Anda di halaman 1dari 5

OSEANOGRAFI 6

Oleh:
Nama : Natasya Rosadini
Nim : 20045057
Prodi : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu dan Sosial

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2022
Pengertian Relief Dasar Laut
Secara sederhana, relief dasar laut adalah suatu perbededaan berkaitan dengan tinggi dan
rendahnya bentuk permukaan bumi yang berada di dasar laut. Relief ini mempunyai kontur
atau permukaan yang berbeda-beda dan tentu saja tidak sama dengan relief daratan.

Namun pada kenyataannya kontur bumi di dasar laut tidak jauh berbeda dengan kontur yang
berada diatas permukaan. Perbedaannya hanya terletak pada istilah yang digunakan untuk
menyebut kontur tersebut dan fungsi dari variasi bentuk permukaan dasar laut.

Relief yang dikenal saat ini merupakan suatu hasil bentukan dari tenaga geologi, yaitu tenaga
endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi
yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi dan membentuk permukaan bumi menjadi
tidak rata.

Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan merombak bentuk
permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen, seperi energi angin, ombak dan
lainnya.

Bentuk Relief Dasar Laut


Beragam bentuk relief dasar laut yang dikenal saat ini masing-masing memiliki ciri dan
karakteristik yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa bentuk relief dasar laut, antara lain:

1. Palung Laut
Palung laut juga dikenal sebagai trog atau trench merupakan kawasan sempit di bawah dasar
laut. Jika diperhatikan lebih jelas, wilayah ini mempunyai bentuk yang menyerupai huruf ‘V’,
sehingga kedalamannya sangatlah curam dan juga dalam. Biasanya kedalaman palung laut
dapat melebihi 6.000 meter di bawah permukaan laut.
Penyebab terbentuknya palung laut adalah adanya gerak lipatan kulit bumi atau akibat dari
adanya patahan lempengan di dasar laut. Pada kedalaman tersebut sinar matahari tidak
dapat menembus wilayah palung laut. Di Indonesia terdapat beberapa contoh palung laut,
salah satunya palung Jawa di Samudera Hindia sedalam 7.725 meter.

2. Lubuk Laut
Lubuk laut hampir sama dengan palung laut, tetapi bentuk dari salah satu relief dasar laut ini
menyerupai huruf ‘U’ dan tidak terlalu curam. Biasanya lubuk laut juga dikenal sebagai ledak
laut atau basin dengan kedalaman kurang lebih sama dengan palung laut. Beberapa lubuk
laut yang ada di Indonesia yaitu Lubuk Band dan Lubuk Sulawesi sedalam 6.220 meter.

3. Paparan Benua / Landas Kontinen


Selain disebut juga sebagai landasan kontinen, paparan juga disebut dangkalan. Bentuk relief
ini merupakan area dasar laut yang tergolong dangkal, sehingga masih dianggap sebagai
bagian dari daratan dan menjadi penghubung antara satu pulau dengan pulau lainnya.

Paparan atau dangkalan berada pada kedalaman kurang lebih 200 meter di bawah
permukaan laut. Dengan begitu sinar matahari masih dapat menembus dan memungkinkan
tumbuhan laut untuk melakukan fotosintesis. Wilayah ini menjadi lahan tumbuhnya tanaman
laut dan juga tempat berkumpul ikan.
Lebar wilayah dangkalan atau paparan adalah sekitar 0 sampai dengan 1.200 kilometer dari
garis pantai dengan kemiringan pada kisaran antara 0 hingga 1 derajat. Contoh paparan di
Indonesia yaitu dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul.

4. Pegunungan Tengah Samudera


Pegunungan tengah samudera biasa disebut sebagai igir adalah jalur gunung api yang
berada di bagian tengah dari suatu samudera. Bentuk jalur ini memanjang dan memisahkan
dua lempeng samudera.
Jalur yang terbentuk di dasar laut ini biasa disebut sebagai ring of fire, contohnya yaitu cincin
api yang mengelilingi Indonesia serta cincin api di samudera pasifik.

5. Gunung Laut
Gunung laut hampir sama dengan gunung yang terbentuk di atas daratan. Perbedaannya
hanya terletak pada lokasi gunung atau keberadaannya. Gunung laut atau sea mount
terbentuk akibat aktivitas vulkanis yang terjadi di dasar laut.

Terdapat dua jenis gunung laut, yaitu gunung yang puncaknya berada di bawah permukaan
laut dan gunung dengan puncak yang muncul di atas permukaan laut. Samudera Pasifik
dikenal sebagai kawasan yang mempunyai banyak sekali gunung laut, seperti gunung Tamu
Massif.

Di Indonesia, salah satu gunung laut yang puncaknya muncul di atas permukaan adalah
Gunung Krakatau.

6. Punggung Laut
Punggung lau atau bukit laut adalah perbukitan yang berada di dasar laut. Kawasan yang
disebut punggung laut mempunyai bentuk yang menjulang sampai ke atas, tetapi tidak
sampai melewati batas permukaan air laut.
Punggung laut terletak di antara dua lempeng bawah laut yang pergerakannya saling
menjauhi. Ada dua tipe lereng bukit dari punggung laut. Pertama adalah lereng landai yang
disebut sebagai rise dan kedua adalah lereng curam yang disebut sebagai ridge. Contoh
punggung laut di Indonesia adalah Punggung Sibolga di Sumatera Utara.

7. Ambang Laut
Ambang laut atau dikenal juga sebagai drempel adalah perbukitan yang berada di bawah laut
dan letaknya berada di antara dua laut dalam. Ambang laut menjadi pemisah antara suatu
perairan dengan perairan yang lainnya.

Beberapa contoh ambang laut di Indoensia, yaitu Ambang Laut Sulawesi dan Ambang Laut
Aru.

8. Ngarai Bawah Laut


Istilah lain untuk menyebut ngarai bawah laut adalah submarine canyon. Sebenarnya ngarai
ini merupakan suatu daratan yang pada awalnya mempunyai penampakan alam berupa
lembah dan sungai. Akan tetapi akibat naiknya air laut membuat daratan menjadi tenggelam
dan terbentuklah ngarai di bawah laut.
Umumnya ngarai bawah laut terletak di kedalaman sekitar 2.000 meter di bawah permukaan
laut dan berada di permukaan paparan benua. Beberapa ngarai bawah laut di Indonesia
dapat dijumpai di Selat Karimata dan juga wilayah Laut Sunda. Ngarai di kedua kawasan ini
awalnya adalah bagian dari daratan Benua Asia.

9. Pulau Koral / Terumbu Karang


Pulau koral adalah sebuah pulau yang tersusun dari terumbu karang yang muncul diatas
permukaan air laut. Pulai ini dapat muncul maupun hilang sesuai kondisi pasang surut air laut.
Lereng benua:

a. Continental shelf (paparan benua)


Paparan benua merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen). Kedalamannya lebih kurang
200 m. Paparan benua ini terdiri dari lereng curam suatu daratan yang diikuti oleh kenaikan
secara mendatar dari daratan itu. Lebar paparan benua sangat bervariasi. Lebar rata-rata
paparan benua adalah sekitar 80 km (50mil).Kedalaman paparan benua juga bervariasi, tapi
umumnya terbatas pada air dangkal dari 150 m (490 kaki). Kemiringannya biasanya cukup
rendah, pada urutan 0,5°, bantuan vertikal juga minim, kurang dari 20 m (66 kaki). Continental
shelf merupakan wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai. Landas kontinen merupakan,
dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan berbatasan langsung dengan daerah daratan.
Paparan benua merupakan suatu sistem dinamik yang dikontrol oleh 3 faktor:

1. Laju sedimentasi bahan-bahan yang dari daratan ke laut


2. Laju energi yang cukup untuk menggerakkan sedimen ke sekitar dan keluar paparan
3. Erosi naik dan turun nya muka laut

Contoh paparan benua adalah paparan siberia di samudera arktik dan pangkalan sunda

b. Continental slope

Merupakan kelanjutan dari continental shelf. Daerah continental slope bisa mencapai
kedalaman lebih dari 200 meter menukik hingga sekitar kedalaman 1000 m. Lebar dari lereng
ini mencapai 100 km. Karakteristik dasarnya merupakan akumulasi sedimen hasil erosi dari
benua. Lereng benua adalah suatu lereng di dasar laut yang terletak antara paparan benua
dan daerah laut dalam. Continental slope merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan
kemiringan yang lebih terjal antara 3-6 persen. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter,
lereng benua menunjang sepanjang 1-3 km menuju puncak dari jendulan benua pada
kedalaman 1500 m dengan kelerengan sekitar 4017 (sekitar 75 m/km)

c. Basin
Basin (Lubuk laut) Bentuk basin membulat atau agak memanjang, potongan melintangnya
berbentuk huruf U karena memiliki tebing yang curam dan dasar yang mendatar. Contohnya:
lubuk laut di Eropa Barat, Canary, Cape Verde, New Foundland, Carribea, Mediterania, Teluk
Mexico. Contoh di Indonesia, misalnya: Lubuk Laut Sulu (5.000 m).

Anda mungkin juga menyukai