Anda di halaman 1dari 2

MATERI RELIEF DASAR LAUT

KELOMPOK 3 :

1. Astuti
2. Yurika Larasati
3. Rizka Handayani
4. Rani
5. Neza Tarigan
6. Muhammad Fathur R.
7. Wilhelmina Fernanda
8. Muhammad Khoidir
9. Rizky Putra
10. Noval Ramadhan

A. Landasan Benua (Muhammad Fathur R.)


Landas Benua(continental shelf) atau paparan benua atau sering disebut landas kontinen
adalah perluasan perimeter pada masing- masing benua yang terhubung dengan dataran
pesisir. Landas benua yang mengelilingi sebuah pulau disebut landas insuler. Sebagian
besar landas benua terbentuk pada periode glasial, yang kemudian tenggelam di laut
dangkal (dikenal dengan laut landas) atau teluk pada periode interglasial.
B. Lereng Benua/ Kontinen (Yurika Larasati)
Lereng Benua adalah datarn yang berada di dalam laut. Lereng benua berada pada
kedalaman lebih dari 200 meter dari permukaan laut. Lereng benua sering disebut sebagai
laut dalam. Lereng benua memiliki kemiringan 4% hingga 6%. Bumi dengan jumlah laut
yang luas memiliki lereng benua sebanyak 13% dari total luas permukaan yang ada di
bumi. Jumlah fauna maupun flora yang ada di wilayah ini sangat sedikit. Bahkan tidak
ada flora yang mampu hidup pada kedalaman ini. Hal ini disebabkan oleh cahaya
matahari yang tidak tembus hingga kedalaman ini. Hewan yang ada di kedalaman ini
biasanya adalah hewan predator atau hewan – hewan pemakan bangkai.
C. Tanjakan Benua (Rani)
Tanjakan Benua adalah tanjakan yang berada diantara benua dan samudera. Tanjakan
samudera akan terbentuk semakin dalam, kedalaman ini akan menuju ke laut. Tanjakan
benua ini adalah tempat paling banyak menerima pengendapan sedimen yang terbentuk
oleh air laut. Akibat bentuknya yang semakin rendah ke dalam lautan, maka sedimen
tertumpuk di dasar tanjakan ini. Benua dan samudera mempunyai kemiringan 1 : 50 – 1 :
800 dengan rata – rata 1 : 150.
D. Lubuk Laut (Rizka Handayani)
Lubuk Laut merupakan permukaan bumi bawah laut yang berupa cekungan. Lubuk laut
terjadi karena pemerosotan dasar laut. Proses pembentukan lubuk laut sama dengan
palung laut, hanya berbeda bentuknya saja, yaitu bentuk yang membulat dan kedalaman
lebih dari 5000 m.
E. Palung Laut ( Neza Tarigan)
Palung laut atau dikenal dengan sebut trog, adalah cekungan sempit di dasar laut yang
berbentuk seperti huruf ‘V’ yang sangat curam dan dalam. Palung laut mempunyai
kedalaman lebih dari 6.000 meter. Karena sangat dalam sehingga jarang sekali atau
mungkin tidak ada sinar matahari yang menembus ke zona laut ini. Palung laut juga
merupakan akibat dari proses ingresi yang ada di dalam laut. Hanya saja bentuk palung
laut berbeda dengan lubuk laut. Palung laut mengalami ingresi dalam waktu yang lebih
lama dari lubuk laut, sehingga berbentuk semakin memanjang ke dalam, dan lebih dalam.
F. Punggung Laut (Wilhelmina F.)
Punggung Laut yaitu bagian dasar laut atau bukit di dasar laut yang menjulang ke atas
tetapi puncaknya belum menyembul ke atas permukaan laut. Punggung laut ini terletak di
antara dua lempeng litosfer yang bergerak saling menjauh. Punggung laut yang berlereng
landau disebut dengan rise, sedangkan punggung laut dengan lereng yang curam disebut
ridge. Jika puncak dari punggung laut maka akan membentuk sebuah pulau. Contoh
punggung laut di Indonesia yang membentuk pulau diantaranya adalah Kepulauan Selatan
Daya ( punggung laut yang membentuk dari Kepulauan Leti sampai Pulau Seram).
G. Gunung Laut (Muhammad Khoidir)
Gunung Laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar laut yang tidak sampai naik
hingga permukaan laut, dan dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya
ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada
kedalaman mulai dari 1000 - 40000 meter dari kedalaman dasar laut. Setidaknya terdapat
sebanyak 30.000 gunung laut yang tersebar di seluruh dunia, dan hanya terdapat
pembagian beberapa jenis gunung laut, adalah Gunung Laut (seamount), dengan ciri
ketinggian lebih dari 1000 meter (1 km) dri dasar laut, Bukit dengan ketinggian kurang
dari 1000 meter dari dasar laut serta Pinnacle berbentuk pilar yang lebih kecil

Anda mungkin juga menyukai