PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan
kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkunganya dimana terjadi antar hubungan (Wikipedia,
2018b). Disini tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga
segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam system itu serta energi yang menjadi
sumber kekuatan. Untuk mendapatkan energy dan materi yang diperlukan untuk hidupnya semua
komonitas bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen memelukan energy,
cahaya, oksigen, air dan garam –garam yang semuaya diambil dari lingkungan abiotik. Ada
bermacam-macam jenis ekosistem, mulai dari ekosistem air, darat, maupun buatan diantaranya
ekosistem laut, pantai, sungan, hutan, mangrupe, gunung dan lain lain Salah satu ekosistem darat
adalah Ekosistem Padang Pasir atau yang biasa disebut gurun (Tya, 2017).
Gurun adalah suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari
250mm/tahun, suhu sangat tinggi di siang hari dan sangat rendah di malam hari, dan kelembapan
udara rendah. Padahal tidak semua gurun panas, ada juga gurun yang sangat dingin pada musim
dingin sampai 12° C yaitu Gurun Gobi di wilayah Asia (Wikipedia, 2018a).
Bioma gurun ini sangat mudah dikenali. Ciri-cirnya adalah suhu udara yang panas di siang
hari, tanah yang gersang dan tidak subur, curah hujan sangat rendah, perbedaan suhu antara
malam dan siang hari sangat signifikan (siang panas, sedangkan malam hari sangat dingin).
Ekosistem ini banyak kita temui di benua Afrika (Fatma, 2018).
Tentunya kebanyakan orang akan berpikir bahwa tidak mungkin ada kehidupan dengan
kondisi gurun yang seperti itu. Kalaupun ada tentunya hanya flora dan fauna yang mampu
bertahan dengan temperature yang sangat panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari
seperti, kaktus dan unta. Nah hal inilah yang memlatar belakangi kami untuk membuat makalah
tentang Bioma Gurun beserta ragam makhluk yang ada di dalamnya.
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui keanekaragaman yang ada pada
bioma gurun.
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah nya sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan gurun?
2. Bagaimana ciri-ciri gurun?
3. Bagaimana proses terjadinya gurun?
4. Apa saja jenis-jenis gurun dan persebarannya ?
5. Apa saja komponen abiotik dan biotik dalam gurun?
6. Bagaimana fungsi gurun terhadap kehidupan?
7. Apa manfaat dan dampak gurun bagi kehidupan?
8. Bagaimana dampak gurun apabila di eksploitasi secara besar-besaran?
C. Tujuan Makalah
1. Tujuan dibuatanya makalah tentang ekosistem gurun pasir:
2. Mengetahui lebih jelas apa yang dimaksud tentang ekosistem pada gurun pasir beserta makhluk
hidupnya.
3. Memahami karakteristik gurun dan jenis ekositemnya.
4. Mengetahui bagaimana mahluk hidup berinteraksi di gurun pasir.
D. Manfaat
Dengan terselesaikannya makalah ini, diharapkan kepada para pembaca bisa
bermanfaat untuk:memperoleh sekaligus menyerap informasi,mengenai seluk beluk ekosistem
gurun beserta keanekaragaman yang berada di ekosistem gurun tersebut.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gurun
Gurun diartikan sebagai padang luas yg tandus, atau padang pasir (KBBI, 2014). Dalam
pengertian lain gurun yaitu suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari
250 mm/tahun, sifat udaranya kering dan hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun
disebut juga daratan kering, karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu
wilayah. Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan
temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat dingin pada malam
hari. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir dan permukaan
berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun. Bukit pasir disebut juga erg (Wikipedia,
2018c).
2.2.2 Iklim
Iklim di gurun luar biasa ekstrim, kalau panas sangat panas sekali dan kalau dingin luar biasa
dingin. Ada beberapa musim di Kuwait yaitu Panas (32 – 40° C – sekitar Jun-Jul), Panas Sekali
(41 – 50° C – sekitar Jul – Aug – Sep), Dingin (8 – 20° C – sekitar Nop). Ciri – cirinya:
a. Iklim panas dan kering sepanjang tahun
b. Penternakan nomad dijalankan
c. Penduduk hidup berpindah-randah untuk nencari sumber air
d. Hujan tahunan kurang daripada 250 mm
e. Suhu harian sangat tinggi, yaitu antara 22°C hingga 32°C (Fatma, 2018).
Selain itu, Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang pertama berdasarkan curah
hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya.
a. Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran organisme karena pengaruhnya
pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian organisme untuk mengatur suhu tubuhnya
secara cepat. Suhu internal suatu organisme sesungguhnya dipengaruhi oleh pertukaran panas
dengan lingkungannya da sebagian besar organism tidak dapat mempertahakan suhu tubuhnya
lebih tinggi beberapa derajat diatas atau dibawah suhu lingkungan, salah satu tumbuhan yang
hidup pada suhu ekstrim adalah kaktus.
Struktur fisik, pH dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran
tumbuhan dan hewan yang memakannya. Sehingga menjadi salah satu penyebab timbulnya poa
mengelompok pada area tertentu yang acak pada ekosistem teristrial yang sering kita
lihat (Sugeng, 2018).
c. Angin
Angin memperkuat suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan hilangnya
panas melalui penguapan dan konveksi. Angin juga menyebabkan hilangnya air di organisme
dengan cara meningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan (Tya,
2017).
d. Air
Sifat sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya, air sangat penting
bagi lingkungannya tetapi ketersediaannya bervariasi secara dramatis diberbagai habitat
1. Produsen
Semua organisme berhijau daun ( berklorofil ) tergolong produsen, karena memiliki
klorofil, produsen mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik dengan pertolongan
cahaya. Zat organik yang diperluka adalah CO₂ dan H₂O yang akan diubah menjadi zat organi k,
yaitu gula ( C ₆H₁₂O₆ ) yang selanjutnya diubah menjadi amilum ( Pati ). Dengan proses
sebagai berikut :
6CO₂ + 6H₂O Cahaya C ₆H₁₂O₆ + 6 O₂
Kloropil
(Abdillah, 2017).
Karena mampu memproduki makana sendiri tumbuhan sebagai produsen sehingga produsen
pada ekosistem gurun pasir yaitu
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae. Kaktus
dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang
kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk
mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan
dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri
sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada
waktu yang lama tanpa air.
Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh subur di lahan tandus
dan kekurangan air. Ini lah hal unik dari kaktus. Kaktus adaptasinya tinggi. Kemudian, batang
kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu
menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup
tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Makanya, di gurun-
gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk
mencari sumber air .
Flora Lainnya
Hampir tidak ada tumbuhan tingkat tinggi yang mampu bertahan. Tumbuhan yang tumbuh
adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering
(tumbuhan xerofit). Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang.
Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang berfungsi untuk
mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan
spons (Wikipedia, 2018c).
2. Konsumen
Konsumen pada ekosistem padang pasir yaitu makhluk hidup yang tidak bisa / mampu
meproduksi makanan nya sendiri karena zat organik yang diperlukan berasal dari produsen atau
hewan lain. Herbivor merupaka hewan pemakan tumbuhan pada padang pasir hewan herbivore
yaitu Unta sedangkan hewan Karnivoran yaitu hewan pemakan danging pada gurun pasir yaitu
Srigala Gurun, ular, kadal dan lain – lain (Sugeng, 2018).
Unta atau Onta adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus (satu berpunuk
tunggal – Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda – Camelus bactrianus) yang hidup
ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup
unta adalah antara 30 sampai 50 tahun. Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak
kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang
memiliki nilai nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan
sebagai hewan pekerja .
Ular
Ular berbisa gurun (Cerastes vipera) hidup di bawah pasir. Ular berbisa ini masuk ke dalam
pasir dengan menggeliat bergoyang-goyang menyamping. Ular ini menggerakkan ekornya dari
kiri ke kanan dengan sangat cepat. Gerakan ini lalu meliputi seluruh tubuhnya dalam tiga
pelintir. Akhirnya sekujur tubuh ular terkubur sepenuhnya, kecuali satu atau kedua matanya saja.
Dengan cara ini, ular berbaring sambil menunggu, memburu mangsanya. Tetapi strategi seperti
ini dapat menimbulkan risiko bagi mata ular, karena mata ini tetap berada di luar, di tempat yang
dapat didera oleh badai pasir secara tiba-tiba. Namun, karena mata ular dirancang khusus, risiko
tersebut terhapus seluruhnya. Mata ular berbisa ini terlindung dari gangguan pasir karena
memiliki “kaca mata” luar yang terbuat dari sisik yang tembus pandang .
Serigala Gurun
Penghuni gurun yang lain, yaitu serigala gurun bewarna krem, jenis serigala terkecil, memiliki
telinga yang sangat besar. Serigala ini hidup di gurun berpasir di Afrika dan Arab. Telinganya
yang lebar tidak hanya membantu menentukan tempat mangsanya berada, tetapi juga berfungsi
untuk mencegah panas berlebihan dan membuat hewan ini tetap sejuk .
Kadal
Kadal bermoncong-sekop, yang tinggal di gurun, bergerak seperti menari di pasir untuk
mendinginkan ekor dan kakinya. Kemudian, dengan bertumpu pada ekornya, kadal ini
bergantian mengangkat satu kaki belakang dan satu kaki depan. Setelah beberapa detik, kakinya
berganti posisi. Kadal ini seolah berenang di bukit pasir dengan dukungan bentuk tubuh dan
hidungnya yang aerodinamis, dan telapak kakinya yang besar memungkinkan kadal berlari di
pasir dengan sangat cepat .
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gurun diartikan sebagai padang luas yang tandus, atau padang pasir.gurun (KBBI, 2014), juga
merupakan suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250
mm/tahun,sifat udaranya kering dan hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun
disebut juga daratan kering, karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu
wilayah. Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan
temperatur yang dapat melebihi 55 0 C pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari. Ciri
atau karakteristik dari ekosistem gurun dapat dilihat dari posisi geografisnya, iklim, curah hujan
dan cuacanya (Wikipedia, 2018c).
Di daerah gurun banyak pula hewan ataupun tumbuhan yang bisa bertahan hidup di daerah
tersebut, diantaranya Unta atau Onta, Ular, serigala gurun, Kadal, Katak gurun, kaktus, dan flora
lainnya .
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami yaitu ekosistem
yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian besar gurun terletak di kedua
sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah tropis.Gurun dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, yaitu yang pertama berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang
kedua berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya .
3.2 Saran
Bagi para pembaca terutama mahasiswa hendaknya banyak mengetahui tentang ekosistem gurun
karena dalam ilmu pengetahuan lingkungan, gurun juga memiliki peran penting. Selain itu juga
perlu meningkatkan pengetahuan dalam ilmu yang lainnya sehingga kita tidak hanya mengetahui
satu pengetahuan saja, sehingga dengan belajar kita bisa mengeksplor beragam ilmu pengetahuan
demi mengembangkan pengetahuan menuju hidup yang lebih baik.