Anda di halaman 1dari 10

16 Bentuk- bentuk Permukaan Bumi Daratan dan

Perairan
1. Dataran Tinggi

Bentuk permukaan daratan yang pertama adalah dataran tinggi. Sesuai dengan namanya, yang dimaksud datanran
tinggi adalah bagian daratan yang mempunyai ketinggian lebih daripada daerah di sekitarnya. Ketinggian yang dimiliki
oleh dataran tinggi sekitar ratusan hingga ribuan meter di atas permukaan air laut (baca: ekosistem air laut). Dataran
tinggi di dunia ini banyak sekali, bahkan di Indonesia pun juga banyak. Beberapa contoh dataran tinggi di dunia adalah
Dataran Tinggi Dieng di Indonesia, Dataran Tinggi Deken di India, Dataran Tinggi Patagonia, Dataran Tinggi Guyana,
dan lain sebagainya.

2. Plato

Selain dataran tinggi, ada juga bentuk permukaan Bumi yang disebut dengan Plato. Plato merupakan daerah yang
menjorok ke atas lebih tinggi dari daerah sekitarnya yang dipuncaknya bersifat datar disebut. Plato ini bisa berada di
dataran tinggi maupun berada di dataran rendah. Sehingga plato yang tinggi dan mempunyai puncak berbentuk datar
ini akan sangat baik apabila digunakan sebagai altar atau panggung apabila ada sebuah pertunjukkan. Plato yang
mempunyai puncak datar ini terlihat unik apabila dibandingkan dengan kenampakan alam lainnya yang ada di
permukaan Bumi.

3. Dataran rendah

Apabila kita mengenal dataran tinggi maka ada pula yang disebut dengan dataran rendah. Dataran rendah merupakan
bagian permukaan Bumi yang mempunyai ketinggian yang lebih rendah daripada aderah yang ada di sekitarnya.
Ketinggian dataran rendah ini antara 0 hingga 200 meter di atas permukaan air laut. Dataran rendah seringkali dipih
untuk digunakan sebagai tempat pemukiman manusia, karena dataran rendah ini sangat cocok. Selain karena kontur
tanahnya yang datar, dataran rendah sebagian besar wilayahnya memiliki tanah yang subur, sehingga cocok
digunakan untuk bercocok tanam. Dataran rendah yang berada di Indonesia diantaranya adalah Dataran Rendah Solo
dan Dataran Rendah Pantai Utara Jawa.

4. Depresi Kontinental

Mirip seperti dataran rendah, selanjutnya kita menemui sebuah depresi kontinental. Apabila dataran rendah
mempunyai ketinggian minimum 0 meter diatas permukaan air laut, justru depresi kontinental ini ketinggiannya
dibawah permukaan air laut. Sehingga dapat dikatakan bahwa depresi kontinental merupakan bagian dari daratan
yang ketinggiannya dibawah permukaan air laut. Contoh depresi kontinental yang ada di dunia adalah di Amsterdam,
Belanda yang dibangun di bawah permukaan air laut untuk membendung teluk. Terkadang depresi kontinental ini tidak
terlihat dari daratan karena tertutup oleh air laut.

5. Gunung

Bentuk permukaan Bumi di daratan yang selanjutnya adalah gunung. Mengenai gunung, pasti kita sudah pernah
mengenalnya lebih dulu. Gunung juga banyak kita temui di sekitar kita, yakni di Indonesia. Indonesia mempunyai
banyak sekali gunung, sehingga tidak sulit untuk menemukannya. Gunung merupakan tonjolan yang ada di
permukaan Bumi. Karena gunung merupakan tonjolan, maka gunung mempunyai ketinggian yang lebih tinggi daripada
wilayah daratan yang ada di sekitarnya. Ketinggian gunung ini antara ratusan hingga ribuan meter di atas permukaan
air laut. Gunung memiliki tiga bagian pokok, yakni :

 Puncak gunung, yakni bagian atas dari gunung


 Lereng gunung, yakni bagian tengah dari gunung yang berupa sisi miring
 Kaki gunung, yakni bagian bawah gunung yang biasanya sudah dijadikan tempat pemukiman masyarakat.

Menurut aktivitasnya, gunung dibagi menjadi dua macam, yakni gunung yang bisa mengalami erupsi atau gunung aktif
dan juga gunung yang tidak mengalami erupsi atau gunung pasif. Adapun penjelasan dari masing- masing gunung
tersebut adalah sebagai berikut:

 Gunung aktif

Gunung aktif kita kenal sebagai gunung berapi, yakni gunung yang masih bisa mengalami erupsi. Erupsi (baca: erupsi
linear) sendiri merupakan proses pengeluaran material- material yang terkandung di dalam perut bumi melalui sebuah
saluran yang menyerupai pipa yang ada di perut gunung. Erupsi (baca: erupsi sentral) pada gunung berapi ini bisa
terjadi dalam suatu periode, misalnya gunung berapi yang mengalami erupsi empat tahun sekali. Dalam periode erupsi
ini, setian gunung berapi mempunyai periode yang berbeda- beda.
Dalam peristiwa erupsi ini akan banyak dampak yang ditimbulkan, baik dampak positif maupun negatif. Namun
kebanyakan dampak yang terjadi adalah dampak negatif. Beberapa erupsi (baca: erupsi eksplosif dan efusif) menjadi
sebuah bencana alam yang dasyat dan bahkan menghilangkan nyawa banyak orang, namun beberapa erupsi tidak
terlalu berbahaya. Hal ini tergantung pada besar kecilnya erupsi yang terjadi. Indonesia sendiri sudah terlalu sering
mengalami erupsi gunung berapi, sehingga bukan merupakan hal yang baru lagi. Beberapa gunung aktif dan sering
mengalami erupsi di Indonesia antara lain Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Sinabung, Gunung Bromo dan lain
sebagainya.

 Gunung Tidak Aktif

Gunung tidak aktif adalah oposisi dari gunung aktif. Gunung tidak aktif ini juga sering disebut sebagai gunung mati.
Gunung tidak aktif adalah gunung yang sudah tidak mengalami erupsi lagi, sehingga tidak mengeluarkan material-
material vulkanik yang ada di dalamnya. Gunung menjadi tidak aktif karena disebabkan oleh beberapa faktor. Gunung
yang tidak aktif pada awalnya ada yang merupakan gunung aktif dan kemudian mati, maupun memang merupakan
gunung mati pada awal kemunculannya. Contoh gunung yang tidak aktif yang ada di Indonesia adalah Gunung
Merbabu, dan Gunung Tangkuban Perahu.

6. Pegunungan

Bentuk permukaan Bumi di daratan yang selanjutnya adalah pegunungan. Pegunungan mempunyai nama yang mirip
dengan gunung bukan? Hal ini memang pegunungan merupakan kumpulan dari beberapa gunung yang menyambung
menjadi satu. Sehingga di pegunungan ini kita akan menjumpai banyak gunung. Namun di pegunungan, kita tidak
akan menjumpai gunung aktif, karena pegunungan tidak mengalami erupsi. Pegunungan bisa terbentang panjang
hingga ke wilayah lain. Pegunungan dibagi menjadi dua jenis, yakni pegunungan tinggi dan juga pegunungan rendah.
Untuk penjelasan masing- maisng pegunungan adalah sebagai berikut:

 Pegunungan tinggi
Jenis pegunungan yang pertama adalah pegunungan tinggi. pegunungan tinggi merupakan pegunungan yang memiliki
ketinggian hingga mencapai lebih dari 1.500 meter di atas permukaan air laut. Ada contoh pegunungan tinggi di Benua
Asia yang sangat terkenal, yakni Pegunungan Alpen.

 Pegunungan rendah
Selain pegunungan tinggi, ada jenis pegunungan yang lainnya yakni pegunungan rendah. Sesuai dengan namanya,
pegunungan rendah dan pegungan tinggi yang membedakan keduanya adalah ketinggian yang dimilikinya.
Pegunungan rendah mempunyai ketinggian antara 500 meter hingga 1.500 meter di atas permukaan air laut.
7. Bukit dan Perbukitan

Relief dari permukaan Bumi atau daratan yang selanjutnya adalah bukit atau perbukitan. Sama seperti gunung dan
pegunungan, bukit juga merupakan tonjolan yang ada di permukaan daratan, sehingga bukit mempunyai ketinggian
yang lebih tinggi daripada daerah yang ada di sekitarnya. Perbedaan bukit/ perbukitan dengan gunung/ pegunungan
adalah ketinggiannya dan juga statusnya. Perbukitan atau bukit tidak setinggi gunung, dan biasanya tidak terlalu besar
juga. Kemudian, bukit juga tidak bisa mengalami erupsi seperti gunung. Bukit- bukit yang berjumlah lebih dari satu dan
berjajar disebut dengan perbukitan. Biasanya bukit mempunyai ketinggian antara 200 hingga 500 meter di atas
permukaan air laut. Bukit biasanya mempunyai udara yang sejuk dan juga pemandangan yang indah, sehingga
wilayah perbukitan banyak difungsikan sebagai tempat pariwisata.

8. Lembah

Selain berupa tonjolan, selanjutnya bentuk relief permukaan daratan berupa cekungan atau dataran yang rendah,
salah satunya adalah lembah. Lembah merupakan dataran rendah yang berada di sekitar perbukitan atau
pegunungan. Sela- sela yang ada di kaki perbukitan atau pegunungan ini disebut dengan lembah. Dengan kata lain
lembah merupakan dataran rendah yang dikelilingi oleh perbukitan/ pegunungan atau kaki perbukitan/ pegunungan.
Lembah banyak digunakan sebagai tempat pemukiman masyarakat, oleh karena mempunyai ketinggian yang rendah,
maka udara (baca: polusi udara) yang ada di lembah ini bersifat lebih hangat daripada di perbukitan yang wilayahnya
lebih tinggi.

9. Jurang
Selain lembah, bentuk permukaan daratan berupa cekungan adalah jurang. Tidak seperti lembah yang biasanya
landai dan luas, jurang bersifat lebih cekung, sempit, dan diapit oleh tebing- tebing yang sangat terjal. Jurang
mempunyai kedalam yang sangat dalam. Dasar jurang biasanya berupa sungai (baca: manfaat sungai) atau hutan
(baca: jenis hutan berdasar tinggi tempatnya). Jurang merupakan salah satu relief Bumi yang berbahaya, karena
apabila ada kecelakaan dam masuk jurang maka kebanyakan akan meninggal.

Itulah beberapa bentuk permukaan Bumi yang berupa daratan. Daratan yang menjadi tempat hidup manusia dan
sebagian besar binatang juga tumbuh- tumbuhan mempunyai banyak bentuk yang berbeda. Hal ini akan membuat
keadaanya berbeda- beda pula. Oleh karena karekatristik (misalnya suhu udara dan kecukupan sinar matahari) juga
berbeda, maka binatang dan tumbuh- tumbuhan yang cocok juga berbeda. Misalnya tumbuhan yang bisa tumbuh di
dataran tinggi akan berbeda dengan tumbuhan yang bisa tumbuh di dataran rendah.

Bentuk Permukaan Bumi Perairan

Perairan meliputi sebagian besar dari permukaan Bumi. Maka dari itulah Bumi menjadi planet (baca: planet di tata
surya) yang ideal sebagai tempat atau hunian makhluk hidup. Hal ini karena sifat air yang sangat penting bagi
kehidupan makhluk hidup. Perairan meliputi 2/3 dari permukaan Bumi. Meski manusia hidup di daratan, namun
kenyataan mengatakan bahwa Bumi lebih banyak berupa perairan daripada daratan. Adapun bentuk- bentuk
permukaan Bumi yang berupa perairan terbagi- bagi atas beberapa macam rupa, antara lain adalah:

1. Dangkalan atau Paparan Benua

Bentuk permukaan Bumi yang berupa perairan, yang pertama adalah dangkalan atau paparan benua. Yang dimaksud
dengan dangkalan atau paparan Benua adalah permukaan laut yang luas dan juga memiliki kedalaman kurang dari
200 meter. Bentuk permukaan Bumi berupa perairan yang satu ini merupakan kepanjangan dari daratan pulau
maupun benua. Oleh karena kedalamannya yang hanya sedikit, maka wilayah dangkalan ini sangat pas untuk sekedar
berenang atau snorkeling. Di wilayah Indonesia sendiri kita dapat menemui jenis permukaan yang seperti ini, yakni
dangkalan Sunda (paparan Sunda) dan dangkalan Sahul.

2. Punggung Laut

Bentuk perairan yang selanjutnya adalah punggung laut. Punggung laut juga merupakan bagian dari perairan.
Punggung laut merupakan bentuk permukaan laut yang menyerupai sebuah bukit. Bukit sendiri merupakan bagian
yang menonjol lebih tinggi daripada bagian yang lainnya. Sehingga punggung laut merupakan bukit yang berada di
dalam laut. Meski demikian punggung laut ini tidak sampai muncul di permukaan laut, dan kita tidak bisa melihatnya
dari daratan.
3. Ambang Laut

Selain dangkalan dan juga punggung laut, selanjutnya ada ambang laut. Ambang laut merupakan bagian dari bentuk
permukaan Bumi berupa perairan. Yang dimaksud dengan ambang laut adalah permukaan daratan laut dangkal dan
juga sebagai pemisah dua buah lautan yang dalam. Ada ambang laut yang terkenal di dunia ini, yakni ambang laut
Sulu dan juga ambang laut Gibraltar.

4. Gunung Laut

Setelah kita membicarakan mengenai punggung laut dan juga ambang laut, masih ada bentukan lain dari permukaan
Bumi berupa perairan, yakni gunung laut. Sama seperti punggung laut, bahwa gunung laut ini mirip gunung yang ada
di daratan, namun letaknya ada di bawah laut. Sama seperti gunung yang ada di daratan, gunung laut ini ada yang
aktif dan ada juga yang tidak aktif. Gunung laut (baca: bahaya gunung api bawah laut) yang aktif, artinya gunung laut
ini dapat mengalami erupsi sewaktu- waktu. Gunung laut yang masih aktif ada juga di wilayah Indonesia. Gunung laut
yang masih aktif di Indonesia adalah Anak Gunung Krakatau yang ada di selat Sunda, yang memisahkan antara Pulau
Jawa dan Juga Pulau Sumatera. Dahulu Gunung Karakatau yang juga ada di Selat Sunda mengalami erupsi atau
letusan dan telah mengakibatkan banyak kerusakan yang terjadi. Gunung Krakatau ketika mengalami erupsi telah
menyebabkan tsunami yang terjadi di wilayah lautan tersebut.

5. Palung Laut

Selanjutnya ada palung laut. Palung laut juga merupakan relief yang ada di daratan, namun letaknya ada di dalam
lautan. Apabila kita di dataran mengenal yang namanya jurang, maka dilautan pun kita mengenal palung laut. Palung
laut menyerupai sebuah jurang (baca: jurang terdalam di dunia) yang ada di dalam laut. Seperti halnya jurang yang
ada di daratan, palung laut adalah lubang yang sangat dalam dan diapit oleh dinding yang sempit dan curam. Palung
laut memanjang ke bawah dan menyerupai huruf V. Selain itu palung laut juga merupakan titik yang paling dalam yang
ada di Bumi. Titik- titik paling rendah yang ada di Bumi ini berada di palung- palung Samudera. Ada banyak sekali
palung yang ada di dunia ini, dan palung terdalam sekaligus menjadi titik terendah di Bumi ini terletak di Palung
Mariana yang ada di wilayah samudera Pasifik.

6. Lubuk Laut atau Beken

Lubuk laut juga dikenal dengan nama beken. Lubuk laut juga merupakan bentuk permukaan Bumi yang berupa
perairan.Yang dimaksud dengan lubuk laut adalah permukaan laut yang memiliki bentuk sebagai cekungan besar dan
juga lebar. Lubuk laut atau beken ini juga mempunyai kedalaman yang sangat dalam. Lubuk laut atau beken ini juga
menyerupai salah satu bentuk relief permukaan Bumi di daratan, yakni yang kita kenal sebagai lembah. Sehingga
yang dimaksud dengan lubuk laut adalah lembah yang terdapat di dalam laut.

7. Pulau Karang

Bentuk permukaan Bumi berupa perairan yang selanjutnya adalah pulau karang. Pulau karang adalah bentuk
permukaan laut yang berbentuk seperti halnya pulau yang terdiri atas batuan dan juga karang yang berjumlah sangat
banyak. Batuan- batuan karang ini terbentuk atas binatang- binatang yang sudah mati dan bertumpuk menjadi satu.
Karena jasad binatang- binatang ini sangat banyak, akibat peran waktu yang sangat lama, pada akhirnya jasad
binatang ini mengeras dan berubah menjadi karang.
Struktur Lapisan Bumi Lengkap Dengan Gambar dan Penjelasannya

Struktur Lapisan Bumi

Bumi merupakan salah satu dari planet yang berada di dalam satuan tata surya yang terus berevolusi
mengelilingi matahari. Dengan memiliki bentuk yang oval layaknya bola yang ditekan pada bagain atas dan
bagian bawah (Kutub). Sehingga, terbentuk tonjolan pada bagian terluar pada bumi yang kita sebut dengan
garis khatulistiwa.

Disamping itu, bumi merupakan jajaran palet dalam atau yang biasa disebut dengan planet terestial.
Dimana, palanet dalam ini merupakan palet yang memiliki jarak yang paling dekat dengan matahari setelah
planet merkurius dan venus.

Selain memiliki struktur lapisan bumi yang terdiri dari lapisan atas yang tersusun dari sekumpulan lapisan
gas. Bumi juga memiliki lapisan bawah dari tempat kaki kita berpijak sampai kepada inti dalam bumi.

Dalam penjelasannya, ada 4 lapisan bumi yang paling sering dibahas dan dijelaskan oleh para peneliti. 4
lstruktur lapisan bumi antara lain :

1. Kerak Bumi (crush)

Kerak bumi merupakan struktur lapisan bumi bagian paling luar dari planet bumi. Pada
lapisan kerak bumi inilah manusia, hewan dan tumbuhan hidup. Dengan ketebalan lapisan
kerak bumi antara 5 – 70 Km. Lapisan dan struktur kerak bumi terdiri atas bebatuan beku,
sedimen, dan metamorf.

2. Selimut Bumi (mantle)

Lapisan kedua dari struktur lapisan bumi adalah lapisan mantel atau selimut bumi. Lapisan
mantel bumi ini merupakan lapisan yang paling tebal serta memiliki kandungan magma
yang sering kita liat ketika terjadi erupsi atau gunung meletus di guni berapi.

3. Inti Bumi Bagian Luar (outer core)

Inti bumi atau core merupakan bagian terdalam dari struktur lapisan bumi ke bawah.
Dengan ketebalan lapisan inti bumi bagian luar ini setebal 2.000 km serta memiliki
kepadatan yang sangat padat. Walaupun terdiri dari bahan besi dan nikel yang sangat
panas dan cair.
4. Inti Bumi Bagian Dalam (inner core)

Pada lapisan inti bumi bagian dalam merupakan pusat terdalam dari inti bumi dengan
kedalaman mencapai 5200 km dari kerak bumi. Dengan diameter inti dalam bumi yang
seperti bola mencapai 2.700 km serta mempunyai suhu mencapai 4.500 ºC bahkan dapat
melebih hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai