Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Pengelolaan Sumber Daya Air”

Disusun Oleh
Muhammad Abdul Wahab Pelu
201874095 (A)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan
hidup manusia, disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka
meningkatkan taraf hidup manusia di bumi, bukan hanya manusia tetapi air
merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup baik
seperti hewan dan tumbuhan. Dapat dipastikan bahwa kehidupan mahluk di bumi ini
memerlukan air untuk kelangsungan hidupnya bahkan dikehidupan masa kini ,
sekarang hingga masa yang akan datang air akan selalu menjadi kebutuhan pokok
dalam kehidupan.
Sumber daya Air adalah sumber daya berupa air yang potensial atau sangat
penting dalam kehidupan. Kegunaan air dalam kehidupan manusia tentunya meliputi
berbagai penggunaan bidang diantaranya bidang pertanian, industri, rumah
tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh
manusia membutuhkan air tawar dan lain sebagainya.
Air adalah sumber daya yang terbarukan atau terbatas seiring dengan
peningkatan permintaan suplai air yang diselingi dengan pertumbuhan penduduk ,
pembangunan,permasalahan ekosistem dan faktor-faktor lainnya menjadikan air
sangat dibutuhkan. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia
dan populasi dunia terus meningkat yang mengakibatkan peningkatan permintaan
terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam mempertahankan air
untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, terutama sejak dunia telah kehilangan
lebih dari setengah lahan basah bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya.
Untuk itulah air sangat berfungsi dan berperan dalam kehidupan makhluk
hidup di bumi ini. Penting bagi kita selaku manusia yang diciptakan Tuhan dengan
akal dan budi pekerti ini agar tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang
kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan Pengelolaan Sumber
daya Air yang baik dimana dengan menjadikan kehidupan lebih baik dan juga
pembangunan yang terus di lakukan seiring peningkatan taraf kehidupan manusia
untuk menuju kesejahteraan kehidupan yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah

Sebagaimana latar belakang diatas penulis mengambil rumusan sebagai berikut

1. Apa itu Pengelolaan Sumber daya Air ?


2. Bagaimana bentuk Pola dan Rencana untuk Pengelolaan Sumber Daya Air ?
3. Apa saja Permasalahan pokok dalam Pengelolaan Sumber daya Air ?
4. Kenapa Pengelolaan Sumber daya Air dalam keterkaitannya dengan
Pembangunan daerah begitu penting khususnya dalam Perencanaan Wilayah ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan uraian masalah diatas maka penulis menentukan tujuan penulisan


sebagai berikut
1. Menambah wawasan terkait Pengelolaan Sumber daya Air
2. Mengetahui Bentuk Pola dan Rencana Untuk Pengelolaan Sumber daya Air ?
3. Menganalisa permasalahan pokok dalam Pengelolaan Sumber daya air
4. Memahami pentingnya Pengelolaan Sumber daya Air dalam keterkaitanya dengan
pembangunan khususnya dalam disiplin ilmu Perencanaan Wilayah & Kota .
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Sumber daya Air

Menurut Undang-Undang No. 7/2004 tentang Sumber daya Air, pengelolaan


sumberdaya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber
daya air, dan pengendalian daya rusak air. Konservasi sumber daya air meliputi upaya
memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air
agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
Pendayagunaan sumberdaya air meliputi upaya penatagunaan, penyediaan,
penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal agar
berhasil guna dan berdaya guna. Pengendalian daya rusak air meliputi upaya untuk
mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang
disebabkan oleh daya rusak air. Pengelola sumberdaya air adalah institusi yang diberi
wewenang untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air.

 Visi dan Misi Pengelolaan Sumber daya Air

Pengelolaan sumber daya air antara lain harus menetapkan terwujudnya kemanfaatan
sumber daya air bagi kesejahteraan seluruh rakyat. Dengan visi tersebut, maka misi
pengelolaan sumber daya air adalah sebagai berikut:

a) Konservasi atau perlindungan sumber daya air


b) Pendayagunaan sumber daya air yang meliputi upaya penatagunaan,
penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan.
c) Pengendalian dan penanggulangan daya rusak air
d) Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta dan pemerintah
e) Peningkatan ketersediaan dan keterbukaan data dan informasi sumber daya air
termasuk sistem prasarana dan sarananya.

Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam yang utama baik untuk
kehidupan flora, fauna, dan manusia di muka bumi maupun untuk kebutuhan
manusia dalam memenuhi kebutuhan berbagai sektor kehidupan. Sebagai sumber
daya alam, jumlah ketersediaannya terbatas maka perlu dikelola dengan baik agar
yang membutuhkan air dapat mendapatkan akses yang sama. Selain keberadaan
air di bumi terbatas, sebenarnya penyebarannya di muka bumi ini juga tidak
merata baik tidak merata dari segi lokasi atau spasial maupun dipandang dari segi
temporal atau penyebaran waktu selama satu tahun juga tidak merata.. Untuk itu
pengelolaan sumber daya air merupakan salah satu tindakan penting untuk
mengatasi keterbatasan sumber daya air dan peningkatan taraf kehidupan manusia
ataupun makhluk hidup lainnya , serta konservasi sumber daya alam.

 Pengelolaan Sumber Daya Air secara Terpadu

Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDAT) adalah proses yang ditujukan
untuk meningkatkan pengembangan dan pengelolaan air, lahan dan sumber daya
terkait secara terkoordinasi demi tercapainya kesejahteraan ekonomi dan sosial
yang maksimum dengan cara yang adil dan secara mutlak mempertahankan
keberlanjutan ekosistem yang vital.Pengelolaan SDA Terpadu (menurut wacana
Global) adalah Proses Pengelolaan SDA yang memadukan antara sumber daya air
dengan sumber daya terkait lainnya antar sektor, antar wilayah secara
berkelanjutan tanpa harus mengorbankan lingkungan dan diselenggarakan dengan
pendekatan partisipatif.

Pengelolaan Sumber Daya air yang terpadu (sesuai UU 7/2004) diselenggarakan


secara menyeluruh (perencanaan, pelaksanaan, monitor dan evaluasi, konstruksi,
pendayagunaan, pengendalian), terpadu (stakeholder, antar sektor, wilayah) dan
berwawasan lingkungan hidup (keseimbangan ekosistem dan daya dukung
lingkungan) dengan tujuan mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan (antar generasi) untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Effective
Water Governance adalah tata penyelenggaraan pengelolaan sumber daya air yang
efektif, efisien, adil dan berkelanjutan baik dalam aspek sosial, lingkungan maupun
ekonomi serta diselenggarakan dengan pendekatan partisipatif.

B. Pola Pengelolaan Sumber Daya Air


Untuk melaksanakan visi dan misi pengelolaan sumberdaya air tersebut perlu
disusun suatu Pola Pengelolaan Sumber daya Air agar semua kegiatan mempunyai
satu pedoman dan arahan sesuai dengan yang ditetapkan dalam visi dan misi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sumberdaya Air, pasal 1 ayat (8), menyebutkan bahwa pola pengelolaan sumber
daya air adalah kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan, memantau,
dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber
daya air, dan pengendalian daya rusak air, sehingga pola pengelolaan sumber daya
air diselenggarakan berdasarkan beberapa kaidah sebagai berikut:

a. Pengelolaan sumber daya air didasarkan pada kaidah satu sungai, satu rencana
induk, dan satu manajemen terkoordinasi dengan menggunakan pendekatan
wilayah sungai sebagai kesatuan wilayah pengelolaan.

b. Untuk terselenggaranya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan maka


upaya pendayagunaan sumber daya air harus diimbangi dengan upaya konservasi
yang memadai.

c. Proses penyusunan rencana induk diselenggarakan melalui pelibatan peran


seluas-luasnya semua unsur pihak yang berkepentingan.

d. Penetapan kebijakan operasional pengelolaan sumber daya air diselenggarakan


secara demokratis dengan pelibatan semua yang berkepentingan dalam wadah
koordinasi berdasarkan asas, yaitu keseimbangan antara fungsi sosial dan ekonomi,
kemanfaatan umum, keadilan, keterpaduan, kemandirian, keterbukaan, dan
akuntabilitas publik.

e. Implementasi kebijakan dilaksanakan oleh badan pengelola yang mandiri,


profesional, dan akuntabel.

f. Masyarakat dan semua unsur pihak yang berkepentingan dilibatkan dalam


keseluruhan proses perencanaan, pengambilan keputusan kebijakan pengelolaan,
dan pelaksanaan pembangunan.

g. Biaya pengelolaan sumber daya air ditanggung bersama oleh penerima manfaat
melalui penerapan prinsip pembayaran penggunaan air dan prinsip pembayaran
polusi atas dasar sistem subsidi silang menurut norma kelayakan umum.
h. Reformasi kebijakan sumber daya air mencakup kebijakan sumber daya air (non
irigasi) dan kebijakan irigasi.

 Tahapan Tahapan dalam Pola dan Rencana Pengelolaan Sumber Daya


Air

Tahap Persiapan Tahap persiapan penyusunan rancangan pola pengelolaan sumber


daya air pada wilayah sungai meliputi:

 Tujuan Utama dalam Pola dan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air

Adapun tujuan utama dalam pola dan rencana pengelolaan sumber daya air
adalah untuk keamanan dan ketahanan sumber daya air itu sendiri. Ketahanan air
(water security) adalah ketersediaan baik kuantitas maupun kualitas air untuk
kehidupan, kesehatan, dan untuk keberlanjutan ekosistem itu sendiri. Ketersediaan air
yang memadai baik kuantitas dan kualitasnya dapat mendukung ketahanan pangan
dan ketahanan energi serta selaku sumber daya yang terbatas air dapat dimanfaatkan
dalam kebutuhan dalam peningkatan taraf hidup manusia di tiap tiap bidang maupun
dalam secara keberlanjutan . Untuk mencapai tujuan water security, food security,
hingga energy security, maka pengembangan sumber daya manusia mutlak diperlukan
untuk peningkatan kapasitas teknisnya.

C. Permasalahan Pokok dalam Pengelolaan Sumber Daya Air

Terdapat 3 (tiga) permasalahan pokok yang dapat dirasakan sedemikian sehingga PSDA
diperlukan adalah :
a. Masalah Umum
Masalah umum ini mencakup :
1. Krisis Air
a) Pertumbuhan penduduk, over eksploitasi
b) Air terlalu banyak, terlalu sedikit, dan terlalu kotor
2. Krisis Perilaku
c) Pencemaran
d) Kerusakan ekosistem
3. Krisis Penyelenggaraan Pengelolaan
e) Sektoral, top down, tidak terlegitimasi
f) Biaya pengelolaan ditanggung pemerintah
b. Masalah Aktual
1. Ketahanan Pangan
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap
saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia,
sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945.

Ketahanan pangan adalah “Kondisi terpenuhinya pangan bagi Negara sampai


dengan perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup (jumlah
dan mutunya), aman, beragam dan lain sebagainya. Untuk dapat hidup sehat, aktif
dan produktif secara berkelanjutan, karena pangan mempunyai arti dan peran yang
sangat penting dan kalau terjadi kekurangan akan dapat menimbulkan gejolak sosial
dan politik, maka di dalam kebijaksanaannya Pemerintah harus dapat
mengakomodasikan dan menyeimbangkan antara aspek produksi dan permintaan.
2. Pelayanan Air Bersih
Mengacu pada perhitungan WHO (2010), kebutuhan air adalah 20 liter per individu
per hari. Dengan asumsi pada akhir tahun 2014 penduduk Indonesia 252 juta, maka
per hari jumlah air yang dikonsumsi oleh penduduk Indonesia adalah 7,56 mili liter;
bahkan dalam 10 tahun berikutnya di mana penduduk diprediksi sebesar 285 juta,
maka jumlah air yang dikonsumsi per hari menjadi 8,55 mili liter.

Sesuai sasaran program dalam Milenium Development Goal (MDG) pada tahun
2015 ditargetkan 68,87 % penduduk di Indonesia akan memperoleh layanan air
bersih, namun kenyataannya pada akhir tahun 2013 baru sekitar separuh dari
penduduk Indonesia (57,25%) atau sekitar 36,7 juta kepala keluarga yang
mendapatkan akses layanan air minum .

3. Banjir
Banjir merupakan fenomena alam ketika sungai tersebut tidak dapat menampung
limpahan air hujan karena proses infiltrasi mengalami penurunan. Gejala banjir yang
terasa semakin sering frekuensinya serta membesar dimensinya disebabkan karena
degradasi Daerah Aliran Sungai yang menurunkan kapasitas infiltrasi dan
meningkatnya koefisien aliran permukaan.
Banjir tidak hanya terjadi di wilayah Indonesia, tetapi juga merambah ke Negara-
negara Asia (India, Tiongkok dan lain-lain), Australia serta di Eropa dan bahkan
akhir-akhir ini juga meluas di Amerika Serikat (Texas) akibat Tipon Harvey yang
menyebabkan hujan yang sangat besar (131,78 sentimeter)

4. Pencemaran
Berbagai pencemaran lingkungan saat ini melanda di muka bumi akibat dari
bertambahnya industri di mana banyak pabrik yang dibangun dan menyebabkan
berbagai jenis polusi.

Pencemaran air adalah perubahan zat atau kandungan di dalam air baik itu air yang
ada di sungai, danau ataupun air di lautan luas bahkan saat ini juga sudah terdapat
pencemaran pada air tanah. Dari pengamatan ternyata penyebab pencemaran air ini
lebih banyak diakibatkan oleh ulah manusia.

5. Degradasi DAS
Dengan adanya pertambahan penduduk memerlukan lahan baik untuk kegiatan
pertanian, perumahan, industri dan lain-lain yang akan menyebabkan perubahan
penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan yang paling besar pengaruhnya
terhadap kelestarian sumber daya air adalah perubahan dari kawasan hutan ke
penggunaan lainnya seperti pertanian, perumahan, ataupun industri.

Apabila kegiatan tersebut tidak segera dikelola dengan baik, maka akan
menyebabkan kelebihan air pada saat musim hujan dan kekeringan pada musim
kemarau. Akibat tekanan yang berlebihan pada daerah aliran sungai bagian hulu ini,
luas daerah kritis di 282 DAS mencapai 6,9 juta hektar, sedangkan areal yang sangat
kritis mencapai 23,3 juta hektar. Walaupun Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan telah membuat program gerakan rehabilitasi lahan, Kementerian
Pertanian sudah melakukan bimbingan kepada masyarakat tentang penanaman lahan
dan Kementerian PUPR sudah membuat kebijakan pengendalian banjir, usaha-usaha
tersebut belum memberikan hasil seperti yang diharapkan.bukan saja hal hal itu
bahkan bicara tentang degradasi lahan maka juga tidak akan jauh pembahasannya
juga terkait daerah resapan air. Perubahan pola penggunaan lahan ini memberi
dampak pada pengurangan kapasitas resapan, dan akibat nya dapat menimbulkan
banjir , longsor, dan dampak negative lainnya.

D. Pengelolaan Sumber daya Air dalam Keterkaitannya dalam


Perencanaan Wilayah & Kota

Tentunya bentuk Pengelolaan Sumber Daya Air merupakan hal penting di dalam
Konteks Perencanaan Wilayah & Kota . Pemerintah baru-baru ini menerbitkan
Perpres No 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (sustainable development goals). Dalam Perpres itu disebutkan bahwa
pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi
masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial
bermasyarakat, dan menjaga kualitas lingkungan hidup. Dimana Air merupakan salah
satu Sumber daya alam yang terbatas yang tidak diperbaharui dan sangat penting
dalam peningkatan taraf kehidupan manusia dan makhluk hidup disekitarnya tentunya
dalam pembangunan berkelanjutan yang merupakan hal penting dalam perencanaan
wilayah dan kota untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan melihat
permasalahan permasalahan diatas air adalah hal urgent maka tentunya dibutuhkan
suatu tahapan perencanaan , bentuk pengelolaan dalam mencapai tujuan dalam
pendayagunaan air. Bicara terkait Pengelollan Sumber daya Air yang di dalamnya ada
Distribusi Air , penyediaan Air bersih , Manajemen Sumber daya Air, Pertimbangan
Pertimbangan pengelolaan sumber dayaAir, DAS,daya rusak Air , siklus Hidrologi,
kualitas & Kuantitas Air Daerah Resapan Air , dan lain sebagainya itu merupakan
unsur penting yang mengarah kepada Merencanakan Pembangunan suatu Wilayah
ataupun Perkotaan . Untuk itu sangat penting bagi seorang perencana wilayah untuk
mengetahui pengelolaan sumber daya air.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam yang vital baik untuk
kehidupan flora, fauna, dan manusia di muka bumi maupun untuk kebutuhan manusia
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di berbagai sektor kehidupan. Sebagai sumber
daya alam maka kegiatan pengelolaan sumber daya air menjadi penting agar yang
membutuhkan air dapat mendapatkan akses yang sama baik dalam memenuhi
kebutuhan pokoknya untuk air minum dan sanitasi, maupun untuk memenuhi
kebutuhan penghidupannya sebagai petani untuk mengairi tanamannya serta untuk
memproduksi berbagai produk seperti deterjen, kain, dan produk lainnya yang proses
produksinya memerlukan air. Oleh karena banyak yang membutuhkan air maka bukan
tidak mungkin air di muka bumi ini akan tidak mencukupi karena keberadaannya
terbatas. Untuk itu diperlukan bentuk pemanfaatan sumber daya air dengan baik dan
konservatif . maka dari itu Pengelolaan Sumber daya Air diperlukan dalam
memanajemen Sumber daya Air untuk mengatasi permasalahan permasalahan yang
ada terkait Pendayagunaan Sumber daya Air yang menjadi tantangan dalam
kehidupan kita selaku manusia dan juga bagaimana Implementasi nya dalam
Perencanaan Wilayah dan Kota melalui Pengelolaan Sumber daya Air di dalamnya
Pola dan rencana Pengelolaan Sumber daya Air yang implementasi nya mengarah
kepada Kesejahteraan Masyarakat dan peningkatan Kualitas Hidup Manusia dan
lingkungannya . (Muhammad Abdul Wahab Pelu 201874095)

Anda mungkin juga menyukai