Anda di halaman 1dari 13

KARAKTERISTIK DAN DINAMIKA PERAIRAN LAUT

Laut (sea) merupakan kolam air asin yang lebih kecil dibandingkan
dengan Samudra. Laut berada di sekitar benua atau daratan, kedalamannya
relatif dangkal dan umumnya merupakan perairan kelanjutan paparan
kontinen atau benua. Adapun samudra (ocean) adalah “kolam” air asin yang
besar sekali menempati planet bumi antar kontinen (benua) dan biasanya
sangat dalam. Ilmu yang mempelajari laut dan samudra adalah Oceanografi.
Objek yang dipelajarinya adalah mengenai keadaan fisik airnya, arus,
gelombang, kedalamannya, dan pasang naik-pasang surutnya.

Pantai (beach) merupakan suatu wilayah yang dimulai dari titik


terendah air laut pada waktu surut hingga arah ke daratan sampai batas paling
jauh gelombang atau ombak menjalur ke daratan. Jadi, wilayah pantai dapat
disebut juga suatu daerah tepian laut. Adapun tempat pertemuan air laut dan
daratan disebut garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubah-
ubah sesuai dengan perubahan pasang-surut air laut.

Gambar 1. Cliff

Wilayah tepian laut bentuknya bermacam-macam, ada yang landai dan


ada pula yang curam. Tepian laut yang landai ada yang berpasir dan ada juga
yang berlumpur. Tepian laut yang curam seperti dinding batu disebut cliff.
Pantai berpasir disebut gisik (sand beach). Pantai yang berlumpur disebut
mud-beach. Pesisir (shore) adalah suatu wilayah yang lebih luas daripada
pantai. Wilayah pesisir mencakup wilayah daratan sejauh masih mendapat
pengaruh laut (pasang-surut dan perembesan air laut pada daratan) dan
wilayah laut sepanjang masih mendapat pengaruh dari darat (aliran sungai dan
sedimen dari darat). Jadi, jika dari kejauhan masih dapat terdengar deburan

Gambar 2. Wilayah Pesisir

ombak dan masih merasa embusan angin laut, daerah tersebut masih
dapat disebut pesisir. Bahkan, menurut Rapat Pembakuan Perwilayahan yang
diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), batas wilayah
pesisir ialah daerah yang masih ada pengaruh kegiatan bahari dan sejauh
konsentrasi permukiman (desa) nelayan.

1. Jenis-Jenis Laut
a. Laut Menurut Proses Terjadinya
1) Laut Regresi, yaitu laut yang menyempit waktu zaman es karena terjadi
penurunan permukaan air laut. Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul
pada zaman glasial merupakan daratan, sedangkan Dangkalan Sahul
merupakan bagian dari Benua Australia. Pada waktu air surut, ada
bagian dari laut yang masih merupakan laut karena kedalamannya. Laut
inilah yang dinamakan laut regresi Contohnya Lubuk Laut Banda dan
Selat Makasar
2) Laut Transgresi, yaitu laut yang terjadi karena kenaikan air laut
terhadap daratan yang disebabkan kenaikan permukaan air laut setinggi
lebih kurang 70 m ketika berakhirnya zaman es. Inilah yang
menyebaban dataran rendah di Indonesia timur atau barat tergenang air
laut dan sekarang menjadi laut dangkal. Contohnya laut Jawa, Selat
Sunda, Selat Karimata, Laut Cina Selatan, dan Laut Arafuru
3) Laut Ingresi, yaitu laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerak
menurun, dapat berupa palung laut atau lubuk laut, contohnya, Laut
Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku

b. Laut Menurut Letaknya


1) Laut Tepi (sub ocean), yaitu laut yang letaknya di tepi benua dan
terpisah dengan lautan oleh daratan pulau.
2) Laut Pertengahan (middle sea) yaitu laut yang terletak diantara benua.
Contohnya laut Tengah
3) Laut Pedalaman (inland sea), yaitu laut yang terletak di tengah-tengah
benua (daratan). Contohnya Laut Hitam dan Laut Kaspia
c. Laut Menurut Kedalamannya
Dasar laut ternyata tidak rata kedalamannya. Biasanya, laut-laut
dipinggir benua lebih dangkal daripada ditengah lautan. Tingkatan kedalaman
dasar lautan adalah sebagai berikut
1) Zona Neritik (laut dangkal), dengan ketentuan sebagai berikut
a) Bagian dasar laut sampai kedalaman 200 m.
b) Sinar matahari masih tembus dasar laut.
c) Pada zona ini banyak binatang dan tumbuhan laut sehingga zona ini
penting artinya bagi kehidupan manusia
d) Contoh zona ini adalah Landas Kontinen Sunda, seperti Laut Jawa,
Laut Natuna, Selat Karimata, dan Selat Malaka, serta Landasan
Laut Kontinen dan Laut Arafuru
2) Zona Batial
a) Kedalaman antara 200 m – 2000 m.
b) Sinar matahari sudah tidak tembus sampai ke dasar laut, karena itu
tumbuh-tumbuhan laut jumlahnya terbatas demikian juga binatang-
binatang lautnya.
3) Zona Abbisal (wilayah laut sangat dalam) dengan ketentuan sebagai
berikut.
a) Kedalamannya antara 2000-5000 m
b) Tekanan airnya sangat besar
c) Suhu sangat rendah
d) Tidak ada tumbuhan laut
e) Binatang laut sangat terbatas
4) Zona Hadal (wilayah laut sangat dalam), kedalamannya lebih dari
5000 m, termasuk palung laut dan lubuk laut

Zona Batial, Abissal, dan Hadal disebut juga zona dasar laut dalam karena
pada zona ini temperatur air laut dan salinitasnya relatif sama (homogen),
tidak ada cahaya mataharu yang tembus, tekanan airnya besar, serta tidak
terpengaruh oleh musim dan lintang.

2. Relief Dasar Laut


Dibawah laut dan Samudra terdapat dataran yang luas, lembah yang
dalam, bukit yang landai, gunung api besar, palung yang sangat dalam, dan
punggung samudra. Bagian paling dangkal dari samudra adalah paparan
benua yang ereng daratannya sedikit demi sedikit menurun ke dalam air. Dasar
samudra dalam yang terletak diluar paparan benua disebut dataran abisal.
Disini rata-rata kedalamannya 4 km.

Gambar 3. Relief dasar laut

3. Keadaan Fisik Air Laut


a. Susunan Kimiawi dan Salinitas Air Laut
Air laut rasanya asin dan kepahit-pahitan. Hal ini disebabkan air laut
mengandung garam-garaman.
Misalnya. Rata-rata kadar garam air laut 3,5%, artinya setiap 1 Kg air laut
mengandung garam 35 gram
Menurut perkiraan, volume air laut adalah 1.500.000.000 𝐾𝑚3 maka
volume garam padatnya adalah 20.000.000 𝐾𝑚3 dan beratnya lebih dari
40.000.000.000.000.000 ton. Setiap tahun kadar garam air laut terus
bertambah karena sungai-sungai di seluruh dunia tiap tahunnya mengangkut
garam sebanyak 40.000.000 ton. Kadar garam laut tidak sama disetiap daerah,
ini tergantung pada faktor-faktor berikut:
1) Besar kecilnya penguapan. Semakin besar penguapan air laut, kadar
garamnya semakin tinggi. Contohnya laut Kaspia
2) Banyak sedikitnya curah hujan. Semakin banyak curah hujan, semakin
rendah kadar garamnya.
3) Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk. Masuknya air tawar
menyebabkan rendahnya salinitas. Contohnya Laut Jawa. Banyak sungai
yang bermuara di laut ini, seperti Sungai Asahan, Sungai Rokan, Sugai
kampar, Sungai Indragiri, Sungai Batanghari, dll.
4) Banyak sedikitnya cairan es yang masuk kedalam laut. Hal ini terjadi di
daerah yang mengalami musim dingin, contohnya Laut Baltik di Eropa
Utara
5) Arus Laut, dengan adanya arus laut terjadi percampuran kandungan garam
sehingga kadar garamnya lebih merata.

Gambar 4. Es mempengaruhi kadar garam air laut


b. Suhu dan Temperatur Air Laut
Suhu air laut adalah suatu faktor yang penting bagi kehidupan organisme
dilautan karena suhunya mempengaruhi perkembangan-perkembangan
organisme tersebut. Misalnya, tumbuhnya binatan karang yang
penyebarannya sangat sangat dibatasi oleh perairan yang hangat yang terdapat
didaerah sub-tropis dan tropis. suhu air laut dipermuakaan bumi menunjukkan
adanya perbendaan walaupun tidak besar.
1) Suhu air laut di Samudra Atlantik rata-rata 16,9°C
2) Suhu air laut di Samudra Hindia rata-rata 17,0°C
3) Suhu air laut di Samudra Pasifik rata-rata 19,1°C

Rata-rata suhu air laut didunia 17,4°C. Suhu permukaan air laut di Indonesia
sekitar 26,3°C, ini menunjukkan suhunya lebih tinggi dari suhu rata-rata air
laut di dunia. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di daerah tropis sehingga
kedudukan matahari selalu tinggi. Semakin dalam, suhu air laut semakin
dingin karena pengaruh sinar matahari yang sering berkurang. Suhu yang
lebih tinggi menyebabkan tumbuhan laut tumbuh dengan subur. Tmbuhan ini
penting bagi ikan.

c. Warna Air Laut


Warna air laut bergantung pada beberapa faktor berikut.
1) Bergantung pada zat larutan organisme atau zat lain yang terdapat di
dlama air.contohnya laut merah airnya kadang-kadang kelihatan merah
karena banyak ganggang laut (algen) yang sifatnya memantulkan warna
merah dari sinar matahari. Laut Kuning (Cina) warnanya kuning karena
air lautnya mengandung butir-butiran tanah loss yang warnanya kuning
karena terbawa oleh air sungai Huang Ho di dataran Cina yang melalui
Gurun Gobi.
2) Bergantung pada dasar warna dasar lautnya. Laut Hitam (sebelah utara
Turkey). Air lautnya kelihatan hitam karena dasar laut tersebut berwarna
hitam. Di lautan dangkal (zona litoral) air lautnya berwarna hijau karena
di zona ini banyak tumbuhan-tumbuhan laut yang berwarna hijau. Warna
biru air laut disebabkan pemantulan warna biru dari sinar matahari. Warna
ini dipantulkan karena warna ini bergelombang pendek dan juga pantulan
dari warna langit.
d. Arus Laut
Arus laut adalah gerakan air laut yang mempunyai peredaran tetap dan
tidak tetap. Pada umumnya arus laut diebabkan oleh pengaruh angin,
perbedaan kadar garam air laut, perbedaan suhu, serta pasang naik dan pasang
surut.
Menurut temperaturnya, arus laut dibedakan menjadi dua macam arus,
yaitu arus panas dan arus dingin. Arus panas adalah arus yang temperaturnya
lebih tinggi daripada daerah yang didatanginya. Contohnya Arus Teluk, Arus
Kuroshiwo, dan Arus Brasilia. Adapun arus dingin adalah arus yang
temperaturnya lebih rendah daripada daerah yang didatanginya. Contohnya
Arus Labrador dan Arus Benguela.
Manfaat arus laut bagi kehidupan antara lain sebagai berikut :
1) Arus musim dipergunakan untuk para nelayan bepergian dan pulang
kembali, terutama untuk para nelayan yang masih menggunakan perahu
layar.
2) Arus konveksi menyebabkan peredaran(sirkulasi) air. Hal ini
mempengaruhi pengangkutan bahan makanan yang berpengaruh pula
terhadap pengumpulam ikan.
3) Arus laut dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA).
4) Menyebarkan tumbuh-tumbuhan, misalnya kelapa dapat terbawa arus ke
tempat lain, diempaskan ke pantai, dan kemudian tumbuh di tempat
tersrbut.

e. Gelombang Laut
Air laut mengalami suatu gerakan karena adanya pengaruh angin,
perbedaan kerapatan air, dan perbedaan salinitas (kadar garam). Salah satu
faktor yang yang mengakibatkan terjadinya gerakan air laut adalah
gelombang.

Gambar 5. Ombak/Gelombang Laut


Gelombang merupakan suatu fenomena gerakan turun naik molekul.
Molekul air kaut membentuk puncak dan lembah yang ditimbulkan oleh
angin. Gelombang berawal di laut lepas sebagai gerakan naik dan turun air
laut yang digerakkan oleh angin. Ketika gelombang bergerak maju, air
bergerak melingkar. Ketika gelombang memasuki perairan dangkal di dekat
pantai, gerakan bagian bawah gelombang melambat dan dan puncak
gelombang memecah atau menggulung, membentur garis pantai.
Gerakan deburan ombak maju (swash) memindahkan pasir dan kerikil
naik ke pantai, sedangkan debran mundur (back wash) menariknya kembali
ke arah laut. Ketika ombaknya menerpa garis pantai dengan membentuk
sudut, material pasir dan kerikil terhanyut kedalam pantai.
Gelombang dibedakan menjadi empat, jenis berdasarkan gerakan
butiran-butiran air lautnya, yaitu sebagai berikut.
1) Gelombang osilasi, gerak gelombang yang terjadi karena molekul
air bergerak melingkar.
2) Gelombang transilasi, gelombang osilasi yang telah pecah dengan
cepat bergerak ke arah pantai.
3) Swash, gerak translasi yang telah mencaai garis pantai.
4) Backswash, gerak translasi yang kembali ke arah laut.

Embusan angin sepoi-sepoi pun dapat menimbulkan riak


gelombang dan jika terjadi angin badai dapat menimbulkan gelombang
besar. Demikian juga jika terjadi gempa di dasar laut akan menimbulkan
gelombang. Jika gempanya hebat akan menimbulkan gelombang besar
yang dinamakan tsunami seperti di Nanggroe Aceh Darussalam (2004),
dan di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat (2010). Ledakan gunung
api di dasar laut juga dapat menyebabkan gelombang seperti terjadi
pada 1883 pada saat Gunung Krakatau meletus

f. Pasang Surut
Pasang naik dan pasang surut air laut adalah naik dan turunnya air laut
secara beraturan waktunya (periodik). Pada periode 24 jam 50 menit
disetiap tempat di bumi mengalami dua kali pasang naik dan pasang surut.

Pasang surut air laut


Pasang naik dan pasang surut air laut disebabkan gravitasi (gaya tarik)
bulan dan matahari terhadap bumi. Walaupun bulan ukurannya jauh lebih
kecil dari matahari tetap pengaruhnya lebih besar karena letak bulan jauh
lebih dekat ke bumi daripada ke matahari, ada dua macam pasang dan surut
air laut, yaitu Pasang Purnama dan Pasang Perbani. Pasang Purnama
(Spring Tide), yaitu pasang naik dan surut yang besar yang terjadi pada
awal bulan dan pertengahan bulan (bulan purnama). Adapun Pasang
Perbani (Neap Tide), yaitu pasang naik dan pasang surut terendah. Ini
terjadi pada waktu bulan seperempat dan tiga perempat, ketika matahari
dan bulan terletak pada posisi yang membentuk sudut siku-siku (90°) satu
sama lain. Pada kedudukan ini gaya tarik gravitasi matahari melemahkan
gaya tarik bulan.

4. Perairan Wilayah
Perairan suatu wilayah dapat diukur dengan tiga macam, yaitu berdasarkan
batas teritorial, batas landas kontinen, dan zona ekonomi ekslusif (ZEE).

Gambar 6. Batas laut Indonesia


a. Batas Teritorial
Batas teritorial adalah batas yang ditarik dari sebuah garis dengan jarak 12
mil ke arah lautan bebas, sedangkan laut yang terletak pada sebelah dalam
garis dasar disebut pedalaman. Garis dasar adalah garis khayal yang
menghubungkann titik-titik dari ujung pulau
b. Landas Kontinen (Continental Shelf)
Landas kontinen adalah dasar lautan jika dilihat dari benua kontinen.
Wilayah ini merupakan sebuah dangkalan (laut dangkal) dengan kedalaman
lebih dari 150 m.
Pulau-pulau yang ada disebelah barat Indonesia terletak di landas kontinen
asia dan pulau yang berada di timur Indonesia, yaitu Pulau Papua dan pulau
di sekitar laut Arafuru terletak pada landas kontinen Australia.
Kewenangan atas hak sebuah negara dalam wilayah landas kontinen adalah
dalam memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di dalam yang
terdapat di dalam dan di bawah wilayah landas kontinen tersebut. Namun,
dengan kewajiban untuk tidak mengganggu lalu lintas pelayaran damai.

c. Batas Zona Ekonomi Ekslusif


Batas Zona Ekonomi Ekslusif adalah batas dengan jarak 200 mil dari
garis dasar ke arah laut bebas. Ditetapkan melalui UU no. 5 tahun 1983 dan
UU no. 17 tahun 1985.

Kewenangan negara di wilayah ZEE adalah dalam memanfaatkan


sumber daya, baik di laut ataupun di bawah dasar laut. Negara
bersamgkutan memperoleh kesempatan memanfaatkan sumber daya alam
laut maupun di dasar laut. Kewajibannya, yaitu menghormati lalu lintas
damai di laut atau samudra. Ketiga batas wilayah negara maritim tersebut
sesuai dengan hukum laut internasional yang telah disepakati PBB pada
1980. Batas wilayah Indonesia, baik batas tertorial, landas kontinen, dan
Zona Ekonomi Ekslusif dan kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan.

Anda mungkin juga menyukai