Anda di halaman 1dari 9

Pantai dan Pesisir

Laut
Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan
dengan laut yang masih terpengaruh oleh proses-
proses abrasi ( pengikisan oleh air laut ),
sedimentasi (pengendapan ), dan pasang surut air
laut.
Menurut bentuknya pantai dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu pantai landai dan pantai
terjal. Kalau kita pergi ke suatu pantai dimana kita
dapat turun langsung ke air laut dan dapat
berenang, bermain pasir serta dapat bermain-main
dengan ombak ditepinya, maka pantai tersebut
dinamakan pantai landai. Pantai landai terletak di
daerah daratan rendah sehingga masih
terpengaruh proses abrasi, pengendapan, dan
pasang surut air laut.
Sebaliknya apabila kita pergi ke suatu pantai,
dimana kita tidak dapat turun langsung ke air,
tidak dapat berenang, tidak dapat bermain pasir
dan ombak di tepinya, namun kita hanya dapat
melihat dari kejauhan di atas bukit atau
pegunungan, maka pantai tersebut disebut pantai
terjal. Pantai terjal tidak terpengaruh adanya
pengendapan dan pasang surut air laut, tetapi
sangat terpengaruhi oleh abrasi.
Pesisir adalah daratan di tepi laut yang
tergenang pada saat air pasang dan kering pada
saat air laut surut. Wilayah pesisir lebih luas
daripada wilayah pantai. Wilayah pesisir lebarnya
bisa mencapai antara 50-100 m. Pada daratan
wilayah pesisir tedapat proses perembesan air
laut, pasang surut air laut, dan hembusan angin
laut. Sedangkan di peairan masih dipengaruhi oleh
sifat-sifat daratan seperti sedimentasi dan aliran
air tawar. Pesisir merupakan daerah yang rawan
terhadap proses abrasi serta kerusakan yang
ditimbulkan oleh aktifitas manusia. Oleh sebab itu,
daerah-daerah pantai harus dilestarikan fungsinya.

EKOSISTEM PANTAI/PESISIR

Garis pantai Indonesia panjangnya kurang lebih


81.000 km, wilayah pesisirnya mempunyai
ekosistem yang sangat beraneka ragam, antara
lain hutan mangrove, terumbu karang, padang
lamun, dan rumput laut.

1.Hutan Mangrove
Hutan mangrove juga disebut hutan pantai,
hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan
bakau.Hutan mangrove merupakan tipe hutan
tropika yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau
muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut
air laut. Hutan mangrove di Indonesia terdapat di
pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan
Irian Jaya/Papua. Hutan mangrove dapat hidup
dengan subur kalau wilayah pesisir tersebut
memenuhi syarat-syarat seperti berikut.
a. Terlindungi dari gempuran ombak dan arus
pasang surut yang kuat.
b. Daerahnya landai atau datar.
c. Memiliki muara sungai yang besar dan delta.
d. Aliran sungai banyak mengandung lumpur.
e. Temperatur antara 20-40 derajat Celcius.
f. Kadar garam air laut antara 10-30 per mil.
Hutan mangrove merupakan ekosistem yang
sangat penting di wilayah pesisir sebab
memilikifungsi ekologis dan fungsi ekonomis.
Adapun fungsi ekologis dari hutan mangrove
yaitu :
a. Penyedia nutrien bagi biota perairan.
b. Tempat berkembang biaknya berbagai
macam ikan.
c. Penahan abrasi.
d. Penyerap limbah.
e. Pencegah intrusi air laut.
f. Penahan amukan angin taufan dan
gelombang yang besar.
Fungsi ekonomis dari hutan mangrove yaitu
untuk :
a. Bahan bakar, bahan kertas, dan bahan
bangunan.
b. Perabot rumah tangga.
c. Bahan penyamak kulit dan pupuk hijau.

2.Terumbu karang

Terumbu karang merupakan ekosistem yang


khas terdapat di daerah tropis. Meskipun terumbu
terdapat di seluruh perairan di dunia, tetapi hanya
di daerah tropis terumbu karang dapat
berkembang dengan baik. Terumbu karang
terbentuk dari endapan-endapan kalsium karbonat
yang dihasilkan oleh organisme karang, alga
berkapur, dan organisme-organisme lain yang
menghasilakan kalsium karbonat.
Terbentuknya ekosistem terumbu karang
tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut.
a. Kedalaman sekitar 10 meter dari
permukaan laut.
b. Temperatur antara 25-29 derajat Celcius.
c. Kadar garam antara 30-35 per mil.
d. Ada tidaknya sedimentasi.Kalau terjadi
sedimentasi, pertumbuhan terumbu karang
terhambat, kalau tidak terjadi sedimentasi
pertumbuhan cepat.
Ekosistem terumbu karang memiliki dua fungsi,
yaitu fungsi ekologi dan fungsi ekonomi.
1) Fungsi ekologi terumbu karang yaitu :
a. Penyedia nutrien bagi biota perairan.
b. Tempat berkembang biaknya biota perairan.
2) Fungsi ekonomi terumbu karang yaitu :
a. Menghasilkan berbagai jenis ikan, udang, alga,
teripang, dan kerang mutiara.
b. Bahan bangunan dan jalan, serta bahan
industri.
c. Bahan baku cinderamata dan bahan
perhiasan.

3.Rumput Laut
Rumput laut tumbuh pada perairan yang
memiliki substrat keras yang kokoh untuk tempat
melekat.Tumbuhan rumput laut hanya dapat hidup
pada perairan di mana tumbuhan muda yang kecil
mendapatkan cukup sinar matahari.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
rumput laut yaitu :
a. Kejernihan air laut.
b. Suhu perairan sejuk.
c. Kedalaman laut antara 20-30 m.
Rumput laut di perairan Indonesia tersebar
hampir di seluruh provinsi.Oleh masyarakat yang
hidup di daerah pesisir rumput laut ini

dimanfaatkan sebagai bahan makanan misalnya


untuk lalapan, sayur, manisan, dan kue.Rumput
laut juga dimafaatkan dalam bidang industri
kosmetik sebagai bahan pembuat sabun, krim,
lotion, dan sampo. Dalam industri farmasi
digunakan untuk membuat tablet, salep, dan
kapsul.

4. Padang Lamun
Lamun adalah tumbuhan berbunga yang dapat
menyesuaikan diri untuk hidup di dasar laut. Sama
halnya dengan padang rumput di daratan, lamun
juga membentuk padang yang luas dan lebar di
dasar laut, sehingga dinamakan padang lamun.
Lamun hidup di perairan laut dangkal berlumpur,
agak berpasir lunak, dan tebal. Padang lamun
sering terdapat di perairan laut antara hutan
mangrove dan terumbu karang. Ekositem padang
lamun di Indonesia tersebar di pulau Jawa,
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, dan Papua ( Irian Jaya).
Pertumbuhan padang lamun, sangat tergantung
pada faktor-faktor berikut.
a. Peairan laut dangkal berlumpur dan
mengandung pasir.
b. Kedalaman tidak lebih dari 10 meter, sehingga
sinar matahari dapat menembus.
c. Temperatur antara 20-30 derajat Celcius.
d. Kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik.
e. Kadar garam 25-35 per mil.
Fungsi padang lamun di lingkungan pesisir
adalah sebagai berikut.
a. Sebagai tempat berkembangbiaknya ikan-ikan
kecil dan udang.
b. Sebagai perangkap sedimen sehingga terhindar
dari erosi.
c. Sebagai penyedia bahan makanan berbagai ikan
yang hidup di padang lamun.
d. Sebagai bahan untuk membuat pupuk.
e. Sebagai bahan untuk membuat kertas.

ZONA PESISIR DAN


LAUT
Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari
keadaan lautan. Bidang kajian ilmu tersebut laut
dan gerakannya, arus, pasang naik, pasang surut,
temperatur, kedalaman, dan kehidupan yang ada
didalamnya, termasuk pula geologi laut dan
bentukan-bentukan yang ditimbulkan oleh proses
kelautan.Sebagian besar permukaan bumi terdiri
atas permukaan laut/lautan. Diperkirakan hampir
tiga per empat atau 71% dari muka bumi tertutup
oleh lautan. Bagian terbesar dari lautan terletak di
belahan bumi selatan, sedangkan belahan bumi
utara sebagian besar merupakan daratan.

1.Pembagian laut Menurut Zona


Kedalamannya
Menurut zona atau jalur kedalamannya, laut
dapat dibedakan menjadi beberapa zona sebagai
berikut.
a. Zona litoral atau jalur pasang, yaitu bagian
cekungan lautan yang terletak di antara pasang
naik dan pasang surut.
b. Zona epineritik, yaitu bagian cekungan lautan di
antara garis-garis surut dan tempat paling dalam
yang masih dapat dicapai oleh daya sinar
matahari.
c. Zona neritik, yaitu bagian cekungan lautan yang
dalamnya antara 50-200 m.
d. Zona batial, yaitu bagian cekungan lautan yang
dalamnya antara 200 – 2.000 m.
e. Zona abisal, yaitu bagian cekungan lautan yang
dalamnya lebih dari 2.000 m.
Setiap jalur tersebut biasanya mempunyai ciri-
ciri persekutuan hidup jasad – jasad tertentu
sehingga dengan menggunakan fosil – fosil yang
ditemukan dapat direkonstruksi keadaan daerah itu
seperti semula.

2. Pembagian laut Menurut


Letaknya
Menurut letaknya, laut dapat dibagi dalam tiga
golongan, yaitu sebagai berikut.
a. Laut tepi, yaitu bagian lautan yang terletak di
pinggir benua serta terhalang dari lautan luas
oleh gugusan pulau atau jazirah. Contoh : Laut
Bering terhalang oleh Kepulauan Aleuten, Laut
Utara terhalang oleh Kepulauan Inggris, Laut
Ochostk terhalang oleh jazirah Kamsyatka dan
Kepulauan Kurillen, Laut Tiongkok Selatan
terhalang oleh Filipina dan Kepulauan Indonesia,
dan Laut Jepang terhalang oleh Kepulauan
Jepang.
b. Laut pertengahan atau laut tengah, yaitu laut
yang terletak di antara dua benua yang memiliki
gejala-gejala gunung api dan mempunyai
gugusan pulau-pulau. Contoh : Laut Pertengahan
Australia, Asia, dengan gugusan Kepulauan
Indonesia; Laut Karibia dengan gugusan pulau –
pulau Antilen besar; Laut Tengah dengan
gugusan pulau-pulau Yunani; Laut Es Utara
dengan gugusan Kepulauan Spitsbergen.
c. Laut pedalaman, yaitu bagian lautan yang
hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.
Contoh : Laut Baltik, Laut Kaspia, dan Laut
Hitam.

3. Pembagian Laut Menurut


Terjadinya
Menurut terjadinya laut juga dapat dibedakan
menjadi tiga golongan sebagai berikut.
a. Laut transgresi atau laut meluas, yaitu laut yang
terjadi karena perubahan permukaan air laut
positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan
permukaan air laut itu sendiri atau oleh turunnya
daratan perlahan-lahan, sehingga sebagian dari
daratan digenangi air. Laut jenis ini pada
umumnya terjadi pada akhir zaman glasial.
Contoh: Laut Jawa dan Laut Utara.
b. Laut ingresi atau laut tanah turun. Laut ini terjadi
karena turunnya tanah sebagai akibat tekanan
vertikal ( gaya endogen ) yang menimbulkan
patahan. Contoh: Laut Karibia, Laut Jepang, dan
Laut Tengah.
c. Laut regresi atau laut menyempit, yaitu laut
yang terjadi pada zaman es
PANTAI, PESISIR, dan LAUT

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD NASHIRUDDIN
ROMBEL X-8

SMA NEGERI 2 PAHANDUT

Anda mungkin juga menyukai