas mandiri ini masih banyak
kekurangannya dan kesalahan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan
kurangnya pemahaman penulis. Untuk penyempurnaannya, saran dan kritik dari
bapak dan ibu dosen serta rekan mahasiswa sangatlah saya harapkan.
Saya juga menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, tugas Mandiri ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu pada kesempatan ini saya menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dosen dengan mata kuliah “Pengembangan Sumber
Daya Air” yang senantiasa mempercayakan dan membimbing penulis yang
dalam keadaan sulit telah memperjuangkan hingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Air Tanah
2. Untuk Mengetahui Sumber air tanah
3. Untuk Memahami Pemanfaatan Air Tanah untuk Keberlanjutan Sumber
Daya air
4. Untuk Mengidentifikasi potensi kekeringan hidrologi
5. Upaya Untuk Menjaga Sumber Daya Air Dari Kerusakan
BAB II
PEMBAHASAN
Penyembuhan atau pengisian kembali air yang ada dalam tanah itu
berlangsung akibat curah hujan, yang sebagian meresap kedalam tanah,
bergantung pada jenis tanah dan batuan yang mengalasi suatu daerah curah hujan
meresap kedalam bumi dalam jumlah besar atau kecil, ada tanah yang jarang dan
ada tanah yang kedap. Kesarangan (porositip) tidak lain ialah jumlah ruang
kosong dalam bahan tanah atau batuan, biasanya dinyatakannya dalam persen.
bahan yang dengan mudah dapat dilalaui air disebut lulus. Kelulusan tanah atau
batuan merupakan ukuran mudah atau tidaknya bahan itu dilalui air. Pasir
misalnya, adalah bahan yang lulus air melewati pasir kasar dengan kecepatan
antara 10 dan 100 sihosinya. Dalam lempeng, angka ini lebih kecil, tetapi dalam
kerikil lebih besar.
Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah.
Kedalaman air tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi oleh tebal atau
tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut.
Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur yang digali oleh penduduk.
Permukaan bagian atas air itu lebih preatik.
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di
bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang
keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas
serta pemulihannya sulit dilakukan. Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga
mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan
dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik)
maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan
air bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%. Sebenarnya di bawah permukaan
tanah terdapat kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di
permukaan. Kumpulan air inilah yang disebut air tanah. Air tanah sering disebut
air tawar karena tidak berasa asin.
Berikut ini adalah 5 macam sumber air minum yang dapat digunakan;
1. Air Laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam NaCl. kadal garam Nacl
dalam air laut 3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk
diminum.
2. Air Hujan
Cara menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air
hujan baru mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan
juga mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-
baik reservoir sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan.
Air hujan juga mempunyai sifat luna sehingga akan boros terhadap pemakaian
sabun.
3. Air Permukaan
Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh
dimana tekanan hidrstatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer
(Suryono, 1993:1).
5. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan
tana dengan hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama
dengan air dalam. Mata air adalah tempat dimana air tanah keluar kepemukaan
tanah, keluarnya air tanah tersebut secara alami dan biasanya terletak di lereng-
lereng,gunung atau sepanjang tepi sungai.
Air mengalir dengan gaya berat sendiri. Pada lapisan tanah yang
permukaan tanah yang tipis, air tanah tersebut menembus lalu keluarsebagai mata
air.
Berasal dari lapisan air yang dalam posisi tertekan. Air artesis berusaha
untuk menembus lapisan rapat air dan keluar ke permukaan bumi. Ditinjau dari
sudut kesehatan, ketiga macam air ini tidaklah selalu memenuhi syarat kesehatan,
karena ketiga-tiganya mempunyai kemungkinan untuk tercemar. Embun, air hujan
dan atau salju misalnya, yang berasal dari air angkasa, ketika turun ke bumi dapat
menyerap abu, gas, ataupun meteri-materi yang berbahaya lainnya. Demikian pula
air permukaan, karena dapat terkontaminasi dengan pelbagai zat-zat mineral
ataupun kimia yang mungkin membahayakan kesehatan.
Dalam suatu cekungan air tanah, muka air tanah selalu dalam keadaan
dinamis. Apabila penambahan air tanah sama dengan jumlah yang keluar, atau
jumlah pengambilan air tanah, maka terjadi suatu keseimbangan. Dalam kondisi
ini muka air tanah relatif tetap atau tidak berubah oleh waktu, dengan fluktuasi
musiman pada kedudukan sekitar rata-ratanya. Kemudian akibat dari jumlah
pengambilan air tanah yang melampaui kemampuan penambahannya, maka akan
terjadi penurunan muka air tanah yang dapat membentuk kerucut muka air tanah
terdepressi (cone of depression) pada daerah dimana pengambilan air tanah
intensif.
Adanya krisis air akibat kerusakan lingkungan, perlu suatu upaya untuk
menjaga keberadaan/ketersediaan sumber daya air tanah salah satunya dengan
memiliki suatu sistem monitoring penggunaan air tanah yang dapat
divisualisasikan dalam data spasial dan atributnya. Dalam Undang-undang
Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah disebut Cekungan Air Tanah (CAT)
yang didefinisikan sebagai suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis,
tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbunan, pengaliran dan
pelepasan air tanah berlangsung.
Elemen CAT adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah,
jadi seakan-akan merupakan kebalikan dari air permukaan.
Air tanah juga dapat di artikan semua air yang berapa di bawah permukaan
tanah merupakan air tanah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air tanah adalah air yang eksistensinya berada pada lapisan di bawah
permukaan tanah. Kedalaman letak air tanah tidak sama pada setiap tempat,
karena kedalaman air tanah sangat tergantung pada jenis tanah permukaan dan
kedudukan lapisan tanah yang menyimpan air tanah tersebut. Permukaan yang
merupakan bagian atas dari tubuh air itu disebut muka air tanah atau permukaan
freatik.
Karena air tanah terkait dengan perubahan iklim terhadap ruang dan
waktu. Akibat perubahan global akan mempengaruhi aspek-aspek kunci dari
proses hidrologi bawah permukaan (air tanah, air zona vadose, dan perairan
akuifer yang tidak terkekang), dan interaksi permukaan air tanah, serta kualitas
air. Penelitian dan publikasi yang membahas efek iklim yang diproyeksikan pada
air bawah permukaan, dewasa ini sedang dikaji oleh para peneliti. Akan tetapi
dukungan kemajuan teknologi, wawasan dan pemahaman baru, masih dibutuhkan
terutama yang terkait dengan sistem terestrial-bawah permukaan, interaksi proses
biofisik, dan masukan untuk proses atmosfir.
B. Saran