uadaranya akan terasa semikn dingin. Oleh karena itulah maka dataran
tinggi ini sangat prospek dijadikan sebagai tempat berwisata.
2. Pertanian dibuat terasering
Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah area
pertaniannya dibuat terasering. Terasering merupakan tanah yang dibuat
menyerupai tangga untuk mencegah terjadinya erosi. Terasering
merupakan ciri khas yang mudah sekali untuk mengenali apakah suatu
daerah termasuk dalam dataran tinggi ataukah tidak. Terasering ini
seringkali kita temui di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Barat.
Terasering ini bibentuk agar tanah yang miring tidak mudah terkena
erosi, sehingga pertanian bisa tetap terjaga dan tidak rusak.
3. Amplitido suhu harian dan tahunan besar
Ciri- ciri selanjutnya yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah
memiliki amplitudo suhu harian dan juga suhu tahunan besar. Inilah salah
satu yang dimiliki oleh dataran tinggi sebagai salah satu bentuk muka
Bumi yang ada di Indonesia.
4. Udara kering
Ciri dari dataran tinggi yang selanjutnya adalah memiliki udara
yang kering. Meski mempunyai iklim sejuk karena berada di ketinggian,
namun dataran tinggi justru mempunyai udara yang kering dan lebih
kering daripada udara- udara yang lainnya yang berada di dataran yang
tidak tinggi.
5. Lengas atau kelembaban udara nisbi sangat rendah
Ciri yang selanjutnya yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah
memiliki kelembaban udara niisbi yang sangat rendah apabila
dibandingkan dengan daerah yang bukan dataran tinggi.
6. Jarang terjadi hujan
Ciri yang selanjutnya yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah
jarang terjadi turun hujan. Adapun di awal sudah disampaikan
bahwasannya dataran tinggi mempunyai iklim yang sejuk dan tentu
terasa lebih dingin daripada daerah yang disekitarnya. Namun meski
demikian, dataran tinggi ini justru jarang turun hujan. Lebih mudah atau
sering turun hujan bagi daerah- daerah yang memiliki ketinggian lebih
rendah daripada daerah yang berada di dataran tinggi sendiri. Oleh
karena itulah, pertanian yang ada di dataran tinggi mempunyai pengairan
yang cukup meski pada musim hujan. Jika biasanya pada musim
penghujan di dataran rendah banyak terjadi banjir hingga menggenangi
area persawahan, namun hal ini jarang bahkan tidak kita lihat terjadi di
dataran tinggi. Hal ini karena curah hujan yang tetap terkontrol di dataran
tinggi meski sedang musim penghujan.[3]
C. Jenis-Jenis Dataran Tinggi
Dataran tinggi merupakan suatu daerah atau kawasan atau area yang
mempunyai ketinggian lebih daripada kawasan yang ada di sekitarnya.
Pengertian tersebut sudah dapat mewakili bagaimana dataran tinggi tersebut.
Namun tahukah Anda bahwa teryata dataran tinggi ini dapat dibagi menjadi
beberapa jenis? Setidaknya ada dua macam atau jenis dari dataran tinggi ini.
Adapun beberapa jenis dari dataran tinggi ini antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Dataran tinggi terpotong (Dissected Plateaus)
Jenis dari dataran tinggi yang pertama adalah dataran tinggi
terpotong. Dataran tinggi terpotong ini merupakan dataran tinggi yang
dibentuk sebagai akibat dari gerakan ke atas yang terdapat pada kerak
Bumi. Pergerakan ke atas ini disebabkan karena tumbukan lambat
lempeng- lempeng tektonik. Contoh dataran tinggi terpotong ini adalah
Dataran Tinggi Colorado di Amerika Serikat bagian barat. Dataran tinggi
ini telah meningkat sekitar 0,03 cm atau 0,01 inchi per tahun dan telah
terjadi lebih dari 10 juta tahun.
2. Dataran tinggi vulkanik (Volcanic Plateaus)
Jenis dataran tinggi yang kedua adalah dataran tinggi vulkanik.
Dataran tinggi vulkanik ini terbentuk oleh berbagai letusan gunung berapi
yang kecil yang perlahan- lahan menumpuk dari waktu ke waktu dan
membentuk sebuah dataran tinggi dari aliran lava yang dihasilkan. Adapun
beberapa contoh dari dataran tinggi vulkanik ini berada di sebagian besar
bagian tengah Pulau Utara Selandian Baru. Dataran tinggi vulkanik ini
masih memiliki tiga gunung berapi yang masih aktif, yakni Gunung
Tongariro, Gunung Ngauruhoe, dan Gunung Ruapehu. [4]
D. Ekologi Dataran Tinggi
Bumi terdiri dari berbagai dataran yang permukaannya tidak rata.
Kondisi ini terjadi karena proses alami meskipun saat ini campur tangan
manusia juga diperhitungkan. Jika Anda bepergian ke sebuah tempat pastinya
akan menemukan lokasi yang mirip pegunungan dengan udara yang sejuk.
Ciri ciri dataran tinggi tersebut dimanfaatkan sebagai objek wisata sekaligus
tempat bercocok tanam yang sangat subur. Jenis tumbuhan yang bisa tumbuh
di daerah tersebut antara lain strawberry, teh, kopi, dan sebagainya. [5]
Dengan relief yang beranekaragam, Indonesia juga memiliki wilayah
yang beriklim. Junghun telah membuat zonasi yang didasarkan pada
ketinggian tempat, karena ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap
suhu udara. Zonasi, artinya pembatasan wilayah berdasarkan ketinggian di
atas permukaan air laut. Dengan zonasi ini, Indonesia dapat
merealisasikannya dalam hal teknik kesesuaian cuaca, misalnya untuk kelapa
dan tebu ditanam di daerah tropis, tetapi jika dipaksakan menanam di daerah
dataran tinggi, hasilnya tidak akan memuaskan. [2]
Kondisi iklim di dataran tinggi dan pegunungan pada umumnya
sedang hingga dingin. Hal ini sangat cocok untuk kegiatan, berikut ini:
1. Pertanian dan perkebunan, terutama untuk padi, sayuran, teh, kopi, buah-
buahan, serta berbagai jenis bunga dan tanaman hias.
2. Peternakan, terutama sapi, hal ini dikarenakan ketersediaan rumput dan
air yang pada umumnya cukup melimpah.
3. Sebagai tujuan wisata, karena pada umumnya, daerah dataran tinggi dan
daerah pegunungan mempunyai pemandangan alam yang indah, seperti
air terjun, danau, dan agrowisata.
Sumber:
[1] Anonim. 2015. Aktivitas Penduduk di Daerah Pantai, Dataran Rendah, Dataran
Tinggi dan Pegunungan.
https://www.berpendidikan.com/2015/06/aktivitas-penduduk-di-daerah-
pantai-dataran-rendah-dataran-tinggi-dan-pegunungan.html diakses pada
10.20 WITA tanggal 16 September 2018.
[2] Anonim. 2015. Mata Pencaharian di Pantai, Dataran Rendah, Dataran Tinggi |
Budaya, Transportasi, & Kebudayaan (Pengaruh Bentuk Muka Bumi Bagi
Kehidupan). http://temukan-jawaban.blogspot.com/2015/12/mata-
pencaharian-di-pantai-dataran.html diakses pada 10.30 WITA tanggal 16
September 2018.
[3] Anonim. 2015. Pengertian Dataran tinggi beserta Ciri-ciri dan Jenisnya.
http://berita.baca.co.id/6173711%3Forigin=relative&pageId=d5fef478-
4c4c-41c8-910b-a987b8148ac4&PageIndex=0 diakses pada 10.45 WITA
tanggal 16 September 2017
[4] Fatma, Desy. 2016. Pengertian Dataran Tinggi – ciri-ciri dan jenisnya.
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/geomorfologi/pengertian-dataran-
tinggi diakses pada 10.15 WITA tanggal 16 September 2018.
[5] Geost, Flysh. 2018. Ciri-Ciri Dataran Tinggi dan Pemanfaatannya di
Indonesia. https://www.geologinesia.com/2018/06/ciri-ciri-dataran-tinggi-
dan-pemanfaatannya.html diakses pada 10.00 WITA tanggal 16 September
2018.