Anda di halaman 1dari 26

EKOSISTEM BAHARI

SITI HADIJAH
FAKULTAS PERIKANAN DAN
ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEGERTIAN EKOSISTEM
BAHARI 
Ekosistem bahari atau dapat disebut juga
Ekosistem laut merupakan ekosistem yang ada
di perairan laut, terdiri dari ekosistem perairan
dalam, ekosistem pasang laut, dan ekosistem
pantai pasir bitarol/dangkal.
KONDISI UMUM
EKOSISTEM LAUT
Merupakan habitat dimana terjadi hubungan antara jasad dengan laut sebagai lingkungan
hidupnya. Hal-hal yang menarik tentang laut :

1. Sangat luas (±70% dari permukaan bumi)


2. Perairan yang dalam dan terdapat kehidupan pada kedalaman berapapun.
3. Merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan
4. Air laut beredar tanpa hentinya.
5. Dipengaruhi oleh gelombang dan pasang akibat gaya tarik bulan dan matahari
6. Sebagai suatu larutan garam
7. Zat-zat hara dalam laut sangat rendah dan merupakan faktor pembatas yang penting
menentukan kepadatan populai bahari
JENIS LAUT, MENURUT
CARA TERJADINYA :
Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya
perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas).
Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya
permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga
bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut.
Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh laut jenis ini
adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.
JENIS LAUT, MENURUT
CARA TERJADINYA :
B. Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di
dasar laut. Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun.
Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut.
Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat.
Contohnya lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia.
Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut yang
bentuknya memanjang. Contohnya palung Mindanau yang dalamnya 1.085
m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang dalamnya
9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).
JENIS LAUT, MENURUT
CARA TERJADINYA :
C. Laut Regresi, adalah laut yang menyempit.
Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh
batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh
sungai-sungai yang bermuara di laut tersebut.
Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau
Jawa.
MENURUT LETAKNYA,
LAUT DIBEDAKAN ATAS :
a. Laut tepi (laut pinggir), adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan
seolah-olah terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah.
Contohnya Laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan
kepulauan Filipina.
b. Laut pertengahan, adalah laut yang terletak di antara benua-benua. Lautnya
dalam dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contohnya laut Tengah di antara
benua Afrika-Asia dan Eropa, laut Es Utara di antara benua Asia dengan
Amerika dan lain-lain.
c. Laut pedalaman, adalah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh
daratan. Contohnya laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati.
CIRI EKOSISTEM LAUT

Ekosistem air laut mempunyai ciri-ciri umum yaitu:


1. Mempunyai salinitas tinggi, jika semakin mendekati khatulistiwa
semakin tinggi.
2. NaCl lebih mendomminasi mineral ekosistem laut, mencapai 75%.
3. Cuaca dan iklim tidak begitu berpengaruh pada ekosistem laut.
4. Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
Ekosistem laut juga memliki peran yang begitu penting
untuk lingkungan di daratan.
50% oksigen yang dihisap organisme di daratan yang
berasal dari fitoplankton di lautan. Habitat pantai (hutan
bakau, estuari, dsb) adalah kawasan yang sangat
produktif di bumi. Ekosistem terumbu karang
menyediakan sumber makanan serta tempat berlidung
untuk berbagai jenis organisme dengan keanekaragaman
hayati tingkat tinggi dilautan.
Ekosistem laut biasanya memiliki tingkat
keanekaragaman hayati yang tinggi sampai
diperkirakan mempunyai ketahanan yang baik
pada spesies invatif. Tetapi beberapa kasus
yang melibatkan spesies invasif sudah
ditemukan serta mekanisme yang ditentukan
dapat menyukseskan spesies invasif ini belum
dipahami secara pasti.
ZONASI EKOSISTEM
BAHARI
Laut marupakan wilayah yang luas, kurang lebih dua pertiga dari permukaan
bumi adalah lautan. Wilayah ekosistem laut begitu terbuka sehingga pengaruh
cahaya matahari sangat besar. Daya tembus cahaya Matahari ke laut terbatas,
sehingga ekosistem laut terbagi menjadi dua wilayah, yakni laut yang masih
terkena cahaya Matahari, yaitu fotik, daerah laut yang gelap gulita, yaitu afotik.
Di antara keduanya ada daerah remangremang cahaya yang disebut disfotik.
Dengan berdasarkan jarak dari pantai serta kedalamannya ekosistem lautan
dibedakan menjadi zona litoral, oseanik, serta neritik. Secara vertikal
kedalamannya dibedakan menjadi epipelagik, batio pelagik, mesopelagik, hadal
pelagik, dan abisal pelagik.
Zonasi Ekosistem BAHARI

BERDASARKAN JARAK DARI PANTAI


ZONA LITORAL
EKOSISTEM PERAIRAN DALAM

Komunitas ekosistem perairan dalam di Indonesia belum bayak diketahui secara pasti.
Hal tersebut disebabkan belum dikuasainya perangkat teknologi untuk meneliti perairan
dalam, namun secaara umum keanekaragaman komunitas kehiduoan yang ada di
perairan dalam itu tidaklah setinggi ekosistem ditempat lain. Komunitas yang ada hanya
konsumen dan pengurai, tidak da produsen sebab pada daerah ini cahaya Matahari tidak
dapat tembus. Makanan konsumen berasal dari plankton yang mengendap serta vaktor
yang sudah mati.
Jadi, didalam laut ini terajdi peristiwa makan dan dimakan. Hewan-hewan yang hidup
diperairan dalam warnanya gelap serta memiliki mata yang indah yang peka dan
mengeluarkan cahaya. Daur mineralnya terjadi sebab gerakan air di pantai ke tengah laur
pada lapis atas. Perpindahan air tersebut digantikan air pada daerah yang terkena
cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari lapisan bawah ke atas.
ZONA NERITIK
EKOSISTEM PANTAI PASIR DANGKAL

Komunitas ekosistem pantai pasir dangkal ada di


sepanjang pantai pada saat air pasang. Luas
wilayahnya meliputi pesisir terbuka yang tidak
terkena air sungai besar atau ada diantara dinding
batu yang terjal/curam. Komunitas dididalamnya
didominasi oleh bermacam jenis tumbuhan
rerumputan dan ganggang.
JENIS EKOSISTEM PANTAI PASIR
DANGKAL ADA TIGA, YAITU :

•Ekosistem terumbu karang


•Ekosistem pantai lumpur
•Ekosistem pantai batu
Selanjutnya ketiga Ekosistem ini akan diuraikan
tersendiri
ZONA OSEANIK
Zona oseantik adalah wilayah ekosistem laut lepas yang
kedalamannya tidak bisa ditembus cahaya Matahari sampai ke
dasar, sehingga bagian dasarnya yang paling gelap. Akibatnya
bagian air pada permukaan tidak bisa tecampur dengan air
dibawhnya, sebab ada perbedaan suhu. batas dari kedua lapisan
air itu disebut daerah Termoklin, daerah tersbut merupakan
daerah yang banyak ikannya.
ZONASI EKOSISTEM BAHARI

BERDASARKAN INTENSITAS
CAHAYA MATAHARI YANG
MENEMBUS EKOSISTEM BAHARI
•Zona fotik, merupakan daerah yang dapat ditembus
cahaya matahari, kedalaman air kurang dari 200
meter. Organisme yang mampu berfotosintesis
banyak terdapat di zona fotik.
•Zona twilight, merupakan daerah dengan
kedalaman air 200 – 2.000 meter. Cahaya matahari
remang-remang sehingga tidak efektif untuk
fotosintesis.
•Zona afotik, merupakan daerah yang tidak dapat
ditembus cahaya matahari sehingga selalu gelap.
Kedalaman air lebih dari 2.000 meter.
ZONASI EKOSISTEM BAHARI

BERDASARKAN KEDALAMAN
EKOSISTEM BAHARI
ZONA LITORAL
1. wilayah laut yang dibatasi oleh pasang naik dan pasang surut. Artinya saat
air laut surut  maka wilayah ini akan menjadi pantai sementara saat pasang
akan tergenang air. Itulah mengapa zona ini disebut juga zona pasang
surut.
2. Pengaruh suhu dan panas matahari sangat kuat pada zona litoral sehingga
di zona ini bisa ditemukan beberapa spesies seperti bintang laut, udang,
kepiting hingga cacing.
3. Pemanfaatan zona litoral diantaranya untuk ekosistem mangrove, tambak
garam hingga wisata pantai karang.
ZONA NERITIK
wilayah laut dengan kedalaman maksimal 200 m yang artinya sinar
matahari masih bisa tembus hingga dasar laut.

Kelimpahan sinar matahari ini membuat zona neritik kaya akan organisme
mulai dari terumbu karang, lamun, ganggang dan lainnya.

Pemanfaatan zona neritik diantaranya untuk tangkapan ikan, wisata


terumbu karang, bididaya rumput laut dan kerang.
ZONA BATIAL
wilayah laut dengan kedalaman 200-1800 m dan cahaya matahari
sudah mulai redup. Dengan kondisi ini kehidupan biota di sini
tidak sebanyak di neritik.

Contoh hewan yang hidup diantaranya Paus, Hiu, Lumba-Lumba


dan Gurita. Pemanfaatan zona batial antara lain untuk
penangkapan ikan skala besar dan latihan perang bawah laut.
ZONA ABISAL
zona laut dalam dan sangat gelap dengan tekanan
hidrostatik tinggi. Hanya hewan tertentu saja yang
bisa hidup dan beradaptasi dengan lingkungan ini.
Pemanfaatan zona abisal antara lain untuk sumur bor
minyak laut lepas.
ZONA HADAL
zona laut terdalam dan hanya kegelapan abadi yang
ada disana. Dasar laut ini terdiri atas sedimen halus.
Disini tekanan hidrostatik sangat tinggi dan
beberapa hewan bisa hidup antara lain ubur-ubur
bercahaya dan cacing laut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai