Anda di halaman 1dari 6

ESSAI SEJARAH

“DUA KAPAL YANG MENGUBAH SEJARAH DUNIA”

Disusun Oleh:

Nama: Neza Tarigan

Kelas: XI-IPS 1

DINAS PENDIDIKAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

2019/20
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………..1

Daftar Isi…………………………………………………………………………...2

Isi Materi…………………………………………………………………………..3

2
Perang Dunia 1 dipicu oleh serangkaian kekonyolan manusia, yang pada
akhirnya membuat Jerman menjalankan operasi militer rahasia Schlieffen
Plan yang bahkan tidak bisa dihentikan sekalipun oleh sang
Kaisar Jerman sendiri. Sampai akhirnya Jerman gagal menghentikan
mobilisasinya, Rusia meneruskan mobilisasi pasukannya, begitu pula Perancis,
Inggris, Austria-Hongaria, dan Serbia. Akhirnya dimulailah perang dunia pertama
yang menjadi pemicu awal berbagai bentrokan di seluruh dunia pada awal abad
20. Sebagai gambaran kasar, sederhananya Perang Dunia 1 adalah bentrokan antar
2 kubu. Dua tahun sebelum perang dunia pertama dimulai. Kaiser Wilhelm II,
seperti kita ketahui adalah kaisar Jerman yang mengutamakan gengsi militer. Saat
itu, perang Balkan pertama tengah berkecamuk. Dengan sering adanya bentrokan
di wilayah Laut Tengah (Laut Medieterania) dia merasa bahwa Jerman perlu
Divisi Laut Tengah dengan membuat 2 kapal perang, bernama SMS
Goeben dan SMS Breslau untuk berjaga-jaga di Laut Mediterania.

Kedua kapal perang ini adalah kapal perang tercanggih di eranya. SMS
Goeben adalah sebuah penjelajah-tempur (Battle-cruiser) sementara SMS Breslau
yg jauh lebih kecil adalah penjelajah ringan (light cruiser). Keduanya adalah
kapal berkecepatan tinggi relatif dibandingkan kapal-kapal lain dengan ukuran
yang sama. Meriam kedua kapal itu juga berkualitas lebih baik daripada meriam
Inggris maupun Perancis. Begitu pula sistem pembidik meriamnya. Namun, 2
kapal ini biarpun canggih tapi harus sangat berhati-hati karena Jerman gak
punya pangkalan di Laut Tengah! Artinya apa? Jerman harus mengandalkan
pelabuhan sekutunya (Austria-Hongaria dan Italia) untuk tempat parkir, ngisi
BBM, dll. Di sisi lain, armada Inggris dan Perancis punya PULUHAN kapal
perang di Laut Tengah. Dua lawan puluhan kapal? Secara teori jelas Inggris dan
Perancis ga perlu khawatir. Kedua kapal ini GAK MUNGKIN bisa mengalahkan
armada Inggris maupun Perancis! Tak heran pihak Inggris maupun Perancis tidak
terlalu mempedulikan kehadiran 2 kapal perang Jerman ini. Ah cuma 2 kapal
perang doang, emang bisa apa sih??

3
Sebelum perang, pihak sekutu (Inggris dan Perancis) udah bagi-bagi tugas.
Nah, dalam pembagian tugas ini, armada Kapal perang Jerman yang cuma 2 biji
itu tidak disebut sama sekali! Jerman toh cuma punya 2 kapal, emang bisa apa
sih? Mending pusingin soal Angkatan Laut Itali dan Austria-Hongaria aja.
Sementara itu, di pihak Jerman, mereka sadar betul 2 kapal perang takkan bisa
mengalahkan armada tempur Inggris maupun Perancis. Begitu perang dunia
meletus, cuma ada 2 pilihan rasional bagi para awak 2 kapal ini, yaitu bergabung
dengan armada Austria-Hongaria di laut Adriatik untuk bersama-sama
menghadapi Angkatan Laut Inggris atau nekad berlayar sampai Ottoman untuk
membujuk mereka bergabung dengan sekutu Jerman. Ketika perang meletus,
awalnya pusat memerintahkan untuk mencoba berlayar ke Ottoman, namun di
tengah jalan akhirnya pemerintah pusat Jerman menilai misi ini TERLALU
BERBAHAYA dan segera memerintahkan Goeben & Breslau bergabung ke
dengan Austria-Hongaria di laut Adriatik. Sungguh di luar dugaan, Admiral
Wilhelm Souchon yang merupakan komandan Goeben dan Breslau sekaligus
salah satu perwira angkatan laut terbaik Jerman, memutuskan sesuatu yang sangat
radikal, yaitu MENGABAIKAN PERINTAH PUSAT untuk bergabung dengan
armada Austria-Hongaria! Alih-alih, Souchon malah memutuskan untuk berlayar
terus jauh ke arah Timur menuju pelabuhan Ottoman (sekarang Turki) dengan
harapan dapat meminta bantuan mereka untuk bersekutu melawan Inggris, Rusia,
dan Perancis!

Awal abad 20 adalah masa yang sulit bagi Kesultanan Ottoman. Kesultanan


Ottoman yang di tahun 1500an dan 1600an begitu ditakuti oleh negara-negara di
Eropa dan Asia, belakangan “keperkasaaannya” dipertanyakan. Wilayah Ottoman
yang terkenal begitu luas membentang, satu persatu direbut oleh negara-negara
Eropa seperti Rusia, Inggris, Perancis, Italia, atau Austria-Hongaria selama 200
tahun terakhir. Tidak sedikit juga yang memerdekakan diri seperti Bulgaria,
Serbia, dan Yunani. Bahkan di tahun 1912, negara-negara yang baru merdeka itu
mengeroyok Ottoman dalam Perang Balkan Pertama. Seluruh rakyat dan
pemerintah Ottoman frustasi, marah, dan mengalami krisis identitas. Mereka tak
mau lagi dipermalukan, mereka harus bisa memperkuat diri! Kembalikan harga
diri & kejayaan Ottoman!

4
Dengan latar belakang seperti itu, Ottoman memesan 2 buah kapal tempur
(Battleship) ke pabrik kapal di Inggris sebelum PD1 meletus. Battleship Sultan
Osman-i Evvel  dan Resadiye akan menjadi tulang punggung armada Ottoman
yang baru, armada yang akan dilatih oleh Inggris! Armada yang akan kembali
ditakuti oleh lawan-lawan Ottoman! Sebuah harapan baru dan langkah awal untuk
mengembalikan kejayaan Ottoman.
Eh sialnya, mendadak pecahlah Perang Dunia Pertama! Kedua battleship yang
sudah selesai, bahkan SUDAH DIBAYAR LUNAS oleh pemerintah Ottoman,
mendadak DISITA oleh AL inggris! Inggris merasa kedua kapal itu TERLALU
DIBUTUHKAN untuk melawan armada tempur Jerman, TERLALU PENTING
untuk dijual! Tentu saja pihak Ottoman murka.
Jadi, itu sebabnya kedua kapal perang ini, secara pribadi saya anggap ikut
serta menjadi katalisator lahirnya dominasi komunisme atas separuh dunia di abad
20. Tanpa kedua kapal itu, situasi Rusia takkan buruk, tanpa kedua kapal itu tidak
akan ada gagasan pengembalian Lenin sang tokoh komunis ke tanah Rusia, tanpa
kedua kapal itu Rusia tidak akan semudah/seringkih itu untuk digulingkan dalam
Revousi Oktober. Tanpa kedua kapal itu, mungkin tidak akan ada Uni Soviet
sebagai negara komunis pertama di dunia. Kalau Uni Soviet tidak ada, berarti
tidak akan ada Republik Tiongkok, Korea Utara, Vietnam, Kuba, dan negara-
negara berbasis ideologi komunis di dunia ini.

Berakhirnya Perang Dunia I ditandai dengan yaitu menyerahnya Rusia ternyata


tidak membuat Jerman menang perang. Sialnya bagi Jerman karena mereka baru
saja mendapat musuh baru: Amerika Serikat. Tentara gabungan Amerika-Inggris-
Perancis akhirnya berhasil menembus pertahanan tentara Jerman dan
mengancam seluruh pelosok otonomi Jerman.

Akhirnya Jerman, Austria-Hongaria dan Ottoman menyerah kepada pasukan


sekutu Inggris-Perancis-Amerika Serikat tahun 1918. Sebagian besar jajahan dan
wilayah mereka diduduki dan direbut oleh para pemenang perang. Jerman juga
wajib menyerahkan semua kapal perang dan kapal dagang mereka. Jerman juga
wajib membayar ganti rugi kerugian perang yang mencekik ekonomi mereka

5
selama bertahun-tahun. Nasib mereka masih lebih baik daripada Austria-Hongaria
yang benar-benar kehilangan kekaisaran mereka secara total.

Namun, Perang Dunia 1 bukan cuma menghancurkan para pecundangnya, tapi


juga berhasil membunuh perdagangan global. Pembunuhan ini begitu suksesnya,
sampai-sampai perdagangan global baru bisa dimulai lagi di tahun 1945, setelah
Perang Dunia Dua selesai. Dengan kata lain: globalisasi yang begitu ramai
dibicarakan di akhir abad 20, yang sebetulnya sudah dimulai di awal abad 20,
sayangnya tertunda begitu lama karena terjadi Perang Dunia. Jerman
akhirnya dikucilkan oleh para pemenang perang adalah negeri yang dipenuhi
orang yang marah, orang yang kecewa, orang yang benci kepada semua negara
lain. Jerman setelah Perang Dunia Satu adalah ladang subur untuk para provokator
radikal seperti seorang kopral Austria kurus berkumis bernama Adolf Hitler.
Perang Dunia Satu sukses menebarkan bibit-bibit Perang Dunia Kedua.

Anda mungkin juga menyukai