Anda di halaman 1dari 14

“ AIR ”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sains dan Teknologi
Lingkungan
Dosen Pengampu : Adelyna Oktavia Nasution, S.Pd, M.Si

Disusun Oleh :

1. Ade Irma ( 0705211007 )


2. Dinda Fadhilah Nur Azimmi ( 0705211014 )
3. Rendy Agung Pratama ( 0705212038 )

Kelas / Semester : Fisika-2 / Semester 4

PRODI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA

UTARA

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Puji dan syukur saya panjatkan


kehadirat Allah Swt atas berkat rahmat dan juga karunia - Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Shalawat berangkaian salam semoga selamanya
tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Karena syafaatnyalah yang kita
harapkan di Yaumil Magsyar kelak nanti
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yaitu Ibu Adelyna
Oktavia Nasution, S.Pd M.Si yang telah bersedia membantu dalam penulisan makalah
ini. Kami sadar bahwa tugas ini memiliki kekurangan, oleh karena itu kami memohon maaf
jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini.

Kami juga sangat berharap somoga makalah kami ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan khususnya untuk kami sendiri selaku penulis. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Kami merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan lain-lainnya. Demikian kata
pengantar ini kami sampaikan, akhir kata kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan
waktu yang telah diluangkan pembaca untuk membaca makalah kami ini.

Medan, 10 APRIL 2023

Kelompok II

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 2
1.3 TUJUAN ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Air ………...……………………………………....................................... 3
2.1.1 Pencemaran Air ……………………….....................................................................5

2.2 Air Dalam Pengaruh Fisika……………. ……………………………………………. 7

2.3 Jumlah Dan Komposisi Air…………………………………………………………...8

2.4 Konflik Kepentingan Ruang Antara Manusia dan Air………………………………..8

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9


A. KESIMPULAN ............................................................................................................ 9
B. SARAN ........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain dalam
Sistem Tata Surya dan menutupi hampir 7l% permukaan bumi Wujudnya bisa berupa
cairan. es (padat) dan uap/gas. Dengan kata lain karena air, maka Bumi menjadi satu-
satunya planet dalam Tata Surya yang memiliki Manusia dan semua mahkluk hidup
lainnya butuh air.

Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi Dengan


kata lain air merupakan zat yg paling esensial dibutuhkan oleh makhluk hidup. Juga
dapat dikatakan bahwa air adalah Karunia Tuhan Yang Maha Esa. Dapat disimpulkan
bahwa untuk kepentingan manusia dan kepentingan komersial lainnya, ketersediaan
air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan. Untuk tanaman,
kebutuhan air juga mutlak. Pada kondisi tidak ada air terutama pada musim kemarau
tanaman akan segera ntati. Sehingga dalam pertanian disebutkan bahwa kekeringan
merupakan bencana terparah dibandingkan bencana lainnya. Bila kebanjiran,
tanaman masih bisa hidup, kekulangan pupuk masih bisa diupayakan. Air juga
merupakan bagian penting dari sumber daya alam yang mempunyai karakteristik
unik dibandingkan dengan sumber daya lainnya.

Air bersifat sumber daya yang terbarukan dan dinamis. Artinya sumber utama
air yang berupa hujan akan selalu datang sesuai dengan waktu atau musimnya
sepanjang tahun. Namun pada kondisi tertentu air bisa bersifat tak terbarukan,
misalnya pada kondisi geologi tertentu di mana proses perjalanan air tanah
membutuhkan waktu ribuan tahun, sehingga bila mana pengambilan air tanah secara
berlebihan, air akan habis.

4
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja yang mempengaruhi dari air
2. Bagaimana terjadinya pencemaran air
3. Apa pengaruhnya air dalam kehidupan

1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui yang dipengaruhi dari air
2. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya air dan fungsi dari dalam tujuan

5
BAB II

PEMBAHASAAN

2.1. Pengertian Air


Air adalah bahan baku potensial yang di manfaatkan untuk kegiatan sosial dan
ekonomi masyarakat. Pengertian sumber daya air kemampuan dan kapasitas potensi
yang dapat di manfaatkan oleh kegiatan manusia untuk kegiatan sosial ekonomi.
Terdapat berbagai jenis sumber air yang umumnnya di manfaatkan oleh masyarakat,
seperti air luat, air hujan, air tanah, dan air permukaaan. Sumber air yang banyak
digunakan masyarakat dan menjadi perhatian utama adalah air permukaan, seperti
sungai, danau dan waduk buatan. Seikolov (1976) memperkiraan cadangan air
keselurahan dibumi sebanayak 1,385 miliar km^3. Dimana sebanyak 96,5% atau 1,338
miliar merupakan air laut dan sisanya sebanyakn 3,5% atau 479 juta km^3 adalah air
sungai, danau, air rawa, air es, air diabeah permukaan tanah, air di atmosfer, dan lain-
lain.
Air merupakan sumber daya terbarui yang bersifat dinamis mengikuti siklus
ideologi. Secara alamiah, air akan berpindah-pindah serta mengalami perubahan
bentuk dan sifat, dimana perubahan tersebut bergantung pada waktu dan lokasi. Air
dapat menjadi zat padat sebagai es dan salju atau tetap menjadi air yang mengalir dan
air permukaan. Air juga dapat tetap berada dalam tanah sebagai air tanah, berada
diudara sebagai air hujan, berada di laut sebagai air laut, bahkan dapat menjadi uap air
yang didefinisikan sebagai air udara.
Permasalahan air yang semakin kompleks ini menuntut para pihak untuk mengelola
sumber daya air sehingga dapat menunjang kehidupan masyarakat dengan baik dalam
UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air, mengelola sumber daya air
didefinisikan sebagai upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air pendayagunaan sumber

6
daya air, dan pengendalian sumber daya air yang rusak. Kebutuhan masyarakat
terhadap air yang semakin meningkat mendorong lebih menguatkan nilai ekonomi air
dibanding nilai dan fungsi sosialnya. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan
konflik kepentingan antar sektor, antar wilayah dan berbagai pihak yang terkait dengan
1
sumber daya air.
` Pengairan merupakan salah satu sektor yang sangat esensial dalam kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya, karena semua makhluk hidup me- merlukan air
dalam kehidupannya. Bagi manusia, air selain bermanfaat untuk keperluan sehari-hari
seperti untuk kebutuhan untuk makan dan minum, keperluan untuk mandi dan
mencuci, air juga mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat luas bagi kehidupan
manusia yaitu untuk pengairan lahan per- tanian, lahan perkebunan, usaha
pertambakan (perikanan darat) dan kebutuhan peternakan Sementara bagi makhluk
hidup lainnya yaitu hewan, tumbuh- tumbuhan dan jasad renik, air merupakan
kebutuhan hidup dalam pertum- buhan dan pengembangannya.
Pengertian air menurut Pasal 1 (a) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang
Pengairan adalah "semua air yang terdapat dalam dan atau berasal dari sumber air baik
yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah, tidak termasuk pengertian
air laut. Air beserta sumbernya, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
mempunyai fungsi sosial serta digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Oleh karena itu maka keberadaan sumber air harus dipelihara melalui pengembangan
Daerah aliran sungai (DAS).
Keberadaan sumber air di berbagai daerah semakin terancam, hal ini sebagai akibat
dari semakin bertambahnya kebutuhan lahan pertanian dan penggunaan lainnya yang
akan mengancam keberadaan hutan dan tergang gunya keseimbangan tata air.
Memburuknya kondisi hutan akibat deforestasi yang meningkat pesat dan
memburuknya penutupan lahan di wilayah hulu daerah aliran sungai akan
menyebabkan menurunnya ketersediaan air yang selanjutnya akan mengancam

1
Sabara, Zakir,” PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI TENGAH KETIDAKPASTIAN DENGAN METODE
ROBUST DECISION MAKING”, 2020, Andi Offset, Yogyakarta.
Hal :18-19

7
turunnya debit air waduk dan sungai pada musim kemarau serta berkurangnya pasokan
air untuk pertanian dan pengoperasian2
2.1.1 Pencemaran Air
Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan
orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah
tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga
didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran
lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek
operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh,
melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti
pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara.
Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang
ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.
Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air
didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat

diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek
penyebab atau pelaku dan aspek akibat.

Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa


masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga
menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur
pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin,
misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam,
atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi
hukum, tetapi Pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan

2
Sood, Muhammad, “HUKUMLINGKUNGAN INDONESIA”,2019, Sinar Grafika Offset, Jakarta.
Hal: 164

8
aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu.
Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang
menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan
tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada standar
baku mutu tertentu untuk peruntukan air. Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No.
23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat,
harus memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas
tettuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang terdiri
dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam
PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001). Air yang aman adalah air yang sesuai dengan
kriteria bagi peruntukan air tersebut. Misalnya criteria air yang dapat diminum secara
langsung (air kualitas A) mempunyai kriteria yang berbeda dengan air yang dapat
digunakan untuk air baku air minum (kualitas B) atau air kualitas C untuk keperluan
perikanan dan peternakan dan air kualitas D untuk keperluan pertanian serta usaha
perkotaan, industri dan pembangkit tenaga air.
Banyak penyebab sumber pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan
menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung
meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya.
Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah
atau atmosfir berupa hujan (Pencemaran Ling. Online, 2003). Pada dasarnya sumber
pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah
dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas pertanian misalnya pupuk dan pestisida.
Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara
yang menghasilkan hujan asam. Pengaruh bahan pencemar yang berupa gas, bahan
terlarut, dan partikulat terhadap lingkungan perairan dan kesehatan manusia dapat
ditunjukkan secara skematik. (Warlina, 2004) 3

3
Warlina, Lina,” PENCEMARAN AIR: SUMBER, DAMPAK DAN PENAGGULANGANNYA”,2004,
Institus Pertanian Bogor, Bogor.
Hal: 4-5

9
2.2 Air dalam pengaruh fisika

Air merupakan asupan paling penting mengingat tubuh manusia dewasa sebagian
besarnya terdiri dari, yaitu sebanyak 60%. Adapun manfaat air adalah melindungi jaringan
tubuh, menyerap nutrisi, mengoptimalkan kinerja organ, melancarkan pencernaan,
mengatur suhu tubuh, dan masih banyak lagi. Kandungan air memiliki fungsi krusial
terhadap penyerapan nutrisi lainnya. Sehingga, harus dipastikan mengonsumsi air yang
cukup agar tubuh tidak kekurangan cairan hingga mngalami dehidrasi. Delapan gelas air
atau setara 2 liter setiap hari dinilai cukup untuk memenuhi asupan cairan tersebut. Dua
liter per hari adalah rumus atau acuan global yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
cairan tubuh manusia. Menurut para ahli, air sebanyak dua liter sudah cukup
memmbuattubuh terhidrasi dana man untuk aktivitas fisik sehari-hari. Namun, pada
dasarnya kebutuhan air setiap individu berbeda, tergantung pada usia, aktivitas, maupun
status kesehatannya. Untuk menghitung kebutuhan air yang sesuai dengan berat badan
dapat menggunakan rumus Watson.

Rumus ini juga berlaku untuk hitungan global.

Rumus Watson untuk Pria:


TBW = 2,447 = (0,09145 x u) + (0.1074 x t) + (0,3362 xb bb)
Rumus Watson untuk Wanita:

TBW = -2,097 + (0,1069 x t) + (0,2466 x bb)


Dimana: TBW : Total Konsumsi air (liter/hari)

U : Usia (tahun)
t : Tinggi badan (cm)

bb : Berat badan (kg)


Rumus lebih sederhana dan berlaku umum : TBW = BB X 30 (Novianti, 2022)4

2.3 Jumlah dan Komposisi Air

4
Novianti, Diah,”MANFAAT TANAMAN KELAPA BAGI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN SERTA SEBAGAI
ALTERNATIF SUMBER ENERGI TERBARUKAN”, 2022, Jakad Media Publishing, Surabaya.
Hal: 23-24

10
Secara garis besar total volume air yang ada yaitu air asin dan air tawar di dunia adalah
1.385.984.610 km^3, terdiri atas (UNESCO, 1978 dalam Chow dkk..1988)
 Air laut (air asin) : 1.338.000.000 km^3 atau 96.54%
 Lainnya (air tawar + asin) : 47.984.610 km^3 atau 3.46%
 Air asin diluar air laut : 12.955.400 km^3 atau 0.93%
 Air tawar : 35.029.210 km atau 2.53% (Robert, 2010)

2.4 Konflik Kepentingan Ruang Antara Manusia dan Air


Kritisnya pengelolaan Sumber Daya Air Karena pertumbuhan penduduk maka kebutuhan
pokok maupun sekunder akan meningkat. Dalam tata ruang, aktifitas dalam rangka
pemenuhan kebutuhan tersebut akan juga meningkat baik dalam dimensi-dimensi
ekonomi, sosial dan lingkungan. Akibatnya terjadi eksploitasi alam yang berlebihan,
perubahan tata guna lahan yang tak terkendali dan menurunnya daya dukung lingkungan.
Multi-player effect dari aktifitas tersebut pada hakekatnya menimbulkan kecenderungan
peningkatan bencana baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Sudah banyak disebutkan oleh para pakar bahwa ada paradoks antara penduduk dan air
yaitu pertumbuhan penduduk yang meningkat mengakibatkan pengurangan ketersediaan
air sekaligus meningkatkan potensi banjir. Banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya
serta daerah-daerah lain di Indonesia mencerminkan paradoks tersebut. Konflik
kepentingan dan kebutuhar, antara man versus water; konflik ruang terbangun versus ruang
terbuka hijau; konflik tata ruang bangunan versus tata ruang air. Peningkatan ruang
terbangun menyebabkan pengurangan ruang terbuka hijau yang besar terutama di daerah-
daerah perkotaan. Banyak lahan hijau, situ-situ, daerah resapan dan tempat tinggal air telah
hilang. (Kodoatie, 2010) 5

5
Kodoatie, Robert j & Roestam sjarief,” TATA RUANG AIR”, 2010, Andi Offset, Yogyakarta.
Hal: 1,8,13,25

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di
muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan
utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi
tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia
dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih
sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk
keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan
lain sebagainya.
Air merupakan asupan paling penting mengingat tubuh manusia dewasa sebagian
besarnya terdiri dari air, yaitu sebanyak 60%. Adapun manfaat air adalah melindungi
jaringan tubuh, menyerap nutrisi, mengoptimalkan kinerja organ, melancarkan
pencemaran, mengatur suhu tubuh, dan masih banyak lagi. Kandungan air memiliki
fungsi krusial terhadap penyerapan nutrisi lainnya. Sehingga, harus dipastikan
mengonsumsi air yang cukup agar tubuh tidak kekurangan cairan hingga mengalami
dehidrasi. Pada dasarnya kebutuhan konsumsi air seorang individu tergantung pada
aktivitas dan lingkungan individu tersebut. Makin tinggi aktivitas seorang maka makin
tinggi kebutuhan air dalam tubuhnya. Tinggal di tempat beriklim panas membutuhkan
asupan air lebih banyak dibandingkan bila tinggal di tempat beriklim dingin.

3.2 SARAN
Setelah membahas lebih jauh lagi terhadap makalah ini, kami dapat menyadari
bahwasanya Air itu sangat berperan sekali bagi dikalangan masyarakat atau makhluk
hidup lainnya. Dalam penyusunan ini kami selaku penulis dapat menyadari
bahwasannya makalah ini masih terdapat kesalahan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran agar tidak ada kesalahan selanjutnya

12
DAFTAR PUSTAKA
Novianti, Diah, “MANFAAT TANAMAN KELAPA BAGI KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN SERTA SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ENERGI
TERBARUKAN”, 2022, Cv Jakad Media Publishing, Surabaya.
Hal: 24
Sood, Muhammad, “HUKUM LINGKUNGAN INDONESIA”,2019,Sinar Grafika
Offset, Jakarta.
Hal: 164
Warlina, Lina,” PENCEMARAN AIR: SUMBER, DAMPAK DAN
PENAGGULANGANNYA”,2004, Institus Pertanian Bogor, Bogor.
Hal: 4-5
Kodoatie, Robert j & Roestam sjarief,” TATA RUANG AIR”, 2010, Andi Offset,
Yogyakarta.
Hal: 1,8,13,25
Sabara, Zakir,” PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI TENGAH
KETIDAKPASTIAN DENGAN METODE ROBUST DECISION MAKING”, 2020,
Andi Offset, Yogyakarta.
Hal: 18-19

13
QUIS
1. Kolam yang memiliki volume 36 m³ diisi dengan air, dengan

menggunakan selang. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi air


hingga penuh adalah 5 jam. Berapa liter/detik debit air yang keluar
dari selang tersebut?
2. Sebuah pompa air mampu mengeluarkan 4.200 liter air dalam waktu/
jam. Berapa liter/menit debit air yang keluar dari pompa air
tersebut?

14

Anda mungkin juga menyukai