Dosen Pengampu :
Dr. MARUPAH, SP., MP.
Disusun oleh :
AKSAN ALI (105811102621)
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dapat selesai, Makalah ini dibuat dengan tujuan
memenuhi tugas. Penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang SDA.
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan
dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah
ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………...
DAFTAR ISI…………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………………………….
C. Tujuan……………………………………………………………...
D. Manfaat……………………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian SDA……………………………………………………
B. Air Permukaan……………………………………………………..
C. Air Tanah…………………………………………………………..
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembentukan SDA………………………………………………….
B. Pemanfaatan SDA…………………………………………………..
C. Persebaran SDA di Indonesia………………………………………..
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
Air permukaan adalah air yang terdapat di sungai, danau, atau rawa air
tawar. Air permukaan secara alami dapat tergantikan dengan presipitasi dan
secara alami menghilang akibat aliran menuju lautan, penguapan, dan
penyerapan menuju ke bawah permukaan.Meski satu-satunya sumber alami bagi
perairan permukaan hanya presipitasi dalam area tangkapan air, total kuantitas air
dalam sistem dalam suatu waktu bergantung pada banyak faktor. Faktor-faktor
tersebut termasuk kapasitas danau, rawa, dan reservoir buatan, permeabilitas
tanah di bawah reservoir, karakteristik aliran pada area tangkapan air, ketepatan
waktu presipitasi dan rata-rata evaporasi setempat. Semua faktor tersebut juga
memengaruhi besarnya air yang menghilang dari aliran permukaan.
Aktivitas manusia memiliki dampak yang besar dan kadang-kadang
menghancurkan faktor-faktor tersebut. Manusia seringkali meningkatkan
kapasitas reservoir total dengan melakukan pembangunan reservoir buatan, dan
menguranginya dengan mengeringkan lahan basah. Manusia juga sering
meningkakan kuantitas dan kecepatan aliran permukaan dengan pembuatan
sauran-saluran untuk berbagai keperluan, misalnya irigasi.Kuantitas total dari air
yang tersedia pada suatu waktu adalah hal yang penting. Sebagian manusia
membutuhkan air pada saat-saat tertentu saja. Misalnya petani membutuhkan
banyak air ketika akan menanam padi dan membutuhkan lebih sedikit air ketika
menanam palawija. Untuk mensuplai petani dengan air, sistem air permukaan
membutuhkan kapasitas penyimpanan yang besar untuk mengumpulkan air
sepanjang tahun dan melepaskannya pada suatu waktu tertentu. Sedangkan
penggunaan air lainnya membutuhkan air sepanjang waktu, misalnya pembangkit
listrik yang membutuhkan air untuk pendinginan, atau pembangkit listrik tenaga
air. Untuk mensuplainya, sistem perairan permukaan harus terisi ketika aliran
arus rata-rata lebih rendah dari kebutuhan pembangkit listrik.
Perairan permukaan alami dapat ditambahkan dengan mengambil air
permukaan dari area tangkapan hujan lainnya dengan kanal atau sistem
perpipaan. Dapat juga ditambahkan secara buatan dengan cara lainnya, namun
biasanya jumlahnya diabaikan karena terlalu kecil.Manusia dapat menyebabkan
hilangnya sumber air permukaan dengan menjadikannya tidak lagi berguna,
misalnya dengan cara polusi.
Brazil adalah negara yang diperkirakan memiliki suplai air tawar terbesar
di dunia, diikuti oleh Rusia, Kanada, dan Indonesia.
a. Sungai
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan
luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau.
Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang
sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin.
Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.
Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak
jauh dari permukaan tanah.Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air
di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang.
Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air
freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.
Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua
lapisan kedap air.Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut
lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan
kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang
memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat
diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur
artesis.
BAB III
PEMBAHASAN
Di indonesia Persebaran sumber daya airnya tidak merata, hal ini seperti yang di
tunjukan dalam peta perairan indonesia, meskipun kondisi umum sumber daya air di
Indonesia ini memiliki cadangan air yang cukup besar 2530 km3 (no. 5 di dunia),
namun sebarannya tidak merata. Contohnya di wilayah barat untuk sumber daya
airnya cukup besar namun di timur dan selatan kurang. Hal ini diperparah karena
bertambahnya jumlah penduduk yang tidak merata, seperti di pulau jawa yang hanya
7% dari luas lahan di Indonesia, sekitar 65% penduduk Indonesia tinggal di pulau ini
dan potensi airnya hanya 4,5 % dari potensi air di Indonesia, sehingga hal ini
ketersediaan air di tiap-tiap wilayah tidak sama.Seperti yang terlihat di peta perairan
indonesia di atas bahwa Persebaran potensi air tanah dan air permukaan di Indonesia
jika di persentasekan adalah sebagai berikut :
a. Kalimantan : 30.4%
b. Sumatera : 24.6%
c. Papua : 23.8%
d. Sulawesi : 14.8%
e. Jawa dan Bali : 6.4%
Dari persentase di atas jelas terlihat bahwa pulau jawa merupakan pulau yang
memiliki sumber daya air terkecil dan kalimantan sebagai pulau yang memiliki
sumber daya air terbesar di indonesia. walaupun kondisi Pulau Jawa seperti itu
ternyata sumber irigasi di pulau jawa cukup besar yaitu sekitar 49% dari irigasi yang
ada di luar pulau jawa dan itu menyumbang hampir 60% produksi beras di Indonesia.
di Indonesia yang paling parah cadangan airnya cukup krisis di daerah NTT, indeks
perkapitanya 1600 m3 suatu daerah indeks perkapitanya di bawah 2000m3
perkapita/tahun berarti itu sudah mengalami stress area dari sisi penyediaan airnya.
Dan pulau Jawa yang mengalami krisis air paling parah ada di bagian timur dan
selatan pulau Jawa dan salah satu upaya untuk mengatasinya adalah menyiapkan 8
buah waduk di sekitar agar DAS Brantas dapat menampung air lebih banyak lagi,
sehingga dapat menyumbang 25% produksi beras di wilayah jawa timur.
Dari peta perairan di atas dapat di lihat bahwa indonesia merupakan negara
dengan potensi sumber daya air yang cukup besar sehingga tidaklah heran indonesia
merupakan negara ke 5 yang memiliki sumber daya air terbesar dunia. Dengan
sebaran air yang tidak merata ini sebenarnya memberikan peluang kepada kita
sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang khususnya
air untuk meningkatkan dan menggali potensi yang ada untuk kebaikan bersama
dalam membangun dan mensejahterakan rakyat, namun sayang masih banyak di
antara pulau-pulau yang memiliki potensi besar belum di manfaatkan.
a. Oksigen
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik
yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur
golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir
semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan
tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu
senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak
berasa, dan tidak berbau.
b. Karbon Dioksida
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis
senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara
kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan
temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata
konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm
berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada
lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting
karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
c. Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar
senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki
berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan
bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya
selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).[1] Pada proses
fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi
karbohidrat.
2.5.2 Pemanfaatan Sumber Daya Udara
1. Meskipun udara tanpa rasa, tanpa bau, dan (hampir disemua waktu) tak tampak, udara
telah
melindungi kita dari terik sinar matahari danmenyediakan kita berbagai campuran gas
yang
membuat kehidupan di bumidapat tumbuh kembang dan.
2. Sumber kehidupan mahluk hidup.
3. Pengembangan : Pengembangan siswa agar menjadi berprestasi denganmengetahui
sumber
daya udara bertujuan untuk setiap siswa mempunyaipribadi yang berprilaku baik;
4. Perbaikan : menambah daya pikir tentang suatu ilmu pengetahuan khususnyayang
lebih
bermartabat; dan
5. Penyaringan : untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya asing dengan
mengembangkan manfaat sumber daya udara.
a. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan
batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
b. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang
terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar
dan berkerikil.
c. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang
mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok
untuk lahan pertanian.
d. Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan
dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
e. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan
gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah
vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
f. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur
hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan
yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
g. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari
pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah
dan Jawa Timur.
h. Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam
yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa
Kalimantan, Papua dan Sumatera.
4.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik
sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam
Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di udara.
Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok
besar yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui.
4.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaannya seperti yang diharapkan oleh
karena itu kritik dan saran baik itu dari bapak/Ibu Guru maupun rekan siswa/i yang
bersifat konstruktif sangat diharapkan guna memperbaiki penulisan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Padilah, Sahrul.Sumber Daya Air Tanah dan Udara.9 September 2009 http://www.sli
deshare.net/abidingpg/sumber-daya-air.html.