Anda di halaman 1dari 16

Nama : Hanin Khoirunnisa

NIM : K5416026
Mata Kulih/Semester : Oseanografi/3
Progran Studi : Pendidikan Geografi

RESUME MATERI OSEANOGRAFI

A. Ilmu bantu oseanografi, oseanografi menurut letak dan luasnya, oseanografi


menurut kedalamannya

Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena fisis dan dinamis air laut
yang dapat diaplikasikan ke bidang-bidang lainnya seperti rekayasa, lingkungan,
perikanan, bencana laut dan mitigasi (pengelolaan dan pencegahan). Secara umum,
oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi
oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut; fisika
oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus, gelombang,
pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang mempelajari masalah-
masalah kimiawi air laut dan yang terakhir biologi oseanografi yang mempelajari
masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna di laut.

Lautan perlu banyak dipelajari dikarenakan Merupakan bagian dari permukaan


bumi dan mendominasi  71%, sebagai salah satu sumberdaya alam, sebagai tempat
menggantungkan kehidupan bagi sebagian besar masyarakat pantai, merupakan bagian
dari ekosistem yang ada di bumi. Secara sederhana, oseanografi dapat disebutkan
sebagai aplikasi semua ilmu (science) terhadap fenomena laut (Ross, 1977). Definisi
tersebut menunjukkan bahwa oseanografi bukanlah suatu ilmu tunggal, melainkan
kombinasi berbagai ilmu.Terdapat ilmu bantu dalam oseanografi yaitu:

a. Fisika Oceanografi
Mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisika yang terjadi dalam lautan dan yang
terjadi antara lautan dengan atmosfir dan daratan. Contoh: pasang dan gelombang,
iklim dan sistem arus
b. Geologi oceanografi
Mempelajari asal lautan, geologi dasar laut, gunung api dan gempa dasar laut
c. Kimia oceanografi
Mempelajari reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam dan di dasar laut
d. Biologi oceanografi
Mempelajari kehidupan dan sistem kehidupan organisme di dalam laut

Terdapat jenis oceanografi dengan berbagai pendekatan, yaitu :

1. Oceanografi Menurut Letak dan Luasnya


a. Teluk
adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga
sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai
pelabuhan. Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat
ditemukan pada suatu garis pantai yang sama.
b. Samudera
adalah hamparan air asin yang mengelilingi daratan atau benua. Hamparan air asin
yang relatif sempit disebut laut. Samudra (juga dieja samudera) atau lautan (dari
bahasa Sanskerta) adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang
sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua
ataupun kepulauan yang besar.
c. Laut
adalah kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi dan
berhubungan dengan samudra, memisahkan dan/atau menghubungkan suatu benua
dengan benua lainnya dan/atau pulau dengan pulau lainnya.
d. Selat
adalah sebuah wilayah perairan yang relatif sempit yang menghubungkan dua
bagian perairan yang lebih besar, dan karenanya pula biasanya terletak di antara
dua permukaan daratan. Selat buatan disebut terusan atau kanal. Selat disebut juga
Laut Sempit di antara dua daratan.

2. Oceanografi Menurut Kedalamannya


a. Laut Dangkal
Adalah laut yang terjadi karena terjadi peninggian permukaan air laut yang
memiliki kedalaman kurang dari 200 meter.
Contoh : Laut Jawa, Selat Karimata, Laut Cina Selatan, dan Laut Arafuru.

 Paparan benua
adalah dasar laut dangkal yang berbatasan dengan benua dan merupakan
kelanjutan wilayah benua. Paparan benua atau continental shelf atau
terkadang disebut juga dengan istilah selasar benua mempunyai kedalaman
antara 0-200 m. Paparan benua ini terdiri dari lereng curam suatu dataran
yang diikuti oleh kenaikan secara mendatar. Lebar Paparan Benua sangat
bervariasi. Lebar rata-rata Paparan Benua adalah sekitar 80 km (50 mil).
Kedalaman Paparan Benua juga bervariasi, tetapi umumnya terbatas pada
air dangkal dari 150 m (490 kaki). Kemiringannya biasanya cukup rendah,
pada skala 0,5 °; bantuan vertikal juga minim, kurang dari 20 m (66 kaki).
 Lereng Kontinental
Merupakan relief dasar laut yang menurun tajam dan juga curam. Lereng
benua ini merupakan kelanjutan dari landas benua. Lereng benua yang ada
di dunia contohnya adalah Laut Cina Selatan.
 Kaki Kontinental
Atau dataran abisal merupakan wilayah relief dasar laut yang letaknya di
kedalaman lebih dari 1.500 m. Wilayah ini meliputi hampir dua pertiga
relief dasar laut. Contoh daru dataran laut dalam adalah Punggung Atlantik
Tengah.
b. Laut Dalam
adalah lapisan terbawah dari lautan, berada di bawah lapisan thermocline pada
kedalaman lebih dari 1828 m. Sangat sedikit atau bahkan tidak ada cahaya yang
dapat masuk ke area ini, dan sebagian besar organisme bergantung pada material
organik yang jatuh dari zona fotik. Karena alasan inilah para saintis mengira bahwa
kehidupan di tempat ini akan sangat sedikit, namun dengan adanya peralatan yang
dapat menyelam ke kedalaman, ditemukan bahwa ditemukan cukup banyak
kehidupan di arena ini. Pada tahun 1960, Bathyscaphe Trieste menuju ke dasar dari
Palung Mariana dekat Guam, pada kedalaman 35.798 kaki (10.911 m), titik
terdalam di bumi. Jika Gunung Everest ditenggelamkan, maka puncaknya akan
berada lebih dari satu mil dari permukaan. Pada kedalaman ini, ikan kecil mirip
flounder terlihat. Kapal selam penelitian Jepang, Kaiko, adalah satu-satunya yang
dapat menjangkau kedalaman ini, dan lalu hilang pada tahun 2003. Kita mengetahui
bulan lebih banyak daripada laut dalam. Hingga tahun 1970, hanya sedikit yang
diketahui tentang kemungkinan adanya kehidupan pada laut dalam. Namun
penemuan koloni udang dan organisme lainnya di sekitar hydrothermal vents
mengubah pandangan itu. Organisme-organisme tersebut hidup dalam keadaan
anaerobik dan tanpa cahaya pada keadaan kadar garam yang tinggi dan temperatur
149 oC. Mereka menggantungkan hidup mereka pada hidrogen sulfida, yang sangat
beracun pada kehidupan di daratan. Penemuan revolusioner tentang kehidupan
tanpa cahaya dan oksigen ini meningkatkan kemungkinan akan adanya kehidupan
di tempat lain di alam semesta ini. Para peneliti berspekulasi bahwa Europa, salah
satu bulan Jupiter mungkin memiliki kondisi yang bisa mendukung kehidupan.
 Dasar Laut Dalam
yaitu dasar laut yang curam dan sangat dalam dan letaknya lebih jauh dari
dataran laut dalam. bentuk relief dasar yang dicirikan dengan adanya palung
laut dan lubuk laut. Palung laut merupakan dasar laut yang sangat dalam di
atas 5.000 m, curam, sempit, dan memanjang berbentuk huruf V.
Contohnya Palung Banda (7.440 m). Sedangkan lubuk laut merupakan
dasar laut yang sangat dalam, luas membentuk suatu cekungan seperti huruf
U. Contohnya Cekungan Sulawesi.
B. Bentuk bentuk topografi laut

Di dasar laut sebenarnya terdapat relief yang hampir sama dengan di daratan.
Berdasarkan keadaan relief, topografi dasar laut dapat dibedakan atas 2 golongan
besar masing masing masih mempunyai bentuk bentuk topografi yang lebih
khusus. Kedua golongan topografi dasar laut itu adalah sebagai berikut :

1. Continental Margin / Tepi Kontinen.


Continental margin adalah dasar laut yang berdekatan dengan benua.
Bagian ini dibedakan atas 3 bagian, yaitu :
a. Continental Shelf. (landas kontinen)
Adalah dasar laut yang berhubungan langsung dengan benua lerengnya
landai, pada umumnya kurang dari 10 kedalamannya kurang dari 200 m. Lebar
continental shelt pada berbagai daerah berbeda beda. Continental shelf yang
bersambungan dengan pantai yang datar sangat lebar, sedangkan yang
bersambungan dengan pantai curam dan bergunung sangat sempit.
b. Continental Slope. (lereng kontinen)
Adalah dasar laut yang terletak di bawah continental shelf. Kemiringan
lerengnya lebih curam, yaitu antara 20-50, dengan kedalaman sampai 1400 m -
3000 m. Continental shelf dan continental slope berbatuan dasar granit, seperti
halnya batuan dasar benua.
c. Continental rise. (kaki kontinen)
Continental rise terletak di luar continental slope dan merupakan
peralihan dengan ocean basin di bandingkan dengan continental slope lerengnya
lebih landai 0,50 dan mempunyai lapisan sedimen yang tebal.
2. Ocean Bassin
Adalah dasar laut yang paling dalam dan berbentuk oval mnyerupai suatu
baskom yang luas, dan mempunyai bentuk bentuk topografi khusus, yakni :

a. Abyssal Plain dan Abyssal Hill


Abyssal Plain merupakan bagian terbesar dari topografi dasar laut dan
paling rata di bandingkan dengan bentuk topografi dasar laut yang lain. Apabila
pada bagian tertentu reliefnya lebih kasar maka disebut abyssal hill.
b.Submarine Ridge.
Adalah dasar laut yang dangkal, panjang dan memisahkan laut yang
dalam. Jika lerengnya tidak begitu terjal dinamakan oceanic rise.

c. Trough / Palung Laut


Adalah dasar laut yang sangat dalam panjang dan sempit seolah olah
adalah lembah di dasar laut.
d. Seamount
Adalah gunung berapi yang muncul di dasar laut tetapi puncaknya
masih di bawah permukaan air laut.

Bentuk-Bentuk Dasar Laut


Kerak bumi merupakan lempeng tektonik sehingga pergerakan relatifnya
menyebabkan terbentuknya ciri-ciri khusus dasar laut. Berikut ini merupakan
pembagian bentuk-bentuk dasar laut berdasarkan defenisi dari Nontji (1993).
• Paparan (shelf) yang dangkal
• Depresi dalam berbagai bentuk (basin, palung)
• Berbagai bentuk elevasi berupa punggung (rise, ridge)
• Gunung bawah laut (sea mount)
• Terumbu karang dan sebagainya.
Menurut Ilahude (1997), dilihat dari ari segi skala atau besarnya bentuk – bentuk dasar
laut, dasar laut dibedakan ke dalam 3 golongan besar yaitu:

1. Relief Besar (macro relief)


• Secara vertikal ukurannya bisa sampai ribuan meter.
• Secara horizontal ukurannya bisa mencapai ratusan atau ribuan kilometer.
2. Relief Pertengahan (intermediate relief)
• Secara vertikal berukuran ratusan meter.
• Secara horizontal berukuran puluhan kilometer.
• Bisa merupakan bagian integral dari satu relief besar.

3. Relief Kecil (micro relief)


• Hanya berukuran beberapa cm sampai beberapa meter.
• Umumnya hanya bisa diungkapkan dengan teknik fotografi bawah air.

Bentuk Dasar Laut (Stewart, 2006)

Sedangkan menurut Hutabarat (1985) bentuk-bentuk dasar laut terdiri dari :


• Ridge dan Rise
Ini adalah suatu bentuk proses peninggian yang terdapat di atas laut ( sea floor)
yang hampir serupa dengan adanya gunung-gunung di daratan
• Trench
Bagian laut yang terdalam dengan bentuk seperti saluran seolah-olah terpisah
sangat dalam yang terdapat di perbatasan antara benua.
• Abyssal Plain
Daerah yang relatif tebagi rata dari permukaan bumi yang terdapat dibagian sisi
yang mengarah ke daratan.
• Continetal Island
Beberapa pulau yang menurut sifat geologisnya bagian dari massa tanah daratan
benua besar yang kemudian terpisah
• Island Arc (kumpulan pulau-pulau)
Kumpulan pulau-pulau seperti indonesia yang mempunyai perbatasan dengan
benua
• Mid-Oceanic Volcanic Island
Pulau-pulau vulkanik yang terdapat di tengah-tengah lautan. Terdiri dari pulau-
pulau kecil, khususnya terdapat di Lautan pasifik
• Atol-atol
Daerah yang terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian besar tenggelam di
bawah permukaan laut dan berbentuk cincin.
• Seamout dan guyot
Gunung-gunung berapi yang mucul dari dasar lantai lautan tetapi tidak mencapai
permukaan laut.

C. Kondisi geogragi yg berpengaruh terhadap sumberdaya laut


Kondisi oceaonografi yang berpengaruh terhadap sumber Di dalam lautan,
terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kondisi kehidupan di dalam
laut yang di dalamnya termasuk sumberdaya laut, faktor yang mempengaruhi
sumber daya lautan antara lain pasang surut, arus, suhu, salinitas, angin,
gelombang, dan cahaya, berikut adalah penjelasan pengaruh dari masing-masing
factor terhadap sumberdaya laut.
 Pasang surut.
Pasang surut adalah proses naik turunnya permukaan air laut karena adanya gaya
tarik benda-benda langit terutama bulan dan matahari. Pasang surut
mempengaruhi kehidupan biota laut seperti keberadaan terumbu karang,
ekosistem rumput laut, bintang laut dan berbagai hewan laut yang hidup di
permukaan laut, karena mempengaruhi makanan biota tersebut.
 Arus.
Adalah suatu proses gerakan air laut yang letaknya di bawah permukaan air
laut, arus terjadi karena adanya perbedaan suhu panas dan dingin di dalam laut
yang memiliki kekuatan kuat dan ada yang lemah. Arus air laut mempunyai
tiga tipe gerakan yaitu vertikal, horizontal, dan berputar. Penyebab arus laut
adalah adanya pasang surut air laut, angin, suhu, gelombang, dan kesemuanya
merupakan pengaruh dari letak geografis. Pengaruh arus terhadap sumberdaya
laut terutama ikan adalah adanya migrasi biota laut seperti contoh ikan pelagis.
Arus laut digunakan sebagai alat orientasi ikan dan sebagai bentuk rute alami,
kemudian tingkah laku ikan juga dapat disebabkan arus, khususnya arus pasut,
arus secara langsung dapat mempengaruhi distribusi ikan-ikan dewasa dan
secara tidak langsung mempengaruhi pengelompokan makanan. Ikan bereaksi
secara langsung terhadap perubahan lingkungan yang dipengaruhi oleh arus
dengan mengarahkan dirinya secara langsung pada arus. Arus tampak jelas
dalam organ mechanoreceptor yang terletak garis mendatar pada tubuh ikan.
Mechanoreceptor adalah reseptor yang ada pada organisme yang mampu
memberikan informasi perubahan mekanis dalam lingkungan seperti gerakan,
tegangan atau tekanan. Biasanya gerakan ikan selalu mengarah menuju arus.
(Reddy, 1993).
 Suhu dan Salinitas
Diduga bahwa ikan melakukan ruaya sepanjang suatu tingkat atau derajat suhu
atau salinitas tertentu. Hal ini mengingat bahwa ikan sangat peka terhadap
perubahan suhu dan salinitas yang terjadi. Dikatakan bahwa ikan hanya dapat
menyesuaikan terhadap suhu sampai sekecil 0,030C sedangkan untuk salinitas
biasanya sekitar 0,02 per mil (%), sehingga dapat dikatakan salinitas dan suhu
dapat mempengaruhi persebaran ikan, dimana apabila suatu perairan
mempunyai suhu lebih kecil dari 0,030c maka hampir dapat dipastikan di
perairan tersebut tidak ada ikan, begitu juga apabila di suatu perairan
mempunyai salinitas lebih dari 0,02 permil, maka juga hamper dipastikan
sedikit atau tidak ada ikan di daerah tersebut.
 Angin
Angin merupakan salah satu faktor utama penyebab pergerakan air laut, baik
arus, maupun gelombang. Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan
perbedaan suhu dan tekanan udara di dua tempat yang berbeda, sehingga angin
bergerak dari suhu tinggi ke suhu yang rendah dan dari tekanan udara yang
tinggi ke daerah yang mempunyai tekanan udara yang rendah.

 Gelombang (ombak)
Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut
disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan,
menyebabkan riak-riak, alun / bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut
sebagai gelombang. Dalam bidang oseanografi, Ombak dikenal sebagai
gelombang dalam (internal wave). Gelombang / ombak yang terjadi di lautan
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung kepada gaya
pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh: angin
(gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang
pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang
tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Fungsi dari
gelombang laut adalah sebagai berikut
1. Menjaga Kestabilan Suhu Dari Iklim Dunia.
Gelombang membantu meminimalkan suhu ekstrem di planet ini,
memindahkan air dingin dari kutub, sementara pada saat yang sama
bergerak air hangat dari khatulistiwa ke arah yang dingin.
2. Melalui Permukaan Ombak, Terjadi Pertukaran Gas.
Di permukaan gelombang laut, pertukaran gas terjadi dimana oksigen
keluar dan karbon dioksida masuk ke dalam permukaan gelombang laut
tersebut
3. Meningkatkan kemampuan adaptasi dan kekuatan dari Makhluk hidup.
Karena gelombang pecah di pantai, makhluk yang ada di laut harus lebih
kuat dan lebih beradaptasi untuk bertahan tidak terbawa oleh ombak ke
pantai Tanpa gelombang, tidak akan ada sebagian spesies yang hidup di laut
seperti ikan-ikan besar (opaus, hiu, dan sebagainya).
4. Meningkatkan Adanya Keanekaragaman Hayati.
Gelombang laut yang disebabkan oleh angin dan ombak memungkinkan
penghuni laut agar larva/telur mereka diangkut dengan jarak yang jauh,
sehingga muncul spesies baru dari hasil evolusi dan adaptasi dari makhluk
laut yang terbawa gelombak laut tersebut.
5. Gelombang Laut Membantu Adanya Hubungan Simbiosis Mutualisme.
Sementara gelombang Laut yang mengikis karang dengan terus menerjang
pada mereka, organisme laut telah beradaptasi dengan ini dan menempel ke
karang-karag tersebut sehingga disini membantu adanya penundaan
pengikisan batu karang tersebut dalam hal ini terjadi hubungan simbiosis
sejati.
6. Gelombang Laut Membantu Membuat Pantai
Pantai diciptakan oleh pasir yang dibawa naik dari dasar laut oleh ombak,
yang juga mencuci pasir dan dibersihkan. Pasir diaduk dan tersuspensi
dalam air yang memungkinkan untuk diangkut ke pantai oleh ombak.
 Cahaya
Cahaya memungkinkan terjadinya fotosintesis klorofil-a dan fitoplankton, klorofil-a
dan fitoplankton adalah sumber makanan utama bagi ikan-ikan kecil, yang kemudian
ikan-ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan-ikan yang ukuranya lebih besar sehingga
terjadilah rantai makanan.

D. Arus di 3 samudera
1. Samudera Atlantik
a. Sebelah Selatan Khatulistiwa
 Arus Khatulistiwa Selatan
Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis
khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-sama
dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian
lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin
pasat tenggara.

 Arus Brazilia
merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah
selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus
ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.
 Arus Benguela
merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah
utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus
dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.
 Arus Angin Barat
merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah
timur (pada lintang 30 derajat - 40 derajat LS) sejajar dengan garis ekuator.
Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.

b. Sebelah Utara Khatulistiwa


 Arus Khatulistiwa Utara
merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis
khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.
 Arus Teluk Gulfstream
merupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin
besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan
sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke
Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida (sebagai Arus
Florida). Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus Antillen
merupakan arus besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika
Serikat ke arah timur. Arus inilah yang disebut arus teluk sebab sebagian
dari arus ini keluar dari teluk Meksiko.
 Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur
merupakan arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan
menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur
(yang berasal dari daerah kutub).
 Arus Labrador
berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai
timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus
dingin, yang pada umumnya membawa ''gunung es'' yang ikut dihanyutkan.

2. Samudera Pasifik
a. Sebelah Utara Khatulistiwa
 Arus Khatulistiwa Utara
merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan
garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur
laut.
 Arus Kuroshio
merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat
Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus
panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur
Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada).
Arus ini didorong oleh angin barat.
 Arus Kalifornia
mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju
ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus
menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.
 Arus Oyashio
 merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari
selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan
Jepang karena ditempat ini arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio
(terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio
dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab
plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah
pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.

b. Sebelah Selatan Khatulistiwa


 Arus Khatulistiwa Selatan
merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis
khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.
 Arus Humboldt atau Arus Peru
merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir di
sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini
merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan
termasuk arus dingin.
 Arus Australia Timur
merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang
pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great
Barrier Reef).
 Arus Angin Barat
merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir
menuju ke timur (pada lintang 30 0C- 40 0C LS) dan sejajar dengan garis
ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.

3. Samudera Hindia
a. Sebelah Utara Khatulistiwa
 Arus Musim Barat Daya
merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab
dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim
barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapat hambatan dari
gerakan angin pasat timur laut.
 Arus Musim Timur Laut
merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk
Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin
musim timur laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong
oleh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan
angin musim timur laut.
b. Sebelah Selatan Khatulistiwa
 Arus Khatulistiwa Selatan
merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis
khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus
Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan
didorong oleh angin pasat tenggara.
 Arus Maskarena dan Arus Agulhas
merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga
merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus
Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau
Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan
menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.
 Arus Angin Barat
merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah
utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus
menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi
Arus Khatulistiwa Selatan.

Anda mungkin juga menyukai