DOSEN PENGAMPU :
EDDY NASHRULLAH, S.T., M.T.
NIP. 199107082022031005
DISUSUN OLEH :
JOAN ANTHONI FERNANDA 2110811110004
SITI KHOLISAH 2110811120014
MUHAMMAD ANDRIAN 2110811310046
EDWIN C.SIGIRO 2110811210026
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah berjudul "Optimasi pada Pengembangan Sumber Daya Air dalam
Pengendalian Banjir dan Kekeringan"ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Sumber Daya Air.
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya optimasi dalam
pengembangan sumber daya air sebagai upaya dalam mengendalikan banjir dan
kekeringan. Kami akan membahas konsep-konsep dasar mengenai optimasi sumber
daya air, termasuk pemodelan matematika, algoritma, dan teknik yang dapat digunakan
dalam merencanakan dan mengelola sumber daya air secara efisien.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi
pembaca, terutama bagi mereka yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya air dan
penanggulangan banjir serta kekeringan. Kami juga berharap bahwa makalah ini dapat
mendorong upaya lebih lanjut dalam penelitian dan pengembangan di bidang ini,
sehingga kita dapat mencapai keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya air dan
mengurangi dampak negatif dari banjir dan kekeringan.
Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat dan dapat menjadi sumber inspirasi dalam upaya kita bersama dalam
menghadapi tantangan pengendalian banjir dan kekeringan.
KELOMPOK 4
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan DAS pada prinsipnya adalah pengaturan tata guna lahan atau
optimalisasi penggunaan lahan untuk berbagai kepentingan secara rasional serta
praktek lainnya yang ramah lingkungan sehingga dapat dinilai dengan indikator kunci
(ultimate indicator) kuantitas, kualitas dan kontinuitas aliran sungai pada titik
pengeluaran (outlet) DAS. Jadi salah satu karakteristik suatu DAS adalah adanya
keterkaitan biofisik antara daerah hulu dengan daerah hilir melalui daur hidrologi
(Dephut, 2008). Besarnya fluktuasi debit sungai dan sedimentasi merupakan cerminan
dari pola penggunaan lahan dan kondisi fisik lingkungan yakni besarnya curah hujan,
luas daerah pengaliran (luas DAS), koefisien bentuk sungai dan sebagainya.
(Susetyaningsih.2012).
1. Penurunan kualitas DAS bagian hulu karena adanya perubahan penataan lahan
yang mengakibatkan erosi dan koefisien aliran air menjadi tinggi.
2. Urbanisasi yang mengurangi daerah penyerapan air dan meningkatkan koefisien
aliran air.
3. Intensitas curah hujan yang besar.
4. Pengurangan daerah tampungan, seperti kerusakan situ, danau dll.
5. Bangunan pengendali banjir tidak memadai akibat pemeliharaan yang buruk.
6. Kapasitas alir dan tampung sungai menurun akibat sedimentasi dan sampah.
7. Infrastruktur pada badan air akan menurunkan kapasitas alir sungai.
Air sendiri terdapat beberapa jenis, ada air hujan, air sungai, air laut dan air
tanah. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang
keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas
serta pemulihannya sulit dilakukan.
Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang
sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku
air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri.
Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ±
70%.
PEMBAHASAN
Penyebab / Sumber banjir yang terjadi pada suatu wilayah disebabkan oleh
hal - hal sebagai berikut :
1. Berkurangnya kapasitas tampungan sungai akibat pendangkalan. Banjir terjadi
karena berkurangnya luas profil pengaliran sungai akibat sudah sangat
dangkalnya dasarsungai oleh pengendapan bahan-bahan padat yang terbawa oleh
air yang berasal dari erosi, longsorantebing sungai, bahan- bahan letusan gunung,
sampah, bangunan-bangunan ilegal di sekitar sungai, danpengaruh lainnya.
2. Penyempitan alur sungai Selain pendangkalan karena sampah, alur sungai juga
banyak mengalami penyempitan akibat bangunanilegal seperti rumah-rumah
penduduk, maupun bangunan-bangunan silang yang dibuat tanpamemperhatikan
kaidah hidraulika aliran sungai (A. Suhud, 2004 : 83 - 84).Bangunan silang yang
terdapat di Kota Bandung, Khususnya di Kawasan Gedebage antara lain berupa
jembatan jalan raya, jembatan kereta api, jembatan utilitas (PDAM, PLN, gas, &
Telkom) memiliki gelagaryang menyentuh permukaan air sungai dan kurang
memperhatikan prediksi banjir sehingga dapatmengganggu aliran terutama pada
saat debit aliran sungai tinggi.
3. Kegiatan investasi di wilayah resapan (hulu DAS). Meningkatnya investasi
berupa pembangunan pada berbagai segmen DAS karena kebutuhan akan
lahanbaru (pemukiman, dan fasilitas publik) juga disinyalir merupakan penyebab
banjir.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Alokasi air merupakan rangkaian tindakan yang diperlukan untuk mengatur
jatah/kuota jumlah dan mutu air yang sesuai dengan hak yang dijamin oleh negara.
Alokasi air yang efektif memerlukan pendekatan kebijakan dan peraturan, strategi
pengelolaan, dan kapasitas kelembagaan. Untuk mengoptimalkan alokasi air di
perlukan kesadaran dari masyarakat.
Dalam mencegah terjadinya kekeringan perlu dilakukan Koordinasi antar
instansi terkait yang merupakan goal keberhasilan penyelenggaraan, penyediaan dan
pengalokasian air. Pengelola SDA harus mampu mengelola kegiatan ini baik di
lingkungan intern maupun ekstern sehingga tercipta penyelenggaraan kegiatan yang
dapat memenuhi kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan dapat
diterima oleh para pengguna air dengan tetap mengutamakan azas musyawarah
mufakat.
Penyebab atau sumber banjir yang terjadi pada suatu wilayah disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu berkurangnya kapasitas tampungan sungai, penyempitan alur
sungai, dan kegiatan investasi di wilayah resapan (hulu DAS).
4.2. Saran
Sutrisno, N., & Hamdani, A. (2019). Optimalisasi pemanfaatan sumber daya air untuk
meningkatkan produksi pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan, 13(2), 73-88.