SITI HADIJAH
FAKULTAS PERIKANAN DAN
ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PEGERTIAN EKOSISTEM
BAHARI
Ekosistem bahari atau dapat disebut juga
Ekosistem laut merupakan ekosistem yang ada
di perairan laut, terdiri dari ekosistem perairan
dalam, ekosistem pasang laut, dan ekosistem
pantai pasir bitarol/dangkal.
KONDISI UMUM
EKOSISTEM LAUT
Merupakan habitat dimana terjadi hubungan antara jasad dengan laut sebagai lingkungan
hidupnya. Hal-hal yang menarik tentang laut :
Komunitas ekosistem perairan dalam di Indonesia belum bayak diketahui secara pasti.
Hal tersebut disebabkan belum dikuasainya perangkat teknologi untuk meneliti perairan
dalam, namun secaara umum keanekaragaman komunitas kehiduoan yang ada di
perairan dalam itu tidaklah setinggi ekosistem ditempat lain. Komunitas yang ada hanya
konsumen dan pengurai, tidak da produsen sebab pada daerah ini cahaya Matahari tidak
dapat tembus. Makanan konsumen berasal dari plankton yang mengendap serta vaktor
yang sudah mati.
Jadi, didalam laut ini terajdi peristiwa makan dan dimakan. Hewan-hewan yang hidup
diperairan dalam warnanya gelap serta memiliki mata yang indah yang peka dan
mengeluarkan cahaya. Daur mineralnya terjadi sebab gerakan air di pantai ke tengah laur
pada lapis atas. Perpindahan air tersebut digantikan air pada daerah yang terkena
cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari lapisan bawah ke atas.
ZONA NERITIK
EKOSISTEM PANTAI PASIR DANGKAL
BERDASARKAN INTENSITAS
CAHAYA MATAHARI YANG
MENEMBUS EKOSISTEM BAHARI
•Zona fotik, merupakan daerah yang dapat ditembus
cahaya matahari, kedalaman air kurang dari 200
meter. Organisme yang mampu berfotosintesis
banyak terdapat di zona fotik.
•Zona twilight, merupakan daerah dengan
kedalaman air 200 – 2.000 meter. Cahaya matahari
remang-remang sehingga tidak efektif untuk
fotosintesis.
•Zona afotik, merupakan daerah yang tidak dapat
ditembus cahaya matahari sehingga selalu gelap.
Kedalaman air lebih dari 2.000 meter.
ZONASI EKOSISTEM BAHARI
BERDASARKAN KEDALAMAN
EKOSISTEM BAHARI
ZONA LITORAL
1. wilayah laut yang dibatasi oleh pasang naik dan pasang surut. Artinya saat
air laut surut maka wilayah ini akan menjadi pantai sementara saat pasang
akan tergenang air. Itulah mengapa zona ini disebut juga zona pasang
surut.
2. Pengaruh suhu dan panas matahari sangat kuat pada zona litoral sehingga
di zona ini bisa ditemukan beberapa spesies seperti bintang laut, udang,
kepiting hingga cacing.
3. Pemanfaatan zona litoral diantaranya untuk ekosistem mangrove, tambak
garam hingga wisata pantai karang.
ZONA NERITIK
wilayah laut dengan kedalaman maksimal 200 m yang artinya sinar
matahari masih bisa tembus hingga dasar laut.
Kelimpahan sinar matahari ini membuat zona neritik kaya akan organisme
mulai dari terumbu karang, lamun, ganggang dan lainnya.